Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DIARE PADA ANAK USIA 2 TAHUN”

Dosen Pembimbing : Ns. Maulana Arif Murtadho, M. Kep

Oleh: Tamara Mirna Isabell

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN INSTITUSI TEKNOLOGI SAINS DAN

KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN MALANG


TAHUN AKADEMIK 2022/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Diare pada Anak


Sub Pokok Bahasan : Penyakit Diare pada Anak
Sasaran : Orang tua An. D
Target : An. D (Pasien)
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal : Kamis, 14 Februari 2024.
Tempat : Ruang Melati
Penyuluh : Tamara Mirna Isabell

A. Latar Belakang
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan global di negara- negara berkembang, salah satunya
adalah Negara Indonesia. Kajian Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat (2016) di Jawa
Barat penyakit diare menjadi penyakit menular yang penyumbang angka Kejadian Luar Biasa (KLB)
tertinggi yaitu 1.084.766 kasus. Sedangkan KLB kasus diare di Kota Cirebon berjumlah 6.303 kasus,
dan di Kabupaten Cirebon mencapai 32.342 kasus. Kejadian di atas memberikan pacuan kepada kita
sebagai warga Indonesia agar mengkritisi masalah ini. Penanganan yang cepat dan tepatlah yang
harus dilakukan karena diare dengan dehidrasi berat dapat menimbulkan kematian.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang perawatan diare pada anak, peserta
penyuluhan dapat mengerti dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian diare dapat dicegah.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu :

1. Menjelaskan pengertian diare


2. Menjelaskan penyebab diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala diare
4. Menjelaskan cara penularan diare
5. Menjelaskan pencegahan diare
6. Menjelaskan penanganan diare
D. Metode
Diskusi dan ceramah

E. Media
Leaflet

F. Kegiatan Pembelajaran

No. Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu


1. Pembukaan 1. Salam Pembuka 1. Menjawab 5 Menit
2. Perkenalan Salam
3. Tujuan 2. Berkenalan
4. Kontrak 3. Mendengarka
waktu,tempat dan n
topik. 4. Menyetujui
5. Kesiapan 5. Menyatakan
2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan Memperhatikan dan 10 Menit
definisi diare, mendengarkan
penyebab, tanda
dan gejala,
penularan,
pencegahan, dan
penanganan diare
2. Menjelaskan cara
pembuatan
larutan gula
garam (LGG)
3. Penutup 1. Evaluasi 1. Menjawab 5 menit
2. Kesimpulan Pertanayaan
3. Renacana Tindak 2. Mendengarkan
Lanjut kesimpulan
4. Salam penutup 3. Memperhatikan
tindak lanjut
4. Menjawab Salam
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan.

2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan.

3. Evaluasi hasil
a. Metode evaluasi diskusi dan tanya jawab
b. Jenis pertanyaan lisan
c. Jumlah soal : 3 soal meliputi:
1) Apa yang dimaksud dengan diare?
2) Apa saja tanda-gejala yang muncul?
3) Kapan harus dibawa ke tenaga kesehatan?
Lampiran Materi

Perawatan Diare pada Anak

A. Pengertian
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011) mengatakan "diare adalah suatu kondisi dimana
seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari". Dapat di simpulkan diare
adalah pengeluaran tinja atau berak yang encer lebih dari 3 kali sehari.

B. Penyebab
Menurut Hidayat (2012):
1. Virus
2. Jamur
3. Alergi makanan
4. Obat-obatan
5. Psikologis
Sedangkan Wong (2009) mengatakan:
1. Makanan dan air yang terkontaminasi
2. Lingkungan yang kurang bersih
3. Hygiene yang buruk
4. Sanitasi yang jelek

C. Tanda dan gejala


1. Gelisah atau rewel
2. Tinja cair atau lember dan atau disertai lendir atau darah.
3. Mual atau muntah
4. Demam
5. Napsu makan menurun
6. Berat badan menurun
7. Nyeri perut
8. Mata cekung
9. Bibir atau mulut kering
10. Elastisitas atau kekenyalan kulit saat dicubit melambat > 1 detik
11. Kulit pada bagian dubur atau anus lecet

D. Bahaya diare
Menurut Amin (2015) mengatakan bahwa diare yang berlangsung tanpa penanganan medis dapat
menyebabkan kematian akibat kekurangan cairang dan elektrolit dalam tubuh.

E. Pencegahan
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
a. Sebelum makan
b. setelah buang air besar
c. sebelum memegang bayi
d. setelah menceboki anak
e. sebelum menyiapkan makanan
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus.
3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas,
dan lain-lain).
4. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki
septik.

F. Pengobatan dan perawatan di Rumah


1. Segera beri banyak minum dengan:
a. Air susu ibu
b. Kuah sayur
c. Kuah sop
d. Air tajin
e. Sari buah
f. Air teh
g Air matang
h. Larutan gula garam

2. Bila ada beri oralit


3. Berikan oralit setiap kali berak
a. Sampai umur 1 tahun air besar. : 50-100 ml (1/21 gelas) setiap kali buang
b. Umur 1-5 tahun air besar. : 100-200 ml (1-1/2 gelas) setiap kali buang

Cara menyiapkan oralit:


1) Sediakan 1 gelas air matang (200 ml)
2) Masukan semua bubuk oralit kemasan 200 ml, ke dalam gelas.
3) Aduk sampai larut
4. Teruskan pemberian makanan

a. Selama diare:
1) Teruskan dan tingkatkan pemberian ASI pada bayi yang menyusui.
2) Anak usia diatas 6 bulan, berikan makanan seperti:
3) Bubur dan sayuran
4) Sari buah segar
5) Beri makanan lebih dari 6 kali sehari

b. Setelah diare:
Beri makanan lebih sering dari biasanya, minimal selama 3 minggu, dan teruskan seperti biasanya.

c. Harus diperhatikan :
1) Jangan beri makanan seperti pedas, terlalu asin atau asam.
2) Jangan beri makanan yang sudah rusak atau basi
5. Mencari pengobatan lanjutan
Segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit, bila tidak membaik dalam 3 hari atau ada salah satu
tanda:
a. Diare terus menerus
b. Muntah berulang-ulang
c. Rasa haus yang nyata
d. Makan/minum sedikit
e. Demam
f. Ada darah salam tinja
SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk
Mengatasi Diare pada Bayi Usia 2 Tahun

Ketika bayi mengalami diare, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah
dehidrasi dan mempercepat pemulihan. Berikut adalah SOP yang dapat diikuti:

1. Rehidrasi dengan Oralit:


 Oralit adalah larutan yang mengandung campuran natrium, kalium, gula, dan
elektrolit.
 Anda dapat membuat oralit sesuai aturan yang tepat untuk menggantikan cairan
tubuh anak yang hilang akibat dehidrasi karena diare.
 Berikan oralit di bawah bimbingan dokter anak.
 Dosis oralit untuk bayi usia 2 tahun adalah sekitar 50-100 ml (seperempat hingga
setengah cangkir besar) cairan

2. Tanda-tanda Dehidrasi pada Bayi:


 Rasa haus yang parah
 Kelelahan dan mudah gelisah
 Lebih sedikit jumlah popok kotor karena jarang buang air kecil
 Urine berwarna kuning tua
 Tidak ada air mata saat menangis
 Sudut mulut kering dan bibir pecah-pecah
 Ubun-ubun tampak cekung
 Mata cekung

3. Cara Membuat Oralit:


 Rebus 200 ml air minum bersih dalam peralatan yang bersih dan steril, lalu
dinginkan.
 Tuangkan air ke dalam gelas dan campurkan dengan satu sendok teh bubuk oralit.
 Aduk rata hingga bubuk benar-benar larut dan larutan tampak keruh.
 Jangan mencampurkan oralit ke dalam susu, jus buah, atau cairan lainnya

Anda mungkin juga menyukai