Oleh:
TIM PKRS
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien dan Keluarga
Manfaat bagi pasien dan keluarga dapat mengetahui apa pengertian
ADHF/gagal jantung, Gejala atau ciri ADHF/gagal jantun, Menyebutkan tingkatan
ADHF/gagal jantung
1.3.2 Bagi Rumah Sakit
Manfaat bagi rumah sakit adalah dapat di beritahukan kepada keluarga pasien
mengetahui pengertian,gejala dan ciri, dan tingkatan ADHF/gagal jantung
1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan
Manfaat bagi Instisusi pendidikan untuk lebih menekankan kepada mahasiswa
agar selalu mengingatkan keluarga pengertian,gejala dan ciri, dan tingkatan
ADHF/gagal jantung.
1.3.4 Bagi Mahasiswa
Manfaat bagi mahasiswa agar selalu mengingatkan keluarga tentang
pengertian,gejala dan ciri, dan tingkatan ADHF/gagal jantung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Gagal jantung kongestif
2.1.1 Definisi
Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi
jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume
diastolik secara abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering digunakan
kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan (Karim, 2002).
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darahsecukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk
metabolisme jaringan tubuh, sedangkantekanan pengisian ke dalam jantung masih
cukup tinggi.
Gagal jantung bisanya digolongkan menurut derajat atau beratnya gejala seperti
klasifikasi menurut New York Heart Asscsiation (NYHA). Klasifikasi tersebut digunakan secara
luas di dunia internasional untuk mengelompokkan gagal jantung.Gagal jantung ringan,
sedang, dan berat ditentukan berdasarkan beratnya gejala, khusnya sesak nafas (dispnea).
Meskipun klasifikasi ini beguna untuk menentukan tingkat kemampuan fisik dan beratnya
gejala, namun pembagian tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan lain.
Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA :
KELAS DEFINISI ISTILAH
I Klien dengan keainan jantung tapi Disfungsi ventrikel kiri yang
tanpa pembatasan aktifitas fisik asimtomatik
II Klien dengan kelainan jantung yang Gagal jantung ringan
menyebabkan sedikit pembatasan
aktifitas fisik
III Klien dengan kelaianan jantung yang Gagal jantung sedang
menyebabakan banyak pembatasan
aktifitas fisik
IV Klien dengan kelaianan jantung yang Gagal jantung berat
segla bentuk ktifitas fisiknya akan
menyebabkan keluhan
2.1.3 Pencegahan
Perubahan gaya hidup meliputi : (Marchionni, 2003)
tidak merokok,
makan-makanan sehat,
menjaga berat badan,
mengurangi stress
Istirahat teratur
Olahraga rutin
Periksa ke layanan kesehatan
Program out-patient dilakukan segera setelah kepulangan pasien dari rumah sakit.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengembalikan kemampuan fisik pasien
pada keadaan sebelum sakit. Pada prinsipnya, tujuan dari fase ini adalah untuk memberi
latihan rehabilitasi fisik seseorang penderita gangguan jantung agar dapat kembali
melakukan aktivitas sehari-hari seperti sedia kala. Program ini sebaiknya dikepalai oleh
dokter yang dapat melakukan kontak secara teratur dengan pasien, dapat melayani
panggilan rumah atau dapat melakukan pengawasan pada program latihan (Marchionni
et al., 2003:2201).
1. Latihan I (Latihan Siku), Cara :
o Berdiri dengan siku menekuk dan dikatupkan pada dada
o Luruskan siku ke arah depan.
o Tekuk kembali siku.
o Ulangi sampai dengan 10 kali
Beberapa metode latihan yang dapat dijalankan pada penderita gangguan jantung
adalah latihan interval, sirkuit, sirkuit-interval dan kontinyu:
1. Latihan interval didefinisikan sebagai latihan yang kemudian diikuti oleh periode
istirahat. Beberapa manfaat dari jenis latihan ini adalah dapat dilakukannya latihan
fisik dengan intensitas tinggi pada fase aktif dan secara keseluruhan intensitas
latihan rata-rata meningkat.
2. Latihan sirkuit merupakan latihan dengan melakukan beberapa jenis aktivitas fisik
tanpa istirahat. Latihan sirkuit biasanya meliputi latihan beban dengan sasaran otot
tangan dan kaki. Manfaat dari latihan jenis ini adalah dapat melatih otot tangan dan
kaki.
3. Latihan sirkuit interval merupakan latihan tipe sirkuit dimana seseorang menjalankan
beberapa aktivitas akan tetapai diselingi oleh istirahat pada saat dilakukan peralihan
aktivitas. Manfaat dari latihan jenis ini meliputi manfaat yang didapat dari altihan sirkit
dan interval.
4. Latihan kontinyu menekankan penggunaan energi submaksimal yang diajaga terus
samapai dengan latihan berakhir. Manfaat dari latihan jenis ini adalah bahwa latihan
ini lebih mudah untuk dijalankan.
BAB III
PENGORGANISASIAN
3.1.4 Pemateri
PSIK UB, STIKES Banyuwangi, D3 Poltekkes Kemenkes, D3 STIKES
Banyuwangi, D3 Stikes Genggong Probolinggo
3.1.5 Peserta
Semua keluarga pasien yang dirawat di ruang 28 RSSA
3.1.6 Tahap-Tahap Kegiatan
Tahap Wakt Kegiatan Perawat Kegiatan Metode Medi
Kegiatan u Peserta a
Pendahulu 5 mnt 1. Memberi salam Menjawab,
an 2. Menanyakan kabar mendengark
3. Memperkenalkan diri an dan
4. Menjelaskan tujuan memperhatik
5. Kontrak waktu an
6. Pretes
American Heart Association. Heart Disease and Stroke Facts, 2006 Update. Dallas, Texas:
AHA, 2006.
Baughman, C. Diane & Hackley JoAnn. Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku untuk
Brunner dan Suddarth, Edisi 1, Alih bahasa: Yasmin asih, Editor Monica Ester,
Jakarta: EGC. 2000.
Mansjoer A. dkk. (Eds). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. Volume 1. Jakarta: Media
Aesculapius. 2001.
Karim S, Kabo P. EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung untuk Dokter
Umum. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2002.
Brundside, JW. McGlynn, Tj. Diagnosis Fisik.Alih Bahasa: Lumanto,Henny. Jakarta: EGC.
1995.