Disusun Oleh :
Dyan Violeta
6511418001
2021
i
ASUHAN GIZI PADA KASUS TB PARU, HIV POSITIF, KANDIDIASI
ORAL DENGAN STATUS GIZI MALNUTRISI
Disusun Oleh :
Dyan Violeta
6511418001
2021
PENGESAHAN
ii
Laporan Kasus PKL Gizi Klinik dengan judul Asuhan Gizi Pada Kasus Penyakit
TB Paru, HIV Positif dan Kandidiasis Oral dengan Status Gizi Malnutrisi telah
diterima persetujuan pada tanggal September 2020
Mengetahui
iii
PRAKATA
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan
taufik dan hidayah-Nya kepada kita sekalian dan juga memberi kesehatan,
khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan PKL Gizi
Klinik ini dengan baik. Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Asuhan
Gizi Pada Kasus Penyakit TB Paru, HIV Positif dan Kandidiasis Oral
dengan Status Gizi Malnutrisi” dibuat sebagai pertanggung jawaban
mahasiswa selama melaksanakan praktik kerja Lapangan. Ucapan terimakasih
penulis berikan bagi pihak – pihak yang terkait terlaksananya Praktik Kerja
Lapangan kepada :
Penulis,
Dyan Violeta
iv
DAFTAR ISI
v
BAB III..................................................................................................................39
PEMBAHASAN, MONITORING, EVALUASI DAN TINDAK LANJUT........39
4.1 Kesimpulan...................................................................................................45
4.2 Saran........................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
x
BAB I
PENDAHULUAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tuan X No. RM :-
Umur : 32 tahun Ruang :-
Sex : Laki-laki Tgl. Masuk : 16 Agustus 2015
Pekerjaan : Buruh Bangunan Tgl Kasus :-
Pendidikan : - Alamat : Cengkareng
Agama :- Diagnosis medis : TB paru, kandidiasis oral,
dan HIV positif
SKRINING GIZI
Nama Responden : Tn. X
Umur : 32 tahun
Diagnosis Medis : TB paru, kandidiasis oral, dan HIV positif
11
Interpretasi
MST= 0-1 tidak berisiko malnutrisi
MST= ≥ 2 berisiko malnutrisi
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil skrining dengan menggunakan tabel skrining MST dewasa,
diperoleh hasil bahwa pasien mungkin atau beresiko malnutrisi sehingga
membutuhkan pengkajian lebih lanjut.
ASESMEN GIZI
Riwayat Terkait Gizi & Makanan / Food History (FH)
Kode IDNT Jenis Data Hasil
FH-1.1.1.1 Asupan Energi Recall saat sehat
total = 1.046 kkal ( 46 % )
12
2. Empat bulan terakhir makan hanya 1-
2x/hr dengan menu yang hampir
sama saat sehat namun jumlah porsi
jauh berkurang.
3. Selama sakit (dua minggu terakhir)
asupan pasien mulai menurun,
frekuensi makan besar 2x/hr.
Pagi(roti isi1/2 ptg, susu/sereal
instan. Makan siang dan sore bubur
nasi ½ gls (belimbing), sup sayuran
(wortel, kentang) 2 sdm kadang
dengan ayam suwir 1ptg.
FH-1.2.2.3 Pola makan Pola makan tidak teratur
FH-1.5.1.1 Asupan lemak total Saat sehat
= 36 gr ( 71,4 % )
13
Terminologi Domain Data
FH.1.1.1 Asupan Asupan Energi ( 46 % + 11,4 % + 33 % ) : 3
Energi Total = 30 %
FH.1.5.1 Asupan Asupan Lemak ( 71,4 % + 20 % ) : 2
Gizi Makro = 81,4 %
FH.1.5.3 Asupan Asupan Protein ( 83, 6 % + 54,2 % ) : 2
Gizi Makro = 68,9 %
FH.1.5.5 Asupan Asupan ( 34,6 % + 5,6 % ) : 2
Gizi Makro Karbohidrat = 20,1 %
Kesimpulan:
Tn.X memiliki tingkat asupan energi, lemak, protein dan karbohidrat sebesar
30 %, 81,4 %, 68,9 % dan 20,1 5 %. Menurut Depkes ( 1996 ) asupan Tn. X kurang.
Pasien laki-laki berusia 32 tahun dengan diagnosis penyakit TB paru, kandidiasis oral,
dan HIV positif dengan status gizi Malnutrisi. Pasien bekerja sebagai Buruh Bangunan.
Pasien masih mengeluh sesak nafas, dan sakit di bagian dada. Sesak hilang timbul,
tidak ada perubahan bila merubah posisi (duduk/tiduran), dan tidak berkurang bila
beristirahat. Kadang-kadang disertai batuk berdahak, tidak ada darah dan lendir. Pasien
tidak mengalami demam, makan hanya sedikit sejak, terkadang mual, tapi tidak
muntah, dan tidak ada diare. Keringat malam disangkal. Obat yang dikonsumsi oleh
pasien ialah berupa ceftriaxone injeksi 1 x 2 g, sirup OBH 3 x sendok makan, candistin
drop 3x 1 ml, kotrimoksasol tablet 2 x 480 mg. Pasien memiliki pola makan yang tidak
teratur, makanan pokok yang sering dikonsumsi pasien yaitu nasi. Pasien mengonsumsi
kopi. Pasien tidak memiliki alergi makanan.
Pengukuran Antropometri/ Anthropometric Measurement (AD)
Kode IDNT Jenis Data Hasil
AD-1.1.1 Tinggi badan 165 cm
AD-1.1.2 Berat badan 42 kg
AD-1.1.5 IMT 42
IMT = 2
=15,4 kg /m 2
1,65
(Status Gizi Kurang )
( berdasarkan IMT,
menggunakan
WHO/IASO/IOTF
dalamThe Asia Pasific
14
Perspective : Redefining
Obesity and Its
Treatment )
Kesimpulan:
Berdasarkan perhitungan IMT diketahui bahwa pasien memiliki status gizi kurang
dengan nilai IMT 15,4 kg/m2 menggunakan WHO/IASO/IOTF dalam The Asia Pasific
Perspective : Redefining Obesity and Its Treatment
Data Biokimia, Tes dan Prosedur Medis / Biochemical Data, Medical Test And
Procedures (BD)
Tanggal 16 Agustus’ 15
Terminologi Klinis Hasil Normal Keterangan
Tanggal 19 Agustus’ 15
Terminologi Klinis Hasil Normal Keterangan
15
reaktif
Kesimpulan:
Data laboratorium pasien selama 2 hari. Diagnosis medis pasien ialah Penyakit TB
Paru, HIV Positif dengan Kandidiasis Oral dengan Status Gizi Mlanutrisi. Hal ini
ditunjukkan dari data pemeriksaan laboratorium pada hari pertama dan kedua ada nilai
leukosit yang tinggi Leukosit tinggi atau leukositosis adalah kondisi medis di mana
seseorang memiliki jumlah sel darah putih terlalu banyak. Leukositosis dapat
disebabkan oleh berbagai hal, seperti peradangan, infeksi, alergi, hingga kanker
darah. Leukosit atau sel darah putih berperan melindungi diri dari infeksi dan penyakit.
Nilai Hematokrit Rendah, yang menandakan pasien mengalami anemia sedang .
tingginya nilai trombosit, dan rendahnya nilai natrium, ureum dan albumin.
Berdasarkan pemeriksaan Anti HIV Reaktif Sedangkan untuk data kadar SGPT, SGOT,
dalam keadaan normal.
Pemeriksaan Fisik/Klinis (PD)
Terminologi Data fisik Hasil Batas normal Keterangan
PD.1.1.9 Tensi 100/70 mm Hg 130-150/ 80- Rendah
Tanda Klinis 90 mmHg
Nadi 90x/menit, 60-100 Normal
x/menit
Suhu 37° C 370C Normal
RR 26x/menit 16-20 x/ menit Normal
Kode Data Awal
PD.1.1.1 Pasien tampak sakit sedang dengan kesadaran
Penampilan keseluruhan compos mentis
PD.1.1.4 Pasien merasa sesak nafas,sesekali terbatuk disertai
Sistem jantung-paru dengan dahak.
Nafsu makan masih menurun, ada sedikit rasa mual.
PD.1.1.5
Abdomen tampak cekung, bising usus (+) normal,
Sistem pencernaan
supel, dan tidak ada nyeri tekan
PD.1.1.8 Pasien mengalami konjungtiva anemis dan sclera
Mata tidak ikterik
PD.1.1.10
Rambut pasien mudah dicabut
Rambut
PD.1.1.14 Pasien mengalami wasting otot
16
Otot
PD.1.1.17
Pasien tidak ada kesulitan menelan
Kerongkongan dan menelan
PD.1.1.13
kandidiasis di lidah dan oral hygiene yang buruk.
Mulut
Kesimpulan
Berdasarkan tabel perkembangan data clinik/fisik diatas, pada pemeriksaan klinik
tekanan darah Rendah dengan nilai 100/70 mmHg. Nilai tekanan darah normal pada l
berada di rentang angka yang sedikit lebih tinggi, 130-150/ 80-90 mmHg Untuk
pemeriksaan suhu nadi dan Respiration rate masih dalam kategori normal. Pasien
tampak sakit dengan kesadaran compos mentis, dengan merasa sesak nafa sesekali
terbatuk dengan dahak, Nafsu makan masih menurun, ada sedikit rasa mual. Pasien
mengalami konjungtiva anemis dan sclera tidak ikterik, kandidiasis di lidah dan oral
hygiene yang buruk.
Data Riwayat Klien
Standar
Interpretasi /
Kode Data Awal Pemban
Identifikasi Masalah
ding
CH.1.1.1 Umur 32 tahun - -
CH.1.1.2 Gender Laki-laki - -
CH.1.1.3 Sex Laki-laki - -
CH.1.1.10 Penggunaan Pasien memiliki Larangan Pasien tidak
rokok kebiasaan merokok sejak merokok mematuhi pedoman
usia ± 15 tahun, sehari kesehatan
merokok sekitar satu
hingga dua bungkus,
namun sejak sesak pasien
tidak merokok.
CH.2.1.1 Keluhan pasien Pasien mengalami IMT Status gizi pasien
terkait gizi malnutrisi. 18,5 – dibawah normal
keluhan sesak nafas sejak 22,9 (IMT 15,4 kg/m2)
dua minggu sebelum kg/m2
17
masuk RS. Sesak hilang
timbul, tidak ada
perubahan bila merubah
posisi (duduk/tiduran),
dan tidak berkurang bila
beristirahat. Kadang-
kadang disertai batuk
berdahak, tidak ada darah
dan lendir. Pasien tidak
mengalami demam,
makan hanya sedikit
sejak, terkadang mual,
tapi tidak muntah, dan
tidak ada diare. Keringat
malam disangkal
CH 2.2 Riwayat menggunakan
Riwayat obat-obatan obat-obatan terlarang
dengan jarum suntik,
promiskuisitas, dan
riwayat transfusi darah
disangkal pasien, namun
pasien memiliki tato di
punggung kanan
CH.2.2.1 Pasien mendapatkan
Perawatan/terapi medis terapi awal dari DPJP
berupa ceftriaxone injeksi
1 x 2 g, sirup OBH 3 x
sendok makan, candistin
drop 3x 1 ml,
kotrimoksasol tablet 2 x
480 mg
CH.3.1.1 Faktor sosio Tergolong sosial ekonomi - -
18
ekonomi menengah kebawah.
Pasien tinggal di
lingkungan padat
penduduk di daerah
Cengkareng. Biaya
pengobatan menggunakan
BPJS
CH.3.1.6 Pekerjaan Buruh bangunan - -
Riwayat Penyakit :
Keluhan Utama : Keluhan sesak nafas sejak dua minggu sebelum masuk RS. Sesak
hilang timbul, tidak ada perubahan bila merubah posisi (duduk/tiduran), dan tidak
berkurang bila beristirahat. Kadang-kadang disertai batuk berdahak, tidak ada darah dan
lendir. Pasien tidak mengalami demam, makan hanya sedikit sejak, terkadang mual,
tapi tidak muntah, dan tidak ada diare. Keringat malam disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang : Malnutrisi berat, kaheksia, hipermetabolisme sedang
(anemia, leukositosis, hiponatremia, hipoalbuminemia) pada TB paru, kandidiasis oral
dan HIV positif.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Penyakit Keluarga : Pada riwayat penyakit dahulu dan
keluarga tidak didapatkan penyakit asma, DM, jantung, dan tidak ada yang memiliki
riwayat pengobatan paru rutin dalam keluarga dan lingkungan sekitar rumah.
Kesimpulan
Pasien berusia 32 tahun berjenis kelamin laki-laki. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit, sekarang pasien memiliki keluhan pernafasan merasa sesak, sakit di bagian
dada. Riwayat sosial pasien, bekerja sebagai buruh bangunan
STANDAR PEMBANDING (CS)
STANDAR PEMBANDING RIWAYAT TERKAIT GIZI & MAKANAN / FOOD
HISTORY (FH)
CS-1.1.1 Estimasi kebutuhan energi total ( Mifflin St. Jeor )
Dik: AD 1.1.1 Berat Badan = 42 kg
AD 1.1.2 Tinggi Badan = 165 cm
- BBI = (TB-100) – [(TB-100) x 10%]
= (165-100) – [(165-100) x 10 %]
19
= 65 - (65 x 10%)
= 65-6,5
= 58,5 kg
Kebutuhan Energi
BMR = ( 10 x 58,5 ) + ( 6,25 x 165 cm ) – 5 ( 32 )
= 585 + 1.031,25 - 160
= 1.456,25
TEE = BMR x FA x FS
= 1.456 x 1,3 x 1,2
= 2.271 kkal
CS-2.1.1 Estimasi Kebutuhan Lemak Total
Lemak = (20% x 2271 kkal) : 9
= 50,4 gr
CS-2.2.1 Estimasi Kebutuhan Protein Total
Protein = 2 x 58,5 : 4
= 29,25 gr
CS-2.3.1 Estimasi Kebutuhan karbohidrat total
Karbohidrat = 2271 – (29,25 x 4) – (50,4 x 9) : 4
= 425 gr
CS-3.1.1 Estimasi Kebutuhan Cairan Total
Kebutuhan cairan normal per hari yaitu 25cc x BBkg = .... per 24 jam
= 25 cc x 42 kg = 1050 /24 jam
Pembatasan cairan per hari yaitu 70% s.d 80% x 1.050 = 735 ml –
840 ml. Kesimpulannya yaitu pasien diperbolehkan konsumsi cairan sejumlah
735 ml - 840 ml. ml selama 24 jam.
CS-4.1.2 Estimasi Kebutuhan Vitamin C = 90 mg/hari (AKG 2019)
CS-4.1.4 Estimasi Kebutuhan Vitamin E = 15 mg/ hari (AKG 2019)
CS-4.1.8 Estimasi Kebutuhan Vitamin B3 = 16 mg/hari (AKG 2019)
CS-4.2.5 Estimasi Kebutuhan Kalium = 4700 mg/hari (AKG 2019)
CS-4.2.7 Estimasi Kebutuhan Natrium = 1300 mg/hari (AKG 2019)
20
Terminologi Domain Data Kebutuhan Kategori
CS-1.1.1 Asupan Saat sehat 2271 kkal Kurang
Energi Total = 1046 kkal
minggu sebelum
masuk RS
= 258 kkal
Dalam 24 jam
terakhir ½ porsi
makanan RS
yang diberikan
(bubur 1500
kkal) = 750 kkal
CS-2.1.1 Lemak Total Saat sehat 50,4 Kurang
= 36 gr
minggu sebelum
masuk RS
= 16 gr
CS-2.2.1 Protein Saat sehat 29,25 gr Lebih
Total = 35 gr
minggu sebelum
masuk RS
= 16 gr
CS-2.3.1 Karbohidrat Saat sehat 425 Kurang
Total = 147 gr
minggu sebelum
masuk RS
= 24 kkal
21
Kode IDNT Jenis Data Hasil
CS.5.1.2 Rekomenda IMT berdasarkan BB perkiraan adalah 15,4 kg/m2.
si BB/IMT Status Gizi kurang (berdasarkan IMT,
menggunakan WHO/IASO/IOTF dalamThe Asia
Pasific Perspective : Redefining Obesity and Its
Treatment)
TERAPI MEDIS
Jenis obat Fungsi Interaksi dengan zat gizi
Ceftriaxone injeksi 1 x 2 Mengobati berbagai macam Tidak disarankan
g infeksi bakteri, salah dikonsumsi bersama
satunya tuberkulosis kalsium, dapat
menyebabkan kerusakan
pada paru-paru dan ginjal
Sirup OBH 3 x sendok OBH Combi Batuk Gangguan pencernaan
makan Berdahak digunakan untuk ringan
meredakan batuk dan gejala
flu
Candistin drop 3x 1 ml untuk membantu mengobati Tidak boleh diberikan
infeksi jamur pada usus dan bersamaan dengan
mulut, seperti sariawan atau Saccharomyces boulardii,
candidiasis (infeksi akibat karena dapat mengurangi
jamur Candida) pada efek terapeutik dari
rongga mulut. Saccharomyces boulardii.
Kotrimoksasol tablet 2 x Obat ini digunakan untuk Kotrimoksazol tablet
480 mg menangani infeksi yang dan kapsul sebaiknya
disebabkan oleh bakteri, dikonsumsi bersamaan
seperti bronkitis, otitis dengan makanan.
media, dan infeksi saluran
kemih. Selain itu,
kotrimoksazol juga dapat
digunakan untuk
menangani dan mencegah
pneumocystis carinii
22
pneumonia (PCP) pada
pasien dengan daya tahan
tubuh turun, seperti
penderita HIV/AIDS
DIAGNOSIS GIZI
TABEL KEMUNGKINAN DIAGNOSIS GIZI
DOMAIN INTAKE
Terminologi Problem Etiologi Symptom
NI.1.2 Asupan oral Terbatasnya daya Berdasarkan hasil recall
inadekuat terima makanan tuan x mengalami
akibat faktor kekurangan asupan gizi
fisiologis tubuh ditandai dengan nilai energi
terkait diagnosis sebesar 30 %. Asupan
penyakit TB Paru, Lemak 81,4 %, Asupan
HIV Positif dan Protein 68,9 % Asupan
Kandidiasis Oral Karbohidrat 20,1 %
DOMAIN KLINIS
Terminologi Problem Etiologi Symptom
NC-2.2 Perubahan Pasien mengalami Pada pemeriksaan
nilai lab hipermetabolisme laboraturium saat pasien
terkait gizi sedang anemia, datang ke Rumah Sakit,
leukositosis, kadar leukosit 14.600/μL,
hiponatremia, hematocrit 34 %, natrium
hipoalbuminemia 132 mmol/L, dan albumin
2,2 g/dL
NC.4.1.2 Malnutrisi Pola makan yang IMT hanya 15,4 kg/m2 ,
penyakit atau tidak teratur, wasting otot, estimasi
kondisi Mengalami penyakit asupan energi < 50%-75%,
kronis TB
DOMAIN BEHAVIORAL
Terminologi Problem Etiologi Symptom
NB-1.1 Kurang Pasien belum pernah Pasien mengonsumsi
pengetahuan mendapat edukasi gorengan, dan minuman
terkait diet kopi
23
makanan dan
gizi
Kualitas Kebiasaan merokok, dan
Gaya hidup yang
NB.2.5 hidup yang konsumsi obat-obatan
tidak sehat
buruk terlarang.
RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI
Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan Pasien mengalami hipermetabolisme
sedang anemia, leukositosis, hiponatremia, hipoalbuminemia ditandai dengan Pada
pemeriksaan laboraturium saat pasien datang ke Rumah Sakit, kadar leukosit
14.600/μL, hematocrit 34 %, natrium 132 mmol/L, dan albumin 2,2 g/dL
Malnutrisi penyakit atau kondisi kronis berkaitan dengan Pola makan yang tidak
teratur, Mengalami penyakit TB ditandai dengan IMT hanya 15,4 kg/m2 , wasting
otot, estimasi asupan energi < 50%-75%,
Kurang pengetahuan terkait makanan dan gizi berkaitan dengan Pasien belum pernah
mendapat edukasi diet ditandai dengan Pasien mengonsumsi gorengan, dan minuman
kopi
Kualitas hidup yang buruk berkaitan dengan Gaya hidup yang tidak sehat ditandai
dengan Kebiasaan merokok, dan konsumsi obat-obatan terlarang.
