Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN ABDOMINAL PAIN


DI RUANG MUSDALIFAH TAHUN 2022/2023

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Muhamad Fajri Ikhsan 2019206203060
Nanda Romadon 2019206203061
Naziatu Rohma Gunawan 2019206203062
Novelya Marcellina 2019206203063
Nuri Amanatul Janah 2019206203064
 
 
 
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Abdomen pain merupakan gejala utama dari akut abdomen yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak spesifik akut abdomen merupakan
istilah yang digunakan untuk gejala akut dari tanda nyeri abdomen dan nyeri tekan yang tidak spesifik tetapi sering terdapat pada
penderita dengan keadaan abdominal akut yang berbahaya nyeri timbulkan rasa tidak nyaman pada pasien masalah abdomen pain dapat
dipenuhi kebutuhan rasa nyaman dengan salah satu cara pemberian relaksasi autogenetik. Penyakit akut abdomen biasanya menyerang
sistem pencernaan. Sistem pencernaan merupakan sistem organ yang menerima makanan, mencerna makanan untuk dijadikan energi dan
nutrien, serta mengeluarkan sisa dari proses tersebut. Usus merupakan bagian penting dari salah satu saluran pencernan. Usus berfungsi
dalam mengabsorpsi nutrisi. Abdomen pain di Indonesia tercatat dialami oleh 800 rb penduduk atau sekitar 40,85 %. Berdasarkan hasil
pengamatan dan penelitian diperoleh angka penderita abdomen pain di Indonesia cukup tinggi sekitar 69,1%2 . Angka kejadian abdomen
pain secara global terdapat sekitar 15-40% penderita dispepsia. Setiap tahun gangguan ini mengenai 25% populasi dunia. Prevalensi
abdomen pain di Asia berkisar 8-30%.
Prevalensi abdomen pain di Indonesia mencapai 40-50%. Pada usia 40 tahun diperkirakan terjadi sekitar 10 juta jiwa atau 6,5% dari
total populasi penduduk. Pada tahun 2020 diperkirakan angka kejadian dispepsia terjadi peningkatan dari 10 juta jiwa menjadi 28 jiwa
setara dengan 11,3% dari keselurahan penduduk di Indonesia. Tindakan untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan dengan terapi farmakologi
dan terapi non farmakologi. Distraksi menjadi salah satu Teknik non farmakologis dalam mengatasi nyeri. Distraksi merupakan teknik
memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain pada nyeri dan merupakan mekanisme yang bertanggung jawab terhadap teknik
kognitif efektif lainnya.

TUJUAN
setelah mengikuti praktik KMB 1 peserta didik dapat :
 Melakukan pengkajian
 Memutuskan diagnosis keperawatan
 Melakukan tujuan keperawatan
 Merencanakan tindakan kepperawatan
 Implementasi tindakan keperawatan, Evaluasi dan Membuat rencana endidikan kesehatan, termasuk rencana pemulangan pasien.
BAB II
TINJAUAN TEORI

Definisi Abdominal Pain


Pengertian abdominal pain merupakan gejala utama dari akut abdomen yang
terjadi secara tiba-tiba dan tidak spesifik. Akut abdomen merupakan istilah
yang digunakan untuk gejala-gejala dan tanda-tanda dari nyeri abdomen dan
nyeri tekan yang tidak spesifik tetapi sering terdapat pada pemberian dan
keadaan intra abdominal akut yang berbahaya abdominal pain akan direspon
oleh tubuh dengan meningkatkan pelepasan substansi kimia yang dapat
menstimulus reseptor-reseptor nyeri.

Etiologi
Etiologi nyeri abdomen dapat disebabkan oleh masalah di sepanjang saluran
pencernaan atau dibagian abdomen, yang biasa berupa :
 Ulkus yang mengalami perforas
 Irritable bowel syndrome
 Apendisitis
 Pankreasitis
 Batu empedu
Tanda dan Gejala
 Nyeri abdomen
 mual muntal
 tidak nafsu makan
 lidah dan mukosa bibir kering.
 Turgor kulit tidak elastis
 Urine sedikit dan pekat lemah

Pemeriksaan penunjang
 pemeriksaan darah lengkap
 amilase: kadar serum > 3 × batas atas kisaran normal merupakan diagnostik
pankreasititik
 Urine porsi tengah msu: infeksi saluran
 EKG: infark miokard
 rotgen torak: fiskus perforasi udara bebas pneumonia
 rontgen abdomen
 CT Scan merupakan pemeriksaan penunjang pilihan atau inflamasi peritonium yang
tidak terdiagnosis terutama pada orang tua didiagnosis bagian luas, pada pasien
yang mempertimbangkan untuk dilakukan lapartomi dan diagnosis belum pasti,
pankreatitis, trauma.

Komplikasi
 Perforasi gestrointestial
 Obstruksi gastrointestinal
BAB III Pengkajian
Ruangan : Muzdalifah (A12)
TINJAUAN KASUS No. Medical Record : 209120
Tgl Pengkajian : 28/12/2022
Pukul : 06.45 WIB
DATA DASAR
Identitas Pasien :
Nama (Inisial Klien ) : Tn.A
Usia : 50 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku : Bugis
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Alamat Rumah : Jl. Ki Hajar Dewantara, Iringmulyo, Metro Timur
Sumber Biaya : Hasil Buruh
Tanggal Masuk Rs : 26 Desember 2022
Diagnosa Medis Saat Pengkajian : Abdominal Pain
 
Sumber informasi (Penangguang Jawab)
Nama (inisial) : Ny.S
Umur : 50 Tahun
Hubungan Dengan Klien : Istri
Pendidikan :SMA
Pekejaan :Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara, Iringmulyo, Metro Timur
 

RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Masuk Rs
Klien masuk IGD pada tanggal 26 Desember 2022, pukul 12.20 WIB. Klien mengatakan perut terasa sakit, tidak bisa tidur, tenggorokan
terasa sakit, sulit menelan, sedikit sesak, sejak dua hari yang lalu. Dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil keluhan umum sedang,
kesadaran komposmentis, TD: 148/81 mmHg, S: 36,1°C, N: 81x/menit, RR: 20 x/menit, SPO2 : 96%, GCS: 15, E : 4 V: 5 M : 6 . resiko jatuh
sedang ADL dibantu dilakukan pemeriksaan penunjang laboratorium : Darah Lengkap(DL), Gula Darah Sewaktu(GDS), Urine Albumin to
Creatinin ratio (UR/CR), prototombin Rontgen Thorax dan Elektrokardiografi (EKG). Ekstremitas atas 8 thoraks jantung bunyi jantung
pertama (BJI), Deviasi Trakea (-), Jugular Vein Pressure (JVP) early warning score system(EWSS): 2 terapi yang diberikan pemasangan
infus finger laktat 16 tetes per menit (mikro) dan Domperidone 2x1, amlodipin 1x5 mg, injeksi Omeprazole /24 jam, ampul, lapibial /12 jam,
Metformin 2x1, kaptopril 2x1.

Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian/Riwayat Penyakit sekarang


 Keluhan utama
Klien mengatakan perut terasa nyeri, klien mengatakan nyeri pada bagian perut seperti ditekan atau diremas, nyeri menjalar ke punggung,
dengan skala nyeri 4 dari skala 0-10. klien mengatakan nyeri terasa saat beraktivitas, nyeri yang dirasakan hilang timbul. Klien menyatakan
lama nyeri 2-5 menit sebanyak 3-4 kali per hari dengan nyeri sedang. klien mengatakan hal yang memperberat pada saat beraktivitas dan hal
yang memperingan saat tidur.
 Keluhan penyerta
1. klien mengatakan sedikit sesak, sesak terjadi saat lama berbaring dan posisi tidur
2. klien mengatakan sesak hilang jika saat duduk
3. klien mengatakan nyaman berbaring jika posisinya fowler posisi (setengah duduk)
4. klien mengatakan tidur dengan tumpukan bantal di punggung membuat nyaman dan tidak sesak
5. klien mengatakan tenggorokan terasa sakit dan sulit menelan
6. klien mengatakan sulit tidur dan sering terbangun karena berisik oleh keluarga pasien lainnya yang menjenguk
7. klien mengatakan sulit tidur saat nyeri dan sesak
8. klien mengatakan badan terasa lemas
Pola Kebiasaan Sehari – Hari
Pola Nutrisi dan Cairan
Pola Nutrisi
 Sebelum sakit : klien mengatakan makan melalui mulut dan tidak menggunakan alat bantu makan. Klien
mengatakan makan 4-5 x//hari, nafsu makan baik, tidak melakukan diit apapun. Makanan tambahan berupa
cemilan, seperti buah pisang, keripik, kelanting, tidak meiliki pantangan. Sebelum makan, berdoa dan minum
air putih. Sesudah makan, klien minum air putih dan berbincang dengan anak-anaknya, adanya penurunan
berat badan selama 3 bulan terakhir, dari 63 kg menjadi 61 kg.
 Saat sakit : klien mengatakan makan melalui mulut dan tidak menggunakan alat bantu makn. Klien makan
3x/hari, sesuai dengan anjuran yg diberikan rumah sakit. Nafsu makan menurun, namun makan terpaksa
dihabiskan karena ingin cepat pulih. Tidak ada makanan tambahan, karena tidak berani mengkonsumsi diit
rendah gula. Sebeelum makn klien melakukan video call dengan anak-anaknya, membaca doa dan minum air
putih.
Pola Cairan
 Sebelum sakit : klien mengatakan minum lewat mulut, tidak menggunakan alat bantu minum. Klien
mengatakan sejak sering sakit perut ia menghentikan kebiasaan minum kopi sejak 2 bulan lalu. Klien minum air
putih kurang lebih 1000 ml/hari.
 Saat sakit : klien mengatakan diberi arahan oleh perawat untuk minum 2 gelas /hari, adapun tambahan cairan
melalui parenteral, dengan jenis ringer lactat 16 tetes permenit (mikro).

Pola Eliminasi
BAK
 Sebelum sakit : klien mengatakan BAK sebanyak 8x/hari, paling sering BAK saat siang hari, dengan jumlah
500-1000 cc/hari, berwarna kuning, bau ammonia,tidak adanya keluhan saat BAK.
 Saat sakit : klien mengatakan BAK hanya 5-6x/hari, namun karena minum hanya sedikit, waktunya tidak tentu
paling sering siang hari dengan jumlah 300 cc/hari. Berwarna kuning, bau obat dan tidak adanya keluhan saat
BAK.
Lanjutan………

 
BAB
Sebelum sakit : klien mengatkan BAB sebanyak 2x/hari, saat pagi hari bangun tidur, berwarna coklat dengan konsistensi padat, tidak
ada keluhan saat BAB dan tidak menggunakan pencahar.
Saat sakit : klien mengatakan BAB sebanyak 2x/hari pada pagi hari, berwarna coklat dengan konsistensi padat, tidak ada keluhan saat
BAB dan tidak menggunakan pencahar BAB.
IWL (Insesnsible Water Lose)

IWL = == 38,125/ jam

38,125 24 = 915/ 24 jam


 
Balance Cairan
Intake 24 jam = parentral RL = 1500 cc
Injeksi = omeprazole = aquabides = 5 cc
Lapibal Icc 2 = 2cc
Makan minum = 600 +
2107
Output 24 jam = Urin = 300 cc
BAB = 100 cc+
400cc
Balance csirsn = intake – output + IWL
= 2107- 400 + IWL
= 2107 – 1.315
= 792
Lanjutan………

Pola Istirahat dan Tidur


 Sebelum sakit : klien tidur 8 jam/hari, siang hari klien tidak tidur jika ada kerjaan, pada malam hari klien tidur pada pukul 23.00-05.00
sebanyak 7 jam.sebelum tidur, klien mengecek handphone untuk melihat jadwal krja, tidak menggunakan obat tidur, tidak ada kesulitan
sebelum atau saat tidur klien mengatakan kalau kelelahan, waktu tidur lebih awal dan bangun dengan rasa puas dipagi hari
 Saat sakit : klien mengatakan tidur hanya 4-5 jam/hari. Siang hari 2 jam dan malam hari hanya 3 jam. Sbelum tidur, klien menutup
telinga dengan bantal, karena merasa terganggu dengan keluarga atau pengunjung pasien lain. Kesulitan dalam tidur yaitu sering
terbangun dan tidak puas dengan tidurnya. Klien mengatkan bisa tidur jika sudah larut malam, dan tidak berisik, klien mengatakan tidur
harus dalam posisi setengah duduk (semi fowler) dan punggung harus ditambah bantal agar tinggi dan tidak terasa sesak.

Pola Aktivitas dan Latihan


 Sebelum sakit : Klien mengatakan bahwa ia bekerja sebagai buruh bangunan yang berangkat dari pukul 07.00 (tergantung dari lokasi
jauh atau dekat) sampai pukul 16.00 WIB. Kegiatan waktu luang saat malam hari, berbincang dan terkadang membenatu anak dalam
  mengerjakan tugas sekolah. Tidak ada keluhan dalam beraktivitas, tidak melakukan olahraga, klien mengatakan bahwa pekerjaanya
sudah termasuk olahraga, mampu melakukan kegiatan mandiri.
 Saat sakit : klien mengatakan ia tidak dapat bekerja dalam waktu dekat ini, karena dirinya sedang melakukan perawatan dirumah
sakit.kegiatan waktu luang menelpon anaknya. Keluhan dalam beraktivitas, klien mengatakan nyeri perut, dan sedikit sesak jika lama
berbaring dan posisi tidak semi fowler. Tidak melakukan olahraga, mandi, berpakaian, dan berhiasa dibantu sebagaian oleh orang lain.

Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Merokok
 Klien mengatakan 2 bulan lalu merokok. Tetapi saat ini ia tidak lagi merokok karena sakit.dulu ia merokok dalam sehari dapat
menghabiskan 1 bungkus rokok.

Minuman keras
 Klien mengatakan semasa remaja klien pernah meminum-minuman keras, dulu mampu menghabiskan 1 botol dalam 1 hari. Dan ia
hanya mengkonsumsi selama 1 tahun sebelum berhenti dan menikah.
Pengkajian Fisik
Pemeriksaan Umum
Kesadaran klien composmentis, tekanan darah 138/70 mmHg, nadi 66x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,1 ⁰C, tinggi badan klien
165 dengan berat badan 61 kg.

Pemeriksaan fisik per system


System pernafasan
 Jalan nafas klien kurang baik, terdapat keluhan sedikit sesak. Sesak terjadi saat berbaring terlalu lama dan posisi tidak semi
fowler (saat aktivitas). Tetapi jika duduk sesaknya hilang. Irama teratur. Frekwensi nafas 20x/ menit. Pada saat pengkajian klien
sedanag duduk sehingga tidak sesak, dengan kedalaman nafas yaitu dangkal. Suara nafas normaldan teratur. Tidak batuk dan
tidak menggunakan alat bantu nafas.

System kardiovaskuler
Sirkulasi perifer
 Nadi klien 66x/menit dengan irama teratur, denyut kuat, distensi vena jugularis tidak tampak dileher. Temperature kulit hangat,
warna kulit coklat gelap(normal). 1-2 detik tidak ada edema.
 Sirkulasi jantung
 Kecepatan denyut apical 66x/ menit dengan irama teratur. Bunyi jantung normal (lupdub). Tidak ada nyeri dada. Kardiomegali
(CTR) 30%.

System neurologi
 Glaslow coma scale 15 dengan E.4, M.6, V.5. tidak ada peningkatan tekanan intracranial. Tidak ada gangguan neurologis,
patologis pada pemeriksaan negative, dan fisiologis negative. Tidak ada iritasi meningen.

System pencernaan
 Keadaan mulut klien lembab. Klien mengatakan adanya kesulitan menelan. Tidak muntah. Klien mengatakan adanya nyeri saat
aktivitas dibagian perut klien mengatakan rasanya seperti ditekan atau diremas, dengan skala 4. Klien mengatakan nyeri hilang
timbul. Bising usus 5x/menit. Lingkar perut 71 cm. hasil USG abdomen menyatakan adanya asites. tidak ada luka post operasi.
System endokrin
Nafas berbau keton, tidak adanya pembesaran kelenjar thyroid. Adanya tanda-tanda peningkatan kdar gula
darah yaitu poliuri,

System urogenital
Kandung kemih tidak terisi. Tidak ada nyeri tekan, namun saat dikaji perut terasa keras. Tidak ada nyeri perkusi pada CVA.
Adanya oliguria, pada saat pengkajian, kli mengatakan BAK hanya sedikit karena hanya dianjurkan minum 2 gelas/hari.
Tidak menggunakan kateter. Tidak menggunakan irigasi. Klien mengatakan keadaan genital bersih.

Pemeriksaan penunjang
USG ABDOMEN TERLAMPIR
Dilakukan USG Abdomen pada tanggal 26 desember 2022, 22.51 WIB. Dengan hasil:
 Hepatobilier : hepar membesar, tekstur parenchim normal, permukaan rata, densitas gema normal, tak tampak massa.
Vena porta tak melebar, vena hepatica melebar.
 Kandung empedu : tak membesar, dinding menebal, tak tampak batu maupun massa atau sludge. Duktus billiaris intra
dan ekstra hepatal tak melebar, tampak asites.
 Limpa : tak membesar, parenchim normal, tak tampak massa. Vena lienalis tak melebar.
 Pancreas : dalam batas normal
 Ginjal : tak membesar, tekstur parenchim normal. Densitas gema normal, batas tekstur dengan central echokompleks
normal. System pelviokalises kanan kiri tak melebar, tak tampak massa. Tak tampak bayangan hiperechoic dengan
shadowing.
 Ureter : tak terdeteksi
 VU: tak membesar, dinding tak menebal, tak tampak batu maupun massa. Tampak asites dirongga pelvis.
 Efusi Pleura: bilateral
Kesan :
- hepatomegaly dengan hepar bendungan
- ascites dan efusi pleura bilateral
- cholecystitis
- USG pancreas, limpa, ginjal kanan kiri, VU tak tampak kelainan.
Laboratorium

28 Desember 2022 06.00

Jenis Hasil Nilai Normal

GDN (Glukosa Puasa) 207 74-110 mg/dl

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis
 Terapi obat yang diberikan

Nama Obat Dosis

Intravenous Fluid Drops (IVFD) Ringer Lactat 16 tetes per menit (mikro)

Injeksi Omeprazole /24 jam

Injeksi Lapibial 2x1 /12 jam

Domperidone 2x1

Amlodipine 1x5 mg

Metformin 2x1

Captopril 2x1

Cefixime 2x1

Acarbose 2x1

Irbesartan 1x1
Penatalaksanaan Keperawatan
 GDN /P
 Diit rendah gula
 Minum 2 gelas / hari
 Monitor TTV
 Kaji ulang keluhan pasien
 Ajarkan tekhnik relaksasi napas dalam
 Berikan posisi nyaman
 Berikan therapy sesuai advice

Data Fokus (DS/DO)


DS :
 Klien mengatakan perut terasa nyeri
 Klien mengatakan nyeri pada bagian perut seperti diremas
 Klien mengatakan nyeri menjalar kepunggung
 Klien mengatakan skala nyeri 4 dari skala 0-10
 Klien mengatakan nyeri terasa saat beraktivitas
 Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul
 Klien mengatakan lama nyeri 2-5 menit, sebanyak 3-4x/ hari dengan nyeri sedang
 Klien mengatakan hal yang memperingan nyeri adalah saat tidur
 Klien mengatakan sedikit sesak, sesak terjadi saat lama berbaring dan posisi tidur supine
 Klien mengatakan sesak hilang jika saat duduk
 Klien mengatakan nyaman berbaring jika posisinya fowler
 Klien mengatakan tidur dengan tumpukan bantal dipunggung membuat nyaman dan tidak sesak
 Klien mengatakan tenggorokan terasa sakit dan sulit menelan
 Klien mengatakan sulit tidur dn sering terbangun karena berisik oleh keluarga pasien lainnya yang menjenguk
 Klien mengatakan sulit tidur saat nyeri dan sesak
 Klien mengatakan badan terasa lemas
Laboratorium
DO
 Klien tampak meringis dan memegangi perut saat nyeri
 Klien tampak meninggikan tempat tidur dan menambah dengan 2
tumpukan bantal
 Saat dikaji, klien tampak mengatur posisi duduk
 Kesadaran composmentis
 GCS : 15, E: 4, V: 5, M: 6
 TD: 148/81 mmHg
 S: 36,1⁰C
 N: 81 x/menit
 RR: 20 x/menit
 SPO2: 96%
 Klien tampak sesak dan napas cepat
 Keluhan umum sedang
 Skala nyeri 4
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS: Nyeri Akut Agen Pencedera Fisik

- Klien mengatakan perut terasa nyeri

- Klien mengatakan nyeri pada bagian perut seperti diremas

- Klien mengatakan nyeri menjalar kepunggung

- Klien mengatakan skala nyeri 4 dari skala 0-10

- Klien mengatakan nyeri terasa saat beraktivitas

- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul

- Klien mengatakan lama nyeri 2-5 menit, sebanyak 3-4x/ hari dengan nyeri

sedang

- Klien mengatakan hal yang memperingan nyeri adalah saat tidur

DO:

- Klien tampak meringis dan memegangi perut saat nyeri

- Keluhan umum sedang

- Kesadaran composmentis

- GCS : 15, E: 4, V: 5, M: 6

- TD: 148/81 mmHg S: 36,1⁰C N: 81 x/menit RR: 20 x/menit SPO2: 96%

- Skala nyeri 4
2. DS: Pola Napas Tidak Efektif

- Klien mengatakan sedikit sesak, sesak terjadi saat lama berbaring dan posisi tidur supine

- Klien mengatakan sesak hilang jika saat duduk

- Klien mengatakan nyaman berbaring jika posisinya fowler

DO:

- Saat dikaji, klien tampak mengatur posisi duduk

- Klien tampak meninggikan tempat tidur dan menambah dengan 2 tumpukan bantal

- Klien tampak sesak dan napas cepat

 
3. DS: Gangguan Pola Tidur Hambatan Lingkungan (Kebisingan)

- Klien mengatakan tidur dengan tumpukan bantal

dipunggung membuat nyaman dan tidak sesak

- Klien mengatakan sulit tidur dn sering terbangun karena

berisik oleh keluarga pasien lainnya yang menjenguk

- Klien mengatakan sulit tidur saat nyeri dan sesak

- Klien mengatakan badan terasa lemas

DO:

- Klien tampak meninggikan tempat tidur dan menambah

dengan 2 tumpukan bantal

- RR: 20 x/menit

- Klien tampak sesak dan napas cepat

 
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
 
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi

1. 28/12/20 Nyeri akut berhubungan Tingkat nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)

22 dengan agen pencedera Setelah dilakukan asuhan Observasi

fisik keperawatan 3x24 jam, - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, intensitas nyeri

tingkat nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri

dengan skala 3-5, kriteria - Identifikasi respons nyeri non verbal

hasil: - Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri

1) Kemampuan menuntaskan - Identifikasi pengetaahuan dan keyakinan tentang nyeri

aktivitas meningkat (5) - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri

2) Keluhan nyeri menurun (5) - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

3) Kesulitan tidur menurun (5) - Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan

4) Nafsu makan membaik (5) - Monitor efek samping penggunaan analgetik

5) Pola tidur membaik (5)


Terapeutik

- Berikan tekhnik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

- Control yang memperberat rasa nyeri

- Fasilitasi istirahat dan tidur

- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi

- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

- Jelaskan strategi meredakan nyeri

- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

- Ajarkkan tekhnik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu

2 28-12- Pola napas Pola napas (L.01004) Manajemen jalan napas (L.01011)

. 2022 tidak efektif b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 Observasi

hambatan jam, pola napas membaik dengan skala 3-5, - Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)

upaya napas dengan kriteria hasil: - Monitor bunyi napas tambahan (misalnya, gurgling, mengi,wheezing,ronkhi kering)

1) Ventilasi semenit meningkat (5) Terapeutik

2) Dyspnea menurun (5) - Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head tilt dan drin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)

3) Frekuensi napas membaik (5) - Posisikan semi-fowler atau fowler

4) Kedalaman napas membaik (5) - Berikan minum hangat, Lakukan fisioterapi dada, jika perlu, Berikan oksigen, jika perlu
3. 28-12- Gangguan Pola Tidur (L.05045) Dukungan Tidur (I.05174)

2022 pola tidur b.d Setelah dilakukan asuhan Observasi

hambatan keperawatan 3x24 jam, pola - Identifikasi pola aktivitas dan tidur

lingkungan tidur membaik dengan - Identifikasi factor pengganggu tidur

kriteria hasil: - Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur

  - Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi

Terapeutik

- Modifikasi lingkungan (misal, pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur)

- Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur

- Tetapkan jadwal tidur rutin

- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (misal, pijat, penngaturan posisi, terapi

acupressure)

- Sesuaikan jadwal pemberian obat/ tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga

Edukasi

- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

- Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur

- Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur REM

- Ajarkan factor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (misal, psikologis, gaya hidup,

sering berubah shift bekerja)

- Aajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologi lainnya

 
 
CATATAN PERKEMBANGAN

1. 28/12/2022 Manajemen nyeri (L.08238) S:

06.45 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, - Klien mengatakan perut terasa nyeri

intensitas nyeri - Klien mengatakan nyeri pada bagian perut seperti diremas

- Mengidentifikasi skala nyeri (0-10) - Klien mengatakan nyeri menjalar ke punggung

- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal - Klien mengatakan skala nyeri 4 dari skala 0-10

- Mengidentifikasi factor yang memperberat dan memperingan - Klien mengatakan skala nyeri hilang timbul, dengan lama nyeri 2-5

nyeri menit sebanyak 3-4 x/hari dengan nyeri sedang

- Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri - Klien mengatakan hal yang memperingan nyeri adalah saat tidur

- Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup O:

- Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah - Klien tampak meringis dan memegangi perut saat nyeri

diberikan - Skala nyeri 4

- Memonitor efek samping penggunaan analgetik - Keadaan umum sedang

- Memberikan tekhnik non farmakologis untuk mengurangi rasa - Kesadaran composmentis

nyeri - GCS: 15, E: 4, V: 5, M: 6

- Memfasilitasi istirahat dan tidur - TD: 148/81 mmHg S: 36,1⁰C N: 81 x/menit RR: 20x/menit SPO2: 96%

- Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri - Klien dan istri klien mengerti saat dijelaskan kompres hangat dan

- Menjelaskan strategi meredakan nyeri mencoba


A:

- Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik teratasi sebagian

P:

- Lanjutkan intervensi

- Mengidentifikasi lokasi,karakteristik durasi,frekuensi, kualitas,intensitas nyeri

- Mengidentifikasi skala nyeri

- Kompres hangat

- Kolaborasi pemberian analgetik

2 10.25 - Memonitor pola S:

napas - Klien mengatakan sesak berkurang

- Memonitor bunyi - Klien mengatakan lebih nyaman semi fowler

napas tambahan - klien mengatakan keadaannya mulai membaik setelah minum hangat

- Memposisikan O:

semi fowler atau - posisi jlien terlihat semi fowler RR: 20x/menit Tidak adanya bunyi napas tambahan

fowler A:

- Berikan minum - Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas

hangat P:

- Lanjutkan intervensi

- Memonitor pola napas

- Memposisikan semi fowler Memberikan minum hangat


S:

- Klien mengatakan sesak berkurang

- Klien mengatakan lebih nyaman semi fowler

- klien mengatakan keadaannya mulai membaik setelah minum hangat

O:

- posisi jlien terlihat semi fowler

- RR: 20x/menit

- Tidak adanya bunyi napas tambahan

A:

- Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas

P:

- Lanjutkan intervensi

- Memonitor pola napas

- Memposisikan semi fowler

- Memberikan minum hangat


3 10.40 - Mengidentifikasi pola S:

aktifitas dan tidur - Klien mengatakan tidur dengan tumpukan bantal dipunggung membeuat nyaman dan tidak sesak

- Mengidentifikasi factor - Klien mengatakan sudah bias tidur

pengganggu tidur - Klien mengatakan menepati kebasaan tidur

- Memodifikasi - Klien mengatakan sangat nyaman saat mendengar sholawat dihandphone

lingkungan - Klien mengatakan akan tidur siang setelah makan siang dan sholat dzhuhur

- Menepati kebiasaan - Klien mengatakan hari ini jauh lebih baik

waktu tidur O:

- Memberikan terapi - Klien tampak sedang mendengarkan lantunan ayat alquran melalui handphone

musik - Tempat tidur klien terlihat ada 2 bantal dibelakang punggungnya

A:

- Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan teratasi sebagian

P:

- Lanjutkan intervensi

- Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur

- Menepati kebiasaan waktu tidur

- Terapi musik
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai