Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 6

“Otitis Media Akut”


1. Fitri Ekahariningtias
2. Hesti Paramita Wulanningrum
3. Moch.Furqonudi
4. Syahrul Ramandhan
ANATOMI TELINGA

A. Anatomi Telinga
Secara anatomi, telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Telinga Luar
Auricle: untuk menangkap gelombang suara dan mengarahkannya ke dalam Meatus Auditorius Externa
Liang telinga (Meatus Auditorius Externa) : Mengarahkan bunyi untuk masuk ke telinga tengah

2. Telinga Tengah
Membran timpani membentang. Terdiri dari jaringan fibrosa elastic berbentuk bundar dan cekung. Untuk
mengubah bunyi menjadi getaran Tulang pendengaran (osikel: malleus, incus, stapes) : untuk
menghantarkan getaran yang diterima dari membran tympani ke jendela oval. Tuba eustachii: untuk
menjaga keseimbangan tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah

3. Telinga Dalam
Koklea berfungsi sebagai sistem pendengaran karena mengandung reseptor untuk mengubah suara yang
masuk menjadi impuls saraf sehingga dapat didengar. Aparatus vestibularis berfungsi sebagai sistem
keseimbangan yang terdiri dari tiga buah canalis semisirkularis, dan organ otolit yaitu sacculus dan
utriculus
DEFINISI OMA

Otitis media ialah radang telinga tengah yang terjadi terutama pada bayi atau anak yang biasanya didahului
oleh infeksi saluran nafas bagian atas. (William, M. Schwartz., 2004).

Otitis Media adalah suatu infeksi pada telinga tengah yang disebabkan karena masuknya bakteri patogenik ke
dalam telinga tengah (Smeltzer, S. 2001).

Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut sebagian atau seluruh telinga tengah, tuba eustachi, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid. (Djaafar, Z.A, 2007).
ETIOLOGI OMA

1. Bakteri
2. Virus

Faktor Resiko
Berikut factor resiko terjadinya Otitis Media Akut :
1. Usia (Bayi dan Anak-anak)
2. Konsumsi ASI yang menurun
3. Alergi
4. Kongenital
5. Trauma atau cedera
MANIFESTASI KLINIS OMA

Secara umum, manifestasi klinis yang biasa ditemukan pada pasien dengan Otitis Media Akut adalah:
1. Othalgia (Nyeri telinga)
2. Demam, batuk, pilek
3. Membran timpani abnormal (sesuai stadium)
4. Gangguan pendengaran
5. Keluarnya secret dari telinga berupa nanah
6. Kehilangan nafsu makan, dan lain-lain.
KOMPLIKASI OMA

1. Intra-Temporal
2. Intra-Kranial
PENATALAKSANAAN MEDIS OMA

1. BERDASARKAN STADIUM

A. Stadium Oklusi
B. Stadium Presupurasi
C. Stadium Supurasi
D. Stadium Perforasi
E. Stadium Resolusi

2. BERDASARKAN TINDAKAN
A. Timpanosintesis
B. Miringotomi
PEMERIKSAAN PENUNJANG OMA

Dalam menegakkan diagnosis OMA terdapat tiga hal yang harus diperhatikan:
1. Penyakit muncul secara mendadak (akut)
2. Ditemukan tanda efusi pada telinga tengah, dengan tanda: menggembungnya membran timpani
(bulging), terbatas atau tidak adanya gerakan membran timpani, adanya bayangan cairan dibelakang
membran timpani, dan adanya cairan yang keluar dari telinga.
3. Terdapat tanda atau gejala peradangan pada telinga tengah, dengan tanda: kemerahan pada membran
timpani, adanya nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas
Berikut pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan:
1. Otoskopi
2. Otoskop Pneumatic
3. Timpanometri

Anda mungkin juga menyukai