Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP )

UPAYA KESEHATAN REHABILITATIF PADA PENGGUNA NARKOBA

Oleh :

NAMA : Nurfajriani
NIM : PO714201151034
KELAS :A

PROGRAM STUDI D.IV KEPERAWATAN MAKASSAR


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MAKASSAR
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Penyuluhan : Narkoba dan NAPZA


Penyuluh : Nurfajriani
Tempat Pelaksanaan :
Hari,Tanggal :
Waktu :
Sasaran : masyarakat dan pengguna narkoba

A. Tujuan
a. Tujuan intruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan, masyarakat dan pengguna narkoba dapat
memperoleh informasi tentang narkoba dan NAPZA.
b. Tujuan intruksional khusus
1. Masyarakat dan Pengguna narkoba memahami pengertian narkoba dan NAPZA
2. Masyarakat dan Pengguna narkoba memahami bahaya narkoba dan NAPZA
3. Masyarakat dan Pengguna narkoba memahami faktor penyebab narkoba dan
NAPZA
4. Masyarakat dan Pengguna narkoba memahami cara mencegah narkoba dan
NAPZA
5. Masyarakat dan Pengguna narkoba memahami dampak narkoba dan NAPZA
6. Masyarakat dan Pengguna narkoba memahami rahabilitasi pecandu narkoba dan
NAPZA
B. Pokok bahasan
Bahaya Narkoba dan NAPZA.
C. Sub pokok bahasan
a. Pengertian narkoba dan NAPZA
b. Bahaya narkoba dan NAPZA
c. Faktor penyebab narkoba dan NAPZA
d. Cara mencegah narkoba dan NAPZA
e. Dampak narkoba dan NAPZA
f. Rahabilitasi pecandu narkoba dan NAPZA
D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. Media dan alat bantu
a. Leaflet
b. Flipchart
F. Materi
Terlampir
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Ket
1 Pembukaan 5 a. Memberi salam a. Membalas salam
menit b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan cakupan c. Memperhatikan
materi
d. Melakukan kontrak d. Memperhatikan
waktu
2 Penyajian 25 a. Menjelaskan a. Memperhatikan
Materi menit pengertian narkoba
dan NAPZA
b. Menjelaskan Bahaya b. Memperhatikan
narkoba dan NAPZA
c. Menjelaskan Faktor c. Memperhatikan
penyebab narkoba
dan NAPZA
d. Menjelaskan Cara d. Memperhatikan
mencegah narkoba
dan NAPZA
e. Dampak narkoba dan e. Memperhatikan
NAPZA
f. Rahabilitasi pecandu f. Memperhatikan
narkoba dan NAPZA
3 Diskusi 15 Menjawab pertanyaan Mengajukan pertanyaan
menit
4 Penutup 5 a. Mengajukan a. Peserta menjawab
menit pertanyaan untuk pertanyaan yang
mengevaluasi keluarga diajukan oleh penyaji
b. Mengucapkan salam b. Peserta menjawab
salam
MATERI
A. Pengertian Narkoba dan NAPZA
NAPZA merupakan singkatan dari Narkotik, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif.
Narkotik adalah, adalah zat/bahan aktif yang bekerja pada sistem syaraf pusat (otak),
yang dapat menyebabkan penurunan sampai hilangnya kesadaran dari rasa sakit (nyeri)
serta dapat menimbulkan ketergantungan (ketagihan). Zat yang termasuk golongan ini,
antara lain: Putaw (heroin), Morfin, dan Opiat lainnya.
Psikotropika, adalah zat bahan aktif bukan narkotika, bekerja pada sistem syaraf
pusat dan dapat menyebabkan perasaan khas pada aktifitas mental dan perilaku serta
dapat menimbulkan ketergantungan (ketagihan). Zat yang termasuk golongan ini, antara
lain: Shabu-shabu, Amphetamin, dan Ekstasi.
Zat Adiktif, adalah zat bahan aktif bukan narkotika atau psikotropika, bekerja pada
sistem syaraf pusat dan dapat menimbulakn ketergantungan. Zat yang termasuk
golongan ini adalah:LSD, Psisolin, Psilosibin, Meskalin, Ganja dan beberapa pelarut
seperti lem, cat, dan lain-lain.
B. Bahaya Narkoba dan NAPZA
NAPZA membahayakan hidup pemakai sendiri maupun orang lain. Bagi pemakai,
selain tidak dapat hidup normal, ia juga bisa menghadapi kematian karena overdosis atau
penyakit lain. Para pemakai NAPZA biasanya juga menjadi beban bagi orang-orang lain
di sekitarnya mulai dari keluarganya sendiri sampai masyarakat luas.
Orang yang menyalahgunakan NAPZA disebut pengguna obat biasanya tidak dapat
hidup normal. Penyalahgunaan obat menciptakan ketergantungan fisik maupun psikologis
pada tingkat yang berbeda-beda. Ketergantungan atau kecanduan menyebabkan pengguna
tidak dapat hidup tanpa obat.
Ketergantungan fisik menyebabkan timbulnya rasa sakit luar biasa bila ada usaha
untuk mengurangi pemakaiannya atau bila pemakaian akan dihentikan. Ketergantungan
secara psikologis menimbulkan tingkah laku yang kompulsif (berkeras, ngotot) untuk
memperoleh obat-obatan tersebut Ketergantungan ini menyebabkan perilaku orang
tersebut menjadi aneh dan kadang-kadang tak terkendali.
Keadaan ini semakin buruk manakala tubuh sang pemakai menjadi kebal, sehingga
kebutuhan tubuh akan zat yang biasa dipakainya tersebut meningkat untuk dapat sampai
pada efek yang sama tingginya (disebut toleransi). Dosis yang tinggi dan pemakaian
yang sering diperlukan untuk menenangkan keinginan yang besar. Semakin tinggi dosis
dan semakin sering pemakaian, semakin besar kemungkinan pemakai mengalami over
dosis (takaran melebihi kemampuan tubuh menerimanya) yang menyebabkan kematian.
Penyalahgunaan NAPZA menimbulkan berbagai perasaan enak, nikmat, senang,
bahagia, tenang dan nyaman pada pemakainya. Tetapi perasaan positif ini hanya
berlangsung sementara, yaitu selama zat bereaksi dalam tubuh. Begitu efek NAPZA
habis, yang terjadi adalah justru rasa sakit dan tidak nyaman sehingga pemakai merasa
perlu menggunakannnya lagi. Hal ini terus berulang sampai pemakai menjadi tergantung.
Ketergantungan pada NAPZA inilah yang mengakibatkan berbagai dampak negatif
dan berbahaya, baik secara fisik, psikologis maupun sosial.
a. Fisik : sistim syaraf pusat yaitu otak dan sum-sum tulang
belakang, organ-organ otonom (jantung, paru, hati, ginjal) dan pancaindera.
b. Psikologis atau kejiwaan : Perasaan tertekan bila tidak memakai obat tersebut,
percobaan bunuh diri karena tidak dapat mendapatkan obat yang dibutuhkan,
melakukan tindak kekerasan.
c. Sosial dan Ekonomi : Merugikan keluarga, sekolah, lingkungan, masyarakat
bahkan bangsa.
d. Hukum Dan Keamanan : Pemakai NAPZA seringkali tidak dapat
mengendalikan diri dan bersikap sesuai dengan norma- norma umum masyarakat
dan hal itu melanggar hukum yang berlaku di negara Indonesia.
e. Lingkungan : pengguna NAPZA akan cenderung berperilaku tidak
sesuai dengan norma dalam masyarakat.
C. Faktor Penyebab Narkoba dan Napza
Keingintahuan yang besar tanpa sadar akibatnya.
Keinginan untuk mencoba-coba karena penasaran.
Keinginan untuk bersenang-senang.
Keinginan untuk mengikuti tren atau gaya.
Keinginan untuk diterima oleh lingkungannya.
Menghindari dari rasa kebosanan
Beberapa faktor yang berperan pada penyalahgunaan NAPZA adalah :
a. Faktor Keluarga
1. Faktor orangtua atau keluarga yang ikut menjadi pencetus remaja menjadi
penyalahgunaan napza adalah orangtua yang:
2. Kurang komunikatif dengan anak dan terlalu menuruti kemauan anak (permisif).
3. Terlalu sibuk dan kurang memberi perhatian pada anak, Tidak sepaham dalam
mendidik anak.
4. Keluarga yang memiliki sejarah (termasuk orangtua) mengalami ketergantungan
NAPZA
5. Keluarga dengan manajemen keluarga yang kacau, yang terlihat dari pelaksanaan
aturan yang tidak konsisten dijalankan oleh ayah dan ibu.
6. Keluarga dengan konflik yang tinggi dan tidak pernah ada upaya penyelesaian
yang memuaskan semua pihak yang berkonflik. Konflik dapat terjadi antara ayah
dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, maupun antar-saudara.
7. Keluarga dengan orangtua yang otoriter. Di sini peran orangtua sangat dominan,
dengan anak yang hanya sekadar harus menuruti apa kata orang tua dengan alasan
sopan santun, adat istiadat, atau demi kemajuan dan masa depan anak itu sendiri
tanpa diberi kesempatan untuk berdialog dan menyatakan ketidaksetujuannya.
8. Keluarga yang perfeksionis, yaitu keluarga yang menuntut anggotanya mencapai
kesempurnaan dengan standar tinggi yang harus dicapai dalam banyak hal.
9. Keluarga yang neurosis, yaitu keluarga yang diliputi kecemasan dengan alasan
yang kurang kuat, mudah cemas dan curiga, dan sering berlebihan dalam
menanggapi sesuatu.
b. Faktor Kepribadian
Kepribadian penyalahguna NAPZA juga turut berperan dalam perilaku ini. Pada
remaja, biasanya penyalahguna NAPZA memiliki konsep diri yang negatif dan harga
diri yang rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidak
mampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan
cenderung depresi, juga turut mempengaruhi. Selain itu, kemampuan remaja untuk
memecahkan masalahnya secara adekuat berpengaruh terhadap bagaimana ia mudah
mencari pemecahan masalah dengan melarikan diri. Hal ini juga berkaitan dengan
mudahnya ia menyalahkan lingkungan dan lebih melihat faktor- faktor di luar dirinya
yang menentukan segala sesuatu. Dalam hal ini, kepribadian yang dependen dan tidak
mandiri memainkan peranan penting dalam memandang NAPZA sebagai satu-satunya
pemecahan masalah yang dihadapi.
c. Faktor Kelompok
Kelompok teman sebaya dapat menimbulkan tekanan kelompok, yaitu cara teman-
teman atau orang-orang seumur untuk mempengaruhi seseorang agar berperilaku
seperti kelompok itu. Tekanan kelompok dialami oleh semua orang bukan hanya
remaja, karena pada kenyataannya semua orang ingin disukai dan tidak ada yang mau
dikucilkan.
Kegagalan untuk memenuhi tekanan dari kelompok teman sebaya, seperti
berinteraksi dengan kelompok teman yang lebih populer, mencapai prestasi dalam
bidang olah raga, sosial dan akademik, dapat menyebabkan frustrasi dan mencari
kelompok lain yang dapat menerimanya. Sebaliknya, keberhasilan dari kelompok
teman sebaya yang memiliki perilaku dan norma yang mendukung penyalahgunaan
NAPZA dapat muncul.
d. Faktor kesempatan
Ketersediaan NAPZA dan kemudahan memperolehnya juga dapat dikatakan
sebagai pemicu. Indonesia yang sudah menjadi tujuan pasar narkotika internasional,
menyebabkan zat-zat ini dengan mudah diperoleh. Bahkan beberapa media massa
mendapat informasi bahwa para penjual narkotika menjual barang dagangannya di
sekolah-sekolah, termasuk sampai di SD. Penegakan hukum yang belum sepenuhnya
berhasil tentunya dengan berbagai kendalanya juga turut menyuburkan usaha
penjualan NAPZA di Indonesia.
e. Faktor lingkungan
Lingkungan masyarakat yang bayak berperan dalam menentukan karakteristik
seseorang, sifat serta perilaku seseorang akan sangat berpengarug terhadap penyalah
gunaan obat tersebut karena kondisi lingkungan yang kurang aktiv dalam upaya
pemberantasan peredaran obat- obatan tersebut atau sikap tak acuh seolah
membiarkan penyalahgunaan napza.
D. Cara Mencegah Narkoba dan Napza
a. Peranan Diri Sendiri
Jangan pernah mencoba
Bergaul dengan selektif
Jadi diri sendiri
Melakukan kegiatan yang positif
Pendirian yang teguh
Kenali lingkungan dengan benar
Kenali dengan benar informasi tentang Napza
Mendekatkan diri dengan Tuhan
b. Peranan Orang Tua
Menciptakan keluarga yang harmonis
Menanamkan rasa tanggung jawab dan percaya diri
Menciptakan komunikasi secara terbuka dan harmonis
Menyalurkan hobi dan bakatnya secara positif
Memperlakukan anak secara adil
c. Peranan Masyarakat
Gerakan kampanye anti Napza
Bekerjasama dengan orang yang berpengaruh
d. Peranan Pemerintah
UU tentang Narkotika dan Psikotropika
Pembentukan LSM
Pembentukan Tempat Rehabilitasi
E. Dampak Narkoba dan Napza
a. Dampak tidak langsung narkoba yang disalahgunakan
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan
pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya
tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat
terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau
perguruan tinggi alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan
gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani
kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir
batin.
b. Dampak langsung narkoba bagi jasmani / tubuh manusia
1. Gangguan pada jantung
2. Gangguan pada hemoprosik
3. Gangguan pada traktur urinarius
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada tulang
6. Gangguan pada pembuluh darah
7. Gangguan pada endokrin
8. Gangguan pada kulit
9. Gangguan pada sistem syaraf
10. Gangguan pada paru-paru
11. Gangguan pada sistem pencernaan
12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis,
Herpes, TBC, dll.
c. Dampak langsung narkoba bagi kejiwaan / mental manusia
1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
3. Menyebabkan bunuh diri
4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
d. Dampak fisik
Adaptasi biologis tubuh kita terhadap penggunaan narkoba untuk jangka waktu
yang lama bisa dibilang cukup ekstensif, terutama dengan obat-obatan yang tergolong
dalam kelompok downers. Tubuh kita bahkan dapat berubah begitu banyak hingga
sel-sel dan organ-organ tubuh kita menjadi tergantung pada obat itu hanya untuk bisa
berfungsi normal.
e. Dampak mental
