Fraktur Patologis
Oleh:
Pembimbing :
Dr. dr. Izaak Zoelkarnain Akbar, Sp. OT(K)
BANJARMASIN
September, 2023
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
DAFTAR PUSTAKA 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial.
Umumnya fraktur disebabkan trauma langsung ataupun trauma tidak langsung. 1,2
pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi lemah karena tumor atau proses
patologis lainnya.3
fragile fracture sejumlah sekitar 300.000 orang di UK. Begitu pula di Indonesia,
patologis ini dapat pula mengenai pasien usia muda, sebagian besar jenis fraktur
yaitu terdiri dari reduksi, pertahankan reduksi dan fisioterapi, pemilihan metode
lanjut. Pada pasien dengan osteoporosis, resiko fraktur di kemudian hari dapat
1
2
menurunkan resiko jatuh karena hal ini sangat efektif dalam mencegah kejadian
fraktur selanjutnya.6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan tempt
sel darah. Tulang juga merupakan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur
Secara umum, rangka orang dewasa memiliki dua komponen struktur yang
eksternal. Pada bagian internal tulang, terdapat struktur spongiosa seperti jala-jala
sedangkan bagian tengah tulang panjang kosong atau disebut cavitas medullaris
persendian in lebih halus dan mengkilap dibanding tulang kompakta yang tidak
terletak pada persendian. Contonya adalah pada bagian distal humerus atau siku.
Selain itu, tulang subchondral pada sendi juga tidak memiliki kanal Haversi.
atau cancellous. Daerah tulang trabecular pada rangka yang sedang tumbuh
3
4
yang memproduksi sel-sel darah merah, putih dan platelet. Sumsum kuning
merah digantikan secara progresif oleh sumsum kuning di sebagian besar tulang
panjang.
metaphysis. Jadi, diaphysis adalah batang tulang panjang, epiphysis adalah ujung
akhir tulang panjang sedangkan metaphysis adalah wjung tulang panjang yang
vaskularisasi yang memberi nutrisi pada tulang. Bagian internal tulang dilapisi
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-selnya
terdiri atas tiga jenis dasar, yaitu: osteoblast, osteosit dan osteoklast. Osteoblast
fungsi tulang dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang). Sementara osteoklas
cepat dan mencapai puncaknya setelah masa maturitas skeletal. Pada periode
6
Setiap jenis tulang terdiri atas bagian kortikal dan trabekular (cansellous)
nyata antara daerah kortikal dan trabekula tulang yaitu pada kortikal 80% hingga
termineralisasi hanya 20% karena sebagian besar terdiri atas sumsum yang
permukaan tulang dan keaktifan metabolik yang lebih besar dibanding dengan
tulang kortikal. Oleh karena itu tulang trabekula lebih sering mengalami
massa tulang.
FRAKTUR PATOLOGIS
A. Definisi
Fraktur atau patah tulang adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan
sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial.
Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur
daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi
dapat menyebabkan fraktur pada klavikula, pada keadaan ini biasanya jaringan
pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi lemah karena tumor atau proses
yang paling sering dari fraktur semacam ini adalah tumor, baik primer maupun
sekunder.3
B. Epidemiologi
fragile fracture sejumlah sekitar 300.000 orang di UK. Begitu pula di Indonesia,
patologis ini dapat pula mengenai pasien usia muda, sebagian besar jenis fraktur
C. Etiologi 5
Osteogenesis imperfekta
Osteopetrosis
• Osteomielitis piogenik
• Infeksi sifilis
8
• Tuberculosis
3. Tumor
• Osteoblastoma
• Hemangioma (vertebra)
• Osteosarkoma
• Ewings sarkoma
4. Injury
Osteoporosis senilis
Rickets
Pagets disease
Rheumatic arthritis
Spondilitis
Gout
Osteoarthritis
Poliomyelitis
Arthrogryposis
D. Diagnosis
9
Anamnesis
trauma ringan maka harus dianggap sebagai suatu fraktur patologis sebelum dapat
dibuktikan lain, pada penderita lanjut usia selalu harus ditanyakan tentang riwayat
penyakit atau operasi sebelumnya. Adanya penyakit tumor ganas atau setelah
Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan lokal
diagnosisnya.
2. Pemeriksaan umum
Paget’s disease serta kelainan lain. Pada anak dibawah umur 20 tahun,
3. Pemeriksaan radiologis
osteoporosis atau osteomalasia yang berat, atau dapat juga disebabkan oleh
metastasis skeletal atau myeloma. Pada pria dewasa, tidak seperti pada
Tanda sinar-X dari hilangnya densitas tulang dan kompresi vertebra pada
- Pemeriksaan CT-scan
- Pemeriksaan MRI
4. Pemeriksaan laboratorium
● Pemeriksaan darah
metabolik tulang.
● Pemeriksaan urin
11
myelomatosis.
● Biopsi tulang
E. Tatalaksana
Penatalaksanaan awal:1
● Pertolongan pertama
membersihkan jalan napas, menutup luka dengan verban yang bersih dan
imobilisasi fraktur pada anggota gerak yang terkena agar penderita merasa
● Penilaian klinis
apakah luka itu luka tembus tulang, adakah trauma pembuluh darah/saraf
● Resusuitasi
frakturnya sendiri berupa pemberian darah dan cairan lainnya serta obat-
perlu diperhatikan :
● Lokalisasi fraktur
● Bentuk fraktur
panjang anggota gerak bawah dan lengan atas dan angulasi sampai
lokalisasi fraktur.
Prinsip pengobatan sama dengan fraktur pada umumnya yaitu terdiri dari
Kelainan jinak tulang yang bersifat local misalnya kista soliter dapat
Bila terjadi fraktur pada kelainan in, maka diperlukan pemakaian bidai dan
● Tumor-tumor metastasis
Sebagian besar pasien fraktur dengan usia tua berada dalam kondisi yang
lemah dan memiliki permasalahan medis yang kompleks. Perawatan pada pasien
harus meliputi berbagai bagian. Manfaat perawatan kolaboratif antara lain sebagai
F. Pencegahan
a. Fraktur patologis meningkatkan resiko fraktur di masa yang akan datang dan
c. Sebagian besar fraktur berasal dari trauma jatuh, dan intervensi untuk
selanjutnya.
16
BAB III
PENUTUP
terjadi fraktur pada daerah tekanan.1,2 Fraktur patologis adalah fraktur yang
tulang. Fraktur patologis terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi
lemah karena tumor atau proses patologis lainnya. Tulang sering kali
besar fraktur berasal dari trauma jatuh, dan intervensi untuk menurunkan resiko
17