Anda di halaman 1dari 2

Nama : LINDA ALIFIA YUIANTI

NIM :P0 5140319015

Prodi : D4 Kebidanan + Profesi

Mata kuliah : Komunikasi dan Konseling

Dosen Pengampu : Diah Eka Nugraheni, M.Keb

KOMUNIKASI KELOMPOK PADA PUS

Komunikasi berasal dari kata berikut ini:


1. Communicare (bahasa Latin) yang artinya menjadikan sesuatu milik bersama.
2. Comunis yang arti harfiahnya milik bersama, yaitu dengan proses komunikasi
gagasan seseorang disampaikan kepada orang yang terlibat, diterima, dimengerti, dan
disetujui maka gagasan tersebut menjadi milik bersama (Cherry, 1983).
Ada banyak pendapat dari ahli tentang pengertian komunikasi yang bisa Anda pahami, yaitu:
1. Proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna
atau arti dan pemahaman dari pengirim kepada penerima pesan (Burgess, 1988,
Taylor,1993). 2
2. Interaksi antar pribadi yang menggunakan simbol linguistik, seperti sistem simbol
verbal (kata-kata), nonverbal (Knapp, 2003).
Dari dua pengertian terebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran
informasi antar pribadi dengan menggunakan simbol, baik verbal maupun nonverbal.
Komunikasi kelompok adalah suatu bentuk komunikasi antara dua atau lebih orang yang
berinteraksi satu dengan lain untuk satu tujuan. Orang-orang yang terlibat biasanya mengisi
peran-peran dan menaati peraturan-peraturan serta norma-norma yang secara implisit atau
eksplisit disetujui para anggotanya (Singgih, 2003). Komunikasi kelompok sangat berguna
dalam kebidanan terutama dalam menunjang tujuan bagi kesehatan ibu dan anak.

Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan
perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah
berfungsi dengan baik. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau
cerai. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan
reprduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana sehingga
jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi
dan kualitas generasi yang akan datang.

Komunikasi pada pasangan usia suusbur ini dilakukan agar pasangan usia subur
tersebut dapat mengetahui informasi apa saja yang harus mereka siapkan dalam hal setelah
menikah. Mereka harus memahami bagaimana cara-cara agar kesuburan dari pasangan usia
subur dapat terus terjaga dan kesuburan menjadi lebih baik.

Mereka juga harus mengetahu abagaimana apabila ingin memiliki momongan lebih
cepat dan bagaimana persiapam mereka. Baik dari persiapan suami, psikis dan psikologi ibu,
serta materil yang harus disiapkan. Mereka juga harus diberikan informasi mengenai KB.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan
yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit.
Tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga karena metode-
metode tersebut mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB,
kesehatan individual, dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit. Tidak hanya karena
terbatasnya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga karena metode-metode tersebut
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual, dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi. Dalam memilih
suatu metode, wanita harus menimbang berbagai faktor, termasuk status kesehatan mereka,
efek samping potensial suatu metode, konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan,
besarnya keluarga yang diinginkan, kerjasama pasangan, dan norma budaya mengenai
kemampuan mempunyai anak.

Anda mungkin juga menyukai