Oleh :
PROGRAM S1 GIZI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KELUARGA
BEKASI
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atau anugrahnya pada saat ini kita
diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga dapat melaksanakaan tugas dengan baik.
Laporan dietetik dengan kasus TB dan Gizi Buruk ini guna untuk melengkapi tugas laporan
praktikum dietetik Di STIKES MITRA KELUARGA.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekuranganya dan masih jauh dari
sempurna. Pendapat dan saran- saran dari pembaca, para ahlu dan sejawat sangat
diharapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................2
BAB 1........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
1.1. Gambaran Umum Penyakit.............................................................................................5
1.2. Data Dasar Pasien / Soal Kasus........................................Error! Bookmark not defined.
BAB 2..........................................................................................Error! Bookmark not defined.
PROSES ASUHAN GIZI...........................................................Error! Bookmark not defined.
2.1. Bagian 1. Pengkajian Gizi................................................Error! Bookmark not defined.
A. ANAMNESIS.................................................................Error! Bookmark not defined.
B. ANTROPOMETRI..............................................................Error! Bookmark not defined.
C. BIOKIMIA.........................................................................Error! Bookmark not defined.
D. PEMERIKSAAN FISIK KLINIS.............................................Error! Bookmark not defined.
E. ASUPAN MAKAN..............................................................Error! Bookmark not defined.
2.2. BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI.......................................Error! Bookmark not defined.
2.3. BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI.....................................Error! Bookmark not defined.
PLANNING...........................................................................Error! Bookmark not defined.
2.5. BAGIAN 5. TINJAUAN PUSTAKA..............................Error! Bookmark not defined.
2.6. BAGIAN 6. KESIMPULAN DAN SARAN...................Error! Bookmark not defined.
a. Kesimpulan......................................................................Error! Bookmark not defined.
b. Saran................................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA.................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Perawat
Diagnosis Medisn : AIDS kategori klinis C2 dengan oral thrush
Pembahasan Anamnesis :
Tn. S mempunyai keluhan nyeri pada mulut dan tenggorokan. Gejala dari HIV adalah
flu, demam, sakit kepala, kelelahan, dan ruam-ruam merah. Karena sistem kekebalan terus
menerus diserang virus, gejala-gejala dari penyakit ini akan berkembang pada seseorang. Ini
termasuk, kelelahan yang terus menerus, pembengkakan kelenjar, penurunan berat badan
yang cepat, berkeringat di malanm hari, hilangnya daya ingat dan diare (Government of
Western Australia Department of Health Public Health and Clinical Services,2013).
HIV adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan dan melemahkan kemampuan
tubuh untuk memerangi infeksi (Government of Western Australia Department of Health
Public Health and Clinical Services,2013).
Kesimpulan:
Pasien laki-laki dengan usia usia 33 tahun memiliki keluhan nyeri pada mulut dan
tenggorokan, kesulitan menelan makanan dan minuman, dan merasa lelah sepanjang waktu
dengan hasil diagnosa AIDS kategori klinis C2 dengan oral trush.
B. ANTROPOMETRI
1. BB : 68,5 kg
2. TB : 185 cm
3. LLA : 25 cm
4. Lemak tubuh : 12,5 %
5. IMT : 68,5 = 68,5 = 20 kg/m2
(1,85 )2 3,42
Pembahasan :
Pada perhitungan IMT Tn. S memiliki status gizi normal yaitu 20 kg/m2
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil IMT, dapat disimpulkan bahwa status gizi pasien adalah normal,
diketahui berat badan 68,5 kg, tinggi badan 185 cm, LILA 25 cm, dan lemkak tubuh 12,5%.
C. BIOKIMIA
Pemeriksaan Nilai Normal Saat kasus Keterangan
Hemoglobin 13-18 g/dl 14,2 g/dl Normal
Hematocrit 40-48 % 42 % Normal
Leukosit 3200-10.000/mm3 8.500/mm3 Normal
LED 4,5-5,5 18 Tinggi
Viral load 29.000 Normal
CD4 500-2000 sel/ μL 153 Rendah
Pembahasan :
LED adalah salah sat pemeriksaan darah rutin yang menggunakan sampel darah yang
diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam, yang bertujuan untuk
mendeteksi suatu proses peradangan, infeksi, sebagai sarana pemantauan keberhasilan
terapi dan perjalan penyakit terutama penyakit kronis misalnya arthritis rheumatoid dan
tuberkolosis. Secara umum saat penyakit radang atau infeksi tersebut makin bertambah
parah maka nilai LED semakin meningkat, sebaliknya pada saat penyakit radang atau
infeksi mulai membaik perlahan-lahan LED akan menurun (Depker RI,1989).
Pada pasien immunocompromise seperti pada pasien HIV/AIDS, terjadi suatu
keadaan adanya defisiensi imun yang disebabkan oleh defisiensi kuantitatif dan kualitatif
yang progresif dari limfosit T (T helper). Subset sel T ini digambarkan secara fenotip oleh
ekspresi pada permukaan sel molekul CD4 yang bekerja sebagai reseptor primer terhadap
HIV. Pada pasien HIV terjadi penurunan CD4 di bawah level kritis (CD4<200/ul)
sehingga pasien menjadi sangat rentan terhadap infeksi oportunistik (Basavaraju, 2016).
Pemeriksaan CD4 ini adalah indikator yang cukup dapat diandalkan untuk
mengetahui risiko terkena infeksi oportunistik. Jumlah normal CD4 berkisar antara 500-
2000 sel/μL. Setelah serokonversi, CD4 biasanya berada dalam jumlah rendah (rata-rata
700 sel/μL. (Hull, MW. et al. 2012).
Viral load pada darah perifer biasanya dipakai sebagai penanda alternatif untuk
mengetahui laju replikasi virus Akan tetapi, pemeriksaan VL kuantitatif tidak bisa
digunakan sebagai alat diagnosis, karena kemungkinan adanya positif palsu. Sehingga
biasanya, VL berkaitan dengan laju progresi menjadi AIDS, walaupun kemampuan
prediktabilitasnya masih lebih inferior dari CD4. Dengan terapi ART (anti-retroviral) yang
adekuat, VL dapat ditekan hingga mencapai tingkat tidak terdeteksi (<20-75 kopi/ μL).
Pada tingkatan ini, biasanya jumlah CD4 meningkat, dan resiko infeksi oportunistik
berkurang (Departmen of heakth and Human services, 2011).
Kesimpulan:
Hasil laboratorium menunjukan bahwa nilai Hemoglobin, Hemotokrit dan Leukosit
normal sedangkan LED tinggi, CD4 rendah dan viral load positif.
Pembahasan :
Pemeriksaan fisik klinis
Kesimpulan:
E. ASUPAN MAKAN
Hasil recall 24 jam diet : SMRS
Jenis diet (RS) :
Implementasi Energi Protein (g) Lemak (g) KH (g)
(kkal)
Asupan oral 361,5 6 0 83
Kebutuhan 3.620 136 80 588
%Asupan/kebutuhan 10 % 4,41 % 0% 14,11 %
Pembahasan :
Asupan makan pasien diukur dengan metode recall 24 jam, pasien ditanyakan
tentang makanan yang dikonsumsinya selama 24 jam terakhir. Setelah itu didapatkan
hasil kandungan zat gizi secara total dari makanan yang dikonsumsi pasien. Yaitu
energi 361,5 kkal, protein 6 gram, lemak 0 gram dan karbohidrat 83 gram. Jika
dibandingkan dengan perhitungan kebutuhannya, pasien hanya memenuhi energi
sebesar 10%, protein 4,41%, lemak 0% dan karbohidrat 14,11% dari kebutuhan.
Perhitungan perbandingan ini akan menilai apakah pasien sudah mengkonsumsi zat gizi
sesuai dengan kebutuhannya atau belum. Ternyata hasil perhitungan perbandingan
menunjukkan asupan pasien mengalami kekurangan gizi dari asupan makanan.
Menurut Maretha 2009 dalam Anjani 2013 asupan makanan adalah informasi
tentang jumlah dan jenis makanan yang dimakan atau dikonsumsi oleh seseorang atau
kelompok orang pada waktu tertentu. Dari asupan makanan diperoleh zat gizi esensial
yang dibutuhkan tubuh untuk memelihara pertumbuhan dan kesehatan yang baik
(Budianto, 2009). Dalam pemeriksaan asupan makan sebelum masuk rumah sakit
metode yang digunakan adalah recall 24 jam. Prinsip dari metode recall 24 jam adalah
mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam lalu.
Hal penting yang perlu diketahui pada recall 24 jam adalah data yang diperoleh
cenderung lebih kualitatif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data kuantitatif maka
jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat
ukuran rumah tangga (sendok, gelas, piring dan lain-lain) atau ukuran lainnya yang
biasa digunakan sehari-hari (Supariasa, 2002). Wawancara dilakukan sedalam mungkin
agar responden dapat mengungkapkan bahan makanan yang dikonsumsinya beberapa
hari yang lalu. Agar wawancara berlangsung sistematika yang baik, maka terlebih
dahulu perlu disiapkan kuesioner (daftar pertanyaan). Kuesioner tersebut mengarahkan
wawancara menurut urutan waktu makan dan pengeompokkan bahan makanan (Riyadi,
2001). Menurut Depkes RI (1990) bahwa klasifikasi tingkat konsumsi makanan dibagi
menjadi empatdengan cut of points sebagai berikut:
Baik : ≥100% AKG
Sedang :80-99% AKG
Kurang :70-80% AKG
Deficit : <70% AKG
Kesimpulan :
Dari perhitungan data recal 24 jam yang telah diperoleh, dihasilkan asupan zat gizi
yang rata-rata rendah. Pada tabel didapatkan hasil hasil perhitungan energi yaitu
memenuhi energy 10%, protein 4,41%, lemak 0% dan karbohidrat 14,11% dari
kebutuhan. Sehingga dapat disimpulkan makanan yang dimakan pasien dalam
kebiasaan makan nya kurang memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuhnya sehingga
terjadi kekurangan zat gizi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak diketahui
G. TERAPI MEDIS
Tidak diketahui
Pembahasan :
N.I.2.1 Asupan oral tidak adekuat yang berkaitan dengan penyait HIVyang
ditandai dengan hasil recall 24 jam (energy : 10% ; protein : 4,41% ;
lemak : 0% ; karbohidrat : 14,11%)
N.C.1.4 Perubahan nilai lab terkait gizi yang berkaitan dengan penyakit HIV
yang ditandai dengan LED 18 (tinngi), viral load 29000 (terinfeksi HIV
jika >10000) dan CD4 153 (rendah)
BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI
PLANNING
1. Tujuan Diet :
BMR = (10xBB)+(6,25xTB)-(5xU)+5
= (10+68,5)+(6,25x185)-(5x33)+5
= 685 + 1.156 – 165 +5
= 2.011 kkal
4. Terapi Diet
5. Rekomendasi Diet
1.Maizena 1. 1p 1. 50 gr E : 439,5
2.Susu skim 2. 1p 2.20 gr kkal
3.Sari kacang 3. ½ p 3. 92,5 gr P : 22,5 gr
09.00 hijau 4. 1 ½ p 4. 150 gr L: 10,5 gr
4.Wortel 5. 1p 5. 215 gr KH: 70,5 gr
5. Strawberry 6. ½ p 6. 10 gr
6. Gula 7. 1p 7. 5 gr
7. Minyak
1. Tepung Beras 1. 2p 1. 50 gr E : 717 kkal
2. Telur 2. 2p 2. 110 gr P : 30 gr
3. Tahu 3. 1p 3. 100 gr L: 12 gr
4. Wortel 4.1p 4. 100 gr KH: 112 gr
12.00
5. Buncis 5. 1p 5. 100 gr
6. Pisang 6. 1p 6. 50 gr
7. Gula 7. 1p 7. 10 gr
8. Minyak 8. 5 gr
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA