Anda di halaman 1dari 5

Nama : Linda Alifia Yulianti

NIM : P05140319015
PRODI : D4 Kebidanan + Profesi
MATA KULIAH : Kebutuhan Dasar Manusia
DOSEN PENGAMPU : Epti Yorita,SST.,MPH

RESUME TENTANG KATETER


A. Pengertian Kateter
Kateter urin adalah sebuah alat berbentuk tabung yang dipasang pada bagian
tubuh manusia untuk mengalirkan, mengumpulkan dan mengeluarkan urin dari
kandung kemih (Anonim, 2005).
Kateter adalah sebuah selang atau pipa yang biasanya terbuat dari bahan,
plastik, karet, silikon ataupun metal yang fungsinya untuk memasukan atau
mengeluarkan cairan.
Kateterisasi urine adalah suatu tindakan memasukan pipa ke dalam kandung
kemih melalui uretra untuk mengeluarkan air seni atauurine.
Tindakan Kateterisasi urine ini dilakukan untuk membantu pasien yang tidak
mampu berkemih secara mandiri di kamar kecil, sehingga harus memenuhi kebutuhan
berkemih dengan dilakukan pemasangan kateterisasi urine.
B. Indikasi dan Kontraindikasi Pemasangan Kateter
 Indikasi pemasangan kateter urine antara lain :
1. Mengatasi retensi atau tertahan nya urine
2. Mengukur dan memantau jumlah output urine
3. Mengosongkan kandung kemih sebelum atau selama oprasi
4. Untuk memperolehurine steril
5. Mengurangi ketidak nyamanan pada distensi atau pelebaran pada vesika
urinaria
6. Pengambilan urine residu atau sisa setelah pengosongan urinaria
7. Tidak mampu berkemih 8-12 jam setelah operasi
8. Retensi akut setelah trauma uretra
9. Tidak mampu berkemih akibat obat sedative atau analgesic
10. Cidera pada tulang belakang
11.Degerasi neuromuscular secara progresif dan pengeluaran urin residual.
 Kontraindikasi Pemasangan Kateter
Kontraindikasi pemasangan kateter antara lain:
1. Robeknya atau rupture uretra akibat trauma
2. Hematoris (keluarnya darah dari urine)
C. Persiapan Pemasangan Kateter
Tindakan kateterisasi merupakan tindakan invasif dan dapat menimbulkan rasa
nyeri, sehingga jika dikerjakan dengan cara yang keliru akan menimbulkan kerusakan
saluran uretra yang permanen. Oleh karena itu sebelum menjalani tindakan ini pasien
harus diberi penjelasan dan menyatakan persetujuannya melalui surat persetujuan
tindakan medik (informed consent).
Peralatan yang disiapkan untuk pemasangan kateter urine:
1. Handscoen
2. bak instrumen
3. Antiseptik (misalnya Savlon)
4. Kapas lidi steril
5. Penjepit (forcep)
6. Aquades steril (sterile water),biasanya 10 cc
7. Foley catheter (ukuran 16-18 French)
8. Lubricant (water based jelly atau jelly xylocaine)
9. Collection bag dan tubing
10. spuit 10 cc
11. Bengkok
12. Gunting plaster
13. Perlak
14. Kateter
15. Selimut
16. Bethadine
17. Alkohol 70 %
Ukuran kateter adalah unit yang disebut French, dimana satu French
sama dengan 1/3 dari 1 mm. Ukuran kateter bervariasi dari 12 FR (kecil)
sampai 48 FR (besar) sekitar 3-16 mm. Kateter juga bervariasi dalam hal ada
tidaknya bladder balloon dan beberapa 6 ukuran bladder balloon. Harus di cek
ukuran balon sebelum menggelembungkan balon dengan memasukkan air.
D. Teknik Kateterisasi Pada Wanita
 Urutan teknik pemasangan kateterisasi pada wanita adalah sebagai berikut :
1. Memberitahu dan menjelaskan pada klien.
2. Mendekatkan alat-alat
3. Memasang sampiran
4. Mencuci tangan
5. Memasang selimut mandi,perlak dan pengalas bokong
6. Menyiapkan posisi klien
7. Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien
8. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
9. Lakukan vulva higyene
10. Mengambil kateter lalu ujungnya diberi faseline 3-7 cm
11. Membuka labiya mayora dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan
kiri sampai terlihat meatus uretra, sedangkan tangan kanan memasukkan ujung
kateter perlahan-lahan ke dalam uretra sampai urine keluar,sambil pasien
dianjurkan menarik nafas panjang.
12. Menampung urine kedalam bengkok bila diperlukan untuk pemeriksaan. Bila
urine sudah keluar semua ,anjurkan klien untuk menarik nafas panjang, kateter
cabut pelan pelan di masukkan ke dalam bengkok yang berisi larutan klorin.
13. Melepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok bersama dengan kateter
dan pinset.
14. Memasang pakaian bawah, mengambil perlak dan pengalas.
15. Menarik selimut dan mengambil selimut mandi
16. Membereskan alat
17. Mencuci tangan. (Ambarwati dan Sunarsih;2009).
 Melepas kateter
Melatih klien berkemih secara normal tanpa menggunakan kateter .
a. Peralatan yang diperlukaan antara lain :
1. Sarung tangan
2. Pinset
3. Spuit
4. Batadine
5. Bengkok 2 buah
6. Plester
7. Bensin
8. Lidi wetan
b. Prosedur:
1. Meberitahu pasien
2. Mendekatkan alat
3. Memasang sampiran
4. Mencuci tangan
5. Membuka plester dengan bensin
6. Memakai sarung tangan
7. Mengeluarkan isi balon kateter dengan spuit
8. Menarik kateter dan anjurkan pasien untuk tarik nafas panjang, kemudian
letakkan kateter pada bengkok.
9. Olesi area preputium(meatus,uretra) dengan betadin
10. Membereskan alat
11. Melepaskan sarung tangan
12. Mendokumentasikan. (Ambarwati dan Sunarsih;2009).

Anda mungkin juga menyukai