PENDAHULUAN
pertumbuhan intertisial tidak dapat terjadi didalam tulang, oleh karena itu
(pembentukan) dan pada saat yang bersamaan epifisis menjahui batang tulang
secara progresif. Remodeling tulang terjadi sebagai hasil proses antara deposisi
fraktur.
menyebabkan tulang fraktur dapat berupa trauma langsung dan taruma tidak
langsung. Fraktur dapat dibagi menurut ada tidaknya hubungan antara patah
1
tulang dengan dunia luar, yaitu patah tulang tertutup dan patah tulang terbuka
yang memungkinkan kuman dari luar dapat masuk kedalam luka sampai ke tulang
yang patah. Diamana pada fraktur terbuka dibagi menjadi tiga derajat yang
ditentukan oleh berat ringannya luka dan berat ringannya fraktur. Fraktur juga
juga dapat dibagi menurut garis frakturnya, misalnya fisura, fraktur sederhana,
fraktur kominutif pengecilan, fraktur segmental, fraktur dahan hijau, patah tulang
impaksi, fraktur kompresi, impresi dan patologis. Ada jenis patah tulang yang
patahnya tidak disebabkan oleh trauma, tetapi disebabkan oleh adanya proses
patologis, misalnya tumor, infeksi atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi
dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa . Fraktur dapat
langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada
yang lebih jauh dari dareah fraktur, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat
Fraktur patologis adalah fraktur yang terjadi pada tulang karena adanya
penurunan densitas. Fraktur patologis dapat terjadi secara spontan atau akibat
3
berbagai sel darah. Tulang juga merupakan tempat primer untuk menyimpan dan
Secara umum, rangka orang dewasa memiliki dua komponen struktur yang
eksternal. Pada bagian internal tulang, terdapat struktur spongiosa seperti jala-jala
sedangkan bagian tengah tulang panjang kosong atau disebut cavitas medullaris
persendian ini lebih halus dan mengkilap dibanding tulang kompakta yang tidak
terletak pada persendian. Contohnya adalah pada bagian distal humerus atau siku.
Selain itu, tulang subchondral pada sendi juga tidak memiliki kanal Haversi.
atau cancellous. Daerah tulang trabecular pada rangka yang sedang tumbuh
yang memproduksi sel-sel darah merah, putih dan platelet. Sumsum kuning
merah digantikan secara progresif oleh sumsum kuning di sebagian besar tulang
panjang.
4
metaphysis. Jadi, diaphysis adalah batang tulang panjang, epiphysis adalah ujung
akhir tulang panjang sedangkan metaphysis adalah ujung tulang panjang yang
vaskularisasi yang memberi nutrisi pada tulang. Bagian internal tulang dilapisi
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-selnya
terdiri atas tiga jenis dasar, yaitu: osteoblast, osteosit dan osteoklast. Osteoblast
5
Selanjutnya, osteosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan
fungsi tulang dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang). Sementara osteoklas
cepat dan mencapai puncaknya setelah masa maturitas skeletal. Pada periode
Setiap jenis tulang terdiri atas bagian kortikal dan trabekular (cansellous)
nyata antara daerah kortikal dan trabekula tulang yaitu pada kortikal 80% hingga
termineralisasi hanya 20% karena sebagian besar terdiri atas sumsum yang
6
mengandung lemak/dan atau jaringan hematopoetik. Berdasarkan besarnya massa
permukaan tulang dan keaktifan metabolik yang lebih besar dibanding dengan
tulang kortikal. Oleh karena itu tulang trabekula lebih sering mengalami
massa tulang.
2.3 Etiologi
Suatu fraktur yang terjadi pada tulang yang abnormal. Hal ini dapat dikarenakan
oleh:
terjadi ketika janin berada didalam kandungan, dan terlihat pada waktu lahir,
kelainan yang sangat minimal sehingga tidak terdeteteksi pada waktu lahir.
Pada dasarnya terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan kelainan
bawaan yaitu faktor genetik (10%), faktor lingkungan (20%), dan kombinasi
7
keduanya (70%). Faktor genetik dapat bersifat herediter, baik autosomal maupun
resesif, atau terjadi akibat mutasi. Berbagai faktor lingkungan, seperti trauma,
infeksi, obat, radiasi (terutama pada kehamilan muda dibawah 3 bulan), serta
lingkungan rahim )posisi dalam kandungan yang sempit bagi janin untuk
bergerak), dapat memengaruhi janin atau mudigah selama berada di dalam faktor
1. Osteogenesis Imperfekta
pembentukan jaringan ikatan tulang yang bersifat herediter dan relatif banyak
ditemukan. Kelainan ini didasari oleh kegagalan periosteum dan endosteum pada
Akibatnya terjadi ketimpangan anatara deposit tulang dan resopsi tulang sehingga
korteks tulang dan trabekula pada tukang berongga menjadi tipisa,yang umunya
ditandai dengan tulang mudah patah, kelainan pada ligamen, kulit, sklera, gigi
ataupun tuli.
8
a. Tipe I (mild)
Fraktur patologis mulai muncul saat anak mulai berjalan
Short stature (perawakan pendek)
Terdapat arcus senilis (lingkaran putih di sekitar kornea mata)
Sklera biru (karena bersifat tembus seperti kulit tipis. Akibatnya, sklera
dapat beratahan hidup beberapa saat karena terjadi fraktur di iga dan
kranial.
9
Dentinogenesis tapi sklera masih normal
Gejala klinis
Pada tipe ini patah tulang multipel telah terjadi didalam kandungan dan
lebih banyak terjadi fratur waktu kelahiran sehingga angka kematian pada
Pada tipe ini, anak sering mengalami fraktur sehingga terjadi defomitas
tulang, pertumbuhan yang lambat, dan kepala anak yang lebih besar untuk
usianya.
10
c. Osteogenesis Imperfekta Juveni
Pada tipe ini, Fraktur patologik terjadi pada usia lebih tua serta terjadi
Penatalaksanaan
ilmu. Pada beberapa kasus, penanganan perlu dimulai sejak lahir. Namun karena
penyakit ini didasari oleh kelainan genetik maka tidak didapatkan pengobatan
anak dengan OI berat dapat diobati secara medis dengan bifosfonat siklis untuk
patah. Sebagian besar masalah ortopedi jangka panjang yang dihadapi dalam jenis
III dan IV. Fraktur diobati secara konservatif, tapi imobilisasi harus sangat
kalsium pada anak. Karena itu diperlukan suplementasi vitamin D 400-800 IU dan
sendiri. Terapi potensial lain yang sampai saat ini masih dalam taraf penelitian
11
adalah terapi sel dan gen. Ada dua alternatif pendekatan yang sedang diteliti,
pertama mengganti gen mutan dengan sel normal melalui transplantasi sumsum
tulang, dan kedua memasukkan ribozym ke dalam sel untuk memecah gen mutan.
deformitas. Fraktur harus dipasang splint atau cast. Pada OI fraktur akan sembuh
,rehabilitasi fisik dimulai pada usia awal penderita sehingga penderita dapat
mencapai tingkat fungsional yang lebih tinggi, antara lain berupa penguatan otot
isotonik, stabilisasi sendi, dan latihan aerobik. Penderita tipe I dan beberapa kasus
tipe IV dapat mobilisasi spontan. Penderita tipe III kebanyakan memerlukan kursi
penderita tipe IV dan beberapa tipe III dapat mobilisasi/ berjalan dengan
mempunyai resiko 50% untuk menurunkan pada turunannya. Selain itu juga perlu
Prognosis
12
Osteogenesis imperfecta merupakan kondisi kronis yang membatasi
adalah gagal nafas. Bayi dengan OI tipe II biasanya meninggal dalam usia bulanan
- 1 tahun kehidupan. Sangat jarang seorang anak dengan gambaran radiografi tipe
II dan defisiensi pertumbuhan berat dapat hidup sampai usia remaja. Penderita OI
tipe III biasanya meninggal karena penyebab pulmonal pada masa anak-anak dini,
remaja atau usia 40 tahun-an sedangkan penderita tipe I dan IV dapat hidup
Penderita OI tipe III biasanya sangat tergantung dengan kursi roda. Dengan
rehabilitasi medis yang agresif mereka dapat memiliki ketrampilan transfer dan
sekitarnya.
d. Displasia Fibrosa
dengan destruksi tulang dan diganti dengan jaringan fibrosa. Tak ada perubahan
biokimia selain dari peningkatan fosfatase alkali. Bentuk monostatik lebih lazim
mengenai femur, iga-iga, tibia dan tulang wajah. Sindroma Albright merupakan
displasia fibrosa dengan lesi kulit berpigmentasi dan pubertas prekok atau
13
Penatalaksanaan
walupun lesi tersebut dapat stabil dan berhenti berkembang, lesi tersebut tidak
dapat ,menghilang dengan sempurna. Lesi pada poliostotik dan pada anak yang
Penanganan displasi fibrosa pada tulang di bagi dua yaitu terapi non bedah
dan terapi bedah. Pada terapi non bedah dapat di observasi dan dengan pemberian
obat. Pada obsevasi daerah yang terkena yang tidak bergejala diobservasi dalam
periode tertentu dengan foto rontgen dan tidak diterapi jika lesi tersebut tidak
Tuman berikut dapat merupakan indikasi penanganan bedah yakni: lesi bergejala
yang tidak responsif pada penanganan non bedah, fraktur komunitif,fissura pada
tulang yang tidak membaik dengan pemasangan cast atau brade, deformitas yang
progresif, timbulnya lesi maligna, dan tujuan untuk mencegah lesi lebih besar
Prognosis
kematian. Lesi displasi fibrosis tidak berkembang bila terjadi pada sebelum
14
pubertas. Disebutkan ada kemungkinan berdegenerasi maligna pada kurang lebih
1% kasus. Pada kasus yang ringan jarang membutuhkan terapi bedah. Pada kasus
dan menyebar dalam jaringan tubuh. Hal ini biasanya menimbulkan suatu reaksi
peradangan akut atau kronis. Tanda-tanda peradangan yaitu rubor, tumor, kalor,
dolor dan hilangnya fungsi. Infeksi tulang berbeda dari infeksi jaringan lunak:
karena tulang terdiri dari kumpulan kompartemen yang kaku, sehingga lebih
rentan mengalami kerusakan pembuluh darah dan kematian sel daripada jaringan
lunak akibat penumpukan tekanan pada peradangan akut. Jika tidak cepat
Kerentanan host terhadap infeksi meningkat dengan (a) faktor lokal seperti
trauma, jaringan parut, sirkulasi yang buruk, berkurang kepekaan, penyakit tulang
atau sendi yang kronis dan adanya benda asing, serta (b) faktor sistemik seperti
permukaan avaskular tulang dan implan asing, terlindungi dari pertahanan host
15
Infeksi tulang piogenik akut ditandai dengan pembentukan pus yang sering
terlokalisasi dalam abses. tekanan yang terdapat dalam abses dan infeksi dapat
meluas ke dalam sendi yang berdekatan atau melalui korteks dan jaringan yang
berdekatan. Hal ini juga dapat menyebar lebih jauh melalui limfatik
kelelahan dengan demam ringan sampai penyakit yang parah, demam, toksemia
dan shock. Efek yang umum adalah akibat pelepasan enzim dan endotoksin
Infeksi piogenik kronis dapat mengikuti infeksi akut yang berlanjut dan
terakumulasi dan dikelurkan melalui sinus pada kulit atau luka dengan
adalah adanya otot yang rusak, tulang mati atau implan asing, kurangnya suplai
darah lokal dan respon host yang lemah. Resistensi kemungkinan terjadi pada usia
yang sangat muda dan sangat tua, keadaan malnutrisi atau imunosupresi, dan
sebagian besar dari limfosit, makrofag dan sel raksasa berinti; jenis infeksi
jaringan buang.
16
Prinsip-prinsip pengobatan adalah: (1) untuk memberikan analgesia dan
antibiotik yang efektif atau kemoterapi; (4) mengeluarkan pus; (5) menstabilkan
tulang jika fraktur (6) mengeradikasi jaringan avaskular dan nekrotik; (7)
mempertahankan jaringan lunak dan kulit. Infeksi akut, bila ditangani secara dini
dengan antibiotik yang efektif biasanya akan sembuh. Setelah terdapat pus dan
1. Osteomielitis
infeksi tulang atau sumsum tulang. Infeksi pada tulang dapat terjadi melalui
aliran darah, trauma dan fiksasi interna (implant). Organisme yang paling umum
infeksi maka tubuh akan memberikan respon perlawanan dengan mengisolasi dan
Fase akut ialah fase sejak terjadinya infeksi sampai 10-15 hari. Pada fase ini anak
tampak sangat sakit, panas tinggi, pembengkakan dan gangguan fungsi anggota
gerak yang terkena. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan laju endap darah
17
yang meninggi dan lekositosis, sedang gambaran radiologik tidak menunjukkan
kelainan.
Pada osteomielitis kronik biasanya rasa sakit tidak begitu berat, anggota
yang terkena merah dan bengkak atau disertai terjadinya fistel. Pemeriksaan
Penatalaksanaan
Jika berdasarkan klinis dicurigai osteomyelitis, maka darah dan sampel cairan
18
Pengobatan suportif untuk rasa sakit dan dehidrasi.
Pemberian analgetik harus diberikan pada interval pengulangan tanpa
minggu.
drainase bedah.
Jika antibiotik diberikan lebih cepat (48 setelah onset dari gejala)
yang mati disingkirkan. Antibiotika dapat diberikan secara sistematik dan lokal.
c. Adanya sequester
19
Prognosis
terapi yang adekuat, prognosis osteomielitis adalah baik. Lain hal dengan
sekalipun. Pada beberapa kasus, osteomielitis kronis resisten terhadap terapi yang
Tumor dalam arti yang sempit berarti benjolan, sedangkan setiap pertumbuhan
tersebut tidak pernah menjadi dewasa. Dengan istilah lain yang sering digunakan
Tumor Tulang, yaitu pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa jinak atau
ganas.
Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor ganas tulang dapat bersifat
primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri atau sekunder dari metastasis
20
Biasanya setelah dilakukan operasi pengangkatan (tumor jinak), tumor jenis ini
Tumor jenis ini lebih dikenal dengan istilah Kanker, yang memiliki potensi
untuk menyerang dan merusak tissue yang berdekatan, baik dengan pertumbuhan
1. Kondroma(Enkondroma)
tulang yang terdiri dari kartilago hialain matur. Sebagian ahli menganggap tumor
itu sebagai suatu hamartoma. Tumor jinak ini didapat pada dewasa muda dan
Lokasi: Tumor ini paling sering mengenai tulang-tulang tubuler kecil (acral
skeleton) pada tangan dan kaki, kadang-kadang juga pada tulang yang lebih besar,
seperti femur, hemerus, tibia, fibula, radius dan ulna. Pada tulang panjang
Radiologi: Tampak sebagai lesi yang radiolusen pada zona intramedular dengan
menunjukkan adanya kartilago hialin yang matur. Tidak ada pembentukan tulang
21
reaktif baru. Bila ada erosi kortek pada tulang tubuler yang besar., menandakan
Gambar 2.6 : gambaran radiologis dengan lesi yang radiolusen pada zona
intramedular
Patologi : Pada specimen biopsy didapatkan 3 karakteristik pada lesi ini antara
lain vague labularity, abundant cartilaginous matrix dengan focal calcified dan
low cellularity
Penatalaksanaan
Operatif, dengan cara melakukan kuret daripada lesi, kemudian rongga lesi
Prognosis
pada tulang panjang besar atau di pelvis, sebesar kurang lebih 20-25%.Dicurigai
22
2. Osteosarkoma
merupakan masa aktif pertumbuhan tulang, hanya kurang dari 5% terjadi pada
anak-anak usia kurang dari 10 tahun. Bersifat sangat ganas, cepat bermetastase ke
Didapat terutama pada usia muda, berusia 10-20 tahun. Keluhan utama penderita
ialah perasaan sakit pada bagian tulang yang terkena disertai adanya benjolan.
Didapat pula tanda-tanda keganasan umum seperti anemia, berat badan menurun
Lokasi : Didapat pada metafisis tulang-tulang panjang terutma pada bagian distal
Radiologi :
tulang.
tulang.
Pada MRI ditemukan garis akibat proses destruksi dan ekstensi jaringan
23
terangkat dengan tulang dan pada X-Ray terlihat sebagai segitiga Codman.
Kombinasi antara tulang reaktif dan tulang neoplastik yang dibentuk sepanjang
pembuluh darah berjalan radier dari kortek tulang ke arah masa tumor membentuk
gambaran Sunbrust.
Penatalaksanaan
amputasi. Amputasi dapat dilakukan melalui tulang daerah proksimal tumor atau
disartikulasi tidak ada perbedaan yang bermakna dalam hasil Survival Rate. Selain
terapi operatif, maka pada penderita osteosarkoma diperlukan juga terapi adjuvan
berupa pemberian kemoterapi atau radio terapi. Para ahli berpendapat bahwa pada
24
Prognosis
nya hanya berkisar antara 10-20%. Belakangan ini dengan terapi adjuvan berupa
sitostatik yang agresif dan intensif yang diberikan prabedah dan pasca bedah
maka Survival Rate menjadi lebih baik dapat mencapai 60-70%. Berkat terapi
adjuvan juga terapi amputasi belakangan ini sudah berkurang, sekarang pada
3. Mieloma Multipel
kerusakan osteolitik tulang. Lebih banyak didapat pada kaum pria dengan usia
diatas 40 tahun.
anemia, hiperkalsemia, suhu badan yang meninggi, berat badan yang menurun dan
perasaan mudah lelah. Di dalam darah ada peninggian kadar gammaglobulin. Urin
mengandung protein spesifik yaitu protein Bence Jones, yang dapat ditemukan
proses destruksi yang cepat dengan disertai sedikit reaksi pembentukan tulang
reaktif. Tidak adanya pembentukan tulang reaktif penyebab tumor ini tidak sering
B.M.P (Bone Marrow Puncture) di daerah sternum atau kista iliaka dimana akan
25
dilihat adanya sel-sel plasma abnormal. Adanya protein bence jones dalam urin
Lokasi : Pada orang tua sumsum tulang masih masih didapat tulang vertebra,
pelvis dan tengkorak, dan thoraks maka neoplasma ini paling sering ditemukan
yang bulat irreguler. Tidak terdapat reaksi periosteal. Erosi dimulai dari
Penatalaksanaan
Prognosis
Buruk, 5 Years Survival Rate 10%. Penderita pada umumnya meninggal 2 tahun
26
Gambar 2.7 : tumor tulang metastasis pada femur
tumor tulang merupakan tumor metastatik harus selalu difikirkan, pada penderita
yang berusia lanjut. Pada usia dewasa/lanjut jenis keganasan yang sering
sebar mencapai tulang dengan melalui jalan darah, saluran limfe atau dengan cara
pertumbuhan sel-sel anak sebar, dengan demikian tulang vertebra, pelvis, iga dan
dihinggapi oleh sel-sel anak sebar. Pada pendenta dengan kemungkinan keganasan
tulang metastatik, maka harus dilakukan pemeriksaan pada semua tulang misalnya
dengan bone survey atau bone ;can. Keluhan penderita yang paling menonjol ialah
rasa sakit. Rasa sakit dapat diakibatkan oleh fraktur patologis. Dalam beberapa
keadaan justru lesi metastatik di tulang yang terlebih dulu ditemukan dan
27
neoplasma tulang metastatik yang kadang-kadang jaringan asalnya sulit
ditentukan, sehingga harus dicari dengan cermat lokasi daripada tumor primernya.
Kadar Ca meninggi karena terjadi pelepasan kalsium ke.dalarn darah akibat proses
ditandai oleh kadar fosfatase alkali yang meningkat. Pada metastase Ca prostat,
Penatalaksanaan
lanjut. Terapi ditujukan pada jenis karsinoma primernya yang dapat berupa
radioterapi, immoterapi ataupun hormon terapi. Terapi dari segi bedah adalah
terhadap fraktur patologis yang mungkin memerlukan fiksasi secara eksternal atau
internal, agar supaya penderita dapat diimmobilisasi tanpa merasa kesakitan. Bila
tulang tersebut mengalami fraktur, jadi. baru diperkirakan akan fraktur bila proses,
kalsium yang penting bagi pembekuan darah, sistem saraf, produksi hormon,
kontraksi otot, kerja enzim dan permeabilitas membran. Deposisi kalsium yang
normal pada tulang sebagiam besar bergantung pada kadar fisiologi kalsium dan
28
fosfat serum. Diluar tulang konsentari keduannya bergantung pada penyerapan
usus dan ekresi ginjal. Ketiga organ tersebut dipengaruhi oleh Vitamin D, hormon
Secara alamin vitamin D atau kolekalsiferol berasal dari dua sumber, yaitu
secara langsung dari makanan dan secara tidak langsung dari perubahan
metabolisme menjadi bentuk aktifnya di hati dan kemudian diubah lagi menjadi
resorpsi sehingga kadar kalsium serum meningkat, sementara di usus, hormon ini
Kalsitonin adalah hormon yang produksioleh sel C kelenjar tiroid dan ber
mekanis ini adalah daya tarik bumi, berat tubuh, dan daya tonus serta kontraksi
otot.
1. Rickets
Rickets atau Rachitis adalah kelainan umum pada tulang yang sedang
29
bertumbuh akibat kegagalan deposisi garam kalsium ke dalam osteoid di kartilago
dan peningkatan osteoid. Selain itu, terbentuk pula zona kartilago praoseus tak
terklasifikasi yang luas pada lempeng epifisis. Oleh karena kalsium memberi sifat
keras pada tulang, daerah-daerah yang tidak terklasifikasi menajdi lunak, dan
(a) (b)
ialah :
tahun.
30
dinamakan juga Osteomalacia, yang berarti bahwa kerangka menjadi
lunak.
Kemudian orang tua memperhatikan adanya gagal tumbuh, kelemahan dan flaksid
dari otot. Kecepatan perubahan tulang adalah kelainan bentuk tengkorak (kranio-
tabes) dan penebalan ankel, pergelangan kaki dan pergelangan tangan dari physeal
pada dada (sulkus Harrison) juga dapat muncul. Distal tibia bowing dikaitkan
dengan duduk atau berbaring bersila. Setelah anak berdiri, deformitas ekstremitas
parah mungkin ada kelengkungan tulang belakang, coxa vara dan membungkuk
kelainan seperti kyphosis ringan atau knock knee. Unexplained nyeri pada pinggul
Penatalaksanaan
Pertolongan yang harus diberikan pada penyakit Rickets terdiri dari 3 segi:
Therapie.
31
2. Segi pencegahan timbulnya salah bentuk. Segi ini dikedakan untuk
2. Osteomalasia
yang ditandai oleh kegagalan deposisi garam kalsium kedalam matriks osteoid
pertumbuhan karena tulang orang dewasa sudah tidak bertumbuh. Penyebab dan
lemah, lunak, dan akhirnya bengkok dan menyebabkan deformitas hebat. Secara
relatif sedikit. Dapat pula terbentuk pseudofraktur, yang dikenal debagai zona
dan adanya fraktur tulang yang terjadi dengan cedera yang kecil, peningkatan
32
Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan radiologi berupa perubahan
Pada sindrom Milkman dapat terlihat pseudofraaktrur pada iga, pelvis, proksimal
dari femur dan deformitas dari kepala, dan leher dari femur (Bhadada et al, 2010)
Penatalaksanaan
dan diet tinggi kalsium biasanya memperbaiki kalsifikasi matriks organik dan
33
Prognosis
Penyakit akan membaik bila diberikan vitamin D dan kalsium dosis tinggi
3. Osteoporosis
penurunan jumlah total tulang. Kelainan ini 2-4 kali lebih sering pada wanita
dibanding pria. Pada dasarnya, osteoporosis terjadi karena tidak seimbang proses
Jenis-jenis osteoporosis
1. Osteoporosis primer
Osteoporosis ini dibagi dalam 2 tipe
Tipe 1: timbul pada wanita pasca monopause
Tipe 2: terjadi pada orang lanjut usia baik pada pria maupun wanita.
2. Osteoporosis sekunder
Osteoporosis sekunder terutama disebabkan oleh penyakit-penyakit tulang
glukokortikoid).
3. Osteoporosis idiopatik
Osteoporosis tiupe ini adalah osteoporosis yang tidak diketahui
34
nyeri tulang terutama pada tulang belakang yang intensitas serangannya
meningkat pada malam hari. Dan terdapat deformitas pada tulang, dapat terjadi
fraktur traumatik pada vertebra dan menyebabkan kifosis anguler yang dapat
tulang yang kurang padat dari yang seharusnya pada X-ray, tanpa menjelaskan
atau apakah memang hal ini cukup sebagai tanda pada semua kelainan.
korteks dan fraktur insufisiensi. Fraktur kompresi pada vertebra, wedging pada
berbagai level atau distorsi bikonkav pada end-plates vertebra akibat bulging dari
berat.
a b.
Penatalaksanaan
35
- Diet
- Pemberian kalsium dosis tinggi (500-1000 mg/hari)
- Pemberian vitamin D dosis tinggi (400-500 IU/ hari)
- Pemasangan penyanggah tulang belakang (spinal brace) untuk
Prognosis
4. Penyakit Paget
perubahan bentuk banyak tulang yang terjadi secara progresif lambat akibat
proses resopso tulang yang lebih cepat. Kelainan ini terjadi pada usia diatas 40
vaskularisasi pada tulang yang terkena. Proses ini diawali dengan fase osteolisis.
Pada fase ini, walupun juga terjadi pembentukan tulang baru, kekuatamya lebih
rendah dari pada tulang normal. Akibatnya , terjadi pembesaran tulang yang rapuh
sehingga mudah bengkok, atau patah. Fase berikutnya fase osteosklerosis, yaitu
secra kebetulan. Bentuk yang lebih berat mengakibatkan nyeri tulang. Tulang
36
yang sering terserang adalah tungkai bawah, paha, pinggul, tulang belakang, dan
berkurang.
setempat pada fase osteolisis, dan terjadi peningkatan ketebalan tulang secara
tidak teratur pada fase osteosklerosis. Kadar alkali fosfatase darah dan
hidroksiprolin air kemih selalu meningkat pada proses yang meluas, tetapi dapat
Penatalaksanaan
langsung pada sel tulang. Telah dilaporkan untuk menghilangkan nyeri pada
penyakit Paget dan untuk mengurangi fosfatase alkali serum. Tetapi menimbulkan
tulang yang meningkat secara abnormal. Akibatnya aktivitas seluler menjadi lebih
37
teratur dan terlihat juga penyembuhan dalam radiograf skelet. Kalsitonin
diberikan subkutan untuk masa tertentu dan tak tercatat adanya efek samping yang
paling rasional.
Prognosis
Deteksi dini dan pengobatan yang tepat bisa membantu mengurangi nyeri
keganasan terjadi pada kurang dari 1% kasus. Secara umum prognosisnya baik,
2.5 Diagnosis
Anamnesis
trauma ringan maka harus dianggap sebagai suatu fraktur patologis sebelum dapat
dibuktikan lain, pada penderita lanjut usia selalu harus ditanyakan tentang riwayat
penyakit atau Operasi sebelumnya. adanya penyakit tumor ganas atau setelah satu
Pemeriksaan :
38
1. Pemeriksaan local
Pemeriksaan adanya kelainan lokal berupa sinus yang infeksi, jaringan parut,
2. Pemeriksaan umum
Cushing serta kelainan lain. Pada anak dibawah umur 20 tahun, fraktur
3. Pemeriksaan radiologis
39
- Radionuklida imaging
- Pemeriksaan CT-scan
- Pemeriksaan MRI
4. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah lengkap seperti jumlah sel darah, laju endap darah,
Pemeriksaan urin
Biopsi tulang
kelainan ini mungkin perlu dilakukan biopsi baik biopsi tertutup atau
pemeriksaan patologis.
Penatalaksanaan awal:
Pertolongan pertama
membersihkan jalan napas, menutup luka dengan verban yang bersih dan
imobilisasi fraktur pada anggota gerak yang terkena agar penderita merasa
40
nyaman dan mengurangi nyeri sebelum diangkut degan ambulans.
Penilaian klinis
apakah luka itu luka tembus tulang, adakah trauma pembuluh darah/saraf
Resusuitasi
perlu diperhatikan :
Lokalisasi fraktur
Bentuk fraktur
41
sedapat mungkin mengembalikan fungsi normal dan mencegah komplikasi
Fraktur seperti fraktur clavicula, iga dan fraktur inpaksi dari humerus tidak
bawah dan lengan atas dan angulasi sampai 10 pada humerus dapat
melebihi 0,5 inci pada fraktur femur. Adanya rotasi tidak dapat diterima
ditemukan.
42
berupa fiksasi interna sudah cukup memadai
Kelainan jinak tulang yang bersifat local misalnya kista soliter dapat
Bilatedadi fraktur pada kelainan ini, maka diperlukan pemakaian bidai dan
Tumor-tumor metastasis
43
BAB III
KESIMPULAN
rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial.
Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur
dareah yang lebih jauh dari dareah fraktur, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi
dapat menyebabkan fraktur pada klavikula, pada keadaan ini biasanya jaringan
44
Fraktur patologis adalah fraktur yang terjadi pada tulang karena adanya
penurunan densitas. Fraktur patologis dapat terjadi secara spontan atau akibat
ditemukan.
pada penyembuhan fraktur lebih cepat daripada laju resorbsi penyakit yang
osteosarkoma, laju deposisi dan resorpsi tulang bisa sama cepat, sehingga bisa
45