Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE (GASTROENTRITIS)

Pokok bahasan : Penyuluhan Diare


Waktu Pertemuan : 15-30 Menit
Hari/Tanggal : Senin/17 September 2018
Tempat : RUANG FLAMBOYAN RSUD DOKTER R.
SOETRASNO REMBANG JAWA TENGAH
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan
pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare.
II. TUJUAN KHUSUS
1.   Keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, serta cara
penanganan penyakit Diare.
2.   Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang menderita Diare
III. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Diare.
2. Penyebab terjadinya Diare.
3. Tanda dan gejala Diare.
4. Cara pencegahan Diare.
IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga. Keluarga dapat
mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi selesai.
V. MATERI
Terlampir

1
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI
1. Memberi salam, 3’ Klien menjawab salam,
menyakan keadaan klien mempersilahkan masuk dan
menyetujui kontrak waktu
2. Menjelaskan maksud 2’ Klien mendengarkan dengan
kedatangan dan seksama dan menyetujui kontrak
membuat kontrak waktu waktu yang ditetapkan bersama
3. Melakukan pendidikan 5’ Klien memperhatikan dengan
kesehatan tentang Diare. seksama.
4. Menanyakan kepada 3’ Menanggapi dengan melakukan
klien tentang kejelasan pertanyaan
materi yang
disampaikan. Menjawab pertanyaan dari
Mempersilahkan pasien/ pasien atau keluarga.
keluarga pasien
mengajukan pertanyaan
5. Mengakhiri kontrak 2’ Klien dan keluarga
waktu dan berpamitan mempersilahkan dengan baik
kepada pasien dan
keluarganya

VII. MEDIA
Leaflet
VIII. EVALUASI
1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya
2. Menanyakan kembali tentang materi yang telah diberikan

2
MATERI PENYULUHAN
DIARE DAN PENCEGAHANNYA

1. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali
pada bayi dan lebih dari tiga kali pada anak : konsistensi feses encer, dapat
berwarna kehijauan dan dapat pula bercampur lender dan darah (Ngastiah:
1997).
Diare (mencret) adalah berak encer biasanya empat kali atau lebih
dalam sehari, kadang-kadang disertai: muntah, badan lesu dan lemah, suhu
badan panas tidak ada nafsu makan,serta darah dan lender dalam feses atau
kotoran (http://www.google.com dinas kesehatan DKI Jakarta, 2007).
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan
dalam bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya (tiga kali atau lebih dalam
sehari).
Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak
dari biasanya, dengan tinja berbentuk encer atau cair lebih dari tiga kali sehari
(FKUI:1999).

2. PENYEBAB DIARE
a. Faktor Infeksi
Faktor Infeksi enternal: saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare
Infeksi internal meliputi:
a) Infeksi bakteri: vibrio, e.coli, salmonella. Shigela campylobacter,
yersinia, dan aeromonas
b) Infeksi Virus: enterovirus, adeno virus, rota virus, astro vitus, dan lain-
lain
c) Infeksi Parasit: cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongyloides),
protozoa, dan jamur

3
b. Faktor malabsorbsi
1) Malabsorbsi Karbohidrat
2) Malabsorbsi Lemak
3) Malabsorbsi Protein
c. Faktor Makanan
Makanan bisa menyebabkan diare apabila makanan tersebut sudah
tercemar, basi, beracun, atau alergi terhadap makanan
d. Faktor Psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang terjadi, tetapi dapat terjadi pada anak yang
lebih besar) (Ngastiah: 1997)
e. Faktor Pengetahuan
Pengetahuan orang tua merupakan salah satu penyebab terjadinya
diare pada anak, orang tua dengan pengetahuan terbatas tentang penyakit
diare,penyebab,penularan dan pencegahan diare akan mempernudah anak
terserang diare serta memperberat keadaan anak yang telah menderita
diare.Sedangkan orang tua yang mempunyai pengetahuan yang luas
tentang diare maka keluarganya akan terhindar dari penyakit diare karena
orang tua tersebut memahami dan mengerti tentang diare dan
pencegahanya.
f. Faktor Pendidikan
g. Faktor Lingkungan
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis
lingkungan yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja.
Kedua prilaku manusia,apabila lingkunga tidak sehat karena tercemar
kuman diare serta berakumulasi dengan prilaku manusia yang tidak sehat
pula yaitu melalui makanan dan minuman ,maka dapat menimbulkan
kejadian diare.
h. Kekurangan Gizi (kelaparan,kekurangan zat putih)
3. JENIS – JENIS DIARE
a. Diare Akut
Keluarnya tinja yang sering dan cair tanpa darah.Lamanya kurang dari 7
atau 14 hari , kadang disertai demam dan muntah

4
b. Disentry
Diare dengan terlihat darah dalam tinja. Tinja keluar sedikit-sediki tapi
sering, Anak sering mengeluh sakit perut, tidak ada nafsu makan,
penurunan berat badan dan sakit waktu buang air besar.
c. Diare Persisten
Diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau lebih.Akibat diare yang
berlansung lama dapat menimbulkan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit, hipoglikemi dan kurang protein.
4. TANDA DAN GEJALA DIARE
a. Anak menjadi cengeng, rewel dan gelisah
b. Suhu badan tinggi
c. Nafsu makan menurun
d. Tinja/berak berbentuk cair atau encer
e. Buang air besar lebih dari tiga kali sehari
f. Warna tinja kehijau-hijauan
g. Anus dan daerah sekitarnya lecet
h. Muntah
i. Berat badan menurun
j. Turgor kulit kurang
k. Mata dan ubun-ubun menjadi cekung pada bayi
l. Mulut dan bibir kering
m. Nadi lemah sampai tidak teraba
n. Tangan dan kaki teraba dingin (FKUI,1999)
5. AKIBAT DIARE
a. Dehidrasi.
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui
tinja.Kehilangan sejumlah air dan elektrolit bertambah berat bila ada
muntah dan demam

5
Tabel 2.1
Derajat Dehidrasi
No Tanda dan Dehidrasi Dehidrasi Sedang Dehidrasi
Gejala Ringan Berat
1 Keadan umum Sadar Gelisah,lemah dan Tidak sadar
rewel
2 Denyut nadi Normal kurang Cepat dan lemah: Cepat, halus,
dari 120-140/menit kadang tidak
120/ menit teraba
3 Pernafasan Normal Dalam dan cepat Dalam dan cepat
4 Ubun-ubun Normal Cekung Sangat Cekung
5 Kelopak mata Ada Cekung Sangat cekung
6 Air mata Ada Tidak ada Sangat kering
7 Selaput lender Lembab Kering Sangat kering
8 Turgor kulit Jika dicubit Untuk kembalinya Untuk
kembalinya cepat lambat kembalinya
sangat lambat
9 Air seni Normal Berkurang Tidak kencing
10 Rasa haus Minum baik Haus Malas minum
atau tidak mau
minum

b. Gangguan gizi terjadi akibat muntah, sering buang air besar dan, kelaparan
(Berkurangnya asupan makanan, semantara pengeluaran bertambah)
c. Hipokalemia
Penderita diare sering mengalami penurunan kadar kalium karena
kehilangan kalium yang banyak melalui tinja.Sehingga mengakibatkan
kelemahan otot secara umum, aritmia jantung,dan ileus paralitik.
d. Syok
Terjadinya gangguan sirkulasi darah akibat kehilangan cairan dan
elektrolit yang banyak melalui muntah dan buang air besar.
e. Kematian (Depkes RI, 1999)

6
6. CARA PENCEGAHAN DIARE
a. Pemberian ASI
ASI memiliki antibody yang dapat membantu tubuh melawan kuman
penyakit (untuk bayi).
b. Membiasakan mencuci tangan:
Kebiasan seluruh anggota keluarga untuk selalu mencuci tangan dengan
sabun:
1) Setelah buang air besar
2) Setelah membersihkan tinja anak
3) Sebelum makan
4) Sebelum menyediakan makanan untuk anak
c. Memperkuat pertahanan tubuh
1) Imunisasi campak
2) Memperbaiki status gizi dengan memberikan makanan yang bergizi
d. Menggunakan air bersih
Air yang gunakan untuk kebutuhan sehari-hari harus memenuhi syarat air
bersih seperti:
1) Sumber air harus terlindung
2) Air yang digunakan harus bersumber dari air bersih
3) Air harus dimasak sampai mendidih sebelum diminum
e. Menjaga kebersihan lingkungan
Diare terjadi akibat sanitasi dan lingkungan yang tidak bersih.
Membiarkan anak bermain,merangkak di tanah akan mengakibatkan anak
terpapar bibit penyakit dari kotoran manusia,dan hewan
f. Berak dikakus,tidak dikali,pantai,sawah atau sembarang tempat
g. Menjaga kebersihan perabotan makanan ataupun alat bermain anak
(DepkesRI, 1999)
7. CARA PENANGGULANGAN DIARE
a. Pemberian ASI dan makanan yang cukup pada anak
b. Beri cairan yang lebih banyak dari biasanya ketika anak diare
c. Berikan cairan rumah tangga seperti,kuah sayur, air putih matang, dan air
tajin

7
d. Berikan larutan gula garam
Cara pembuatan larutan gula garam yaitu dua sendok the gula pasir dan
seujung sendok the garam halus dalam satu gelas air masak, kemudian
diaduk rata dan diberikan kepada anak sebanyak mungkin ia mau minum
e. Berikan Oralit
Tabel 2.2
Kebutuhan Oralit Perkelompok Umur
Umur Jumlah oralit yang diberikan Jumlah oralit yang
tiap BAB disediakan dirumah

< 1 tahun 50-100 ml 400 ml / hari (2 bungkus)


1-4 tahun 100-200 ml 600-800 ml / hari (3-4
> tahun 200-300 ml bungkus)
Dewasa 300-400 ml 800-1000 ml / hari (4-5
bungkus)
1200-2800 ml / (6-14 bungkus)

keluarga harus segera membawa anggota keluarga ketenaga kesehatan


bila mengalami gejala berikut dalam waktu tiga hari:
a) Mengeluarkan tinja yang berbentuk cair lebih dari 6 kali
b) Muntah terus menerus
c) Rasa haus
d) Tidak dapat minum atau makan
e) Demam tinggi
f) Ada darah dalam tinja

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai