Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Penyuluhan Diare


Waktu Pertemuan : 15 – 30 Menit
Hari / Tanggal : Kamis / 18 Oktober 2018
Tempat : Di ruang seroja
Sasaran : Keluarga pasien di ruang seroja
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan
pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare.
II. TUJUAN KHUSUS
1.   Keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, serta cara
penanganan penyakit Diare.
2.   Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang menderita Diare
III. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Diare.
2. Penyebab terjadinya Diare.
3. Tanda dan gejala Diare.
4. Cara pencegahan Diare.
IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga.Keluarga dapat
mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi selesai.
V. MATERI
Terlampir

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

1
NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI
1. Memberi salam, 3’ Klien menjawab salam,
menyakan keadaan klien mempersilahkan masuk dan
menyetujui kontrak waktu
2. Menjelaskan maksud 2’ Klien mendengarkan dengan
kedatangan dan seksama dan menyetujui kontrak
membuat kontrak waktu waktu yang ditetapkan bersama
3. Melakukan pendidikan 5’ Klien memperhatikan dengan
kesehatan tentang Diare. seksama.
4. Menanyakan kepada 3’ Menanggapi dengan melakukan
klien tentang kejelasan pertanyaan
materi yang
disampaikan. Menjawab pertanyaan dari
Mempersilahkan pasien/ pasien atau keluarga.
keluarga pasien
mengajukan pertanyaan
5. Mengakhiri kontrak 2’ Klien dan keluarga
waktu dan berpamitan mempersilahkan dengan baik
kepada pasien dan
keluarganya

VII. MEDIA
Leaflat
VIII. EVALUASI
Seluruh kalangan masyarakat dapat mengerti mengenai penyakit
filariasis/kaki gajah serta seluruh kalangan masyarakat dapat melakukan
pencegahan dan memutuskan mata rantai penularan penyakit filariasis/kaki
gajah.

2
MATERI PENYULUHAN
DIARE DAN PENCEGAHANNYA
1. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali
pada bayi dan lebih dari tiga kali pada anak : konsistensi feses encer, dapat
berwarna kehijauan dan dapat pula bercampur lender dan darah (Ngastiah :
1997)
Diare (mencret) adalah berak encer biasanya empat kali atau lebih
dalam sehari, kadang-kadang disertai: muntah, badan lesu dan lemah, suhu
badan panas tidak ada nafsu makan,serta darah dan lender dalam feses atau
kotoran (http://www.google.com dinas kesehatan DKI Jakarta, 2007)
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan
dalam bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya (tiga kali atau lebih dalam
sehari).
Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak
dari biasanya, dengan tinja berbentuk encer atau cair lebih dari tiga kali sehari
(FKUI : 1999)
2. PENYEBAB DIARE
a. Faktor Infeksi
Faktor Infeksi enternal: saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare
Infeksi internal meliputi:
a) Infeksi bakteri : vibrio, e.coli, salmonella. Shigela campylobacter,
yersinia, dan aeromonas
b) Infeksi Virus : enterovirus, adeno virus, rota virus, astro vitus, dan
lain-lain
c) Infeksi Parasit: cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongyloides),
protozoa, dan jamur
b. Faktor malabsorbsi
1) Malabsorbsi Karbohidrat
2) Malabsorbsi Lemak

3
3) Malabsorbsi Protein
c. Faktor Makanan
d. Faktor Psikologis
e. Faktor Pengetahuan
f. Faktor Pendidikan
g. Faktor Lingkungan
h. Kekurangan Gizi (kelaparan,kekurangan zat putih)
3. PATOFISIOLOGI
Berbagai macam infeksi sebagai penyebab diare salah satunya
mikroorganisme (bakteri) yang dapat memproduksi endotoksin disaluran
pencernaan didalam mukosa usus yang menyebabkan inflamasi pada usus.
Absorbsi cairan tidak baik dan terjadi infeksi pada usus. Peningkatan sekresi
mukosa usus akan menyebabkan muntah dan gangguan nutrisi. Sedangkan cairan
dan elektrolit berlebihan dilumen usus merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare dan mengakibatkan volume cairan syock hipovolemik, dan
infeksi pada usus bisa menyebabkan demam dan menimbulkan gangguan ras
nyaman.
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan timbulnya diare :
a. Gangguan Osmotik
b. Gangguan sekresi
c. Gangguan Motilitas Akut
Patogenesis diare akut
1) Masuknya jasad renik yang masih hidup kedalam usus setelah berhasil
melewati rintangan asam lambung
2) Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) didalam usus halus
3) Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik)
4) Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan
menimbulkan diare.
4. JENIS – JENIS DIARE
a. Diare Akut
Keluarnya tinja yang sering dan cair tanpa darah.Lamanya kurang dari 7
atau 14 hari , kadang disertai demam dan muntah

4
b. Disentry
Diare dengan terlihat darah dalam tinja. Tinja keluar sedikit-sediki tapi
sering, Anak sering mengeluh sakit perut, tidak ada nafsu makan,
penurunan berat badan dan sakit waktu buang air besar.
c. Diare Persisten
Diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau lebih.Akibat diare yang
berlansung lama dapat menimbulkan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit, hipoglikemi dan kurang protein.

5. PENULARAN PENYAKIT DIARE


a. Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fekal oral antara lain
melalui makanan/ minuman yang tercemar tinja dan atau kontak lansung
dengan tinja penderita diare
b. Penularan diare melalui perantaraan air (water borne disease)
c. Tidak mencuci tangan dengan air bersih setelah buang air besar atau
membersihkan tinja anak yang terinfeksi,
d. Anak yang suka memasukan tangan atau mainan yang terkontaminasi
kedalam mulut
e. Pencucian alat makan yang tidak bersih .
6. TANDA DAN GEJALA DIARE
a. Anak menjadi cengeng, rewel dan gelisah
b. Suhu badan tinggi
c. Nafsu makan menurun
d. Tinja / berak berbentuk cair atau encer
e. Buang air besar lebih dari tiga kali sehari
f. Warna tinja kehijau-hijauan
g. Anus dan daerah sekitarnya lecet
h. Muntah
i. Berat badan menurun
j. Turgor kulit kurang
k. Mata dan ubun-ubun menjadi cekung pada bayi
l. Mulut dan bibir kering

5
m. Nadi lemah sampai tidak teraba
n. Tangan dan kaki teraba dingin (FKUI,1999)

7. AKIBAT DIARE
a. Dehidrasi.
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui
tinja.Kehilangan sejumlah air dan elektrolit bertambah berat bila ada
muntah dan demam
Gangguan gizi terjadi akibat muntah, sering buang air besar dan, kelaparan
(Berkurangnya asupan makanan, semantara pengeluaran bertambah)
b. Hipokalemia
c. Syok
d. Kematian . (Depkes RI, 1999)
8. CARA PENCEGAHAN DIARE
a. Pemberian ASI
b. Membiasakan mencuci tangan:
Kebiasan seluruh anggota keluarga untuk selalu mencuci tangan dengan
sabun:
1) Setelah buang air besar
2) Setelah membersihkan tinja anak
3) Sebelum makan
4) Sebelum menyediakan makanan untuk anak
c. Memperkuat pertahanan tubuh
1) Imunisasi campak
2) Memperbaiki status gizi dengan memberikan makanan yang bergizi
d. Menggunakan air bersih
Air yang gunakan untuk kebutuhan sehari-hari harus memenuhi syarat air
bersih seperti:
1) Sumber air harus terlindung
2) Air yang digunakan harus bersumber dari air bersih
3) Air harus dimasak sampai mendidih sebelum diminum
e. Menjaga kebersihan lingkungan

6
f. Berak dikakus,tidak dikali,pantai,sawah atau sembarang tempat
g. Menjaga kebersihan perabotan makanan ataupun alat bermain anak
(DepkesRI, 1999)

8. CARA PENANGGULANGAN DIARE


a. Pemberian ASI dan makanan yang cukup pada anak
b. Beri cairan yang lebih banyak dari biasanya ketika anak diare
c. Berikan cairan rumah tangga seperti,kuah sayur, air putih matang, dan
air tajin
d. Berikan larutan gula garam
Cara pembuatan larutan gula garam yaitu dua sendok the gula pasir dan
seujung sendok the garam halus dalam satu gelas air masak, kemudian
diaduk rata dan diberikan kepada anak sebanyak mungkin ia mau minum
e. Berikan Oralit
keluarga harus segera membawa anggota keluarga ketenaga kesehatan
bila mengalami gejala berikut dalam waktu tiga hari:
a) Mengeluarkan tinja yang berbentuk cair lebih dari 6 kali
b) Muntah terus menerus
c) Rasa haus
d) Tidak dapat minum atau makan
e) Demam tinggi
f) Ada darah dalam tinja

9. PEMERIKASAAN LABORATORIUM
a. Pemerikasaan Tinja
b. Pemerikasaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah,)
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium, dan
fosfor dalam serum
Pemerikasaan intubasi duodenum untuk mngetahui jenis jasad renik atau
parasit secara kualitatif, dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita
diare kronik

7
DAFTAR PUSTAKA

http://www.infoibu.comdiare mendadak dan penanganannya


http://www.com Depkes RI.com
http://www. Google.com ntibo-faktor yang mempengaruhi diare, 2007
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC – NOC Jilid .Yogyakarta:
Media Action Publishing.
Corwin, Elizabeth J.. 2008. Buku Saku Patofisiologi, Ed. 3. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC

8
Lampiran 4

Mahasiswa STIKES NU Tuban

9
10

Anda mungkin juga menyukai