Pengertian Diare. Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih
dari 3 kali sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah dan
lendir.
B. Jenis Diare
1. Diare akut : terjadi selama 3-5 hari
2. Diare berkepanjangan : berlangsung antara 7-14 hari
3. Diare kronik : berlangsung lebih dari 14 hari
C. Penyebab Diare Penyebab diare adalah sebagai berikut :
1. Infeksi : virus, bakteri, parasit.
2. Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan.
3. Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak atau protein.
4. Sistem kekebalan tubuh menurun.
5. Psikologis : rasa takut dan cemas.
D. Tanda dan Gejala Diare
1. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang.
2. Sering buang air besar > 3x dengan bentuk cair atau encer, kadang disertai mual dan
muntah.
3. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi yaitu ubun-ubun cekung dan mata cowong, kelenturan
kulit menurun, kulit kering, merasa haus, bibir kering dan penurunan berat badan.
4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya BAB.
5. Frekuensi kencing menurun disebabkan karena terjadi kekurangan cairan dalam tubuh.
E. Cara Penanganan Diare
1. Khususnya untuk ibu yang masih menyusui diharapkan menghindari makanan yang
berminyak, pedas, mengandung gas, (Ibu harus lebih memperhatikan dan menjaga pola
makan).
2. Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan oralit, tetap minum
ASI (bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara air matang sebanyak 250cc dicampur
dengan 2 sendok teh gula dan 1 sendok teh garam.
3. Tetap makan dan minum.
4. Istirahat yang cukup.
5. Bila masih Diare segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
F. Kebutuhan Oralit Sesuai Kelompok Umur:
Umur Setiap Mencret Jumlah oralit yang disediakan di rumah < 1 tahun ½ gelas 400 ml/hari
(2 bungkus)
1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5 – 12 tahun 1½ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan: 1 bungkus Oralit = 1 gelas = 200 ml : Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.
G. Cara Pencegahan Diare Cara untuk mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pemberian ASI Eksklusif 4 s/d 6 bulan.
2. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah makanan dan
makan, sebelum memberi makan pada anak-anak.
3. Mencuci payudara dengan air hangat sebelum memberikan ASI pada anak.
4. Khususnya pada ibu yg bekerja/setelah bepergian, sebelum memberikan ASI pada anak
alangkah baiknya payudara dibersihkan terdahulu dan ASI dibuang sedikit.
5. BAB pada tempatnya.
6. Jangan makan di sembarang tempat.
7. Menggunakan air matang untuk minum.
8. Memperkuat daya tahan tubuh : ASI minimal 2 tahun pertama, meningkatkan status gizi,
dan imunisasi.
9. Meletakkan makanan di tempat tertutup.
I. LATAR BELAKANG
D i a r e m a s i h m e r u p a k a n m a s a l a h k e s e h a t a n m a s y a r a k a t d i
n e g a r a berkembang. Di Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas pada anak balita. Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada tahun2009
menunjukkan 116 anak usia 1-3 tahun menderita diare cair akut sebesar 66,38%,
diare disertai lendir dan darah sebanyak 33,62% dimana penderita diare laki-laki 61,21%
dan perempuan 38,79%. Menurut WHO, diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap
tahun sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu
penyebab kematian kedua terbesar pada balita. Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa
dipungkiri bahwa diare masih m en ja di p er ma s a la ha n da la m ma s y ar ak at
k hus us ny a k el ua rg a d i In do ne s i a hingga terkadang diare dianggap sebagai hal
yang sepele. Padahal kalau tidak d i t a n g a n i dengan cepat dan tepat
d i a r e a k a n m e n g a n c a m n y a w a b a g i pe nd er it an ya .
K u ra ng ny a in fo rm as i t en ta ng k eb er s i ha n li ng ku ng an ma up un makanan
yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor
penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting
dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu
a n g g o t a k el ua rg a ya ng te rk en a di ar e ma ka da ri ke lu ar ga l ah ya ng h ar us
m em be ri k an pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua
keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare
ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai
diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan informasi
kepada masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya diharapkan dapat
menambah pengetahuan keluarga terhadap penanganan diare sehingga k el ua rg a
m am pu me ng ap li ka s i k an i nf or ma s i ya ng di da pa t un tu k m en ce ga h terjadinya
penyakit diare di keluarga.
IV. METODE
Ceramah, diskusi/tanya jawab
V. MEDIA
Leaflet,LCD, Flip Chart.
VI. ISI MATERI (materi lengkap terlampir)
1. Definisi (pengertian) diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Tindakan bila anak mengalami diare
5. Pencegahan diare
VIII.ORGANISASI
1. Sekretaris : Yuli Parwati
2. Moderator : Yuni Dwi Antari
3. Penyaji : Yunita Kartika Dewi
4. Fasilitator : Yoga Pratama
5. Observer : Yosua Edwin Arybowo
IX. SETTING TEMPAT
PESERTA
PESERTA
X. EVALUASI
a. Struktur :
1) Penyuluhan kesehatan tentang TBC berjalan dengan baik, pasien dan keluarga dapat
memahami penyuluhan yang diberikan.
2) Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
1) Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh.
XI. REFERENSI:
I. Pengertian
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali
sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah dan lendir.
II. Jenis Diare
a. Diare akut : terjadi selama 3-5 hari
b. Diare berkepanjangan : berlangsung antara 7-14 hari
c. Diare kronik : berlangsung lebih dari 14 hari
Catatan: 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml : Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.
Kesimpulan:
Dari penyuluhan yang dilakukan dapat saya simpulkan diare disebabkan dari bakteri, virus,
dan jamur. Selain itu, makanan basi juga dapat menyebabkan diare, kemampuan tubuh tidak
dapat menerima makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan dll.
Pemberian ASI eksklusif 4 s/d 6 bulan, mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum
memasak, mengolah makanan dan makan, sebelum memberi makan pada anak-anak,
mencuci payudara dengan air hangat sebelum memberikan ASI pada anak, khususnya pada
ibu yg bekerja/setelah bepergian, sebelum memberikan ASI pada anak alangkah baiknya
payudara dibersihkan terdahulu dan ASI dibuang sedikit, BAB pada tempatnya, jangan
makan di sembarang tempat, menggunakan air matang untuk minum, memperkuat daya tahan
tubuh : ASI minimal 2 tahun pertama ; meningkatkan status gizi ; dan imunisasi, serta
meletakkan makanan di tempat tertutup.