Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 2b

PENGGOLONGAN OBAT PENYAKIT JANTUNG


😊 Doli hezna agustin
😄 Raisa diniharianto
😉 Welzi Lidia perli
🙂 Wahdini
Rahmadani putri
😆 Fajar ramadhan
🥱 Arinal hakki

DOSEN PENGAMPU: Apt. Sisri Novrita, M. Clin. Pharm


Pengertian Gagal Jantung
Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik, sehingga kerja jantung sebagai pemompa
darah dan oksigen ke seluruh tubuh terganggu. Terganggunya peredaran oksigen
dan darah tersebut dapat disebabkan karena otot jantung yang melemah,
adanya celah antara serambi kiri dan serambi kanan yang mengakibatkan darah
bersih dan darah kotor tercampur.
hart Failure atau sering dikenal dengan gagal jantung merupakan keadaan
dimana
jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah untuk mencakupi
kebutuhan nutrisi dan oksigen sel-sel tubuh secara kuat sehingga
mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) yang berfungsi untuk
menampung darah lebih banyak untuk dipompakan keseluruhan tubuh atau
mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal.
Macam-Macam Penyakit Gagal Jantung

01 Gagal jantung akut

serangan cepat dari gejala atau tanda akibat fungsi jantung yang
abnormal.Dapat terjadi dengan atau tanpa adanya sakit jantung sebelumnya.
Disfungsi jantung bisa berupa disfungsi sistolik atau disfungsi diastolik.

02 Gagal Jantung Kronik

Dimana terdapat kegagalan jantung memompa darah yang sesuai dengan


kebutuhan jaringan. Gagal jantung kronis juga didefinisikan sebagai sindroma
klinik yang komplek yang disertai keluhan gagal jantung berupa sesak, fatique
baik dalam keadaan istirahat maupun beraktifitas.
Menurut lokasi
terjadinya
a. Gagal jantung kiri

Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena


ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang
dari paru. Peningkatan tekanan dalam
sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong kejaringan
paru.
Manifestasi klinis yang terjadi meliputi dispnea, batuk,
mudah lelah, takikardi dengan bunyi jantung
S4, kecemasan kegelisahan anoreksia, keringat dingin, dan
paroxysmal nocturnal dyspnea,ronki basah paru dibagian
basal.
b. Gagal jantung kanan
Previous Avatar
Menonjolnya kongesti visera dan jaringan perifer.
Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu
mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga
tidak dapat mengakomodasi semua darah yang secara
normal kembali dari sirkulasi vena.
gagal jantung berdasarkan gejala dan penurunan aktivitas
fisik

dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu:


a. a.Derajat 1: Tanpa keluhan – masih bias melakukan aktivitas fisik sehari-hari
tanpa disertai kelelahan ataupun sesak napas.
b. b. Derajat 2: Ringan – aktivitas fisik sedang menyebabkan kelelahan atau
sesak napas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun hilang
c. c. Derajat 3: Sedang – aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan atau
sesak napas, tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas dihentikan
d. d. Derajat 4: Berat – tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari, bahkan
pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakn berat jika melakukan
aktivitas walaupun aktivitas ringan.
Berdasarkan struktu dan kerusakan otot jantung

dibagi menjadi 4 kelas

a. Kelas A: pasien memiliki resiko tinggi untuk berkembangnya gagal jantung


tetapi
belum menunjukkan adanya kelainan struktural dan fungsional jantung serta
belum
terdapat gejala gagal jantung.
b. Kelas B: pasien dengan kelainan struktural jantung yang berhubungan
dengan
berkembangnya gagal jantung, tetapi tanda atau gejala gagal jantung belum
tampak.
c. Kelas C: pasien yang memiliki gejala gagal jantung yang berhubungan
dengan
kerusakan struktural jantung yang dideritanya.
d. Kelas D: pasien yang memiliki gejala gagal jantung dan terdapat kerusakan
jantung
yang parah. Pasien ini sulit diterapi (Lainscak, M., dkk., 2017).
Tanda dan gejala

Tanda Gejala
● Endema(pembengkakan) ● Sesak nafas
● Palpitasi (berdenyut cepat) ● Kelemahan umum
● Denyut nadi tidak teratur ● Intoleransi terhadap olahraga
● Penurunan output urin ● Paroxysmal nocturnal dyspnea
● Tekanan darah rendah ● Mual, muntah, diare.
● Penurunan berat badan ● Kegelisahan, bingung, pingsan
● Kulit dingin,pucat,berbintik ● Rasa perut penuh bagian kanan
● Frekuensi nadi 120/menit ● Batuk parah
● Nyri dada dan Wheezing
Penyebab gagal jantung

● Serangan jantung
● Kardiomiopati (lemah
jantung)
● Cacat jantung bawaan lahir
● Irama jantung yang tidak
normal (aritmia)
● Penyakit arteri coroner
● Jantung bekerja lebih keras
Komplikasi Gagal Jantung

• Atrial Fibrilasi (AF)


• Depresi
• Stroke dan Tromboemboli
• Kaheksia
• Disfungsi seksual
• Gagal Ginjal
• Edema paru-paru
Penatalaksanaan

A.Tujuan utama dari tatalaksana gagal jantung


Memperbaiki prognosis dan mengurangi mortalitas
1. Meringankan gejala dan mengurangi morbiditas dengan
mencegah atau memperlambat disfungsi jantung.
2.
B.Tujuan tambahan dari tatalaksana gagal jantung
Mengurangi lamanya pasien gagal jantung dirawat di rumah
sakit
Mencegah kerusakan sistem organ
3. Mengelola dengan tepat komorbiditas yang
berkontribusi memperburuk prognosis
Farmakologi
Diuretik
Diuretik digunakan pada semua keadaan dimana dikehendaki
peningkatan pengeluaran air, khususnya pada hipertensi dan gagal
jantung. Diuretik yang sering digunakan golongan diuretik loop dan
thiazide. Diuretik Loop (bumetamid, furosemid) meningkatkan ekskresi
natrium dan cairan ginjal dengan tempat kerja pada ansa henle asenden,
namun efeknya bila diberikan secara oral dapat menghilangkan pada
gagal jantung berat karena Absorb usus. Diuretik ini menyebabkan
hiperurisemia.
Obat ini dapat membantu Anda mengurangi cairan di dalam tubuh
melalui pembuangan air urin. Contoh obat diuretic yang sering digunakan
adalah furosemide dan bumetanide. Diuretik dapat meredakan gejala
sesak napas dan pembengkakan pergelangan kaki pada penderita gagal
jantung. Diuretik direkomendasikan pada pasien gagal jantung dengan
tanda klinis atau gejala kongesti (kelas rekomendasi I, tingkatan bukti B).
Obat penghambat enzim pengubah angiotensin atau ACE (ACE
inhibitors)

Untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban kerja jantung. Obat ini dapat
mengurangi tekanan darah dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih memudahkan
jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Contoh obat-obatan ACE inhibitor adalah
perindopril, lisinopril, enalapril, captopril, dan ramipril. ACE-Inhibitors dianggap vasodilator paling
sesuai untuk gagal jantung, karena dapat menurunkan resistensi arteri dan vena dengan
mencegah peningkatan angiotensin II (vasokonstriktor) yang sering ditemukan pada gagal jantung.
Efek samping ACE-Inhibitor juga sering ditemui pada pasien dari 34 (20,2%) pasien yang
menggunakan ACE Inhibitor, sebanyak 19 (11,3%) penggunaan Captopril dan 15 (9%)
penggunaan Lisinopril, meningkatkan batuk kering (Salami dan Katibi, 2000). Selain itu,
penggunaan Captopril juga menimbulkan efek samping kulit kemerahan, dysgeusia, dan
proteinuria (AHFS, 2011).
Beta bloker
bermanfaat untuk gagal jantung dengan memblokade aktivitas
simpatik.
Penggunaan Beta Bloker telah terbukti dapat meningkatkan Ejection
Fraction, memperbaiki gejala, dan menurunkan angka kematian pada
pasien GJK. Beta bloker dapat menyebabkan efek lelah, rasa dingin di kaki
dan tangan (lebih jarang terjadi pada beta bloker yang memiliki aktivitas
simpatomimetik intrinsik), dan gangguan tidur dengan mimpi buruk (jarang
terjadi pada beta bloker yang larut dalam air).

