Waktu : 45 menit
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi-fungsinya dan prosesnya (Widyastuti,
2009).Sedangkan menurut Depkes RI (2000), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan
dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukannya
kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki
kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah.
Pengetahuan yang kurang ini terjadi karena hampir seluruh remaja putra dan putri
belum pernah mendapatkan informasi mendetile mengenai kesehatan reproduksi dan bahaya
merokok di kalangan remaja. Dalam mata pelajaranpun kesehatan reproduksi dan bahaya
merokok tidak dipelajari secara gamblang. Melihat fenomena yang ada perlu diadakannya
kegiatan penyuluhan, pembagian leaflet, diskusi ataupun bentuk kajian yang bisa menjadi
pilihan referensi sebagai upaya untuk terwujudnya peningkatan pengetahuan pada seluruh
remaja yang masih memiliki tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kurang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja
diharapan remaja dapat mengenal dan memahami mengenai informasi yang diberikan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja
selama 1 kali pertemuan peserta didik dapat:
a. Memahami pengertian mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja Putra dan Putri.
b. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi dan
Komposisi Rokok.
c. Mengetahui peyakit-penyakit yang menyerang organ reproduksi dan.
d. Memahami cara menjaga organ reproduksi.
D. Strategi Pelaksanaan
Penyuluhan kesehatan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 November 2017 Pukul :
19.00 WIB.
E. Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab : Anjar Astuti, S.ST, M.Tr. Keb
2. Penyuluh : Atika Elvin Anggraini
Devi Sita Wahyuningtyas
Isnaeni Maulfi Fauziana
F. Rincian Tugas
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Penyuluh
Memberikan penyuluhan sesuai topik yang akan disajikan
G. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Penampilan Video
H. Susunan Acara
I. Media
1. LCD
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan remaja Ds. Brumbung ( waktu dan tempat)
b. Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi Proses
a. Remaja bersedia dating sesuai dengan kontrak waktu yang telah ditentukan.
b. Remaja antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya.
c. Remaja memberi tanggapan dan menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
3. Mahasiswa
a. Mahasisa dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Mahasiswa dapat menjalankan pertanyaan sesuai dengan tugas.
K. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Adanya kesepakatan antara renaja dengan mahasiswa dalam melaksanakan
implementasi selanjutnya.
L. Daftar Pertanyaan
1. Sebutkan pengertian reproduksi yang anda ketahui?
2. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi?
3. Mengapa kita harus menjaga organ reproduksi kita?
4. Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi yang baik dan benar?
MATERI KESEHATAN REPRODUKSI
A. KESEHATAN REPRODUKSI
1. REMAJA PEREMPUAN
Organ reproduksi perempuan yang penting dalam proses reproduksi adalah :
a. Indung telur (ovarium), fungsi menghasilkan sel telur, hormonhormon (estrogen,
progresteron dll).
b. Saluran telur (tuba falopii), fungsinya tempat berjalannya sel telur setelah keluar
dari ovarium (proses ovulasi) dan tempat pembuahan (konsepsi) atau bertemunya
sel telur dan sperma.
c. Rahim (uterus), berupa rongga yang terlindungi oleh beberapa lapisan otot dan
selaput lendir, fungsinya tempat berkembangnya janin, dinding rahim yang
menebal dan berisi pembuluh darah akan keluar sebagai menstruasi.
d. Liang kemaluan (vagina), digunakan untuk sanggama dan jalan lahir bayi.
e. Bibir kemaluan (vulva) yang melindungi vagina.
2. REMAJA LAKI-LAKI
Reproduksi laki-laki serta fungsinya:
a. Buah pelir (testis), ada 2 buah berada di dalam kantung pelir (scrotum), berfungsi
menghasilkan sperma, sperma berbentuk seperti kecebong yang memiliki kepala,
badan dan ekor, bentuk/ morfologi sperma sangat mempengaruhi proses
reproduksi/ kesuburan seseorang.
b. Saluran sperma (vas deferens), sebagai tempat berjalannya sperma dari testis ke
prostat.
c. Prostat dan beberapa kelenjar lainnya berfungsi menghasilkan cairan mani.
d. Uretra (saluran kemih), sebagai tempat lewatnya cairan mani yang mengandung
sperma.
e. Batang kemaluan (penis), fungsinya sebagai alat kemih (mengeluarkan air kemih)
dan alat reproduksi (sanggama, ejakulasi), ukuran penis tidak/bukan merupakan
faktor kesuburan, tetapi ditentukan oleh fungsinya yang ditandai dengan ereksi
dan ejakulasi.
Gambaran organ reproduksi laki-laki:
1. PENIS berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pembuangan
sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, penis tergantung di muka scrotum,
sedangkan pada waktu terangsang seksual banyak darah yang dipompakan ke
dalam jaringan erektil tersebut sedangkan pengeluaran darahnya tertahan. Dengan
demikian penis terpompa penuh dengan darah dan berubah menjadi tegang, keras
dan besar. Keadaan seperti ini disebut ereksi. Ereksi dapat terjadi karena
rangsangan seksual dan pada dini hari karena meningkatnya hormon testosteron
dan penuhnya kandung kencing.
2. GLANS adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung
pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebut Foreskin
(Preputium). Di beberapa negara memiliki kebiasaan membersihkan daerah
sekitar preputium ini atau yang dikenal dengan sunat. Sunat dianjurkan karena
memudahkan pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena
infeksi, radang dan beberapa macam kanker.
3. URETRA (saluran kencing) yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air
mani. Mulut uretra adalah awal dari saluran kencing / uretra.
4. VAS DEFERENS (saluran sperma) yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari
testis menuju ke prostat. Vas deferens panjangnya 4,5 cm dengan diameter 2,5
mm.
5. EPIDIDYMIS yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelokkelok yang
membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh testis kecil akan
berkumpul di Epididymis.
6. TESTIS (pelir) berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari
dengan bantuan testosteron. Testis berada di dalam scrotum, di luar rongga
panggul karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari
pada suhu tubuh. Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil
dari testis yang dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu
dengan sel telur yang matang akan terjadi pembuahan.
7. SCROTUM adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan
berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung
otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud
mengatur suhu testis agar relatif tetap.
8. KELENJAR PROSTAT yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan mani yang ikut
mempengaruhi kesuburan sperma.
9. VESIKULA SEMINALIS, fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.
Kelenjar prostat dan kelenjar seminalis ini termasuk alat reproduksi laki-laki
bagian dalam.
10. KANDUNG KENCING adalah tempat penampungan sementara air yang berasal
dari ginjal.
3. PENGERTIAN PMS
Apa yang dimaksud dengan Penyakit menular Seksual (PMS), dan mengapa
disebut PMS ? Sebelum dikenal sebagai PMS, jenis penyakit ini sudah cukup lama
dikenal dengan sebutan penyakit kelamin (veneral disease) yang berasal dari kata
Venus (dewi cinta). Saat itu penyakit kelamin yang dikenal baru sifilis (syphilis) dan
gonore (gonorrhea). Sedangkan istilah PMS baru dikenal setelah ditemukannya jenis
penyakit kelamin selain kedua jenis di atas. PMS dikenal pula dengan sebutan
Penyakit Akibat Hubungan Seksual (PHS) atau Sexually Transmitted Diseases (STD).
Penyakit ini mengenai alat (organ) reproduksi laki-laki atau perempuan terutama
akibat dari hubungan seksual dengan orang yang sudah terjangkit penyakit kelamin.
PENDERITA PMS
Siapa saja yang memiliki risiko tinggi terkena PMS?
Pada dasarnya setiap orang yang sudah aktif secara seksual dapat tertular PMS.
Siapa lagi yang harus diwaspadai sebagai kelompok berisiko tinggi terkena PMS?
Orang yang suka berganti-ganti pasangan seksual
Orang yang punya satu pasangan seksual, tetapi pasangan seksualnya suka
berganti-ganti pasangan seksual.
Pada usia berapa orang banyak terkena PMS? Penderita terbesar PMS
kebanyakan berusia 15-29 tahun. Hampir 7 dari 10 orang penderita infeksi PMS
berusia 15 hingga 24 tahun. Namun demikian ada juga kelompok lainnya misalnya
bayi yang tertular dari ibu yang mengidap PMS. Kelompok yang tergolong risiko
tinggi terkena PMS, antara lain usia: 20 - 34 tahun pada laki-laki 16 - 24 tahun pada
wanita
Banyak faktor penyebab tingginya pengidap PMS di kalangan usia muda, antara
lain :
1. Semakin terbukanya akses informasi mengenai seksualitastermasuk yang
berkategori pornografi dari media atauinternet yang mempermudah remaja untuk
mengakses dan memanfaatkannya secara tidak benar.
2. Tingkat permisifitas (serba boleh) dari hubungan laki-laki dan perempuan akhir-
akhir ini yang cenderung melonggar.
3. Perasaan bahwa dirinya tidak mungkin terjangkit penyakit apapun. Kebutuhan
untuk mencoba pengalaman baru.
4. Nilai-nilai cinta atau hubungan lawan jenis yang cenderung disalahgunakan.
5. Kurangnya pemahaman remaja akan akibat dari perilaku seks bebas yang
dilakukannya.
6. Semakin banyaknya tempat pelacuran baik yang terlokalisir ataupun tidak yang
tidak membatasi usia pengunjung.
7. Kontrol keluarga dan masyarakat yang cenderung semakin rendah.
8. Adanya nilai ganda masyarakat terhadap pornografi, di satu sisi menentang seks
pra nikah, di sisi lain membiarkan bahkan memanfaatkan pornografi sebagai
tontonan di masyarakat bahkan di keluarga.
9. Mitos-mitos yang berkembang di masyarakat tentang perilaku seksual dan
dampaknya
10. Tidak sedikit masyarakat yang masih belum bisa menerima kehadiran pendidikan
seks bagi keluarga. Sehingga anak remaja cenderung untuk mencari informasi
kepada teman atau media yang justru tidak mendidik.
Apakah remaja putri secara biologis memiliki risiko yang lebih tinggi
dibandingkan wanita yang lebih dewasa? Remaja putri secara biologis tampak lebih
mudah terinfeksi PMS dibandingkan wanita yang lebih dewasa karena secara biologis
selsel organ reproduksi belum matang. Hubungan seksual pada Remaja meningkatkan
kerentanan terhadap PMS.
Faktor-faktor apa saja yang meningkatkan risiko PMS pada remaja?
Kurangnya akses ke layanan KB atau layanan kesehatan untuk PMS
Jam klinik dan lokasi klinik yang tidak nyaman
Keterbatasan biaya dalam membeli kondom di apotek, took lain atau klinik.
Kurangnya rasa percaya diri
Staf klinik terlatih atau anggota staf lain yang memiliki sikap negatif terhadap
kegiatan seks dan penggunaan alat kontrasepsi di kalangan remaja, atau karena
ada larangan resmi.
Selain itu, ada juga faktor sosial, yaitu remaja tidak punya kekuatan berpendapat
dalam berhubungan dengan orang dewasa dan orang lain yang mungkin adalah
pasangan seksnya. Remaja sering kali tidak mampu menegosiasikan praktek seks
yang lebih aman.
GEJALA PMS
Bagaimana gejala yang umum pada penderita PMS?
Secara umum gejala yang tampak pada penderita PMS baik laki-laki maupun
perempuan adalah:
1. Rasa sakit atau gatal di kemaluan
2. Muncul benjolan, bintik atau luka di sekitar alat kemaluan
3. Keluarnya cairan yang tidak biasa seperti nanah dari kemaluan
4. Terjadinya pembengkakan di pangkal paha
5. Rasa sakit pada perut bagian bawah
PENYEBAB DAN JENIS-JENIS PMS
Apa penyebab PMS dan penyakit yang disebabkannya?
1. Virus penyebab herpes genitalis, HIV dan AIDS, dan kutil kelamin
2. Bakteri penyebab gonore/kencing nanah, sifilis (raja singa), klamidia.
3. Jamur penyebab candida albicans
4. Protozoa penyebab Trichomonas vaginalis
5. Ekoparasit penyebab phthirus pubis, sarcoptes scabiei PMS yang berbeda dapat
menyerang organ reproduksi yang berbeda juga. Untuk lebih jelasnya, berikut ini
adalah taksonomi penyakit menular seksual.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta
Sofian Amru. 2013. 2010. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC Buku Kedokteran
Nugroho Taufan. Kesehatan Wanita, Gender & Permasalahannya. Yogjakarta : Nuha
Medika Medical Book
DOKUMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sub Pokok Bahasan : Bahaya merokok bagi kesehatan remaja putra maupun putri
Waktu : 40 menit
Tempat : Rumah warga RT. 14 Rw. 03 Dk. Brumbung
A. Latar Belakang
Di masa sekarang ini juga, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing
bagi masyarakat. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok,
namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang
disekitarnya. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu
tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan
juga penuh dengan masalah-masalah.
Pada dasarnya merokok itu sangat berbahaya bagi kesehatan tetapi masyarakat khususnya
kaum remaja di Desa Brumbung banyak mengkonsumsi rokok sebagai kebutuhan pokok. Dalam hal
ini sepertinya antara rokok dengan masyarakat tidak dapat di pisahkan,padahal mereka mengetahui
tentang bahaya merokok bagi kesehatan. Akan tetapi mereka menganggap remeh akan bahaya
merokok. Berbagai pihak sudah sering mengeluhkan ketidak nyamanannya ketika berdekatan
dengan orang yang merokok, terbukti bahwa bahaya merokok bukan saja milik perokok tetapi juga
berdampak pada orang - orang di sekelilingnya. Saat ini bukan hanya orang dewasa saja yang aktif
merokok namun sudah banyak terlihat anak - anak dengan seragam SMP bahkan SD mulai
merokok di kota - kota besar di indonesia termasuk di Universitas Pamulang.
Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi
tubuh penghisapnya, masalah ini masih sulit diselesaikan hingga saat ini. Berbagai dampak dan
bahaya merokok sebenarnya sudah dipublikasikan kepada masyarakat, namun kebiasaan merokok
masyarakat masih sulit untuk dihentikan, terbukti dari data WHO pertumbuhan rokok di Indonesia
pada periode 2000-2008 adalah 0.9 % per tahun. Dalam rokok terkandung tidak kurang dari 4000
zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri komponen gas (85%) dan partikel.
Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen,
benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin,4-etilkatekol, ortokresol, dan perylene adalah
sebagian dari beribu ribu zat di dalam rokok.Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para
perokok pasif memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi daripada para perokok itu sendiri.
Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru mengancam para perokok, baik
perokok aktif maupun pasif.
Para perokok pemula khususnya di desa Bumbung Kec. Jepon biasanya merokok di usia
remaja dengan alasan coba - coba, terbawa oleh temannya dan faktor lingkungan. Inilah awal mula
untuk menjadi pecandu. Larangan yang diberikan hanya menyatakan sebatas bahwa rokok itu tidak
baik untuk kesehatan, rokok hanya menghamburkan uang, bahkan pernyataan apabila belum bisa
mencari uang tidak boleh merokok yang terkesan rokok itu diperbolehkan setelah bisa mencari
uang.
Meningkatnya perokok di usia remaja didukung oleh fokus pemasaran beberapa produk
rokok dewasa ini dititik beratkan pada remaja. Hal ini bertujuan agar kelangsungan pola konsumsi
rokok menjadi lebih lama, rentang usia perokok anak lebih panjang daripada orang dewasa pada
umumnya. Rentang usia perokok yang panjang berbanding lurus dengan jumlah rokok yang
dikonsumsi oleh perokok. Oleh karena itu, keuntungan yang diprediksikan dari penjualan rokok
khusus untuk anak-anak sangatlah besar dibandingkan dengan penjualan rokok yang diperuntukkan
bagi orang dewasa.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membuat Satuan Acara Penyuluhan
mengenai Bahaya Rokok bagi Remaja di Desa Brumbung, Kec. Jepon tahun 2017?
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan mengenai Bahaya Merokok diharapan remaja
dapat mengenal dan memahami mengenai informasi yang diberikan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja dan
Bahaya Merokok selama 1 kali pertemuan peserta didik dapat:
e. Memahami pengertian mengenai Bahaya Merokok bagi remaja Putra dan Putri .
f. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi Komposisi Rokok.
g. Mengetahui peyakit-penyakit yang menyerang organ tubuh akibat merokok.
h. Mengetahui efek bahaya yang dapat itimbulkan Rokok .
D. Strategi Pelaksanaan
Penyuluhan kesehatan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 November 2017 Pukul :
20.00 WIB.
E. Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab : Anjar Astuti, S.ST, M.Tr. Keb
2. Penyuluh : Atika Elvin Anggraini
Devi Sita Wahyuningtyas
Isnaeni Maulfi Fauziana
F. Rincian Tugas
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Penyuluh
Memberikan penyuluhan sesuai topik yang akan disajikan
G. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Penampilan Video
H. Susunan Acara
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan remaja Ds. Brumbung ( waktu dan tempat)
b. Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi Proses
a. Remaja bersedia dating sesuai dengan kontrak waktu yang telah ditentukan.
b. Remaja antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya.
c. Remaja memberi tanggapan dan menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
3. Mahasiswa
a. Mahasisa dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Mahasiswa dapat menjalankan pertanyaan sesuai dengan tugas.
K. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Adanya kesepakatan antara renaja dengan mahasiswa dalam melaksanakan
implementasi selanjutnya.
L. Daftar Pertanyaan
1. Sebutkan pengertian rokok yang anda ketahui?
2. Mengapa rokok dapat membahayakan tubuh manusia?
3. Apa yang menyebabkan seseorang sulit untuk berhanti merokok?
A. PENGERTIAN ROKOK
Rokok merupakan salah satu zat aditif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai
kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan. Rokok adalah hasil olahan tembakau
terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang mengandung nikotin dan tar
dengan atau tanpa bahan tambahan.
a. Kandungan Rokok
Racun utama bagi rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
1. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-
paru, mengandung bahan kimia yang beracun, sebagian merusak sel paru-paru
dan menyebabkan kanker.
2. Nikotin adalah zat aditif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat
yang bersifat karsinogen, dan memicu kanker paru yang mematikan.
3. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat
darah tidak mampu mengikat oksigen.
Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan
bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat
gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun
(hydrogen cyanide).
b. Bahaya Rokok
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat
yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.
Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.
Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih
berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat
candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan
memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk
membeli rokok.
1. Kanker mulut
2. Kanker paru-paru
3. Kanker perut
4. Kanker payudara
5. Penyakit jantung
6. Stroke
7. Kemandulan
8. Bronchitis
9. Osteoporosis
e. Pencapaian kebebasan
B. Upaya Pencegahan
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta
Sofian Amru. 2013. 2010. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC Buku Kedokteran
Nugroho Taufan. Kesehatan Wanita, Gender & Permasalahannya. Yogjakarta : Nuha
Medika Medical Book