Disusun Oleh :
Cecep Yanyan Herdiana C C.0105.20.111
Eka Mustika S C.0105.20.144
Muhamad Ikhsan R C.0105.20.157
Muhamad Susan C.0105.20.141
Ria Junita C.0105.20.157
Witrian Nurangga C.0105.20.155
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Definisi Terapi Inhalasi...............................................................................................3
B. Tujuan Pengobatan Secara Inhalasi.............................................................................3
C. Prinsip Dasar Terapi Inhalasi......................................................................................4
D. Keuntungan Dan Kerugian Terapi Inhalasi.................................................................4
E. Jenis Alat Inhalasi........................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
Lampiran..................................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk
uap kedalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang
sederhana serta dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga. Terapi ini lebih efektif
ketimbang obat oral/minum seperti tablet atau sirup. obat oral akan melalui berbagai
organ dulu seperti ke lambung, ginjal, atau jantung sebelum sampai ke sasarannya,
yakni paru-paru. Sehingga ketika sampai paru-paru, obatnya relatif tinggal sedikit.
Terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan cara memberi obat untuk
dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran obatnya.
Terapi inhalasi adalah terapi dengan memanfaatkan uap hasil dari kerja mesin
Nebulizer. Uap air yang berasal dari campuran obat dan pelarutnya dipercaya dapat
langsung mencapai saluran pernafasan, sehingga efektif untuk mengatasi masalah di
daerah tersebut.
Inhalasi sering digunakan pada anak-anak dibawah usia 10 tahun. Batuk / pilek
karena alergi dan asma adalah gangguan saluran pernafasan yang paling umum
terjadi. Alat inhalasi terdiri dari berbagai macam jenis, dan memiliki cara penggunaan
yang berbeda–beda, sehingga pasien harus memilih alat terapi inhalasi yang
sesuai. Karena pada umumnya sebagian besar pasien yang mendapat resep terapi
inhalasi tidak menggunakan inhaler mereka dengan benar (National Asthma
Council Australia, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari terapi inhalasi?
2. Apa saja tujuan terapi inhalasi ?
3. Bagaimana prinsip dasar dari inhalasi?
4. Apa saja jenis terapi inhalasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi inhalasi
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan terapi inhalasi
3. Untuk mengetahui prinsip dasar inhalasi
4. Untuk mengetahui jenis terapi inhalasi
BAB II
PEMBAHASAN
Terapi inhalasi merupakan teknik yang sederhana dan efektif, yang bisa
memberikan obat dalam dosis tertentu secara langsung pada tempat yang dituju di
dalam paru – paru (Ikawati, 2007).
3
4
Dibandingkan dengan terapi oral (obat yang diminum), terapi ini lebih efektif,
kerjanya lebih cepat pada organ targetnya, serta membutuhkan dosis obat yang lebih
kecil, sehingga efek sampingnya ke organ lainpun lebih sedikit. Sebanyak 20-30%
obat akan masuk di saluran napas dan paru-paru, sedangkan 2-5% mungkin akan
mengendap di mulut dan tenggorokan. Bandingkan dengan obat oral. Ibaratnya obat
tersebut akan "jalan-jalan" dulu ke lambung, ginjal, atau jantung sebelum sampai ke
sasarannya, yakni paru-paru.
2. Kerugian
Jika penggunaan di bawah pemeriksaan dokter dan obat yang di pakai
tidak cocok dengan keadaan mulut dan sistem pernafasan , hal yang mungkin
bisa terjadi adalah iritasi pada mulut dan gangguan pernafasan. Jadi pengguna
5
pengobatan inhalasi akan terus berkonsultasi pada dokter tentang obat nya.
Selain hal itu obat relatif lebih mahal dan bahkan mahal dari pada obat oral.
ruang antara ini meningkatkan jumlah obat yang mencapai paru menjadi
20% dari dosis (Yunus, 1995).
Tabel 2.2. Tahapan-tahapan penggunaan inhaler MDIs(ModerateDose Inhaler)
dengan Spacerdan kesalahan yang sering terjadi (National Asthma Council
Australia, 2008)
4. Nebulizer
Nebulizer adalah alat untuk memproduksi aerosol yang mengandung
larutan obat (Ikawati, 2007).Alat nebuliser dapat mengubah obat yang
berbentuklarutan menj adi aerosol secara terus menerus dengan
tenagayang berasal dan udara yang dipadatkan atau
gelombangultrasonik.Aerosol yang terbentuk dihisap penderita melalui
mouthpiece atau sungkup.Dengan nebuliser dihasilkanpartikel aerosol
berukuran antara 2-5 u. Pada orang normal saatistirahat pengendapan
aerosol dalam paru terjadi sebanyak 30–60% dosis yang
diberikan.Bronkodilator yang diberikan dengan nebuliser memberikan
efek bronkodilatasi yang bermakna tanpa menimbulkan efek samping
(Yunus, 1995).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk
uap kedalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang
sederhana serta dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga. Terapi ini lebih efektif
ketimbang obat oral/minum seperti tablet atau sirup. obat oral akan melalui berbagai
organ dulu seperti ke lambung, ginjal, atau jantung sebelum sampai ke sasarannya,
yakni paru-paru. Sehingga ketika sampai paru-paru, obatnya relatif tinggal sedikit.
Inhalasi sering digunakan pada anak-anak dibawah usia 10 tahun. Batuk / pilek
karena alergi dan asma adalah gangguan saluran pernafasan yang paling umum
terjadi. Alat inhalasi terdiri dari berbagai macam jenis, dan memiliki cara penggunaan
yang berbeda–beda, sehingga pasien harus memilih alat terapi inhalasi yang
sesuai. Karena pada umumnya sebagian besar pasien yang mendapat resep terapi
inhalasi tidak menggunakan inhaler mereka dengan benar (National Asthma
Council Australia, 2008). Alat inhalasi ini mempunyai keuntungan dan kerugian
bagi pasien.Keuntungan terapi inhalasi ini adalah obat digunakan dengan dosis kecil,
yakni 10% dari dosis oral tapi memiliki konsentrasi yang tinggi di dalam paru paru
dan memiliki efek sitemik yang minima
8
DAFTAR PUSTAKA
Nani, Desiyani. 2012. Terapi Inhalasi Sederhana. (Jurnal) Keperawatan Universitas Jendral
Soedirman:Purwokerto.
Putri, Winda. 2009. Penggunaan Terapi Hirupan Inhalasi Pada Anak. (Jurnal) Kesehatan
Sumber lainnya :
https://www.scribd.com/doc/245316504/ INHALASI-SEDERHANA
https://rsudashari.pemalangkab.go.id/baca/37/terapi-inhalasi-sederhana.html
9
Lampiran
pengertian Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat. Inhalasi sederhana yaitu
memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke dalam saluran
pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana serta
dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga
tujuan 1. Mengencerkan sekret agar mudah keluar 2. Melonggarkan jalan nafas
peralatan a. Air panas
b. Botol Aqua 600ml
c. Gelas 250 ml
d. Aroma terapi seperti Minyak kayu putih
kebijakan Bahwa semua pasien yang mengalami gangguan bersihan jalan nafas
dengan dapat diberikan terapi Inhalasi Sederhana.
Waktu yang dibutuhkan untuk menjelaskan dan melakukan pemberian
terapi Inhalasi Sederhana yaitu 15 meniit. Pasien/keluarga diminta untuk
memperhatikan cara menggunakan terapi Inhalasi Sederhana.
1. Tahap PraInteraksi
a. Mencuci tangan
b. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
4. Tahap Terminasi
10
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan pasien / keluarga
c. Membereskan alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Sumber
Nani, Desiyani. 2012. Terapi Inhalasi Sederhana. (Jurnal) Keperawatan Universitas Jendral Soedirman:
Purwokerto.
Putri, Winda. 2009. Penggunaan Terapi Hirupan Inhalasi Pada Anak. (Jurnal) Kesehatan Masyarakat
11