Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS

SEKOLAH MI RADEN INTAN GADING REJO


KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU
PROVINSI LAMPUNG

Laporan Praktik Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas

Disusun Oleh :
Kelompok :
1. Ayuwinda Tiska P 5. Lisa Gustina
2. Khonita Hikmala 6. Nedya Ayu P
3. Laila Ayun S 7. Nisa Alif A
4. Lina Marlina 8. Yeli Yantika R

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KELOMPOK

LEMBAR PENGESAHAN

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 2


GADING REJO KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN
PRINGSEWU

Laporan Kelompok Praktik Kerja Lapangan Kebidanan Komunitas


Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui Tanggal......................

Menyetujui dan mengesahkan

Ketua Pelaksana pembimbing praktik akademik


PKL Kebidanan Komunitas

Eka Tri Wulandari, S.ST,M.Keb Nur Alfi Fauziah, S.ST,M.Tr.Keb


NIDN. 0214028601 NIDN. 0214028601

Mengetahui,
Ketua prodi kebidanan program sarjana terapan
Universitas aisyah pringsewu

Eka Tri Wulandari, S.ST,M.Keb


NIDN. 0214028601
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan

mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu. Merokok adalah perilaku

menghisap rokok yang diminati oleh banyak kaum laki-laki. Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada lebih dari 1,1 miliar perokok

di seluruh dunia, dengan lebih dari 80% dari anggota yang tinggal di

negaranegara berpenghasilan rendah dan menengah. Terutama bermasalah

adalah bahwa penggunaan tembakau, termasuk bentuk-bentuk penggunaan

lain selain rokok, terus meningkat di kalangan remaja di banyak negara, dan

cenderung membahayakan kemajuan dalam mengurangi penyakit kronis dan

kematian yang berhubungan dengan tembakau (WHO, 2014).

Angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu diantara

yang tertinggi di dunia, 46,8% laki-laki dan 3,1% perempuan dengan usia

10 tahun ke atas yang diklasifikasikan sebagai perokok. Jumlah merokok

mencapai 62,8 juta, 40% di antaranya berasal dari kalangan ekonomi bawah.

Meskipun faktanya kebiasaan merokok menjadi masalah kesehatan utama di

Indonesia dan menyebabkan lebih dari 200.000 kematian per tahunnya,

Indonesia merupakan sata-satunya negara diwilayah Asia Pasifik yang

belum menandatangani Kerangka Konvensi WHO tentang Pengendalian

Tembakau (WHO, 2011).


Kebiasaan merokok pada kaum remaja sangat terkait dengan

pergaulannya, pada umumnya ingin sekali diterima oleh kelompok seusia

dan tidak ingin merasa kurang cocok. Beberapa alasan yang diberikan

adalah merokok dianggap bergaya, dari gambar-gambar bintang pop dan

film. Selain itu, orang dewasa yang melambangkan ‘otoritas’ sehingga

remaja menganggap bahwa merokok merupakan cara untuk

mengungkapkan penentangan dan kemandirian. Alasan lain mengapa

remaja merokok adalah adanya pendapat bahwa merokok menimbulkan rasa

santai dan merupakan cara untuk mengatasi stres (Rika, 2010).

B. Tujuan Umum dan Khusus

1. Tujuan Umum

Untuk menjelaskan kepada siswa di SMP Muhammadiyah 2 tentang

bahaya merokok pada remaja sekolah

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menjelaskan pengertian rokok


b. Untuk Menjelaskan kandungan rokok
c. Untuk menjelaskan bahaya merokok
d. Untuk mnejelaskan penyakit akibat merokok
e. Untuk menjelaskan mengapa orang merokok
f. Untuk menjelaskan tips berhenti merokok
g. Untuk Melakukan pengecekan sampel kadar Karbonmonoksida
(CO) kepada 2dua siswa
C. Manfaat

1. Memberikan informasi dan masukan kepada siswa SMP

Muhammadiyah 2 Gading Rejo mengenai bahaya perilaku merokok

pada siswa.

2. Menambah wawasan bagi siswa SMP Muhammadiyah 2 gading rejo

dalam hal pemahaman pengetahuan merokok. 2.

3. Bagi mahasiswa dapat memperoleh nilai dan pengamalan praktek

belajar mengajar di praktik kebidanan komunitas.

D. Metoda

Melakukan penyuluhan atau edukasi kelompok dengan metode:

1. Ceramah

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Pre test post test

E. Langkah kerja

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan

2. Menetapkan prioritas maslah kesehatan

3. Pelaksanaan kegiaan penyuluhan terkait maslah yang ada

4. Evaluasi
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Rokok
Rokok merupakan salah satu zat aditif yang bila digunakan
mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat,
oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi
kesehatan
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bentuk lainnya yang mengandung “nikotin” dan “tar” dengan atau tanpa
bahan tambahan
B. Kandungan Rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya
200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan dan 43 jenis lainnya
dapat menyebabkan kanker bagi t Racun utama bagi rokok adalah tar,
nikotin, dan karbon monoksida.
 Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan
menempel pada paru-paru, mengandung bahan kimia yang
beracun, sebagian merusak sel paru-paru dan menyebabkan
kanker.
 Nikotin adalah zat aditif yang mempengaruhi syaraf dan
peredaran darah. Zat yang bersifat karsinogen, dan memicu
kanker paru yang mematikan.
 Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin
dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif
(polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone),
pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT),
racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide).
C. Bahaya Rokok
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker
bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin,
karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi
mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar
racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi
asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di
jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena
rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun.
Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika
uang yang dimilikinya terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang
tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan
keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok.
5. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa

D. Penyakit Akibat Merokok


 Kanker mulut
 Kanker paru-paru
 Kanker perut
 Kanker payudara
 Kanker Kulit
 Penyakit jantung
 Stroke
 Kemandulan
 Bronchitis
 Osteoporosis
 Penyakit Ginjal
 PPOK
Paparan Asap rokok pada bayi juga sangat berbahaya, diantaranya:
 Resiko kematian mendadak pada bayi
 Pneumonia
 Bronchitis
 Menghambat pertumbuhan Paru
 Infeksi telinga
 Masalah pernafasan ketika dewasa

E. Mengapa Orang Merokok
1. Siklus Adiksi Nikotin
2. Persepsi Rokok tanda kejantanan
3. Ekspresi perlawanan dan pemberontakan
4. Kebiasaan sehari-hari (budaya)
5. Peer pressure (tekanan teman sebaya)
6. Pencapaian kebebasan
7. Pelarian tekanan hidup

F. Tips Berhenti Merokok


1. Kuatkan niat serta bulatkan tekad
2. Minta bantuan kerabat atau keuarga
3. Atur target waktu, kapan anda berhenti merokok
4. Cari kesibukan lain
5. Banyak minum air putih
6. Jauhi lingkungan para perokok
7. Tetap berpikir positif
G. Upaya Pencegahan
Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku
merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan
menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba
untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh
oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan
keluarga/orangtua.
Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat
dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok,
karena ternyata program tersebut membawa hasil yang menggembirakan.
Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai
poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan
dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah
sekolah-sekolah, televisi atau radio.
Pesan-pesan yang disampaikan meliputi:
 Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena
kamu mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan
sendiri.
 Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu
mulai belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu.
 Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok.
Kamu bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.
BAB III

ASUHAN/ MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KOMUNITAS

KELOMPOK KHUSUS

A. Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah tingkat perokok siswa SMP Muhammadiyah 2 Gading


Rejo?

2. Bagaimanakah tingkat pengetahuan siswa tentang Rokok?

B. Prioritas Masalah

Menjelaskan bahaya rokok di sekolah

C. Perencanaan

1. Membuat Satuan Acara penyuluhan

2. Menkonfirmasikan ke pihak sekolah kelas yang akan diberikan

penyuluhan

3. Menyiapkan media yang dibutuhkan

4. Melaksanakan Proses Penyuluhan

5. Menyusun Laporan

D. Evaluasi

Melakukan pre-test dan post test untuk menghitung tingkat pengetahan siswa

sebelum dan setelah diberikan penyuluhan


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Membuat Satuan Acara penyuluhan

Satuan acara penyuluhan telah disusun sesuai dengan buku panduan

praktik kerja lapangan kebidanan komunitas.

B. Menyiapkan media yang dibutuhkan

Media adalah suatu alat pengantar atau perantara yang berfungsi untuk

menyalurkan pesan atau informasi. Dalam kegiatan PKL kebidanan

Komunitas ini, kami menggunakan media natara lain:

1. Menyiapkan kelas dan siswa

2. Materi telah disiapkan sesuai dengan tema edukasi kelompok

3. Semua siswa telah mendapat Handout yang telah disiapkan sesuai

jumlah siswa dikelas.

4. Materi disampaikan melalui aplikasi Power point(PPT), Laptop dan

LCD, Kamera Video

5. Menyebarkan lembar Pre test dan post test, dan langsung

mengoreksi hasilnya untuk kemudian di masukan kedalam lembar

rekapitilasi hasil.

6. Membagikan merchandise bagi siswa yang dapat menjawab

pertanyaan, hasil pretest dan post test terbaik

C. Melaksanakan Proses Penyuluhan

1. Kegiatan Pra Pembelajaran


a. Mempersiapakan materi, media, dan tempat
Materi, media dan tempat telah disiapkan, kegiatan dilakukan di
kelas 9A dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang
b. Memberi salam
c. Perkenalan
Perkenalan langsung dilakukan oleh petugas penyuluh terhadap
siswa.
d. Kontrak waktu
Kontrak waktu yang disepakati adalah proses penyuluhan selama
30 menit kedepan. Kegiatan telah dilakukan sesuai waktu yang
disepakati
2. Membuka Pelajaran
a. Tujuan pembelajaran secara umum telah disampaikan
b. Pokok bahasan secara singkat teah dijelaskan
c. Apersepsi telah dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
awal siswa terhadap rokok
3. Kegiatan Inti
a. Siswa semangat dalam menyimak materi yang disampaikan
b. Ada 2 siswa yang mengajukan pertanyaan tentang materi:
1) Benarkah Pave (rokok elektrik) tidak berbahaya?
2) Bisakah orang yang tidak merokok, hasil pemeriksaan karbon
darahnya (Co) tinggi?
c. Sasaran menyimpulkan
4. Penutup
Membagikan merchandise bagi siswa yang aktif dalam proses
penyuluhan. Siswa yang mendapat merchandise adalah siswa yang aktif
bertanya, yang dpat menjawab pertanyaan dan yang hasil perbandingan
pre test dan post test nya terbaik dalam peningkatan pengetahuan
maupun yang mendapat nilai terbaik.

D. Menyusun Laporan

Laporan kegiatan telah disusun sesuai panduan praktik kebidanan komunitas


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asap rokok merupakan masalah penting karena berdampak buruk

terhada kesehatan. Kandungan yanga ada didalam rokok akan memberkan

efek yang merugikan bagi tubuh terutama pada sistem pernafasan dan

kardiovaskuler.

Pada Saat ini tidak hanya, rokok tidak hanya populer dikalangan dewasa

atau orang tua. Namun anak – anak pelajar sekolah menengah pertama pun

banyak yang sering didapati sudah menghisap rokok dan masih memakai

seragam sekolah.

Sehingga untuk menanggulangi masalah tersebut dibutuhkan edukasi dini

tentang bahaya merokok pada tingkat sekolah menengah pertama.

B. Saran

1. Penyuluhan yang dilakukan berkesinambungan tentang bahaya merokok

dikalangan remaja

2. Disarankan sekolah memiliki klinik upaya berhenti merokok di sekolah

bekerja sama dengan pihak FKTP/ Puskesmas setempat.

3. Memperbanyak media edukasi tentang rokok di lingkungan sekolah


DAFTAR PUSTAKA

www.p2ptm.kemkes.co.org
http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok
Panduan Upaya Berhenti Merokok Fktp, Kemenkes RI 2015

LAMPIRAN

Terlampir

Anda mungkin juga menyukai