Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN


PEMASANGAN KATETER

Disusun oleh :

PUTERI ARINDA MUTIARA


H522158

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2022
Pengertian tindakan

Kateter merupakan suatu selang untuk memasukkan dan mengeluarkan


cairan. Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui utetra
ke dalam kandung kemih dengan tujuan untuk mengeluarkan urin.
Kateter urin dapat dipasang untuk jangka waktu pendek seperti di
lingkungan rawat inap atau kronis dan lingkungan rumah.
TUJUAN TINDAKAN

1. Menghilangkan distensi 2. Mengkaji jumlah


kandung kemih residu urine,

3. Mendapatkan spesimen urine


4. Untuk menghitung intake
output
Indikasi pemasangan kateter

1. Inkontinensia urin
2. Retensi urin
3. Mengukur jumlah produksi urin oleh ginjal secara akurat
4. Mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama operasi dan sebelum suatu
pemeriksaan diagnostic
5. Memperoleh bahan urin steril
6. Mengukur jumlah residu urin dalam kandung kemih
7. Membantu melatih kembali atau memulihkan pengendalian kandung kemih secara
normal
8. Menjaga agar pasien yang inkontinen tetap kering pada daerah perineum,agar kulit
tetap utuh dan tidak infeksi
komplikasi

• Trauma
• Infeksi
• Sepsis
• Bola pecah atau tidak dapat kempis
• Alergi atau sensitive terhadap latex

Kompetensi dasar yang
harus dimiliki

Saat melakukan kateterisasi ada beberapa pengetahuan dasar tentang


system urinarius bagian bawah yang harus dimiliki, yaitu
1. Kandung kemih secara normal merupakan kantong yang steril 2.
Spincter uretra bagian luar tidak steril
3. Kandung kemih mempunyai mekanisme pertahanan sendiri
dapat mengosongkan urin sendiri secara teratur dan
mempertahankan keasaman lingkungannya Kuman pathogen
— infeksi
yang masuk ke dalam uretra dapat menyebabkan
kandung kemih dan ginjal
4. Kandung kemih yang normal tidak mudah terkena infeksi
kecuali cedera.
Tipe ukuran, bahan kateter

Tipe:
1. Nelaton kateter/straight catheter/kateter sementara
2. Folley kateter/kateter tetap

Ukuran
Ukuran kateter
1. Wanita Dewasa Kateter no 14/16
2. Laki-laki dewasa Kateter no 18/20
3. Anak-anak Kateter no 8/10
Alat dan bahan

1. Sarung tangan steril


2. Kateter sesuai ukuran dan tipe
3. Jelly
4. Urine bag
5. Perlak
6. Bengkok
7. Spuit isi aquadest
8. Kapas dan cairan sublimat
9. Lampu senter atau lampu gooseneck
10. Selimut mandi
Prosedur tindakan
1. Kaji status klien: waktu terakhir berkemih, tingkat kesadaran, keterbatasan mobilisasi dan fisik, usia, alergi, kondisi
patologis yang dapat merusak jalan masuk kateter.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
3. Jelaskan prosedur
4. Pertahankan privasi klien
5. Tinggikan tempat tidur sampai posisi yang nyaman untuk melakukan tindakan
6. Cuci tangan
7. Atur posisi klien
a. Wanita : bantu untuk mengambil posisi dorsal rekumben (telentang dengan lutut ditekuk) atau posisikan
klien dalam posisi berbaring miring (Sims) dengan menekuk lututnya.
b. Pria : bantu untuk mengambil posisi dengan paha sedikit diabduksi
8. Pasang sarung tangan
9. Lakukan vulva hygiene atau perineal hygiene
10. Buka set kateter da berikan jelly di ujung kateter
11. Masukkan kateter sampai urin mengalir. Ketika urin mengalir pindahkan tangan yang dominan dari labia atau dari
penis ke kateter, 2 cm dari meatus untuk menahan kateter agar tidak terdorong ke luar. Tangan yang dominan
menghubungkan ujung kateter dengan urine bag
Lanjutan…

12. Jika menggunakan indwelling kateter, isi balon kemudian tarik kateter kirakira
2,5 cm.
13. Lepas sarung tangan steril
14. Plester kateter
i. Pria : ke abdomen bagian bawah
ii. Wanita : kea rah paha
15. Bantu klien pada posisi nyaman
16. Cuci tangan
Hal-hal yang harus diperhatikan
1) Bila pemasangan dilakukan tidak hati-hati bisa menyebabkan luka dan
perdarahan uretra yang berakhir dengan striktur uretra seumur hidup.
2) Balon yang dikembangkan sebelum memasuki buli-buli juga dapat
menimbulkan luka pada uretra. Karenanya, balon dikembangkan bila yakin
balon akan mengembnag dalam buli-buli dengan mendorong kateter sampai
ke pangkalnya.
Hal-hal yang perlu dicatat

1. Tanggal dan waktu tindakan


2. Tipe dan ukuran kateter
3. Specimen atau bahan urin yang didapat
4. Jumlah urin
5. Deskripsi urin
6. Respon pasien terhadap prosedur
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai