Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diare

Di susun oleh :
ARINI KURNIA
NIM..................

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG -
PROBOLINGGO
2023 - 2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Keperawatan Dasar Profesi


Waktu Pertemuan : 15 – 20 Menit
Hari / Tanggal : Jum’at / 17 November 2023
Tempat : Klinik Pratama Ajong
Sasaran : Pengunjung Klinik
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

TUJUAN

I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan
pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare.

II. TUJUAN KHUSUS


1. Keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, serta cara
penanganan penyakit Diare.
2. Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang menderita Diare.

III. MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian Diare.
2. Penyebab terjadinya Diare.
3. Tanda dan gejala Diare.
4. Cara pencegahan Diare.

IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga. Keluarga dapat mengajukan
pertanyaan setelah penyampain materi selesai.

V. MATERI
Terlampir

VI. KEGIATAN PENYULUHAN


NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI
1. Memberi salam, 3’ Klien menjawab salam,
menyakan keadaan mempersilahkan masuk dan menyetujui
klien kontrak waktu
2. Menjelaskan maksud 2’ Klien mendengarkan dengan seksama
kedatangan dan dan menyetujui kontrak waktu yang
membuat kontrak waktu ditetapkan bersama
3. Melakukan pendidikan 5’ Klien memperhatikan dengan seksama.
kesehatan tentang
Diare.
4. Menanyakan kepada 3’ Menanggapi dengan melakukan
klien tentang kejelasan pertanyaan
materi yang
disampaikan. Menjawab pertanyaan dari pasien atau
Mempersilahkan pasien/ keluarga.
keluarga pasien
mengajukan pertanyaan
5. Mengakhiri kontrak 2’ Klien dan keluarga mempersilahkan
waktu dan berpamitan dengan baik
kepada pasien dan
keluarganya

VII. MEDIA
a) Laptop
b) LCD / Power Point
c) Handout
VIII. EVALUASI
Klien dan keluarga klien memahami tentang penyakit diare dan cara
pencegahannya, serta penangan pertama di rumah ketika ada anggota keluarga
yang menderita diare.
MATERI PENYULUHAN
DIARE DAN PENCEGAHANNYA

1. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada
bayi dan lebih dari tiga kali pada anak : konsistensi feses encer, dapat berwarna
kehijauan dan dapat pula bercampur lender dan darah (Ngastiah : 1997)
Diare (mencret) adalah berak encer biasanya empat kali atau lebih dalam
sehari, kadang-kadang disertai: muntah, badan lesu dan lemah, suhu badan panas
tidak ada nafsu makan,serta darah dan lender dalam feses atau kotoran
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan dalam
bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya (tiga kali atau lebih dalam
sehari).
Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya, dengan tinja berbentuk encer atau cair lebih dari tiga kali sehari
(FKUI : 1999)

2. PENYEBAB DIARE
a. Faktor Infeksi
1) Faktor Infeksi enternal: saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare
Infeksi internal meliputi:
a) Infeksi bakteri : vibrio, e.coli, salmonella. Shigela campylobacter,
yersinia, dan aeromonas
b) Infeksi Virus : enterovirus, adeno virus, rota virus, astro vitus, dan lain-
lain
c) Infeksi Parasit: cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongyloides),
protozoa, dan jamur
2) Infeksi Parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti
OMA (otitis media akut), tonsillitis, bronkopneumoni, ensefalitis, keadaan
ini terutama terdapat pada bayi dan anak dibawah umur dua tahun.
b. Faktor malabsorbsi
1) Malabsorbsi Karbohidrat
2) Malabsorbsi Lemak
3) Malabsorbsi Protein
c. Faktor Makanan
Makanan bisa menyebabkan diare apabila makanan tersebut sudah tercemar,
basi, beracun, atau alergi terhadap makanan
d. Faktor Psikologis
Rasa takut dan cemas (Ngastiah : 1997)
e. Faktor Pengetahuan
Pengetahuan merupakan salah satu penyebab terjadinya diare, pengetahuan
terbatas tentang penyakit diare, penyebab, penularan dan pencegahan diare
akan mempernudah seseorang terserang diare serta memperberat keadaan
penderita diare. Sedangkan orang yang mempunyai pengetahuan yang luas
tentang diare maka keluarganya akan terhindar dari penyakit diare karena
orang tersebut memahami dan mengerti tentang diare dan pencegahanya.
f. Faktor Pendidikan
Pendidikan seseorang juga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang
tentang diare, semakin tinggi pendidikan akan semakin mudah untuk
memahami tentang suatu penyakit.
g. Faktor Lingkungan
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan dua
penyebab yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja.
Kedua penyebab ini akan berinterksi bersama dengan prilaku manusia, apabila
ada lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi
dengan prilaku manusia yang tidak sehat pula yaitu melalui makanan dan
minuman ,maka dapat menimbulkan kejadian diare.
h. Kekurangan Gizi (kelaparan,kekurangan zat putih)
3. ANATOMI FISIOLOGI
Tractus digestivus adalah suatu sistem yang mengurus tentang pemasukan
zat makanan dalam tubuh.
Saluran makanan dapat kita urutkan :
a. Oris(mulut)
Didalam ada tonsil,lidah dan gigi.
b. Faring
Paring menyempit,epiglottis menutup makanan ke oesopagus.
c. Oesophagus
Menghubungkan pharing dengan lambung,panjang +23-25 cm,lebar 2,5-3 cm.
d. Lambung
Lambung terletak dalam rongga perut sebelah kiri atas di atas diafragma.
Bentuk lambung seperti kantong yang mencembung ke arah kiri. Lambung
dapat dibagi atas 3 bagian :
 Puncak lambung : Fundus Ventriculi
 Tengah : Corpus Ventriculi
 Ekor pylorus

Struktur lambung
 Lapisan mukosa
 Lapisan sub mukosa
 Lapisan mukularis
 Lapisan serosa
Fungsi lambung
 Tempat penampungan makanan sementara
 Tempat berlangsumgnya proses pencernaan
 Tempat menghasilkan zat interistik ntibo yang bersama vitamin B12 akan
berfungsi membentuk darah.
 Tempat penyerapan Obat-obatan dan alkohol
e. Usus halus
Dapat dibagi 3 yaitu :
 Duodenum
 Jejunum
 Ileum
Fungsi usus halus
 Tempat pengumpulan makanan sementara sebelum terjadi penyerapan
 Tempat berlangsungnya penyerapan makanan berupa :
 Karbonhidrat di cerna dengan enzim pankreatiase amilase
 Protein dicerna oleh enzim tripsin dari pankreas
 Lipia dicerna oleh lipase dari pankreas
f. Colon
Dibagi atas:
 Colon asenden
 Colon desenden
 Colon transversum
 Colon sigmoid
Fungsi Colon
 Tempat pembentukan feses
 Tempat penyerapan air
 Tempat pembentukan gas oleh bakteri yang diusus besar
 Tempat pencernaan serat-serat karbonhidrat yaitu cellulose
 Tempat pembentukan vitamin B kompleks dan vitamin K
g. Rectum dan Anus
Rectum adalah lanjutan dari colon yang terletak dibagian belakang rongga
panggul kecil, rectum dan colon mempunyai struktur yang sama anus berbeda
dengan rectum dari permukaan anau yang ditutupi oleh kulit. Pada anus terdapat
otot yang terbentuk seperti cincin yang tonusnya kuat disebut spincter ani interna
dan eksterna.

4. PATOFISIOLOGI
Berbagai macam infeksi sebagai penyebab diare salah satunya
mikroorganisme (bakteri) yang dapat memproduksi endotoksin disaluran
pencernaan didalam mukosa usus yang menyebabkan inflamasi pada usus.
Absorbsi cairan tidak baik dan terjadi infeksi pada usus
Peningkatan sekresi mukosa usus akan menyebabkan muntah dan gangguan
nutrisi. Sedangkan cairan dan elektrolit berlebihan dilumen usus merangsang usus
untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare dan mengakibatkan volume cairan
syock hipovolemik, dan infeksi pada usus bisa menyebabkan demam dan
menimbulkan gangguan ras nyaman.
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan timbulnya diare :
a. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul
diare
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu, (misalnya oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
c. Gangguan Motilitas Akut
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya
dapat menimbulkan diare pula.

Patogenesis diare akut


1) Masuknya jasad renik yang masih hidup kedalam usus setelah berhasil
melewati rintangan asam lambung
2) Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) didalam usus halus
3) Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik)
4) Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan
menimbulkan diare.
5. JENIS – JENIS DIARE
a. Diare Akut
Keluarnya tinja yang sering dan cair tanpa darah.Lamanya kurang dari 7
atau 14 hari , kadang disertai demam dan muntah
b. Disentry
Diare dengan terlihat darah dalam tinja. Tinja keluar sedikit-sediki tapi
sering, Anak sering mengeluh sakit perut, tidak ada nafsu makan, penurunan
berat badan dan sakit waktu buang air besar.
c. Diare Persisten
Diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau lebih. Akibat diare yang
berlansung lama dapat menimbulkan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit, hipoglikemi dan kurang protein. (Kemenkes RI, 2016)

6. PENULARAN PENYAKIT DIARE


a. Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fekal oral antara lain
melalui makanan/ minuman yang tercemar tinja dan atau kontak lansung
dengan tinja penderita diare
b. Penularan diare melalui perantaraan air (water borne disease)
Penyakit ini menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk dalam air
yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
c. Tidak mencuci tangan dengan air bersih setelah buang air besar atau
membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi
perabotan dan alat-alat yang dipegang anak
d. Anak yang suka memasukan tangan atau mainan yang terkontaminasi
kedalam mulut,sehingga virus tersebut dapat bertahan dipermukaan udara
sampai beberapa hari akibatnya anak anti mencret
e. Pencucian pemakaian botol susu yang tidak bersih .

7. TANDA DAN GEJALA DIARE


a. Anak menjadi cengeng, rewel dan gelisah
b. Suhu badan tinggi
c. Nafsu makan menurun
d. Tinja / berak berbentuk cair atau encer
e. Buang air besar lebih dari tiga kali sehari
f. Warna tinja kehijau-hijauan
g. Anus dan daerah sekitarnya lecet
h. Muntah
i. Berat badan menurun
j. Turgor kulit kurang
k. Mata dan ubun-ubun menjadi cekung pada bayi
l. Mulut dan bibir kering
m. Nadi lemah sampai tidak teraba
n. Tangan dan kaki teraba dingin (FKUI,1999)

8. AKIBAT DIARE
a. Dehidrasi.
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui
tinja.Kehilangan sejumlah air dan elektrolit bertambah berat bila ada
muntah dan demam

Tabel 2.1
Derajat Dehidrasi
No Tanda dan Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi
Gejala Ringan Sedang Berat
1 Keadan umum Sadar Gelisah,lemah Tidak sadar
dan rewel
2 Denyut nadi Normal kurang Cepat dan lemah: Cepat, halus,
dari 120-140/menit kadang tidak
120/ menit teraba
3 Pernafasan Normal Dalam dan cepat Dalam dan
cepat
4 Ubun-ubun Normal Cekung Sangat Cekung
5 Kelopak mata Ada Cekung Sangat cekung
6 Air mata Ada Tidak ada Sangat kering
7 Selaput lender Lembab Kering Sangat kering
8 Turgor kulit Jika dicubit Untuk Untuk
kembalinya kembalinya kembalinya
cepat lambat sangat lambat
9 Air seni Normal Berkurang Tidak kencing
10 Rasa haus Minum baik Haus Malas minum
atau tidak mau
minum

b. Gangguan gizi terjadi akibat muntah, sering buang air besar dan, kelaparan
(Berkurangnya asupan makanan, semantara pengeluaran bertambah)
c. Hipokalemia
Penderita diare sering mengalami penurunan kadar kalium karena
kehilangan kalium yang banyak melalui tinja.Sehingga mengakibatkan
kelemahan otot secara umum, aritmia jantung,dan ileus paralitik.
d. Syok
Terjadinya gangguan sirkulasi darah akibat kehilangan cairan dan elektrolit
yang banyak melalui muntah dan buang air besar.
e. Kematian . (Kemenkes RI, 2016)

7. CARA PENCEGAHAN DIARE


a. Pemberian ASI
ASI memiliki ntibody yang dapat membantu tubuh melawan kuman
penyakit.
b. Membiasakan mencuci tangan:
Kebiasan seluruh anggota keluarga untuk selalu mencuci tangan dengan
sabun:
1) Setelah buang air besar
2) Setelah membersihkan tinja anak
3) Sebelum makan
4) Sebelum menyediakan makanan untuk anak
c. Memperkuat pertahanan tubuh
1) Imunisasi campak
2) Meneruskan pemberian ASI sampai umur dua tahun
3) Memperbaiki status gizi anak dengan memberikan makanan pendamping
ASI yang bergizi
d. Menggunakan air bersih
Air yang gunakan untuk kebutuhan sehari-hari harus memenuhi syarat
air bersih seperti:
1) Sumber air harus terlindung
2) Air yang digunakan harus bersumber dari air bersih
3) Air harus dimasak sampai mendidih sebelum diminum
e. Menjaga kebersihan lingkungan
Diare terjadi akibat sanitasi dan lingkungan yang tidak bersih. Membiarkan
anak bermain,merangkak di tanah akan mengakibatkan anak terpapar bibit
penyakit dari kotoran manusia,dan hewan
f. Berak dikakus,tidak dikali,pantai,sawah atau sembarang tempat
g. Menjaga kebersihan perabotan makanan ataupun alat bermain anak
(Kemenkes RI, 2016)

8. CARA PENANGGULANGAN DIARE


a. Pemberian ASI dan makanan yang cukup pada anak
b. Beri cairan yang lebih banyak dari biasanya ketika anak diare
c. Berikan cairan rumah tangga seperti,kuah sayur, air putih matang, dan air
tajin
d. Berikan larutan gula garam
Cara pembuatan larutan gula garam yaitu dua sendok the gula pasir dan
seujung sendok the garam halus dalam satu gelas air masak, kemudian
diaduk rata dan diberikan kepada anak sebanyak mungkin ia mau minum
e. Berikan Oralit
Tabel 2.2
Kebutuhan Oralit Perkelompok Umur

Umur Jumlah oralit yang diberikan Jumlah oralit yang


tiap BAB disediakan dirumah

< 1 tahun 50-100 ml 400 ml / hari (2 bungkus)


1-4 tahun 100-200 ml 600-800 ml / hari (3-4
> tahun 200-300 ml bungkus)
Dewasa 300-400 ml 800-1000 ml / hari (4-5
bungkus)
1200-2800 ml / (6-14 bungkus)

Ibu harus segera membawa anak ketenaga kesehatan bila keadaan anak tidak
membaik dalam waktu tiga hari:
a) Mengeluarkan tinja yang berbentuk cair lebih dari 6 kali
b) Muntah terus menerus
c) Rasa haus
d) Tidak dapat minum atau makan
e) Demam tinggi
f) Ada darah dalam tinja

9. PEMERIKASAAN LABORATORIUM
a. Pemerikasaan Tinja
b. Pemerikasaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan
menentukan PH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan
pemerikasaan analisa gas darah ASTRUP (bila memungkinkan)
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium, dan fosfor
dalam serum
e. Pemerikasaan intubasi duodenum untuk mngetahui jenis jasad renik atau
parasit secara kualitatif, dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita
diare kronik
DAFTAR PUSTAKA

Ariani. 2016. Diare Pencegahan dan Pengobatan. Yogyakarta: Nuha Medika.


Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku saku petugas kesehatan. Jakarta.
Kemenkes RI. Kementerian kesehatan RI. 2016. Pedoman Umum Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta. Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai