Anda di halaman 1dari 59

1.

Desby Sutria Limbu


2. Claodia Aknes Salmon
3. Astriani Ohoiner
Anatomi-Fisiologi
• Muskuloskeletal terdiri dari kata :
- Muskulo : otot
- Skeletal : tulang
• Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-
otot tubuh ( ilmu = Myologi )
• Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka
tubuh ( ilmu = Osteologi )
• Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”
OTOT

• Sistem otot terdiri dari :


1. Otot
2. Fascia
3. Tendon
15/10/2018
3. Tendon

• Tendon adalah pengikat otot pada tulang berupa serabut-serabut,


putih dan memiliki sedikit elastis
• Sebuah pita jaringan ikat yang melekat pada otot dan ujung
yang lain berinsersi kedalam tulang
• Fungsi: Memungkinkan masa otot yang besar
mengkonsentrasikan kekuatannya pada satu tulang atau
menggabungkan beberapa tendon, protektif dan suportif di
sekitar sendi
TULANG
FUNGSI TULANG
1. Menyokong memberikan bentuk
2. Melindungi organ vital.
3. Membantu pergerakan.
4. Memproduksi sel darah merah pada
sumsum.
5. Penyimpanan garam mineral.
Faktor Pertumbuhan Tulang

• Herediter
• Nutrisi
• Faktor Endokrin
• Faktor persarafan
• Faktor mekanis
• Penyakit -penyakit
Struktur Tulang
• Cortex
• Periosteum
• Yeloeww Marrow
• Endosteum
• Medulary Cavity
• Red Marrow
• Spongy
15/10/2018
Tulang-tulang digabungkan pada persendian oleh
ligamen, kartilago dan otot.

Tulang terdiri atas 2 jenis jaringan :


1. Jaringan kompak (padat) : Tl. Pipih dan Tl. Pipa.
2.Jaringan seperti spons (berbentuk jala) : ujung tulang
pipa, dalam tulang pendek dan sebagai lapisan tengah
pada tulang pipih seperti skapula, kranium, sternum dan
iga-iga.
KLASIFIKASI TULANG BERDASARKAN
BENTUKNYA
1. Tulang panjang (tl. humerus, radius), mengandung epifisis, kartilago
artikular, diafisis, periosteum dan rongga medular.
• Epifisis : Terletak di pangkal tulang panjang. Pada bagian ini otot
berhubungan dengan tulang dan membuat sendi menjadi stabil.
• Kartilage artikular : Membungkus pangkal tulang panjang dan
membuat permukaan tulang panjang menjadi halus.
• Diafisis : Bagian tulang panjang yang utama memberikan struktural
pada tubuh.
• Metafisis : Bagian tulang yang
mengembang di antara epifisis dan diafisis.
• Periosteum : Jaringan konektif
fibrosa yang membungkus tulang.
• R. medular : Terletak di tengah-
tengah diafisis.
2. Tulang pendek seperti karpal, tarsal
3. Tulang pipih, melindungi organ tubuh dan
sebagai tempat melekatnya otot.
4. Tulang sesamoid, bentuknya kecil,
melingkar, berhubungan dengan sendi dan
melindungi tendon, seperti patela.
Sistem artikular
• Artikulasi/persendian : hubungan antara dua tulang
atau lebih.
• Namun tidak semua persendian dapat melakukan
pergerakan :
1) Synarthrosis :
– Sendi yang tidak dapat melakukan pergerakan sama
sekali
2) Amphiarthrosis :
– Sendi dengan pergerakan sedikit/terbatas, seperti tl.
simphisis pubis
3. Diarthrosis ( Sendi Sinovial )
• Sendi dapat bergerak bebas.
• Sendi ini mengandung :
a. Rongga artikular (ruang dengan membran
sinovial, memproduksi cairan sinovial untuk
melicinkan sendi)
b. Ligamen
c. Kartilago
• Sendi ini dapat melakukan gerakan :
a. Protraksi (gerakan bagian tubuh ke arah
depan/maju seperti pergerakan mandibula)
b. Fleksi/ekstensi dll.
LIGAMEN DAN TENDON
• Ligamen dan tendon tersusun dari jaringan
konektif fibrosa yang tebal, mengandung serabut
kolagen dalam jumlah yang sangat besar.
• Tendon menghubungkan otot ke tulang.
• Tendon merupakan perpanjangan dari
pembungkus otot yang berhubungan langsung
dengan periosteum.
• Ligamen menghubungkan tulang dan sendidan
memberikan kestabilan pada saat pergerakan.
• Macam -macam tulang kartilago :
a. Tl. Rawan Hyalin : kuat dan elastis
terdapat pada ujung tulang pipa
b. Tl. Rawan Fibrosa : memperdalam
rongga dari cawan -cawan (tl. Panggul)
dan rongga glenoid dari skapula.
c. Tl. Rawan Elastik : terdapat dalam daun
telinga, epiglotis dan faring.
cranium
cranium
Leher/cervical
Otot dada
Os costae/thorax
Os pedis
Sendi Geser
Os coxae
Pelvic bone
Patologi pada Tulang

Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh,
kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat
tekanan yang berlebihan pada tulang Tulang femur merupakan
tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang kerangka pada
bagian pangkal yang berhubungan dengan asetabulum menbentuk
kepala sendi yang disebut kaput femoris
Etiologi yang menyebabkan fraktur adalah sebagai berikut:

1. Traumatik
Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan, yang dapat
berupa pukulan, penghancuran, penekukan, penarikan. Bila terkena kekuatan langsung
tulang patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunakpun juga rusak.
2. Kelelahan atau tekanan berulang-ulang
Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda lain, akibat tekanan
yang berulang-ulang. Keadaan ini paling banyak ditemukan pada tibia fibula, terutama
pada atlit, penari.
3. Kelemahan dan abnormal pada tulang (patologis)
Fraktur dapat terjadi pada tekanan yang normal jika tulang itu lemah atau tulang itu sangat
rapuh
Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis yang muncul pada fraktur:


1.Kelemahan pada daerah fraktur
2. Nyeri bila ditekan atau bargerak
3. Krepitasi
4. Deformitas
5. Perdarahan (eksternal atau internal)
6. Syok
Proses penyembuhan fraktur
1. Tahap Pembentukan Hematom
Dimulai setelah fraktur sampai hari ke 5 (lima) terjadi perdarahan, dalam 24 jam pertama
terbentuk darah dan fibrin yang masuk ke daerah fraktur, setelah 24 jam pertama, suplai
darah meningkat ke daerah fraktur dan terbentuk hematom. Hematom berkembang menjadi
jaringan granulasi.

2. Tahap Proliferasi Seluler


Proses ini terjadi sampai hari ke 12 (dua belas). Pada area fraktur,
periosteum endosteum dan sum-sum tulang yang mensuplai sel, berubah
menjadi fibro kartilago, kartilago hialan dan jaringan penunjang, fibrosa
terjadinya osteogenesis dengan cepat.
4. Tahap Osifikasi Kalus
Ini terjadi sampai minggu ke 12 (dua belas).
Membentuk osifikasi dan kalus intermediate pada
minggu ke 3 (tiga) sampai 10 (sepuluh) kalus menutupi
tulang.

5. Tahap Konsolidasi
Dengan aktifitas osteoblas dan osteoklast, kalus
mengalami pembentukan
tulang sesuai dengan bentuk aslinya
Komplikasi Fraktur
1. Syok
2. Infeksi
3. Nekrosis vaskuler
4. Malonian
5. Non Union
6. Delayed union
7. Kerusakan arteri
8. Sindroma kompartemem
9. Sindroma emboli lemak
Patofisiologi

Apabila tulang hidup normal dan mendapat kekerasan yang cukup


menyebabkan patah, maka sel-sel tulang mati. Perdarahan biasanya
terjadi di sekitar tempat patah dan ke dalam jaringan lunak di sekitar
tulang tersebut. Jaringan lunak biasanya juga mengalami kerusakan.
Reaksi peradangan hebat timbul setelah fraktur.
Sel-sel darah putih dan sel mast berakumulasi menyebabkan
peningkatan Sisa sel mati dimulai. Di tempat patah terbantuk
bekuan fibrin (hematom fraktur) dan berfungsi sebagai jalan
untuk melekatnya sel-sel baru. Aktivitas osteoblas segera
terangsang dan terbentuk tulang baru imatur yang disebut
kalus. Bekuan fibrin direabsorpsi dan sel-sel tulang baru secara
perlahan-lahan mengalami remodeling untuk tulang sejati
Daftar Pustaka
1. Evelyn C.Pearce (1993), Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis , Gramedia,
Jakarta
2. Lewis, Heitkemper and Dirksen (2000),
Medical Surgical Nursing
Philadelphia , Mosby,
3. Pusdiknakes (1990), Asuhan Keperawatan
pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal, Jakarta
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai