1. Anatomi
Tulang adalah jaringan yang kuat dan tangguh yang memberi bentuk pada
tubuh.Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan
melindungi organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul.Tulang
membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan tempat untuk
melekatnya otot-otot yang menggerakan kerangka tubuh.Tulang juga
merupakan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium dan
fosfat.
2. Fisiologi
Ostesit adalah sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu
lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat. Osteklas
adalah sel-sel besar berinti banyak yang memungkinkan mineral dan
matriks tulang dapat di absorbsi. Tidak seperti osteblas dan osteosit,
osteklas mengikis tulang. Sel-sel ini menghsilkan enzim-enzim
proteolotik yang memecahkan matriks dan beberapa asam yang
melarutkan mineral tulang, sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke
dalam aliran darah.
1. Proteksi
Sistem musculoskeletal melindungi organ- organ penting,
misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung
dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang di
bentuk oleh tulang- tulang kostae (iga).
2. Ambulasi dan Mobilisas.
Adanya tulang dan otot memungkinkan terjadinya pergerakan
tubuh dan perpindahan tempat, tulang memberikan suatu system
pengungkit yang di gerakan oleh otot- otot yang melekat pada
tulang tersebut ; sebagai suatu system pengungkit yang
digerakan oleh kerja otot- otot yang melekat padanya.
3. Deposit Mineral
Sebagai reservoir kalsium, fosfor,natrium,dan elemen- elemen
lain. Tulang mengandung 99% kalsium dan 90% fosfor tubuh
4. Hemopoesis
Berperan dalam bentuk sel darah pada red marrow. Untuk
menghasilkan sel- sel darah merah dan putih dan trombosit
dalam sumsum merah tulang tertentu.
B. Definisi Fraktur
Fraktur adalah gangguan dari kontinuitas yang normal dari suatu tulang.
Jika terjadi fraktur, maka jaringan lunak di sekitarnya juga sering kali terganggu.
Radiografi (sinar-x) dapat menunjukkan keberadaan cedera tulang, tetapi tidak
mampu menunjukkan otot atau ligamen yang robek, saraf yang putus, atau
pembuluh darah yang pecah sehingga dapat menjadi komplikasi pemulihan klien
( Black dan Hawks, 2014).
C. Patofisiologi
D. Manifestastasi Klinis
1. Deformitas
2. Pembengkakan
3. Memar
4. Spasme.
5. Nyeri
6. Ketegangan
7. Kehilangan.
9. Perubahan neurovaskular
10. Syok.
E. Penatalaksanaan Medis
b. Reduksi
c. Retensi
d. Rehabilitasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik, spasme otot, gerakan
fragmen tulang, edema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi.
1) Monitor vital sign sebelum / sesudah latihan dan lihat respon pasien
saat latihan
2) Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan
3) Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah
terhadap cedera
4) Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
5) Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
6) Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
7) Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs pasien.
8) Berikan alat bantu jika klien memerlukan
9) Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan.
5. Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer,
perubahan sirkulasi, kadar gula darah yang tinggi, prosedur invasive dan
kerusakan kulit.
NIC: Infection Control
1) Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
2) Pertahankan teknik isolasi
3) Batasi pengunjung bila perlu
4) Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung
dan setelah berkunjung meninggalkan pasien.
5) Gunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan
6) Cuci tangan setiap dan sesudah melakukan tindakan keperawatan
7) Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat.
8) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
9) Monitor kerentanan terhadap infeksi
10) Berikan terapi antibiotik bila perlu
DAFTAR PUSTAKA
1. Nurarif.A.M dan Kusuma. H. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis &
Nanda NIC-NOC. Jogjakarta : Mediaction
2. Wijaya.A.S dan Putri.Y.M. 2013. KMB 2 Keperawatan Medical Bedah (Keperawatan Dewasa).
Bengkuli : Numed
3. Zairin. (2012). Buku Ajar Gangguan Musculoskeletal. Jakarta : Salemba