Disusun Oleh:
Nama: Ameli Monika
Nim: D1A122007
Tingkat: II (Dua)
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 45 menit diharapkan keluarga
dari pasien yang dirawat di Ruang Kemuning RSD Gunung Jati Kota
Cirebon dapat mengetahui tentang diare dan pencegahannya
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan tentang diare dan pencegahannya,
diharapkan keluarga dari pasien yang dirawat di Ruang Melati RSI
Jemursari Surabaya mampu :
a. Menjelaskan pengertian diare
b. Menjelaskan penyebab diare
c. Menjelaskan tanda dan dan gejala diare
d. Menjelaskan tanda-tanda dehidrasi
e. Menjelaskan penanganan awal diare di rumah
f. Menjelaskan pembuatan oralit
g. Mempraktikkan cuci tangan 6 langkah (pencegahan diare)
D. Metode
Metode yang digunakan dalam pemberian penyuluhan ini :
1. Metode ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Media yang digunakan dalam pemberian penyuluhan ini :
1. Leaflet
2. Lembar Balik
F. Uraian kegiatan
No. Tahap Kegiatan Waktu
1. Pembuka 1. Mengucap salam 7 menit
2. Perkenalan
3. Menjelaskan Tujuan
4. Membagikan Leaflet
A. Pengertian Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peradangan pada
saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi dengan gejala utamanya
dehidrasi, disertai atau tanpa disertai muntah, meningkatnya frekuensi
buang air besar (BAB) yang lebih dari 3x sehari dan konsistensi feses
menjadi cair (Dharmika, 2014).
Diare menurut Wijayaningsih (2013) dapat diartikan sebagai suatu
kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari
dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah
atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses peradangan pada lambung
dan usus.
B. Penyebab Diare
Penyebab diare menurut Kemenkes (2011) antara lain :
1. Infeksi (kuman-kuman penyakit)
Kuman-kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui
makanan/minuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja
penderita. Dalam istilah bahasa inggris disebutkan 5 F (Feces, Flies,
Food, Finger, Fomites) siklus penyebaran penyakit diare melalui :
a. Feces atau tinja
b. Flies atau lalat
c. Food atau makanan
d. Fomites atau peralatan makanan
e. Finger atau jari tangan
Dibawah ini beberapa contoh perilaku terjadinya penyebaran
kuman yang menyebabkan penyakit diare :
a. Tidak memberikan ASI secara ekslusif sampai 6 bulan kepada bayi
atau memberikan MP ASI terlalu dini. Memberi MP ASI terlalu
dini mempercepat bayi kontak terhadap kuman
b. Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena
penyakit diare karena sangat sulit membersihkan botol dan juga
kualitas air dibeberapa wilayah Indonesia juga sudah
terkontaminasi kuman-kuman penyakit seperti bakteri E. Coli
c. Menyimpan makanan pada suhu kamar dan tidak ditutup dengan
baik
d. Minum air/ menggunakan air yang tercemar
e. Tidak mencuci tangan setelah BAB atau mebersihkan BAB anak
f. Membuang tinja (termasuk tinja bayi) sembarangan.
2. Penurunan Daya Tahan Tubuh
a. Tidak memberikan ASI kepada bayi sampai usia 2 tahun (atau
lebih). Di dalam ASI terdapat antobodi yang dapat melindungi bayi
dari kuman penyakit
b. Kurang gizi/malnutrisi terutama anak yang kurang gizi / gizi buruk
akan mudah terkena diare
c. Imunodefisiensi/imunosupresi, terinfeksi oleh virus (seperti
campak, AIDS)
3. Faktor Lingkungan dan Perilaku
Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan
yang faktor utamanya dari kontaminasi air atau tinja berakumulasi
dengan perilaku manusia yang tidak sehat.
Kemennkes RI, 2011. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Jakarta:
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Leksana E, 2015. Dehidrasi dan syok. CDK-228, 42(5): 394.
Sodikin, 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal dan
Hepatobilier. Jakartas: Salemba Medika.
WHO/UNICEF, 2004. Joint Statement “Clinical Management of Acute Diarrhea”. The
United Nation Children’s Fund/ World Health Organization.
Wijayaningsih, 2013. Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: CV Trans Info Media.