Anda di halaman 1dari 8

DIII KEBIDANAN

STIKES “BHAKTI MULIA “ Pare


SK DIKT:1641/D/T/K-VII/2009 & SK DIKTI:2054/D/T/K-VII/2009
Jl. Matahari No. 1 Tulungrejo, Pare – Kediri, Jawa Timur 64212 Telp.(0354)395455
Fax. (0354) 394183

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Mahasiswa : Dwi Handayani NIM : 004 2009 010

Tempat Praktik : PUSTU Langenharjo

Tanggal : 13 Januari 2012

A. Pokok Bahasan : Penyakit pada Anak ( Diare)

B. Sasaran : Ibu-ibu Yasinan

C. Tempat : Posyandu Mawar Kota Kediri

D. Tanggal Pelaksanaan : 13 Januari 2012

E. Waktu : 30 menit

F. Tujuan Instruksional Umum : Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang


diare diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tanda dan gejala pada diare,
penyebab diare dan cara pertolongan penderita diare yang benar.

G. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah menerima penyuluhan selama 30 menit


diharapkan ibu mampu :

1. Menjelaskan pengertian diare dengan menggunakan bahasanya sendiri dengan baik


dan benar

2. Menyebutkan tanda dan gejala diare

3. Menyebutkan penyebab diare

4. Menyebutkan pencegahan diare

5. Menyebutkan pertolongan pada diare

H. Kegiatan Penyuluhan :
1
a. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

b. Langkah-langkah :

Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience Media

5 menit 1. Memperkenalkan diri 1. Mendengarkan Leafleat


2. Menjelaskan judul 2. Mendengarkan
3. Melakukan pretest 3. Menjawab pertanyaan
dari penyuluh

15 menit 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan Leafleat


diare penjelasan

2. Menyebutkan tanda dan 2. Mendengarkan


penjelasan
gejala diare
3. Mendengarkan
3. Menyebutkan penyebab
penjelasan
diare

4. Menyebutkan 4. Mendengarkan
pencegahan diare penjelasan

5. Menyebutkan 5. Mendengarkan

pertolongan pada diare penjelasan

10 menit 1. Menyimpulkan kembali 1. Mendengarkan Leafleat


pokok penyuluhan.
2. Bertanya pada audience 2. Menjawab pertanyaan
3. Menjawab pertanyaan 3. Bertanya
peserta

I. Evaluasi :

1. Ibu mengerti tentang masalah diare

2. Ibu mengerti dan tau tentang tanda dan gejala diare

3. Ibu mengerti dan tau penyebab diare

4. Ibu mengerti cara pencegahan diare

5. Ibu mengetahui cara pertolongan diare


2
Langenharjo, 13 Januari 2012

Mahasiswa

DWI HANDAYANI
004 2009 010

Mengetahui
BIDAN PUSTU LANGENHARJO PEMBIMBING AKADEMIK

TRI SISWANTI, Amd.Keb. IKA YUNI SETYA PUTRI, S. ST


NIK NIK 03.2011.01.01

3
Lampiran Materi

DIARE

1. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah frekuensi BAB yang lebih sering dari biasanya dengan konsistensi yang
lebih encer (Nursalam, 2005 : 168).
Diare adalah frekuensi BAB yang > 4X pada bayi dan >3X pada anak, konsistensi feses
encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lender dan darah atau hanya lender
saja (FK UI, 1997. Ngastingah, 2005).
Diare adalah individu mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB normal, ditandai
dengan seringnya kehilangan cairan dan feses yang tidak berbentuk (Susan Martin T.,
1998).
Diare adalah defekasi encer >3X sehari dengan atau tanpa darah dan atau lender dalam
tinja (Suharyono, 1998: 51).
Diare adalah bertambahnya jumlah atau berkurangnya konsistensi tinja yang dikeluarkan
(Seoparto Pitono, dkk, 1999).

2. MACAM MACAM DIARE


Menurut pedoman dari Laboraturium/UPF IKA, UNAIR tahun 1994, diare dapat
dikelompokkan menjadi :
a. Diare akut yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5 hari.
b. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung >7 hari.
c. Diare kronik bila diare berlangsung >14 hari.

Menurut pedoman MTBS (2000), diare dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan


menjadi :

a. Diare akut, terbagi atas :


1. Diare dengan dehidrasi berat : letargi/mengantuk/tidak sadar, mata cekung, dan
turgor kulit jelek.
2. Diare dengan dehidrasi sedang-ringan : gelisah/rewel, mata cekung, dan turgor
kulit jelek.
3. Diare tanpa dehidrasi : terdapat salah satu tanda dari diare berat/ringan.

4
b. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari atau lebih, terbagi atas :
1. Diare persisten dengan dehidrasi
2. Diare persisten tanpa dehidrasi
c. Disentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah

3. PENYEBAB DIARE
1. Faktor kebersihan
2. Faktor infeksi
1. Infeksi enteral ; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak.
2. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti otitis
media akut (OMA), tonsillitis/ tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis dsb
3. Faktor malabsorbsi (penyerapan)
- Karbohidrat
- Lemak
- Protein
4. Faktor makanan
- Makanan basi, keracunan, alergi terhadap makanan
5. Faktor psikologis
- Rasa takut, dan cemas
- Imunodefisiensi

4. GEJALA KLINIS
 Sakit perut
 Pusing kadang mual
 Nafsu makan berkurang
 BAB > 3 x sehari, lembek, cair (berlendir, terdapat darah)
 Suhu tubuh meningkat
 Gejala lain :
-Dehidrasi/ kekurangan cairan :
Komplikasi :
 Kejang
 Malunutrisi/ gangguan gizi, energy, protein
5
 Gangguan kesadaran

5. PENGOBATAN DI RUMAH/PENATALAKSANAAN DI RUMAH :


 Beri minum lebih banyak dari biasanya
 Berikan makanan, teruskan ASI; bayi kurang dari 6 bulan yang dapat susu formula
dapat diteruskan dengan mengencerkan separuhnya; anak lebih 6 bulan teruskan
makanan yang bergizi, lunak, mudah dicerna dan tidak merangsang
 Bawa ke petugas kesehatan bila diare bertambah sering dan banyak, sering muntah,
sangat haus, malas minum/makan, demam atau tinja berdarah atau tidak membaik 3
hari serta menunjukan gejala yang serius.

6. Jumlah ciran yang Diberikan :


 Umur < 1-4 tahun : 100-200 cc ( ½ - 1 gelas )
 Umur > 5 tahun : 200- 300 cc (1 - 1½ gelas )
 Umur Dewasa : 300-400 cc ( 1½ - 2 gelas )

7. JENIS CAIRAN
 Cairan rumah tangga : air tajin, kuah sayur, air kecap, dll
 LGG (Larutan Gula Garam ) dapat di buat dengan cara sebagai berikut :
Air matang sebanyak 5 gelas di campur dengan 8 sendok teh gula dan ½ sendok teh
garam.
 Oralit

8. Kapan di bawa ke sarana kesehatan ?


 Bila berak cair dengan frekuensi lebih dari normal, rasa haus bertambah, air kencing
sedikit, muntah berulang-ulang ( Dehidrasi Ringan )
 Tugor/Tegangan kulit menurun/kulit menjadi kendur, demam, ubun-ubun besar
cekung, mata cowong, tidak dapat makan dan minum seperti biasanya (Dehidrasi
Sedang )
 Kesadaran menurun, kejang, ada darah ( Dehidrasi berat )
9. PENCEGAHAN
1) Pemberian ASI saja s/d 4-6 bulan
2) Hindari penggunaan susu botol

6
3) Memperbaiki cara penyimpanan makanan pendamping ASI
4) Menggunakan air bersih dan yang sudah dimasak untuk minum
5) Mencuci tangan setelah buang air besar (BAB), sebelum atau sesudah menyiapkan
makanan dan minuman
6) Tidak memelihara kuku panjang
7) Kurangi jajan sembarangan
8) Membuang tinja, termasuk tinja bayi secara benar (menggunakan jamban atau WC )
9) Memperkuat daya tahan tubuh
- ASI minimal 2 tahun pertama
- Meningkatkan status gizi
- Imunisasi campak
10) Menjaga kebersihan

10. ORALIT :
1. Berikan oralit , dosis pemberian sesuai umur.

Umur Setiap Mencret Dalam waktu 4 jam

< 1 tahun ½ Gelas 400 ml (2 bungkus )

1-4 tahun 1 Gelas 600-800ml(3-4


bungkus)

5-12 tahun 1 ½ Gelas 800-1000ml(4-5


bungkus )

Dewasa 3 Gelas 1200-2000ml(6-10


bungkus )

2. Cara membauat Oralit :


1 bungkus oralit 200 ml di larutkan dalam 1 gelas berisi air matang 200 ml,
kemudian diaduk sampai merata
3. Cara memberikan oralit

7
Berikan pada anak kurang dari 2 tahun dengan sendok setiap 1-2menit, pada anak
yang besar dapat dengan gelas. Bila anak muntah, tunggu sebentar kemudian
berikan lagi lambat-lambat. Bila diare terus berlangsung (tanpa dehidrasi)
teruskan dengan cairan rumah tangga di atas atau oralit.
4. Oralit bisa didapat di :
a. Puskesmas atau rumah sakit
b. Posyandu
c. Toko obat, apotik
d. Warung atau toko tertentu

Anda mungkin juga menyukai