Anda di halaman 1dari 20

i

PROPOSAL PROTOTYPE APLIKASI KEPERAWATAN

DIET SEHAT HIPERTENSI

Dosen Pembimbing: Ns. Arif Andriyanto M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Tim Penyusun:

1. Intan Ayu Bella.S (201901003)


2. Mariyatul Qibtiyah AN (201901007)
3. Putri Reaina Binnisa (201901027)
4. Dewi Safitri (201901033)
5. Uswatun Khasanah (201901041)
KELAS 2A

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan
“PROPOSAL PROTOTYPE APLIKASI DIET SEHAT HIPERTENSI”

Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,
Beserta keluarga-Nya, sahabat-sahabat-Nya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena kemampuan
dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu, kami mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam proposal ini yang akan
datang.

Semoga proposal ini bermanfaat sebagai sumbangsih penulis demi menambah


pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Mojokerto, 30 Oktober 2020

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................1

Latar Belakang............................................................................................................1

Rumusan Masalah ......................................................................................................2

Tujuan ........................................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................................4

Aplikasi Diet Hipertensi ............................................................................................6

Anggaran Biaya ......................................................................................................13

BAB 3 PENUTUP................................................................................................................16

Kesimpulan ..............................................................................................................16

Rekomendasi ...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tingi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada
dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “ pembuluh
diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu – satunya cara mengetahui apakah
anda memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah. Tekanan darah normal
biasanya adalah 120-80 mmHg. Seseorang disebut mengidap hipertensi atau memiliki darah
tinggi jika angkanya sekitar 140 mmHg sistolik atau lebih , dan/atau 90 mmHg diatolik atau
lebih.(Soesanto, 2012)

Indonesia termasuk negara yang mengalami banyak masalah kesehatan karena semakin
tua umur seseorang maka masalah kesehatan akan semakin bertambah (Budiyanto, 2005).
Jika penderita yang mengelami hipertensi tidak mengetahui pola pengaturan diit seharianya
dan cara mencegahnya, maka beresiko terhadap komplikasi akibat hipertensi yang diderita
seperti gagal jantung, stroke, dan sebagainya. Diperkirakan dengan penderita yang umurnya
60 tahun keatas akan mengelami penyakit jantung kognitif, infark miokard, stroke diseksi
aorta, dalam lima tahun jika hipertensi tidak diobati (Stanley, 2007).(Utami &
Raudatussalamah, 2016)

Diperkirakan pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan dan penderita tekanan darah
tinggi diperkirakan mencapai 1,6 miliar orang di seluruh dunia, khususnya pada lansia akan
mengalami peningkatan yaitu sekitar 1,2 miliar jiwa (Bandiyah, 2009). Prevalensi di tahun
2013 terlihat meningkat, yaitu dari 1,7%, menjadi 2,6% . Hipertensi di Indonesia rata-rata
meliputi 17-21% dari keseluruhan populasi orang dewasa. Penderita hipertensi lebih banyak
terjadi pada perempuan yaitu 37% daripada laki-laki yaitu sebanyak 28% (Depkes, 2013).
Berdasarkan data Dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur pada tahun 2013 prevelensi
hipertensi sejumlah 112.583 kasus (Profil Kesehatan Jawa Timur, 2013). Hasil survey data
yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Jombang (2016) ditemukan penderita hipertensi pada
laki-laki 40,91% dan terjadi pada perempuan 59,08%. Di Puskesmas Jelakombo Jombang
(2016) ditemukan pada laki-laki 31% dan perempuan 54,08%.(Anggrawati, 2018)

Salah satu cara mencegah hipertensi umumnya berupa diet rendah garam atau dengan kata
lain membatasi penggunaan garam dan konsumsi makanan yang kaya akan garam. Garam jika
dikonsumsi secara berlebihan akan menahan cairan dan menaikkan kerja jantung sehingga

1
tekanan darah juga akan meningkat. Pemberian nutrisi dan pola deit yang optimal pada lansia
perlu mendapat perhatian yang lebih. Diet yang optimal merupakan kunci bagi kesembuhan
penyakit dan tentu saja jika penderita tidak patuh dengan diet yang diberikan penyakit akan
kambuh Kembali.(Dylan Trotsek, 2017)

Diet hipertesi biasa disebut dengan DASH merupakan singkatan dari Dietary Approaches
to Stop Hypertension. Diet ini menekankan pada pola makan rendah garam namun tetap
mengandung nutrisi seimbang, sehingga tidak hanya mampu mencegah hipertensi saja, tapi
juga mengurangi risiko terkena penyakit lain seperti  jantung, stroke, diabetes, osteoporosis,
batu ginjal, dan kanker.(Setianingsih, 2017)

Pada kesempatan kali ini kita akan memberikan Inovasi aplikasi yang bernama “DIET
SEHAT HIPERTENSI” Peran Aplikasi atau teknologi dalam mendukung pola pemantauan
kesehatan dirasa perlu untuk lebih mengoptimalkan pemantuan tekanan darah melalui
makanan yang dikomsumsi pasien hipertensi ini dan mencegah hal yang mungkin terjadi.
Melalui permasalahan dan data yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti mengangkat
beberapa rumusan masalah pada penelitian ini implementasi aplikasi perangkat bergerak
sebagai media pemantau tekanan darah melalui diet makanan terhadap penyakit hipertensi?
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan pasien bisa lebih memantau tekanan darahnya, dan
pasien lebih menjaga kesehatan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada.
aplikasi kami buat berfokus pada smartphone karena sifat gadgetnya yang mudah dibawa
kemanapun diharapkan mempermudah mereka untuk mengakses dimanapun dan kapanpun.
Aplikasi ini juga di rancang untuk semua kalangan baik remaja atau dewasa, khusus nya pada
penderita Hipertensi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini sebagai berikut Aplikasi ‘DIET SEHAT HIPERTENSI” ini dirancang untuk
memberikan pengetahuan tentang Diet sehat hipertensi mulai dari makanan sehari-hari yang
dikomsumsi sampai dengan daftar makanan per hari pasien. Aplikasi ini ditujukan pada
masyarakat luas, baik penderita hipertensi maupun bukan.

2
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat diet sehat hipertensi
dan membantu mengontrol diet rendah garam pada pasien agar menurunkan tekanan darah
pada pasien Hipertensi.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tentang pemenuhan garam dalam tubuh

b. Untuk mengidentifikasi kepatuhan diet hipertensi

c. Untuk menganalisis komsumsi makanan sehari-hari pada pasien hipertensi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Hipertensi atau tekanan darah adalah kekuatan yang digunakan oleh darah yang
bersirkulasi pada dinding-dinding dari pembuluh- pembuluh darah, dan merupakan satu dari
tanda-tanda vital yang utama dari kehidupan, yang juga termasuk detak jantung, kecepatan
pernapasan, dan temperatur. (Muhammadun, 2010). (Suyoto, Agushybana, & Antono, 2020)

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi (Mansjoer, 2010).(Alfian & Wardati,
2016)

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda (Ardiansyah, 2012).

Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic)
pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa
cuff air air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya (Pudiastuti, 2013).
(Evadewi & Suarya, 2013)(HADIYOSO, ALFARUQ, ROHMAH, & TULLOH, 2019)

Hipertensi adalah suatu kondisi ketika terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis,
dan dalam jangka panjang yang menyebabkan kerusakan organ serta akhirnya meningkatkan
angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas).(Antari, Ni Komang Ayu Juni.,
Artini, I Gusti Ayu., Andayani, 2016)

Hal yang terpenting dalam pembuatan aplikasi diet hipertensi ini adalah bertujuan untuk
Membantu menurunkan tekanan darah, Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam
tubuh atau edema atau bengkak.(Putra, Fanani, & Brata, 2019)

B. Klasifikasi Hpiertensi

Klasifikasi hipertensi menurut bentuknya ada dua yaitu hipertensi sistolik dan hipertensi
diastolik. Pertama yaitu hipertensi sistolik adalah jantung berdenyut terlalu kuat sehingga
dapat meningkatkan angka sistolik. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada
arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung). Ini adalah tekanan maksimum dalam arteri
pada suatu saat dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan atas yang
nilainya lebih besar. Kedua yaitu hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh darah kecil

4
menyempit secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan terhadap aliran darah yang
melaluinya dan meningkatkan tekanan diastoliknya. Tekanan darah diastolik berkaitan dengan
tekanan dalam arteri apabila jantung berada dalam keadaan relaksasi diantara dua denyutan
(Martalena dalam Hardinsyah 2014)
Beberapa klasifikasi hipertensi, diantaranya yaitu:

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Normal < 130 < 85
Normal tinggi 130-139 85-89
Stadium 1 140-159 90-99
(Ringan)
Stadium 2 160-179 100-109
(sedang)
Stadium 3 180-209 110-119
(berat)
Sangat berat > 210 > 120

C. Diet Hipertensi

Diet hipertensi adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensi tanpa efek yang serius,
karena metode pengendaliannya yang alami (Purwati, 2010).(Kamal, Kusmana, Hardinsyah,
Setiawan, & Damanik, 2013)

D. Macam- macam diet hipertensi

1. Mengatur pola makan


Perbanyak minum air putih. Cara makan yang baik adalah sedikit-sedikit tetapi sering, bukan
makan banyak tetapi jarang. Kandungan zat dalam menu makanan juga harus diperhatikan,
meliputi:
o Kurangi minum minuman yang mengandung soda, minuman kaleng
dan botol.
o Kurang makan daging, ikan, kerang kepiting dan susu,
camilan/snack yang asin dan gurih.
o Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, jeroan, vetsin, soda kue,
sarden, udang dan cumi-cumi.
o Diet rendah kolestrol. Makanan dimakan sebaiknya mengandung lemak
baik dan sedikit mengandung lemak jahat seperti kolestrol. (Muhammadun,
2010).
Menurut Gunawan (2010) pencegahan hipertensi adalah sebagai berikut :
2. Mengurangi konsumsi garam / Natrium

5
Garam / Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler dan hanya sejumlah
kecil natrium berada dalam cairan intraseluler. Makanan sehari hari biasanya cukup
mengandung garam yang dibutuhkan tubuh. Rekomendasi American Heart Association
(AHA), konsumsi garam orang dewasa tidak lebih dari 2.400 mg/hari, yaitu setara dengan
satu sendok teh garam dapur sehari. Sebagian besar garam diserap oleh usus halus dan hanya
sedikit yang diserap oleh lambung. Dari usus, garam dialirkan oleh darah ke hati, kemudian
ke ginjal untuk disaring dan dikembalikan ke darah dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Regulasi metabolisme natrium oleh ginjal dikontrol oleh aldossteron, yaitu hormon
yang disekresikan oleh kelenjar adrenal. Apabila konsumsi natrium rendah atau kebutuhan
tubuh meningkat, kadar aldosteron akan meningkat dan ginjal lebih banyak menyerap kembali
(reabsorpsi) natrium. Hal sebaliknya terjadi jika konsumsi natrium berlebih.

Garam / Natrium juga menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dengan
mengimbangi zat zat yang membentuk asam. Garam berperan dalam tranmisi saraf dan
kontraksi otot. garam berperan pula dalam absorbsi glukosa dan sebagi alat angkut zat zat gizi
lain melalui membran, terutam melalui dinding usus.

garam juga mudah ditemukan dalam makanan sehari - hari, seperti pada kecap,
makanan hasil laut, makanan siap saji (fast food), serta makanan ringan (snack). Garam
bersifat mengikat air saat garam dikonsumsi, garam tersebut akan mengikat air sehingga air
akan diserap ke dalam intravaskular, yang akan menyebabkan meningkatnya volume darah.
Apabila volume darah meningkat, maka mengakibatkan tekanan darah juga meningkat. Selain
itu garam merupakan salah satu komponen zat terlarut dalam darah. Dengan mengonsumsi
garam, konsentrasi zat terlarut akan tinggi sehingga penyerapan air masuk dan selanjutnya
menyebabkan peningkatan tekanan darah. National Research Council of The National
Academy of Sciences merekomendasikan konsumsi garam per hari sebanyak 1.100 - 3.300
mg. Jumlah tersebut setara dengan ½ - 1½ sendok teh garam dapur per hari. Untuk orang yang
menderita hipertensi, konsumsi garam dianjurkan tidak lebih dari 2.300 mg perhari.
Sedangkan American Heart Association (AHA) merekomendasikan konsumsi garam bagi
orang dewasa tidak lebih dari 2.400 mg/hari, atau setara dengan satu sendok teh garam dapur
sehari (Rijanti, 2015).

3. Makan banyak buah dan sayuran segar


Buah dan sayuran segar mengandung banyak vitamin dan mineral. Buah yang
banyak mengandung mineral kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah.
E. Prototipe

6
Menu Awal : Terdapat 2 fitur yaitu login ( untuk pengguna yang sudah
mendaftar) dan sign in ( untuk pengguna yang baru bergabung)

Fitur Sign in : Pengisian data diri yang meliputi nama , tanggal lahir , umur email
dan sandi

Fitur Login : Pengisian alamat email dan sandi yang sudah tedaftar

Penjelasan aplikasi :

Aplikasi Jadwal Diet DM merupakan salah satu alternative yang perlu di coba dalam
penalaksanaan diabetes melitus terutama diet DM. Diaharapkan dari
penerapan aplikasi ini adaah diabetisi dapat mengatur makanansehari
hari dan selalu diingatkan waktu (Jadwal) , Jumlah dan Jenis makanan.
Sehingga diabetisi dapat mengendalikan gula darahnya dan terhindari
dari komplikasi. Hal ini menjadi perhatian penting dalam dunia
kesehatan untuk terus memberikan perhatian dan kontribusinya kepada
penderita penyakit kronis khususnya DM dalam melakukan manajemen
diri untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.

Penerapan berbagai kemajuan teknologi bermanfaat untuk mengembangkan fasilitas dan


sarana di bidang kesehatan. seperti perkembangan teknologi informasi
dalam bidang kesehatan memberikan kontribusi yang sangat besar pada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya dalam perawatan
pasien dengan penyakit kronis seperti DM. Banyak aplikasi kesehatan
pada smartphone yang digunakan antara profesi kesehatan dan pasien,
mendapatkan perhatian yang lebih dari hari ke hari. Aplikasi tersebut
juga berperan penting dalam pemberian edukasi kepada pasien,
manajemen diri dan monitoring kondisi pasien.

Kelebihan diet DASH diantaranya penelitian kesehatan telah menunjukkan kalau kamu
melakukan diet ini maka kamu bisa menurunkan resiko terserang
tekanan darah tinggi dan penyakit kolesterol. Selain itu, kamu bisa
mendapatkan asupan nutrisi yang lebih baik karena kamu lebih banyak
mengonsumsi makanan berserat dan makanan segar dibandingkan
makanan olahan dan makanan kemasan karena makanan tersebut
mengandung tinggi garam.

Kekurangan Diet DASH tidak cocok buat yang mau menurunkan berat badan karena masih
sedikit penelitian yang menunjukkan kalau bisa menurunkan berat
badan dengan cepat saat melakukan diet DASH. Selain itu, mungkin
masih sulit menyesuaikan diri untuk mengonsumsi lebih banyak serat
setiap hari sehingga perut kamu bisa kembung, cara menyikapinya
adalah dengan meningkatkan konsumsi serat secara perlahan.

Fitur klasifikasi : Pengisian data seesuai dengan data sistol dan diastol

7
Fitur Diet : Pemilihan diet sesuai dengan kebutuhan
- Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)
- Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)
- Diet Rendah Garam III ( 1000-1200 mg Na
Daftar Makanan : Jenis makanan apa saja yang oleh dikonsumsi

 Makanan apakah yang diperbolehkan ?

⦁ Semua bahan makanan segar atau diolah dari tumbuh-tumbuhan seperti :

⦁ Beras, kentang, ubi, mitawar, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, tempe, tahu,
oncom

⦁ Minyak goreng, margarine tanpa garam

⦁ Sayuran dan buah-buahan

⦁ Bumbu-bumbu seperti : bawang, jahe, kemiri, kunyit, kencur, cabe, salam, sereh, cuka

⦁ Bahan makanan berasal dari hewan dalam jumlah terbatas

⦁ Daging / ayam / ikan paling banyak 100gr/hari

⦁ Telur ayam, telur bebek paling banyak 1 butir sehari

⦁ Minuman seperti kopi, teh, sirup, minuman botol ringan, sari buah

 Makanan apa yang tidak diperbolehkan ?

⦁ Biscuit, krakers, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau soda

⦁ Dendeng, abon, cornet beaf, daging asap, ham, ikan asin, ikan pindang, sardine, teri
kering, telur asin

⦁ Keju, kacang tanah

⦁ Margarine, mentega

 Bumbu yang dibatasi

⦁ Asinan sayur, sayur dalam kaleng

⦁ Asinan buah, buah dalam kaleng


8
⦁ Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, terasi, petis, tauco, saus tomat

F. Makanan diet DASH

1. Kentang panggang

Kentang panggang kaya magnesium dan potasium, dua nutrisi yang merupakan bagian
penting dari diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang berfungsi
menghentikan hipertensi.

Menurut Ahli Nutrisi Joy Bauer, menu makanan yang kaya kalium membantu tubuh menjadi
lebih efisien membuang sodium berlebih. Sementara magnesium membantu melancarkan
aliran darah.

2. Susu tanpa lemak

Susu tanpa lemak, alias susu skim, adalah susu tanpa lemak yang bubuk susunya dibuat
dengan menghilangkan sebagian besar air dan lemak yang terdapat dalam susu.

Menurut Bauer, segelas susu tanpa lemak memberikan makanan padat kalsium dan vitamin D,
nutrisi yang berfungsi membantu menurunkan tekanan darah mulai dari 3-10 persen.

Sementara untuk daftar makanan yang perlu dikonsumsi dalam menjalani diet DASH
yaitu:

1. Sayuran: minimal 45 porsi per hari

Brokoli, wortel, tomat, ubi, dan sayuran berdaun hijau yang kaya akan vitamin, serat,
dan mineral, seperti kalium dan magnesium. Sajikan sayuran sebagai menu utama, bukan
sebagai makanan pendamping.

2. Beras dan gandum:maksimal 6Z8 porsi per hari

Beras, roti, pasta, dan sereal termasuk dalam kelompok beras dan gandum. Pilih
gandum utuh seperti beras merah dan roti gandum, karena mengandung lebih banyak serat
dan nutrisi. Gandum memiliki kandungan rendah lemak, selama tidak dikonsumsi dengan
mentega, keju, atau krim.

3. Buah-buahan: minimal 4-5 porsi per hari

Sajikan buah-buahan sebagai camilan. Jika tidak suka makan buah, olah menjadi jus
tanpa tambahan gula. Salah satu buah yang baik dikonsumsi penderita hipertensi adalah
9
pisang, karena kaya akan kalium. Kalium bekerja dengan cara mengurangi efek natrium.
Semakin banyak kalium yang dimakan, semakin banyak pula natrium yang hilang melalui
urine. Kalium juga mampu meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah yang akan
menurunkan tekanan darah.

4. Daging, ayam, dan ikan: maksimal 2 porsi per hari

Daging hewan merupakan sumber protein, zat besi, seng, dan vitamin. Daging aman
dikonsumsi penderita hipertensi asalkan tidak melebihi 6 ons per hari.

Anda dianjurkan mengonsumsi daging tanpa kulit yang diolah dengan cara direbus atau
dipanggang, bukan digoreng agar daging tidak menjadi santapan tinggi kolesterol. Selain
daging, Anda juga dapat mengonsumsi ikan salmon dan tongkol karena lebih sehat dan kaya
akan kandungan omega-3 yang bermanfaat dalam menurunkan kolesterol.

5. Kacang-kacangan dan biji-bijian: 3-5 porsi per hari

Kacang-kacangan mengandung omega-3 dan serat yang bermanfaat dalam menurunkan risiko
penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah. Tapi di samping itu, kacang-kacangan juga
mengandung kalori, sehingga disarankan makan secukupnya saja.

Alternatif lainnya adalah mengonsumsi produk olahan kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
Tempe dan tahu mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh, sehingga bisa
dijadikan alternatif pengganti selain daging.

6. Lemak dan minyak: maksimal 2−3 porsi per hari

Dalam diet DASH, dianjurkan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh alias lemak baik. Lemak
tak jenuh mampu menurunkan kadar kolestrol dalam darah dan menekan risiko penyakit
jantung, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai.

Lemak tak jenuh tunggal terdapat pada minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.
Sedangkan lemak tak jenuh ganda banyak ditemukan pada ikan salmon, tongkol, dan olahan
kedelai.

7. Produk susu rendah lemak: maksimal 2−3 porsi per hari

Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt merupakan sumber vitamin D, kalsium,
dan protein. Pilih produk yang rendah lemak untuk menghindari konsumsi lemak berlebih.

8. Makanan manis: maksimal 5 porsi per minggu

10
Dalam menjalani diet DASH, Anda tidak perlu menghilangkan kebiasaan makan camilan
manis. Namun disarankan untuk memilih makanan manis, seperti jeli agar-agar, atau biskuit
rendah lemak.

Saat baru memulai program diet DASH, Anda cita rasa masakan yang Anda konsumsi
mungkin menjadi kurang sedap karena kurang garam. Jadi, agar tidak terlalu terasa menyiksa,
Anda tidak perlu langsung menghilangkan seluruh takaran garam, tapi coba kurangi sedikit
demi sedikit sampai lidah Anda terbiasa.

11
G. Kerangka aplikasi Diet Sehat Hipertensi

Menu Belum
punya

Sudah punya
akun

Masukkan email,
kata sandi

Mulai

Isi TD Menampilkan input untuk


jenis diet dan daftar makan
(Tekanan Darah) yang di konsumsi

Selesai

Langkah – Langkah
1. Pada halaman awal kita bisa klik masuk bagi yang sudah memiliki data, dan klik
daftar bagi yang belum memiliki data lalu masukkan sandi anda dan klik simpan
2. Selanjutnya masukkan Data pribadi anda contoh : Nama = Halimah Umur = 45 thn
dan klik simpan
3. Penjelasan Aplikasi
4. Isi data sesuai data sistol dan diastol anda
5. Klasifikasi Hipertensi
6. Menu daftar mkanan yang boleh dikonsumsi
7. Pilih jenis diet sesuai dengan yang anda butuhkan

12
H. BIAYA ANGGARAN

No Kebutuhan Jumlah Harga Satuan Jumlah Keterangan


.
1 Pembuatan Aplikasi 1 2.500.000 2.500.000 -
2 uji coba aplikasi - -
3 X-Banner 1 100.000 100.000 -
4 ATK Proposal - 50.000 50.000 -
Jumlah Rp 150.000

I. Daftar Menu diet Sehat Hipertensi

Daftar Fitur- Fitur

Menu Awal

Daftar

Masuk

Penjelasan aplikasi

Klasifikasi

Tekanan darah

Daftar makanan yang boleh di komsumsi

Menu Diet

13
14
15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Aplikasi “DIET SEHAT HIPERTENSI” ini akan memudahkan pasien Hipertensi


untuk tetap mejaga kesehatnnya dengan cara mengontrol tekanan darahnya. Aplikasi ini
menjelaskan tentang Hipertensi, klasifikasi hippertensi, daftar menu yang boleh dimakan dan
tidak boleh di makan serta bumbu yang di batasi dalam makanan. Diet hipertensi juga harus di
imbangi dengan mengontrol mengomsumsi garam per hari nya. Aplikasi ini sebagai pengingat
bagi pasien hipertensi yang sedang menjalankan diet agar tetap menjaga makanannya dan
menjaga tekanan darah agar tetap normal. Sehingga memudahkan perawat dan pasien dalam
mengontrol kesehatan dan meningkatkan kesehatan pasien hipertensi.

Rekomendasi

1. Diharapkan para penderita hipertensi untuk meningkatkan kepatuhan dietnya dengan


baik, mengurangi konsumsi baik minuman dan makanan yang menyebabkan tekanan
darah tingginya meningkat seperti mengurangi konsumsi minuman yang mengandung
soda dan alkohol.
2. Aplikasi ini dapat digunakan pada saat offline maupun online pada penderita
hipertensi jadi ini mempermudahkan dalam mengontrol dietnya.
3. Aplikasi ini juga cocok untuk semua kalangan mulai dari remaja sampai orang dewasa
khusus nya penderita hipertensi. Dan kepada keluarga dari klien penderita Hipertensi
supaya lebih memantau pasien dalam menjalankan dietnya agar tercapai kondisi yang
sehat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alfian, R., & Wardati, Z. (2016). Perbandingan Pengaruh Penggunaan Layanan Pesan Singkat
Pengingat dan Aplikasi Digital Pillbox Reminder terhadap Kepatuhan Minum Obat
Pasien Hipertensi RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Jurnal
Pharmascience, 3(1), 75–82.
Anggrawati. (2018). INOVASI APLIKASI TEN-SHIELD UNTUK MENGURANGI DRUG
RELATED PROBLEMS PADA PASIEN HIPERTENSI. 16, 213–221.
Antari, Ni Komang Ayu Juni., Artini, I Gusti Ayu., Andayani, N. L. N. (2016). Aplikasi
Progressive Muscle Relaxation Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Hipertensi
Derajat I Di Kota Denpasar. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 35–46.
Dylan Trotsek. (2017). Hipertensi. Journal of Chemical Information and Modeling, 110(9),
1689–1699.
Evadewi, P. K. R., & Suarya, L. M. K. S. (2013). Kepatuhan Mengonsumsi Obat Pasien
Hipertensi Di Denpasar Ditinjau Dari Kepribadian Tipe A Dan Tipe B. Jurnal Psikologi
Udayana, 1(1), 32–42. https://doi.org/10.24843/jpu.2013.v01.i01.p04
HADIYOSO, S., ALFARUQ, A., ROHMAH, Y. S., & TULLOH, R. (2019). Sistem
Pengukur Tekanan Darah secara Online untuk Aplikasi Remote Monitoring Kesehatan
Jantung. ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik
Elektronika, 7(1), 1. https://doi.org/10.26760/elkomika.v7i1.1
Kamal, M., Kusmana, D., Hardinsyah, H., Setiawan, B., & Damanik, R. M. (2013). Pengaruh
Olahraga Jalan Cepat dan Diet terhadap Tekanan Darah Penderita Prahipertensi Pria.
Kesmas: National Public Health Journal, 7(6), 279.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i6.38
Putra, G. B., Fanani, L., & Brata, A. H. (2019). Pengembangan Aplikasi Perangkat Bergerak
Sebagai Media Pemantau Kesehatan Terhadap Penyakit Hipertensi. 3(4), 3733–3741.
Setianingsih, D. R. (2017). Hubungan dukungan keluarga dengan diet hipertensi pada lansia.
Soesanto, E. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Lansia
Hipertensi Dalam Mengendalikan Kesehatannya Di Puskesmas Mranggen Demak.
FIKKes Jurnal Keperawatan, 3(2), 98–108.
Suyoto, Agushybana, F., & Antono, S. (2020). Kepatuhan Melakukan Diet Hipertensi Pada
Pasien Hipertensi Di Kabupaten Wonosobo. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat UNSIQ, 7(1), 31–37.
Utami, R. S., & Raudatussalamah. (2016). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan
Kepatuhan Berobat Penderita Hipertensi di Puskesmas Tualang Relationship Between
Family Social Support With Medical Treatment Adherence Of Hypertension Sufferers In
Puskesmas Tualang. Jurnal Psikologi, 12(1), 91–98.

17

Anda mungkin juga menyukai