PRIORITAS DIAGNOSIS GIZI
Malnutrisi penyakit atau kondisi kronis berkaitan dengan Pola makan yang tidak
teratur, Mengalami penyakit TB ditandai dengan IMT hanya 15,4 kg/m2 , wasting
otot, estimasi asupan energi < 50%-75%,
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
Tujuan intervensi gizi:
1) Meningkatkan asupan oral 80% secara bertahap dalam jangka waktu 6 hari
Terapi Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian
Terapi Diet = Diet Tinggi Energi Tinggi Protein
Bentuk Makanan = Enteral
Cara Pemberian = Intermitent, melalui selang jejunal
24
diberikan secara bertahap
2. Asupan protein tinggi yaitu 2 g/kg BB yaitu 29,25 gr diberikan secara bertahap
3. Lemak cukup 20% dari energi total yaitu sebesar 50,4 gr diberikan secara
bertahap
4. Karbohidrat diberikan sebesar 425 gr diberikan secara bertahap
5. Kebutuhan vitamin dan mineral dianjurkan sesuai kebutuhan normal atau RDA
6. Makanan disajikan dalam bentuk mudah dicerna
7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien
8. Cairan sesuai kebutuhan
9. Asupan natrium 1300 mg/hari
10. Porsi makanan kecil namun sering
11. Vitamin C 90 mg/hari (AKG 2019)
12. Vitamin E 15 mg/ hari (AKG 2019)
13. Vitamin B3 16 mg/hari (AKG 2019)
14. Kebutuhan Natrium = 1300 mg/hari (AKG 2019
15. Frekuensi 6 kali / hari terdiri dari 3 kali makan utama dan 6 kali selingan
16. Formula enteral menggunakan formula rumah sakit dengan diselingi formula
komersial
Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi
CS-1.1.1 Estimasi kebutuhan energi total ( Mifflin St. Jeor )
Dik: AD 1.1.1 Berat Badan = 42 kg
AD 1.1.2 Tinggi Badan = 165 cm
- BBI = (TB-100) – [(TB-100) x 10%]
= (165-100) – [(165-100) x 10 %]
= 65 - (65 x 10%)
= 65-6,5
= 58,5 kg
Kebutuhan Energi
BMR = ( 10 x 58,5 ) + ( 6,25 x 165 cm ) – 5 ( 32 )
= 585 + 1.031,25 - 160
= 1.456,25
25
TEE = BMR x FA x FS
= 1.456 x 1,3 x 1,2
= 2.271 kkal
CS-2.1.1 Estimasi Kebutuhan Lemak Total
Lemak = (20% x 2271 kkal) : 9
= 50,4 gr
CS-2.2.1 Estimasi Kebutuhan Protein Total
Protein = 2 x 58,5 : 4
= 29,25 gr
CS-2.3.1 Estimasi Kebutuhan karbohidrat total
Karbohidrat = 2271 – (29,25 x 4) – (50,4 x 9) : 4
= 425 gr
PERENCANAAN MENU
26
Air Jeruk 15 g
Tepung Maizena 20
EDUKASI GIZI
Konseling Gizi
1) Sasaran konseling: pasien dan keluarga pasien
2) Tujuan konseling:
Memberikan informasi kepada keluarga tentang diet penderita
kanker serta diet yang dijalankan pasien sekarang,, mekanan yang
dibatasi dan makanan yang dianjurkan.
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien untuk
tentang pengetahuan tentang penerapan diet energi tinggi protein
bagi penderita HIV AIDS, TB Paru dan Kandidiasis Oral
3) Target konseling:
Pasien dan keluarga pasien memahami apa yang disampaikan
Keluarga dapat memberikan motivasi kepada pasien
4) Waktu konseling:
Waktu yang dibutuhkan untuk konseling adlaah sekitar 30 menit
5) Metode konseling:
Metode yang digunakan untuk konseling adalah ceramah dan Tanya jawab
6) Media konseling:
Media atau alat bantu yang digunakan untuk konseling adalah leaflet dan
buku fotto makanan
7) Materi konseling:
Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
Pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi bagi penderita HIV/AIDS ,
TB Paru dan Kandidiasis Oral
MONITORING EVALUASI
27
A Y P Evaluasi/Target
n a e
a n n
m g g
n u
e D k
s i u
i u r
s k a
u n
r
A E S Asupan makan pasien tercukupi
s n e minimal 80% dari total
u e t kebutuhan gizi
p r i
a g a
n y p
,
Z h
a p a
t r r
o i
G t
i e
z i
i n
,
l
e
m
28
a
k
,
K
H
29
30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
bermanifestasi di paru.
31
utama, baik di dunia maupun di
32
tangganya sekitar 20-30%. Jika
2.1.2. Etiologi
positif pada waktu batuk atau bersin. Penderita menyebarkan kuman ke udara
dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat
bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi
Tuberkulosis tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya melalui
tubuh lainnya. Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya
kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil
dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak
33
menular. Seseorang terinfeksi Tuberkulosis ditentukan oleh konsentrasi droplet
2.1.3. Patofisiologi
melakukan reaksi inflamasi bakteri dipindahkan melalui jalan nafas, basil tuberkel
yang mencapai permukaan alveolus biasanya di inhalasi sebagai suatu unit yang
terdiri dari satu sampai tiga basil, gumpalan yang lebih besar cenderung tertahan
di saluran hidung dan cabang besar bronkhus dan tidak menyebabkan penyakit.
Setelah berada dalam ruang alveolus, basil tuberkel ini membangkitkan reaksi
pertama leukosit diganti oleh makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami
Tanda dan gejala yang sering terjadi pada Tuberkulosis adalah batuk yang tidak
adanya tanda dan gejala yang khas. Biasanya keluhan yang muncul adalah :
a. Demam terjadi lebih dari satu bulan, biasanya pada pagi hari.
b. Batuk, terjadi karena adanya iritasi pada bronkus; batuk ini membuang /
mengeluarkan produksi radang, dimulai dari batuk kering sampai batuk purulent
(menghasilkan sputum)
34
c. Sesak nafas, terjadi bila sudah lanjut dimana infiltrasi radang sampai setengah
paru
d. Nyeri dada. Nyeri dada ini jarang ditemukan, nyeri timbul bila infiltrasi radang
e. Malaise ditemukan berupa anoreksia, berat badan menurun, sakit kepala, nyeri
TB yang dikenal dengan strategi DOTS (directly observed treatment, short course
= pengawasan langsung menelan obat jangka pendek), yang telah terbukti dapat
resistance = kekebalan ganda terhadap obat) TB, tetapi hasilnya masih dirasakan
belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu diharapkan adanya
perhatian dari pihak pihak terkait dalam upaya meningkatkan keterlibatan peran
pelayanan penanganan TB paru selanjutnya. Oleh karena itu tulisan ini dibuat
untuk mengungkapkan masalah faktor yang berpengaruh dan upaya yang harus
HIV adalah sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS
35
didapat, bukan keturunan. Immuno terkait dengan sistem kekebalan tubuh kita.
kumpulan gejala, bukan gejala tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat
kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita
lahir. Meskipun cenderung fluktuatif, data kasus HIV AIDS di Indonesia terus
meningkat dari tahun ke tahun. Seperti pada gambar di bawah ini, terlihat bahwa
puncaknya pada tahun 2019, yaitu sebanyak 50.282 kasus. Berdasarkan data
WHO tahun 2019, terdapat 78% infeksi HIV baru di regional Asia Pasifik. Untuk
kasus AIDS tertinggi selama sebelas tahun terakhir pada tahun 2013, yaitu 12.214
kasus
2.2.2 Epidemiologi
36
genetik dari sel yang diserangnya,
(deoxyribonucleic acid)
mengembangkan tanda-tanda
37
antara 10–15 tahun, tetapi terkadang
HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari individu yang
terinfeksi, seperti darah, air susu ibu, air mani dan cairan vagina. Individu tidak
a) Hubungan seksual : hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang
38
c) Penggunaan jarum suntik : penggunaan jarum suntik, tindik, tato, dan pisau
cukur yang dapat menimbulkan luka yang tidak disterilkan secara bersama-sama
Gejala-gejala HIV bervariasi tergantung pada tahap infeksi. Meskipun orang yang
hidup dengan HIV cenderung paling menular dalam beberapa bulan pertama,
banyak yang tidak menyadari status mereka sampai tahap selanjutnya. Beberapa
minggu pertama setelah infeksi awal, individu mungkin tidak mengalami gejala
atau penyakit seperti influenza termasuk demam, sakit kepala, ruam, atau sakit
individu dapat mengembangkan tanda dan gejala lain, seperti kelenjar getah
bening yang membengkak, penurunan berat badan, demam, diare dan batuk.
Kandidiasis Oral merupakan kelainan dari mukosa mulut yang disebabkan oleh
jamur patogen dengan genus candida. Penyakit ini sering ditemui pada pasien
gambaran klinis. Secara klinis ada tujuh tipe Kandidiasis Oral yang dapat
angular cheilitis, kandidiasis atrofik kronis, glosisitis rhomboid medial dan Black
39
(WHO) tahun 2001 frekuensi Kandidiasis Oral antara 5,8% sampai
Kandidiasis Oral meningkat pada usia lebih dari 35 tahun. Faktor predisposisi
terutama oleh faktor jumlah sel CD4 yang menurun. Patofisiologi terjadinya
Kandidiasis Oral pada pasien HIV&AIDS diperankan oleh beberapa faktor seperti
virulensi dari spesies Candida, imunitas selular yang diperankan terutama oleh sel
CD4 dan imunitas alamiah oleh sel keratinosit rongga mulut. Timbulnya gejala
klinis sangat tergantung antara kolonisasi Candida spp. pada mukosa mulut,
virulensi Candida spp., dan kerusakan dari sistem imun mukosa dan progresifitas
hasil yang berbeda beda.Perbedaan hasil penelitian menurut Belet dan kawan-
kawantergantung dari beberapa faktor seperti letak geografis, faktor risiko, pola
kepekaan anti jamur, metode penelitian, dan karakteristik sampel. 14Sampai saat
40
2.4. Malnutrisi
Salah satu masalah gizi yang masih tetap terjadi hingga saat ini yaitu malnutrisi.
oleh asupan atau pemberian nutrisi yang tidak benar maupun yang tidak
kurang atau sering disebut undernutrition (gizi kurang) yang bisa disebabkan oleh
penyerapan yang buruk atau kehilangan nutrisi yang berlebihan. Namun istilah
malnutrisi jika tidak mengkonsumsi makanan dengan jumlah, jenis, dan kualitas
gizi yang memadai untuk diet yang sehat dalam jangka waktu yang lama.Secara
global malnutrisi masih menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Pada
tahun 2014 terdapat 2-3 juta orang mengalami malnutrisi disetiap negara,
namun malnutrisi dihubungkan dengan penyebab dari 54% kematian pada anak-
anak di Negara berkembang pada tahun 2001. Prevalensi gizi kurang di dunia
pada anak dengan umur dibawah lima tahun dari tahun 2010-2012 masih terbilang
tinggi yaitu 15%, namun sudah mengalami penurunan dari 25%. Prevalensi
berkembang. Selain gizi kurang, diperkirakan 44 juta (6,7%) anak dibawah umur
lima tahun mengalami gizi lebih dan jumlah ini terus meningkat tiap tahunnya.
Anak gizi lebih didefinisikan dengan nilai berat badan untuk tinggi badan
melebihi dua standar deviasi atau lebih dari nilai median standar pertumbuhan
41
Indonesia sendiri memiliki angka gizi kurang maupun gizi lebih yang tinggi.
Walaupun sudah terjadi penurunan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada
anak usia 5-12 tahun dari tahun 2010 (47,8%) menjadi 41,9% pada tahun 2013,
namun diikuti dengan peningkatan prevalensi gizi lebih pada tahun 2010 (9,2%)
42
BAB III
PEMBAHASAN, MONITORING, EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Tabel 3. 1 Monitoring Evaluasi
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
limfosit 12%, LED 53 mm/jam, GDS 160 mg/dL, natrium 122 mEq/L
(Rendah) kalium 4,6 meq/L, klorida 115 mEq/L (Tinggi) dan antiHIV
mg/dL, kreatinin 0,6 mg/dL, albumin 2,0 mg/dL, dan kadar CD4 14 sel/μl
3. Hasil penilaian fisik dan klinik adalah pasien memiliki tekanan darah
4. Hasil penilaian dietary asupan pasien adalah pola makan tidak teratur.
4.2 Saran
ketika dirumah, pasien dan keluarga harus lebih memperhatikan makanan yang
49
50
DAFTAR PUSTAKA
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdati
n/infodatin/infodatin-2020-HIV.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2238/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1362/4/BAB%20II.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/1.%20FAKTOR
%20FAKTOR%20YANG%20MEMPENGARUHI
%20KEJADIAN%20TB%20PARU%20DAN
%20UPAYA%20PENANGGULANGANNYA%20-
%20EDZA%20ARIA%20WIKURENDRA,
%20S.KL,%20M.KL%20(1).pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/1510-2811-1-SM.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/31484-205-61383-1-
10-20170704.pdf
50
51
LAMPIRAN
Lampiran 2. Poster/Leaflet
51