Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan

Disusun Oleh :
Nabillanisya Tiani Nurul Ichwan
P17320113020
Kelas : 3B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Masalah

: Ketidak tahuan individu mengenal diare dan


ketidakmauan individu mencegah penyakit diare.

Pokok Bahasan

: Diare

Sub Pokok Bahasan : Penyakit Diare


Sasaran

: Keluarga Ibu Iis/An. Farhan

Waktu

: 20 menit

Tanggal

: Selasa, 13 Oktober 2015 pukul 09.00-09.20

Tempat

: Ruang Perawatan Anak Darussalam 3 RS Al-Islam

Penyuluh

: Nabillanisya Tiani Nurul Ichwan

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan Keluarga Ny. I
mengetahui dan memahami tentang diare.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan Ny. I dapat :
1. Menjelaskan kembali pengertian Diare dengan benar tanpa melihat leaflet
atau catatan. (C2)
2. Menyebutkan kembali penyebab terjadinya Diare tanpa melihat leaflet atau
catatan. (C1)
3. Mengulang kembali tanda dan gejala dari Diare dengan benar tanpa melihat
leaflet. (A2)
4. Menyebutkan kembali pencegahan Diare dengan benar tanpa melihat leaflet
atau catatan. (C1)
5. Mendiskusikan mengenai penanganan Diare dengan menggunakan bahasa
sendiri. (A2)
6. Dapat mendemonstrasikan cara membuat larutan gula garam dan oralit.(P2)

C. Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan meliputi:
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Penanganan Diare
5. Pencegahan Diare
6. Cara membuat larutan gula garam dan oralit
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Metode: Bimbingan dan Penyuluhan
2. Langkah-langkah kegiatan:

Tahapan
Kegiatan Pra
Pembelajaran

Kegiatan Penyuluh
1) Persiapan materi
2) Persiapan media

Waktu
1 menit

pembelajaran
3) Persiapan

tempat/lingkungan dan
4)
5)
6)
1)

Kegiatan Pembuka

sarana-prasarana lainnya.
Memberi salam
Perkenalan
Kontrak waktu
Menjelaskan maksud dan

2 menit

tujuan
2) Menjelaskan pokok bahasan

Kegiatan Inti

3) Apersepsi
1) Penyuluh menjelaskan

5 menit

materi tentang Diare


2) Sasaran menyimak infor-

masi yang disampaikan oleh


penyuluh tentang Diare
3) Sasaran memahami
penjelasan dari penyuluh
4) Penyuluh

mendemonstrasikan cara
membuat larutan gula garam
dan oralit.
5) Sasaran menyimak de-

monstrasi pembuatan larutan


Kegiatan Penutup

gula garam dan oralit.


meredemonstrasi-

1) Sasaran

kan cara membuat larutan


gula garam dan oralit.
2) Penyuluh

menanyakan

kembali materi yang telah


dijelaskan
3) Sasaran

nyaan

menjawab

perta-

yang

diajukan

dan

penyuluh

penyuluh
4) Sasaran

menyimpulkan materi
5) Memberi Salam

2 menit

E. Media dan Sumber


1. Media: Flipchart dan Leaflet
2. Sumber:
Aru W, Sudoyo, dkk ; editor ; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam; Jilid III,
edisi IV;Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta : 2007
Alan R. Tumbelaka. Diagnosis dan Tata laksana Demam Thypoid.
Dalam Pediatrics Update. Cetakan pertama; Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Jakarta : 2003
F.Evaluasi
1. Prosedur : Tanya Jawab dan Post Test
2. Jenis test : Lisan dan Redemonstrasi
3. Butir soal :
a. Jelaskan Pengertian dari Diare!
b. Sebutkan Penyebab dari Diare!
c. Sebutkan tanda dan gejala Diare!
d. Sebutkan beberapa pencegahan Diare!
e. Jelaskan bagaimana Penanganan Diare?
f. Bagaimana cara membuat larutan gula garam dan oralit!
4. Kunci Jawaban
1) Pengertian Diare
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali
sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa
darah.Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut,
disentri, dan diare persisten.
2) Tanda dan Gejala
a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan
konsistensi tinja cair atau encer(Vade, 2003: 34).
b. Muntah(Vade, 2003: 34).
c. Demam(Vade, 2003: 34).
d. Nyeri abdomen(Vade, 2003: 34).
e. Badan terasa lemah.

f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan


berkurang.
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi
dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering
dan bibir keringserta penurunan berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah
turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan
kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
(Suraatmaja, 2005:8).
3) Penyebab
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral (infeksi bakteri, virus dan parasite)
b. Infeksi
parenteral
(otitis
media
akut
(OMA),
tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan
sebagainya)
2. Faktor malabsorbsi (malabsorbsi karbohidrat, protein dan lemak)
3. Faktor makanan (makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan)
4. Faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
5. Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal (lingkungan yang kumuh
dan kotor)
4) Pencegahan
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
b. Meminum air minum yang telah diolah
c. Membuang air besar dan air kecil di jamban
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak
f. Menjaga kebersihan diri
g. Menjaga kebersihan lingkungan
5) Penanganan
a.

Mengganti cairan tubuh yang hilang dengan oralit

b. Pemberian ASI
c. Segera ke fasilitas kesehatan, jika:
o Kondisi tidak membaik dalam 3 hari
o Buang air besar cair bertambah sering
o Muntah berulang-ulang
o Makan atau minum sedikit
o Demam
o Tinja berdarah
d. Makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi
tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
6) Cara membuat larutan gula garam dan oralit
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih

2) Tuang air masak satu gelas


3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok

Lampiran
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK
A. PENGERTIAN DIARE
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air be sar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali
sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa
darah.Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut,
disentri, dan diare persisten.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan
tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali
atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang
berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan
air pada feses lebih banyak daripada biasanya (Daldiyono, 1990).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan
biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut.
Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga
menyebabkan dehidrasi. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik
dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan
dan nyeri kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan
khusus, penyakit diare perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat
menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai
dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit menjadi keriput, mata dan
ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok.Untuk mencegah dehidrasi

dengan meminum larutan oralit. Karena itu, penderita diare harus banyak minum
air dan diberi obat anti diare.
B. FAKTOR PENYEBAB DIARE
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut
1) Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.
2) Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain.
3) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides);
protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis);
jamur (Candida albicans).
b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitis
media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan
sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah
2 tahun.

Keterangan:

Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus.


Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar.
Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding
usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat
sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan
tinja berair pada diare.
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa); monosakarida (intolerasni glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi
dan anak yang terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein

3. Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak
yang lebih besar).

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat
dari racun bakteria, juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan
lingkungan tempat tinggal.Lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi tempat
berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur, cacing, protozoa), dan juga
lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran kuman penyakit diare.
Diare juga bisa muncul akibat tangan kotor dan dapat pula karena tertular
dari binatang peliharaan, dan kontak langsung dengan feses atau marterial yang
menyebabkan diare. Namun demikian, disamping beberapa faktor yang menjadi
penyebab diare diatas, sebenarnya ada beberapa hal lagi yang menjadi faktor
utama dari terjadinya diare, yaitu:
Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita sehingga
timbulnya diare akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah.
Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat
menyebabkan ia mengalami diare.
Seorang bayi yang tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum
dikenali.
Akibat alergi pada makanan tertentu.
Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan tubuh
akan menyebabkan penyakit sampingan berupa diare.
Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing, atau bakteri
Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak
Keracunan makanan
Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
Tidak memadainya penyediaan air bersih
Air tercemar oleh tinja
Pembuangan tinja yang tidak hygienis
Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
Penghentian ASI yang terlalu dini

C. TANDA DAN GEJALA DIARE


a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja
cair atau encer(Vade, 2003: 34).
b. Muntah(Vade, 2003: 34).
c. Demam(Vade, 2003: 34).
d. Nyeri abdomen(Vade, 2003: 34).
e. Badan terasa lemah.
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir
keringserta penurunan berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
(Suraatmaja, 2005:8).
D. PENCEGAHAN DIARE
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum
& sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus sampai mendidih 10-15 menit.
c. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air
mengalir lalu rendam dengan air panas 5 menit baru digunakan lagi.
f. Menjaga kebersihan diri.
g. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang
baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar
makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain),
membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.
E. PENANGANAN DIARE

a.

b.

c.

d.

e.

f.

Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntahdengan


oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan
frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga
dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus
supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian
zinc untuk anak <6 bulan tablet dan >6 bulan 1 tablet.
Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak
tidak kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27).Pemberian susuformula yang
mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL,
Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya.
Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang
air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum
sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic
selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara
menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat
(bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa
sayur) dan rendah lemak.
Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat
menimbulkan efek sampingyang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan
yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).

F. DEMONSTRASI
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan sdm garam

5) Aduk sampai larut


6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok

3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :


Jumlah oralit yang disediakan di
rumah
/ gelas
< 1 tahun
400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun
1 gelas
600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
1 / gelas
5 12 tahun
800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa
3 gelas
1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2
hari.
Umur

Setiap Mencret

Anda mungkin juga menyukai