Anda di halaman 1dari 37

DOKUMENTASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


POKOK BAHASAN : Kesehatan Reproduksi Remaja
SUB POKOK BAHASAN:
a. Pengertian kesehatan reproduksi Remaja
b. Hak-hak kesehatan reproduksi
c. Tumbuh kembang remaja
d. Fungsi reproduksi pria dan tanda-tanda kematangan pria
e. Penyakit menular seksual (PMS)
SASARAN : An. Arya
HARI/TANGGAL : Rabu, 11 Oktober 2017
TEMPAT : Rumah Tn. Heru Nirwanto
WAKTU : Pukul 18.00
A. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja dapat memahami
dan mengerti mengenai kesehatan reproduksi remaja.
Tujuan Khusus
a) Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan pengertian
kesehatan reproduksi
b) Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang hak-hak
kesehatan reproduksi
c) Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tumbuh
kembang remaja
d) Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang fungsi
reproduksi laki-laki dan tanda-tanda kematangan laki-laki.
e) Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat menjelaskan tentang penyakit
menular seksual.

B. Materi (terlampir)
C. Proses penyuluhan/ kegiatan
No Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan - Mengucapkan salam Mendengarkan 3 menit
pembuka. dan
- Memperkenalkan diri. memperhatikan
- Menyebutkan topik
penyuluhan
2 Penyajian - Menjelaskan materi sesuai Mendengarkan 8 menit
dengan topik penyuluhan. dan
- Memberikan kesempatan memperhatikan
pada untuk bertanya.
- Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh remaja
3 Penutup - Menyimpulkan materi yang 4 menit
disajikan.
- Melakukan evaluasi terhadap
remaja dengan menganjukan
beberapa pertanyaan secara
lisan.
- Mengucapkan salam penutup

E. Alat/ Media
Media : Laptop, leflet
F. Evaluasi
Bentuk : Pertanyaan
Jenis : Lisan/ Tanya jawab
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A. PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana
manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses
reproduksinya secara sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk kesehatan dunia)) adalah 12 sampai
24 tahun. Namun pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam
dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih
tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja
(BKKBN,2007).

B. HAK-HAK KESEHATAN REPRODUKSI


Menurut Utamadi (Kesrepro, 2008) hak reproduksi ini berlaku bagi setiap manusia dari
segala kelompok usia ras, warna kulit, jenis kelamin,aliran politik, status ekonomi,social,dan
pendidikan tanpa pandang bulu.Sebagai konsekuensinya , remaja juga mempunyai hak
reproduksi sebagaimana halnya dengan kelompok umur yang lain. Hak remaja atas kesehatan
reproduksi ini mulai diakui secara internasional pada Konvensi Hak-hak anak tahun
1989,yaitu:
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
2. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
3. Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang kesehatan reproduksinya..
4. Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak.
5. Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian karena kehamilan, kelahiran atau
masalah jender.
6. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yang menyangkut kesehatan
reproduksinya.
7. Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan reproduksi.

Bagi remaja, hak reproduksi tersebut yang haruis dipahami adalah:


a. Akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ,mengingat di banyak Negara
kesehatan reproduksi diprioritaskan bagi pasangan suami istri sedangkan remaja
kurang mendapat perhatian.oleh karena itu, remaja mempunyai hak atas pelayanan
kesehatan reproduksinya yang menyeluruh serta mudah diakses bagi seluruh
remaja dari semua golongan.
b. Hak untuk mendapatkan pendidikan tanpa ada diskriminasi jender.
c. Instrumen hak asasi international menyatakan bahwa perkawinan hanya dapat
dilakukan oleh dua orang secara sadar memang menginginkannya, dan bebas dari
paksaan pihak lain.
d. Kelahiran dan kontrasepsi.
e. Sehubungan dengan tingkat kematian yang tinggi karena aborsi yang tidak aman
dalam hal (KTD) kehamilan yang tidak diinginkan yang membahayakan
kehidupan remaja,kita berhak untuk terhindar dari resiko ini dan mendapatkan
akses terhadap pelayanan yang aman.
f. Infeksi menular seksual.
g. Kekerasan seksual

C. TUMBUH KEMBANG REMAJA


Masa remaja dibedakan dalam :
1. Masa remaja awal, 10-13 tahun.
2. Masa remaja tengah, 14- 16 tahun.
3. Masa remaja akhir , 17-19 tahun
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-
laki,mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab yaitu :
1. Remaja lebih senang berkumpul siluar rumah dengan kelompoknya.
2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
3. Remaja ingin menonjolkan diri atu bahkan menutup diri.
4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya.

D. CIRI-CIRI PUBERTAS PADA LAKI-LAKI


Pada masa pubertas , setiap laki-laki akan mengalami perubahan sebagai berikut :
a. Perubahan primer :
1. Mimpi basah yaitu mimpi bergaul antara lawan jenis sehingga
mengeluarkan cairan (sperma) dari alat kelamin laki-laki.
b. Perubahan sekunder :
1. Tumbuh jakun pada leher. Jakun adalah bagian yang menonjol
pada leher seseorang
2. Tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu, seperti pada sekitar
kemaluan, ketiak, kumis.
3. Dada lebih bidang
4. Suara menjadi lebih berat (besar)
Selain perubahan fisik pada alat perkembangbiakan laki-laki pun (testis) mulai aktif
dalam menghasilkan sperma . Selain itu, perubahan psikologi adalah mulai tertariknya pada
lawan jenis

E.       PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)


Penyakit yang ditimbul karena seks bebas yang disebut dengan penyakit menular seksual,
yakni :
1. GONORE
Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrho
Gejalanya :
 Pada laki-laki antara lain :
- Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi.
- Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari

 Pada perempuan antara lain :


- Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan dengan bau
tidak sedap.
- Alat kelamin terasa bau dan gatal.
- Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah melakukan
hubungan seksual.

2. SIPILIS (Raja Singa)


Penyebab : kuman treponema pallidum
Gejalanya :
 Timbul benjolan disekitar alat kelamin.
 Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang
dengan sendirinya tanpa diobati.

3. HERPES
Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis)
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :
 Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin.
 Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar kemerahan dan jika
pecah menimbulkan lika lecet yang terbuka dan sangat nyeri.
 Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha.
 Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. KANDIDIASIS VAGINA
Penyebab : jamur candida albikans
Gejala :
 Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal.
 Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar

5. TRIKOMONIASIS
Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
Gejalanya :
 Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk.
 Gatal pada kemaluan.
 Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil

6. HIV / AIDS
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
 AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai penyakit
akibat turunya kekebalan tubuh akibat HIV.
 Cara penularannya :
- Darah ,bisa berbentuk luka
- Cairan sperma
- Cairan vagina
 AIDS tidak ditularkan melalui :
- Hidup serumah dengan penderita AIDS
- Berjabat tangan atau cium pipi
- Berenang dikolam renang
- Menggunakan fasilitas bersama
- Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
- Bersin

 Bagaimana pencegahannya
- No free Sex
- Not to use second spuit
- Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
- Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
- Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada bayinya (jangan
beri ASI)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
POKOK BAHASAN : SADARI
SUB POKOK BAHASAN : - Pengertian Sadari
- Deteksi Dini Kanker Payudara
- Waktu Pelaksanaan Sadari
- Prosedur Pelaksanaan Sadari

PERTEMUAN KE :1
SASARAN : Ny.N
WAKTU : 15 Menit
HARI/TANGGAL : Rabu, 11 oktober 2017
PUKUL : 20.00 WIB
TEMPAT : Dirumah Ny. N

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum : Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan warga
mendapatkan informasi dan  pengetahuan tentang SADARI dan mengetahui cara
mendeteksi dini gejala kanker payudara.

2. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu dapat :


a) Menjelaskan tentang Pengertian Sadari.
b) Menjelaskan tentang Deteksi Dini Kanker Payudara
c) Menjelaskan tentang Waktu Pelaksanaan Sadari
d) Menjelaskan tentang Prosedur Pelaksanaan Sadari

B. Materi (terlampir)
C. Proses Penyuluhan Kegiatan
N KEGIATAN
TAHAP WAKTU
O Penyuluhan Peserta
1. Pendahuluan - Memperkenalkan diri, - Menjawab salam dan 3 Menit
mengucapkan salam dan berdoa.
doa. - Memperhatikan dengan
- Menjelaskan maksud dan seksama
tujuan penyuluhan.
2. Penjelasan - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan 8 Menit
pemeriksaan payudara penjelasan materi.
sendiri. - Memperhatikan
- Menjelaskan faktor yang penjelasan materi.
mempengaruhi terjadinya - Memperhatikan
kanker payudara. penjelasan materi.
- Menjelaskan pencegahan - Memperhatikan
kanker payudara. penjelasan materi.
- Menjelaskan deteksi Dini - Memperhatikan
pemeriksaan SADARI. penjelasan materi.
- Menjelaskan cara pemijatan - Peserta bertanya
perawatan payudara sendiri
3. Penutup - Memberikan pertanyaan - Tanya Jawab 4 Menit
kepada peserta tentang
materi yang telah di
sampaikan.
- Menyimpulkan kegiatan - Ceramah
proses penyuluhan dan
memberikan apresiasi
kepada peserta.
- Mengucapkan salam - Ceramah
penutup, dan doa

D. Metode
a. Penyuluhan
E. Alat/Bahan/Media
a. Laptop, leflet

F. Evaluasi
Prosedur : Penyuluhan Dan Sharing
Jenis : Tanya Jawab

G. . Sumber Pustaka
 Eva,S.E. 2010, Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta, Trans Info Media.Jakarta.

 http://informasi-kesehatan-remaja.blogspot. Pengertian SADARI.html


 Anonim, 2016. Kesehatan Reproduksi Remaja.
H. Lampiran

1. Materi
MATERI PENGETAHUAN SADARI
1. Pengertian SADARI dan Kanker payudara
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah tindakan deteksi dini terhadap
adanya gejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat
menekan tingginya angka penderita kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka
semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan.
Kanker payudara adalah adanya benjolan di payudara, borok, atau luka yang tidak sembuh,
cairan yang keluar dari puting, dan adanya nyeri di payudara. Namun umumnya, kanker
payudara ini pada mulanya tidak menimbulkan nyeri sehingga penderita datang dalam
keadaan terlambat, apalagi bila umurnya sudah tua.

2. Gejala Kanker Payudara


Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan
payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak
teratur.
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan
mudah di bawah kulit.
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di
kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.

3. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan :


- Benjolan atau massa di ketiak
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara
- Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna
kuning sampai hijau, mungkin juga ber nanah)
- Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola
(daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
- Payudara tampak kemerahan
- Kulit di sekitar puting susu bersisik
- Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
- Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .
Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan
lengan atau ulserasi kulit.

4. Faktor Resiko Kanker Payudara


1. Usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar
ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
2. Pernah menderita kanker payudara. Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau
kanker invasif memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara. Setelah
payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang
sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Wanita yang ibu, saudara
perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk
menderita kanker payudara.
4. Faktor genetik dan hormonal. Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan
dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang wanita
memiliki salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara
sangat besar. Gen lainnya yang juga diduga berperan dalam terjadinya kanker
payudara adalah p53, BARD1, BRCA3 dan Noey2. Kenyataan ini menimbulkan
dugaan bahwa kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara
genetik mengalami kerusakan. Faktor hormonal juga penting karena hormon memicu
pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita,
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal karena kehamilan, tampaknya
meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami
kerusakan dan menyebabkan kanker.
5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. Resiko menderita kanker payudara
agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker
yang menyebabkan bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya kelainan
struktur jaringan payudara .
6. Menarche (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55
tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil. Semakin
dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita
kanker payudara adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarche
sebelum usia 12 tahun. Demikian pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan
pertama. Semakin lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko
menderita kanker payudara
7. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko
terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan
faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah
pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5
tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya
meningkat jika pemakaiannya lebih lama.
8. Obesitas pasca menopause. Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih
diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko
kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada wanita yang
obes.
9. Pemakaian alkohol. Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan
resiko terjadinya kanker payudara.
10. Bahan kimia. Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang
menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya)
mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
11. DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran
memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
12. Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada
masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
13. Faktor resiko lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim,
ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa
meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara (Medicastore, 2010).

5. Pencegahan Kanker Payudara


1. Kesadaran akan payudara itu sendiri.
2. Berikan ASI pada bayi.
3. Jika menentukan benjolan, segera ke dokter.
4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga.
5. Perhatikan konsumsi alkohol.
6. Perhatikan berat badan.
7. Olahraga secara teratur.
8. Kurangi makanan berlemak.
9. Jika lebih dari 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur.
10. Belajar relaks.

6. Deteksi Dini Kanker Payudara.


a. Metode lain dari deteksi dini adalah SADARI.
Wanita di atas usia 20 tahun harus rutin melakukan SADARI setiap bulan ( waktu
terbaik adalah seminggu setelah menstruasi ). Ikuti langkah-langkah berikut :
1. Berdiri di depan cermin dan angkat satu lengan di atas kepala. Periksa apakah
ada perubahan pada payudara dan puting.
2. Berbaring dan secara sistematis periksa/raba payudara dengan tiga jari untuk
merasakan ada tidaknya benjolan.
3. Pijat puting untuk mengetahui adanya cairan dan periksa/raba ketiak apakah
ada benjolan/bengkak.
b. Panduan atas Screening Payudara
Di bawah usia 40 tahun
- SADARI setiap bulan
- Pemeriksaan payudara ke dokter setiap 3 tahun
- Mommagrafi dasar
Usia 40 tahun ke atas
- SADARI setiap bulan
- Pemeriksaan payudara ke dokter setiap tahun
Usia 40 sampai dengan 49 tahun
- Mammografi setiap tahun
Usia 50 tahun ke atas
- Mammografi setiap 2 tahun

7. Penanganan Kanker Payudara


Pengobatan terhadap kanker payudara bisa bermacam – macam jenisnya, bergantung
pada kondisi atau tahapan stadiumnya, juga keadaan penderita. Terdapat beberapa metode
pengobatan dari dunia kedoteran yang lazim diterapkan pada pasien kanker payudara, antara
lain sebagai berikut :
1. Lumpectomy
Lumpectomy adalah prosedur pengangkatan jaringan tumor dan sebagian jaringan
normal dan sekitarnya.
2. Masektomi
Masektomi adalah momok bagi para wanita pengidap kanker payudara. Ini adalah
prosedur mengangkat seluruh jaringan payudara pengidap kanker sehingga ia tida lagi
memiliki payudara.

8. Berikut Jenis – Jenisnya :


a. Masektomi Preventif. Masektomi Preventif adalah Cara ini diterapkan pada wanita
yang memiliki faktor genesis sebagai pengidap kanker payudara dilakukan
tindakan preventif dengan mengangkat jaringan payudara agar tidak muncul tumor
lagi pada jaringan tersebut.
b. Masektomi Sederhana. Ini adalah prosedur mengangkat seluruh jaringan payudara
hingga ke bagian puting susunya, namun tetap mempertahankan jaringan limfa.
Prosedur ini juga akan membuat pasien kehilangan payudaranya.
c. Masektomi Radikal Termodifikasi. Prosedur ini bisa dibilang masektomi total,
karena mengangkat seluruh jaringan dan bagian payudara. Bahkan simpul jaringan
limfa di bawah ketiak ikut diangkat, namun jaringan otot penyangga payudara tetap
dipertahankan dan dapat pula diangkat. Prosedur ini dapat dilanjutkan dengan
rekontruksi payudara implant.
d. Masektomi Radika. Cara ini adalah prosedur paling total dari jenis masektomi.
Seluruh jaringan payudara, jaringan limfa, kulit, otot penyangga, bahkan sampai ke
otot dinding dada diangkat
e. Terapi Radiasi. Terapi radiasi adalah sebuah metode terapi dengan menambahkkan
sinar X atau parikel ion lainnya ke tumor.
f. Kemoterapi. Kemoterapi adalah pengobatan menggunakan obat yang diberikan
secara oral maupun disuntikkan. Kemotrerapi umumnya menggunakan obat dosis
tinggi yang bekerja di dalam sel.
g. Terapi Hormon. Terapi Hormon adalah pemberian obet sebagaiman kemoterapi,
tetapi obat yang diberikan adalah obat yang mempengaruhi produksi hormon.
h. Targeted Therapy. Targeted Therapy adalah pemberian obat yang secara khusus
ditarhetkan untuk menghambat pertumbuhan protein tertentu.

9. Cara Pemeriksaaan Payudara Sendiri (SADARI)


Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin
dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.
A. Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin

• Kedudukan 1
Tanggalkan pakaian anda pada paras pinggang, dan lihat diri anda di hadapan cermin
• Kedudukan 2
Angkat kedua-dua tangan ke atas kepala anda. Periksapayudara anda dari berbagai
sudut.

• kedudukan 3
Berdiri tegak di hadapan cermin dengan tangan anda di sisi.Pusing ke kiri dan ke
kanan untuk mengesan sebarang perubahan pada payudara.

• Kedudukan 4
Tegangkan otot-otot bahagian dada anda dengan mencekak pinggang dan menolak ke
bawah.
B. Mengesan Perubahan Dengan Cara Berbaring
• Langkah 1:
Gunakan tangan kiri anda untuk memeriksa payudara kanan anda. Gunakan tapak jari-
jari anda untuk memeriksa sembarang BENJOLAN atau PENEBALAN

• Langkah 2:
Gerakkan tangan anda perlahan-lahan ke bawah ke arah garis-kutang menggunakan
pusingan ringan dan tekanan kuat di setiap tempat. Di-bahagian bawah garis-kutang bergerak
lebih kurang dua sentimeter ke kiri dan terus kearah atas menuju tulang selangka anda dengan
melakukan pusingan dan tekanan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikut urutan dan
liputi seluruh kawasan yang di tunjukkan.

• Langkah 3 :
Bermula di bahagian atas payudara anda, buat pusingan yang besar. Bergeraklah
sekeliling payudara anda dengan memerhatikan sebarang benjolan atau penebalan yang luar
biasa.
• Langkah 4 :
Menggunakah kedua-dua belah tangan, tekan payudara anda untuk melihat sama
ada terdapat sebarang lelehan luarbiasa dari puting payudara

• Langkah 5 : Memeriksa Ketiak Anda


Jatuhkan tangan kanan anda ke sisi dan rasa ketiak anda dengan teliti untuk
mengesan sebarang benjolan

Contoh-contoh gambar Kanker Payudara


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Ibu Menopause
Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Menopause
b. Faktor yang mempengaruhi wanita memasuki masa menopause
c. Gejala-gejala klinis yang muncul pada wanita yang memasuki masa menopause
d. Masalah Kesehatan akibat menopause
e. Upaya mengatasi masalah pada masa menopause
f. Pola makanan sehat pada wanita menopause

PERTEMUAN KE :1
Sasaran : Ny. L
Waktu : 30 Menit
Hari/Tanggal :Rabu, 11 Oktober 2017
Pukul :20.00 Wib
Tempat :Dirumah Ny. L

I. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswi D-III Kebidanan Poltekkes Medan di
Dusun II Desa Jatikesuma didapatkan 25% wanita menopause dan pramenopause
mengalami masalah selama masa klimakterium. Penyebabnya adalah kurangnya
pengetahuan ibu tentang menopause.

II. Identifikasi Masalah


Bagi sebagian wanita, menopause mulai antara usia 40 dan 58, meskipun 50
tahun adalah angka rata-rata usia 63 tahun. Sayangnya, tidak ada faktor, definitive
yang menentukan pasti kapan siklus menstruasi Anda akan menjadi tidak teratur dan
kapan gejala, menopause akan mulai. Beberapa orang percaya ada komponen genetic
yaitu seorang wanita akan mulai menopause pada usia yang kurang lebih sama dengan
ibunya.
III. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, ibu diharapkan mampu menjelaskan
mengenai konsep menopause secara mandiri dengan benar dan tepat.
IV. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Setelah mengikuti proses penyuluhan, ibu dapat memahami pengertian menopause.
2. Setelah mengikuti proses penyuluhan, ibu dapat memahami faktor yang
mempengaruhi wanita memasuki masa menopause
3. Setelah mengikuti proses penyuluhan, ibu dapat memahami gejala-gejala klinis yang
muncul pada wanita yang memasuki masa menopause
4. Setelah mengikuti proses penyuluhan, ibu dapat memahami masalah kesehatan akibat
menopause
5. Setelah mengikuti proses penyuluhan, ibu dapat memahami bagaimana upaya
mengatasi masalah pada masa menopause.
6. Setelah mengikuti proses penyuluhan, ibu dapat mengetahui pola makanan sehat pada
wanita menopause

V. Materi
Terlampir
VI. Proses Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. Pembukaan 2 1. Memperkenalkan diri. Ø  1. Memperhatikan dengan
menit  2. Menjelaskan maksud dan seksama
tujuan penyuluhan
2. Penjelasan 9 1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan
menit menopause. penjelasan materi.
2. Menjelaskan faktor yang 2. Memperhatikan
mempengaruhi wanita penjelasan materi.
memasuki masa
menopause.
3. Menjelaskan Gejala- 3. Memperhatikan
gejala klinis yang muncul penjelasan materi.
pada wanita yang
memasuki masa
menopause.
4. Menjelaskan masalah 4. Memperhatikan
Kesehatan akibat penjelasan materi.
menopause.
5. Menjelaskan upaya 5. Memperhatikan
mengatasi masalah pada penjelasan materi.
masa menopause.
6. Menjelaskan pola
6. Memperhatikan
makanan sehat pada
penjelasan materi
wanita menopause
3. Penutup 4 1.  Memberikan pertanyaan
Ø  Tanya Jawab
menit kepada ibu tentang materi
yang telah di sampaikan

VII.Sasaran
Wanita menopause dan pramenopause
VIII. Metode
Ceramah
Tanya Jawab

IX. Media
1. Laptop
2. Leflet

X. Evaluasi
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan

Soal.
1. Apa Yang dimaksud dengan menopause ?
 Menurut Eva Ellya (2010) menopause adalah haid terakhir yang dialami oleh wanita
yang masih dipengaruhi oleh hormone reproduksi yang terjadi pada usia menjelang
atau memasuki usia 50 tahun. Sedangkan menurut Depkes RI (2001) menopause
adalah keadaan pada seorang perempaun yang mengalami penurunan fungsi indung
telur yang berakibat menurunnya produksi hormon estrogen.
2. Bagaimana Gejala Klinis dari menopause ?
 Turunnya fungsi indung telur mengakibatkan hormon estrogen dan progesterone
sangat berkurang di dalam tubuh perempuan. Kekurangan hormon estrogen ini
menyebabkan keluhan-keluhan yang disebut Sindroma defisiensi estrogen seperti
Gejala panas, vertigo, keringat banyak rasa kedinginan, berdebar-debar, migren,
nyeri otot, nyeri pinggang, mudah tersinggung, merasa tertekan, lelah psikis, susah
tidur, merasa ketakutan, konflik keluarga, gangguan di tempat kerja, sakit
bersenggama, gangguan haid, keputihan, gatal pada vagina, susah kencing, libido
menurun, keropos tulang, gangguan sirkulasi, kenaikan kolestreol, adipositas. Gejala-
gejala tersebut muncul diawali dengan keluhan gangguan haid yang mulai jarang atau
jumlah darah haid yang banyak dan ini dihubungkan dengan kegagalan ovulasi serta
penurunan kadar estrogen.
3. Apa Masalah Kesehatan Akibat Menopause ?
 Rasa panas di dada yang menjalar ke arah wajah (hot flush). Gejala ini sering timbul
pada malam hari sehingga menyebabkan terbangun dari tidur. Gejala ini terjadi bisa
dalam waktu 15 menit sampai 1 jam. Pada saat terjadi gejolak panas, kulit menjadi
kemerahan di daerah dada, leher dan wajah dan terasa sedikit hangat saat diraba.
Gejala akan berkurang bila udara dingin. Rasa panas ini akan menghilang setelah 4-5
tahun pasca menopause
 Gangguan psikologis yaitu mudah tersinggung, mudah marah, kurang percaya diri,
sukar konsentrasi, perubahan prilaku, menurunnya daya ingat, kehilangan gairah
seksual,dll
 Kelainan kulit, rambut, gigi dan keluhan pada sendi dan tulang.
 Gangguan mata (mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata
berkurang)
 Gangguan saluran kemih dan alat kelamin ( sering keputihan, sukar menahan
kencing, kering, gatal mudah infeksi saluran kemih)
 Osteoporosis (kerapuhan tulang akibat kurang vitamin D dan kalsium serta kurang
berolahraga

4. Bagaimana Upaya Mengatasi Masalah Pada Masa Menopause ?


 Pemeriksaan alat kelamin wanita bagian luar, liang rahim, dan leher rahim untuk
melihat kelainan yang mungkin ada seperti lecet, keputihan, benjolan atau tanda
radang
 Pap Smear yang dilakukan setahun sekali untuk melihat adanya tanda radang dan
deteksi awal bagi kemungkinan adanya kanker pada saluran reproduksi.
 Periksa payudara sendiri (SADARI) untuk melihat pembesaran atau tumor payudara
akibat penurunan kadar estrogen/karena adanya hormon pengganti
 Penggunaan bahan makanan yang mengandung unsure fito-estrogen yang cukup
seperti kedelai dan papaya
 Penggunaan bahan makanan sumber kalsium seperti susu, keju, ikan teri, dll
 Menghindari makanan yang mengandung banyak lemak, kopi dan alcohol.

XI. Sumber Pustaka


Manuaba Chandranita Ayu Ida, 2009, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita,
Jakarta : EGC
Pinem Soraha, 2009, KesehatanReproduksi, dan Kontrasepsi, Jakarta, Trans Info
Media
Sibagariang Elllya Eva, 2010, Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta, Trans Info
Media
Sibagariang Elllya Eva,dkk, 2010, Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta, Trans Info
Media
Tagliaferri Mary, 2007, The New Menopause Book, Jakarta : Indeks
https://www.scribd.com/doc/86419990/Sap-Menopause

Menopause
A. Pengetahuan Menopause
I. Pengertian Menopause
Peristiwa Menopause sangat alamiah dan normal terjadi pada seorang wanita, dimana
banyak keluhan yang dirasakan namun biasanya hanya ditanggapi sebagai proses menua atau
disangka penyakit lain, sehingga tidak mendapat pengobatan yang sesuai. Menopause adalah
haid terakhir yang dialami oleh wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi yang
terjadi pada usia menjelang atau pada usia 50 tahunan. Wanita dikatakan menopause bila
tidak mendapat haid lagi sejak 1 tahun terakhir. Proses ini diawali dengan gangguan siklus
haid atau akhirnya hilang sama sekali.
Menurut Pakasi (1996) menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus (rahim)
yang masih dipengaruhi oleh hormon. Menurut Eva Ellya (2010) menopause adalah haid
terakhir yang dialami oleh wanita yang masih dipengaruhi oleh hormone reproduksi yang
terjadi pada usia menjelang atau memasuki usia 50 tahun. Sedangkan menurut Depkes RI
(2001) menopause adalah keadaan pada seorang perempaun yang mengalami penurunan
fungsi indung telur yang berakibat menurunnya produksi hormon estrogen.

II. Tahap-Tahap Menopause


Menurut Manuaba (1999), Menopause terjadi dalm tiga tahap, yaitu :
1. Pra Menopause
Pada fase ini seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi
perubahan psikologi/kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Berlangsung selama antara
4-5 tahun. Terjadi pada usia antara 48-55 tahun.
2. Menopause
Terhentinya menstruasi.Perubahan dan keluhan psikologi dan fisik makin
menonjol.Berlangsung sekitar 3-4tahun. Pada usia antara 56-60 tahun.
3. Pasca Menopause
Terjadi pada usia diatas 60-65 tahun. Wanita beradaptasi terhadap perubahan
psikologi dan fisik.Keluhan makin berkurang.

III. Faktor yang Mempengaruhi Perempuan Memasuki Masa Menopause


Adapun faktor yang mempengaruhi perempuan memasuki masa menopause adalah:
a. Umur Saat Haid Pertama Kali ( Menarche)
Menurut peneliti di inggris, rata-rata haid pertama datang pada usia 13 tahun.
Dibandingkan dengan keadaan di abad yang lalu, dimana haid pertama pada
umumnya datang pada umur 15 tahun. Beberapa ahli yang melakukan penelitian
melakukan adany hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia
seorang wanita memasuki menopause. Kesimpulan dari penelitian ini
mengungkapkan, bahwa semakin muda seorang mengalami haid pertama kalinya,
semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause.
b. Status Pernikahan
Perempuan menikah dan tidak bekerja katanya lebih lama memasuki masa menopause
dibandingkan dengan perempuan bekerja dan tidak menikah.
c. Jumlah Anak
Makin sering seorang perempuan melahirkan maka semakin lama mereka memasuki
masa menopause
d. Usia Melahirkan
Semakin tua seseorang melahirkan maka semakin tua pula ia memasuki masa
menopause.
e. Pemakaian kontrasepsi
Khusus untuk wanita yang memakai alat kontrasepsi hormonal akan lebih lama
memasuki masa menopause.
f. Merokok
Perempuan merokok akan lebih cepat memasuki masa menopause.
g. Nutrisi
Wanita yang kesehatan dan asupan gizinya baik cenderung akan lebih lambat
memasuki masa menopause.
IV. Gejala - Gejala Klinis yang Muncul Pada Perempuan yang Memasuki Masa
Menopause
Turunnya fungsi indung telur mengakibatkan hormon estrogen dan progesterone
sangat berkurang di dalam tubuh perempuan. Kekurangan hormon estrogen ini menyebabkan
keluhan-keluhan yang disebut Sindroma defisiensi estrogen seperti Gejala panas, vertigo,
keringat banyak rasa kedinginan, berdebar-debar, migren, nyeri otot, nyeri pinggang, mudah
tersinggung, merasa tertekan, lelah psikis, susah tidur, merasa ketakutan, konflik keluarga,
gangguan di tempat kerja, sakit bersenggama, gangguan haid, keputihan, gatal pada vagina,
susah kencing, libido menurun, keropos tulang, gangguan sirkulasi, kenaikan kolestreol,
adipositas. Gejala-gejala tersebut muncul diawali dengan keluhan gangguan haid yang mulai
jarang atau jumlah darah haid yang banyak dan ini dihubungkan dengan kegagalan ovulasi
serta penurunan kadar estrogen.

V. Masalah Kesehatan Akibat Menopause


- Rasa panas di dada yang menjalar ke arah wajah (hot flush). Gejala ini sering timbul
pada malam hari sehingga menyebabkan terbangun dari tidur. Gejala ini terjadi bisa
dalam waktu 15 menit sampai 1 jam. Pada saat terjadi gejolak panas, kulit menjadi
kemerahan di daerah dada, leher dan wajah dan terasa sedikit hangat saat diraba.
Gejala akan berkurang bila udara dingin. Rasa panas ini akan menghilang setelah 4-5
tahun pasca menopause
- Gangguan psikologis yaitu mudah tersinggung, mudah marah, kurang percaya diri,
sukar konsentrasi, perubahan prilaku, menurunnya daya ingat, kehilangan gairah
seksual,dll
- Kelainan kulit, rambut, gigi dan keluhan pada sendi dan tulang.
- Gangguan mata (mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata
berkurang)
- Gangguan saluran kemih dan alat kelamin ( sering keputihan, sukar menahan kencing,
kering, gatal mudah infeksi saluran kemih)
- Osteoporosis (kerapuhan tulang akibat kurang vitamin D dan kalsium serta kurang
berolahraga.
VI. Upaya Mengatasi Masalah Pada Masa Menopause
- Pemeriksaan alat kelamin wanita bagian luar, liang rahim, dan leher rahim untuk
melihat kelainan yang mungkin ada seperti lecet, keputihan, benjolan atau tanda
radang
- Pap Smear yang dilakukan setahun sekali untuk melihat adanya tanda radang dan
deteksi awal bagi kemungkinan adanya kanker pada saluran reproduksi.
- Periksa payudara sendiri (SADARI) untuk melihat pembesaran atau tumor payudara
akibat penurunan kadar estrogen/karena adanya hormon pengganti
- Penggunaan bahan makanan yang mengandung unsure fito-estrogen yang cukup
seperti kedelai dan papaya
- Penggunaan bahan makanan sumber kalsium seperti susu, keju, ikan teri, dll
- Menghindari makanan yang mengandung banyak lemak, kopi dan alcohol.

VII. Pola Makanan sehat Pada Wanita Menopause


- Pilih makanan yang bermanfaat misalnya, memilih makanan berprotein yang
mengandung lemak tak jenuh, seperti ikan tuna dan salmon. Lebih baik
mengkonsumsi protein nabati dari pada hewani. Tentunya debgan tidak meninggalkan
sama sekali protein hewani karena tetap dibutuhkan
- Patuhi jadwal makan atau pola makan, yaitu makan makanan bergizi seimbang tiga
kali sehari pada waktu yang tepat. Yaitu sarapan, makan siang, makan malam dan dua
kali makan makanan selingan
- Jangan makan pada kondisi lapaar karena akan membuat acara makan anda terburu-
buru dan banyak. Akibatnya akan membuat perut anda panas. Namun, jangan makan
pada waktu perut masih kenyang. Dikhawatirkan haal ini menjadi kebiasaan yang
dapat menimbun lemak dalam tubuh.
- Selain bervariasi, perbanyaklah konsumsi makan yang diolah dari bahan makanan
yang segar dengan proses pengolahan yang tidak terlalu lama. Dengan demikian
kandungan zat gizinya diharapkan dapat diperoleh secara maksimal.
- Makanlah secukupnya, janagan turuti selera makan anda yang sedang meningkat atau
sebaliknya yang sedang menurun.

Hal-hal yang harus diwaspadai Pada saat mengkonsumsi makanan adalah sebagai berikut :
1. Sedapat mungkin menghindari jenis makanan yang diawetkan, yang biasanya
mengandung zat pewarna atau pemanis buatan
2. Hindari makanan berkalori tinggi, yang mengandung banyak gula atau lemak tinggi,
kurang mengandung zat gizi. Misalnya : junk food, soft drink yang bersoda dan
berkadar gula tinggi atau makanan kecil seperti keripik kentang, keripik ubi, dan
jenis konsumsi secara berlebihan
3. Kurangi asupan makanan berlemak, termasuk jeroan,. Kebiasaan mengkonsumsi ini
akan menimbun lebih banyak lemak juga memicu timbulnya penyakit. Seperti keju,
susufull cream, daging berlemak, usus dan otak.
4. Hindari alkohol sekalipun dalam jumlah sedikit dalam bentuk makanan.
5. Kurangi konsumsi kafein yang banyak tergandung pada minuman seperti kopi,
coklat, dan minuman ringan. Kafein dan tannin yang dekandungnya dapat
menghambat panyerapan beberapa zat gizi.

Anda mungkin juga menyukai