Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

M
DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL
DI RUANG KUNTI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 4-10 JANUARI 2021
KASUS 6
Seorang perempuan usia 30 tahun dibawa ke RSJ karena sering menyendiri dan
mengurung diri di dalam kamar. Hasil pengkajian penampilan pasien kotor, rambut
tidak rapi, bau, kuku kotor dan panjang, kontak mata kurang. Perawat sudah
membangun kepercayaan dengan pasien tersebut.

IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. M Tanggal Dirawat : 18 Desember 2020
Umur : 30 thn Tanggal Pengkajian : 4 Januari 2021
Alamat : Denpasar Ruang Rawat : Ruang Kunti
Pendidikan : SMA
Agama : Hindu
Status : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Jenis Kel. : Perempuan
No RM : 312.321

ALASAN MASUK
a. Data Primer : Saat ini pasien mengatakan sering menyendiri dan
mengurung diri di kamar.

b. Data Sekunder : saat pengkajian pada pasien penampilan pasien


kotor rambut tidak rapi, bau, kuku kotor dan panjang, kontak mata kurang.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI
a. Riwayat Penyakit
Pasien datang dengan kondisi sadar diantar oleh keluarganya , saat dilakukan
pengkajian dengan posisi pasien duduk, saat dilakukan pengkajian pasien
menjawab dengan benar nama dan tempat saat pasien tidak tahu mengapa
dibawa ke RSJ dan pasie lebih banyak diam dengan mendadak saat diajak
berbicara, saat di kasi pertanyaan lalu pasien diam dan mengalihkan
pandanganya dan tatapanya tajam.
Keluarga pasien mengatakan pasien sering menyendiri dan mengurung diri di
dalam kamar dan pasien juga tidak dapat diatur sehingga dibawa ke RSJ.
b. Faktor Presipitasi
Setelah dilakukan pengkajian, pasien mengatakan merasa ingin sendiri, merasa
asyik dengan pikiran sendiri, afek pasien datar, afek pasien juga sedih,
penampilan pasien kotor, rambut tidak rapi, bau, kuku kotor dan panjang, kontak
mata kurang.

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
[√] Ya [] Tidak
Jika Ya, Jelaskan : Menurut keluarga pasien sering mengurung diri di kamar
dan menyendiri sejak 3 tahun karena di tinggal menkah oleh kekasihnya.
2. Pengobatan sebelumnya
[] Berhasil [] Kurang Berhasil [] Tidak berhasil
Jelaskan : Menurut informasi dari keluarga dan Rekam Medis pasien,
sebelumnya pasien tidak pernah mendapatkan pengobatan dan tidak pernah
dirawat di RSJ. Sebelumnya pasien hanya dijaga oleh keluarganya dirumah.
3. a.Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
[] Ya [√] Tidak

b. Pernah ada riwayat NAPZA


[] Narkotika [] Penyalahgunaan Psikotropika
[] Zat aditif : kafein, nikotin, alcohol [√] Tidak ada
c. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik - - - -
2. Aniaya seksual - - - -
3. Penolakan 25tahun - √ -
4. Kekerasan dalam keluarga - - - -
5. Tindakan kriminal - - - -
6. Usaha Bunuh diri - - - -
Jelaskan : menurut informasi dari keluarga pasien dan rekam medis pasien,
dirumah pasien tidak pernah dianiaya fisik maupun seksual oleh keluarga
maupun orang disekitarnya, tidak pernah mengalami kekerasan ataupun tindak
kriminal oleh keluarga dan orang disekitarnya, pasien juga tidak pernah
melakukan upaya untuk bunuh diri, tetapi pasien dirumah selalu diejek oleh
orang disekitarnya karena suka menyendiri, tidak berminat/menolak berinteraksi
dengan orang lain, penampilan pasien kotor. Sehingga keluarga pasien menarik
kesimpulan bahwa pasien mendapatkan penolakan dari orang disekitarnya.

Masalah/ Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah


4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan,
kematian, perpisahan )
Bila Ya, jelaskan : menurut informasi dari keluarga pasien saat pasien berumur
28thn pasien ditinggal menikah oleh kekasihnya, Dari kejadian tersebut pasien
hanya suka menyendiri, mengurung diri didalam kamar, tampak tidak
bergairah/lesu, kontak mata pasien kurang dan malas untuk bergaul dengan
orang sekitar.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
[] Ada [√] Tidak
Kalau ada :-
Hubungan keluarga :-
Gejala :-
Riwayat pengobatan :-
Masalah / Diagnosa Keperawatan : tidak ada

PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 4 Januari 2021
1. Keadaan umum : Composmentis
2. Tanda vital:
TD : 120/70 mm/Hg
N : 90 x/m
S : 37 oC
P : 24 x/m
3. Ukur: BB = 72 kg TB = 168 cm
[] Turun
[√] Naik
4. Keluhan fisik:
[] Nyeri : Ringan (1,2,3), Sedang(4,5,6), Berat terkontrol (7 8 9),
Berat tidak terkontrol (10) (Standar JCI)
Ya :
P=
Q=
R=
S=
T=
Tidak :
[] Keluhan lain
[√] Tidak ada keluhan
Jelaskan: pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik apapun dan merasa dirinya
sehat
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram:

X X X

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan
X : Meninggal
: Klien
............. : Tinggal serumah
: Hubungan
: Hubungan dekat
Jelaskan :
Pasien tinggal bersama kakak tertua dan kakak kelima serta bapak pasien, ibu
pasien sudah meninggal, pasien adalah anak ke-6 dari 6 bersaudara. Di rumah,
pasien dekat dengan ayahnya, karena ayahnya yang selama ini membantu
merawat pasien.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah
a. Citra diri : Saat ditanya citra diri (persepsi klien terhadap tubuhnya adalah
bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai), pasien mengatakan bersyukur
dengan bentuk tubuhnya.
b. Identitas : pasien mengatakan bernama Ny.M berumur 30 thn seorang
perempuan lebih suka diam menyendiri didalam kamar.
c. Peran : Saat ditanya mengenai peran diri (tugas dalam keluarga),
pasien hanya diam dan tidak menjawab
d. Ideal diri : Saat ditanya mengenai ideal diri (harapan terhadap
penyakitnya, terhadap tubuh, keluarganya), pasien tidak menjawab saat
ditanya.
e. Harga diri : Saat ditanya mengenai harga diri (penilaian orang lain terhadap
dirinya) pasien mengatakan hanya ingin menyendiri di kamar.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Saat ditanya orang yang berarti (tempat mengadu, bercerita) pasien
mengatakan bahwa orang yang berati baginya adalah keluarga
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Saat ditanya kegiatan kelompok (kelomok dan kegiatan yang diikuti) pasien
tidak menjawab pertanyaan. Pasien tampak tidak pernah mengikuti kegiatan
bersih-bersih saat diruangan
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien tampak tidak menjalin interaksi dengan orang lain
Masalah / Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Saat ditanya (pandangan pasien terhadap gangguan jiwa sesuai dengan
agama), pasien hanya mengatakan bahwa ia beragama hindu
Kegiatan ibadah
Pasien beragama hindu tetapi pasien belum pernah mengikuti kegiatan
persembahyangan diruangan
Masalah / DiagnosaKeperawatan : tidak ada masalah

STATUS MENTAL
1. Penampilan
[√] Tidak rapi
[] Penggunaan pakaian tidak sesuai
[] Cara berpakaian tidak sesuai fungsinya
Jelaskan : penampilan pasien tampak kotor, rambut tidak rapi, bau, kuku kotor
dan panjang, kontak mata kurang.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
[] Cepat [] Keras [] Gagap [] Apatis [] Lambat
[] Membisu [√] Tidak mampu memulai pembicaraan [] Lain-lain…
Jelaskan : pasien berbicara dengan nada keras, membentak
Masalah / Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
[√] Hipokinesia, hipoaktifitas [] Katalepsi
[] Sub stupor katatonik [] Fleksibilitasserea
Jelaskan: pasien tampak biasa saja pasien kadang-kadang menghabiskan
waktunya di tempat tidur.
Peningkatan :
[] Hiperkinesia, hiperaktifitas [] Grimace
[] Gagap [] Otomatisma
[] Stereotipi [√] Negativisme
[√] Gaduh Gelisah Katatonik [] Reaksi konversi
[] Mannarism [] Tremor
[] Katapleksi [] Verbigerasi
[] Tik [] Berjalan kaku/rigid
[] Ekhopraxia [] Kompulsif : sebutkan…
[] Command automatism
Jelaskan : saat dilakukan pengkajian, pasien menentang nasihat atau
permintaan orang lain untuk beraktivitas atau melakukan aktivitas yang
berlawanan, disamping itu juga gerakan pasien lambat.Masalah/Diagnosa
Keperawatan :
4. Afek dan Emosi
Pertanyaan :
- Bagaimana perasaan anda akhir akhir
ini ?
- Jika tidak ada respon, lanjutkan dengan
pertanyaan : Bagaimana perasaan anda senang apa sedih?
- Jika pasien tampak sedih, tanyakan :
bagaimana sedihnya? Dapatkah anda menceritakannya?
- Jika pasien menunjukkan gambaran
depresi , lanjutkan dengan pertanyaan:
- Bagaimana dengan masa depanmu?
Apakah anda benar benar tidak punya harapan?
- Jika “ya” Lanjutkan dengan : Bukankah
hidup ini berharga?
- Lanjutkan dengan pertanyaan : adalah
keininginan untuk bunuh diri?
a. Afek
[] Adekuat [] Tumpul [√] Dangkal/datar
[] Inadekuat [] Labil [] Ambivalensi
Jelaskan: saat dilakukan pengkajian, afek pasien datar.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
b. Emosi
[] Merasa Kesepian [] Apatis [] Marah [] Anhedonia
[] Eforia [] Cemas (ringan, sedang, berat, panic)
[√] Sedih [] Depresi [] Keinginan bunuh diri
Jelaskan: saat dilakukan pengkajian, pasien tampak merasa sedih
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
5. Interaksi selama wawancara
[] Bermusuhan [√] Tidak kooperatif [√] Mudah tersinggung
[√] Kontak mata kurang [] Defensif [] Curiga
Jelaskan : saat dilakukan pengkajian, pasien terlihat gaduh, kontak mata kurang
saat diajak berbicara oleh perawat
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
6. Persepsi – Sensorik
Pertanyaan pada pasien :
- Apakah anda sering mendengar suara
saat tidak ada orang atau saat tidak ada orang yang berbicara?
- ATAU : Apakah anda mendengar suara
orang yang tidak dapat anda lihat.
- Jika : ‘ya”
- Apakah itu benar benar suara yang
datang dari luar kepala anda atau dalam pikiran anda.
- Apa yang dikatakan oleh suara itu?
- Berikan contohnya, apa yang anda
dengar hari ini atau kemarin
Halusinasi
[] Pendengaran [] Penglihatan [] Perabaan [] Pengecapan
[] Penciuman [] Kinestetik [] Visceral [] Histerik
[] Hipnogogik [] Hipnopompik [] Perintah [] Seksual
Ilusi
[√] Ada [] Tidak ada
Depersonalisasi
[] Ada [√] Tidak ada
Derealisasi
[] Ada [√] Tidak ada
Jelaskan : pasien mengatakan sangat asik dengan pikiranya sendiri
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
7. Proses Pikir
Pertanyaan :
a. Pernahkah anda percaya bahwa seseorang atau
suatu kekuatan di luar anda memasukkan buah pikiran yang bukan milik
anda ke dalam pikiran anda, atau menyebabkan anda bertindak tidak seperti
biasanya ?
b. Pernahkan anda percaya bahwa anda sedang
dikirimi pesan khusus melalui TV, radio atau koran, atau bahwa ada
seseorang yang tidak anda kenal secara pribdai tertarik pada anda?
c. Pernahkah anda percaya bahwa seseorang sedang
membaca pikiran anda atau bisa mendengar pikiran anda atau bahkan anda
bisa membaca atau mendengar apa yang sedang dipikirkan oleh orang lain ?
d. Pernahkah anda percaya bahwa seseorang sedang
memata matai anda, atau seseorang telah berkomplot melawan anda atau
menciderai anda ?
e. Apakah keluarga atau teman anda pernah
menganggap keyakinan anda aneh atu tidak lazim ?
Arus Pikir :
[] Koheren [√] Inkoheren [] Sirkumstansial [] Neologisme
[] Tangensial [] Logorea [] Kehilangan asosiasi [] Bicara lambat
[] Flight of idea [] Bicaracepat [] Irrelevansi [] Main kata-kata
[] Blocking [] Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
[] Afasia [] Asosiasi bunyi
Jelaskan : Pada saat pengkajian pasien terkadang tidak menjawab, dan saat
menjawab pasien hanya mengatakan bahwa dirinya lebih suka menyendiri
didalam kamar dan tidak berminat/menolak untuk berkomunikasi dengan orang
lain atau lingkungannya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
Isi Pikir
[√] Obsesif [] Ekstasi [] Fantasi [] Alienasi
[] Pikiran Bunuh Diri [] Pre okupasi [] Pikiran Isolasi sosial
[] Ide yang terkait [] Pikiran Rendah diri [] Pesimisme
[] Pikiran magis [] Pikiran curiga [] Fobia, sebutkan…
[] Waham:
[] Agama [] Somatik/hipokondria [] Kebesaran
[] Kejar / curiga [] Nihilistik [] Dosa
[] Sisip pikir [] Siar pikir [] Kontrol pikir
Jelaskan : saat pengkajian, pasien hanya mengalihkan pandangan saat di tanya
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
[] Gangguan proses pikir : ........................... (jelaskan)
[] Lain-lain, jelaskan..........
8. Kesadaran
[] Menurun:
[√] Compos mentis [] Sopor [] Apatis/sedasi
[] Subkoma [] Somnolensia [] Koma
[] Meninggi [] Hipnosa
[] Disosiasi: … [] Gangguan perhatian
Jelaskan : saat dilakukan pengkajian, kesadaran pasien tampak normal
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
9. Orientasi
[] Waktu [] Tempat [√] Orang
Jelaskan:
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
10. Memori
[√] Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
[] Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
[] Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
[] Amnesia [] Paramnesia: [] Konfabulasi [] Dejavu
[] Jamaisvu [] Fause reconnaissance [] hiperamnesia
Jelaskan: Saat pengkajian pasien tidak mengalami gangguan pada memorynya
pasien masih mampu mengingat hal yang sudah berlalu dengan baik.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
[] Mudah beralih
[√] Tidak mampu berkonsentrasi
[] Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: Pasien tidak mampu berkonsentrasi dengan baik, dimana pada saat
disuruh mengikuti instruksi yang diberikan
Masalah/DiagnosaKeperawatan :
12. Kemampuan penilaian
[] Gangguan ringan [√] Gangguan bermakna
Jelaskan: Sesuai data fokus
Masalah/Diagnosa Keperawatan:
[] Gangguan proses pikir :............... (jelaskan)
13. Daya tilik diri
[] Mengingkari penyakit yang diderita
[] Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan: pasien tidak ada gangguan dalam daya titik diri
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
[] Gangguan proses pikir :............... (jelaskan)

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
[√] Mandiri [] Bantuan Minimal [] Bantuan total
Jelaskan: pasien tampak mampu makan dan minum secara mandiri
Masalah / DiagnosaKeperawatan :

2. BAB/BAK
[√] Mandiri [] Bantuan minimal [] Bantuan total
Jelaskan: psien mampu melakukan BAB dan BAK secara mandiri
Masalah/Diagnosa Keperawatan:
3. Mandi
[√] Mandiri [] Bantuan minimal [] Bantuan total
4. Sikat gigi
[√] Mandiri [] Bantuan minimal [] Bantuan total
5. Keramas
[√] Mandiri [] Bantuan minimal [] Bantuan total
Jelaskan : Pasien dapat mani sikat gigi dan keramas secara mandiri
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
6. Berpakaian/berhias
[] Mandiri [√] Bantuan Minimal [] Bantuan total
Jelaskan : saat berganti pakian da berhias pasien masih di bantu oleh petugas
kesehatan
Masalah / Diagnosa Keperawatan :

7. Istirahat dan tidur


[] Tidur Siang, Lama : 13.00 Wita s/d 14. 00 Wita
[] Tidur Malam, Lama : 21.00 Wita s/d 06.00 Wita
[] Aktifitas sebelum/sesudah tidur : __________ , _________
Jelaskan : Diharapkan pola tidur pasien tidak terganggu dan teratur
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
8. Penggunaan obat
[√] Bantuan Minimal [] Bantuan total
Jelaskan: pasien dalam penggunaan obat dibantu dengan orang lain agar obat
yang didapatkan semuanya diminum sesuai dengan jadwal oleh pasien.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
9. Pemeliharaan Kesehatan Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung Ya Tidak
Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan : Dalam pemeliharaan kesehatan pasien dibantu denagn perawatan
lanjutan. Disamping itu sistem pendukung juga diperlukan pasien untuk
pemeliharaan kesehatan yaitu dari keluarga dan tim terapis.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
10. Aktifitas dalam rumah Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci Pakaian
Pengaturan keuangan
11. Aktifitas di luar rumah Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : Diharapkan pasien dapat melakukan aktifitas di dalam rumah seperti
mempersiapkan makanan, menjaga kerapihan rumah, mencuci pakaian, dan
pengaturan keuangan. Dan aktifitas diluar rumah seperti belanja, naik
transportasi dan lain-lain.

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
[] Bicara dengan orang lain [] Minum alkhohol
[] Mampu menyelesaikan masalah [√] Reaksi lambat/berlebihan
[] Teknik relaksasi [] Bekerja berlebihan
[] Aktifitas konstruktif [√] Menghindar
[] Olah raga [] Menciderai diri
[] Lain-lain……………. [] Lain-lain…………..
Jelaskan : Sesuai data focus, mekanisme koping yang muncul pada pasien yaitu
reaksi pasien lambat dan menghindar dari orang lain, karena pasien lebih suka
ngurung diri didalam kamar.
Masalah/Diagnosa Keperawatan:

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


[] Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
[√] Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya : pasien sering diejek
oleh masyarakat sekitar karena keterbatasan mental yang dialaminya
[] Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
[] Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
[] Masalah dengan perumahan, spesifiknya
[] Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
[] Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
[] Masalah lainnya, spesifiknya
Masalah / Diagnosa Keperawatan :

ASPEK PENGETAHUAN
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
[√] Penyakit/gangguan jiwa [] Sistem pendukung [√] Faktor presipitasi
[] Mekanisme koping [] Penyakit fisik [] Obat-obatan
[] Lain-lain, jelaskan
Jelaskan: pasien mengatakan tahu penyakit jiwa yang di alaminya
Masalah/Diagnosa Keperawatan:

ASPEK MEDIS
Diagnosis medik : Skizofrenia heberfrenik
Terapi medik : Olanzopine 10 mg
Lodomer 1 mg
Diazepam 10 mg
Skzopat 25 mg
ANALISA DATA

MASALAH / DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1 DS : Pasien mengatakan ingin sendiri dan lebih asik Isoali Sosial
dengan pikiranya sendiri
DO : pasien tampak menarik diri , sering menyendiri
dan mengurung diri, tidak berminat atau menolak
berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan, afek
datar, afek sedih tidak ada kontak mata dan tidak
bergairah atau lesu
2 DS: Pasien mengatakan tidak ingin atau menolak untuk Harga Diri Rendah
berinteraksi dengan orang lain
DO: Pasien tampak sulit untuk berkonsentrasi, kontak
mata kurang, lesu dan tidak bergairah
3 DS: Pasien mengatakan melihat pacarnya saat sedang Gangguan Persepsi Sensori:
sendiri di dalam kamarnya Halusiansi Pengelihatan
DO: Pasien tampak menyendiri, melamun, konsentrasi
buruk

DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Isolasi Sosial berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber daya personal
(misalnya disfungsi berduka) yang ditandai dengan pasien merasa ingin
sendirian, menarik diri, tidak berminat/menolak berinteraksi dengan orang lain
atau lingkungan, merasa asyik dengan pikiran sendiri, afek datar, afek sedih,
tidak ada kontak mata, dan tidak bergairah/lesu.
2. Harga diri rendah berhubungan deangan Riwayat kehilangan yang ditandai
dengan pasien sulit berkonsentrasi sulit berinteraksi deangan orang lain kontak
mata kurang , lesu dan tidak bergairah
3. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pengelihatan berhubungan dengan
gangguan pengelihatan yang ditandai dengan pasien melihat suatu bayangan,
,menyendiri, melamun dan konsentrasi buruk.
POHON MASALAH
Risiko gangguan persepsi sensori: Halusinasi Effect

Core Problem
Isolasi Sosial

Causa

Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah


Sumber: Sutejo, 2017
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial

Denpasar, 4 Januari 2021


Perawat yang mengkaji

I Made Adi Mulya


Rusmawan
NIM : 18.321.2868
INTERVENSI KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA

Inisial Klien : Ny. M Ruangan : Kunti RM No. : 312 321


INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Rasional
Evaluasi Keperawatan
Isolasi TUM : Setelah 2x1 menit pertemuan klien Bina hubungan saling percaya dengan prinsif Hubungan saling percaya merupakan
Sosial Setelah 4x15 menit klien mampu membina hubungan saling komunikasi terapeutik: Langkah awal untuk menentukan
dapat berinteraksi dengan percaya dengan perawat. a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal keberhasilan rencana selanjutnya.
orang lain. 1. Klien dapat mengungkapkan maupun nonverbal
perasaan dan keberdayaanya b. Perkenalkan diri dengan sopan
TUK 1 : secara verbal. c. Tanyakan nama lengkap dan nama
Pasien dapat membuna a. Klien mau menjawab salam panggilan yang disukai pasien
hubungan saling percaya b. Klien mau berjabat tangan d. Jelaskan tujuan pertemuan
(BHSP) c. Mau memnjawab e. Jujur dan tepat janji
pertanyaan f. Tunjukan sifat empati dan menerima
d. Ada kontak mata klien apa adanya
e. Klien mau duduk g. Beri perhatian pada klien dan
berdampingan dengan perhatikan kebutuhan klien.
perawat.

TUK 2 : Klien dapat menyebutkan penyebab 1. Berikan kesempatan klien untuk Dengan mengungkapkan perasaan ,
Klien dapat menyebutkan isolasi sosial yang berasal dari : menggungkapkan perasaan penyebab bisa mengetahui penyebab isolasi
penyebab isolasi sosial 1. Diri sendiri isolasi sosial atau tidak mau bergaul sosial.
2. Orang lain 2. Diskusikan Bersama klien tentang
3. lingkungan prilaku menarik diri, tanda dan gejala.
3. Berikan pujian terhadap kemampuan
klien mengungkapkan perasaanya.
TUK 3 : Klien dapat menyebutkan 1. Kaji pengetahuan klien tentang Reinfoment dapat meningkatkan
Pasien dapat keuntungan berhubungan dengan keuntungan dan mafaat bergaul harga diri.
Menyebutkan orang lain, misalnya banyak dengan orang lain
keuntungan berubungan teman, tidak sendiri dan berdiskusi 2. Beri kesempatan pada klien untuk
dengan orang lain dan mengungkapkan perasaanya tentang
kerugian tidak keuntungan berhubungan dengan
berhubungan dengan orang lain
orang lain. 3. Diskusikan Bersama klien tentang
mafaat berhubungan dengan orang
lain
4. Kaji pengetahuan kiln tentang
kerugian bila tidak berhubunga
dengan orang lain
a. Beri kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaan tentang
kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
b. Diskusikan Bersama klien tentang
kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
c. Beri reinfoment positif terhadap
kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
TUK 4 : Klien dapat menyebutkan kerugian 1. Kaji kemampuan klien membina Mengetahui sejauh mana
Pasien dapat tidak berhubungan dengan orang hubungan dengan orang lain dorong pengetahuan klien tentang hubungan
Melakukan hubungan lain misalnya sendiri, tidak punya dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain.
sosial secara bertahap tenab dan sepi dengan orang lain melalui
a. Klien – perawat
b. Klien- perawat- perawat lain
c. Klien – perawat- perawat lain – klien
lain
d. Klien – kelompok kecil
2. Bantu klien mengevaluai manfaat
berhubungan dengan orang lain
3. Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan Bersama klien dalam
mengisi waktu.
4. Motivasi klien untuk mengikuti
kegiatan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi
5. Beri reinforcement atas kegiatan klien
dalam kegiatan ruangan.
TUK 5 : Pasien dapat mendemontrasikan 1. Dorong klien untuk mengungkapkan Agar klien lebih percaya diri untuk
Pasien dapat hubungan dengan orang lain perasaanya bila berubungan dengan berhubungan dengan orang lain
Mengungkapkan a. Klien – perawat orang lain Mengetahui sejauh mana
pengetahuan klien tentang kerugian
perasaanya setelah b. Klien- perawat- perawat 2. Diskusikan dengan klien manfaat
bila tidak berhubungan dengan orang
berhubungan dengan lain berhubungan dengan orang lain lain
orang lain c. Klien – perawat- perawat 3. Beri reinforcement positif atas
lain – klien lain kemampuan klien mengungkapkan
d. Klien – kelompok kecil perasaan manfaat berhubungan dengan
orang lain.
TUK 6 : Klien dapat mengungkapkan 1. BHSP dengan keluarga Agar pasien dapat lebih percaya diri
Pasien dapat perasaan setela berhubungan a. Salam, perkenalan diri dan tahu akibat tidak berhubungan
Memberdayakan sistem dengan orang lain untk : b. Sampaikan tujuan dengan orang lain
pendukung atau keluarga a. Diri sendiri c. Membuat kontrak
mampu b. Orang lain d. Exsplorasi perasaan keluarga
mengenmbangkan Keluarga dapat 2. Diskusikan dengan anggota keluarga Mengetahui sejauh mana
kemampuan klien untuk a. Menjelaskan perasaanya tentang : pengetahuan tentang membia
berhubungan dengan b. Menjelaskan cara meraawat a. Prilaku menarik diri hubungan dengan orang lain
orang klien klien menarik diri b. Penyebab prilaku menarik diri
c. Mendemontrasikan cara c. Cara keluarga menghadapi
Klien mungkin dapat mengobati
perawatan klien menarik klien yang sedang menarik
perasaan tidak nyaman , bimbang
diri diri. karena mulai hubungan dengan orag
d. Berpartisipasi dalam 3. Dorongan anggota keluarga untuk lain
perawatan klien menarik memberikan dukungan kepada klien
diri. berkomunikasi dengann klien, Reincfoment dapat meningktkan
berkomunikasi dengan orang lain kepercayaan diri klien
4. Anjurkan anggota keluarga untuk
Dengan dukungan keluarga, klien
secara rutin dan bergantian
akan merasa di perhatikan.
mengunjungi klien secara bergantian
minimal 1x seminggu.
5. Berikan reinforment atas hal-hal yang
telah dicapai oleh keluarga.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA

Nama : Ny. M Ruangan : Kunti RM No. :312 321

TANGGAL DX KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI


04 Januari Isolasi Sosial Melakukan SP1P Isolasi Sosial: S: Pasien mengatakan dulu
2021 1. Mengidentifikasi ditinggal pacarnya meninggal
penyebab isolasi sosial karena kecelakaan makanya
2. Berdiskusi dengan klien dari kejadian itu pasien lebih
tentang keuntungan enak sendiri, keuntungan
berinteraksi dengan mempunyai teman bisa
orang lain diajak berbincang-bincang,
3. Berdiskusi dengan klien kerugian tidak mempunyai
tentang kerugian teman yaitu sepi. Pasien juga
berinteraksi dengan mengatakan ingin tau cara
orang lain berkenalan dengan orang lain
4. Mengajarkan klien cara dan memasukkan latihan
berkenalan dengan satu berkenalan dengan orang lain
orang di jadwal kegiatan harian.
5. Menganjurkan klien
memasukkan kegiatan O: Klien mampu
latihan berbincang- menyebutkan apa yang dia
bincang dengan orang alami, klien mampu
lain dalam kegiatan menyebutkan keuntungan
harian dan kerugian berinteraksi
dengan orang lain, klien
tampak mau belajar cara
berkenalan dengan orang
lain, dan klien dapat
memasukkan latihan kegiatan
berkenalan dengan orang
lain.

A: SP1P tercapai

P:
Perawat:
Lanjutkan SP2P Isolasi
Sosial pada pertemuan ke 2
pada hari Senin 12 Januari
2021 pukul 10.00 di ruang
Tamu.
Klien:
Memotivasi klien latihan
berkenalan sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat.

05 Januari Melakukan SP2P Isolasi Sosial: S: Pasien mengatakan sudah


2021 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan melakukan latihan
harian pasien berkenalan tadi, pasien
2. Memberikan kesempatan mengatakan cara
kepada klien mempraktikkan berkenalannya seperti:
cara berkenalan dengan satu Selamat pagi perkenalkan
orang nama saya A. hobinya main
3. Membantu klien memasukkan tenis meja, asal dari seririt,
kegiatan latihan berbincang- nama bapak siapa? Hobi
bincang dengan orang lain bapak dan asal Bapak dari
sebagai salah satu kegiatan mana? Pasien juga
harian memasukkan latihan
berkenalan dengan satu orang
di jadwal kegiatan harian.
S: Pasien mengatakan dulu
ditinggal pacarnya meninggal
karena kecelakaan makanya
dari kejadian itu pasien lebih
enak sendiri, keuntungan
mempunyai teman bisa
diajak berbincang-bincang,
kerugian tidak mempunyai
teman yaitu sepi. Pasien juga
mengatakan ingin tau cara
berkenalan dengan orang lain
dan memasukkan latihan
berkenalan dengan orang lain
di jadwal kegiatan harian.

O: Klien mampu
menyebutkan apa yang dia
alami, klien mampu
menyebutkan keuntungan
dan kerugian berinteraksi
dengan orang lain, klien
tampak mau belajar cara
berkenalan dengan orang
lain, dan klien dapat
memasukkan latihan kegiatan
berkenalan dengan orang
lain.

A: SP1P tercapai

P:
Perawat:
Lanjutkan SP2P Isolasi
Sosial pada pertemuan ke 2
pada hari Senin 12 Januari
2021 pukul 10.00 di ruang
Tamu.
Klien:
Memotivasi klien latihan
berkenalan sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat.

06 Januari Melakukan SP2P Isolasi Sosial: S: Pasien mengatakan sudah


2021 4. Mengevaluasi jadwal kegiatan melakukan latihan
harian pasien berkenalan tadi, pasien
5. Memberikan kesempatan mengatakan cara
kepada klien mempraktikkan berkenalannya seperti:
cara berkenalan dengan satu Selamat pagi perkenalkan
orang nama saya A. hobinya main
6. Membantu klien memasukkan tenis meja, asal dari seririt,
kegiatan latihan berbincang- nama bapak siapa? Hobi
bincang dengan orang lain bapak dan asal Bapak dari
sebagai salah satu kegiatan mana? Pasien juga
harian memasukkan latihan
berkenalan dengan satu orang
di jadwal kegiatan harian.

O: Klien menyebutkan cara


berkenalan, klien
mempraktekkan berkenalan
dengan orang lain, klien
dapat memasukkan latihan
berkenalan dengan satu orang
kedalam jadwal hariannya
yaitu pada pukul 10.00.

A: SP2P tercapai

P:
Perawat:
Lanjutkan SP3P Isolasi
Sosial pada pertemuan ke-3
pada hari Selasa, 13 Januari
2021 di ruang Tamu.
Klien:
Memotivasi klien latihan
berkenalan dengan perawat
lain sesuai jadwal yang telah
dibuat.

Melakukan SP3P Isolasi Sosial: S: Pasien mengatakan tadi


1. Mengevaluasi jadwal kegiatan sudah melakukan latihan
harian pasien berkenalan dengan dua
2. Memberikan kesempatan orang, pasien
kepada klien mempraktikkan memberitahukan caranya
cara berkenalan dengan dua berkenalan dengan dua orang
orang atau lebih tersebut seperti: Selamat pagi
Menganjurkan klien perkenalkan nama saya A.
memasukkan dalam jadwal hobinya main tenis meja, asal
kegiatan harian dari seririt, nama bapak
siapa? Hobi bapak dan asal
Bapak dari mana? Pasien
juga memasukkan latihan
berkenalan dengan dua orang
di jadwal kegiatan harian.
O: Klien mempraktekkan
berkenalan dengan dua orang
atau lebih, dank lien dapat
memasukkan latihan
berkenalan dengan orang
kedua ke dalam jadwal
hariannya yaitu pada pukul
10.00.

A: SP3P tercapai

P:
Perawat:
Lanjutkan SP budaya Isolasi
Sosial pada hari Rabu 14
Januari 2021 pukul 10.00 di
ruang Tamu
Klien:
Memotivasi klien latihan
berkenalan dengan perawat
dank lien lain sesuai jadwal
yang dibuat

STATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


SETIAP HARI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Data Subjektif:
1) Klien mengatakan ingin sendirian
2) Klien mengatakan lebih asyik dengan pikiran sendiri
Data Objektif:
1) Klien tampak menarik diri
2) Klien sering menyendiri dan mengurung diri di dalam kamar
3) Klien tampak tidak berminat/menolak berinteraksi dengan orang lain atau
lingkungan
4) Afek pasien datar
5) Afek pasien sedih
6) Tidak ada kontak mata
7) Pasien tampak tidak bergairah/lesu

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan Umum
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.
4. Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya (BHSP)
2. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan
orang lain
6. Klien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga mampu
mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang
lain

5. Tindakan Keperawatan
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
2. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain
3. Berdiskusi dengan klien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
4. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang
5. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian

B. Proses Pelaksaan Tindakan


Orientasi :
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi bu
Apkah ibu asih ingat dengan saya?
Iya betul sekali ibu nama saya Adi , Saya mahasiswa STIKes Wira Medika Bali
yang akan dinas di ruangan ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari
jam 07:00 sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat ibu selama di rumah
sakit ini.

2. Kontrak
Topik:
Baiklah Bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan Bu dan
kemampuan yang Bu miliki? Apakah bersedia?
Baik jiak ibu bersedia .
Waktu :
Berapa lama Bu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit saja ya?
Baik kalau 10 menit yang ibu inginkan
Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?.
Baik kita sepakati di ruang tamu aja ya
Tujuan
a. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
b. Pasien dapat
Menyebutkan keuntungan berubungan dengan orang lain dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain
c. Pasien dapat Melakukan hubungan sosial secara bertahap
d. Pasien dapat Mengungkapkan perasaanya setelah berhubungan dengan
orang lain
e. Pasien dapat Memberdayakan sistem pendukung atau keluarga mampu
mengenmbangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang
klien
Kerja : (Langkah-langkah dalam tindakan keperawatan)
Dengan siapa ibu tinggal serumah?
Siapa yang paling dekat dengan ibu?
apa yang menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut?
Siapa anggota keluarga dan teman ibu yang tidak dekat dengan ibu?
apa yang membuat ibu tidak dekat dengan orang lain?
Apa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan saat bersama keluarga?
Bagaimana dengan teman-teman yang lain?
Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang
lain? Apa yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
orang lain?
Menurut ibu apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap.
Apa lagi ibu? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)
Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa ibu? ya apa lagi? (sampai
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya.
Kalau begitu ingin ibu belajar berteman dengan orang lain?
Nah untuk memulainya sekrang ibu latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu.
Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain dengan orang lain kita sebutkan
dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai.
Contohnya: nama saya adi mulya, senang dipanggil Adi.
Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya nama
Bapak siapa ? senangnya dipanggil apa?
Ayo bu coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan ibu. coba ibu
berkenalan dengan saya.
Ya bagus sekali ibu!! coba sekali lagi ibu..!!! bagus sekali ibu!!
Setelah berkenalan dengan ibu, orang tersebut diajak ngobrol tentang hal-hal yang
menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan sebagainya,
Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman ibu.
(dampingi pasien bercakap-cakap).

Terminasi :
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (Subkektif)
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi mengenai
penyebab isolasi sosial, keuntungan berinteraksi dengan orang lain, belajar cara
berkenalan, dan melakukan dalam kegiatan keseharian?
Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforcement)
Nah sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan orang
lain!

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil
tindakan yang telah dilakukan)
Baiklah ibu, dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-cakap dengan
teman? Dua kali ya ibu? baiklah jam berapa ibu akan latihan? Ini ada jadwal
kegiatan, kita isi pasa jam 11:00 dan 15:00 kegiatan ibu adalah bercakap-cakap
dengan teman sekamar. Jika ibu melakukanya secara mandiri makan ibu
menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga
atau teman maka ibu buat DB, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T.
apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah bagus ibu.

3. Kontrak topik yang akan datang :


Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
pengalaman ibu bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-
cakap dengan topik tertentu. apakah ibu bersedia?
Waktu :’
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu??
Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok ibu. saya
permisi

Anda mungkin juga menyukai