DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
PROGRAM S1 GIZI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KELUARGA
BEKASI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Gambaran Umum Penyakit.......................................................................1
1.2 Data Dasar Pasien atau Soal Kasus...........................................................2
BAB II......................................................................................................................2
PROSES ASUHAN GIZI........................................................................................2
2.1 Pengkajian Gizi..............................................................................................2
2.1.1 Anamnesis 2
2.1.2 Antropometri 5
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Umur : 49 tahun Ruang : Dahlia/Kelas II-8
Sex : laki-laki Tgl masuk : 6 Oktober 2014
Pekerjaan : PNS Tgl kasus : 6 Oktober 2014
Pendidikan : SMA Alamat : Singo Candi
Diagnosis medis : Colic Ureter Destra
Agama : islam
dan Batu Ginjal
Tabel 1. Data Dasar Pasien
Perut nyeri sebelah kanan bawah dan kencing berdarah atau
Keluhan utama
hematuria,mual, dan tidak nafsu makan karena nyeri perut.
Riwayat penyakit
Colic Ureter Destra dan Batu Ginjal.
sekarang
Riwayat penyakit Sakit batu ginjal sejak 10 tahun yang lalu dan tidak dioperasi
dahulu karena batu masih kecil.
Riwayat penyakit
-
keluarga
Tabel 2. Kasus pada Pasien
BAB II
2.1.1 Anamnesis
2
Riwayat penyakit Sakit batu ginjal sejak 10 tahun yang lalu dan tidak dioperasi
dahulu karena batu masih kecil.
Riwayat penyakit
-
keluarga
Tabel 4. Riwayat Penyakit Pasien
Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : -
(sebelum sakit) Jumlah jam tidur sehari : -
Jenis olah raga : -
Frekuensi : -
Alergi makanan Makanan : -
Jenis diet khusus : -
Yang menganjurkan : -
Penyebab : -
Alasan : -
Masalah Nyeri ulu hati : -
gastrointestinal Diare : -
Perubahan pengecapan : -
Mual : ada
Konstipasi : -
Muntah : -
Anoreksia : -
Penyakit kronik Jenis penyakit : -
Modifikasi diet : -
Jenis dan lama pengobatan : -
Kesehatan mulut Sulit menelan : - stomatitis : - Gigi lengkap : -
Pengobatan Vitamin/ mineral/ suplemen gizi lain : -
Frekuensi dan jumlah : -
Perubahan berat Bertambah/berkurang : -
badan Disengaja/tidak disengaja : -
Lamanya : -
Mempersiapkan Fasilitas memasak : kompor minyak
makanan Fasilitas menyimpan makanan : lemari makanan
Riwayat/ pola makan Riwayat makan :
Makanan pokok : nasi 3x/hari
Nasi : 2x sehari sejumlah @ ±200 gram
Ikan laut : 2x/hari @ 50 gram digoreng
Cumi – cumi : 4x/bulan @ 15 buah
Udang : 18x/bulan @ 18 buah
Kerang hijau : 6x/bulan @ 250 gram
Kerang putih : 6x/bulan @15 buah
Ayam : 5x/minggu
Telur : 1x/minggu
Tahu : 5x/minggu @3 – 5 potong besar ditumis
Tempe : 2x/hari @ 2 potong digoreng
Sayuran : 2x/hari tiap kali makan
Buah : Kelengkeng 2x/hari
3
Anggur 2x/minggu @ 15 buah
Jeruk 2x/hari @ 2 buah
Minuman : jamu-jamuan 5x/hari @ 5 gelas
Snack : kripik 1x/hari
Tabel 5. Riwayat Gizi Pasien
4
2.1.2 Antropometri
Kesimpulan:
IMT = BB/(TB)2
= 70/(1,65)2
= 25,71 kg/m2 (Overweight)
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (165 – 100) – 10% (165 – 100)
= 65 – 6,5 = 59 kg
Kesimpulan:
Status gizi pasien tergolong overweight yaitu 25,71 kg/m 2. Yang menandakan
bahwa pasien tidak mengalami kelebihan berat badan.
5
Gambar 2. Standar Satus Gizi
6
peningkatan sel darah putih. Ureum tinggi menandakan bahwa pasien terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang mengandung sumber protein tinggi.
Kreatinin tinggi menandakan bahwa pasien terlalu banyak mengonsumsi makanan
berprotein seperti daging dan sering mengonsumsi jamu.
7
2.1.5 Asupan Zat Gizi
Hasil recall 24 jam diet di rumah sakit
Tanggal : 7 Oktober 2014
8
Kesimpulan:
Berdasarkan data hasil recall 24 jam sebelum masuk rumah sakit, dapat
disimpulkan bahwa pasien asupan energi berlebih yaitu 109%, protein berlebih
yaitu 219%, lemak berlebih 150%, dan karbohidrat <80%. Berdasarkan data hasil
recall 24 jam hari pertama masuk rumah sakit, dapat disimpulkan bahwa pasien
asupan energi kurang yaitu 47%, protein normal yaitu 81%, lemak normal 89%,
dan karbohidrat <80%. Berdasarkan data hasil recall 24 jam hari kedua masuk
rumah sakit, dapat disimpulkan bahwa pasien asupan energi normal yaitu 85%,
protein berlebih yaitu 136%, lemak normal 83%, dan karbohidrat <79%.
Klasifikasi kecukupan energi menurut WNPG 2004
<80% Kurang
80 – 110% Baik
>110% Lebih
Tabel 10. Klasifikasi Kecukupan Gizi
1. Tujuan
- Untuk mencapai status gizi optimal dengan mempertimbangkan
sisa fungsi ginjal.
- Mencegah penumpukan hasil metabolisme yang beracun
sehingga mengurangi resiko uremia.
- Menurunkan dan menjaga tekanan darah.
- Mengatur keseimbangan cairan.
- Membantu perkembangan kesehatan pasien.
- Mengurangi asupan lemak.
9
2. Syarat dan Prinsip Diet
- Energi cukup, 35 gram/kg BB untuk memperoleh BB normal dan
mencegah pemecahan protein tubuh.
- Protein cukup, yaitu 0,8 gram/kg BB.
- Total lemak sedang, 46 gram. Makan rendah lemak jenuh dan
kolesterol.
- Rendah garam.
- Asupan kalium dibatasi.
- Makanan diberikan dengan aturan 3 kali makan utama, dan 2 kali
makanan selingan.
- Menghindari makanan yang mengandung garam tinggi.
- Menghindari makanan yang mengandung pedas
10
4. Terapi Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian
a. Terapi diet = Rendah lemak dan rendah protein
Bentuk makanan = Biasa
b. Cara pemberian = Oral
c. Frekuensi makan = 3 x makan utama, 2 x selingan
11
Buah= -
(25%/hari) Gula=
L = 5 gr Gula
(11%/hari) merah
Minyak=
Santan
Malam
TOTAL : Nasi Ikan -Nasi - 1p - 100 gr KH=Nasi
E = 477 kkal Acar Tahu -Ikan segar - ½p - 40 gr LH=Ikan
(17%/hari) Goreng -Tahu - ½p - 50 gr LN= Tahu
P = 12,5 gr -Kacang - 1p - 100 gr Sayur=
(26%/hari) panjang Kacang
K = 73 gr -Kembang kol - 1p - 100 gr panjang
(11%/hari) -Apel - 1p - 85 gr dan
L = 12,5 gr -Minyak - 2p - 10 gr kembang
(27%/hari) -Gula - 1p - 15 gr kol
Buah=
Apel
Gula=Gula
Minyak=
12
Minyak
Persentase Energi 94%
Pemenuhan / Protein 94%
hari Lemak 76%
Karbohidr 97%
at
Tabel 12. Rekomendasi Menu
Pembahasan :
Menu yang dibuat disesuaikan dengan diet yang telah diberikan kepada pasien
yaitu, diet rendah lemak, protein dan garam. Diet rendah protein diberikan untuk
mencegah azetomia (protein dalam urin) dan penumpukan hasil metabolisme. Diet
rendah garam dimaksudkan untuk menjaga agar fungsi ginjal tidak semakin
menurun karena kemampuan ginjal dalam mengontrol natrium dan air berkurang.
Tujuan lainnya adalah diet rendah lemak karena pasien mengalami overweight
dan saat pemeriksaan biokimia kolesterolnya tinggi, maka dari itu perencanaan
menu ini ditujukan untuk menormalkan status gizi pasien dan kolesterolnya.
13
dan akhir
intervensi
Fisik klinis Suhu tubuh Setiap hari Normal
Energi, Protein, Asupan makan
Asupan Gizi Lemak, Setiap kali makan ≥80% dan tidak
Karbohidrat lebih dari 100%
Tabel 14. Monitoring dan Evaluasi Gizi
Batu (kalkulus) ginjal adalah batu yang terdapat di mana saja di saluran
kemih. Batu yang paling sering dijumpai tersusun dari kristal-kristal
kalsium. Terdapat sejumlah tipe batu ginjal dan ukurannya dapat berkisar
dari kecil hingga sebesar batu staghorn (batu menyerupai tanduk rusa)
yang dapat merusak sistem kolektivus. Biasanya batu ginjal terdiri atas
garam kalsium (oksalat dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat.
14
Terbentuknya batu ginjal sangat erat kaitannya dengan peningkatan pH
urine (pada batu kalsium bikarbonat), atau sebaliknya penurunan pH urine
(pada batu asam urat). Segala sesuatu yang menyebabkan terhambatnya
aliran urine dan menyebabkan statis urine (tidak ada pergerakan pada
urine) di bagian mana saja di saluran kemih, meningkatkan pembentukan
batu karena dapat menyebabkan pengendapan zat organik dan mineral.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Pada kasus ini pasien bernama Tn. C berusia 33 tahun dengan berat badan
83 kg dan tinggi badan 174 cm memiliki status gizi overweight dan menjalani
sikumsisi sebagai bagian penanganan diagnosa medis yang diberikan yakni
Balantis Xerotica Obliterans (BX0). Os tidak mengalami keluhan apapun terkait
dengan sistem pencernaannya. Hasil pemeriksaan tekanan darah, nadi, dan suhu
normal.Os diberi diet TETP untuk menyembuhkan penyakit, memulihkan
keadaannya dan menormalkan status gizinya.
Saran
Os dianjurkan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, energi cukup
untuk memperoleh berat badan dalam batas normal dan
mempertahankannya.
Os dianjurkan untuk merubah pola makannya agar lebih baik supaya status
gizinya menjadi normal.
15
DAFTAR PUSTAKA
16