Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

R
DENGAN GANGGUAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA KASUS DHF GRADE II
DI RUANG PRAJA AMERTA LANTAI 1 RSUD WANGAYA
TANGGAL 7-9 JULI 2023

OLEH :

(WAYAN OKTA STYASA PUTRA.223213448)


Program Studi Ilmu Keperawatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATA


WIRA MEDIKA BALI
2023
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.R
Umur : 33 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : JL.Kebo Iwa Gg.timbul Asri No 7 DPS Utara
Tanggal Masuk : 06 Juli 2023
Tanggal Pengkajian : 07 Juli 2023
No. RM/ REG : 2198272 / 618151
Diagnosa Medis : DHF Grade II
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.R
Umur : 24 tahun
Hub. Dengan Pasien : Saudara
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Br. Tengah Blakiuh Abiansemal Badung

2. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama ( Saat MRS dan Saat Ini)
a. Saat MRS : Pasien mengeluh demam sejak 3 hari yang lalu
(demam sejak tanggal 03/07/2023).
b. Saat ini : Pasien mengeluh tidak bisa tidur,mual dan merasa
lemah
2. Alasan MRS dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien datang pada tanggal 06 Jili 2023 pukul 06.30 WITA ke IGD
RSUD Wangaya dengan keluhan demam (S: 38,8֯C) disertai dengan
mual muntah, dan nafsu makan yang menurun. Sebelumnya pasien
sudah demam sejak 3 hari yang lalu (demam sejak tanggal 03 Juli
2023). Pasien mengatakan sejak awal demam pasien sudah
mengatasinya dengan membeli obat- obatan generic di toko obat.
Namun setelah 3 hari mengkonsumsi obat, demam yang disertai mual
dan muntah tidak kunjung mereda. Pada tanggal 06 Juli 2023 pukul
06.00 pasien mengatakan sudah tidak bisa menahan lagi rasa sakitnya
karena sudah merasa lemas. Maka dari itu keluarga pasien
memutuskan untuk mengantarkan pasien ke rumah sakit agar
mendapatkan pertolongan. Sesampainya di IGD pasien diperiksa dan
akhirnya pasien diputuskan untuk rawat inap dengan diagnosa DHF
Grade II. Saat ini pasien di rawat di Ruang Praja Amerta Lantai 1
kamar 109/ I.
2. Status Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat inap
3. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan,
makanan, minuman, dan terhadap cuaca
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit genetic. Pasien
juga mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit genetic,
menurun, atau menahun.
5. Genogram

Keterangan :
: Pasien

: Prempuan

: Laki-laki

: Anak Laki- Laki

: Anak Perempuan

: Tinggal 1 rumah
6. Diagnosa Medis dan terapi
a. Diagnosa Medis : DHF Grade II
b. Terapi

Nama Obat Dosis Rute Indikasi


RL 20 tpm IV RL digunakan untuk
menggantikan cairan
tubuh yang hilang dan
menghidrasi tubuh agar
tetap terhidrasi dengan
baik
Amlodipin 5 mg IV Amlodipine adalah
obat yang digunakan
untuk mengatasi
hipertensi atau tekanan
darah tinggi serta juga
digunakan untuk
mengobati angina atau
angin duduk.
Paracetamol 500 mg PO Paracetamol
merupakan obat untuk
meredakan demam dan
nyeri

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio- psiko- sosio- kultural-spiritual)


1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
a. Pola Persepsi
Pasien mengatakan kesehatan itu penting, Pasien mengatakan
selalu berusaha menjaga kebersihan dan kondisi tubuhnya agar
tetap vit.
b. Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika sedang dalam keadaan demam dan pusing
maka ia akan menanganinya dengan cara meminum obat yang
dibeli di apotek terdekat. Apabila setelah beberapa hari tidak
kunjung sembuh setelah minum obat barulah pasien memeriksakan
dirinya ke klinik maupun rumah sakit terdekat.
2. Pola Nutrisi Metabolik
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari dengan porsi
sedang lengkap dengan nasi, lauk, dan sayur. Pasien mengatakan
mampu menghabiskan makanannya dan biasanya minum air putih
kurang lebih sebanyak 1.000 ml setiap harinya.
b. Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit makan 3x sehari dengan porsi sedang
lengkap dengan nasi, lauk, dan sayur yang sudah disediakan oleh
rumah sakit. Pasien mengatakan mampu menghabiskan 1/2 porsi
makanan tersebut dan minum air putih kurang lebih sebanyak 1000
ml setiap harinya.
3. Pola Eliminasi
a. BAB
1. Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1 x sehari dengan kriteria feses lunak,
warna kuning kecoklatan, bau khas feses.
2. Saat Sakit
Pasien mengatakn BAB tidak teratur dengan kriteria feses
lunak, warna kuning kecoklatan, bauk has feses.
b. BAK
1. Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAK 5-6 kali sehari dengan kriteria warna
putih kekuningan , bau khas urine
2. Saat sakit
Pasien mengatakan BAK kurang lebih sebanyak 2 -3 kali per
hari dengan kriteria berwarna kekuningan jernih, berbau khas
urine.
4. Pola Aktifitas Latihan

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4


Makan dan minum 

Mandi 
Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain


dan alat, 4 : tergantung total
5. Latihan
1. Sebelum sakit
Pasien mengatakan mampu untuk melakukan aktifitas secara
mandiri sehari-hari. Contohnya seperti bekerja dan membersihkan
rumah
2. Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit tidak dapat melakukan aktifitas rutin
yang biasanya ia lakukan, dikarenakan pasien kini diharuskan
untuk menjalani perawatan di rumah sakit
6. Pola Kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan sudah memahami penyakit yang dideritanya saat
ini walaupun tidak secara detail/mendalam. Pasien juga mengatakan
sudah diberikan penjelasan oleh dokter dan perawat terkait sakit yang
dideritanya saat ini. Pasien mengetahui bahwa saat ini di diagnose
menderita DHF atau yang lebih sering dikenal dengan DBD di
kalangan masyarakat. Pasien mengatakan bahwa penyakit yang
dideritanya saat ini merupakan penyakit medis bukan non medis.
7. Pola Persepsi- Konsep Diri
1. Identitas diri : Pasien mengatakan Namanya Dharma yasa jenis
kelamin Laki-laki.
2. Ideal diri : Paien mengatakan bahwa ingin cepat sembuh dan
pulang kerumah
3. Gambaran diri : Pasien mengatakan bahwa suka dengan bagian
matanya
4. Harga diri : Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan sakitnya
saat ini
5. Peran diri : Pasien mengatakan ia merupakan putra pertama dan
menjadi seorang ayah bagi anak-anaknya
8. Pola Tidur dan Istirahat
1. Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan pola tidur. Pasien
tidur kurang lebih sebanyak 7-8 jam. Pasien mengatakan tidurnya
cukup dan nyenyak
2. Saat Sakit
Pasien mengatakan semenjak sakit tidurnya menjadi kurang
nyenyak. Pasien mengatakan tidur kurang lebih sebanyak 2-4 jam
dan terkadang bangun di malam hari
9. Pola Peran- Hubungan
Pasien mengatakan bahwa menjalin hubungan yang baik dengan
keluarga yang lainnya. Pasien mengatakan setiap malam selalu
mengajak anak dan istrinya untuk makan malam bersama.
10. Pola Seksual- Reproduksi
Pasien mengatakan sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-
laki dan perempuan. Tidak ada masalah terkait kesehatan reproduksi.
11. Pola Toleransi Stress – Koping
Pasien mengatakan jika ia sedang memiliki masalah maka ia akan
bercerita dengan istri dan kelurganya, agar ia dapat mencari solusi
terbaik untuk memecahkan masalahnya.
12. Pola Nilai Kepercayaan
Pasien beragama hindu, setiap hari raya maupun purnama/tilem pasien
sembahyang bersama dengan kelurganya.
4. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum : Pasien tampak kurang tidur dan lemah
2. Tingkat kesadaran : komposmentis / apatis / somnolen / sopor / koma
3. GCS : 15
4. TTV : TD : 140/80 MmHg, Nadi : 98x/mnt, Suhu : 36,8 oC, RR :
20x/mnt
5. Keadaan Fisik
1. Kepala
a. Inspeksi : Bentuk kepala normal, penyebaran rambut merata,
tidak ada lesi, rambut berwarna hitam.
b. Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
2. Mata
a. Inspeksi : Mata simetris, palpebra normal, penyebaran bulu
mata merata, konjungtiva tidak anaemis (tidak pucat), sclera
tidak ikterik (tidak kuning), pupil isokor, ada kantung mata.
b. Palpasi : Tidak ada benjolan disekitar mata, tidak ada nyeri
tekan
3. Mulut
a. Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak tampak
sianosis, mukosa bibir agak kering, gigi lengkap, tidak ada
karies, lidah tidak kotor
b. Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
4. Leher
a. Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada edema, tidak ada lesi.
b. Palpasi : Tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan
5. Dada
a. Inspeksi : Bentuk dada simetris, RR : 20x/menit, tidak ada
retraksi otot dada, irama napas normal.
b. Palpasi : Tidak terdapat benjolan disekitar dada, teraba adanya
ictus cordis
c. Perkusi : Suara perkusi paru sonor
d. Auskultasi : Auskultasi suara napas vesikuler
6. Abdomen
a. Inspeksi : Tidak terdapat adanya lesi, tidak tampak adanya
asites
b. Auskultasi :Terdengar suara bising usus 12x/menit
c. Perkusi : Terdengar suara timpani
d. Palpasi :Tidak teraba adanya distensi
7. Genetalia : tidak dikaji
8. Integumen
a. Inspeksi : Kulit berwarna sawo matang, tidak terdapat lesi dan
edema
b. Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, CRT
kembali dalam 2 detik
9. Ekstremitas
a. Atas
1. Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada
clubbing finger, tampak terpasang infus RL pada tangan
kiri.
2. Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
b. Bawah
1. Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada
clubbing finger
2. Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
5. Pemeriksaan Penunjang
Data Laboratorium (Pemeriksaan Darah Lengkap)

Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tgl : 06 Juli 2023 (09:03)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
DL 5 DIFF
Julmal Lekosit L 3.73 10^3/ul 4.0 – 10.0
Jumlah Eritrosit 5.41 10^6/ul 4.50 – 6.20
Hemoglobin 15.0 g/dL 13.0- 18.0
Hematokrit 44.6 % 40.0 – 54.0
MCV 82.4 fL 81.0- 96.0
MCH 27.7 Pg 27.0- 36.0
MCHC 33.6 g/L 31.0 – 37.0
Jumlah Trombosit L 84 10^3/ul 150 – 400
RDW- SD 40.1 fL 37 – 54
RDW- CV 13.0 % 11.0 – 16.0
PDW 14.2 fL 9.0 – 17.0
MPV 10.8 fL 9.0 – 13.0
P-LCR 32.0 % 13.0 – 43.0
PCT L 0.09 % 0.17 – 0.35
NEUT% H 80.4 % 50-70
LYMP% L 12.1 % 20-40
MONO% 7.2 % 2-8
EOS% 0.0 % 0-4
BASO% 0.3 % 0-1
IG% H 0.5 %
NRBC 3.00 10^3/ul
NEUT# L 0.45 10^3/ul 1.50 – 7.00
LYMP# 0.27 10^3/ul 1.00 – 3.70
MONO# 0.00 10^3/ul 0.00 – 0.70
EOS# 0.01 10^3/ul 0.00 – 0.40
BASO# 0.02 10^3/ul 0 – 0.10
IG# 0.02 10^3/ul
NRBC# 0.00 10^3/ul
Rasio Neutrofil/ H 6.67 < 3.13
Limfosit

II. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS : Virus Dengue Hipovolemia
- Pasien mengatakan
merasa lemah dan Reaksi Antigen – Antibody
mengantuk.
- Pasien mengatakan Viremis
sering merasa haus.
DO : Vasodilatasi pembuluh darah
- Membran mukosa pasien otak
tampak kering
- Nadi teraba kencang
- TTV Sakit kepala
TTV :
TD : 140/80 mmHg Darah berpindah ke
N : 92x/mnt ekstravaskuler
S : 36,8oC
Hipovolemia

DS: Virus Dengue Nausea


- Pasien mengatakan
merasa mual
Reaksi Antigen- Antibody
DO :
- Mukosa bibir tampak
Viremis
kering
- Pasien tampak makan 1/4
Nausea
porsi makanan
- TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 96x/mnt
S : 36,5oC

III. DIAGNOSA

TANGGAL / TANGGAL
NO JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN TERATASI TTD
DITEMUKAN
1. 07 JULI 2023 / Gangguan pola tidur Di tandai 09 JULI 2023
09.00 WITA dengan
- Pasien mengatakan sulit tidur
- Pasien mengeluh tidak bisa tidur

IV. INTERVENSI

No. Diagnosa Keperawatan SLKI (Standar Luaran SIKI (Standar Intervensi


Keperawatan Indonesia) Keperawatan Indonesia)
1. Gangguan pola tidur Pola tidur Dukungan tidur
Setelah dilakukan
Ditandai dengan : Observasi
tindakan asuhan
DS : keperawatan selama 3 x - Identifikasi pola
- Pasien mengatakan 24 jam masalah aktifitas dan tidur
intoleransi aktivitas dapat
sulit tidur teratasi dengan kriteria Terapeutik
- Pasien mengeluh tidak hasil : - Modifikasi lingkungan
- Keluhan sulit tidur
bisa tidur nyenyak (Mis. Pencahayaan,
- Keluhan tidak puas
DO : tidur kebisingan, suhu, matras,
- Pasien tampak lesu dan tempat tidur)
- Pasien tampak gelisah - Tetapkan jadwal tidur
rutin
Edukasi
- Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama sakit

V. IMPLEMENTASI

Hari / Tgl / No.Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD


Jam
Jumat, 07 Juli 1 1. Memonitor mual DS : Pasien mengatakan mual
2023 terasa hilang timbul hari ini
09.00 WITA DO : Pasien tampak
menghabiskan 1/2 porsi makanan

09.00 WITA 1 2. Melakukan identifikasi mual DS : Pasien mengatakan nafsu


terhadap kualitas hidup makan berkurang akibat mual
DO : Pasien tampak
menghabiskan 1/2 porsi makanan

09.30 WITA 3 3. Melakukan pemeriksaan DS : Pasien mengatakan bersedia


TTV dilakukan pemeriksaan TTV
DO :
S : 36,5OC
TD : 124/81 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20x/menit

10.00 WITA 1 4. Pelaksanaan tindakan DS : Pasien mengatakan bersedia


delegative pemberian obat minum obat paracetamol yang
oral paracetamol 500 mg diberikan
DO : Pasien tampak meminum 1
tablet paracetamol yang
diberikan

10.00 WITA 1 5. Melakukan pemeriksaan DS : Pasien mengatakan sakit


tanda dan gejala pada bagian tenggorokan
hypovolemia DO : Mukosa bibir pasien
tampak kering, dan nadi teraba
lemah

2 6. Menganjurkan DS : Pasien mengatakan sudah


12.30 WITA memperbanyak asupan minum kurang lebih sebanyak
cairan oral 1000 ml dari pagi
DO : Pasien tampak
menyediakan air putih sebanyak
1500 ml disebelah tempat
tidurnya

13.05 WITA 3 7. Memonitor tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan tidak


perdarahan ada perdarahan eksternal yang
teradi seperti gusi berdarah
DO : Tampak tidak ada gejala
perdarahan terjadi

13.30 WITA 3 8. Menjelaskan tanda dan DS : Pasien mengatakan sudah


gejala perdarahan mengerti dengan edukasi tanda
dan gejala yang diberikan
DO: Pasien tampak
menggangguk mengerti

13.30 WITA 4. 9. Memonitor koagulasi platelet DS : -


DO : Hasil laboratorium
pemeriksaan darah lengkap nilai
trombosit 24 10^3/ul

Sabtu, 08 Juli 3. 1. Melakukan pemeriksaan DS : Pasien mengatakan bersedia


2023 TTV dilakukan pemeriksaan TTV
15.30 WITA DO :
S : 36.6 oC
TD : 104/74 mmHg
N : 90x/menit
RR : 20x/menit

16.30 WITA 2. 2. Pelaksanaan tindakan DS : Pasien mengatakan bersedia


delegative pemberian diberikan injeksi omeprazole
omeprazole 1 vial (40 mg) DO : Tampak 40 mg omeprazole
melalui injeksi IV/set sudah di injeksikan pada pasien,
dan pasien tampak rileks saat di
injeksikan obat.