Selain ketergantungan fisik, terjadi juga ketergantungan mental. Ketergantungan
mental ini lebih susah untuk dipulihkan daripada ketergantungan fisik.
Ketergantungan yang dialami secara fisik akan lewat setelah GPO diatasi, tetapi
setelah itu akan muncul ketergantungan mental, dalam bentuk yang dikenal dengan
istilah sugesti. Orang seringkali menganggap bahwa sakaw dan sugesti adalah hal
yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakaw bersifat fisik, dan merupakan
istilah lain untuk Gejala Putus Obat, sedangkan sugesti adalah ketergantungan mental,
berupa munculnya keinginan untuk kembali menggunakan narkoba. Sugesti ini tidak
akan hilang saat tubuh sudah kembali berfungsi secara normal.
f. Dampak emosional
Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang (mood altering
substance). Saat menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut
terpengaruh. Salah satu efek yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood.
Narkoba dapat mengakibatkan ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya.
Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan jenis-jenis narkoba yang termasuk
dalam kelompok uppers seperti Shabu-shabu, dapat memunculkan perilaku agresif
yang berlebihan dari si pengguna, dan seringkali mengakibatkannya melakukan
perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila orang tersebut pada dasarnya
memang orang yang emosional dan bertemperamen panas.
F. Rehabilitasi Pecandu Narkoba dan Napza
1. Upayakan mandi menggunakan air hangat,gunanya agar pasien tidak beku peredaran
darahnya karena pemakai bila sudah sakau (bahasa keren over dosis) maka aliran
darah mudah membeku pasien akan mudah sekali kedinginan.
2. Berjemur diterik matahari dengan memakai pakaian yang tebal minimal
menggunakan baju 5 lapis plus jaket sweter upayakan semua badan terselubung alias
tertutup rapat gunanya bila terkena sinar matahari pasien akan berkeringat jadi akan
membuang kotoran insfeksi racun narkoba di dalam peredaran darah,semakin banyak
keluar keringat semakin bagus dan akan mempercepat penyembuhan.
3. Meminum susu steril banyak tersedia di supermarket sebagai contoh susu bear brand
atau susu sapi asli dari peternak,gunanya untuk melawan atau sebagai anti toksin
racun narkoba,dan berfungsi pula sebagai pembersih racun, bila pasien semakin
banyak minum susu steril maka semakin baik, pasien tidak akan bisa mengkonsumsi
narkoba lagi karena akan mengalami penolakan dari tubuhnya
4. Mengkonsumsi telur setengah matang minimal 4 butir sehari,ini berguna sebagai
penyembuh dari kerusakan otak sebab pasien pengguna narkoba itu kebanyakan
mengalami kegilaan buruknya lagi kegagalan sistem otak yg mengakibatkan
kematian
5. Mengkonsumsi Vitamin C setiap mengalami tubuh yg lemah dan
kedinginan umumnya pasien pengguna narkoba akut sering kali tidak bergairah
selalu tidur tak bergerak seperti mayat hidup, dengan mengkonsumsi Vitamin C
pasien dirangsang untuk aktif bergerak agar tidak mengalami pembekuan sel darah.
6. Jika pasien pengguna dalam keadaan sangat ketergantungan maka ada baiknya
diberikan sedikit narkoba tapi dalam jumlah yg kecil saja yang artinya sedikit
gunanya agar tidak terjadi hal-hal yg tidak kita ingin kan karena pasien pengguna
narkoba itu bila sedang Over dosis prilaku dan mentalnya terganggu dan sangat labil
cendrung membahayakan orang lain atau dengan menggunakan obat penenang sesuai
dosis.
7. Ajaklah pasien berolah raga ini yg juga tidakalah pentingnya dan sangat
pentingsekali
8. Berikan pasien motipasi hidup,katakan padanya bahwa hidup didunia sangatlah
berharga jika kita dalam keadaan sehat,dan segala seuatu itu bisa dapat dan diraih
bila kita sehat,ingat kan pasien tentang tuhan yg mampu menolong kita dari masalah
apapun jika kita mau berubah dan mau kembali menjadi orang yg berguna bagi orang
lain, dan yakin kan pasien dan keluarganya bahwa pengguna narkoba itu dapat
disembuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://rsanusi.blogspot.co.id/2012/06/8-cara-mengobati-pengguna-narkoba.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-dan-jenis-jenis-napza.html
http://sitimaryamblogadress.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai