BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendahuluan
banyak peran antara lain; melindungi organ vital, mempunyai sumsum (pembentuk
homeostasis kalsium dan reservoir faktor pertumbuhan dan sitokin, dan juga
menghilangkan tulang tua dan menggantinya dengan tulang baru yang lebih kuat
Fraktur atau patah tulsng adalah terputusnya kontinuitas tulang.4 Patahan ini
dapat bersifat komplit atau inkomplit.4 Jika kulit diatasnya masih utuh, keadaan ini
disebut fraktur tertutup (atau sederhana);5 jika kulit atau jaringan diatasnya
tertembus, keadaan ini disebut fraktur terbuka (atau compound), yang cenderung
Tulang bersifat rapuh, namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas
untuk menahan tekanan. Fraktur dapat terjadi akibat; peristiwa trauma tunggal,
tekanan/ stress yang berulang-ulang, dan kelemahan abnormal pada tulang (fraktur
patologik).4
9
Fraktur patologis harus dicurigai jika terdapat fraktur yang terkait dengan
trauma minimal, bila letak fraktur tidak biasa atau bila proses abnormal pada tulang
terlihat pada radiografi. Dapat terjadi oleh karena proses intrinsik, seperti perubahan
kepadatan mineral tulang dari tumor tulang (baik jinak dan ganas), penyakit seperti
osteogenesis imperfecta, atau infeksi; dan proses ekstrinsik, seperti fiksasi internal,
Berbagai macam penyakit juga dapat menyebabkan fraktur jenis ini. Fraktur oleh
karena tumor tulang jinak dan ganas harus dikenali dan ditangani dengan tepat oleh
Kerangka aksial adalah tempat metastasis tulang yang tersering ketiga, setelah
paru-paru dan hati. Dari 1,2 juta kasus kanker baru setiap tahun di Amerika Serikat,
bermastasis ke tulang adalah prostat (32%), payudara (22%), ginjal (16%) , Paru-
paru dan tiroid. Penyakit metastatik pada kerangka aksial terjadi lebih sering di
tulang belakang, panggul, tulang rusuk, dan ekstremitas bawah daripada di humerus.
adalah tempat kedua yang paling umum untuk metastasis tulang yang panjang,
athologis pada saat diagnosis, dan sampai 30% pasien hadir dengan fraktur non-
vertebra.7
B. Definisi
Fraktur atau patah tulang adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan
sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial yang
langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada
daerah tekanan. Trauma tidak langsung, apabila trauma dihantarkan ke dareah yang
lebih jauh dari dareah fraktur, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat
menyebabkan fraktur pada klavikula, pada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap
utuh.2
Fraktur patologis adalah fraktur yang terjadi pada tulang karena adanya
disebabkan oleh karena tomor atau proses patologik, seperti neoplasia, osteomalasia,
densitas. Fraktur patologis dapat terjadi secra spontan atau akibat trauma ringan,
C. Epidemiologi
dengan fraktur vertebra dan pinggul dditemukan 48% ( fraktur vertebral) dan 3%
(fraktur pinggul) dikodekan sebagai fraktor patologis dimana sekitar 25% dan 66%
lainnya, tumor tulang primer maligna sangat jarang terjadi. Tiga keganasan tulang
Ewing) hanya mencapai 0,2% dari semua keganasan di Inggris dan Amerika
Serikat; namun, pada anak-anak (<15 tahun) tumor maligna tulang mencapai
Sebagian besar tumor tulang primer tidak berbahaya dan karena banyak yang
tidak bergejala, tetap tidak terdeteksi atau terdeteksi hanya kebetulan pada
pemeriksaan radiografi karena alasan lain. Insiden tumor tulang benigna karenanya
Hampir 500 kasus yang didiagnosis setiap tahun di Inggris dan sekitar 2.500
kasus di Amerika Serikat. Lebih dari 75% tumor tulang ganas adalah osteosarcoma,
menunjukkan distribusi spesifik usia yang mencolok: pada kelompok usia 0-40
sarkoma Ewing) dan untuk kelompok usia di atas 40 tahun ada peningkatan
kejadian yang stabil sampai 80 tahun (terutama chondrosarcoma dan tingkat yang
Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan tempat
darah. Tulang juga merupakan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur
Secara umum, rangka orang dewasa memiliki dua komponen struktur yang
mendasar yaitu tulang spongiosa dan kompakta atau kortikal. Struktur kompakta atau
kortikal terdapat pada bagian tepi tulang panjang meliputi permukaan eksternal. Pada
bagian internal tulang, terdapat struktur spongiosa seperti jala-jala sedangkan bagian
tengah tulang panjang kosong atau disebut cavitas medullaris untuk tempat sumsum
12
tulang. Pada persendian, tulang kompakta ditutupi oleh kartilago atau tulang rawan
persendian ini lebih halus dan mengkilap dibanding tulang kompakta yang tidak
terletak pada persendian. Contohnya adalah pada bagian distal humerus atau siku.
Selain itu, tulang subchondral pada sendi juga tidak memiliki kanal Haversi.10
sedangkan ujung proksimal dan distalnya terdapat epiphysis dan metaphysis. Jadi,
diaphysis adalah batang tulang panjang, epiphysis adalah ujung akhir tulang panjang
Semasa hidup, bagian eksternal tulang yang tidak berkartilago dilapisi oleh
pada tulang. Bagian internal tulang dilapisi oleh endosteum/membran seluler. Baik
pembentuk tulang.10
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-selnya
terdiri atas tiga jenis dasar, yaitu: osteoblast, osteosit dan osteoklast. Osteoblast
sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak dalam
osteon (unit matriks tulang). Sementara osteoklas adalah sel multinuklear (berinti
(menghubungkan pembuluh darah sejauh kurang dari 0,1 mili meter). Selama masa
pertumbuhan terjadi aktifitas pertumbuhan tulang yang besar. Pada awal masa
permulaan masa pertumbuhan dengan masa maturitas skeletal pola makan atau
Setiap jenis tulang terdiri atas bagian kortikal dan trabekular (cansellous) yang
antara daerah kortikal dan trabekula tulang yaitu pada kortikal 80% hingga 90%
20% karena sebagian besar terdiri atas sumsum yang mengandung lemak dan atau
Tulang yang banyak tersusun atas tulang trabekula berarti mempunyai permukaan
tulang dan keaktifan metabolik yang lebih besar dibanding dengan tulang kortikal.
Oleh karena itu tulang trabekula lebih sering mengalami perubahan mineral sehingga
E. Etiologi
F. Diagnosis
Tulang yang patah secara spontan atau setelah cedera ringan harus
penyebab umum adalah tumor tulang jinak dan kista. Di atas usia 40 tahun
sekunder dan penyakit Paget. Perlu ditanyakan mengenai penyakit atau riwayat
tulang metabolic. Tumor ganas, tidak peduli berapa lama yang lalu, bisa menjadi
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Pencitraan
beberapa kelainan yang dapat diamati pada metode pencitraan ini; kelainan
kortikal atau 'kista' di tulang, tempat lesi, apakah soliter atau multipel dan
seperti kista. Jika batas 'kista' jelas, kemungkinan ini adalah lesi jinak,
16
namun jika menyebar dengan batas tidak jelas ini menunjukkan tumor
CT-Scan dan MRI berguna untuk menilai luas tumor sebenarnya dan
Hal ini dapat membantu dalam mengungkapkan lokasi tumor kecil (misalnya
osteoma osteoid). 8
Gambar 3. Simple bone cyst: mengisi rongga meduler tetapi tidak mengekspansi tulang. [Dikutip
dari kepustakaan 4]
Gambar 6. Osteosarcoma. a) Gambar X-ray femur distal. b,c) MRI; scanning potongan coronal dan
sagital menunjukan perluasan intra dan ekstraosseus dari tumor. [Dikutip dari kepustakaan 4]
18
b. Pemeriksaan lainnya
laju endap darah, elektroforesis protein dan tes untuk penyakit tulang
metabolik. 8
soliter, penyakit Paget). Yang lainnya lebih tidak jelas dan biopsi sangat
dapat dilakukan pada waktu bersamaan; Jika tidak, prosedur definitif harus
diatur. 8
19
dilakukan dengan jarum besar; Biopsi terbuka lebih bisa diandalkan. Situs
ini dipilih sehingga bisa disertakan dalam operasi ablatif berikutnya. Sedikit
mungkin tumor terkena dan blok jaringan dilepaskan secara ideal di zona
diperoleh. Jika perlu, beberapa contoh bisa diambil. Jika tulang dihilangkan,
patologis. Orang yang melakukan biopsi harus memiliki gagasan yang jelas
dengan kuretase.
dilakukan. 8
20
G. Diagnosis Banding
Lampiran 1.
H. Penatalaksanaan
Prinsip tatalaksana fraktur patologis adalah sama dengan fraktur yang lain,
dengan metode pilihan yang tergantung pada kondisi tulang. Kelainan patologis
1. Penatalaksanaan awal 4
a. Pertolongan pertama
membersihkan jalan napas, menutup luka dengan verban yang bersih dan
imobilisasi fraktur pada anggota gerak yang terkena agar penderita merasa
b. Penilaian klinis
apakah luka itu luka tembus tulang, adakah trauma pembuluh darah/saraf
c. Resususitasi
frakturnya sendiri berupa pemberian transfuse darah dan cairan lainnya serta
Lokalisasi fraktur
Bentuk fraktur
Fraktur seperti fraktur clavicula, iga dan fraktur inpaksi dari humerus
tidak memerlukan reduksi. Angulasi > 5 pada tulang panjang anggota gerak
bawah dan lengan atas dan angulasi sampai 10 pada humerus dapat
melebihi 0,5 inci pada fraktur femur. Adanya rotasi tidak dapat diterima
Prinsip pengobatan sama dengan fraktur pada umumnya yaitu terdiri dari
Kelainan jinak tulang yang bersifat local misalnya kista soliter dapat
Bila fraktur pada kelainan ini, maka diperlukan pemakaian bidai dan
d. Tumor mestastasis
Kanker payudara adalah sumber yang paling umum dan tulang paha
merupakan target yang paling umum. Saat ini pasien kanker (bahkan
mereka yang memiliki metastase) sering hidup selama beberapa tahun dan
mendeteksi lesi tulang lainnya; Ini mungkin dapat diterima untuk fiksasi
'profilaksis'.
Nails intramedullary lebih cocok dari pada plate dan screw dan jika perlu.
leher femur.
yang berat. Hal ini disebabkan sebagian besar karena ketidakstabilan dan
gambaran klinis atau gambaran dari sumsum tulang belakang terbukti atau
didekompresi.
4. Terapi spesifik
a. Non-ossifying fibroma
dilakukan.
Kista 'Aktif' (pada anak kecil, biasanya menempel di lempeng physeal dan
aspirasi cairan dan injeksi metilprednisolon 80-160 mg. Hal ini telah
24
penyembuhan kista. Jika kista terus membesar, atau jika terdapat fraktur
c. Osteochondroma
orang dewasa, ketika tumor lebih besar atau nyeri maka operasi sangat
terlihat 'jinak'.
Lesi berbatas tegas dan tumbuh lambat dengan histologi jinak dapat
dengan hidrogen peroksida atau nitrogen cair. Tumor yang lebih agresif, dan
e. Echocondroma
Jika tumor ini nyeri atau membesar, atau jika terjadi fraktur patologis,
f. Osteosarcoma
jika tumornya dapat direseksi dan tidak ada lesi yang tersembunyi, reseksi
kematian setelah kekambuhan lokal jauh lebih buruk daripada lesi pertama.
segmen tulang dengan cangkok tulang atau implan buatan; dalam beberapa
kemoterapi pra operasi. Jika nekrosis tumor (lebih dari 90%), kemoterapi
dilanjutkan selama 6-12 bulan lagi; jika responnya buruk makan agen
g. Condrosarcoma
menyajikan kasus ideal untuk penggantian eksisi dan prostetik yang luas,
dapat diterima. Jika tidak amputasi bisa menjadi pilihan yang lebih aman.
h. Ewings tumor
Tumor ini memiliki prognosis yang buruk dan operasi tidak banyak
Kemoterapi lebih efektif dengan survavel rate lebih dari 5 tahun sekitar