Obat penghambat aldosteron.


Kinerja obat ini hampir sama seperti diuretik, yakni mengurangi cairan
berlebih di dalam tubuh. Perbedaannya dengan diuretik adalah obat
penghambat aldosteron tidak menyebabkan potasium terbuang dari
tubuh dan mengurangi risiko timbulnya kerusakan pada otot jantung.
Contoh obat ini adalah eplerenone dan spironolactone.
Obat penghambat reseptor angiotensin atau ARB obat ini bekerja
dengan cara mengurangi tekanan darah dan melebarkan pembuluh
darah. Contoh obat ini adalah valsartan, telmisartan, losartan, dan
candesartan.

Digoxin Obat ini biasanya diresepkan pada penderita gagal jantung


yang gejalanya tidak kunjung reda oleh diuretik, obat penghambat
beta, ACE inhibitor, dan ARB. Digoxin dapat memperlambat denyut
jantung dan meningkatkan kekuatan kontraksi otot. Sebanyak 70–
80% digoxin diabsorpsi pada usus halus. Distribusi digoxin
berlangsung selama 6–8 jam. Digoxin didistribusikan secara luas
dalam tubuh, serta dapat menembus sawar darah otak dan
plasenta

Ivabradine. Obat ini umumnya dijadikan alternatif pada penderita


gagal jantung yang intoleran terhadap obat penghambat beta dan
juga sebagai tambahan jika pemberian obat penghambat beta tidak
cukup dalam memperlambat detak jantung. Obat ini memperlambat
detak jantung dan hanya cocok digunakan bagimereka yang ritme
Digitalis

Obat golongan digitalis ini memiliki berbagi mekanisme kerja


sebagi berikut

a) Pengaturan konsentrasi kalsium sitosol


b) Peningkatan kontraktilitas otot jantung

Obat-obat Inotropik
Obat-obat inotropik positif meningkatkan kontraksi otot jantung
dan meningkatkan curah jantung.obat-obat ini bekerja melalui
mekanisme yang berbeda, dalam tiap kasus kerja inotropik
adalah akibat penigkatan konsentrasi kalsium sitoplasma yang
memicu kontraksi otot jantung.
Non-Marmakologi
1. Edukasi mengenal gagal jantung, penyebab dan bagaimana mengenal serta
upaya bila timbul keluhan dan dasar pengobatan
2. Istirahat, olahraga, aktivitas sehari-hari, edukasi aktivitas seksual, serta
rehabilitasi
3. Edukasi pola diet, control asupan garam, air dan kebiasaan alcohol
4. Monitoring berat badan, hati-hati dengan kenaikan berat badan secara tiba-
tiba
5. Mengurangi berat badan pada obesitas
6. Hentikan kebiasaan merokok
7. Konseling mengenai obat.
8. Diet pembatasan natrium
9. Diet rendah garam
Pencegahannya
Perubahan gaya hidup dapat untuk membantu mencegah
gagal jantung meliputi

1. Tidak merokok dan menjauhi asap rokok.


2. Mengendalikan kondisi tertentu, seperti tekanan darah
tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes
3. Tetap aktif secara fisik.
4. Makan makanan yang sehat dan bergizi
5. Menjaga berat badan yang sehat.
6. Mengurangi dan mengelola stres
Algoritma
Interaksi Obat pada pengobatan gagal jantung
Thank you, hope everyone
understands
1. AGNOSTIK JANNAH
kenapa gagal jantung sering dikaitkan dengan obesitas dan bagaimana cara pengobatannya agar terhindar dari interaksi obatt

jawab =karena obesitas menyebabkan resiko penumpukan plak pada arteri semakin tinggi, tumpukan plak membuat resistensi
tekanan dalam jantung semakin berat lama kelamaan jantung membesar beban kerjanya dan disebut HHD(hipertensi heart deases)
agar tidak terjadi interaksi obat maka setiap obat haru dicek kegunaan dan intteraksinya sehingga dapat ditentukan aturan pakai dari
obat tersebut.
Materi tambahan
penggolongan obat

Anda mungkin juga menyukai