Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH DASAR DASAR KOMUNIKASI KESEHATAN

Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan Dan Pertolongan Pertama Diare

Tugas ini dibuat sebagai syarat dalam menyelesaikan praktikum mata kuliah dasar dasar
komunikasi kesehatan pada semester II TA 2020/2021
Sarjana Terapan Jurusan Promosi Kesehatan
PoltekkesKemenkes Padang

Oleh:

Nama : Manda Reisha Ramadani


NIM . 206110657

Nama dosen pembimbing :


Yessi yuzar,S.SiT,M.Kes

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES PADANG
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Diare

SUB POKOK BAHASAN : Pencegahan dan pertolongan pertama diare

SASARAN : Keluarga bapak Gusrizal

TEMPAT : Rumah bapak Gusrizal

WAKTU :18 menit

TUJUAN

Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan pencegahan dan pertolongan pertama penyakit


diare diharapkan keluarga bapak gus yang menderita maupun beresiko terkena diare
dapat memahami tentang pertolongan pertama diare serta diaplikasikan dalam kehidupan
sehari hari .

Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan peyuluhan tentang pencegahan dan pertolongan pertama diare
, keluarga bapak gus dapat mengetahui tentang :

1. Pengertian Diare
2. Penyebab diare
3. Bahaya diare
4. Pencegahan diare
5. Pembuatan dan pemberian oralit

MATERI :

1. Pengertian Diare
2. Penyebab diare
3. Bahaya diare
4. Pencegahan diare
5. Pembuatan dan pemberian oralit

METODE:

1. Ceramah
2. Tanya jawab
MEDIA :

1. Materi sap
2. Flyer
SUMBER

https://www.halodoc.com/kesehatan/diarehttps://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/2
b6fe98e1968eb0cc056fbd7a2d3ed9c.pdf

http://repository.unimus.ac.id/1769/4/BAB%20II.pdf

SKENARIO atau KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Waktu
No Kegiatan Metode Media Kegiatan Sasaran
(menit)
1 Pendahuluan
Perkenalan Ceramah - 1 Mendengarkan

Penyampaian maksud Ceramah - 2 Mendengarkan


dan tujuan
Appersepsi Ceramah - 1 Mendengarkan
2 Pelaksanaan
Penyampaian materi Ceramah, - 3 Mendengar,
tentang pengertian diskusi bertanya jawab
diare ,bahaya diare
Penyampaian materi Simulasi - 3 Mendengarkan
tentang tanda tanda Bertanya jawab
diare dan penyebab
diare
Cara mencegah Ceramah - 2 Melaksanakan
terjadinya diare dan perintah
membuat oralit .
3 Penutup
Merangkum materi Ceramah - 2 Mendengarkan
Melakukan evaluasi Pertanyaan - 3 Menjawab
pertanyaan
Menyampaikan pesan Ceramah - 1 Mendengarkan
dan saran
Jumlah waktu 18

EVALUASI
Metode : Langsung

Bentuk : Lisan

Pertanyaan:

1. Jelaskan apa itu diare?


2. Apa saja bahaya dari diare?
3. Apa saja tanda tanda diare?
4. Apa sebab terjadinya penyakit diare?
5. Bagaimana cara mencegah diare?
Jawaban :

1. Diare adalah buang air besar Lembek/cair(mencret) bahkan dapat berupa air saja
yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam
sehari )
2. Diare dapat menyebabkan seseorang kekurangan cairan/lemas yang
mengakibatkan kehabisan cairan dan meninggal dunia
3. Tanda tanda diare adalah :
a. Bab cair
b. Muntah
c. Kadang demam
d. Malas makan/minum
e. Malas bergerak/gerak
f. Kencing sedikit
g. Dehidrasi/kekurangan cairan
4. Sebab dari penyakit diare adalah :
1. Inveksi virus/bakteri
2. Makanan/nutrisi . makanan tidak higenis,botol susu yang tidak steril dan
pemberian ASI yang tidak ekslusif pada bayi 0-6 bulan
3. Gangguan kesehatan,misalnya sakit campak.
4. Factor lingkungan dan prilaku. Lingkungan yang kotor tidak mencuci
tangan sebelum makan atau setelah BAB
5. Psikologi anak. Anak menjadi takut dan cemas
5. Pencegahan diare yaitu dengan :
A. Peningkatan kesehatan perorangan dan lingkungan dengan cara:
1. Menggunakan air bersih yang cukup
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
3. BAB di jamban
4. Buang tinja bayi di jamban.
B. Peningkatan daya tahan tubuh melalui:Pemberian ASI , Pemberian makan
pendamping ASI , Imunisasi campak
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar,
dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan dan
minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit.. Diare juga merupakan salah satu
masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak.Biasanya
diare hanya berlangsung beberapa hari (akut), namun pada sebagian kasus dapat
memanjang hingga berminggu-minggu (kronis). Pada umumnya, diare tidak
berbahaya jika tidak terjadi dehidrasi. Namun, jika disertai dehidrasi, penyakit ini
bisa menjadi fatal, dan penderitanya perlu segera mendapat pertolongan medis.
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi kuman di usus besar. Namun, diare
yang berlangsung lama dapat terjadi akibat radang di saluran pencernaan.diare
akan menyebabkan Perut terasa mulas,Tinja encer (buang air besar cair) atau
bahkan berdarah,Mengalami dehidrasi,Pusing, lemas, dan kulit kering.

b. Saran
Jika di lingkungan ini ada mendeerita maupun yang beresiko diare maka Penderita
diare dapat meminum cairan elektrolit, guna mengganti cairan tubuh yang hilang
akibat diare. Selama terjadi diare, konsumsi makanan yang lunak dan antibiotik
atau obat anti diare. Untuk kondisi yang lebih serius, dokter mungkin akan
memberikan obat-obatan, seperti:

• Obat antibiotik
• Obat pereda nyeri
• Obat yang dapat memperlambat gerakan usus.

Untuk membantu mempercepat pemulihan diare, Anda juga dapat mengonsumsi


makanan atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yogurt dan Greek
yogurt.Untuk mencegah diare, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan
diri dan makanan, misalnya dengan mencuci buah dan sayur, serta hindari
konsumsi makanan dan meminum air yang tidak dimasak hingga matang.
Sawahlunto , 20 mei 2021

DosenPembimbing Petugas

(Yessi Yuzar,S.SiT,M.Kes) ( Manda Reisha Ramadani)

NIP. 197010121991032001 NIM. 206110657


KONSEP MATERI

1.1 Pengertian diare


Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit
yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3
kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja
yang berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3
tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare
berat (Simatupang, 2004).
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam
satu hari (Depkes RI 2011).
Diare adalah buang air besar pada balita lebih dari 3 kali sehari disertai perubahan
konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dari satu minggu (Juffrie dan Soenarto, 2012).
Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan
air di dalam tinja melebihi normal (10ml/kg/hari) dengan peningkatan frekuensi
defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari (Tanto
dan Liwang, 2014). Berdasarkan keempat definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
diare adalah buang air besar dengan bertambahnya frekuensi yang lebih dari biasanya
3 kali sehari atau lebih dengan konsistensi cair.

1.2 Penyebab diare


Menurut Tanto dan Liwang (2006) dan Suraatmaja (2007), proses terjadinya diare
disebabkan oleh berbagai factor diantaranya:
a. Faktor infeksi Proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang
masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan
merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus.
Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan
gangguan fungsi usus dalam absorpsi cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan
adanya toksin bakteri akan menyebabkan transpor aktif dalam usus sehingga sel
mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan
meningkat.
b. Faktor malabsorpsi Merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang
mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga
terjadilah diare.
c. Faktor makanan Faktor ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu
diserap dengan baik. Sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang
mengakibatkan penurunan kesempatan untukmenyerap makan yang kemudian
menyebabkan diare.
d. Faktor psikologis Faktor ini dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan
peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang
dapat menyebabkan diare
1.3 Tanda tanda diare
Gejala lainnya yang mungkin juga dapat terjadi adalah:

• Penurunan berat badan.


• Tinja berlendir, berdarah, atau mengandung makanan yang belum tercerna.
• Demam.
• Sakit kepala.

Sedangkan tanda-tanda yang menunjukkan penderita diare


mengalami dehidrasi adalah:

• Pusing.
• Rasa haus berlebihan.
• Urine menjadi sedikit atau berwarna gelap.
• Mulut dan kulit kering.
• Lemas.

Pada bayi atau anak-anak, dehidrasi juga bisa dikenali dari gejala:

• Mata, perut, dan pipi yang terlihat cekung.


• Air mata berkurang saat menangis.
• Tidak ada urine pada popok selama 3 jam atau lebih.
• Rewel.

Segera cari pertolongan medis jika Anda memiliki bayi atau anak-anak yang
mengalami diare selama lebih dari 24 jam, terutama jika disertai gejala dehidrasi,
demam melebihi 39 derajat Celsius, tinja mengandung nanah, atau tinja berwarna
hitam.

1.4 Pencegahan diare


Untuk mencegah penyebaran diare dapat dilakukan dengan cara:
A. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sampai bersih pada lima
waktu penting: 1) Sebelum makan. 2) Sesudah buang air besar (BAB). 3)
Sebelum menyentuh balita anda. 4) Setalah membersihkan balita anda
setelah buang air besar.5) Sebelum proses menyediakan atau
menghidangkan makan untuk siapapun. Mengkonsumsi air yang bersih dan
sehat atau air yang sudah melalui proses pengolahan. Seperti air yang sudah
dimasak terlebih dahulu, proses klorinasi.
B. Pengolahan sampah yang baik dengan cara pengalokasiannya ditempatkan
ditempat yang sudah sesuai, supaya makanan anda tidak dicemari oleh
serangan (lalat, kecoa, kutu, dll).
C. Membuang proses MCK (Mandi Cuci Kakus) pada tempatnya, sebaiknya
anda meggunakan WC/jamban yang bertangki septik atau memiliki
sepiteng (Ihramsulthan.com,2010).

1.5 cara membuat oralit dan pemberian oralit


1. Siapkan wadah bersih.
2. Masukkan 1/2 sendok teh garam dapur dan 8 sendok teh gula pasir ke dalam
wadah.
3. Tambahkan 1 liter air matang.
4. Aduk sampai rata dengan sendok selama 1 menit.
5. Oralit siap diminum.

Dosis Oralit
Pemberian dan cara membuat oralit harus dilakukan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Hal ini tentu bertujuan agar oralit dapat memberikan manfaat secara optimal.
Seperti halnya dengan obat-obatan lain, oralit memiliki takaran dan dosis yang berbeda-
beda, sesuai dengan umur penderita diare. Dosisnya adalah sebagai berikut;
• Di bawah 4 bulan (berat di bawah 5 kg): 200-400 ml
• Usia 4-11 bulan (berat 5-7,9 kg): 400-600 ml
• Usia 12-23 bulan (berat 8-10,9 kg): 600-500 ml
• Usia 2-4 tahun (berat 11-15,9 kg): 800-1200 ml
• Usia 5-14 tahun (berat 16-29,9 kg): 1200-2200 ml
• Usia 15 ke atas (berat 30 kg atau lebih): 2200-4000 ml

Anda mungkin juga menyukai