Jadwal Kegiatan
Waktu
Program
09.00 09.15
Ice Breaking
09.15 09.30
Kuis pre-materi
09.30 10.30
10.30 10.45
Rehat Kopi
10.45 11.45
11.45 12.45
12.45 13.45
13.45 14.30
14.30 14.45
Rehat Kopi
14.45 15.30
Bermain peran
15.30 15.45
15.45 16.15
Persetujuan Komitmen
Komitmen bersama
Tentang
waktu.
Tentang
handphone
Tentang
Lain-lain..
Ice Breaking
Gejala Depresi
Sedih/murung
setiap waktu
Kehilangan
minat
Depresi
Pandangan masa
depan yang suram
dan pesimistis
Harga diri dan
kepercayaan diri
berkurang
1. PPDGJ III , 1993/ICD-10
Tidak bertenaga,
mudah lelah
Konsentrasi/
perhatian
berkurang
Gangguan
pola makan
Gangguan Tidur
Gagasan/perbuatan
membahayakan diri/
bunuh diri
9
Besaran Masalah
10
Epidemiologi
11
1 dari 12 penduduk
usia > 15 tahun
Mengapa Terjadi?
14
15
Faktor Risiko
Faktor Biologik
Genetik
Perubahan
neurotransmiter/
neuroendokrin
Perubahan struktural otak
Vascular risk factors
Penyakit/kelemahan fisik
(Kondisi Medik Kronik &
Kondisi Terminal)
Faktor Psikologik
Tipe kepribadian
(dependen, perfeksionis,
introvert)
Relasi interpersonal
(disharmoni keluarga)
17
Faktor Pencetus
Peristiwa kehidupan
- Berduka, perpisahan, kehilangan orang dicintai
- Kesulitan ekonomi
- Perubahan situasi pindah rumah
Stres Kronis
- disfungsi kehidupan berkeluarga
Penggunaan obat obatan tertentu
- Antihipertensi, Pemblok H2, Kontrasepsi Oral
- Kortikosteroid, AntiReumatik,
18
Faktor Pelindung
Dukungan sosial
- kekerabatan
- kehidupan religius
Mekanisme pemecahan masalah yang sehat
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan
- Kepribadian yang matur
Pola hidup sehat
- Gizi seimbang
- Olah raga, hidup teratur
19
1990
Infeksi pernafasan bawah 1
Penyakit diare
2
Keadaan yang timbul pada
periode perinatal
3
Depresi mayor unipolar 4
Penyakit jantung iskemik 5
Penyakit serebrovaskular 6
2020
1
2
3
4
5
21
Dampak Depresi
Dampak depresi terhadap kesehatan dan fungsi
Mortalitas
Morbiditas
Biaya sosial
Depresi
Percobaan
Keluarga
adalah faktor
utama untuk kematian
akibat bunuh diri
Kecelakaan fatal
akibat konsentrasi dan
perhatian terganggu
Kematian akibat
penyakit yang terkait
atau yang diakibatkan
(mis. Penyalahgunaan
alkohol)
bunuh diri
Kecelakaan
Menyebabkan
penyakit/somatisasi
Kehilangan pekerjaan
Gagal di sekolah/karir
Penyalahgunaan
alkohol/zat
disfungsional
Mangkir
Produktivitas
berkurang
Cedera terkait
pekerjaan
Kualitas pekerjaan
buruk
Adaptasi dari: Stahl SM. Essential Psychopharmacology: Neuroscientific Basis and Clinical Application.
New York: Cambridge University Press; 1996:99-130
22
Data tambahan
Kondisi
medis umum
Penggunaan
Gangguan
psikotik
Lanjut
Akhir-akhir
Kemungkinan diagnosis?
31
Keluhan Pasien
Pasien medik
Bukan mengatakan:
32
Umur lanjut
Obesitas
Kerabat tingkat pertama
dengan riwayat depresi
Lingkungan rumah yang
miskin
Kesulitan keuangan
Perubahan hidup yang
besar
Kehamilan atau pasca
persalinan
Terisolasi dari pergaulan
sosial
33
Langsung:
Infark miokard
Strok
Penyakit Parkinson
Keterbatasan
aktivitas sehari-hari
Faktor kerentanan:
Peristiwa kehilangan
Riwayat psikiatrik masa lalu
Gender perempuan
Gangguan kognitif
Fungsi yang buruk sebelumnya
Katona, 1997
Depresi
34
35
Artritis
: 25.3%
kanker
: 30.3%
Diabetes
: 22.7%
Penyakit Jantung
: 34.6%
Hipertensi
: 22.4%
Penyakit Paru Kronik: 30.9%
Penyakit Saraf
: 37.5%
DEPRESI
&
KOMORBIDITAS
36
Komorbiditas Anxietas-Depresi
Gangguan
Anxietas*
prevalensi seumur
hidup 25%
Komorbiditas
Mayoritas GA mendapat
GD selama hidupnya;
>50% GD mendapat GA
selama hidupnya
Depresi
Mayor
prevalensi
seumur hidup
17%
*Gangguan anxietas termasuk gangguan panik, agorafobia tanpa gangguan panik, fobia sosial,
fobia sederhana, dan gnagguan anxietas menyeluruh.
Kessler RC, et al. Arch Gen Psychiatry. 1994;51:8-19.
37
Cemas
Lelah
Tak ada motivasi
35%
35% dengan mood
rendah, lelah,
tenaga kurang,
motivasi kurang.
34%
34% dengan gejala
ringan kelelahan,
tenaga kurang, dan
kekawatiran
berlebihan, dan
gampang
dipengaruhi gejala2
tersebut
31%
31% punya
keluhan utama
anxietas
38
Kelelahan
86%
Insomnia
79%
Mual
51%
Dispnea
38%
Palpitasi
38%
Nyeri punggung 36%
Diare
29%
Nyeri kepala
28%
Nyeri dada
Gejala seksual
Nyeri ekstremitas
Pusing
Nyeri perut
Tinitus
Nyeri sendi
27%
23%
20%
19%
18%
18%
16%
Gejala Klinis
&
Diagnosis Depresi
40
Kembali ke Ny. T
KELUHAN UTAMA
SEDIH, MURUNG hampir setiap waktu
Kehilangan minat dan kesenangan pada
43
KELUHAN SEKUNDER
Gangguan
pola makan
Gangguan tidur
Gelisah, atau lamban
Kepercayaan / harga diri menurun
Kesulitan konsentrasi atau mengambil
keputusan
Rasa tak berguna / putus asa / rasa bersalah
Berpikir tentang kematian atau bunuh diri
44
46
50
51
Tidak
Rutz W et al.,1992
52
2 - 14%
1 - 10%
81 - 95%
Depresi
42 - 70%
Penyalahgunaan Zat
8 - 50%
53
INSTRUMEN SKRINING
RISIKO BUNUH DIRI
Pengertian
Risiko Bunuh diri:
Tindakan yang secara sadar dilakukan
oleh pasien untuk mengakhiri
kehidupannya
Risiko
Bunuh
Diri
Ada Tindakan
mencederai/melukai diri :
Gantung diri, minum
racun, memotong urat
nadi, melompat dari
ketinggian
Mempersiapkan
alat
Ada rencana
/ide
Pernyataan
ingin
mengakhiri
Pernyataan
terselubung
hidup
Percobaa
n Bunuh
diri
Ya
Tidak
Ancaman
Bunuh
diri
Ya
Tidak
Mengungkapkan Perasaan:
Rasa bersalah/sedih/marah/putus
asa/tidak berdaya
Ya
Isyarat
Bunuh
diri
Faktor Risiko
Riwayat melakukan tindakan merugikan diri sendiri di masa lalu
Memikirkan tindakan untuk membahayakan diri
Saat ini merencanakan untuk bunuh diri
Memikirkan metode untuk bunuh diri
Terdapat riwayat anggota keluarga bunuh diri
Terdapat rasa putus asa, cemas, panik, atau halusinasi perintah
Terdapat riwayat depresi
Terdapat peristiwa kehidupan penting yang baru-baru ini yang
mengubah kehidupan
Isolasi sosial atau kurangnya dukungan
Baru-bru ini terdapat peristiwa yang menyebabkan rasa malu,
penghinaan, atau putus asa
Ada penyakit kronis yang serius
Saat ini menggunakan alkohol atau menyalahgunakan zat lainnya
Ya
Tidak
Faktor Protektif
Keyakinan agama budaya yang kuat
Komunikatif dan terampil mengatasi masalah
Bertanggung jawab pada anak-anak atau hewan
peliharaan
Tersedia dukungan sosial
Bersedia menerima pengobatan
Ya
Tidak
Penilaian
Risiko Rendah
Risiko Sedang
Risiko Tinggi
Pemantauan rutin
Mungkin memiliki
rencana bunuh diri tapi
tidak benar-benar
tersedia atau dekat
Observasi
Observasi ketat
Diskusi Kasus
Diskusi Kelompok
Berbagi
Kasus I
Ny. L, 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan merasa limbung dan nyeri di seluruh
tubuhnya sejak 3 minggu terakhir
Akibat keluhannya ini, Ny. L tidak dapat
menjalankan tugasnya sehari-hari. Malas datang
ke pengajian dan menolak bertemu keluarga.
Alasannya karena ia sulit berkonsentrasi bila
mendengarkan orang bicara
Ny. L juga menolak minum obat anti diabetes yang
selama ini diminumnya secara teratur. Menolak
untuk makan, mengeluh sulit tidur, dan terus
mengatakan bahwa ia tidak ingin merepotkan
Kasus II
An. R, 12 tahun, dibawa oleh ibunya ke
Puskesmas karena sering merasa sakit kepala
dan nyeri di perut sejak 1 bulan terakhir.
Akibatnya, R sering tidak masuk sekolah karena
merasa lelah dan prestasi belajarnya menurun.
R juga menolak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan
yang dulu selalu ia ikuti di sekolah. Mudah
tersinggung dan marah. Di sekolah R seringkali
diejek oleh temannya karena badannya yang
gemuk.
R juga sering terbangun karena mimpi buruk
Mari diskusikan
gejala yang ditemukan,
tambahan informasi yang dibutuhkan,
identifikasi masalah (medis, psikologis,
sosial),
kemungkinan diagnosis
Pengelolaan Depresi
65
Mengurangi/
Hilangkan gejala
Mengurangi risiko
Disabilitas/
mortalitas
Terapi
Mengurangi
risiko kekambuhan
Mengembalikan
Peran dan Fungsi
Kualitas hidup
Yang Baik
66
Prosedur tatalaksana
DEPRESI
Mengenali gejala
Memastikan diagnosisnya
antidepresan
solusi
Membina rapport
Memahami problem/penderitaan
67
Pendekatan Holistik
71
72
Depresi:
Buat rencana jangka pendek
untuk
melakukan aktivitas yang dapat dinikmati
atau membangun rasa percaya diri.
Motivasi penderita untuk melawan rasa
pesimis dan pikiran mengkritik diri sendiri
Yakinkan penderita untuk tidak
melaksanakan ide yang pesimistik
Depresi:
Identifikasi masalah atau stres sosial
yang
ada
Depresi:
Informasikan:
Farmakoterapi
76
Benar - Salah
Antidepresan tidak memberikan efek nyata
untuk terapi. Hanya menurunkan gejala
Salah
Antidepresan tidak hanya menurunkan
gejala tetapi menyembuhkan inti
penyebab timbulnya gejala depresi dan
anxietas
Benar - Salah
Antidepresan menyebabkan ketergantungan
Salah
Antidepresan
tidak menyebabkan
ketergantungan
Ada beberapa pasien yang mengeluhkan
adanya rasa tidak enak saat
menghentikan terapi terutama pada
antidepresan yang berefek pendek seperti
amitriptilin
Benar - Salah
Antidepresan sebaiknya tidak dipergunakan
lebih dari 1 tahun
Salah
Pada
Pengobatan Awal
Adequate Trial
antidepresan
psikoterapi
4 6 minggu
6 8 minggu
50%
10 12 minggu
10 12 minggu
6 bulan
Clinical Practice Guidelines. Depression in Primary Care. Volume 2: Treatment of
Major Depression. AHCPR Publication no. 93-0551. April 1993.
86
Pilihan Antidepresan
Efek Samping
Dosis
Frekuensi
75 150 mg/hr
2-3x
75 150 mg/hr
150 300
mg/hr
50 200 mg/hr
50 200 mg/hr
20 60 mg/hr
20 60 mg/hr
37,5 mg/hr
2-3x
2-3x
1x
1x
1x
1x
1x
91
Depresi:
Informasi tentang obat:
Penanganan Ketidakpatuhan
Tingkat ketidakpatuhan terhadap
6.
penggunaan antidepresan,
terutama yang bekerja panjang seperti
fluoxetin.
Bila intervensi psikososial dirasakan tidak
membantu, gunakan antidepresan dosis
terendah
Konsultasikan ke psikiater
98
Adequate Trial
antidepresan
psikoterapi
4 6 minggu
6 8 minggu
50%
10 12 minggu
10 12 minggu
6 bulan
Clinical Practice Guidelines. Depression in Primary Care. Volume 2:
Treatment of Major Depression. AHCPR Publication no. 93-0551. April
99
Bunuh Diri
Risiko
Gambaran
Tindakan
Rendah
Teruskan kunjungan
selanjutnya dan
monitor
Sedang
Tinggi
Penanganan
kedaruratan oleh
seorang ahli
100
Tindakan
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
Evaluasi Hasil
Pasien mampu:
Melakukan kontrak
1.Menuliskan kesepakatan untuk
treatment
tidak melakukan bunuh diri.
2.Meminta bantuan dari
Melatih cara mengendalikan keluarga/teman apabila muncul
dorongan bunuh diri
pikiran bunuh diri
3.Menyebutkan benda-benda yang
Mendiskusikan bendadapat membahayakannya
benda yang dapat
membahayakan pasien
4.Menjelaskan cara mengamankan
Mendiskusikan cara
benda-benda yg berbahaya
mengamankan bendabenda yang dapat
5.Mau minum obat dan
membahayakan pasien
mengetahui tentang manfaat dan
Menjelaskan tentang
prinsip 5 benar
pentingnya minum obat dan
prinsip 5 benar
Tindakan
Evaluasi Hasil
Pasien mampu:
1.Mengungkapkan
perasaannya
2.Menyebutkan aspek
positif yang dimiliki
3.Berpikir positif terhadap
diri
4.Menyebutkan bahwa
diri pasien masih
berharga
III
Tindakan
Evaluasi Hasil
2.
3.
4.
5.
Pasien mampu:
Mengidentifikasi pola koping
1.Menyebutkan cara-cara
yang biasa diterapkan pasien
penyeleaian masalah
yang biasa digunakan
Menilai pola koping yang biasa
2.Menilai baik buruknya
dilakukan
cara yang digunakan
Mengidentifikasi pola koping
3.Menyebutkan cara
yang konstruktif
penyelesaian masalah
yang konstruktif
Mendorong pasien memilih pola
4.Memilih cara yang
koping yang konstruktif
konstruktif dalam
meyelesaikan masalah
Menganjurkan pasien
5.Mempraktekkan cara
menerapkan pola koping
yang di pilih dalam
konstruktif dalam kegiatan harian kehidupan
Tindakan
Evaluasi Hasil
2.
3.
Pasien mampu:
1.
Membuat rencana
masa depan yang
realistis
2.
Menyebutkan caracara mencapai
rencana masa
depan yang realistis
3.
Mempraktekkan
cara yang dipilih
dalam kehidupan
sehari-hari
2.
3.
Keluarga mampu:
Mendiskusikan masalah yang
1.
Menyebutkan
dirasakan keluarga dalam
masalah dalam
merawat pasien
merawat pasien
RBD
Menjelaskan pengertian RBD ,
2.
Menjelaskan
tanda dan gejala serta proses
tentang pengertian
terjadinya RBD
RBD, tanda dan
gejala serta proses
RBD
Menjelaskan cara merawat pasien 3.
Menyebutkan cara
dengan RBD
merawat pasien
RBD
Tindakan
Evaluasi Hasil
Keluarga dapat
mendemonstrasikan
1. Cara melindungi
pasien kepada
perawat
Tindakan
Evaluasi Hasil
Keluarga dapat
mendemonstrasika
n:
2.Tindakan apabila
terjadi pecobaan
bunuh diri kepada
perawat
3. Cara
meningkatkan
harga diri pasien
Tindakan
Evaluasi Hasil
Keluarga dapat
mendemonstrasikan:
4. Cara membantu
pasien
menyelesaikan
masalah kepada
perawat
Tindakan
Evaluasi Hasil
Keluarga dapat
mendemonstrasikan:
5. Cara membantu
pasien mambuat rencana
masa depan yang
realistis kepada perawat
III
Tindakan
Evaluasi Hasil
Keluarga mampu:
Mendemonstrasikan cara
merawat langsung
kepada pasien RBD
IV
Tindakan
Evaluasi Hasil
Keluarga mampu:
1. Mengetahui nomor
telpon tenaga kesehatan
yang dapat dihubungi
saat darurat
2. Memahami
pentingnya kontrol dan
membawa pasien kontrol
3. Keluarga mengerti
tentang prinsip 6 benar
dan memantau minum
obat pasien
Kapan Merujuk
115