Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH
KELOMPOK 1

1. Ni Kadek Ayu Januar Cahyani (193213024)


2. Ni Komang Ristikayanti (193213029)
3. Ni Komang Sindy Octaviana Dewi (193213030)
4. Ni Luh Komang Eka Jayanti (193213032)
5. Putu Ardia Piranika Putri (193213048)

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadiran Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa) yang telah melimpahkan rahmatnya serta memberikan
perlindungan dan kesehatan, sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “Peran
Perawat Dalam Keperawatan Keluarga”. Dimana makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah keperawatan keluarga. Kami sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa
selama penyusunan makalah ini kami banyak menemui kesulitan di karenakan keterbatasan
referensi dan keterbatasan kami sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang
kami miliki, maka kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Sebagai manusia kami
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan
makalah ini dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Denpasar, 11 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peran Perawat Dalam Keluarga........................................................................
2.2 Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga...........................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanan pada unit
keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah
klien atau resipien keperawatan. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat,
merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah
sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris
dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan
keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keperawatan keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang
mengabaikan berbagai bidang keahlian keperawatan lainnya. Keperawatan
keluarga saat ini merupakan bidang keahlian khusus yang sedang tumbuh, bersifat
dinamis dan mendapat tempat dalam praktik, pendidikan dan penelitian.
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan
sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana/penyalur (Bailon dan
Maglaya, 1978).
Dalam mencapai tujuan perawatan kesehatan keluarga, asuhan keperawatan
yang diberikan merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Hal itu sangat tergantung kepada perawat yang memberikan asuhan
keperawatan yang bermutu kepada keluarga dalam memengaruhi keluarga untuk
lebih dapat mengenal dan melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang kesehatan,
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga
mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling
memelihara.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai
berikut :

1. Apa saja peran perawat dalam keluarga ?


2. Bagaimana ruang lingkup keperawatan keluarga ?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah diatas adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peran perawat dalam keluarga
2. Untuk mengetahui ruang lingkup keperawatan keluarga

1.4 Manfaat Penulisan


Dari makalah ini adapun manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa sebagai
berikut :

1. Mahasiswa dapat mengetahui peran perawat dalam keluarga


2. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup keperawatan keluarga

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Perawat Dalam Keluarga


Peran perawat dalam keperawatan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh
perawat antara lain adalah :
1. Memberikan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit.
2. Mengenalkan masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga, dalam hal ini perawat
membantu keluarga dalam mengenalkan penyimpangan dari keadaan-keadaan
normal tentang kesehatan dan membantu keluarga dalam melihat masalah secara
objektif akan keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dari masalah tersebut.
3. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga, yaitu
berperan dalam mengkoordinir pelayanan kesehatan keluarga baik secara individu
maupun berkelompok.
4. Fasilitator, yaitu menjadikan pelayanan kesehatan mudah dijangkau dan perawat
dengan mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga dan
mampu membantu mencarikan jalan pemecahannya.

5. Pendidik kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk mengubah


perilaku keluarga yang tidak sehat menjadi sehat/menjadi lebih sehat.
6. Penyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan dalam memberikan petunjuk
asuhan keperawatan dasar terhadap keluarga di samping menjadi penasihat dalam
mengatasi masalah-masalah kesehatan keluarga.
7. Penemu kasus, mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak
terjadi ledakan atau wadah.
8. Pelaksana
a. Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik,
maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan
langsung.
b. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit.
c. Perawat mendemostrasikan kepada keluarga askep yang diberikan dengan
harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota
keluarga yang sakit.

3
9. Kolaborasi, perawat komunitas harus bekerja sama dengam pelayanan rumah sakit
arau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga
yang optimal.
10. Modifikasi lingkungan, perawat komunitas harus dapat memodifikasi lingkungan,
baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar dapat tercipta
lingkungan yang sehat.
11. Role Model, perilaku yang ditampilkan perawat dapat dijadikan panutan. Panutan
ini digunakan pada semua tingkat pencegahan terutama PHBS. Menampilkan
profesionalisme dalam bekerja.
12. Perawat sebagai komunikator, perawat mengomunikasikan informasi yang
sebelumnya diproses melalui identifikasi kepada klien atau pasien, baik secara
tertulis atau lisan.
13. Perawat sebagai advokat klien, perawat dapat mewakili pasien dalam
menyampaikan harapan dan kebutuhannya kepada profesi kesehatan lain. Selain
itu, perawat juga dapat membantu klien dalam menjaga dan menegakkan
hakhaknya, salah satunya dalam pengambilan keputusan atas tindakan
keperawatan yang akan diberikan.

14. Perawat sebagai pemimpin, seorang pemimpin tentu memiliki pengaruh yang
besar terhadap suatu tim, baik untuk mengkordinir, membimbing, atau pun
bekerja sama demi mencapai suatu tujuan. Peran pemimpin seorang perawat dapat
diterapkan pada beberapa tingkatan, seperti pada klien individu, keluarga,
kelompok, kolega, atau pun komunitas.
15. Perawat berperan dalam pengembangan karir keperawatan, seperti perawat
praktisi, perawat spesialis, perawat anestesi, perawat peneliti, hingga perawat
pendidik yang pada tiap peran tersebut tentu memiliki tanggung jawab dan
cakupannya masing-masing. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, perawat
profesional tentu berpacu pada nilainilai profesionalisme dalam keperawatan dan
regulasi yang telah ditentukan.
Menurut Nursalam (2014) Nilai-nilai profesionalisme dalam keperawatan adalah
sebagai berikut :
1) Otoritas, yaitu adanya kewenangansesuai dengan keahlian dan peran profesional
dalam melakukan suatu tindakan.
2) Akuntabilitas, perawat memiliki tanggung jawab terhadap apa yang dijalaninya

4
dan harus siap menerima konsekuensinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Pengambilan keputusan yang mandiri, dalam mengambil keputusan, perawat
diharapkan menyesuaikan dengan keilmuan dan rasionalitas melalui pendekatan
yang terstruktur kepada pasien.
4) Kolaborasi, perawat mampu bekerja sama dalam tim intra profesi atau pun inter
profesi.
5) Pembelaan, melakukan suatu hal guna mendapatkan asuhan yang bermutu bagi
pasien.
6) Fasilitasi, perawat diharapkan dapat mendukung dan memberdayakan sebagai
upaya untuk memperbaiki fungsi diri meningkatkan kesehatan klien.

2.2 Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga


1) Upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif)
2) Pencegahan (preventif)
3) Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif)
4) Pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
5) Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok
dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu keluarga,
kelompok, dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, kegiatan yang ditekankan
adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,
rehabilitative dan resosialitatif.
1. Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat.
b) Peningkatan gizi.
c) Pemeliharaan kesehatan perorangan.
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
e) Olahraga secara teratur.
f) Rekreasi.
g) Pendidikan seks.

2. Upaya Preventif
5
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah.
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmasataupun di
rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharan kehamilan, nifas, dan menyusui bayi.

3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok, dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan,
melalui kegiatan :
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan
nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitative merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang
dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya. Dilakukan
melalui kegiatan :
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke : fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosilatatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-

6
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain.
Disamping itu, upaya resosilatatif meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima
kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan
secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya
membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan- batasan yang jelas dan
dapat dimengerti.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Dari pembahasan dan materi yang disampaikan di atas, kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa : Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit
atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan
para anggotanya dan saling memelihara.
Keperawatan keluarga mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu :
Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem
pelayanana kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya
pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk
pelayanan kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan
yang lebih baik.

3.2 SARAN
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. 2012. Buku Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik
Keperawatan.
Ali, H. Z., & SKM, M. 2015. Pengantar keperawatan keluarga. EGC.
Bambang Sumantri. 2011. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga.

Anda mungkin juga menyukai