Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

DISKUSI KESEHATAN REPRODUKSI

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Profesi Keperawatan Stase


Keperawatan Komunitas
Periode 7 Agustus – 7 Oktober 2017

DISUSUN OLEH :

Vera Kurnia A 16/406382/KU/19388

Pandini Purbasari 16/406785/KU/19436

Anis Rahmawati 16/406305/KU/19311

Chonix Vilanty Kusumajati 16/406315/KU/19321

Fitria Khairunisa 16/406325/KU/19331


Ivo Fridina 16/406334/KU/19340

DOSEN PENDAMPING :

Purwanta, S.Kp., M.Kes.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
DISKUSI KESEHATAN REPRODUKSI

I. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk
mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja
diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai
kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko kesehatan
reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada
tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan
reproduksi. Risiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah
muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ
reproduksi, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual, dan
pengaruh media massa maupun gaya hidup.
Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai
paling tidak pada usia remaja. Remaja harusdipersiapkan baik
pengetahuan, sikap maupun tindakannya ke arah pencapaian
reproduksi yang sehat. Kelompok remaja menjadi perhatian karena
jumlah mereka yang besar dan rentan serta mempunyai risiko
gangguan terhadap kesehatan reproduksi. Pada masa remaja,
mereka mengalami berbagai macam proses perubahan terkait dengan
kesehatan reproduksi. Perubahan tersebut sering dikenal dengan
istilah masa pubertas yang ditandai dengan datangnya
menstruasi.
Manusia perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar
sehat, tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menularkan
penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Sepanjang siklus
kehidupan manusia, kebersihan diri harus dijaga termasuk saat
manusia memasuki masa remaja.
Salah satu perubahan fisik yang dialami remaja adalah
menstruasi dan mimpi basah yang menuntut remaja mampu merawat
organ reproduksi dengan baik terutama dalam hal kebersihan
pribadi (personal hygiene). Hal ini disebabkan oleh peristiwa
menstruasi dan mimpi basah yang yang jika kurang
dijagakebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada
organ reproduksi (Yusuf, 2002).
Di kalangan masyarakat terdapat mitos dan fakta mengenai
kesehatn reproduksi dan menimbulkan pertanyaan tentang
kebenaran mitos-mitos tersebut. Sehingga perlu diadakan diskusi
untk membahas mitos-mitos terkait reproduksi agar remaja dapat
melakukan penanganan dan perawatan yang tepat pada organ
reproduksinya.

II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan diskusi mengenai kesehatan reproduksi
diharapkan pemuda-pemudi dapat merawat organ reproduksinya
dengan benar
B. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan 1x90 menit,dapat :
a. Meningkatkan pengetahuan pemuda dan pemudi mengenai
kebenaran mitos-mitos kesehatan reproduksi yang tersebar
di masyarakat
b. Meningkatkan pengetahuan pemuda-pemudi mengenai cara
merawat organ reproduksi yang baik

III. Sasaran dan Target


A. Sasaran : Pemuda-pemudi Dusun Wonokromo 2
B. Target : Pemuda-pemudi Dusun Wonokromo 2

IV. Pengorganisasian:
a. Moderator : Vera Kurnia Adistya
b. Pemateri : Chonix Vilanty K dan Pandini Purbasari
c. Dokumentasi: Anis Rahmawati
d. Fasilitator: Fitria Khairunnisa
e. Evaluator : Ivo Fridina
V. Strategi Pelaksanaan
A. Metode
Sharing dan diskusi
B. Isi/materi penyuluhan
Terlampir
C. Waktu dan tempat
a. Tanggal : Minggu, 1 Oktober 2017
b. Waktu : 20.00 – 21.30 WIB
c. Tempat : Gedung Muda Mudi Wonokromo 2
D. Setting Tempat

: Screen

: Pemateri
: Moderator
: Audience

E. Media
PPT
F. Susunan acara
MATERI KEGIATAN WAKTU
Pembukaan  Mengucapkan salam 5 menit

 Memperkenalkan diri
 Menyampaikan maksud dan tujuan
 Menyampaikan waktu/ kontrak waktu
yang akan digunakan

 Menjelaskan pengertian reproduksi


Isi  Berdiskusi mengenai mitos dan fakta
kesehatan reproduksi yang ada di
70 menit
masyarakat
 Menjelaskan cara merawat organ
reproduksi yang benar
 Diskusi dan tanya jawab mengenai
masalah kesehatan reproduksi

Evaluasi  Menanyakan pada pemuda-pemudi cara 5 menit


merawat organ reproduksi yang benar

 Mahasiswa mengucapkan terimakasih


atas perhatian
Penutup
5 menit
 Mengucapkan salam penutup.

G. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
1) Satuan Acara Pembelajaran sudah dibuat sebelum
kegiatan dimulai
2) Materi telah disiapkan
3) Media telah disiapkan
4) Tempat telah disiapkan
5) Kontrak waktu telah disepakati
6) Mahasiswa hadir tepat waktu
b. Evaluasi proses
1) Mahasiswa mengkoordinir kegiatan penyuluhan kemudian
dilakukan evaluasi
2) Pemuda-pemudi mengikuti diskusi dari awal sampai
selesai
c. Evaluasi hasil
Evaluasi kognitif
Pemuda-pemudi dapat mengulangi kembali materi yang
telah disampaikan.
Evaluasi afektif
Pemuda-pemudi menyatakan kesediaaan melakukanperawatan
organ reproduksi yang benar.
H. Referensi
 Hardjito, Koekoeh, Suwoyo, dan Aisyah, Siti.
2010. Perbedaan Perilaku Menjaga Personal Hygiene saat
Menstruasi pada Remaja Putri antara Sebelum dan Sesudah
Pemberian Penyuluhan tentang Pendidikan Kesehatan
Reproduksi. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes
Vol.I No.2 April 2010. 125-
129.
 Munir, B. 1997. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dengan
Pendekatan Antropologi. Jakarta: Depkes RI.
 Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Lampiran
KESEHATAN REPRODUKSI
1. Definisi Kesehatan Reproduksi
Pengertian kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial
dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi,fungsi dan prosesnya. Sehingga reproduksi tidak
selalu mengenai seksual, tapi juga bagaimana cara menjaga
kesehatan reproduksi yang baik.
2. Mitos dan Fakta Kesehatan Reproduksi Wanita
a. Minum es saat mesntruasi itu bahaya
Hal itu tidaklah benar. Siklus menstruasi wanita diatur
dan dipengaruhi oleh keseimbangan hormon estrogen dan
progesteron. Keseimbangan hormon ini sangat dipengaruhi oleh
kesehatan fisik dan psikologis. Minuman dingin tidak
mempengaruhi keseimbangan hormon pada wanita dan tidak
mempengaruhi siklus menstruasi, baik memperlancar maupun
menghambat menstruasi.
b. Memakai sabun pembersih organ kewanitaan meningkatkan
kesehatan organ reproduksi
Pernyataan tersebut adalah mitos. Di area vagina normal
terkandung bakteri yang tidak membahayakan bila dalam jumlah
terbatas, disebut laktobasilus. Bakteri tersebut justru
berguna menjaga keasaman pH vagina yang berkisar anatar 3.8-
4.5, dan mencegah infeksi bakteri yang patogen. Penggunaan
cairan pembersih vagina sebenarnya tidak diperlukan karena
aturan penggunaan yang keliru justru meningkatkan risiko
ketidak seimbangan pH atau bakteri dalam vagina dan
menyebabkan infeksi.
Menggunaan cairan pembersih vagina, sebaiknya hanya
menggunakannya sesekali, tidak perlu rutin setiap hari, dan
gunakan cairna tersebut hanya untuk di area luar
vagina/sekitarnya. Hindari penggunaan hingga memasukkan ke
dalam vagina. Membersihkan vagina cukup dengan menjaga agak
tidak lembab karena kondisi lembab berisiko infeksi jamur.
c. Tidak boleh keramas saat mestruasi
Hal itu tidaklah benar. Siklus menstruasi wanita diatur
dan dipengaruhi oleh keseimbangan hormon estrogen dan
progesteron. Keseimbangan hormon ini sangat dipengaruhi oleh
kesehatan fisik dan psikologis. Minuman dingin tidak
mempengaruhi keseimbangan hormon pada wanita dan tidak
mempengaruhi siklus menstruasi, baik memperlancar maupun
menghambat menstruasi.
d. Saat tidur tidak boleh memakai bra
Memakai bra saat tidur tidak menyebabkan kanker
payudara. Memakai bra saat tidur terutama yang sesak dan
berkawat dapat mengganggu sirkulasi darah dan menekan dada
sehingga menyebabkan sesak nafas.
e. Tidak boleh makan telur dan ikan saat menstruasi karena
membuat bau amis
Tidak ada hubungan antara makanan yang dikonsumsi dan
bau darah mesntruasi karena makanan bekerja di sistem
pencernaan, sedangkan menstruasi dipengaruhi organ
reproduksi. Tidak makan telur dan ikan sekalipun bau darah
sudah wajarnya amis.
3. Mitos dan Fakta Kesehatan Reproduksi Laki-laki
a. Berat bdan tidak ada hubungannya dengan kesehatan reproduksi
pria.
Berat badan ada hubungannya dengan kesehatan reproduksi
pria. Pria obesitas akan mempengaruhi hormon estrogen dan
testosteron sehingga dapat mempengaruhi kualitas sperma dan
organ reproduksi, seperti kesulitan dalam mimpi basah.
b. Tidak mimpi basah adalah sesuatu yang salah
Mimpi basah dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
progesteron dan wajar terjadi pada laki-laki, namun ada laki-
laki yang memang hormon tersebut sedikt sehingga tidak bisa
mimpi basah, dan sperma yang harus dikeluarkan harus
dikeluarkan secara manual dengan onani.
c. Mimpi basah biasanya sering terjadi saat hari libur
Seperti mimpi pada umumnya, mimpi basah (wet dream)
terjadi pada fase tidur yang dinamakan rapid
eyemovement (REM). Fase ini ditandai dengan gerakan bola mata
yang cepat di balik kelopak mata yang menutup serta ritme
jantung dan pernapasan yang tidak teratur.
Pada hari-hari biasa, fase REM dapat terjadi rata-rata 3-4
kali selama tidur malam. Semakin lama dan nyenyak tidurnya,
semakin sering mengalami fase REM sehingga peluang terjadinya
mimpi yang seolah nyata (vivid dream) menjadi lebih besar.
Akhir pekan dan hari libur merupakan waktu istirahat bagi
kebanyakan laki-laki, sehingga bisa tidur lebih lama
dibandingkan pada hari-hari biasa. Karena durasi tidurnya
lebih lama, ada lebih banyak peluang untuk bermimpi dan ada
kemungkinan satu di antaranya adalah mimpi basah.
d. Memakai celana dalam yang ketat dapat mengganggu organ
reproduksi
Memakai celana dalam yang terlalu ketat, maka kita pun
akan menambah resiko infeksi jamur, khususnya pada area organ
vital. Keketatan celana dalam akan membuat area organ vital
menjadi “kurang bernafas”, cenderung lebih panas, dan juga
lebih lembab. Padahal kondisi inilah yang menjadi favorit
jamur untuk berkembang dan pada akhirnya memicu infeksi.
Selain itu, keketatan celana dalam juga membuat kain
materialnya lebih sering bergesekan dengan kulit area organ
vital, khususnya di saat berjalan. Jika gesekan ini terjadi
cukup lama, maka area organ vital pun beresiko terkena
masalah iritasi kulit dan lecet-lecet.
Sebuah penelitian dari Inggris menyebutkan jika pria
yang sering memakai celana dalam ketat bisa mengganggu
produksi dan pergerakan sperma. Dengan ketatnya celana dalam,
maka suhu pada area skrotum menjadi lebih panas sehingga
membuat produksi sperma terganggu. Selain itu, sistem
limfatik atau getah bening juga akan terganggu sehingga racun
di dalam tubuh pun tidak bisa dikeluarkan dengan baik.
4. Tips-Tips Merawat Organ Reproduksi
 Gunakan Celana Dalam Yang Bersih Higienis
 Cuci Bersih Secara Rutin Alat Kelamin dengan benar
 Cukur Rambut Kemaluan Secara Rutin/Berkala
 Jauhi / Hindari Ancaman Berbahaya
 Jaga Suhu Pada Bagian Alat Kelamin
 Hindari Hubungan Seks Pranikah dan Tetap Setia Pada Pasangan
 Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari
5. Tips-Tips Merawat Organ Wanita
 Tidak memasukan benda asing ke dalam vagina
 Menggemukan celana dalam yang menyerap keringat
 Tidak menggunakan celana dalam terlalu ketat
 Pemakaian penggunaan sabun kewanitaan secukupnya saja
6. Tips-Tips Merawat Organ Reproduksi saat Menstruasi
 Mengonsumsi makanan sehat
 Menghindari perut kembung
 Menjaga kebersihan diri
 Menjaga kelembaban dan tetap kering
 Gunakan pakaian yang nyaman
 Mengganti pembalut min 6 kali
 Catat siklus menstruasi

Anda mungkin juga menyukai