Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“STIGMA TERHADAP ODHA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 03 :

Saida F. Yaidin (P.1608044) Heldian Rahangiar


Ismyarsi Sise (P.1608048) Gresye Tutuarima
Vonny Torimtubun (P.1608030) Firmin Riry (P.1608050)
Marla Hattu Dandi Hasan (P.16080320
Afrily Horst Hafsa Rengiwur
Marla Hattu Vikky Fauzi Thio (P.1608025)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


YAYASAN BANGUN PERSADA
STIKES PASAPUA AMBON
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ambon, 29 Agustus 2018

Kelompok 03
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan Makalah..............................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Pengertian Stigma..........................................................................................................6
B. Stigma terhadap ODHA.................................................................................................6
C. Alasan yang membuat Stigma terhadap ODHA masih sulit diberantas ........................7
D. Dampak negatif pemberian Stigma pada ODHA...........................................................8
E. Upaya penanggulangan Stigma pada ODHA.................................................................9
BAB III. PENUTUP.................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan AIDS. HIV ini
merusak sistem kekebalan tubuh manusia karena merusak sel darah putih (sel T/ T Helper/ sel
CD4). HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam
darah, sperma atau cairan vagina. Sedangkan Aids (Acquired Immunodefiency Syndrome)
sendiri adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh Virus HIV yang merusak sistem
kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi rawan terhadap serangan penyakit.
Orang Dengan HIV/AIDS atau disingkat ODHA adalah istilah yang digunakan bagi
penderita penyakit mematikan menular seksual HIV/AIDS. HIV/AIDS disebut penyakit
menular seksual disebabkan penularan awal dan yang paling banyak memang diakibatkan
dari aktivitas tersebut. Kegiatan prostitusilah yang menumbuh suburkan penyebaran penyakit
ini. Sedangkan istilah mematikan, disebabkan oleh virus ini menyerang sistem kekebalan
tubuh yang akan membawa kematian pada pasien dan sampai saat ini belum ditemukan obat
yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Obat yang tersedia saat ini hanyalah untuk
memperkuat pertahanan tubuh ODHA, bukan menyembuhkan Odha dari HIV/AIDS.
Stigma dan diskriminasi telah menjadi hukuman sosial oleh masyarakat di berbagai
belahan dunia terhadap pengidap HIV/AIDS yang bisa bermacam-macam bentuknya, antara
lain berupa tindakan-tindakan pengasingan, penolakan, diskriminasi, dan penghindaran atas
orang yang terinfeksi HIV.
Tindakan diskriminasi dan stigmatisasi membuat orang enggan untuk melakukan tes
HIV, enggan mengetahui hasil tes mereka, dan tidak berusaha untuk memperoleh perawatan
yang semestinya serta cenderung menyembunyikan status penyakitnya. Hal ini semakin
memperburuk keadaan, membuat penyakit yang tadinya dapat dikendalikan menjadi
semacam “hukuman mati” bagi para pengidapnya dan membuat penyakit ini makin meluas
penyebarannya secara terselubung.
Stigma dan diskrimansi terhadap ODHA merupakan tantangan yang bila tidak teratasi,
potensial untuk menjadi penghambat upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Diskriminasi
yang dialami ODHA baik pada unit pelayanan kesehatan, tempat kerja, lingkungan keluarga
maupun di masyarakat umum harus menjadi prioritas upaya penanggulangan HIV dan AIDS.
Oleh sebab itu perlu dukungan dan perberdayaan kelompok-kelompok dukungan sebaya
(KDS) sebagai mitra kerja yang efektif dan mahasiswa sebagai kelompok yang potensial
dalam mengurangi stigma dan diskriminasi (Komisi Penanggulangan AIDS, 2007).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Stigma?
2. Bagaimana dengan Stigma Pada Odha
3. Alasan-alasan apa saja yang membuat stigma terhadap ODHA masih sulit diberantas
dan diluruskan ?
4. Apa saja dampak negatif stigma terhadap ODHA ?
5. Apa saja Upaya Penanggulangan stigma ODHA pada masyarakat

C. Tujuan Makalah
memperbaiki stigma masyarakat terhadap ODHA.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STIGMA
Stigma adalah Hukuman sosial yang ditujukan kepada seseorang dikarenakan ada
sesuatu hal yang berbeda dari biasanya dan cenderung sebagai hal yang memalukan dan aib.
Dan mereka yang merasa distigma akan merasa terbuang dan secara tidak langsung dicap
sebagai “pendosa.”
Stigma juga dipergunakan dalam istilah "stigma sosial", yaitu tanda bahwa seseorang
dianggap ternoda dan karenanya mempunyai watak yang tercela
stigma merupakan pandangan seseorang terhadap orang lain. Stigma disini ialah stigma
terhadap orang yang mengalami penyakit HIV/AIDS, jadi bagaimana pandangan masyarakat
terhadap ODHA.

B. STIGMA TERHADAP ODHA


Stigma terhadap ODHA telah melekat sejak pertama kali virus ini ditemukan dan
menyebar luas. Penyakit ini sering dikaitkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang,
perilaku seks bebas, serta hubungan seksual sesama jenis (homoseksual). Karena kaitan
tersebut, ODHA pun mendapat cap yang negatif dalam masyarakat.
Padahal, HIV/AIDS bisa ditularkan pada siapa saja. Termasuk orang yang tidak pernah
menggunakan narkoba, tidak pernah menggunakan jasa pekerja seks komersial (PSK), dan
tidak pernah berhubungan seks sesama jenis.
Stigma dan diskriminasi tidak hanya dilakukan oleh masyarakat awam, namun juga
dilakukan oleh petugas kesehatan baik dokter dan perawat serta mahasiswa yang
perpendidikan tinggi juga ikut melakukan diskriminasi dan stigmatisasi.
Di sisi lain para petugas kesehatan baik dokter atau perawat yang dalam keseharianya
sering menangangani pengidap penyakit ini juga biasanya mendapatkan perlakuan
diskriminasi dan stigma oleh masyarakat, seperti contohnya jika sakit mereka menghindari
untuk terlihat berobat atau menolak untuk ditangani oleh dokter dan petugas kesehatan yang
biasa menangani pengidap HIV/AIDS.
Stigma dan diskrimansi terhadap ODHA merupakan tantangan yang bila tidak teratasi,
potensial untuk menjadi penghambat upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Diskriminasi
yang dialami ODHA baik pada unit pelayanan kesehatan, tempat kerja, lingkungan keluarga
maupun di masyarakat umum harus menjadi prioritas upaya penanggulangan HIV dan AIDS.
Stigma dari lingkungan sosial dapat menghambat proses pencegahan dan pengobatan.
Penderita akan cemas terhadap diskriminasi dan sehingga tidak mau melakukan tes. ODHA
dapat juga menerima perlakuan yang tidak semestinya, sehingga menolak untuk membuka
status mereka terhadap pasangan atau mengubah perilaku mereka untuk menghindari reaksi
negatif. Mereka jadi tidak mencari pengobatan dan dukungan, juga tidak berpartisipasi untuk
mengurangi penyebaran. Reaksi ini dapat menghambat usaha untuk mengintervensi HIV &
AIDS.
C. ALASAN-ALASAN YANG MEMBUAT STIGMA TERHADAP ODHA MASIH
SULIT DIBERANTAS DAN DILURUSKAN

1. Kurangnya pengetahuan dan kesalahan informasi tentang HIV/AIDS

Di kalangan masyarakat, masih banyak yang beranggapan bahwa ODHA identik dengan
seseorang yang sering menggunakan obat terlarang, berhubungan seks dengan pekerja seks
komersial, dan lain sebagainya. Selain itu, masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa
HIV bisa ditularkan hanya dengan kontak fisik atau berdekatan dengan ODHA.

Pemberian informasi tentang HIV/AIDS yang benar di kalangan masyarakat bisa membantu
upaya pemerintah dalam mengurangi stigma dan diskriminasi pada ODHA.

2. Takut bersentuhan dengan ODHA

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dan kesalahan informasi tentang


HIV/AIDS akan berdampak pada munculnya ketakutan masyarakat untuk melakukan kontak
fisik dengan ODHA. Mulai dari berjabat tangan, duduk berdekatan, makan bersama, dan
lainnya. Padahal, HIV hanya bisa ditularkan melalui hubungan seksual yang berisiko,
penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi virus HIV, dan melalui ibu yang positif HIV
ke bayi yang dilahirkannya.

Bersentuhan kulit, berjabat tangan, berpelukan, atau makan bersama seorang ODHA tidak
akan menularkan penyakit ini. Berada di dekat ODHA juga tidak akan membuat Anda
tertular karena virus ini tak bisa berpindah lewat udara.

3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak buruk dari stigma pada ODHA

Hal ini disebutkan dalam buku UNAIDS (2007) yang berjudul “Reducing HIV Stigma and
Discrimination”. Banyak orang dengan mudah melakukan diskriminasi pada ODHA karena
mereka tidak berpikir lebih jauh, seperti apa dampak diskriminasi yang dilakukannya
terhadap kehidupan ODHA.

Sebenarnya mudah saja untuk bisa hidup berdampingan dengan ODHA dalam masyarakat
atau dalam hubungan pribadi setiap orang. Posisikan diri Anda sebagai ODHA. Apakah Anda
bisa terima perlakuan diskriminatif dari orang-orang di sekitar Anda? Pasti tidak bisa, kan?

Jadi kalau ada orang terdekat, rekan kerja, anggota keluarga, atau kenalan Anda yang
didiagnosis dengan penyakit AIDS, jangan malah menjauhinya. Yang perlu dilakukan yaitu
menggali informasi sebanyak-banyaknya soal HIV/AIDS agar Anda tahu langkah apa yang
harus dilakukan agar hubungan Anda dengan ODHA tetap hangat.
D. BEBERAPA DAMPAK NEGATIF PEMBERIAN STIGMA TERHADAP ODHA.

1. Melanggar Hak Asasi Manusia (HAM)

Perlakuan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA melanggar hak-hak dasar ODHA. Di
antaranya adalah hak untuk hidup, mendapatkan perawatan, memiliki pekerjaan, dan lain-
lain. Tidak ada seorang pun yang berhak merenggut hak-hak mendasar ini dari hidup
ODHA.

2. Menutup kesempatan bagi ODHA untuk mengembangkan diri

Stigma bisa membuat ODHA kehilangan pekerjaan, pasangan, dan keluarga.


Banyak juga anak-anak dengan HIV/AIDS yang terpaksa putus sekolah karena
mendapatkan perlakuan yang tidak adil di sekolah.

Padahal, seperti orang-orang pada umumnya, ODHA bisa memberikan


kontribusi bagi lingkungan di sekitarnya. Baik itu untuk keluarganya,
lingkungan kerjanya, bahkan masyarakat secara umum.

3. Membuat ODHA mengasingkan diri

Diskriminasi terhadap ODHA bisa membuat mereka menutupi identitasnya,


menarik diri, atau mengasingkan diri dari masyarakat. Hal tersebut dapat
berakibat buruk terhadap kesehatan ODHA. Mereka bisa jadi malu untuk
periksa ke dokter atau mendapatkan perawatan di rumah sakit. Akibatnya jelas
bisa fatal, yaitu kematian.

Stigma terhadap ODHA juga bisa membuat mereka depresi, menjauhkan diri
dari keluarga dan lingkungan sekitar, atau yang lebih ekstrem adalah bunuh
diri.

4. Menghambat program pemerintah dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS


di masyarakat

Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA juga akan berdampak pada terbukanya
penyebaran penyakit HIV/AIDS. Stigma dan diskriminasi akan mematahkan semangat
seseorang untuk melakukan Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau tes
HIV/AIDS. Stigma bahkan bisa membuat orang-orang merasa enggan untuk mencari
informasi dan cara perlindungan terhadap penyakit HIV/AIDS.
Oleh karena itu, hentikan stigma dan diskriminasi pada ODHA. Bukan stigma dan
diskriminasi yang bisa menghentikan persebaran virus HIV dalam masyarakat, melainkan
kepedulian dan pemahaman setiap orang tentang HIV/AIDS.

E. UPAYA PENANGGULANGAN STIGMA PADA ODHA

Satu upaya dalam menanggulangi adanya diskriminasi terhadap ODHA adalah


meningkatkan pemahaman tentang HIV & AIDS di masyarakat, khususnya di
kalangan petugas kesehatan, dan terutama pelatihan tentang perawatan.
Pemahaman tentang HIV & AIDS pada gilirannya akan disusul dengan perubahan
sikap dan cara pandang masyarakat terhadap HIV & AIDS dan ODHA, sehingga
akhirnya dapat mengurangi tindakan diskriminasi terhadap ODHA.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dukungan sosial membuat penderita HIV/AIDS tidak merasa sendiri, merasa disayangi
dan mereka lebih berpeluang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pemanfaatan
pelayanan kesehatan oleh ODHA memungkinkan peningkatan pengetahuan, saling berbagi
informasi terkait HIV/AIDS serta meningkatkan kepatuhan terapi antiretroviral (ARV).
Keterbukaan dan rasa nyaman yang dirasakan ODHA membuat mereka lebih mudah untuk
menerima informasi.

B. SARAN

Diharapkan dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui
stigma masyarakat terhadap ODHA dan memperbaiki stigma masyarakat terhadap ODHA.
DAFTAR PUSTAKA

Kuniawati, Ninuk. 2017. Asuhan Keperawatan pd Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta :


Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai