Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DIARE”

Disusun oleh :
HESTI PARAMITA WULANNINGRUM
0433131420116067

STIKes KHARISMA KARAWANG

Jln. Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass) Karawang, Jawa Barat 41316

Telp.(0267)412480,Fax (0267)410842
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diare

Sasaran : Kelompok rentan Diare

Tempat : STIKes Kharisma Karawang

Hari, Tanggal : Rabu, 26 Oktober 2019

Alokasi Waktu : 20 menit

Penyuluh : Hesti Paramita Wulanningrum

Mahasiswa STIKes Kharisma Karawang

Semester 7 Tingkat 4B

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Diare selama 20 menit, masyarakat
kelompok rentan diare diharapkan lebih memahami dan lebih mengerti
tentang penyakit diare.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta mampu :
a. Mengetahui pengertian Diare
b. Mengetahui etiologi Diare
c. Mengetahui manifestasi klinis Diare
d. Mengetahui prognosis Diare
e. Mengetahui manajemen kesehatan Diare
f. Mengetahui diit untuk Diare
g. Mengetahui intervensi keperawatan untuk Diare
B. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Metode

Pembukaan 5 Menit 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam Ceramah


dengan mengucap 2. Mendengarkan
salam 3. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 4. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 5. Memperhatikan
kegiatan
4. Kontrak waktu
5. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
Penyajian 10 Menit Menjelaskan tentang : Peserta Ceramah
1. Pengertian Diare mendengarkan
2. Etiologi Diare penjelasan yang
3. Manifestasi klinis diberikan dan
Diare memperhatikan
4. Prognosis Diare
5. Manajemen
kesehatan Diare
6. Diit untuk diare
7. Intervensi
keperawatan untuk
Diare

Penutup 5 Menit 1. Memberikan 1. Peserta bertanya Tanya


kesempatan peserta 2. Peserta menjawab jawab
untuk bertanya 3. Menerima leaflet
2. Memberikan umpan 4. Memperhatikan
balik 5. Mendengarkan
3. Pembagian leaflet 6. Menjawab salam
4. Kesimpulan
5. Mengucapkan
terimakasih atas
perhatian peserta
6. Mengucap salam
penutup
C. Materi
Terlampir
D. Media dan alat penyuluhan
a. Leaflet
b. Power Point
E. Metode penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
F. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di STIKes Kharisma
Karawang
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta dapat mempraktekkan teknik cuci tangan dengan benar
d. Peserta dapat mengulang cara pembuatan dan pemberian oralit sesuai
anjuran dan takaran yang disampaikan
e. Pesertamengajukanpertanyaan dan menjawabpertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai
dengan tujuan khusus.
Lampiran
MATERI

1. Pengertian Diare
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang
lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat
disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.
a. Diare akut

Diare akut adalah buang-buang air yang berlangsung selama kurang lebih 3
hari hingga seminggu. Kebanyakan orang mengalami diare jangka pendek
karena adanya infeksi pada saluran pencernaan.

b. Diare kronis

Diare kronis berlangsung lebih dari 4 minggu atau bahkan lebih. Kondisi ini
kurang umum dan biasanya disebabkan oleh kondisi medis, alergi, obat-
obatan, atau infeksi kronis.

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang air
besar yang bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali perhari dan
konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair.

2. Etiologi Diare

Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melalui perantara


hewan, kuman yang berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak
mencuci tangan waktu makan). Berikut adalah faktor penyebab lainnya,
yaitu :
1. Efek samping obat-obatan tertentu
2. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang mengandung
karbohidrat, lemak, dan protein.
3. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
4. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan
terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun,
terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.
5. Minum air tidak masak
6. Makan jajanan yang tidak bersih
7. Makan dengan tangan kotor

3. Manifestasi klinis
Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala.
Namun, gejala yang paling sering dirasakan penderita diare antara lain:

a. Perut terasa mulas.


b. Tinja encer atau bahkan berdarah.
c. Mengalami dehidrasi.
d. Pusing, lemas, dan kulit kering.

4. Prognosis Diare
Prognosis baik bagi kebanyakan pasien yang terkena diare, namun bila terjadi
dehidrasi tanpa diketahui, kondisi penderita yang terkena akan menjadi
kesakitan serius dan kematian.
Pasien yang sembuh dari diare, biasanya prognosisnya baik karena tidak ada
konsekuensi jangka panjang.

5. Manajemen Kesehatan
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus
diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai
pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga seperti tajin, air sayur, air
matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit.

Cara pembuatannya sebagai berikut :

1. Cuci tangan
Sebelum Anda membuat oralit atau ORS (Oral Rehydration Salts) maka
cucilah terlebih dahulu tangan Anda. Sangat disarankan untuk mencuci
tangan sesuai standar WHO. Hal ini bertujuan agar oralit yang dibuat
terhindar dari kontaminasi kuman atau kotoran di tangan.

2. Masak air
Setelah tangan Anda bersih maka siapkanlah air sebanyak 1 gelas
belimbing atau 200 cc air. Tuang 200 cc air ke dalam panci dan masak
hingga hangat. Anda bisa juga memangkas proses memasak air dengan
menyiapkan satu gelas air yang sudah hangat.

3. Campurkan garam elektrolit


Apabila telah tersedia satu gelas air hangat, tahap selanjutnya adalah
mencampurkan gula dan garam ke dalam air hangat tersebut. Masukkan
satu sendok teh (munjung) gula pasir lalu tambahkan 1/4 sendok teh
garam.

4. Larutkan
Gula dan garam yang telah ditambahkan ke dalam satu gelas air hangat
harus dilarutkan agar merata. Aduk-aduklah gula dan garam di dalam air
dengan menggunakan sendok. Pastikan tidak ada partikel gula ataupun
garam yang masih terlihat.
Apabila gula dan garam sudah tidak ada maka itu pertanda keduanya
sudah larut di dalam air hangat. Air tersebut pun sudah menjadi oralit atau
larutan gula garam (LGG). Anda bisa langsung segera meminumnya atau
memberikannya kepada keluarga yang sedang diare.
5. Diit
Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi
makanan yang lunak untuk membantu peristaltik usus. Bagi bayi yang
menyusui, ASI tetap diberikan dan PASI diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesuace, and Toast
(pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting
dikonsumsi terutama 24 jam pertama diare yang dapat membantu
meringankan diare serta memberikan vitamin penting, mineral, dan
karbohidrat yang mudah dicerna (diserap).
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara lain :
a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. Teh
g. Roti dan jelly
h. Yoghurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-anak, namun
mengenai makanan untuk bayi diare dibawah usia 12 bulan harus
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Hindari makanan berikut ini saat diare, yaitu:
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alkohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-
kacangan, brokoli, dan kembang kol.
6. Intervensi Keperawatan
5 langkah cuci tangan adalah cara mencuci tangan yang benar sesuai standar
World Health Organisation (WHO) dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Cuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun dan air mengalir
merupakan cara terbaik untuk membunuh kuman.
Namun bila tidak tersedia, dapat menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol
60% sebagai gantinya.
Cuci tangan 5 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur
yang benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci
tangan pakai sabun baik sebelum makan ataupun sebelum memulai pekerjaan,
akan menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit melalui
kuman yang menempel di tangan. Berikut langkah cuci tangan yang baik dan
benar :
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/diare. Diunduh pada tanggal 21 Oktober 2019.

https://doktersehat.com/cara-membuat-oralit/. Diunduh pada tanggal 21 Oktober


2019.

https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/sarrah-ulfah/langkah-cuci-tangan-
yang-benar-menurut-who. Diunduh pada tanggal 21 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai