Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI
(Infertilitas)

1. Pokok Bahasa : Konseling pencegahan dan pengobatan


Infertilitas Primer
2. Sub pokok bahasan : Pengertian Infertilitas, penyebab
Infertilitas primer, pencegahan infertilitas
primer, pengobatan Infertilitas primer, KIE
pola hidup dan seks.
3. Sasaran : Pasangan Usia Subur (PUS)
4. Waktu : Senin, 30 April 2018
5. Tempat : Rumah
6. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti penyuluhan ini
diharapkan PUS dapat mengerti tentang
pencegahan dan pengobatan Infertilitas
Primer
Tujuan Instruksional Khusus : setelah mengikuti penyuluhan ini di
harapkan PUS dapat mengerti tentang
pengertian, penyebab, pencegahan, serta
pola hidup dan seks
Metode : Ceramah
7. Media : Leaflet
8. Materi : Terlampir

1
9. Kegiatan

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan


Klien
1 Pembukaan 3 menit Memberi salam, Menjawab
memperkenalkan diri, salam,
menyampaikan maksud dan mendengarkan
tujuan yang di
sampaikan
2 Isi 20 menit a. Menanyakan pada klien Mendengarkan
tentang pengertian dan bertanya
Infertilitas primer
b. Menyampaikan materi:
- Pengertian Infertilitas
Primer
- Penyebab Infertilitas
primer
- Pencegahan Infertilitas
sekunder
- Pola hidup dan Seks

3 Evaluasi 5menit Menggali pengetahuan sasaran Dapat


dengan memberi pertanyan mengulang
kembali
materi yang
disampaikan.

4 Penutup 2 menit Memberi salam penutup Menjawab


salam

2
Sumber
1. Marmi. 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Ida Ayu C. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :
EGC.
3. Rakesh S, Kelly R, Jennifer M, and Ashok A. 2013 Lifestyle factor and
Reproductive healt: taking control of your fertility. Reproductive Biology
and Endocrinology:11.66
4. Avi H, Ashok A, Sezgin O, Amit S, Stefan S. Smoking and Male
Infertility: An Evidence-Based Review. Word J Mens Health 2015
33(3):143-160
5. Budi W, Upik A, Sylvia D, Hilma P. Distribution OF Stress Level Among
Infertility Patiens. Middle East fertility society 22(2017)145-148.
6. Djuantono T, Hartanto B, Wiryawan P. Step By Step Penanganan
Endokrinologi Reproduksi dan fertilitas Dalam Praktik sehari-hari.
Jakarta: Sagung Seto.2012: 33-61
7. Hanifa W. 2011. Ilmu kandungan edisi ketiga. Jakarta: PT.Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
8. Aizid R. 2012. Mengatasi infertilitas (kemandulan) sejak dini, yogyakarta:
FlassBooks.

3
MATERI
INFERTILITAS

1. Defenisi
Infertilitas adalah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang telah
melakukan hubungan seksual aktif secara teratur tanpa menggunakan alat
kontrasepsi apapun (alami maupun modern) selama minimal 1 tahun.5
Pasangan mandul (infertil) adalah pasangan yang telah kawin dan hidup
harmonis serta telah berhubungan seks selama satu tahun tetapi belum terhadi
kehamilan. Menurut statistik kehamilan terjadi sekitar 80% pada tahun
pertama, 75% pada tahun kedua, 50-60% pada tahun ketiga, pada tahun
keempat turun menjadi 40-50% sedangkan pada taun kelima lebih kecil,
antara 25-30%.1
2. Macam- Macam Infertilitas
a. Infertilitas primer, jika istri belum pernah hamil walaupun bersenggama
dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
b. Infertilitas sekunder, jika istri pernah hamil akan tetapi kemudian tidak
terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.2
3. Penyebab Infertilitas
Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita dan kedua-duanya
(pasangan). Disebut infertilitas pasangan bila terjadi penolakan sperma suami
oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Hal ini
biasanya disebabkan oleh ketidak sesuain antigen dan antibodi pasangan.
a. Faktor Wanita
1) Endometriosis
Endometriosis adalah istilah untuk menyebutkan kelainan jringan
endometrium yang tumbuh di luar rahim. Jaringan abnormal tersebut
biasanya terdapat pada ligamen yang menahan uterus, ovarium, tuba
fallopi dan rongga panggul, usus, dan berbagai tempat lain.
Sebagaimana jaringan endometrium normal, jaringan ini mengalami

4
siklus yang menjadi respon terhadap perubahan hormonal sesuai siklus
menstruasi perempuan.
2) Sumbatan Saluran Telur
Infertilitas dapat di kaitkan dengan gangguan pada organ reproduksi
wanita, termasuk infeksi penyakit menular seksual tertentu, cystitis
dan sebagainya. Akibat kondisi yang di sebut endometriosis
menyebabkan peradangan dan terjadinya jaringan parut, yang selaian
mempengaruhi indung telur juga mneyumbat salura telur. Biasanya
gangguan tersebut sering tidak langsung menunjukkan gejalanya,
sehingga terabaikan.
3) Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa adalah suatu gangguan kejiwaan dimana seseorang
(umumnya remaja putri dan wanita muda) enggan makan karena
alasan yang tidak masuk akal, yaitu takut gemuk. Akibatnya terjadi
penyusutan berat badan yang membahayakan, gangguan hormonal dan
berhenti haid pada masa subur (amenore), bahkan dapat pula terjadi
kematian.
4) Kegagalan Implantasi Embrio
Tumor (kista, kanker) ata jaringan fibrosa (fibroid, polip), dan paparan
radiasi dosis tinggi dapat menghalangai terjadinya implantasi
(penanaman) sel telur yang telah dibuahi di dinding rahim.
(marmi)
b. Faktor Pria
1) Azoospermia (tidak terdapat spermatozoa)
Mungkin akibat spermatogenesis yang abnormal (perkembangan testis
yang abnormal, kriptokismus atau terlambat turun, orkitis akibat
parotitis atau keruskan ductus spermatikus oleh infeksi, terutama
gonorea.
2) Oligosperma
Berkaitan dengan defisiensi spermatogenesis, temperatur dalam
skrotum meningkat (iklim yang panas, pakaian ketat, varikolel)

5
3) Impotensi
Mungkin bersifat psikologik, hormonal, berkaitan dengan ejakulasi
prematur, ejakulasi retrograd atau impotensi erektil.
4) Sumbatan pada saluran vas deferens
Sperma terhalang pengiriannya dari testis ke seminal vesikel untuk
diolah lebih lanjut menjadi cairan semen, sehingga semen yang di
hasilkan tidak mengandung sperma sama sekali, atau dalam jumlah
yang cukup.
5) Kegagalan menghasilkan sperma yang berkualitas
Penyebab terjadiya sperma yang buruk adalah:
- Cacat bawaan sejak lahir
- Kegagalan testis untuk turun ke scrotum sebelum pubertas
- Beberapa penyakit masa kanak-kanak dan penyakit lainnya, seperti
penyakit gondong (mumps) yang terjadi pada usia dewasa
- Pemaparan bahaya seperti sinar-X, radioaktivitas, beberapa zat
kimia dan zat beracun, dan gas karbonmonoksida dari asap rokok
dan knalpot mesin
- Beberapa gangguan genital, seperti jaringan parut (varikolel) yang
dapat menyumbat saluran sperm, dan infeksi tuberkulosa pada
prostat
- Kondisi panas disekitar testis (biji kemluan), misalnya karena
pakaian yang terlalu ketat, obesitas, atau kondisi pekerjaan
- Faktor fasilitas umum yang kurang tidak baik, misalnya kesehatan
yang buruk, nutrisi yang tidak mencukupi, tidak berolahraga,
merokok, dan minum alkohol yang berlebihan.
- Stres emosional
- Tidak melakukan hubungan seksual (abstinensi) dalam waktu yang
terlalu lama, dapat menimbulkan sperma yang abnormal.
6) Usia
Berdasarkan penelitian yang ada maka jumlah dan kualitas sel
spermatozoa akan menurun ketika pria berusia diats 50 tahun.

6
Perbedaan masing-masing individu sangat erat hubungannya dengan
faktor genetik.
7) Hormon
Adanya ganggauan fungsi hormonal yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis seperti hipogonatodropin atau hiperprolaktin dapat
menyebabkan infertilitas pada pria.
8) Penyakit autoimun
Adanya antibodi terhadap spermatozoa dapat menurunkan kualitas sel
spermatozoa.
9) Faktor genetik
Adanya kelainan kromosom atau kerusakan genetik dapat
menyebabkan infertilitas pada pria.
10) Penyakit metabolik seperti diabetes melitus dapat menyebabkan
infertilitas pria.
11) Keganasan atau kanker juga dapat menjadi penyebab infertilitas pria.
c. Faktor pola hidup
Ada beberapa gaya hidup yang memperngaruhi kesuburan yaitu usia saat
menikah, berat badan, olahraga, stress, merokok, penggunaan obat-obatan,
komsumsi alkohol dan kafein, paparan lingkungan dan pekerjaan.
1) Usia menikah
Usia dapat memberikan peran besar dalam menetukan kesuburan,
program hamil sebelum usia 30 tahun untuk wanita dan sebelum 35
tahun untuk pria memberikan peluang keberhasil untuk hamil.
2) Nurtisi, berat badan dan olahraga
Nutrisi, berat badan dan olahraga yang tepat dapat mempengaruhi
kesuburan. Memilih nutrisi yang tepat seperti suplemen atau kelompok
makanan, sebelum dan selama upaya untuk kehamilan penting untuk
meningkatkan kesuburan bagi pria dan wanita. Pria dan wanita yang
kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan juga berisiko
negatif, termasuk perubahan kadar hormon yang sangat mempengaruhi
kesuburan. Penelitan terbaru menunjukkan bahwa berat badan berperan

7
penting dalam kesuburan. Pengendalian serta mempertahankan berat
badan ideal dapat memberikan cara bagi pasangan untuk meningkatkan
kesuburan. Olahraga yang cukup dapat meningkatkan kesuburan, tetapi
bagi pria atau wanita yang kurus berolahraga yang berlebihan dapat
menurunkan kesuburan. Untuk pangan yang sedang program hamil
sebaikanya olahraga yang seimbang untuk keberhasilan kehamilan.3
3) Merokok
Merokok dapat memberikan efek negatif pada pria. Rokok dapat
mempengaruhi kualitas sperma, ini dapat dikaitkan dengan gangguan
semen dan fungsi spermatozoa, merokok juga dapat menurunkan fungsi
sperma dan mengurangi kesuburan. Pada pasangan yang menginginkan
kehamilan sangat di sarankan untuk pengehentian merokok. Pelayanan
kesehatan harus memfasilitasi berhenti merokok dengan pendidikan,
pemantauan, dan dukungan.4
4) Stres
Hubungan antara stres dan ketidak suburan membentuk lingkaran setan
yang saling berkaitan. Pasang yang mengetahui bahwa dirinya
mengalami infertil cenderung menyalahkan dirinya sendiri. Perasaan
bersalah dapat meningkatkan stres ini meperburuk masalah. Dukungan
sosial sangat penting untuk pengendalian diri, kepercayan diri, dan
kualitas hidup pasangan. Pemicu sters terhadap ketidan suburan lebih
kuat bagi wanita dari pada pria. Oleh karena itu infertilitas dianggap
mempengaruhi kesejahteraan sosial bagi wanita. Bagi kebanyakan
wanita menjadi ibu adalahperan paling penting dalam hidup mereka,
menjadi ibu dianggap kompenen mendasar dari identitas mereka.5
5) Pekerjaan
Terdapat beberapa pekerjaan yang melibatkan paparan bahan
berbahaya bgi kesuburan seorang perempuan maupun laki-laki.
Setidaknya terdapat 104.000 bahan fisik dan kimia ang berhubungan
dengan pekerjaan yang telah teridentifikasi. Bahan yang telah

8
teridentifikasi dapat mempengaruhi kesuburan diantaranya panas,
radiasi sinar-X, logan dan pestisida.
4. Pemeriksaan Pasangan Infertilitas.6
Adapun syarat pemeriksaan pasangan infertil adalah sebagi berikut:
a. Istri berusia antara 20-30 tahun baru akan diperiksa setelah berusaha
mendapatkan anak selama 12 bulan. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih
dini apabila:
1) Pernah mengalami keguguran berulang.
2) Diketahui mengidap kelianan endokrin.
3) Pernah mengalami peradangan panggul dan rongga perut.
4) Pernah mengelami bedah ginekologi.
b. Istri berusia 31-35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama
pasangan itu datang kedokter.
c. Istri pasangan infertil berumur 36-40 tahun hanya dilakukan pemeriksaan
infertilitas kalau belum mempunyai anak pada perkawinan ini.
d. Pemeriksaan infertil tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu
pasangannya mengidap penyakit yang dapat membahayakan keehatan istri
dan anaknya.
Beberapa pemeriksaan pada masalah-masalah infertil adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan mikroskopik
b. Uji ketidak cocokan imunologik
c. Uji pasca senggama
d. Uji In Vitro
e. Biopsi Endometrium
f. Histerosalpingografi
g. Histeroskopi
h. Pemeriksaan hormonal
i. Laparoskopi Diagnostik.
5. Diagnosis Infertil Pada Wanita
a. Anamnesis

9
Anamnesis masih merupakan cara terbaik untuk mencari penyebab
infertilitas. Faktor-faktor penting yang berkaitan dengan infertilitas yang
harus ditanyakan kepada pasien adalah mengenai usia pasien, riwayat
kehamilan sebelumnya, panjang siklus haid, riwayat penyakit sebelumnya
dan sekarang, riwayat operasi, frekuensi koitus dan waktu koitus. Perlu
juga diketahui pola hidup dari pasien mengenai alkohol, merokok dan
stres. Hal ini semua mempengaruhi terjadinya infertilitas.7
b. Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi vital sign yang terdiri dari
tekanan, nadi, pernafasan, suhu tubuh ditambah menghitung indeks massa
tubuh. Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mencari penyebab dari
gangguan endokrin seperti jerawat, hirsutisme, kebotakan, acanthosis
nigrican, gangguan lapang pandang, gondok dan adanya ciri penyakit
tiroid.10
6. Penalaksanaan
Pada prinsipnya, penanganan infertilitas didasarkan atas 2 hal yaitu
mengatasi faktor penyebab dan meningkatkan peluang untuk hamil.
Penanganan infertilitas harus fitunjukkan pada pihak pria (suami) dan
wanita (istri). Melalui pemeriksaan yang benar dan lengkap, diharapakan
dapat diketahui penyebab infertilitas pada pasangan tersebut. Dengan
demikian, dapat ditentukan pengobatan atau tindakan yang tepat untuk
memperbaiki keadaan kesuburan, baik pada suami maupun pada istri sehingga
diharapkan terjadinya kehamilan. 8
7. Peran Bidan Komunitas terhadap infertilitas
a. Melakukan rujukan sehingga pasangan infertil mendapat penanganan yang
tepat.
b. Konseling tentang variasi dalam hubungan seksual, cara menghitung usia
subur, makanan yang tepat untuk meningkatkan kesuburan.
c. Bidan dapat memberikan konseling dan penyuluhan tentang endometriosis
yang dapat mengkibatkan kemandulan, dan apa saja yang menjadi
penyebab dan gejalanya.

10
d. Mendeteksi secara dini akan dapat memperkecil jumlah komplikasi yang
mungkin timbul, selain itu penanganan gangguan reproduski harus
dilakukan secara komprhehensif guna pencegahan terhadap keganasan.1

11
INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Ny. Kariem
Umur : 33 tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : Dusun Kaliadem, RW 01, RT 01

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk dilakukan pemeriksaan dan
tindakan selama studi kasus sebagai tugas KK binaan oleh Mahasiswi Prodi
Megister Terapan Kebidanan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta dalam rangka
praktek Kebidanan Komunitas. Apanila diekmudian hari terjadi sesuatu pada diri
saya, maka saya tidak akan menuntut apapun atas tindakan yang telah disetujui
oleh saya.

Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Yang memberi pernyataan

( Ny. Kariem)

12

Anda mungkin juga menyukai