OLEH
KELOMPOK 1
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peran Perawat Dalam Keluarga........................................................................
2.2 Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga...........................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai
berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
9. Kolaborasi, perawat komunitas harus bekerja sama dengam pelayanan rumah sakit
arau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga
yang optimal.
10. Modifikasi lingkungan, perawat komunitas harus dapat memodifikasi lingkungan,
baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar dapat tercipta
lingkungan yang sehat.
11. Role Model, perilaku yang ditampilkan perawat dapat dijadikan panutan. Panutan
ini digunakan pada semua tingkat pencegahan terutama PHBS. Menampilkan
profesionalisme dalam bekerja.
12. Perawat sebagai komunikator, perawat mengomunikasikan informasi yang
sebelumnya diproses melalui identifikasi kepada klien atau pasien, baik secara
tertulis atau lisan.
13. Perawat sebagai advokat klien, perawat dapat mewakili pasien dalam
menyampaikan harapan dan kebutuhannya kepada profesi kesehatan lain. Selain
itu, perawat juga dapat membantu klien dalam menjaga dan menegakkan
hakhaknya, salah satunya dalam pengambilan keputusan atas tindakan
keperawatan yang akan diberikan.
14. Perawat sebagai pemimpin, seorang pemimpin tentu memiliki pengaruh yang
besar terhadap suatu tim, baik untuk mengkordinir, membimbing, atau pun
bekerja sama demi mencapai suatu tujuan. Peran pemimpin seorang perawat dapat
diterapkan pada beberapa tingkatan, seperti pada klien individu, keluarga,
kelompok, kolega, atau pun komunitas.
15. Perawat berperan dalam pengembangan karir keperawatan, seperti perawat
praktisi, perawat spesialis, perawat anestesi, perawat peneliti, hingga perawat
pendidik yang pada tiap peran tersebut tentu memiliki tanggung jawab dan
cakupannya masing-masing. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, perawat
profesional tentu berpacu pada nilainilai profesionalisme dalam keperawatan dan
regulasi yang telah ditentukan.
Menurut Nursalam (2014) Nilai-nilai profesionalisme dalam keperawatan adalah
sebagai berikut :
1) Otoritas, yaitu adanya kewenangansesuai dengan keahlian dan peran profesional
dalam melakukan suatu tindakan.
2) Akuntabilitas, perawat memiliki tanggung jawab terhadap apa yang dijalaninya
4
dan harus siap menerima konsekuensinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Pengambilan keputusan yang mandiri, dalam mengambil keputusan, perawat
diharapkan menyesuaikan dengan keilmuan dan rasionalitas melalui pendekatan
yang terstruktur kepada pasien.
4) Kolaborasi, perawat mampu bekerja sama dalam tim intra profesi atau pun inter
profesi.
5) Pembelaan, melakukan suatu hal guna mendapatkan asuhan yang bermutu bagi
pasien.
6) Fasilitasi, perawat diharapkan dapat mendukung dan memberdayakan sebagai
upaya untuk memperbaiki fungsi diri meningkatkan kesehatan klien.
2. Upaya Preventif
5
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah.
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmasataupun di
rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharan kehamilan, nifas, dan menyusui bayi.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok, dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan,
melalui kegiatan :
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan
nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitative merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang
dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya. Dilakukan
melalui kegiatan :
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke : fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosilatatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
6
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain.
Disamping itu, upaya resosilatatif meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima
kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan
secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya
membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan- batasan yang jelas dan
dapat dimengerti.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Dari pembahasan dan materi yang disampaikan di atas, kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa : Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit
atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan
para anggotanya dan saling memelihara.
Keperawatan keluarga mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu :
Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem
pelayanana kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya
pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk
pelayanan kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan
yang lebih baik.
3.2 SARAN
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.
8
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, S. 2012. Buku Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik
Keperawatan.
Ali, H. Z., & SKM, M. 2015. Pengantar keperawatan keluarga. EGC.
Bambang Sumantri. 2011. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga.