CASE CONTROL
DISUSUN OLEH :
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Alla SWT, atas limpahan Rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan
tepat waktu.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kasus kontrol atau case control Adalah sebuah desain penelitian dengan
karakteristik dimulai dengan pengamatan terhadap outcome (penyakit, efek)
untuk mencari apakah ada hubungan dengan exposure tertentu yang
mendahuluinya yang lebih dikenal sebagai faktor risiko. Kelompok outcome
inilah yang disebut kasus. Menggunakan kelompok kontrol, yaitu kelompok
yang tidak mempunyai outcome (penyakit atau efek yang sedang diteliti).
2. Rumusan masalah
a. Definisi metodelogi penelitian
b. Tujuan dan manfaat peneliat case control
c. Keuntungan penelitian case control
d. Kerugian penelitian case control
e. Protokol penelitian
f. Contoh penelitian case control
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Penelitian kasus-kontrol adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut
bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan
retrospektif, dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan efek atau penyakit
tertentu (kelompok kasus) dan kelompok tanpa efek (kelompok kontrol),
kemudian diteliti faktor risiko yang dapat menerangkan mengapa kelompok
kasus terkena efek, sedangkan kelompok kontrol tidak. Case control adalah
rancangan study epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan
(faktor penelitian) dan penyakit, dengan membandingkan kelompok kasus dan
kontrol status paparannya.
2. Tujuan
Desain penelitian ini bertujuan mengetahui apakah suatu faktor risiko tertentu
benar berpengaruh terhadap terjadinya efek yang diteliti dengan
membandingkan kekerapan pajanan faktor risiko tersebut pada kelompok kasus
dengan kelompok kontrol. Jadi, hipotesis yang diajukan adalah : Pasien
penyakit x lebih sering mendapat pajanan faktor risiko Y dibandingkan dengan
mereka yang tidak berpenyakit X. Pertenyaan yang perlu dijawab dengan
penelitian ini adalah : apakah ada asosiasi antara variabel efek (penyakit, atau
keadaan lain) dengan variabel lain (yang diduga mempengaruhi terjadi
penyakit tersebut) pada populasi yang diteliti.
7. Kekurangan
a. Pengukuran variabel yang retrospektive, objektivitas, dan reliabilitas kurang
karena subjek penelitian harus mngingat kembali faktor faktor resikonya
b. Tidak dapat diketahui efek variabel luar karena secara teknis tidak dapat di
kendalikan.
c. Kadang kadang sulit memilih kontrol yang benar benar sesuai dengan
kelompok kasus karena banyaknya faktor resiko yang harus dikendalikan.
d. Kalau menggunakan catatan medis, maka sering kali catatan medis kita
lemah atau tidak lengkap, dengan kata lain penelitian case control
membutuhkan catatan medis atau registrasi kasus yang sangat baik.
e. Confounding sering mengganggu. Hubungan kausal efek kurang jelas
karena satu efek bisa berasal dari banyak kausa (exposure). Matching bisa
mengurang bias, tetapi over matching bisa menyebabkan faktor risiko yang
sebenarnya penting menjadi hilang.
f. Menentukan subyek sebagai kontrol seringkali lebih sulit dibanding
menentukan case-nya.
g. Rawan terhadap bias
h. Tidak cocok untuk paparan langka
i. Tidak dapat menghitung laju insiden
Exposure Ya
Outcome Ya
(Case)
Exposure Tidak
Exposure Ya
Outcome Tidak
(Control)
Exposure Tidak
Contoh 1.
Contoh klasik penelitian case control adalah hubungan antara merokok
dengan timbulnya kanker paru. Dalam bidang obstetrika dan ginekologi,
contoh klasik penelitian case control adalah hubungan antara kanker vagina
(clear cell adenocarcinoma of the vagina) dengan exposure diethyl stilbestrol
(DES) pada ibu hamil. Pertanyaannya adalah apakah ada hubungan
(pengaruh) antara kejadian karsinoma vagina dengan exposure (pemakaian)
DES pada saat si anak tersebut masih dalam kandungan ibu? Bila ada,
seberapa kuat hubungan (pengaruh) tersebut.
8 X 98
OR = = 9,33 (95% CI) = 2,16 - 40,25)
2 X 42
Contoh 2.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tujuan penelitian case control bertujuan mengetahui apakah suatu faktor risiko
tertentu benar berpengaruh terhadap terjadinya efek yang diteliti dengan
membandingkan kekerapan pajanan faktor risiko tersebut pada kelompok kasus
dengan kelompok kontrol.
Daftar Pustaka