16.32 WITA 3. 3. Pelaksanaan tindakan DS : Pasien mengatakan bersedia


delegative pemberian obat diberikan obat oral paracetamol
oral paracetamol 500 mg 500 mg
DO : Pasien tampak meminum
obat yang diberikan

18.00 WITA 1 4. Menganjurkan DS : Pasien mengatakan sudah


memperbanyak asupan minum kurang lebih sebanyak
cairan oral 3000 ml air putih
DO : Pasien tampak mengikuti
anjuran untuk memperbanyak
asupan air putih

18.00 WITA 2 5. Menganjurkan untuk DS : Pasien mengatakan sudah


istirahat dan tidur yang beristirahat dan tidur dengan
cukup cukup
DO : Pasien tampak
memanfaatkan waktu dengan
baik untuk mengatur istirahat dan
tidur agar tercukupi dengan baik

19.30 WITA 3 6. Memonitor tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan tidak


perdarahan ada bitnik-bintik kemerahan di
kulit maupun gusi berdarah
DO : Tampak tidak ada tanda
gejala perdarahan muncul

19.30 WITA 2 7. Memonitor mual DS: Pasien mengatakan rasa


mual sudah bisa dikendalikan
DO : Pasien tampak
menghabisakan 1/2 porsi
makanan

DS : -
DO : Hasil laboratorium
8. Memonitor koagulasi platelet pemeriksaan darah lengakap 17
10^3/ul

Minggu 09, 1 1. Melakukan kolaborasi DS : Pasien mempersilahkan


Juli penggantian cairan infus RL perawat untuk menggantikan
2023 yang sudah habis cairan infus yang sudah habis
15.30 WITA DO : Tampak cairan infus RL
sudah terpasang

3 2. Melakukan pemeriksaan DS : Pasien mengatakan bersedia


16.00 WITA TTV untuk diperiksa TTV
DO :
S : 36oC
N : 92 x/menit
TD : 115/28 mmHg
RR : 20x/menit

2 3. Memonitor mual DS : Pasien mengatakan hari ini


16.00 WITA tidak merasa mual
DO : Pasien tampak rileks, dan
menghabiskan 1/2 porsi
makanan

DS : Pasien mengatakan bersedia


2 4. Pelaksanaan tindakan diberikan injeksi omeprazole
16.30 WITA delegative pemberian DO : Tampak 40 mg omeprazole
omeprazole 1 vial (40 mg) sudah di injeksikan pada pasien,
melalui injeksi IV/set dan pasien tampak rileks saat di
injeksikan obat.

DS : Pasien mengatakan bersedia


2 5. Pelaksanaan tindakan diberikan obat oral paracetamol
16.30 WITA delegative pemberian obat 500 mg
oral paracetamol 500 mg DO : Pasien tampak meminum
obat yang diberikan

DS : Pasien mengatakan hari ini


2 6. Identifikasi dampak mual tidak merasa mual
16.30 WITA terhadap kualitas hidup DO : Pasien tampak rileks dan
berbaring di tempat tidur

VI. EVALUASI

No. Hari / Tanggal No. Dx Evaluasi TTD


1. Sabtu, 09 Juli 2023 1. S : Pasien mengatakan sudah lebih merasa
nyaman hari ini, pasien tidak lagi mengeluh
merasa lemah. Pasien juga mengatakan sudah
mengikuti anjuran untuk minum air putih dengan
baik.

O : Membran mukosa pasien tampak lembab,


nadi sudah mulai teraba kuat, nilai hematokrit
dalam batas normal 42%. Hasil TTV :
- S : 37oC
- N : 90 x/menit
- R : 20
- TD : 120/70
A : Masalah hypovolemia teratasi tujuan tercapai,
pertahankan kondisi pasien

P : Hentikan IntervensI
2. Sabtu, 09 Juli 2023 2. S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa mual
lagi. Pasien mengatakan sudah berusaha untuk
makan 1 porsi makanan secara perlahan lahan.

O : Pasien terlihat lebih segar dari hari


sebelmnya. Pemberian obat omeprazole dan
ondancentron telah dihentikan. TTV pasien :
- S : 37oC
- N : 90 x/menit
- R : 20
- TD : 120/70

A : Masalah nausea teratasi tujuan tercapai


pertahankan kondisi pasien

P : Hentikan Intervensi
3. Sabtu, 09 Juli 2023 2. S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa mual
dan muntah lagi. Pasien mengatakan sudah rajin
untuk minum air putih dan makan secara
perlahan-lahan

O : Pasien terlihat lebih segar dari hari


sebelmnya. Pemberian obat omeprazole dan
ondancentron telah dihentikan. TTV pasien :
- S : 36
- N : 80
- R : 24
- TD : 120/80
A : Masalah nausea teratasi tujuan tercapai
pertahankan kondisi pasien

P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai