Dosen Pengampu:
OLEH:
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan perubahan sosial. Di sebagian
masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan
berakhir pada usia 18-22 tahun. World Health Organization (WHO) remaja merupakan
individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai
kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa,
dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri.
Remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, di mana usia 13 tahun merupakan batas usia
pubertas pada umummnya, yaitu ketika secara biologis sudah mengalami kematangan
seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka pada umumnya, secara sosial dan
psikologis mampu mandiri. Berdasarkan uraian di atas ada dua hal penting menyangkut,
batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa dan perubahan tersebut menyangkut perubahan fisik dan psikologi.
A. Tujuan umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit di harapkan peserta mampu
memahami dan mengerti mengenai kesehatan reproduksi remaja.
B. Tujuan khusus :
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 45 menit, peserta akan mampu :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi
2. Peserta dapat menjelaskan hak-hak kesehatan reproduksi
3. Peserta dapat menjelaskan tumbuh kembang remaja
4. Peserta dapat menjelaskan fungsi reproduksi wanita dan tanda-tanda kematangan
wanita.
5. Peserta dapat menjelaskan penyakit menular seksual.
C. Materi ( Terlampir )
D. Metode
1. Ceramah
2. Video
3. Diskusi / tanya jawab
E. Straregi Pelaksanaan
1 Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
5 menit
b. Perkenalan (bila perlu)
c. Menjelaskan tujuan
d. Apersepsi
2 Pelaksanaan
G. Daftar Pustaka
Rahayu Atikah dkk. (2017) .Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja & Lansia.
Surabaya : Airlangga University Press.
Pristya dkk. 2021. “Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Menggunakan
Kombinasi Media Poster, Leaflet, dan Celemek Organ Reproduksi”. CARADDE: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 4 (2), 293-302.
MATERI PENYULUHAN
A.PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi merupakan kondisi dimana tidak hanya sehat secara utuh baik fisik,
mental, maupun sosial saja tetapi juga terbebas dari kecacatan dan penyakit yang berkaitan
dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Salah satu ruang lingkup dalam pelayanan
kesehatan reproduksi adalah kesehatan reproduksi remaja. Pertumbuhan dan perkembangan
fisik, psikologis, dan intelektual terjadi dengan sangat pesat di masa remaja. Besarnya rasa
ingin tahu mengakibatkan remaja berani menanggung risiko atas perbuatannya tanpa
pertimbangan yang matang (Kemenkes RI, 2017)
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk kesehatan dunia)) adalah 12 sampai
24 tahun. Namun pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam
dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih
tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja
(BKKBN,2007).
Menurut Utamadi (Kesrepro, 2008) hak reproduksi ini berlaku bagi setiap manusia dari
segala kelompok usia ras, warna kulit, jenis kelamin,aliran politik, status ekonomi,social,dan
pendidikan tanpa pandang bulu.Sebagai konsekuensinya , remaja juga mempunyai hak
reproduksi sebagaimana halnya dengan kelompok umur yang lain. Hak remaja atas kesehatan
reproduksi ini mulai diakui secara internasional pada Konvensi Hak-hak anak tahun
1989,yaitu:
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki ,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,lingkungan pergaulan dan tanggung jawab
yaitu :
1. Mulai menstruasi
2. Payudara dan bokong membesar
3. Indung telur membesar
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat
5. Vagina mengeluarkan cairan
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina
7. Tumbuh bertamabah tinggi
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua
kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi.Hal ini memakan waktu kira-
kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terussecara
teratur sampai usia 50 tahun.Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause.
Siklus menstruasi meliputi :
1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi
yang akan dating
2. Telur berada dalam asluran telur, selaput lender rahimmenebal.
3. Telur berada dalam rahim,selaput lender rahim menebal dan siap menerima hasil
pembuahan
4. Bila tidak ada pembuahan , selaput rahim akan melepas dari dinding rahim dan terjadi
perdarahan.Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Penyakit yang ditimbul karena seks bebas yang disebut dengan penyakit menular seksual,
yakni :
1. GONORE
Gejalanya :
Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan dengan bau
tidak sedap
Alat kelamin terasa bau dan gatal
Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah melakukan
hubungan seksual.
Gejalanya :
3. HERPES
Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin
Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar kemerahan dan jika
pecah menimbulkan lika lecet yang terbuka dan sangat nyeri
Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha
Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. KANDIDIASIS VAGINA
Gejala :
Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar
5. TRIKOMONIASIS
Gejalanya :
Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk
Gatal pada kemaluan
Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
6. HIV / AIDS
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai penyakit akibat
turunya kekebalan tubuh akibat HIV.
Cara penularannya :
Darah ,bisa berbentuk luka
Cairan sperma
Cairan vagina
AIDS tidak ditularkan melalui :
Hidup serumah dengan penderita AIDS
Berjabat tangan atau cium pipi
Berenang dikolam renang
Menggunakan fasilitas bersama
Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
Bersin
Bagaimana pencegahannya
No free Sex
Not to use second spuit
Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada bayinya (jangan beri
ASI)
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus
dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar.
Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti. Dengan cara
meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala
risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan,
pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari
luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.