Disusun Oleh :
Nabillanisya Tiani Nurul Ichwan
P17320113020
Kelas : 3B
Pokok Bahasan
: Diare
Waktu
: 20 menit
Tanggal
Tempat
Penyuluh
C. Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan meliputi:
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Penanganan Diare
5. Pencegahan Diare
6. Cara membuat larutan gula garam dan oralit
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Metode: Bimbingan dan Penyuluhan
2. Langkah-langkah kegiatan:
Tahapan
Kegiatan Pra
Pembelajaran
Kegiatan Penyuluh
1) Persiapan materi
2) Persiapan media
Waktu
1 menit
pembelajaran
3) Persiapan
tempat/lingkungan dan
4)
5)
6)
1)
Kegiatan Pembuka
sarana-prasarana lainnya.
Memberi salam
Perkenalan
Kontrak waktu
Menjelaskan maksud dan
2 menit
tujuan
2) Menjelaskan pokok bahasan
Kegiatan Inti
3) Apersepsi
1) Penyuluh menjelaskan
5 menit
mendemonstrasikan cara
membuat larutan gula garam
dan oralit.
5) Sasaran menyimak de-
1) Sasaran
menanyakan
nyaan
menjawab
perta-
yang
diajukan
dan
penyuluh
penyuluh
4) Sasaran
menyimpulkan materi
5) Memberi Salam
2 menit
b. Pemberian ASI
c. Segera ke fasilitas kesehatan, jika:
o Kondisi tidak membaik dalam 3 hari
o Buang air besar cair bertambah sering
o Muntah berulang-ulang
o Makan atau minum sedikit
o Demam
o Tinja berdarah
d. Makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi
tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
6) Cara membuat larutan gula garam dan oralit
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
Lampiran
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK
A. PENGERTIAN DIARE
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air be sar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali
sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa
darah.Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut,
disentri, dan diare persisten.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan
tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali
atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang
berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan
air pada feses lebih banyak daripada biasanya (Daldiyono, 1990).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan
biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut.
Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga
menyebabkan dehidrasi. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik
dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan
dan nyeri kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan
khusus, penyakit diare perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat
menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai
dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit menjadi keriput, mata dan
ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok.Untuk mencegah dehidrasi
dengan meminum larutan oralit. Karena itu, penderita diare harus banyak minum
air dan diberi obat anti diare.
B. FAKTOR PENYEBAB DIARE
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut
1) Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.
2) Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain.
3) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides);
protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis);
jamur (Candida albicans).
b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitis
media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan
sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah
2 tahun.
Keterangan:
4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak
yang lebih besar).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat
dari racun bakteria, juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan
lingkungan tempat tinggal.Lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi tempat
berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur, cacing, protozoa), dan juga
lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran kuman penyakit diare.
Diare juga bisa muncul akibat tangan kotor dan dapat pula karena tertular
dari binatang peliharaan, dan kontak langsung dengan feses atau marterial yang
menyebabkan diare. Namun demikian, disamping beberapa faktor yang menjadi
penyebab diare diatas, sebenarnya ada beberapa hal lagi yang menjadi faktor
utama dari terjadinya diare, yaitu:
Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita sehingga
timbulnya diare akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah.
Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat
menyebabkan ia mengalami diare.
Seorang bayi yang tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum
dikenali.
Akibat alergi pada makanan tertentu.
Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan tubuh
akan menyebabkan penyakit sampingan berupa diare.
Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing, atau bakteri
Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak
Keracunan makanan
Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
Tidak memadainya penyediaan air bersih
Air tercemar oleh tinja
Pembuangan tinja yang tidak hygienis
Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
Penghentian ASI yang terlalu dini
a.
b.
c.
d.
e.
f.
F. DEMONSTRASI
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan sdm garam
Setiap Mencret