POKOK BAHASAN : Kesehatan Reproduksi Remaja
SUB POKOK BAHASAN:
1. Pengertian kesehatan reproduksi Remaja
2. Tumbuh kembang remaja
3. Perubahan Fisik yang Terjadi Pada Masa Pubertas
4. Penyakit menular seksual (PMS)
5. Tips menjaga organ reproduksi
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, remaja dapat
memahami tentang kesehatan reproduksi remaja
.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja, diharapkan: :
a. Remaja dapat mengetahui tentang pengertian kesehatan reproduksi remaja
b. Remaja dapat mengetahui tentang Tumbuh kembang remaja
c. Remaja dapat mengetahui tentang Organ reproduksi dan Perubahan Fisik yang
Terjadi Pada Masa Pubertas
d. Remaja dapat mengetahui tentang Penyakit menular seksual (PMS)
e. Remaja dapat mengetahui tentang Tips menjaga organ reproduksi
B. Materi
Terlampir
C. Proses penyuluhan/ kegiatan
No Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan Mengucapkan salam Mendengarkan 10 menit
pembuka dan
Memperkenalkan diri memperhatikan
Menyebutkan tujuan
penyuluhan.
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A. PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana
manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan
proses reproduksinya secara sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa
dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis. Namun pada usia remaja
seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja.
Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih tergantung pada orang tua (tidak
mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja (BKKBN,2007).
Di samping berfungsi sebagai saluran keluarnya air seni pada sistem urinaria,
dalam sistem reproduksi penis mempunyai dua fungsi yakni sebagai tempat keluarnya
cairan semen serta alat untuk kopulasi. Meski demikian, air semen serta air seni tidak
akan keluar bersamaan, sebab saat terjadinya ejakulasi (pengeluaran sperma) otot-
otot pada kandung kemih akan mengerut untuk mencegah sperma masuk sehingga
urine yang berada di dalamnya juga tidak akan ikut keluar.
Penis merupakan organ yang bersifat erektil yang disusun dari tiga tabung erektil
yakni sepasang corpora cavernosa dan sebuah corpora spongiosa yang ketiganya
akan berakhir pada gland penis, disekeliling tabung diliputi oleh jaringan ikat dan
banyak otot polos. Ketiga tabung inilah yang berperan dalam proses ereksi dan
ejakulasi.Penis juga dilapisi oleh kulit yang tipis dan halus dengan bagian ujung melipat
yang disebut preputium, bagian inilah yang akan dipotong saat khitan. Selain itu, pada
kulit penis juga terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, dan folikel rambut.
b. Skrotum
Skrotum adalah suatu kantung pembungkus testis. Kantung ini terdiri dari lapisan
subkutan, otot polos, serta lapisan kulit. Kulit pada skrotum memiliki lipatan-lipatan. Hal
ini menjadikan skrotum bisa mengendur menjauhi tubuh saat cuaca panas, serta
mengerut mendekati tubuh saat suhu rendah (dingin). Fungsinya yakni untuk
mempertahankan suhu testis agar stabil sehingga spermatogenesis tetap terjadi.
2. Bagian Dalam
a. Testis
Jika pada sistem reproduksi wanita yang berperan menghasilkan sel telur
adalah ovarium, maka pada reproduksi jantan organ penghasil sperma adalah testis.
Testis juga merupakan kelenjar eksokrin sekaligus endokrin. Fungsi eksokrin, yakni
untuk memproduksi sel-sel kelamin pria, sedangkan fungsi endokrin, yakni untuk
memproduksi hormon.
Testis dibungkus oleh kapsula testikularis yang terdiri dari selapis mesotel, sel-
sel otot polos, dan jala-jala kapiler yang terbenam pada jaringan ikat. Kapsula
testikularis ini akan menimbulkan terjadinya kerutan secara berkala. Hal ini berguna
untuk mempertahankan tekanan di dalam testis, mengatur keluar-masuknya cairan ke
dalam kapiler-kapiler, serta mendorong pengeluaran sperma.
Pembentukan sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus. Yakni saluran panjang
yang berlekuk-lekuk dan berada di dalam testis. Pada epitel tubulus terdapat dua
jenis sel, yaitu;
3. HERPES
Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis)
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :
a) Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin
b) Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar
kemerahan dan jika pecah menimbulkan lika lecet yang terbuka dan
sangat nyeri
c) Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha
d) Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. HIV / AIDS
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai
penyakit akibat turunya kekebalan tubuh akibat HIV.
Cara penularannya :
- ,bisa berbentuk luka
- Cairan sperma Darah
- Cairan vagina
a) AIDS tidak ditularkan melalui :
- Hidup serumah dengan penderita AIDS
- Berjabat tangan atau cium pipi
- Berenang dikolam renang
- Menggunakan fasilitas bersama
- Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
- Bersin
b) Bagaimana pencegahannya
- No free Sex
- Not to use second spuit
- Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
E. Tips menjaga organ reproduksi Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak
berbau atau lembab.