Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK

I. IDENTITAS SAP
Mata Kuliah : Promosi Kesehatan
Pokok Bahasan : Pencegahan Diare
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Diare Pada Anak
Sasaran : Masyarakat Kecamatan Klojen
Target : Orang tua dan anak
Hari / tanggal : ................... 2017
Jam : 08.00 WIB sampai Selesai
Waktu : 30 Menit
Tempat : Balai Kecamatan Klojen

II. IDENTIFIKASI MASALAH


Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak balita, khususnya
di Negara berkembang seperti Indonesia. Diare adalah penyakit yang ditandai
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan
konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau tanpa darah atau lender. Apabila pada
diare pengeluaran cairan melebihi pemasukan maka akan terjadi defisit cairan tubuh,
maka akan terjadi dehidrasi. Berdasarkan derajat dehidrasi maka diare dapat dibagi
menjadi diare tanpa dehidrasi, diare dehidrasi ringan sedang dan diare dehidrasi berat.
Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa faktor
yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih,
air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan (pembangunan tinja yang tidak
higienis), kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, penyiapan makanan
kurang matang dan penyimpanan makanan masak pada suhu kamar yang tidak
semestinya.
Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi
pendorong terjadinya diare yaitu faktor agen, penjamu, lingkungan dan
perilaku.Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling dominan yaitu sarana
penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor berinteraksi bersama
dengan perilaku manusia.Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar
kuman diare serta terakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat, maka
penularan diare dengan mudah dapat terjadi.
Secara umum kematian akibat diare pada anak di dunia mencapai 42.000
kasus per minggu, 6000 kasus per hari, 4 kasus setiap menit dan 1 kematian setiap 14
detik. Dari jumlah tersebut, total episode diare pada bayi kurang dari 11 bulan
sebanyak 475 juta kali dan usia 1-4 tahun sekitar 945 juta per tahun. (PressRelease,
WHO, 2002).

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Setelah dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit diharapkan
sasaran dapat memahami cara penanggulangan diare.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare dengan benar
2. Menjelaskan penyebab diare dengan tepat
3. Menyebutkan 6 dari 11 gejala atau tanda diare dengan benar
4. Menyebutkan 4 dari 7 pencegahan diare dengan benar
5. Menjelaskan cara penanganan diare dengan benar
6. Dapat melakukan demonstrasi ulang mengenai pembuatan larutan gula garam dan
oralit dengan benar

V. MATERI
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan Gejala Diare
4. Cara Pencegahan Diare
5. Cara Penanganan Diare
6. Demonstrasi Mengenai Pembuatan Larutan Gula Garam

VI. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. LCD
3. Laptop
4. Leaflet
5. Soal pre dan post tes
6. Bahan Demonstrasi Pembuatan Oralit
7. Meja
8. Sound System

VIII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator
Membuka acara, memperkenalakan diri dan tim penyuluh, mengatur proses
penyuluhan, tanya jawab, demonstrasi mengenai pembuatan larutan gula garam,
serta menutup acara.
2. Penyaji
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami peserta
penyuluhan.
3. Fasilitator
Mengevaluasi penyuluh, moderator, peserta, dan jalannya proses penyuluhan
4. Observer
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana kegiatan penyuluhan
5. Notulen
Mencatat pertanyaan yang diajukan auidien/peserta penyuluhan, dan masukan dari
fasilitator
6. Peserta
Mendengarkan, memperhatikan, mengajukan pertanyaan, serta memperhatikan
demonstrasi mengenai pembuatan larutan gula garam.

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN
NO WAKTU
PENYULUH PESERTA/AUDIENS
1. Pembukaan :
Salam pembukaan Menjawab salam
Perkenalan Memperhatikan 5 menit
Mengkomunikasikan tujuan Memperhatikan

2. Kegiatan inti penyuluhan 30 menit


Menyampaikan materi Menyimak dan memperhatikan
tentang: penyuluhan
Pengertian Diare
Penyebab Diare
Tanda dan Gejala Diare
Cara Pencegahan Diare
Cara PenangananDiare
Demonstrasi Mengenai
Pembuatan Larutan Gula Garam
Memberi kesempatan keluarga
untuk bertanya.
Menanyakan hal-hal yang belum jelas.
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi yang
a. Bersama penyuluh menyimpulkan materi
telah didiskusikan. b. Peserta kooperatif dalam menjawab
b. Melakukan evaluasi penyuluhan pertanyaan penyuluh 10 menit
c. Mengakhiri kontrak c. Peserta kooperatif
d. Mengakhiri kegiatan
d. Menjawab salam
penyuluhan dengan salam.
X. SETING TEMPAT
Penyuluhan dilakukan di Balai Desa ..............

XI. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA


http://penyebabdiare.com/
Indriasari, Devi. 2009. 100% Sembuh Tanpa Dokter: A-Z Deteksi, Obati, dan Cegah
Penyakit. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Grhatama
OTC DIGEST. 2011. Diare dan Obatnya edisi 61 halaman 27. Jakarta: PT Triprakarsa
Media Utama
Priyanta, Agus. 2008. Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika
Suraatmaja, Sudaryat. 2005. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto.

XII. PENGESAHAN

Menyetujui: Malang, ………………


Dosen Pembimbing/Fasilitator Penyuluh;

( Herawati Mansyur…… ) ( --------------------------- )


NIP. NIM:...........................

Mengetahui:
Kaprodi DIV Kebidanan Malang

( Naimah, SKM, M.Kes)


NIM. 196612311986032005
Lampiran 1

EVALUASI
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat
1. Apakah pengertian dari Diare?
2. Sebutkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Diare?
3. Apa tanda dan gejala timbulnya Diare?
4. Apa saja penanganan yang dapat kita lakukan ketika kita Diare?
5. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi Diare?
6. Bagaimana demonstarasi pembuatan larutan gula garam dan oralit?

Jawaban :
1. Pengertian Diare
 Diare adalah (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai
dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.
 Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi
buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
 Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih
banyak daripada biasanya
 Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut.

2. Faktor Penyebab Diare


1) Faktor infeksi
a. Infeksi enteral (infeksi bakteri, virus dan parasite)
b. Infeksi parenteral (otitis media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya)
2) Faktor malabsorbsi (malabsorbsi karbohidrat, protein dan lemak)
3) Faktor makanan (makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan)
4) Faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
5) Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal (lingkungan yang kumuh dan kotor)
3. Tanda dan Gejala Diare
a. BAB encer lebih dari 3x
b. Muntah
c. Demam
d. Nyeri perut
e. Badan terasa lemah
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-
ubun dan mata cekung membran mukosa kering danbibir keringserta penurunan
berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

4. Pencegahan Diare
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
b. Meminum air minum yang telah diolah
c. Membuang air besar dan air kecil di jamban
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak
f. Menjaga kebersihan diri
g. Menjaga kebersihan lingkungan

5. Penanganan Diare
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang dengan oralit
b. Berikan zinc selama 10-14 hari
c. Pemberian ASI
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika:
1) Kondisi tidak membaik dalam 3 hari
2) Buang air besar cair bertambah sering
3) Muntah berulang-ulang
4) Makan atau minum sedikit
5) Demam
6) Tinja berdarah
e. Makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan
rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak
f. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan diberikan tanpa anjuran dokter.

6. Demonstrasi pembuatan larutan gula garam dan oralit


1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok.
Lampiran 2

MATERI PENYULUHAN
PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK

1. PENGERTIAN DIARE
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi
(buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan
konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.Secara klinik dibedakan tiga macam
sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses lebih banyak
daripada biasanya (Daldiyono, 1990).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan biasanya
berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut. Orang yang
mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. Hal ini
membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya
pada anak dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri
kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit diare
perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit menjadi
keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok.Untuk mencegah
dehidrasi dengan meminum larutan oralit.Karena itu, penderita diare harus banyak minum air
dan diberi obat anti diare.

2. FAKTOR PENYEBAB DIARE


Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut
1) Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia,
Aeromonas, dan sebagainya.
2) Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno-
virus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain.
3) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides); protozoa
(Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis); jamur
(Candida albicans).
4) Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitis media
akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan
sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2
tahun.

Keterangan:

Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus.


Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan
yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain
pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak
sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa);
monosakarida (intolerasni glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan
anak yang terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang
lebih besar).

Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun
bakteria, juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat
tinggal.Lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli),
virus dan parasit (jamur, cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut berperan dalam
membantu penyebaran kuman penyakit diare.

Diare juga bisa muncul akibat tangan kotor dan dapat pula karena tertular dari
binatang peliharaan, dan kontak langsung dengan feses atau marterial yang menyebabkan
diare. Namun demikian, disamping beberapa faktor yang menjadi penyebab diare diatas,
sebenarnya ada beberapa hal lagi yang menjadi faktor utama dari terjadinya diare, yaitu:

1. Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita sehingga
timbulnya diare akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah.

2. Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat


menyebabkan ia mengalami diare.

3. Seorang bayi yang tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum dikenali.

4. Akibat alergi pada makanan tertentu.

5. Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan tubuh akan
menyebabkan penyakit sampingan berupa diare.

6. Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing, atau bakteri


7. Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlema

8. Keracunan makanan

Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:


1. Tidak memadainya penyediaan air bersih
2. Air tercemar oleh tinja
3. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
4. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
5. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
6. Penghentian ASI yang terlalu dini

3. TANDA DAN GEJALA DIARE


a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair
atau encer(Vade, 2003: 34).
b. Muntah(Vade, 2003: 34).
c. Demam(Vade, 2003: 34).
d. Nyeri abdomen(Vade, 2003: 34).
e. Badan terasa lemah.
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi
lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-
ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir keringserta penurunan berat
badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria) (Suraatmaja, 2005:8).

4. PENCEGAHAN DIARE
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum &
sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
c. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban
dengan tangki septik.
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air
mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi.
f. Menjaga kebersihan diri.
g. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik
yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar
makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang
tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.

5. PENANGANAN DIARE
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntahdengan
oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi
sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat
mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
b. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus supaya
tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk
anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
c. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak
kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27).Pemberian susuformula yang mengandung
laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM,
almiron atau sejenis lainnya.
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air
besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit,
demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari
dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
e. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara
menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat
(bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa
sayur) dan rendah lemak.
f. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat menimbulkan
efek sampingyang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat
timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).

6. DEMONSTRASI
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok

3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :


Umur Setiap Mencret Jumlah oralit yang disediakan di rumah
< 1 tahun ¹/₂ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5 – 12 tahun 1 ¹/₂ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.

Anda mungkin juga menyukai