Anda di halaman 1dari 25

MANAJAMEN KASUS DENGAN PENDEKATAN

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

NAMA KELOMPOK 1 KELAS A12-B:

1. DEWA AYU SRI PURNIATI 183212865


2. GUSTI AYU RATNA DEWI 183212866
3. I GEDE GAEGITA 183212867
4. I MADE ADI MULYA RUSMAWAN 183212868
5. I MADE ARI PUTRA 183212869
6. PUTU SHINTA TRISNAYANTI
183212897

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER PADA NY. PR
DENGAN DIAGNOSA MEDIS OSTEOARTHRITIS
DI KLINIK LATU USADHA
TANGGAL 14 DESEMBER 2020

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. PR
Umur : 49 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Perumahan Mutiara, Abianbase, Badung
Tanggal Masuk : 14 Desember 2020
Tanggal Pengkajian
: 15 Desember 2020
No. Register : 1932129
Diagnosa Medis : Osteoarthritis

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. MS
Umur : 50 tahun
Hub. Dengan Pasien : Suami Pasien
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Perumahan Mutiara, Abianbase, Badung
2. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Saat MRS : pasien datang ke Klinik Latu Usadha mengeluh nyeri pada lutut kiri
Saat ini : saat pengkajian pasien mengatakan nyeri pada lutut kirinya

2. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat


ini
Pasien mengatakan nyeri pada lutut kiri sehingga pasien merasa tidak nyaman,
pasien mengatakan pertama kali merasakan sakitnya ini sudah 2 bulan yang lalu
namun sakit yang dirasakan pasien hilang timbul, rasa nyeri yang dirasakan pasien
bertambah berat sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri yang pasien rasakan bertambah
berat apabila pasien berjalan atau duduk terlalu lama. Sebelumnya pasien hanya
memeriksakan sakitnya ini ke dokter praktik mandiri, namun karena sakitnya tidak
kunjung sembuh kemudian pasien memutuskan untuk pergi ke klinik Latu Usadha
untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Pasien tiba di klinik Latu Usadha pada
pukul 19.30 tanggal 14 Desember dengan keluhan pasien saat ini yaitu nyeri pada
lutut kiri.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien dan keluarga pasien mengatakan sebelum nyeri yang dirasakan semakin
memberat, pasien hanya mengoleskan minyak pada bagian pinggang hingga bagian
perutnya sampai nyeri yang dirasakan berkurang.
2. Satus Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang saat ini diderita. Hanya
keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat hipertensi.
2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di Rumah Sakit ataupun di
pelayanan kesehatan lainnya, pasien mengatakan baru pertama kali dirawat saat ini.
3. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat-obatan
4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan mempunyai kebiasaan minum kopi pada pagi hari

3. Riwayat Perawatan dan Pengobatan Sebelumnya


(Konventional dan Komplementer)
1. Konvensional
Pasien mengatakan pelayanan kesehatan konvensional yang dipilih saat pasien
sakit adalah berobat ke dokter praktik mandiri yang berada di dekat rumah pasien.
2. Komplementer
Pasien mengatakan baru pertama kali datang ke klinik Latu Usadha untuk
mengatasi rasa nyeri pada lutut kirinya. Sebelumnya pasien tidak pernah mencoba
terapi komplementer dan ini merupakan pertama kali pasien berobat dengan
terapi komplementer

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
5. Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa Medis : Osteoarthritis
Nama Obat Dosis Rute Indikasi
Infus RL 20 tpm Intravena Sebagai cairan hidrasi dan
elektrolit serta sebagai agen
alkalisator
Keterolac 3 x 30 mg Injeksi Untuk penatalaksanaan
Intravena jangka pendek terhadap
nyeri akut sedang sampai
berat setelah prosedur bedah

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa penyakit yang diderita adalah penyakit medis dan jika
pasien mengalami kondisi yang semakin memburuk, pasien dan keluarga pasien
akan berobat ke klinik maupun rumah sakit terdekat dengan rumahnya.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Pasien mengatakan biasanya makan 3 x sehari dan menghabiskan 1 porsi
makanannya, pasien mengatakan biasanya minum 4-5 gelas perhari (1200 cc -1500
cc). Pasien mengatakan biasanya makan nasi dengan lauk tempe/tahu, sayur, dan
terkadang diselingi daging ayam sesekali. Pasien mengatakan nafsu makannya baik.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam beraknya, biasanya pasien berak 1x
sehari pada pagi hari dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning kecoklatan.
2) BAK
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk kencing, biasanya pasien kencing 3-
4x sehari dengan kencing berwarna kuning.
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
2) Latihan
Pasien mengatakan jika memiliki waktu luang biasanya sering meghabiskan
waktunya berkumpul-kumpul dan rekreasi jalan-jalan bersama keluarganya.
Pasien mengatakan jika rasa nyeri pada lutut kirinya kambuh pasien akan
merasa tidak nyaman dan menahan sakit sehingga mengganggu aktivitas sehari-
harinya. Pasien juga mengatakan aktivitas sehari-harinya dapat dilakukan
dengan mandiri. Skor ADL = 20 (mandiri).
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan penyakitnya baru diketahui saat pasien dibawa ke klinik. Pasien
mengatakan kurang mengetahui tentang cara mencegah sakit yang dirasakan saat ini
dan komplikasi dari sakitnya ini, pasien tampak kebingungan ketika ditanya
mengenai cara mengatasi rasa nyeri pada lutut kiri pasien.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
- Citra diri : pasien mengatakan tidak merasa malu dengan dirinya sendiri
- Harga diri : pasien mengatakan tidak merasa malu dengan penyakit yang
dialaminya
- Ideal diri : pasien berharap agar penyakit yang dialaminya saat ini dapat segera
sembuh
- Identitas diri : pasien berjenis kelamin perempuan
- Peran diri : pasien mengatakan bahwa beliau adalah seorang ibu dan bekerja
sebagai pegawai swasta

g. Pola Tidur dan Istirahat


Pasien mengatakan biasanya tidur pukul 21.00 dan bangun di pagi hari pukul 05.00.
Pasien juga mengatakan dia tidak memiliki kebiasaan mengigau saat tidur dan tidak
kesulitan untuk memulai tidur.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan bahwa pasien dapat berinteraksi dengan baik dan pasien tidak
memiliki masalah dengan anggota keluarganya maupun tetangga disekitar
rumahnya
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam hal yang berkaitan dengan seksualnya,
hubungan pasien dengan suaminya harmonis.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan jika pasien mempunyai suatu masalah, beliau akan
membicarakan masalah tersebut kepada istri, anak, maupun anggota keluarganya
yang lain
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan menganut agama Hindu. Pasien mengatakan sumber kekuatan
bagi dirinya adalah Tuhan dan keluarganya, pasien juga mengatakan rutin
sembahyang dirumah maupun di pura.

4.
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/ koma
GCS : verbal : 5, Motorik : 6, Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 80 x/menit, Suhu = 36,5o C, TD = 110/80 mmHg,
RR = 20 x/menit
c. Sakit/ nyeri : ada
P : Saat berjalan dan duduk terlalu lama
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Lutut kiri
S : 4 (0-10)
T : Hilang timbul
d. Status gizi : Normal
BB : 65 kg, TB : 155 cm, IMT : 27 (Pre Obesitas)
e. Sikap : Tampak gelisah
f. Personal hygiene : Bersih
g. Orientasi waktu/ tempat/ orang : Baik
h. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
- Kepala
Inspeksi : kepala pasien bersih, tidak ada lesi, persebaran rambut merata,
rambut pasien tampak adanya uban
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
- Mata
Inspeksi : mata pasien simetris, konjungtiva an anemis, sklera an ikterik,
pergerakan bola mata simetris
palpasi : tidak ada nyeri tekan ataupun benjolan pada mata pasien
- Hidung
Inspeksi : lubang hidung pasien simetris, persebaran rambut hidung
merata, hidung pasien tampak bersih, tidak ada cairan yang
keluar dari hidung pasien
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada ketiga sinus
- Telinga
Inspeksi : telinga pasien simetris, telinga pasien bersih, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan maupun benjolan pada telinga pasien
- Mulut
Inspeksi : mukosa mulut kering, gigi tampak bersih, tidak ada karies
gigi,
tidak ada pembesaran tonsil
Palpasi : tidak ada nyeri tekan ataupun benjolan pada mulut pasien
- Leher
Inspeksi : leher pasien simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher pasien, tidak ada
pembengkakan vena jugularis, tidak ada benjolan pada leher
pasien
b. Dada :
 Paru
Inspeksi : Bentuk dan kesimetrisan kanan dan kiri sama, tidak terdapat
jejas (luka) kedalaman retraksi tidak ada.
Palpasi : Vokal premitus (Tujuh puluh jutuh ) getaran kanan dan kiri
sama, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi :
ICS 2,4,6 Suara normal sonor
Auskultasi :
Terdapat suara tambahan (rhonki)
 Jantung
Palpasi : letak jantung pada ICS 4-6 linea midclavikularis kiri, tidak
ada nyeri tekan maupun benjolan
Perkusi : ICS 4,5 Sinistra suara normal dallnes
Auskultasi : ICS 5,6 Mid clavicula sinistra suara normal S1+S2 tunggal
reguler

c. Payudara dan ketiak :


- Payudara
Inspeksi : payudara simetris antara kanan dan kiri, persebaran rambut
payudara merata
Palpasi : tidak ada nyeri tekan maupun benjolan pada payudara pasien
- Ketiak
Inspeksi : persebaran ramput ketiak pasien merata, tidak terdapat lesi
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan ataupun benjolan pada ketiak pasien
d. Abdomen :
Inspeksi : tidak tampak adanya kelainan
Auskultasi : terdengar bising usus pasien 8x/menit
Perkusi : terdengar suara timpani, bagian kanan terdengar pekak karena
ada hepar, bagian kiri terdengar timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e. Genetalia :
Genetalia pasien bersih, tidak ada kelaianan
f. Integumen :
Kulit pasien berwarna sawo matang, persebaran rambut merata, tidak ada
lesi, akral teraba hangat, turgor kulit elastis
g. Ekstremitas :
 Atas
Inspeksi : tangan pasien simetris, tidak ada luka, tidak ada odem
Palpasi : turgor kulit elastis, tidak ada nyeri tekan, CRT <2 detik, tidak
ada benjolan
 Bawah
Inspeksi : kaki pasien simetris, kedua kaki pasien tampak bengkak,
persebaran rambut kaki merata
Palpasi : ada nyeri tekan pada kaki kiri pasien, teraba pembengkakan
pada kedua kaki pasien
h. Neurologis :
 Status mental dan emosi :
Saat pengkajian, pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik, serta
pasien tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan dan pasien terlihat ramah
 Pengkajian saraf kranial :
a. Saraf 1 (olfaktorius)
Pasien mampu membedakan bau minyak kayu putih dan obat-obatan
b. Saraf 2 (optikus)
Pasien dapat melihat tulisan atau objek dari jarak yang jauh
c. Saraf 3,4,6 (okulomotorius, cochlearis, abdusen)
Mata dapat berkontraksi, pasien mampu menggerakkan bola mata ke
segala arah
d. Saraf 5 (trigeminus)
Fungsi sensorik : Pasien mengedipkan matanya bila ada rangsangan
e. Saraf 7 (fasialis)
Pasien dapat mengerutkan dahinya, tersenyum dan dapat mengangkat
alis
f. Saraf 8 (akustikus)
Pasien dapat mendengar dapat mendengar dan berkomunikasi dengan
baik, tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi
g. Saraf 9 (glosofaringeus)
Pasien dapat merasakan rasa manis, pahit, dan pedas
h. Saraf 10 (fagus)
Pasien tidak ada kesulitan mengunyah
i. Saraf 11 (assessoris)
Pasien dapat mengankat kedua bahu
j. Saraf 12 (hipoglasus)
Gerakan lidah simetris, dapat bergerak ke segala arah
 Pemeriksaan refleks :
Refleks patela, reflek genggam pasien normal
6. Pemeriksaan Penunjang
1) Data laboratorium yang berhubungan : tidak ada
2) Pemeriksaan radiologi : Tidak terdapat data penunjang Lab, X-Ray, MRI, Scan
maupun data USG
3) Hasil konsultas Tidak ada
4) Pemeriksaan penunjang diagnostic lain : Data Pemeriksaan Komplementer
a) Nama dan Lokasi Titik yang Bermasalah
a. Huantiao/Huan Tio (GB 30)
Lokasi : Bila titik tertinggi dari tonjolan tulang paha yang besar
dihubungkan dengan ujung tulang ekor, maka Huantiao berada di 1/3 garis
tersebut arah dekat paha.
b. Chengfu/Cen Fu (BL 50)

Letak : Lekukan garis pantat


Yinmen/In Men (BL 51)

Letak : Tengah paha belakang


c. Fengshi/ Fung Se (GB 31)
Letak : Di samping paha, tepat pada ujung jari tengah tangan, jika jari
tangan lurus ke bawah
d. Chengsan/ Ceng San (BL 57)

Letak : Pada batas perut betis


e. Weizhong/ Wei Cang (BL 54)

Letak : Di tengah lipat lutut bagian dalam


7. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
ETIOLOGI
DATA MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)
DS : Osteoartritis Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri pada
lutut kiri, nyeri memberat Penebelan pada synovial berupa kista
ketika berjalan dan duduk Pembekakan sendi
terlalu lama, nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk- Agen pencedera Fisiologi (fibrosis
tusuk, skala nyeri 4 (0-10), kapsul,osteosit, iregularitas permukaan
nyeri hilang timbul. sendi)
DO :
- Pasien tampak menahan Nyeri Akut
rasa sakit
- Pasien tampak meringis
menahan nyeri yang
dialami
- Pasien tampak gelisah
- Nadi = 80 x/menit, Suhu =
36,5oC, TD = 110/80
mmHg, RR = 20 x/menit

DS : Deformitas sendi Defisit Pengetahuan


Pasien mengatakan kurang
mengetahui tentang cara Perubahan bentuk tubuh pada tulang dan
mencegah sakit yang sendi
dirasakan saat ini dan
komplikasi dari sakitnya ini, Perubahan status kesehatan
pasien tampak kebingungan
ketika ditanya mengenai cara Kurangnya terpapar informasi
mengatasi rasa nyeri pada kesehatan
lutut kiri pasien.
Defisit Pengetahuan

DO :
- Pasien tampak bertanya-
tanya mengenai
penyakitnya yang
membuat lutut kirinya
nyeri
- Pasien tampak
kebingungan ketika
ditanya mengenai cara
mengatasi sakitnya
Faktor Resiko: Kerusakan kartilago dan tulang Resiko cedera
- Kegagalan mekanisme
pertahanan tubuh Tendon dan ligament melemah
- Perubahan fungsi
psikomotor Hilangnya kekuatan otot
Ds : -
Do: - Perubahan Fungsi Psikomotor

Resiko cedera
B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

TANGGAL /
N TANGGAL
JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN Ttd
O TERATASI
DITEMUKAN
1 14/12/2020 Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera
8.30 ita Fisiologi tulang ditandai dengan pasien mengatakan
nyeri pada lutut kiri, nyeri memberat ketika berjalan
dan duduk terlalu lama, nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, skala nyeri 4 (0-10), nyeri hilang 16/12/2020
timbul. Pasien tampak menahan rasa sakit Pasien 08:30 Wita
tampak meringis menahan nyeri yang dialami Pasien
tampak gelisah Nadi = 80 x/menit, Suhu = 36,5oC, TD
= 110/80 mmHg, RR = 20 x/menit

2 14/12/2020 Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang


08.30 Wita terpapar informasi kesehatan ditandai dengan pasien
mengatakan kurang mengetahui tentang cara
mencegah sakit yang dirasakan saat ini dan
komplikasi dari sakitnya ini, pasien tampak 16/12/2020
kebingungan ketika ditanya mengenai cara mengatasi 08:30 Wita
rasa nyeri pada lutut kiri pasien. Pasien tampak
bertanya-tanya mengenai penyakitnya yang membuat
lutut kirinya nyeri, pasien tampak kebingungan ketika
ditanya mengenai cara mengatasi sakitnya
3 14/12/2020 Resiko cedera berhubungan dengan Perubahan fungsi 16/12/2020
08.30 Wita psikomotor 08:30 Wita
C. Rencana Tindakan Keperawatan
Hari/ No Rencana Perawatan Ttd
Tgl Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
keperawatan selama 3x 24 a. Identifikasi lokasi, a. Mengetahui nyeri
jam, diharapkan tingkat karakteristik, durasi, pasien untuk
nyeri pasien berkurang, frekuensi, kualitas, mengidentifikasi dalam
intensitas nyeri, skala pemberian intervensi
dengan kriteria hasil :
nyeri yang tepat
1)TTV dalam batas normal
b. Berikan teknik b. Mengurangi intensitas
- TD : 110-125/60-70 mmHg nonfarmakologis untuk nyeri pada pasien dan
- Nadi : 70-80 x/menit mengurangi rasa nyeri, pasien rileks
- Suhu : 36-36,9o C misalnya teknik relaksasi
- Respirasi : 16-20 x/menit dan distraksi (teknik
2)Keluhan nyeri pasien relaksasi genggam jari,
berkurang terapi pijat, terapi musik,
3)Pasien tidak gelisah dan teknik imajinasi
terbimbing).
meringis kesakitan
c. Jelaskan penyebab, c. Agar pasien mampu dan
4)Mampu mengenali nyeri periode, pemicu nyeri, memahami mengenai
(skala, intensitas, frekuensi, dan strategi meredakan nyeri yang dialami dan
dan tanda nyeri) nyeri cara meredakan nyeri
5)Mampu mengontrol nyeri tersebut
14/12/202 (tahu penyebab nyeri, d. Kolaborasi pemberian d. Merupakan salah satu
0 mampu menggunakan analgesik, jika perlu management
1
08.30 teknik nonfarmakologi nyeri/terapi lanjutan
Wita untuk mengurangi nyeri, untuk pasien
e. Evaluasi keefektifan e. Mengontrol penguasaan
mencari bantuan)
kontrol nyeri manajemen nyeri pasien
f. Lakukan terapi akupntur f. Mengatasi gangguan
pada titik: sekitar pinggang,
a) Huantiao/Huan Tio radang sendi lutut,
(GB 30) pegal-pegal di kaki
b) Chengfu/Cen Fu (BL
50)
c) Yinmen/In Men (BL
51)
d) Fengshi/ Fung Se (GB
31)
e) Chengsan/ Ceng San
(BL 57)
f) Weizhong/ Wei Cang
(BL 54)
14/12/202 2 Setelah dilakukan tindakan NIC :
0 keperawatan selama 3x 24 Edukasi kesehatan
08.30 jam, diharapkan pengetahuan 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Mengetahui bagaimana
Wita pasien terhadap penyakit kemampuan menerima kemampuan pasien
informasi dalam menerima
osteoarthritis bertambah,
informasi yang akan
dengan kriteria hasil:
diberikan
NOC : 2. Berikan HE mengenai 2. Dapat memahami
a. Knowledge : Disease perjalanan penyakit perjalanan penyakitnya
Process pasien yang membuat
1) Pasien mengetahui lutut kiri terasa nyeri
tentang osteoarthritis, 3. Beri informasi mengenai 3. Mengetahui komplikasi
cara mencegah dan komplikasi pada penyakit dari osteoarthritis
mengatasi osteoarthritis
osteoarthritis serta 4. Beri kesempatan pasien 4. Menghindari
komplikasinya. untuk bertanya kebingungan yang
muncul
b. Knowledge : Health
5. Beri informasi mengenai 5. Dapat mengetahui dan
Behavior
cara agar tidak menghindari hal-hal
1. Pasien mengetahui memperburuk yang dapat
dan mampu osteoarthritis dengan cara memperburuk
menjelaskan kembali a) Hindari banyak osteoarthritis
mengenai cara membungkukkan
mengatasi badan.
osteoarthritis b) Hindari sering
2. Pasien mengetahui mengangkat barang-
dan mampu barang berat.
c) Segera istirahat jika
menjelaskan kembali
telah merasakan
mengenai makanan
nyeri saat berdiri
dan hal-hal yang
atau berjalan.
dapat memperparah d) Saat duduk lama
osteoarthritis diusahakan kaki
disila bergantian
kanan dan kiri atau
menggunakan kursi
kecil untuk
menumpu kedua
kaki.
e) Saat menyapu atau
mengepel lantai
pergunakan gagang
sapu atau pel yang
panjang, sehingga
saat menyapu atau
mengepel punggung
tidak membungkuk.
f) Jika hendak
mengambil barang
dilantai, usahakan
punggung tetap
lurus, tapi tekuk
kedua lutut untuk
menggapai barang
tersebut.

Setelah dilakukan tindakan Manajemen keselamatan


keperawatan selama 3x 24 lingkungan :
jam, diharapkan Tingkat jatuh 1. Monitor perubahan status 1. Lingkungan sangat
pasien berkurang, dengan keselamatan lingkungan mempengaruhi tingkat
kriteria hasil : keselamatan pasien
- Pasien tidak jatuh dari oleh karena itu
tempat tidur perlunya lingkungan
- Pasientidak jatuh saat yang aman,
berdiri 2. Hilangkan bahaya 2. M
- Pasien tidak jatuh saat keselamatan lingkungan enjauhkan benda-benda
14/12/202 duduk (misalnya fisik,biologi dan yang berbahaya bagi
0 - Pasien tidak jatuh saat kimia) jika pasien,
3
08.30 berjalan memungkinkan
Wita 3. Sediakan alat bantu
keamanan lingkungan 3. M
(misalnya commode chair engurangi resiko cedera
dan tegangan tangan) pada pasien pada saat
4. Ajarkan individu, keluarga berjalan.
dan kelompok resiko
tinggi bahaya lingkungan 4.Memberikan informasi
agar keluarga dan
individu dapat
menjauhkan benda-
benda yang berisiko
cedera.
D. Implementasi Keperawatan
Hari/
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses Ttd
Tgl/Jam
14/12/2020 1 a. Mengidentifikasi lokasi, Ds : pasien mengatakan nyeri di
08.30 Wita karakteristik, durasi, bagian kaki kiri,sakit kaki
frekuensi, kualitas, intensitas timbul saat melakukan
nyeri, skala nyeri aktivitas skala 3 nyeri hilang
timbul
Do : Tampak pasien sedikit
meringis
TD: 120/60 N:80 x/Menit S: 360C
R: 18x/menit
Pasien tampak rileks
b. Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk Ds : Pasien mengatakan nyeri
mengurangi rasa nyeri, yang dirasakan sedikit
misalnya teknik relaksasi dan berkurang
distraksi (teknik relaksasi Do : tampak pasien tidak
genggam jari, terapi pijat, meringis dan mengikuti
terapi musik, teknik imajinasi istrusikan yang diberikan
terbimbing).
c. Menjelaskan penyebab,
periode, pemicu nyeri, dan Ds : Pasien mengerti terkait
strategi meredakan nyeri istruksi yang di berikan
Do : pasien tampak paham
d. Mengkolaborasi pemberian istruksi yang diberikan
analgesik, jika perlu Ds : Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan sedikit
berkurang.
Do : Tampak pasien meminum
e. Mengevaluasi keefektifan obat yang diberikan
kontrol nyeri Ds : Pasien mengatakan mampu
mengotrol nyeri yang timbul
Do : Tampak pasien mampu
f. Melakukan terapi akupntur mengotrol saat nyeri timbul
pada titik: Ds : Pasien mengatakan merasa
 Huantiao/Huan Tio (GB nyeri yang dirasakan sudah
30) berkurang
 Chengfu/Cen Fu (BL 50) Do : Tampak pasien rileks dan
 Yinmen/In Men (BL 51) tidak ada kemerahan pada
 Fengshi/ Fung Se (GB 31) daerah yang dilakukan
 Chengsan/ Ceng San (BL akupuntur.
57)
 Weizhong/ Wei Cang (BL
54)
14/12/2020 2 1. Mengidentifikasi kesiapan dan Ds :Pasien mengatakan siap
8.30 wita kemampuan menerima informasi menerima informasi yang
akan diberikan
Do : pasien tampak rileks untuk
mendengarkan iformasi yang
diberikan
2. Memberikan HE mengenai Ds : Pasien mengatakan
perjalanan penyakit pasien yang memahami istrusi yang
membuat lutut kiri terasa nyeri diberikan
Do : Pasien tampak memahami
istruksi yang diberikan.

3. Memberi informasi mengenai Ds : Pasien mengatakan


komplikasi pada penyakit memahami istrusi yang
osteoarthritis diberikan
Do : Pasien tampak memahami
istruksi yang diberikan dan
mendengarkan informasi
yang diberikan
4. Membri kesempatan pasien untuk Ds :Pasien mengatakan tidak ada
bertanya yang ditanyakan dan
memahami semua istruksi
yang diberikan
Do : tampak pasien sudah
memahami informasi yang
diberikan
5. Memberi informasi mengenai cara
Ds : Pasien mengatakan
agar tidak memperburuk
osteoarthritis dengan cara memahami istrusi yang
- Hindari banyak diberikan
membungkukkan badan. Do : Pasien tampak memahami
- Hindari sering mengangkat istruksi yang diberikan
barang-barang berat.
- Segera istirahat jika telah
merasakan nyeri saat berdiri
atau berjalan.
- Saat duduk lama diusahakan
kaki disila bergantian kanan
dan kiri atau menggunakan
kursi kecil untuk menumpu
kedua kaki.
- Saat menyapu atau mengepel
lantai pergunakan gagang
sapu atau pel yang panjang,
sehingga saat menyapu atau
mengepel punggung tidak
membungkuk.
- jika hendak mengambil
barang dilantai, usahakan
punggung tetap lurus, tapi
tekuk kedua lutut untuk
menggapai barang tersebut.
1. Memonitor perubahan status Ds :-
keselamatan lingkungan Do :-
2. Menghilangkan bahaya
keselamatan lingkungan
(misalnya fisik,biologi dan
kimia) jika memungkinkan
14/12/2020 3. Menyediakan alat bantu
3
08:30 wita keamanan lingkungan
(misalnya commode chair dan
tegangan tangan)
4. Mengajarkan individu,
keluarga dan kelompok resiko
tinggi bahaya lingkungan
E. Evaluasi Keperawatan

Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam
S :Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang
O : tampak pasien tidak meringis
16/12/2020 TD: 120/60 N:80 x/Menit S: 360C R: 18x/menit
1 1
08:30 Wita Pasien tampak rileks
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi, pertahankan kondisi pasien
S : pasien mengatakan memahami istruksi yang
diberikan dan mengaplikasinya
O : Tampak pasien memahami istruksi yang diberikan
16/12/2020
2 2 dan pasien mendengarkan dengan baik saat diberikan
08:30 Wita
iformasi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi, pertahankan kondisi pasien
S:
16/12/2020 O:
3 3
08:30 Wita A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi, pertahankan kondisi pasien
DAFTAR PUSTAKA

Buleeecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. 2013. Niersing

Intervention Classification (NIC) Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Macomedia

Buleeecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. 2013. Niersing

Outcome Classification (NOC) Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Macomedia

Nurarif, Kusuma.2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA

NIC-NOC. Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi

dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia

(SLKI):Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

(SIKI):Definisi Dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai