Oleh :
Widia Ningsih
NIM :
PEMBIMBING INSTITUSI
Rismahara Lubis, SSiT, M.K ES
Suryani, SST, M.Kes
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh:
WIDIA NINGSIH
NIM:
Menyetujui,
1 Naomi
NIP :
(Pembimbing Institusi)
3 Suryani, SST, M.Kes
NIP :
(Pembimbing Institusi)
ii
iii
Mengetahui,
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
pendahuluan dalam Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi ini dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada dosen pengampu Ibu Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes dan
Ibu Suryani, SST, M.Kes yang telah membimbing selama ini.
Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan laporan ini, masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Dan oleh
karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan
kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah ini
dikemudian hari.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca. Dan dapat memberikan kontribusi yang positif serta bermakna dalam
proses perkuliahan Profesi bidan.
Medan, 2020
Widia Ningsih
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.............................................................................................................. i
Halaman Pengesahan....................................................................................................ii
Kata Pengantar.............................................................................................................iv
Daftar Isi.......................................................................................................................v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Kesehatan Reproduksi
A.1 Defenisi
Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan
manusia. Setiap manusia pasti menginginkan dirinya sehat terutama sehat dalam
bereproduksi, karena kesehatan reproduksi mempunyai peran penting yaitu untuk
mendapatkan keturunan serta menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.
Dalam hal ini wanita memiliki peran yang sangat penting karena wanita yang
nantinya akan mengandung. Maka dari itu kesehatan reproduksi pada wanita juga
harus diperhatikan agar tidak terjadi gangguan yang tidak diinginkan (Marmi,
2015 dalam KTI Puspajelita, 2017)
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik,mental,dan
sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
suatu yang berkaitan dengan system reproduksi, fungsi dan prosesnya (Wilujeng,
2013)
Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh
mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi
serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi
yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki
kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah
(Prijatni dan Rahayu. 2016)
B. Menstruasi
B.1 Defenisi
Menstruasi adalah perubahan secara fisiologis pada wanita secara berkala
dan dipengaruhi oleh hormone reproduksi.Periode ini penting dalam hal
reproduksi, biasanya terjadi setiap bulan antara remaja sampai menopose
(Nugroho, 2010).Menstruasi adalah pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari
1
2
vagina yang berasal dari dinding rahim perempuan secara periodik (Wulandari,
2011 dalam Case Study Research Mar’atussholihah, 2013)
Menstruasi adalah perdarahan periodic dan siklik dari uterus disertai
pengelupasan (deskuamasi) endometrium, rata-rata lamanya menstruasi 3-7 hari
(Puspajelita, 2017)
e) Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak datang haid selam 3 bulan
berturut-turut
f) Dismenorea
Dismenorea adalah nyeri sewaktu haid
g) Metroragia
Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada
hubungannya dengan haid
h) Pre Menstrual Tension
Pre menstrual tension adalah ketegangan sebelum haid yang
terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi
berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon
estrogen dan progesteron menjelang menstruasi. Ini terjadi
pada usia 30-40 tahun
i) Mastalgia
Mastalgia adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid
j) Mittelschmerz
Mittelschmerz adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat
ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari di
pertengahan siklus menstruasi (Marmi, 2015).
C. Polimenorhea
C.1 Defenisi
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan usia korpus luteum
memendek sehingga siklus menstruasi pun menjadi lebih pendek yaitu kurang
dari 21 hari, sedangkan jumlah darah relatif tetap. Pada kasus polimenorea
wanita akan mengalami menstruasi yang lebih sering yaitu dua kali dalam satu
bulan dengan jumlah darah relatif sama atau lebih banyak dari biasanya. Hal ini
4
C.2 Etiologi
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum
memendek sehingga siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa disebabkan
akibat stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau karena
keduanya (Marmi, 2015).
Timbulnya menstruasi yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan
kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat
adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-
ovarium. Ketidakseimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan
pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus menstruasi normal sehingga
didapatkan menstruasi yang lebih sering
Polimenorea juga dapat terjadi karena pengaruh psikologis seperti stress
dan depresi, selain itu bisa disebabkan karena pengaruh kontrasepsi yang
digunakan. Misalnya seperti kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen
maupun progesteron, hal ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon
yang mengatur terjadinya siklus menstruasi. (Puspajelita, 2017)
C.3 Patofisiologi
Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat sembuh
dengan sendirinya. Penderita polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika
polimenorea berlangsung terus menerus. Polimenorea yang berlangsung terus
menerus dapat menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang
keluar terus menerus sehingga dapat terjadi anemia. Disamping itu, polimenorea
dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa gangguan kesuburan karena
5
C.4 Penanganan
Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan
stadium sekresi menggunakan hormon kombinasi estrogen dan progesterone.
Tujuan terapi pada penderita polimenorea adalah mengontrol perdarahan,
mencegah perdarahan berulang, mencegah komplikasi, mengembalikan
kekurangan zat besi dalam tubuh, dan menjaga kesuburan. Untuk polimenorea
yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama, terapi yang diberikan
tergantung dari status ovulasi pasien, usia, resiko kesehatan dan pilihan
kontrasepsi. Kontrasepsi oral kombinasi dapat digunakan untuk terapinya. Pasien
yang menerima terapi hormonal sebaiknya dievaluasi 3 bulan setelah terapi
diberikan, dan kemudian 6 bulan untuk reevaluasi efek yang terjadi (Puspajelita,
2017)
BAB II
TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN
A. Anamnesis Lengkap
I. Pengkajian
Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah mengumpulkan semua
data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. Pengkajian
merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan semua informasi dari
sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien.
A) Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap
Umur : Ditulis dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko.
Suku : Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-
hari
Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa
Pendidikan : Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan
untukmengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya,
sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai
dengan pendidikannya
Pekerjaan : Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat
sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi
dalam gizi pasien tersebut
Alamat : Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah
bila diperlukan (Puspajelita, 2017)
2. Keluhan Utama
6
7
B. Pemeriksaan Fisik
1. Permeiksaan Umum
a. Keadaan Umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan
pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan akan dilaporkan
dengan kriteria baik atau sedang. Pada kasus gangguan reproduksi
dengan polimenorea keadaan umum baik
b. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita
dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan
composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar)Tanda-tanda vital
Tekanan darah normal, sistolik antara 110 sampai 140 mmHg
dan diastolik antara 70 sampai 90 mmHg.Nadi dapat kecil,
cepat dan halus serta 100x/menit yang menandakan adanya
syok akibat kehilangan darah
Suhu Dalam keadaan normal suhu badan berkisar 36,5 –
37,2°C
Kondisi Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal,
yaitus ekitar 20-30x/menit.
Nadi berkisar antara 60-80x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
Mengetahui warna, kebersihan dan mudah rontok atau tidak
10
b. Mata
Mengetahui apakah conjungtiva merah muda, sklera putih, adakah
kelainan atau tidak. Pada kasus polimenorea apabila pasien
mengalami anemia maka conjungtiva pucat.
c. Telinga
Mengetahui keadaan telinga bersih atau tidak dan apakah ada
gangguan pendengaran atau tidak.
d. Hidung
Mengetahui keadaan hidung bersih atau tidak, ada polip atau
tidak, ada alergi debu atau tidak
e. Mulut
Untuk mengetahui keadaan mulut bersih atau tidak, lidah bersih
atau tidak, gigi karies atau tidak
f. Leher
Adakah pembesaran kelenjar limfe dan pembesaran kelenjar
parotis
g. Dada
Mengetahui bentuk dada, simetris atau tidak, bentuk dan
kebersihan payudara
h. Abdomen
Mengetahui bentuk perut, ada bekas luka operasi atau tidak, striae,
linea.
i. Genitalia
Mengetahui kebersihan vagina, tanda-tanda infeksi vagina
j. Anus
Mengetahui kebersihan anus, ada hemoroid atau tidak
k. Ekstremitas
11
C. Pemeriksaan Penunjang
Pada kasus ini diperlukan pemeriksaan Hb untuk mengetahui apakah
ibu mengalami anemia atau tidak
D. Diagnosa/Masalah Potensial
1) Diagnose
Diagnose kebidanan dibuat berdasarkan analisa data yang telah
dikumpulkan dan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi oleh
pasien. Nn… umur…tahun mengalami gangguan reproduksi dengan
Polimenorhea
Data Dasar :
a) Data Subjektif
a. Pasien mengatakan bernama Nn. X umur X tahun.
b. Pasien mengatakan mengalami menstruasi hingga dua kali atau
lebih dalam sebulan
b) Data Objektif
a. Keadaan umum : Pada kasus polimenorea keadaan umumnya
baik
b. TTV : Pada kasus gangguan reproduksi dengan polimenorea
TTV meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi pasien
normal
c. Pemeriksaan Hb untuk mengetahui apakah ibu mengalami
anemia atau tidak
d. Pemeriksaan genetalia untuk mengetahui pengeluaran
pervaginam Masalah
12
2) Masalah
Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien . Pada kasus
gangguan reproduksi dengan polimenorea Ibu merasa cemas dengan
keadaannya dan belum mengetahui informasi tentang gangguan
reproduksi dengan polimenorea.
3) Kebutuhan Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien
berdasarkan keadaan dan masalahnya antara lain :
a. Dukungan moril
b. KIE tentang gangguan reproduksi dengan polimenorea
c) Intervensi
Pada langkah ini direncananakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan
langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan
pertimbangan yang tepat. Rencana tindakan yang dapat dilakukan pada asuhan
kebidanan pada gangguan reproduksi dengan polimenorea :
a. Beri penjelasan pada ibu tentang polimenorea
b. Beritahu ibu bahwa polimenorea dapat diatasi dengan kontrasepsi oral yang
mengandung hormon estrogen dan progesteron
c. Evaluasi 3 bulan setelah diberikan terapi kemudian 6 bulan untuk reevaluasi
efek yang terjadi (Puspajelita, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
13