Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diare

Mata Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan II


Dosen pengampu: Ns. Wiwin Winarti, Skep, M. Epid. M. N

Disusun oleh:
1. Marion Majesty 2010711065
2. Raisha Athaya Ragilita 2010711093
3. Yana Afriyani 2010711097
4. Rizki Pramita Meswari Putri 2010711103
5. Rana Rozanna 2010711104
6. Salma Afina Setyoko 2010711105
7. Arbilla Alma Lasua 2010711106
8. Winur Deswita Candra 2010711112

UNIVERSITAS PEMBANGUN NASIONAL VETERAN JAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Asuhan Keperawatan pada Pasien Diare.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Asuhan Keperawatan pada Pasien
Diare ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Jakarta, 4 April 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
C. Masalah.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Diare............................................................................................2
B. Etiologi Diare................................................................................................2
C. Patogenesis Diare..........................................................................................3
D. Penggolongan Diare......................................................................................3
E. Komplikasi Diare..........................................................................................3
F. Studi Kasus...................................................................................................4
BAB III KESIMPULAN......................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit diare atau Gasroenteritis merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang banyak ditemui. Diare atau gastroenteritis diartikan sebagai buang air
besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak
dari biasanya.
Banyak yang sudah terkena diare, mulai dari kalangan orang dewasa sampai anak-
anak. Jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan komplikasi yang cukup parah. Maka
dari itu, kita sebagai perawat wajib mengetahui dan menguasai asuhan keperawatan pada
pasien yang terkena diare.

B. Tujuan
1. Untuk menetapkan dan mengembangkan pola pikir perawat dalam menyusun asuhan
keperawatan
2. Untuk mengetahui tentang kasus gastroenteritis
3. Untuk mengetahui dan mengimplementasikan penanganan kepada pasien diare

C. Masalah
1. Pengertian Diare
2. Etiologi Diare
3. Patogenesis Diare
4. Penggolongan Diare
5. Komplikasi diare
6. Studi Kasus Diare

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diare
Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau
bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer
Arief dkk, 1999).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam, virus dan parasit yang patogen (Whaley
dan wang’s, 1995)

B. Etiologi Diare
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
a. Faktor infeksi Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare meliputi :
1. Infeksi Bakteri : vibrio E.coli Salmonella, Shigella, Campyio bacter, Aeromonas
2. Infeksi virus : Enteriviru (virus echo, coxsacle, poliomyelitis), Adenovirus,
Astrovirus, dll
3. Infeksi parasit : Cacing (ascaris, trichuris, oxyguris) Protozoa (entamoeba
histoticia, trimonas hominis), Jamur (candida albacus)
4. Infeksi parental adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis
media akut (OMA), Bronco pneumonia, dan sebagainya.
b. Faktor Malabsorbsi
1. Malabsorbsi karbohidrat
2. Malabsorbsi Lemak
c. Faktor Makanan Makanan yang tidak bersih, basi, beracun dan alergi terhadap
makanan.

C. Patogenesis Diare

Patogenesis Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare.

2
1. Gangguan asmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan mengakibatkan tekanan asmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan
akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare.

2. Gangguan sekresi Akibat adanya rangsangan toksin pada dinding uterus sehingga
akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

3. Gangguan motilitas usus Hiperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan


usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Bila peristaltik menurun akan
menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan, sehingga timbul diare juga.

D. Penggolongan Diare
Penggolongan Diare terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Diare Akut Adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
a. Penularan
- Transmisi orang keorang melalui aerosolisasi
- Tangan yang terkontaminasi (clostridium diffale)
b. Penyebab
- Faktor penyebab yang mempengaruhi adalah penetrasi yang merusak sel mukosa
- Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme
c. Manifestasi klinis Pasien sering mengalami muntah, nyeri perut akibat diare
akibat infeksi dan menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering, turgor kulit
menurun karena kekurangan cairan.
2. Diare Kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu bagi orang dewasa
dan 2 minggu bagi bayi dan anak.

E. Komplikasi Diare

Komplikasi Akibat diare karena kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak
dapat terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut:

3
1. Dehidrasi

2. Renjatan hipofolomi

3. Hipokalemi

4. Hipoglikemi

5. Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik

6. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare jika lama atau kronik)

F. Studi Kasus

Case study 1: Diare

Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD RSU dengan keluhan buang-buang air
sudah 10x sejak pagi. Hasil pengkajian pasien tersebut mengeluh nyeri perut dengan
skala 5 dan melilit, mengatakan mual +++, muntah + sudah 5x sejak pagi, masih dapat
minum tetapi muntah, nafsu makan menurun. Hasil pengkajian fisik didapatkan: pasien
tampak lemah, gelisah, kulit hangat, kapiler refil 2 detil. TD: 90/60 mmHg, N: 110
x/menit, RR: 20 x/menit, T: 38⁰C. Hasil laboratorium: Hb: 16 g/gl, Leukosit: 15.000/ul,
Hematokrit: 55%

I. Data Fokus

Data Subjektif Data Objektik


- Pasien mengatakan BAB sudah 10x - Pasien tampak lemah
sejak pagi - Pasien tampak gelisah
- Pasien mengatakan nyeri perut - Kulit pasien teraba hangat
dengan skala 5 - CRT 2 detik
- Pasien mengatakan melilit pada - TD: 90/60 mmHg
bagian perut - N: 110 x/menit
- Pasien mengatakan mual +++ - RR: 20 x/menit
- Pasien mengatakan muntah sudah 5x - T: 38⁰C
sejak pagi - Hb: 16 g/gl

4
- Pasien mengatakan muntah ketika - Leukosit: 15.000/ul
minum - Hematokrit: 55%
- Pasien mengatakan nafsu makannya
menurun

II. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi


1. DS:
- Pasien mengatakan BAB sudah 10x
sejak pagi
- Pasien mengatakan nyeri perut
dengan skala 5
- Pasien mengatakan melilit pada
bagian perut
- Pasien mengatakan nafsu makannya
menurun
Ketidakseimbangan
- Pasien mengatakan muntah ketika Ketidakmampuan
nurtrisi: kurang dari
minum mengabsorbsi nutrien
kebutuhan tubuh
DO:
- TD: 90/60 mmHg
- CRT 2 detik
DT:
- Membrane mukosa pasien pucat
- Bising usus pasien lebih dari 45
x/menit
- Pasien mengatakan warna fesesnya
kehijauan
2. DS: Defisien volume Kehilangan cairan
- Pasien mengatakan mual +++ cairan aktif
- Pasien mengatakan muntah sudah 5x
sejak pagi

5
- Pasien mengatakan nyeri perut dengan
skala 5
DO:
- TD: 90/60 mmHg
- N: 110 x/menit
- T: 38⁰C
- Hematokrit: 55%
- Pasien tampak lemah
DT:
- Membrane mukosa pasien kering
- Turgon kulit klien lambat
3. DS:
- Pasien mengatakan BAB sudah 10x
sejak pagi
- Pasien mengatakan nyeri perut
dengan skala 5
- Pasien mengatakan melilit pada
bagian perut
DO:
Inflamasi
- Pasien tampak lemah Diare
Gastrointestinal
- T: 38⁰C
- N: 110 x/menit
DT:
- Membrane mukosa pasien pucat
- Bising usus pasien lebih dari 45
x/menit
- Pasien mengatakan konsistensi
fesesnya cair

III. Diagnosa Keperawatan

6
1. Ketidakseimbangan nurtrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d Ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien d.d:
- Pasien mengatakan BAB sudah 10x sejak pagi
- Pasien mengatakan nyeri perut dengan skala 5
- Pasien mengatakan melilit pada bagian perut
- Pasien mengatakan nafsu makannya menurun
- Pasien mengatakan muntah ketika minum
- TD: 90/60 mmHg
- CRT 2 detik
- Membrane mukosa pasien pucat
- Bising usus pasien lebih dari 45 x/menit
2. Defisien volume cairan b.d Kehilangan cairan aktif d.d:
- Pasien mengatakan mual +++
- Pasien mengatakan muntah sudah 5x sejak pagi
- Pasien mengatakan nyeri perut dengan skala 5
- TD: 90/60 mmHg
- N: 110 x/menit
- T: 38⁰C
- Hematokrit: 55%
- Pasien tampak lemah
- Membrane mukosa pasien kering
- Turgon kulit klien lambat
3. Diare b.d inflamasi gastrointestinal d.d:
- Pasien mengatakan BAB sudah 10x sejak pagi
- Pasien mengatakan nyeri perut dengan skala 5
- Pasien mengatakan melilit pada bagian perut
- Pasien tampak lemah
- T: 38⁰C
- N: 110 x/menit
- Membrane mukosa pasien pucat
- Bising usus pasien lebih dari 45 x/menit

7
- Pasien mengatakan konsistensi fesesnya cair

IV. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan


1. Ketidakseimbangan nurtrisi: NOC NIC
kurang dari kebutuhan Setelah dilakukan tindakan Menejemen Nutrisi
tubuh b.d Ketidakmampuan keperawatan selama 3x24 (1100)
mengabsorbsi nutrient d.d: jam diharapkan masalah 1. Anjurkan pasien
- Pasien mengatakan BAB ketidakseimbangan nutrisi konsumsi makanan
sudah 10x sejak pagi pasien dapat teratasi dengan rendah serat
- Pasien mengatakan nyeri kriteria hasil: 2. Anjurkan pasien makan
perut dengan skala 5 Eliminasi Usus (0501) sedikit tapi sering
- Pasien mengatakan 1. Pola eliminasi pasien 1x 3. Kolaborasi dengan ahli
melilit pada bagian perut sehari gizi dalam pemberian
- Pasien mengatakan nafsu 2. Bising usus 5-30 diit TKTP
makannya menurun x/menit 4. Kolaborasi dengan
- TD: 90/60 mmHg 3. Warna feses kecoklatan dokter untuk pemberian
- CRT 2 detik obat sebelum makan
- Membrane mukosa Tingkat Nyeri (2102) (misal:obat analgetik)
pasien pucat 1. Nyeri perut berkurang jika diperlukan
- Bising usus pasien lebih dengan skala 2
dari 45 x/menit 2. Rasa melilit hilang Menejemen Cairan
3. Nafsu makan pasien (4120)
kembali 1. Monitor tekanan darah
pasien
Perfusi Jaringan: Perifer 2. Monitor intake dan
(0407) output pasien agar
1. CRT < 2 detik tetap seimbang
2. TD: 110-120 / 80-90 3. Monitor berat badan
mmHg pasien agar tetap
3. Membrane mukosa normal

8
pasien tidak pucat
Manajemen Diare (0460)
1. Anjurkan pasien untuk
memantau konsistensi
feses agar tetap lunak
2. Anjurkan pasien agar
menghindari makanan
yang menyebabkan
diare seperti makanan
pedas
3. Kolaborasikan dengan
dokter dalam
pemberian obat
antidiare
2. Defisien volume cairan b.d NOC NIC
Kehilangan cairan aktif d.d: Setelah dilakukan tindakan Menejemen Cairan
- Pasien mengatakan mual keperawatan selama 3x24 (4120)
+++ jam diharapkan masalah 1. Monitor hasil lab
- Pasien mengatakan defisien volume cairan hematokrit pasien
muntah sudah 5x sejak pasien dapat teratasi dengan 2. Jaga intake dan output
pagi kriteria hasil: pasien per shift
- Pasien mengatakan nyeri Hidrasi (0602) 3. Menganjurkan pasien
perut dengan skala 5 1. Turgor kulit pasien banyak minum air
- TD: 90/60 mmHg elastis mineral
- N: 110 x/menit 2. Membrane mukosa 4. Berikan pasien terapi
- RR: 20 x/menit pasien lembab IVFD 30 tpm
- T: 38⁰C 3. Intake cairan 3000 cc/24
- CRT 2 detik jam
Monitor Cairan (4130)
- Hematokrit: 55% 4. Hct 40-55%
1. Jaga membrane
- Pasien tampak lemah 5. CRT <2 detik
mukosa pasien tetap
- Membrane mukosa
lembab dan turgor

9
pasien kering Tanda-Tanda Vital (0802) kulit elastis
- Turgon kulit klien lambat 1. TD: 110-120 / 80-90 2. Pantau suhu pasien
mmHg yang mungkin
2. N: 60-100 x/menit menyebabkan
3. RR: 20 x/menit ketidakseimbangan
4. T: 36,5⁰C - 37,5⁰C cairan
3. Monitor tekanan darah
Keparahan Mual Muntah pasien dalam batas
(2107) 110-120 / 80-90
1. Muntah berhenti mmHg
2. Mual (-)
3. Nyeri perut berkurang
Menejemen Nutrisi
dengan skala 2
(1100)
1. Anjurkan pasien makan
sedikit tapi sering
2. Monitor frekuensi
muntah
3. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
antiemetik
3. Diare b.d inflamasi NOC NIC
gastrointestinal d.d: Setelah dilakukan tindakan Manajemen Diare (0460)
- Pasien mengatakan BAB keperawatan selama 3x24 1. Anjurkan pasien untuk
sudah 10x sejak pagi jam diharapkan diare pasien memantau konsistensi
- Pasien mengatakan nyeri dapat teratasi dengan feses agar tetap lunak
perut dengan skala 5 kriteria hasil: 2. Anjurkan pasien agar
- Pasien mengatakan Eliminasi Usus (0501) menghindari makanan
melilit pada bagian perut 1. Pola eliminasi pasien 1x yang menyebabkan
- Pasien tampak lemah sehari diare seperti makanan
- T: 38⁰C 2. Bising usus 5-30 pedas

10
- N: 110 x/menit x/menit 3. Kolaborasikan dengan
- Membrane mukosa 3. Warna feses kecoklatan dokter dalam
pasien pucat 4. Konsistensi usus lunak pemberian obat
- Bising usus pasien lebih Fungsi Gastrointestinal antidiare
dari 45 x/menit (1015)
- Pasien mengatakan 1. Nyeri perut berkurang Menejemen Nutrisi
konsistensi fesesnya cair dengan skala 2 (1100)
2. Rasa melilit hilang 1. Anjurkan pasien
3. Nafsu makan pasien konsumsi makanan
kembali rendah serat
4. N: 60-100 x/menit 2. Anjurkan pasien makan
sedikit tapi sering
3. Kolaborasi dengan ahli
gizi dalam pemberian
diit TKTP
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
obat sebelum makan
(misal:obat analgetik)
jika diperlukan

V. Implementasi Keperawatan

Minggu, 04/04/2021 pukul 07.10 wib


1. Mengobservasi hasil TTV
Rh:
- TD 100/60
- N: 80x/menit
- RR: 18x/menit
- T: 37,8 C

11
2. Melakukan pemeriksaan fisik
Rh:
- CRT 2 detik
- Kulit pasien masih teraba hangat
3. Memonitor frekuensi muntah pasien
Rh:
- Pasien mengatakan masih muntah 1x
- Pasien merasa lemas
- Pasien mengatakan bahwa mual berkurang
- Pasien mengatakan pusing
Minggu, 04/04/2021 pukul 09.10 wib
4. Mengobservasi dan mencatat intake dan output cairan pasien
Rh:
- Pasien mengatakan masih BAB cair 5x selama shift pagi
- Pasien mengatakan BAK 2x dengan jumlah sedikit dan berwarna kuning pekat
- Pasien mengatakan minum 3 gelas dalam sehari (500cc selama 8 jam)
5. Memberikan IVFD 30 tpm pada pasien
Rh:
- Pasien mengatakan masih merasa lemas

VI. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukan serangkaian intervensi, dalam evaluasi didaptkan:

Hari/tanggal/jam Catatan Perkembangan


Minggu, S:
04/04/2021 - Pasien mengatakan bahwa mual berkurang
13.30 wib - Pasien mengatakan masih BAB cair 5x selama shift pagi
- Pasien mengatakan masih muntah 1x
- Pasien mengatakan sudah tidak nyeri
- Pasien merasa lemas

12
- Pasien mengatakan merasa pusing
- BAK 2x jumlahnya sedikit, warna kuning pekat

O:
- TD 100/60
- N: 80x/menit
- RR: 18x/menit
- T: 37,8 C
- CRT 2 detik
- Intake cairan oral 500 cc/8 jam
- Kulit pasien teraba hangat

A: masalah teratasi sebagian


P: Lanjutkan asuhan keperawatan dengan:
1. Mengobservasi TTV pasien
2. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Mengobservasi dan mencatat intake dan output cairan pasien
4. Menganjurkan pasien untuk banyak minum
5. Memonitor frekuensi muntah pasien
6. Menganjurkan pasien makan dalam jumlah sedikit tapi sering
7. Menganjurkan pasien mengonsumsi makanan rendah serat
8. Memberikan IVFD 30 tpm pada pasien

13
BAB III
KESIMPULAN

1. Diagnosa yang muncul pada kasus diare ini adalah gangguan ketidakseimbangan nutrisi,
defisien volume cairan, dan diare.
2. Tindakan yang dapat terlaksana dengan baik dalam perawatan adalah Menganjurkan
pasien untuk makan sedikit tapi sering, Monitor berat badan pasien agar tetap normal,
menganjurkan pasien agar menghindari makanan yang menyebabkan diare seperti
makanan pedas, Menganjurkan pasien banyak minum air mineral, Pantau suhu pasien
yang mungkin menyebabkan ketidakseimbangan cairan, Memonitor frekuensi muntah,
dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik.

14

Anda mungkin juga menyukai