Diare
Di susun oleh :
ARINI KURNIA
NIM..................
TUJUAN
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan
pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare.
IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga. Keluarga dapat mengajukan
pertanyaan setelah penyampain materi selesai.
V. MATERI
Terlampir
VII. MEDIA
a) Laptop
b) LCD / Power Point
c) Handout
VIII. EVALUASI
Klien dan keluarga klien memahami tentang penyakit diare dan cara
pencegahannya, serta penangan pertama di rumah ketika ada anggota keluarga
yang menderita diare.
MATERI PENYULUHAN
DIARE DAN PENCEGAHANNYA
1. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada
bayi dan lebih dari tiga kali pada anak : konsistensi feses encer, dapat berwarna
kehijauan dan dapat pula bercampur lender dan darah (Ngastiah : 1997)
Diare (mencret) adalah berak encer biasanya empat kali atau lebih dalam
sehari, kadang-kadang disertai: muntah, badan lesu dan lemah, suhu badan panas
tidak ada nafsu makan,serta darah dan lender dalam feses atau kotoran
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan dalam
bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya (tiga kali atau lebih dalam
sehari).
Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya, dengan tinja berbentuk encer atau cair lebih dari tiga kali sehari
(FKUI : 1999)
2. PENYEBAB DIARE
a. Faktor Infeksi
1) Faktor Infeksi enternal: saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare
Infeksi internal meliputi:
a) Infeksi bakteri : vibrio, e.coli, salmonella. Shigela campylobacter,
yersinia, dan aeromonas
b) Infeksi Virus : enterovirus, adeno virus, rota virus, astro vitus, dan lain-
lain
c) Infeksi Parasit: cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongyloides),
protozoa, dan jamur
2) Infeksi Parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti
OMA (otitis media akut), tonsillitis, bronkopneumoni, ensefalitis, keadaan
ini terutama terdapat pada bayi dan anak dibawah umur dua tahun.
b. Faktor malabsorbsi
1) Malabsorbsi Karbohidrat
2) Malabsorbsi Lemak
3) Malabsorbsi Protein
c. Faktor Makanan
Makanan bisa menyebabkan diare apabila makanan tersebut sudah tercemar,
basi, beracun, atau alergi terhadap makanan
d. Faktor Psikologis
Rasa takut dan cemas (Ngastiah : 1997)
e. Faktor Pengetahuan
Pengetahuan merupakan salah satu penyebab terjadinya diare, pengetahuan
terbatas tentang penyakit diare, penyebab, penularan dan pencegahan diare
akan mempernudah seseorang terserang diare serta memperberat keadaan
penderita diare. Sedangkan orang yang mempunyai pengetahuan yang luas
tentang diare maka keluarganya akan terhindar dari penyakit diare karena
orang tersebut memahami dan mengerti tentang diare dan pencegahanya.
f. Faktor Pendidikan
Pendidikan seseorang juga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang
tentang diare, semakin tinggi pendidikan akan semakin mudah untuk
memahami tentang suatu penyakit.
g. Faktor Lingkungan
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan dua
penyebab yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja.
Kedua penyebab ini akan berinterksi bersama dengan prilaku manusia, apabila
ada lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi
dengan prilaku manusia yang tidak sehat pula yaitu melalui makanan dan
minuman ,maka dapat menimbulkan kejadian diare.
h. Kekurangan Gizi (kelaparan,kekurangan zat putih)
3. ANATOMI FISIOLOGI
Tractus digestivus adalah suatu sistem yang mengurus tentang pemasukan
zat makanan dalam tubuh.
Saluran makanan dapat kita urutkan :
a. Oris(mulut)
Didalam ada tonsil,lidah dan gigi.
b. Faring
Paring menyempit,epiglottis menutup makanan ke oesopagus.
c. Oesophagus
Menghubungkan pharing dengan lambung,panjang +23-25 cm,lebar 2,5-3 cm.
d. Lambung
Lambung terletak dalam rongga perut sebelah kiri atas di atas diafragma.
Bentuk lambung seperti kantong yang mencembung ke arah kiri. Lambung
dapat dibagi atas 3 bagian :
Puncak lambung : Fundus Ventriculi
Tengah : Corpus Ventriculi
Ekor pylorus
Struktur lambung
Lapisan mukosa
Lapisan sub mukosa
Lapisan mukularis
Lapisan serosa
Fungsi lambung
Tempat penampungan makanan sementara
Tempat berlangsumgnya proses pencernaan
Tempat menghasilkan zat interistik ntibo yang bersama vitamin B12 akan
berfungsi membentuk darah.
Tempat penyerapan Obat-obatan dan alkohol
e. Usus halus
Dapat dibagi 3 yaitu :
Duodenum
Jejunum
Ileum
Fungsi usus halus
Tempat pengumpulan makanan sementara sebelum terjadi penyerapan
Tempat berlangsungnya penyerapan makanan berupa :
Karbonhidrat di cerna dengan enzim pankreatiase amilase
Protein dicerna oleh enzim tripsin dari pankreas
Lipia dicerna oleh lipase dari pankreas
f. Colon
Dibagi atas:
Colon asenden
Colon desenden
Colon transversum
Colon sigmoid
Fungsi Colon
Tempat pembentukan feses
Tempat penyerapan air
Tempat pembentukan gas oleh bakteri yang diusus besar
Tempat pencernaan serat-serat karbonhidrat yaitu cellulose
Tempat pembentukan vitamin B kompleks dan vitamin K
g. Rectum dan Anus
Rectum adalah lanjutan dari colon yang terletak dibagian belakang rongga
panggul kecil, rectum dan colon mempunyai struktur yang sama anus berbeda
dengan rectum dari permukaan anau yang ditutupi oleh kulit. Pada anus terdapat
otot yang terbentuk seperti cincin yang tonusnya kuat disebut spincter ani interna
dan eksterna.
4. PATOFISIOLOGI
Berbagai macam infeksi sebagai penyebab diare salah satunya
mikroorganisme (bakteri) yang dapat memproduksi endotoksin disaluran
pencernaan didalam mukosa usus yang menyebabkan inflamasi pada usus.
Absorbsi cairan tidak baik dan terjadi infeksi pada usus
Peningkatan sekresi mukosa usus akan menyebabkan muntah dan gangguan
nutrisi. Sedangkan cairan dan elektrolit berlebihan dilumen usus merangsang usus
untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare dan mengakibatkan volume cairan
syock hipovolemik, dan infeksi pada usus bisa menyebabkan demam dan
menimbulkan gangguan ras nyaman.
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan timbulnya diare :
a. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul
diare
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu, (misalnya oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
c. Gangguan Motilitas Akut
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya
dapat menimbulkan diare pula.
8. AKIBAT DIARE
a. Dehidrasi.
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui
tinja.Kehilangan sejumlah air dan elektrolit bertambah berat bila ada
muntah dan demam
Tabel 2.1
Derajat Dehidrasi
No Tanda dan Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi
Gejala Ringan Sedang Berat
1 Keadan umum Sadar Gelisah,lemah Tidak sadar
dan rewel
2 Denyut nadi Normal kurang Cepat dan lemah: Cepat, halus,
dari 120-140/menit kadang tidak
120/ menit teraba
3 Pernafasan Normal Dalam dan cepat Dalam dan
cepat
4 Ubun-ubun Normal Cekung Sangat Cekung
5 Kelopak mata Ada Cekung Sangat cekung
6 Air mata Ada Tidak ada Sangat kering
7 Selaput lender Lembab Kering Sangat kering
8 Turgor kulit Jika dicubit Untuk Untuk
kembalinya kembalinya kembalinya
cepat lambat sangat lambat
9 Air seni Normal Berkurang Tidak kencing
10 Rasa haus Minum baik Haus Malas minum
atau tidak mau
minum
b. Gangguan gizi terjadi akibat muntah, sering buang air besar dan, kelaparan
(Berkurangnya asupan makanan, semantara pengeluaran bertambah)
c. Hipokalemia
Penderita diare sering mengalami penurunan kadar kalium karena
kehilangan kalium yang banyak melalui tinja.Sehingga mengakibatkan
kelemahan otot secara umum, aritmia jantung,dan ileus paralitik.
d. Syok
Terjadinya gangguan sirkulasi darah akibat kehilangan cairan dan elektrolit
yang banyak melalui muntah dan buang air besar.
e. Kematian . (Kemenkes RI, 2016)
Ibu harus segera membawa anak ketenaga kesehatan bila keadaan anak tidak
membaik dalam waktu tiga hari:
a) Mengeluarkan tinja yang berbentuk cair lebih dari 6 kali
b) Muntah terus menerus
c) Rasa haus
d) Tidak dapat minum atau makan
e) Demam tinggi
f) Ada darah dalam tinja
9. PEMERIKASAAN LABORATORIUM
a. Pemerikasaan Tinja
b. Pemerikasaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan
menentukan PH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan
pemerikasaan analisa gas darah ASTRUP (bila memungkinkan)
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium, dan fosfor
dalam serum
e. Pemerikasaan intubasi duodenum untuk mngetahui jenis jasad renik atau
parasit secara kualitatif, dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita
diare kronik
DAFTAR PUSTAKA