BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Kasus
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga
jenis dan luasnya. Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas
jaringan tulang dan tulang rawan yang umumnya yang umumnya disebabkan oleh
Fraktur tulang adalah patah pada tulang. Istilah yang digunakan untuk
simple, dan fraktur compound. (Elizabet J. Crowin, Phd, MSN, CNP, 2008)
B. Etiologi Kasus
1. Trauma langsung
Berarti benturan pada tulang dan mengakibatkan fraktur di tempat itu. Misal
benturan pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang radius dan ulna.
Menurut Mansjoer, Arif (2014) tanda dan gejala fraktur sebagai berikut:
dimana saraf ini dapat terjepit atau terputus oleh fragmen tulang.
7. Pergerakan abnorrmal.
D. Anatomi Fisiologi
atas tulang, sendi, otot ligamen, tendon, serta jaringan lain yang menghasilkan
struktur dan bentuk tulang. Sistem ini juga melindungi organ-organ vital,
dalam matriks tulang yang dapat dimobilisasi bila terjadi difesiensi, dan tempat
tulang. Rangka manusia memiliki 206 tulang byang tersusun atas garam-garam
Menurut Drs. H. Syaifuddin, AMK 2010 susunan tulang secara garis besar
meliputi :
1. Tulang panjang.
Di tengahnya terdapat diafise dan kedua ujungnya disebut epifise. Ujung tulang
dilapisi oleh tulang rawan yang memudahkan gerakan. Sendi rawan ini disebut
selaput tulang yang disebut periosteum yang sifatnya menyerupai jaringan ikat.
Jika tulang dibelah secara memanjang, pada bagian diefise terdapat lubang
yang meneyerupai pipa, dinding bagian dalam pipa dilapisi olehsubstansi yang
padat atau rapat, dan bagian ujung tulang substansia makin tipis. Pada bagian
epifise tulang ini terdapat banyak lubang kecil yang menyerupai bunga karang
yang disebut spongeosa. Pada lubang bagian dalam diafise terdapat ruang yang
disebut kavum medula yang berisi sumsum tulang kuning (medula osseum
palva) dan pada lubang substansia spongeosa terdapat sumsum merah (medula
Teriri dari dua lapisan yaitu substansi kompakta tubula eksterna (lapisan luar)
dan substansia kompakta tubula interna (lapisan dalam). Diantara kedua lapisan
organisasi sehingga sifatnya keras sekali. Pada anak-anak, zat-zat organis lebih
banayak terdapat dalam tulang daripada orang tua sehingga tulangnya lebih
beberapa lapisan yang disebut lamella havers (keping tulang yang membentuk
5. menyokong berat badan : Memelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan
gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi
struktur-struktur yang halus seperti otak, medula spinalis, jantung, paru, alat-
fagositotik.
fosfat. Sebagian besar fosfor disimpan dalam tulang dan kalsium dilepas dalam
pendengaran.
E. Patofisiologi
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga
fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, dan
jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi
apakah itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh
tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh
1. Sudut patah
Fraktur transversal adalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap
maka segmen-segmen itu akan stabil, dan biasanya mudah dikontrol dengan
bidai gips. Fraktur oblik adalah fraktur yang garis patahnya membentuk
sudut terhadap tulang. Fraktur ini ttidak stabil dan sulit diperbaiki. Fraktur
spiral timbul akibat torsi pada ekstrimitas. Fraktur-frakur ini khas pada
cedera main ski, dimana ujung ski terbenam pada tumpukan salju dan ski
terputar sampai tulang patah. Yang menarik adalah bahwa jenis fraktur
rendah energi ini hanya menimbulkan sedikit kerusakan jaringan lunak, dan
Fraktur segmental adalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang yang
semacam ini sulit ditangani. Biasanya satu ujung yang tidak mempunyai
pembuluh darah menjadi sulit untuk menyembuh, dan keadaan ini mungkin
3. Fraktur Impaksi
Fraktur kompresi terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang ketiga yang
membentuk sudut pada satu atau beberapa vertebra. Pada orang muda,
Seperti pada fraktur pelvis, penderita dapat secara cepat menjadi syok
tekanan darah dan pernavasan secara akurat dan berulang dalam 24 sampai
48 jam pertama setelah cedera. Ileus dan retensi kemih juga terjadi pada
cedera ini.
4. Fraktur Patologik
Terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi lemaholeh karena tumor
Fraktur beban terjadi pada orang-orang yang baru saja menambah tingkat
orang-orang yang akan memulai layihan lari. Pada saat awitan gejala timbul,
sumbu panjang tulang. Fraktur semacam ini akan sembuh dengan baik jika
tulang-tulang itu dapat bergesr dari tempat asalnya dan tidak menyembuh
dengan seharusnya. Jadi setiap pasien yang mengalami nyeri berat stelah
semacam ini harus dianjurkan untuk memakai alat proteksi seperti tongkat,
raddiografi.
6. Fraktur grenstick
Fraktur grenstic adalah fraktur tidak sempurna dan sering terjadi pada anak-
7. Fraktur avulsi
Fraktur avulsi memisahkan suatu fragmen tulang pada tempat insersi tendon
diperlukan. Namun, bila di duga akan terjadi ketidakstabilan sendi atau hal-
8. Fraktur sendi
Catatan khusus harus dibuat untuk fraktur yang melibatkan sendi, terutama
2009 ; 8)
1) Tahap inflamasi
Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan
Deskripsi Fraktur Angulasi dan oposisi dua istilah yang sering sering
dipakai untuk menjelaskan fraktur tulang panjang. Derajat dan arah angulasi dari
posisi normal suatu tulang panjang dapat menunjukan derajat keparahan fraktur
(compound fracture) adalah istilah yang sering dipakai untuk menjelaskan fraktur.
Fraktur tertutup ada lah fraktur dimana kulit tidak ditembus oleh fragmen tulang,
Secara teknik, fraktur terbuka adalah fraktur dimana kulit dari ekstrimitas
yang terlibat telah ditembus. Konsep penting yang perlu diperhatikan adalah
tersebut. Fragmen fraktur dapat menembus kulit pada saat terjadi cidera,
semacam ini maka oprasi untuk irigasi dan debridementdan pemberian antibiotika
Pada umumnya oprasi irigasi dan debridement pada fraktur terbuka dilakukan
infeksi.
Patah tulang biasanya terjadi karena benturan tubuh, jatuh atau trauma.
Baik itu karena trauma langsung misalnya: tulang kaki terbentur bemper mobil,
atau tidak langsung misalnya: seseorang yang jatuh dengan telapak tangan
menyangga. Juga bisa karena trauma akibat tarikan otot misalnya: patah tulang
patela dan olekranon, karena otot trisep dan bisep mendadak berkontraksi.
(Doenges, 2000:629)
dan ke dalam jaringan lunak sekitar tulang tersebut, jaringan lunak juga biasanya
Sel-sel darah putih dan sel mast berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran
Di tempat patah terbentuk fibrin (hematoma fraktur) dan berfungsi sebagai jala-
jala untuk melekatkan sel-sel baru. Aktivitas osteoblast terangsang dan terbentuk
tulang baru imatur yang disebut callus. Bekuan fibrin direabsorbsi dan sel-sel
(2000:50)
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekeuatan dan gaya pegas
untuk menahan tekanan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang
fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow, dan
tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami
vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. Kejadian
inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya (Doenges,
2000:629).
F. Pathwys
. Trauma
Pathwa atau tenaga fisik yang menekan tulang Patologis,
Osteoporosis
(kompresi,traksi)
Fraktur
Konstipasi
G. Penatalaksanaan Umum
1. Penatalaksanaan Konservatif
lanjut dengan cara memberikan sling (mitela) pada anggota gerak atas atau
d) Reduksi tertutup dengan traksi kontinu dan kounter traksi. Tindakan ini
imobilisasi.
2. Penatalaksanaan pembedahan
b) reduksi terbuka dan fiksasi internal atau fiksasi ekternal tulang yaitu :
fraktur pada tulang pinggul yang sering terjadi pada orang tua.
Jaringan NOC :
4. Peningkatan suhu
kulit NIC :
3. Perawatan luka
5. Kontrol infeksi
6. Monitor TTV
8. Pengaturan posisi
NOC :
1. Keseimbangan
2. Koordinasi
3. Gerakan Otot
4. Gerakan
sendi NIC :
1. Monitor Neurologi
2. Manajemen lingkungan
5. manajemen nyeri
6. Pengaturan Posisi
7. Manajemen pengobatan
c. Diagnosa : Konstipasi
NOC :
2. Nafsu makan
3. Frekuensi BAB
4. Bising Usus
NIC :
1. Monitor Cairan
2. Manajaemen nutrisi
5. Manajemen nyeri
6. Terapi relaksasi
d. Diagnosa :
Ansietas NOC :
2. Distres
3. Perasaan Gelisah
4. Wajah Tegang
lisan NIC :
1. Bimbingan Antisipasif
2. Peningkatan Koping
3. Terapi relaksasi
4. Dukungan Emosional
6. Monitor TTV