Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS

SEKOLAH MI RADEN INTAN GADING REJO

KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU

PROVINSI LAMPUNG

Laporan Praktik Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas

Disusun Oleh :
NAMA : RENI KARTINI
NIM : 190102325P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN INDIVIDU

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA ANAK “Rˮ

DESA WONODADI KECAMATAN GADING REJO PROVINSI


LAMPUNG

Laporan Individu Praktik Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas


Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui Tanggal

Menyetujui dan mengesahkan

Ketua Pelaksana pembimbing praktik akademik


PKL Kebidanan Komunitas

Eka Tri Wulandari, S.ST,M.Keb Eka Tri Wulandari, S.ST,M.Keb


NIDN. 0214028601 NIDN. 0214028601

Mengetahui,
Ketua prodi kebidanan program sarjana terapan
Universitas aisyah pringsewu

Eka Tri Wulandari, S.ST,M.Keb


NIDN. 0214028601
SATUAN ACARA PENYULUHAN MENSTRUASI

PADA REMAJA AWAL

Pokok Bahasan : Kesehatan reproduksi


Sub Pokok Bahasa : Mentruasi pada remaja awal
Sasaran : An. “Rˮ
Tanggal : 22 November 2019
Tempat : MI Raden Intan Gading Rejo

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 20 menit, anak dapat
memahami tentang menstruasi pada remaja awal.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit An. “Rˮ Anak
dapat :
1. Menjelaskan kembali pengertian menstruasi dengan bahasanya sendiri
dengan benar.
2. Menyebutkan fisiologi menstruasi dengan baik.
3. Menyebutkan jenis gangguan menstruasi dengan baik.
4. Menjelaskan perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi
5. Menjelaskan cara menjaga kebersihan saat menstruasi

C. POKOK MATERI
1. Pengertian Menstruasi
2. Fisiologi Menstruasi
3. Jenis Gangguan Menstruasi
4. Perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi
5. Cara menjaga kebersihan saat menstruasi
D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Metode
1. Ceramah
2. Diskusi atau tanya jawab
Langkah – langkah kegiatan
a) Kegiatan Pra Pembelajaran
N Waktu Kegiatan
o Penyuluh Peseta didik
1 5 menit A. Kegiatan pra pembelajaran 1. Menjawab salam
1. Mempersiapakan materi, 2. Mendengarkan
media, dan tempat 3. Menyetujui
4. menjawab
2. Memberi salam
3. Perkenalan
4. Pre test
2 5 menit B. membuka pelajaran materi 1. Mendengarkan
penyuluhan dengan penuh
tentang : perhatian
2. Bertanya tentang
1. Pengertian Menstruasi
hal-hal yang
2. Fisiologi Menstruasi tidak
3. Gangguan Menstruasi diketahuinya
4. Perawatan vagina selama
menstruasi dan setelah
menstruasi
5. Cara menjaga kebersihan
saat menstruasi
6. Apersepsi
3. 5 menit C. Kegiatan inti 1. Menyimak materi
1. Sasaran menyimak materi 2. Bertanya tentang
2. Sasaran mengajukan hal – hal yang
tidak diketahui
pertanyaan
3. Sasaran menyimpulkan
4. 5 menit D. Penutup 1. Menjawab
1. Melakukan post test pertanyaan
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
3. Menjawab salam
3. Memberi salam

E. MEDIA DAN SUMBER


1. Media : Leaflet
2. Sumber : Materi SAP
Manuaba, IBG. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta: Arcan.
Fitria, Ana. 2007. Panduan Lengkap Kesehatan
Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta
Kissanti, Annia. 2008. Buku Pintar Wanita Kesehatan
dan Kecantikan. Jakarta: Araska
Ramaiah, Savitri. 2006. Mengatasi Gangguan Menstruasi.
Yogyakarta: Bookmarks Diglossia Media
Tanpa nama. 2008. Tips Perawatan Miss V
(Vagina).(Online) (www.Harmonisex.wordpres.com,
diakses 18 November 2019)

F. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 5 pertanyaan
Daftar Pertanyaan:
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang menstruasi pada remaja
awal diharapkan anak R mampu menjawab pertanyaan:
1. Jelaskan kembali pengertian menstruasi dengan bahasamu sendiri dengan
benar?
Jawaban:
a. Menstruasi atau haid adalah perubahan psikologis dalam tubuh manusia
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi
b. Menstruasi merupakan tanda bahwa seorang anak perempuan
menginjak masa remaja.
c. Menstruasi terjadi pada setiap wanita.
d. Menstruasi terjadi ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.
e. Tidak semua darah yang keluar dari vagina merupakan tanda
menstruasi
2. Sebutkan bagaimana terjadinnya menstruasi?
Jawaban:
a. Menstruasi terjadi secara teratur sebulan sekali.
b. Jumlah darah yang keluar pada setiap anak perempuan berbeda-beda.
c. Jika tidak hamil, menstruasi terjadi karena seorang wanita harus
melepaskan sel telur sebulan sekali, jadi darah yang keluar bukan
merupakan darah yang diakibatkan luka di dalam perut.
d. Lama waktu terjadinya menstruasi berkisar 5-8 hari
3. Sebutkan jenis gangguan menstruasi?
Jawaban:
a. Amenore
b. Dismenore
c. Sindrom pramenstruasi
d. Bercak di tengah mens
4. Jelaskan cara perawatan vagina selama menstruasi dan setelah
menstruasi?
Jawaban:
a. Membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar
b. Pilihlah Cairan Pembersih yang Tepat
c. Hindari Memakai Bedak Pada Vagina
d. Jangan Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat
5. Jelaskan cara menjaga kebersihan saat menstruasi?
Jawaban:
a. Darah yang keluar pada saat menstruasi harus ditampung dengan
dengan baik, karena jika darah tidak ditampung dapat menyebabkan
penyakit
b. Menampung darah dapat dilakukan dengan menggunakan softex
c. Menampung darah dengan softext tidak memberikan efek negatif
d. Softext harus diganti setiap mandi atau kalau perlu setiap buang air,
karena softext yang tidak diganti dapat menyebabkan terjadinya
penyakit
G. Lampiran Materi
1. Materi
2. Leaflet
MATERI

MENSTRUASI PADA REMAJA AWAL


Agar anak perempuan dapat melewati masa menarche dengan baik maka
diperlukan peran orang tua untuk memberikan pengetahuan kepada anak
perempuannya tentang menstruasi. Menurut Kadarusman, pengetahuan yang
harus diberikan kepada anak tentang menstruasi adalah :

1. Pengertian Menstruasi
“Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai
dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat
kehamilan”
Menstruasi atau haid adalah perubahan psikologis dalam tubuh manusia
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi.
Menstruasi merupakan tanda bahwa seorang anak perempuan menginjak masa
remaja, Menstruasi terjadi pada setiap wanita, Menstruasi terjadi ditandai
dengan keluarnya darah dari vagina, Tidak semua darah yang keluar dari
vagina merupakan tanda menstruasi.

2. Proses Terjadi Menstruasi


Menstruasi adalah hasil interaksi menyeluruh antara hypotalamus, kelenjar
pituitary (di bawah otak), ovarium dan lapisan uterus. Hypotalamus adalah
bagian otak yang mengotrol gerakan tanpa sadar, kelenjar endokrin dan fungsi-
fungsi tubuh seperti suhu, rasa kantuk dan nafsu makan. Kelenjar pituytary
adalah kelenjar kecil yang menempel pada hypotalamus dan mengeluarkan
banyak hormon. Hipotalamus menerima rangsang dari lingkungan berupa
nutrisi, stres, emosi, sinar, bau, bunyi dan sebagainya. Rangsangan ini
mengakibatkan keluarnya suatu hormon yang disebut Hormon Pelepas
Gonadotropin (GnRH). GnRH merangsang pituitary mengeluarkan hormon
lain yang disebut gonadotropin. Gonad adalah organ seksual (ovarium pada
wanita dan testis pada pria dalam hormon yang merangsang organ-organ ini
disebut gonadotropin. Gonadotropin pada wanita merangsang ovarium untuk
menghasilkan telur. Proses pematangan telur ovarium disebut ovulasi.
Gonadotropin juga merangsang ovarium mengeluarkan hormon-hormon
wanita, estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini merangsang lapisan
uterus untuk mempersiapkan kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, lapisan
uterus diluruhkan sebagai menstruasi.
 Fisiologi Menstruasi
Mestruasi terjadi secara periodik sebulan sekali.
Jumlah darah yang keluar pada setiap anak perempuan berbeda-beda.
Jika tidak hamil, menstruasi terjadi karena seorang wanita harus
melepaskan sel telur sebulan sekali, jadi darah yang keluar bukan
merupakan darah yang diakibatkan luka di dalam perut.
Lama waktu terjadinya menstruasi berkisar 5 hari

3. Jenis Gangguan Menstruasi dan Penanggulangannya


a. Amenore
Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi, aminore dibagi menjadi dua
jenis amenore yaitu:
1) Amenore primer adalah ketika menstruasi tidak terjadi pada seorang
wanita sudah berusia enam belas tahun
2) Amenore sekunder adalah ketika seorang wanita yang mengalami siklus
menstruasi selama tiga bulan atau lebih.
b. Dismenore
Dismenore adalah nyeri atau keram yang amat sangat pada abdomen
sebelum atau selama menstruasi.
1) Disminore dibagi menjadi 2 yaitu ;
 Dismenorea primer yaitu dismenorea yang terjadi tanpa disertai
adanya kelainan ginekologis. Pada wanita yang secara emosional tidak
stabil, dismenorea primer mudah terjadi. Faktor konstitusi erat
kaitannya dengan faktor psikis, faktor ini dapat menurunkan
ketahanan terhadap rasa nyeri. Dismenorea primer timbul sejak
menarche, biasanya pada tahun pertama atau kedua haid. Biasanya
terjadi pada usia antara 15-25 tahun dan kemudian hilang pada usia
akhir 20-an atau awal 30-an. Nyeri biasanya terjadi beberapa jam
sebelum atau setelah periode menstruasi dan dapat berlanjut hingga
48-72 jam. Nyeri diuraikan sebagai mirip-kejang, spasmodik,
terlokalisasi pada perut bagian bawah (area suprapubik) dan dapat
menjalar ke paha dan pinggang bawah. Dapat disertai dengan mual,
muntah, diare, nyeri kepala, nyeri pinggang bawah, iritabilitas, rasa
lelah dan sebagainya.
 Dismenorea sekunder, yaitu dismenorea yang berkaitan dengan
kelainan ginekologis, baik kelainan anatomi maupun proses patologis
pada pelvis. Dismenorea sekunder biasanya terjadi beberapa tahun
setelah menarche, dapat juga dimulai setelah usia 25 tahun. Nyeri
dimulai sejak 1-2 minggu sebelum menstruasi dan terus berlangsung
hingga beberapa hari setelah menstruasi. Pada dismenorea sekunder
dijumpai kelainan ginekologis seperti endometriosis, adenomiosis,
kista ovarium, mioma uteri, radang pelvis dan lain-lain. Dapat pula
disertai dengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang
abnormal.
2) Dismenorea terbagi dalam 3 kategori yaitu ;
Dismenorea ringan, yaitu dismenorea dengan rasa nyeri yang
berlangsung beberapa saat sehingga perlu istirahat sejenak untuk
menghilangkan nyeri, tanpa disertai pemakaian obat.
Dismenorea sedang, yaitu dismenorea yang memerlukan obat untuk
menghilangkan rasa nyeri, tanpa perlu meninggalkan aktivitas sehari-
hari.
Dismenorea berat, yaitu dismenorea yang memerlukan istirahat
sedemikian lama dengan akibat meninggalkan aktivitas sehari-hari
selama 1 hari atau lebih.
3) Tanda dan Gejala dismenorea
Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung
bagian bawah dan tungkai.
Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri
tumpul yang terus menerus ada.
Nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau
diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.
4) Pengobatan atau penatalaksanaan dari diminorrea ini dapat dilakukan
dengan medis dan non medis.
Terapi medis untuk perempuan yang mengalami dissminorrea adalah ;
Pemberian obat analgetik digunakan untuk menghilangkan rasa
nyeri. dapat menggunakan aspirin, asetaminofen, propofiksen
(untuk Nyeri ringan), Promrtazin, oksikodon, butalbitat ( untuk
Nyeri berat).
Terapi Hormonal
Pengobatan hormonal untuk meredakan dismenore, dan lebih tepat
diberikan pada wanita yang ingin menggunakan alat KB berupa pil.
Jenis hormon yang diberikan progestin, pil kontrasepsi (estrogen
rendah dan progesteron tinggi). Pemberian pil dari hari 5-25 siklus
haid dengan dosis 5-10 mg/hari. Progesteron diberikan pada hari ke
16 sampai ke 25 siklus haid, setelah keluhan nyeri berkurang.
Terapi dengan obat non steroid antiprostlagandin
Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang
menghambat produksi dan kerja prostaglandin digunakan untuk
mengatasi dismenore primer. NSAIDs tidak boleh diberikan pada
wanita hamil, penderita dengan gangguan saluran pencernaan,
asma dan alergi terhadap jenis obat anti prostaglandin
Terapi non Medis dapat dilakukan :
Hangatkan bagian perut, dapat menyebabkan vasodilatasi dan
mengurangi spasmodik uterus.
Masase daerah perut yang tersa nyeri, mengurangi nyeri karena ada
stimulus sentuhan terapeutik.
Lakukan latihan ringan, dapat memeprbaiki aliran uterus dan tonus
otot.
Lakukan tekhnik relaksasi, mengurangi tekanan untuk
mendapatkan rileks.
Istirahat dan tidur.
5) Penaggulangannya dismenore ;
Memberikan konseling dan membangkitkan rasa percaya diri pada
remaja putri yangmenderita dismenore primer.
Jangan dibiasakan memakai obat apapun tanpa berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter demi menghindari penyakit pada oragan
reproduksi.
Memberikan obat-obatan penghambat syntetase prostaglandin.
Kelompok obat-obatan ini menghambat produksi prostaglandin oleh
rahim. Sebagain orang memerlukan obat-obatan ini 3 hingga 4 kali
sehari selama 1 atau 2 hari saat mengalami dismenore.
c. Sindrom Pramenstruasi
Ini mencakup sekelompok gejala seperti ketegangan saraf, mudah marah,
berat badan naik, sakit kepala, dan sebagainya selama beberapa hari terakhir
siklus menstruasi.
Penanggulangannya :
Jenis perdarahan ini disebabkan oleh produksi progesteron yang terbatas.
Perdarahan ini dapa diatasi dengan pemberian hormon progesteron pada hari
ke 15 sampai hari ke 26 siklus menstruasi
d. Bercak Ditengah Siklus
Jenis perdarahan ini disebabkan penurunan tingkat estrogen setelah ovulasi.
Penanggulangannya adalah pemberian tablet estrogen oral diberikan selam 3
hari setelah ovulasi untuk mencegah bercak di tengah siklus.
e. Bercak pasca menstruasi
Perdarahan jenis ini adalah peluruhan lapisan uterus yang terganggu.
Penaggulangannya adala pemberian tablet sodium dicolfenac atau pil
kontrasepsi oral dapat diberikan selama periode menstruasi.

4. Perawatan Vagina Selama Menstruasi Dan Setelah Menstruasi


Salah satu bagian pada diri wanita yang kerap kali terlupakan dalam
perawatan yaitu vagina. Ini disebabkan karena bagian ini selalu tertutupi
sehingga kita mengabaikannya. Padahal, vagina memiliki potensi berawalnya
penyakit dapat bersarang di tubuh kita, karena letaknya yang berdekatan
dengan anus. Maka dari itu, perlunya menjaga kebersihan vagina dengan
perawatan yang baik. Tidak ada salahnya jika perhatian khusus diberikan pada
bagian sensitif perempuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut ;
a. Etika Membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar
Cara membasuh vagina yang tepat adalah dengan menyiramkan air dari arah
depan vagina ke belakang anus dan bukan sebaliknya, lalu keringkan Miss
V dengan handuk lembut atau tissu agar tidak basah.
b. Pilihlah Cairan Pembersih yang Tepat
Pemilihan cairan pembersih juga harus diperhatikan dengan memilih
pembersih khusus vagina yang kadar pH-nya 3-4 (bisa dibaca pada kemasan
botolnya) dan yang terpenting hindarilah pembersih vagina dengan kadar
pH yang tinggi karena akan mengakibatkan kulit kelamin menjadi keriput
dan mematikan bakteri baik yang mendiami vagina.
c. Melakukan Pemeriksaan Rutin Pada Wilayah Miss V
Pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan setiap saat agar bila terjadi infeksi
dapat segera diketahui. Tanda-tanda bisa dideteksi bila terjadi perubahan
warna di daerah sekitar Miss v (menjadi lebih merah) dan kerap kali disertai
bau yang kurang sedap juga rasa gatal. Bila hal itu terjadi segeralah
berkonsultasi pada ahli obstetri-ginekologi atau dokter ahli kulit dan
kelamin.
d. Pemilihan Bahan Katun Untuk Celana Dalam
Memilih bahan pada celana dalam sebaiknya mengunakan bahan Katun
karena katun dapat menyerap keringat dengan baik. Dan usahakan untuk
menghindari bahan seperti nilon, karena bahan nilon memilki sifat panas
yang dapat menimbulkan kelembapan yang berlebih dan bisa berakibat
tumbuhnya jamur dan patogen di wilayah vagina.
e. Hindari Memakai Bedak Pada Vagina
Partikel halus yang terkadung pada bedak mudah sekali terselip didalam
vagina dan bisa mengakibatkan timbulnya jamur di area sensitif itu.
f. Jangan Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat
Keringat merupakan “santapan nikmat” bagi jamur di area vagina, maka
dari itu hindarilah memakai celana yang terlalu ketat. Jika memanga ingin
mengenakan celana ketat, usahakan untuk tidak memakainya seharian dan
segeralah ganti pakaian yang longgar setibanya di rumah.
g. Penggunaan Pantyliner
Penggunaan pantyliner setiap hari sangat tidak dianjurkan karena selain
dapat menimbulkan jamur, juga bisa menghalangi sirkulasi udara pada
daerah vagina. Bila terpaksa menggunakan, sebaiknya pantyliner diganti
setiap habis buang air kecil atau buang air besar.
h. Pemilihan Pembalut yang Tepat
Dalam pemilihan pembalut, sebaiknya pilihlah pembalut yang berdaya serap
tinggi dan permukaan yang lembut, agar dapat mengurangi iritasi pada
daerah kulit vagina. Dan yang terpenting hindari pembalut yang
mengandung wangi-wangian karena bagi yang berkulit sensitif, zat kimia
yang terkandung di dalamnya akan membuat vagina jadi gatal dan iritasi.
5. Menjaga Kebersihan Saat Menstruasi
a. Darah yang keluar pada saat menstruasi harus ditampung dengan dengan
baik, karena jika darah tidak ditampung dapat menyebabkan penyakit.
b. Menampung darah dapat dilakukan dengan menggunakan softex.
c. Menampung darah dengan softext tidak memberikan efek negatif.
d. Softext harus diganti setiap mandi atau kalau perlu setiap buang air,
karena softext yang tidak diganti dapat menyebabkan terjadinya penyakit.

Anda mungkin juga menyukai