Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PokokBahasan : KESEHATAN REPRODUKSI

Sub PokokBahasan : KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA


Sasaran : Mahasiswa S1 Keperawatan IIA

Hari/Tanggal : selasa, 6 juli 2021

Tempat : Ruang Kelas

Waktu : 30 menit

Penyuluh : Kelompok 4

a. Latar Belakang

Masalah remaja (usia >10-19 tahun) merupakan masalah yang perlu diperhakan dalam pembangunan nasional
di Indonesia. Masalah remaja terjadi karena mereka dak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek
yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan remaja
mencangkup aspek fsik biologis dan mental social. Pada masa remaja adalah masamasa yang rawan terhadap
penyakit dan masalah kesehatan reproduksi, kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya.

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut system, ungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki remaja. Pengeran sehat disini dak semata-mata berar bebas dari penyakit atau
bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta social.

Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi.
Seap tahun kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100
juta terineksi Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. Secara global 40% dari semua kasus
ineksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir adalah, seap hari ada 7.000
remaja terineksi HIV (PATH, 1998).

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki inormasi yang benar mengenai proses

reproduksi serta berbagai aktor yang ada disekitarnya. Dengan inormasi yang benar, diharapkan remaja

memiliki sikap dan ngkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
b. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum (Tiu)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, Mahasiswa S1 Keperawatan semester 4 dapat mengetahui tentang

Kesehatan Reproduksi Pada Remaja.

2. Tujuan Instruksional Khusus (Tik)

Setelah mengiku kegiatan penyuluhan, Mahasiswa S1 Keperawatan diharapkan :

a. Mampu menjelaskan defnisi kesehatan reproduksi pada remaja.

b. Mampu menjelaskan tujuan dari kesehatan reproduksi pada remaja.

c. Mampu menyebutkan cara untuk menjaga kesehatan reproduksi pada remaja.


d. Mampu menyebutkan dampak akibat dak menjaga kesehatan reproduksi.

d. Kegiatan Belajar Mengajar

· Metode : Ceramah dan Tanya jawab

· Pengorganisasian : Ø Pembawa

Materi : Kelompok 4

Ø Kegiatan Penyuluhan :

No.

Tahap

Waktu
Kegiatan

Media

1.

Pembukaan

5 menit

· Menyampaikansalam

· Menjelaskan tujuan

· Kontrak waktu

· Tes awal/Apersepsi

Lisan

2.

Pelaksanaan

15 menit

a. Mampu menjelaskan defnisi kesehatan reproduksi pada remaja.

b. Mampu menjelaskan tujuan dari kesehatan reproduksi pada remaja.

c. Mampu menyebutkan cara untuk menjaga kesehatan reproduksi pada remaja.

d. Mampu menyebutkan dampak akibat dak menjaga kesehatan reproduksi.

Lembar Balik 3.

Penutup

10 menit

· Evaluasi

· Menyimpulkanmateri

· Memberikesempatanuntukbertanya

· Memberisalampenutup

Lisan
e. Seng Tempat

A : Penyaji

B : Peserta Penyuluhan

. Media dan Sumber Media : Lembar Balik

dan Leaet

Sumber :

g. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1. Proposal Pendidikan Kesehatan yang berisi Satuan Acara Penyuluhan telah siap sebelum kegiatan

dimulai.
2. Kontrak waktu, tempat dan topic dengan mahasiswa.

3. Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai.

4. Penyaji materi telah siap member penyuluhan atau pendidikan kesehatan.

5. Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan.

6. Menyiapkan pertanyaan.
b. Evaluasi Proses
1. Penyuluh berperan sesuai dengan perannya.

2. Kegiatan berlangsung sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan.

3. Adanya Tanya jawab dan eedback.

4. Media dapat digunakan secara eek.

5. Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin dicapai.

c. Evaluasi Hasil

1. Peserta mampu menjelaskan defnisi kesehatan reproduksi pada remaja.

2. Peserta mampu menjelaskan tujuan dari kesehatan reproduksi pada remaja.

3. Peserta mampu menyebutkan cara untuk menjaga kesehatan reproduksi pada remaja.

4. Peserta mampu menyebutkan dampak akibat dak menjaga kesehatan reproduksi.

Lampiran Materi

A. Pengeran

Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang menyeluruh melipu aspek fsik, mental, sosial dan bukan

sekedar adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan bagi yang
menikah menyarankan bahwa seap orang dapat menikma kehidupan seks yang aman dan menyenangkan,
mereka memiliki kemampuan untuk memproduksi serta memiliki kebebasan untuk berreproduksi kapan dan
seberapa sering.

B. Tujuan Kesehatan Reproduksi

Meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan kondisi tubuhnya terutama organ reproduksi, mengatasi
keadaan yang berkaitan dengan masalah seksualnya dan membangun kehidupan yang dapat mencapai
kesehatan yang opmal mencakup kesehatan reproduksi, kesehatan seksualnya dan kesanggupan
menggunakan hak-hak reproduksi.

C. Cara Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Pria dan Wanita

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi penng diketahui oleh semua orang dak hanya wanita namun pria
pun perlu mengetahui bagaimana cara menjaga dengan baik dan benar organ reproduksi yang dimilikinya,
Selama ini jika ada yang menyebut organ reproduksi langsung pikiran masyarakat luas tertuju pada organ
reproduksi wanita, padahal pria pun memiliki organ reproduksi yang juga harus dijaga dan dirawat.

Berikut ini ada berbagai cara yang bisa anda lakukan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi anda:
1. Memakai Celana Dalam Dari Katun

Meski lebih mahal dari bahan dasar nilon, celana dalam dari katun memiliki banyak sekali manaat diantaranya
adalah membuat sirkulasi udara di dalam organ reproduksi menjadi lancar. Celana katun pun lebih menyerap
keringat dibandingkan dengan celana nilon. Bagi wanita yang menggunakan celana katun, dia akan terhindar
dari penyakit kepuhan, sedangkan bagi pria yang menggunakan celana dalam katun dia akan terhindar dari
penyakit kulit di organ reproduksi seper panu.

2. Rajin Menggan Celana Dalam

Wanita yang sedang mengalami kepuhan sebaiknya rajin menggan celana dalamnya, begitupula dengan
wanita yang merasa bahwa organ reproduksinya mengeluarkan keringat yang berlebihan. Keringat yang
berlebihan bisa menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan bakteri di dalam organ reproduksi. Bagi pria
pun juga begitu, terlalu banyak berkeringat dak bagus untuk kesehatan kulit organ reproduksi.

3. Mengeringkan Organ Reproduksi

Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi yang dimiliki oleh pria maupun wanita sebaiknya sehabis melakukan
BAK dan juga BAB mengeringkan organ reproduksinya menggunakan handuk. Jangan menggunakan syu untuk
mengeringkan organ reproduksinya sebab ada zat pemuh yang bisa menempel di organ reproduksi wanita
maupun pria.

4. Jangan Menggunakan Obat Pembersih Wanita

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita sebaiknya dak menggunakan obat pembersih kewanitaan.
Organ reproduksi jika dibersihkan menggunakan obat pembersih kewanitaan justru bisa merangsang
pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab kepuhan,. Alasannya adalah ph yang dak seimbang justru
memakan bakteri baik yang ada di vagina. Kadar keasaman yang dak sesuai justru menjadi penyebab
mbulnya bakteri jahat di dalam organ reproduksi. Bagi wanita yang ingin membersihkan organ kewanitaannya
cukuplah dia menggunakan air yang mengalir saja, jangan menggunakan sabun pembersih yang phnya dak
seimbang.

5. Mencuci Tangan Sehabis BAB

Untuk menjaga kebersihan organ reproduksi bagi wanita maupun bagi pria sebaiknya mencuci tangan
menggunakan sabun setelah BAB. Saat BAB tangan anda akan bersentuhan langsung dengan sumber
kotoran yang dipenuhi dengan bakteri, jika tangan anda dak bersih bisa-bisa anda akan menyentuh
makanan atau makan menggunakan tangan anda yang kotor. Jika tangan anda dipenuhi kuman dan bakteri
lalu anda mengkonsumi makanan maka anda akan rentan terkena diare. Saat anda terkena diare
berklanjutan disertai dengn sakit perut anda bisa mengkonsumsi obat sakit perut yang disebabkan oleh
diare. Bahaya dak mencuci tangan sehabis BAB dak hanya itu saja, keka anda habis BAB kemudian anda
menyentuh Mr.P atau Mrs.V maka kuman dan bakteri akan berpindah ke Mr.P atau Mrs.V.

6. Membasuh Organ Reproduksi dengan Benar

Banyak orang yang salah dalam membasuh kemaluannya, cara yang salah itu justru bisa menyebabkan berbagai
macam gangguan masalah kesehatan kelamin muncul. Cara membasuh kemalua yang benar adalah dari depan
ke belakang bukanlah sebaliknya. Kuman dan bakteri yang ada di kemaluan dibuang ke belakang bukan malah
dari belakang ke depan. Jika anda membasuh kemaluan dari belakang ke depan akibatnya adalah anda akan
memasukkan bakteri yang ada di dubur menuju ke kemaluan. Hal itu justru berbahaya sebab kuman itu juga
sudah ada dikemaluan akan menyebabkan ineksi entah itu ineksi saluran kencing atau neksi yang
menyebabkan penyakit kelamin dan masih banyak lagi lainnya.

7. Jangan Menggaruk Kemaluan

Saat jamur,kuman dan bakteri berkembangbiak di kulit kemaluan anda, hal itu akan menyebabkan rasa gatal.
Menggaruk kemaluan pun bisa menyebabkan iritasi jika iritasi organ kemaluan justru akan merasakan perih
dan menyebkan kemaluan menjadi luka. Hal ini berlaku untuk pria dan juga wanita sehingga organ kemaluan
terhindar dari rasa perih akibat iritasi itu.

8. Rajin Menggan Pantyliner

Bagi wanita yang suka menggunakan panty liner keka sedang kepuhan atau sehabis menstruasi

sebaiknya rajin menggan panty liner agar panty liner dak terlalu lembab. Jika panty liner lembab akibatnya
adalah bakteri dan kuman justru berkembangbiak dan menjadi penyebab gangguan masalah kewanitaan atau
organ inm.

9. Menjaga Kebersihan Organ Inm Saat Menstruasi

Wanita sebaiknya memperhakan dengan bener kebersihan organ reproduksinya atau organ inmnya saat
dia terkena menstruasi. Alasannya adalah saat menstruasi kuman dan bakteri akan mudah sekali
berkembang biak. Jika dak menjaga kebersihan saat menstruasi wanita akan mudah terserang gatalgatal di
organ inmnya. Organ inm yang gatal menjadi tanda bahwa ada perkembangan dan pertumbuhan bakteri
di dalam organ inm wanita tersebut.

10. Menjaga Berat Badan Ideal

Untuk menjaga kesehatan rerpoduksi baik pria maupun wanita harus menjaga berat badan ideal, wanita yang
memiliki berat badan ideal akan terhindar dari cairan vagina berlebihan sedangkan pria yang memiliki tubuh
gemuk akan memiliki sel sperma yang kurang subur. Tidak hanya itu saja, berat badan yang ideal pun akan
memudahkan pasangan untuk mencapai orgasme bersama-sama. Oleh sebab itu penng sekali untuk menjaga
berat badan yang ideal.
D. Dampak dak menjaga kesehatan organ reproduksi

1. Gonorhea (Kencing Nanah)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan
seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis,
kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak.
Kalau dak segera dioba, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan. Penyakit ini dapat menular dari
seorang ibu yang terineksi kepada bayi yang dilahirkannya. Beberapa bayi menjadi

buta karenanya.
Adapun tanda dan gejala-gejala penyakit ini sebagai berikut.

· Terdapat nanah di ujung saluran kencing.

· Rasa terbakar pada saat buang air kecil

· Pada laki-laki, uretra menjadi sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada beberapa kasus, testes menjadi rusak
sehingga orang yang bersangkutan menjadi mandul.

· Pada wanita, terdapat nanah dari vagina yang mungkin dapat menyebar ke rahim dan indung telur.
Akibatnva, wanita yang bersangkutan menjadi mandul.

2. Siflis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual.
Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium. Pada stadium lanjut, siflis dak hanya menyerang organ-organ
reproduksi, tetapi juga menyerang organorgan tubuh yang lain, misalnya ha, susunan sara, dan otak.

3. Herpes Genital

Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serope 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual.
Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit.
Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara ineksi virus herpes dan kanker leher rahim.

4. Kepuhan (Fluor Albus)

Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans,
Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang
mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes
melitus (kencing manis).
5. AIDS

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immne Defciency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan
karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodefciency Virus). Sampai sekarang,
penyakit memakan ini belum ada obatnya. Orang yang terineksi virus HIV dak langsung menderita AIDS.
Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang.
Penyakit ini menyerang sel-sel darah puh yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika
terineksi kuman tertentu yang bagi orang biasa dak membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita
dak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seper inuenza yang
penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara

di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, dak menyebabkan tertular. AIDS dapat
menular melalui transusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum sunk yang pernah dipakai penderita
AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS
kemungkinan juga dapat tertular.

Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi. Sebenarnya sebagian besar dapat
dicegah dengan menjaga kebersihan secara umum dan kebersihan organ-organ reproduksi. Jamur yang
menyukai tempat lembap dapat dihindari dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan) selalu kering.
Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan katun. Cara pencegahan yang lain adalah
dak membiasakan bertukar handuk atau pakaian. Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga
kebersihannya. misalnya selalu mencuci selimut atau alas dur.

Anda mungkin juga menyukai