JURUSAN KEBIDANAN
MEDAN
TAHUN 2021
Program Studi
Nomor SK Pembukaan PS*) : 902/KTP/I/2018
Tanggal SK Pembukaan PS :16 Oktober 2018
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : a.n Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Sekretaris Jenderal
Bulan & Tahun Dimulainya
Penyelenggaraan PS : September 2019
Peringkat Akreditasi Prodi
Sarjana Terapan Terakhir :B
Nomor SK Akreditasi : SK No: 0721/LAM-PT Kes/Akr/Dip/XI/2017
Alamat PS : Jl. Jamin Ginting, KM 13,5 Kel. Lau Cih Kec. Medan Tuntungan
No. Telepon PS : -
No. Faksimili PS : -
Laman PS : https://kebidanan.poltekkes-medan.ac.id/
Email PS : prodibidanmedan@gmail.com
*)
Lampirkan fotokopi SK Pembukaan Prodi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan bagi kita semua sehingga Laporan Hasil Evaluasi Diri Program
Studi Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan ini dapat
terselesaikan. Adapun Laporan Hasil Evaluasi Diri ini merupakan salah satu dokumen yang
harus dipersiapkan dalam rangka Akreditasi Prodi.
Dalam penyusunan Laporan Hasil Evaluasi Diri Program Studi Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan ini melibatkan berbagai pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi yang diberikan dan
kerjasama yang terjalin dengan baik. Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan buku ini di masa mendatang.
Demikianlah, kiranya Laporan Hasil Evaluasi Diri Program Studi Profesi Bidan
Medan Jurusan Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan dapat memberikan gambaran
tentang pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
BAB I 1
Pendahuluan 1
A. RANGKUMAN EKSEKUTIF............................................................................................1
BAB II 8
B. KRITERIA AKREDITASI................................................................................................14
KRITERIA 3 : MAHASISWA...............................................................................................81
KRITERIA 6 : PENDIDIKAN.............................................................................................156
ANALISIS SWOT...............................................................................................................213
A.REFERENSI.....................................................................................................................235
B.LAMPIRAN.....................................................................................................................236
A. RANGKUMAN EKSEKUTIF
Laporan Evaluasi Diri (LED) merupakan bagian dari sistem tata Kelola Institusi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan. Evaluasi ini dilakukan oleh tim yang
terdiri atas unsur pimpinan, penjaminan mutu, administrasi umum, administrasi akademik,
ditambah kelompok dosen, unsur mahasiswa dan eksternal stakeholders (alumni dan mitra
kerja). Evaluasi Diri dilaksanakan di bawah koordinasi Wakil Direktur I. Proses evaluasi
dilakukan dengan pengumpulan data yang terkoordinir melalui Pusat Penjaminan Mutu.
Disamping itu, data pendukung lainnya juga didapatkan dari berbagai sumber yang tersedia di
kampus, baik dalam bentuk dokumen maupun hasil survei. Analisis dilakukan dengan metode
Strength, Weakness, Opportunity and Treats (SWOT) Analysis dan dikembangkan dengan
mengacu pada berbagai isu strategis ataupun isu utama yang menjadi perhatian dalam
pengembangan institusi demi peningkatan mutu lulusan sebagai output pendidikan. Target-
target capaian ditetapkan dengan perkiraan atas perkembangan dan perencanaan yang ada
serta mengacu pada Renstra Poltekkes Kemenkes Medan dan hasil monitoring dan evaluasi
internal (monev-in).
Visi, misi, tujuan dan strategi (VMTS) Poltekkes Kemenkes Medan telah
dirumuskan berdasarkan komitmen pimpinan dan seluruh civitas akademika dan telah
dipahami dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian institusi
memiliki visi dan misi yang sangat jelas untuk diwujudkan pada Tahun 2024. Visi dan misi
juga sudah memayungi visi keilmuan yang terkait dengan penciri dari program studi.
Mekanisme dalam penyusunan dan penetapan visi misi, tujuan dan strategi sudah
terdokumentasi, ada keterlibatan pemangku kepentingan internal (dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan) dan pemangku kepentingan eksternal (lulusan dan pengguna lulusan). Memiliki
strategi yang efektif untuk mencapai tujuan, disusun berdasarkan analisis yang sistematis pada
rentang waktu yang jelas, indikator capaian yang jelas, menggunakan metode yang relevan,
dilakukan pemantauan dan evaluasi, serta terdokumentasi.
Poltekkes Kemenkes Medan memiliki 19 Prodi dengan akreditasi A sebanyak 1
Prodi, 13 Prodi dengan akreditasi B, 4 Prodi dengan akreditasi C, dan 1 Prodi belum
diakreditasi. Dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja telah dilengkapi dengan tugas
dan fungsinya, serta telah berjalan dengan konsisten dan menjamin tata pamong yang baik
serta berjalan efektif dan efisien. Memiliki praktek baik dalam menerapkan tata pamong, yang
memenuhi kaidah good governence untuk menjamin penyelenggaraan program studi yang
bermutu. Telah melaksanakan SPMI yang memenuhi 4 aspek yaitu adanya dokumen legal
pembentukan unsur pelaksana penjaminan mutu, ketersediaan dokumen mutu (kebijakan
9. Out Put/Luaran
Persentase keberhasilan program studi untuk program studi profesi bidan belum ada, karena
lulusan dari kelas regular belum ada, lama studi mahasiswa 3 tahun, persentase kelulusan
B. KRITERIA AKREDITASI
1. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan berdiri sejak tahun 2001 dengan SK Nomor
1207/Menkes/SK/X/2001. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan menyelenggarakan
pendidikan terdiri dari 7 (tujuh) jenis yaitu: Kebidanan, Keperawatan, Kefarmasian,
Kesehatan Lingkungan, Gizi, Kesehatan Gigi, dan Teknologi Laboratorium Medik.
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI, Poltekkes
Kemenkes Medan menyelenggarakan pendidikan pada level V (Diploma Tiga), level VI
(Diploma Empat/Sarjana Terapan), level VII (Prodi Profesi Bidan) dan sedang
mengembangkan Pendidikan Profesi Keperawatan dan Profesi Ners serta memungkinkan
untuk melaksanakan Program Magister Terapan (level VIII). Disparitas pemerataan
tenaga kesehatan yang cukup besar ini, memerlukan keterlibatan semua Satker, tidak
terkecuali Poltekkes Kemenkes Medan, sehingga setiap pimpinan antar satuan kerja
mempunyai tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan menyelenggarakan pendidikan dengan
visi” Menjadi Institusi yang unggul dan kompetitif dalam menyediakan tenaga kesehatan
di Tingkat Nasional dan siap bersaing di Tingkat Internasional tahun 2024”. Adapun
makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut. Maksud dari menjadi institusi yang
2. Kebijakan
Dasar penyusunan dari visi, misi, tujuan dan sasaran Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan adalah :Undang Undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Undang
Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, Undang Undang RI
nomor 14 tahun 2005 tentang Guru danDosen, Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. KP.04.04.3.1.A.256
tanggal 21 April 2014 tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian dalam dan dari
Jabatan Direktur Politeknik Kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan, Surat
Keputusan Mendikbud RI nomor: 355/E/O/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang Alih Bina
Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari
Kementerian Kesehatan kepada Kemendikbud, Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.02.03/1.2/06284/2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012 tentang petunjuk teknis Organisasi dan
Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan
b. Serapan lulusan
Serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 1 tahun, Formula perhitungan realisasi = Jumlah
serapan lulusan ≤ 1 tahun : Jumlah lulusan tahun yang sama. Capaian realisasi sebesar 62%
telah mencapai target capaian realisasi LAKIP. Upaya peningkatan capaian realisasi
serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 1 tahun, melalui penjalinan kerja sama dengan
pengguna lulusan, mengembangkan jejaring informasi mengenai lowongan pekerjaan di
berbagai wadah alumni melalui media sosial, dan melalui program pemerintah Nusantara
Sehat.
c. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun
Capaian kegiatan pengabdian masyarakat berbasis wilayah pada tahun 2020 ada 10 wilayah,
yaitu: Desa Cinta Rakyat, Desa Sei Limbat, Desa Percut, Desa Saentis, Desa Amplas,
Kelurahan Lau Cih, Desa Cinta Damai, Kecamatan Selesai, Desa Bandar Khalifah,
Kecamatan Medan Tuntungan. Formula capaian = Realisasi / Target x 100% x bobot (90%).
Capaian ini telah melebihi dari target yang ditetapkan. Ketercapaian ini karena pengabdian
masyarakat berbasis penelitian yang dilakukan pada wilayah binaan, sehingga
pengembangan desa binaan bertambah setiap tahunnya.
d. Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HaKI
Capaian realisasi Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HaKI, mencapai 62 HaKI
dari Target HaKI ditahun 2020 sebanyak 30 HaKI, pencapaian dapat melebihi target sangat
didukung oleh sosialisasi pendaftaran HaKI secara online, adanya dukungan dana dalam
pendaftaran HaKI dari institusi, dan adanya reward bagi dosen yang telah memiliki HaKI.
e. Jumlah Penelitian yang dipublikasikan didalam 1 tahun.
Capaian penelitian yang dipublikasikan dalam 1 tahun telah mencapai target. Penelitian
dipublikasikan di Jurnal internasional bereputasi 8 jurnal, internasional 18 Jurnal, nasional
terakreditasi 44, Prosiding ada 1, jurnal nasional/ISSN 23, total ada sebanyak 94 penelitian
yang dipublikasi.
Capaian jumlah dosen berkualifikasi S3 pada tahun 2020 adalah 5,3 % sudah mencapai target
yang ditetapkan dalam renstra yaitu sebesar 4,80%. Dosen yang berkualifikasi S3 akan terus
ditingkatkan. Upaya pengembangan Dosen berkualifikasi S3 adalah dengan mengusulkan
peningkatan dana pendidikan dan penelitian/disertasi bagi dosen TUBEL, memotivasi dosen untuk
melanjutkan pendidikan terutama yang umurnya masih memenuhi syarat untuk TUBEL.
Capaian jumlah dosen yang berprestasi nasional dan internasional Poltekkes Medan ada 14
orang. Capaian ini sesuai dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2020 dan juga sesuai
dengan target yang ditetapkan pada renstra. Upaya peningkatan pengembangan pencapaian
dosen yang berprestasi nasional dan internasional adalah dengan sosialisasi berbagai
perlombaan dan kegiatan melalui media sosial yang dapat meningkatkan motivasi dosen
untuk lebih berprestasi dan meningkatkan kepercayaan diri dosen untuk mau mengikuti
kegiatan-kegiatan nasional dan internasional.
Capaian realisasi indeks kepuasan masyarakat tahun 2020 adalah 3,46 dari target yang
ditetapkan sebesar 3,25. Realisasi ini telah melampaui target yang ditetapkan pada
Renstra.Upaya penilaian kepuasan masyarakat pada Poltekkes Medan dilakukan dengan
melakukan survei kepuasan di masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah dengan
meningkatkan layanan kepada masyarakat, seperti adanya Klinik BPJS, pembayaran uang
kuliah secara online, adanya web Poltekkes Medan, adanya SIAO, waktu tunggu lulusan
untuk bekerja rata-rata ≤ 1 tahun.
Capaian realisasi mahasiswa penerima bantuan dana pendidikan di tahun 2020 tercapai yaitu
3.0%, dengan rincian sebagai berikut: bantuan dana terdampak covid-19 (102 orang),
bantuan dana Gakin (68 orang), Bantuan Tubel Gakin (23 orang), dan bantuan dana dari
Pada tahun 2020 ini ditetapkan target 8 penghargaan, 4 tingkat nasional dan 2 tingkat
provinsi dan 2 tingkat kab/kota. Realisasi di tahun ini 10 tingkat nasional, 2 tingkat provinsi
dan 2 tingkat kab/kota. Target yang ditetapkan pada Renstra sebesar 8 (tidak ditentukan
tingkatnya) dan target ini sudah dilampaui yaitu berjumlah 14 penghargaan. Upaya
peningkatan prestasi mahasiswa dengan memberikan kesempatan kepada seluruh
mahasiswa, memberikan informasi dan memfasilitasi dalam mempersiapkan diri untuk
perlombaan.
Poltekkes Medan telah memiliki SIP PNBP dari BNI. Target pendapatan BLU dari
optimalisasi asset pada tahun ini sebesar Rp.2.817.000.000,sedangkan realisasi sebesar
Rp.2.820.925.022. Realisasi = (2.820.925.022/2.817.000.000) x (80%+20%) x 90% = 90%.
Jika dibandingkan degan capaian tahun sebelumnya sebesar 114, 64% (4.012.570.094 dari
target 3.500.000.000), maka capaian di tahun 2020 dari sisi nominal mengalami penurunan.
Tetapi jika dari sisi capaian target ada peningkatan (3,36%). Akar masalah yang merupakan
salah satu penyebab menurunnya realisasi adalah kondisi pandemi Covid-19. Jika
dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada Renstra sebesar 3.820.000.000, maka
belum mencapai target. Upaya peningkatan capaian target adalah dengan optimalisasi aset
seperti penyewaan aula, asrama, penyewaan ATM, sewa kantin, Poltekmart, Poltekqua,
klinik, laboratorium bahasa, pengurusan Etical Clearence, dan jasa profesi, Laboratorium
Terpadu, dan peningkatan jumlah mahasiswa baru setiap tahunnya.
1) Publikasi BLU kepada masyarakat (Misalnya : penggunaan istilah BLU pada website,
identitas gedung,dll)
2) BLU membuat inovasi layanan yang memberi dampak efisiensi dan peningkatan kualitas
layanan BLU.
3) BLU mengisi data profil, layanan dan keuangan periode 2015-2020 pada BIOS secara
lengkap dan tepat waktu
2. DEWAS
- Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan
mengenai Rencana Strategis, Rencana Bisnis Perguruan Tinggi, dan Rencana Anggaran
Pada Prodi Profesi Bidan, sistem tata pamong dan tata kelola dipimpin oleh seorang
ketua program studi dan dibantu oleh koordinator akademik dan koordinator kemahasiswaan.
Struktur Organisasi Prodi Profesi Bidan ditetapkan di dalam Pedoman Ortala Poltekkes
Kemenkes Medan oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Medan dengan nomor
KP.04.04/00/0203/0023.1/2020, yang menjelaskan tentang hirarki organisasi dimana ketua
program studi dalam menjalankan sistem tata kelola dan tata pamong berkordinasi kepada
ketua jurusan (Kajur) dan dibantu oleh sekretaris jurusan (Sekjur), seperti terlihat pada
gambar dibawah ini.
Ketua Program Studi Profesi Bidan berfungsi menyelenggarakan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat pada Program Studi Profesi Bidan. Program Studi Profesi Bidan oleh
seorang Ketua Prodi setingkat Manager yang dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab
kepada Ketua Jurusan Kebidanan Medan dan Direktur Poltekkes Kemenkes Medan.
Untuk membantu menjalankan tugas operasional, Ketua Prodi dibantu oleh:
1. Koordinator Akademik dan Laboratorium yang memiliki tugas menyiapkan rancangan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Sub Unit Teknis Pendidikan/Kurikulum,
Merencanakan pelaksanaan kurikulum, Merancang Kalender akademik, menyusun dan
mengusulkan daftar mata kuliah Praktik dan dosen pembimbing praktik di lapangan (SK
Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan), yang terdiri dari unsur-unsur : penjajakan lahan
praktik, menyiapkan MOU (RS, Puskesmas dan PMB), surat pemberitahuan pembimbing
praktik, permintaan RPS, MODUL Praktik, Buku Panduan Praktik dan Logbook Praktik.
Menyiapkan dan melaksanakan Pedoman monitoring dan evaluasi praktik lapangan,
menyusun dan mengusulkan Daftar pembimbing intitusi, SK Judisium wisuda,
merencanakan mendistribusikan dan pemeliharaan bahan praktikum serta pelaporan alat
dan kebutuhan OSCE.
2. Koordinator kemahasiswaan dan Penjaminan Mutu: yang memiliki tugas pengelolaan
dalam rangka merencanakan, menyelenggarakan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
kemahasiswaan, pengelolaan dalam rangka menyusun/menyelesaikan pembuatan
c. Mekanisme kontrol
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara Audit internal yang dilaksanakan
oleh Pusa Penjaminan mutu dan SPI minimal 1 tahun sekali baik di tingkat
Direktorat maupun Jurusan/Prodi. Berdasarkan monitoring dan evaluasi didapatkan
tata pamong telah berjalan dan memenuhi 5 kaidah good govermance, tata kelola
sudah berjalan dengan baik dengan legalitas organisasi dan tata kerja yang ditetapkan
poltekkes kemenkes medan . sistem penjaminan mutu sudah terlakasana dengan baik
dengan menerapkan PPEPP dan memiliki dokumen penjaminan mutu yang sudah
memadai di tingkat institusi dan prodi. Poltekkes kemenkes medan juga memiliki
kerjasama luar negeri dan dalam negeri dengan pemanfaatan yang sudah memadai
baik untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Audit internal
dilaksanakan oleh pusat penjaminan mutu dan SPI.
Bertanggung jawab
Untuk berjalannya program dengan baik maka setiap pejabat mengatur dan
mengkordinir segala kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya kemudian
menyampaikannya kepada Direktur. Setiap awal tahun setiap unit mengajukan
program kerja misalnya RKAL masing-masing ke Wadir, selanjutnya disampaikan
kepada Direktur. Setiap unit harus bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukan
dengan melengkapi dokumen yang diperlukan.
Bentuk pertanggung jawaban Kaprodi D4 Kebidanan dan Profesi Bidan adalah dengan
melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada Kajur seperti laporan Pendidikan
setiap tahunnya.
Adil
Berdasarkan pedoman dalam pemilihan Direktur, bahwa semua yang memenuhi syarat
dapat mengajukan diri dalam pemilihan Direktur. Dalam pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dilaksanakan sesuai dengan hak dan kewajibannya, misalnya : dalam
pembagian sks semua MK dibagi sesuai dengan kemampuan dan keahlian dosen, ada
rapat PBM diawal dan diakhir semester, setiap dosen diberi kesempatan untuk
melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan pedoman
yang telah ditetapkan. Bagi tenaga kependidikan tugas telah dibagi berdasarkan
tupoksi sesuai dengan jabatan masing-masing. Penghargaan yang diberikan terhadap
dosen berupa sertifikasi dosen dan remunerasi sedangkan untuk tenaga kependidikan
berupa remunerasi. Apabila dosen tidak melaksanakan tugasnya dibidang Tri Dharma
PT, maka diberi sanksi, yaitu: teguran lisan dan tertulis atau pengurangan remunerasi
(dokumen terlampir). Sanksi tersebut berlaku juga untuk seluruh pegawai di
lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan.
4) Ketersediaan dokumen formal dan bukti keberfungsian sistem pengelolaan fungsional
dan operasional UPPS yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penempatan personil (staffing), pengarahan (leading), dan pengawasan
(controlling) mengacu pada standar SPMI/STD-030
- Wadir I aktif dalam organisasi profesi PDGI, sebagai pembicara seminar nasional
jurusan kesehatan gigi. Pembicara pada seminar nasional Keperawatan Gigi pada
tahun 2016. Narasumber pada musyawarah daerah ke-IV dan seminar nasional
Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia tahun 2018.
- Wadir II aktif dalam oraganisasi profesi PDGI sebagai pengurus, sebagai pembicara
dalam seminar Pengurus Organisasi PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) Wilayah
Sumatera Utara Tahun 2011-2014. Anggota pada Konsil Kedokteran Indonesia Tahun
2011-2016. Assesor seleksi kemampuan bidang (SKB) CPNS Dosen dan Laboratorium
Pendidikan (PLP) Tahun 2018 di lingkungan Badan Pengembangan dan pemberdayaan
Sumber Daya manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
- Wadir III aktif dalam organisasi profesi PPNI sebagai Pengurus organisasi PPNI
wilayah Sumatera Utara tahun 2011-2015, sebagai pengurus Organisasi PPNI pada
tahun 2016-2020. Pengurus AIPVIKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi
Keperawatan Indonesia) tahun 2012 -2017. Pengurus IPKJI ( Ikatan Perawat
Kesehatan Jiwa Indonesia) tahun 2014-2018.
Kaprodi Profesi Bidan dalam hal kepemimpinan publik ditunjukkan melalui sebagai
Anggota dalam organisasi profesi daerah yaitu Pengurus Ranting IBI Poltekkes
(dokumen terlampir), juga mampu membangun kerjasama dengan instansi lain seperti
RSU, Dinas kesehatan (untuk di Puskesmas), PMB yang digunakan bagi lahan praktek
d. Kerja Sama
Kerjasama (MoU) yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Medan pada periode 2018-2020
adalah mitra kerjasama. yang terdiri dari 100 lembaga dengan Lembaga Dalam Negeri
dan 6 dengan Luar Negeri yang dibuktikan dengan Memorandum of Understanding
(MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang ditandatangani oleh Direktur
serta Wadir III.
Kerjasama (MoU) yang relevan dengan Prodi Profesi Bidan ada 52 yang terdiri dari
MoU dengan Rumah Sakit 2, Dinas Kesehatan 2, Klinik bersalin 45, pemerintah
daerah (kecamatan) 1, instansi lain yang terkait 1, luar negeri 1.
Kerjasama yang dijalin melalui MoU telah membawa berbagai manfaat untuk
pengembangan dan kemajuan institusi. Manfaat tersebut antara lain :
1) Memberikan manfaat bagi PS dalam pemenuhan proses pembelajaran, penelitian,
dan pkm seperti Kerja sama dengan instansi lain seperti Dinas Kesehatan untuk
Puskesmas, RSU dan beberapa PMB yang ada di wilayah kota Medan dan Deli
Serdang sebagai lahan praktek mahasiswa.
2) Memberikan peningkatan kinerja tridarma PT dan fasilitas pendukung program
studi kerja sama dengan luar negeri yaitu Pramchomklao College of Nursing,
Thailand.
7. Kepuasaan Pengguna
Pengukuran kepuasan layanan manajemen oleh UPPS terhadap para pemangku
kepentingan: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna dan mitra yang
memenuhi aspek-aspek berikut:
a. Menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan dalam
mengukur kepuasan layanan manajemen, instrumen kepuasan yang digunakan di
sesuaikan dengan kelompok target. Instrument kepuasan masing-masing kelompok
dapat diakses pada :
1. Mahasiswa : https://forms.gle/YFMRLrHMhEBJMAdz9,dosen
2. Tenaga kependidikan : https://forms.gle/LgKzjLNX7VuhFGFv7
3. Lulusan/Alumni: https://forms.gle/7eVgRBsoUrrxPD7b8
4. Pengguna lulusan: https://forms.gle/HZJEg1ry1X5PfbnHA
5. Dosen: https://forms.gle/YFMRLrHMhEBJMAdz9
8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen berdasarkan temuan Audit Mutu Internal (AMI) dan survey
kepuasan pelanggan yang ditindaklanjuti untuk perbaikan ke depan. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan audit serta tindakan pengendalian, maka dilaksanakan Rapat
Tinjauan Manajemen (RTM) dan pembuatan laporan tinjauan manajemen kegiatan ini
dilakukan setiap 1 tahun sekali yang bertujuan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
terhadap temuan hasil kegiatan AMI dan survey kepuasan pelanggan. Secara keseluruhan
Tinjauan Manajemen di tingkat UPPS berdasarkan evaluasi pencapaian standar Tata
Pamong tercapai. Kegiatan ini di hadiri oleh Direktur, Wadir, Kabag dan Ka subag. Pada
RTM pihak-pihak terkait khususnya pimpinan dapat memberikan masukan dan tanggapan
atas temuan dan memberikan solusi berupa kebijakan terhadap temuan-temuan, Adapun
Permasalahan yang ditemukan di Jurusan/Prodi yang belum dapat diselesaikan di tingkat
jurusan/prodi: Buku panduan tata pamong dan tata Kelola belum seluruhnya tersedia.
Hasil rapat tinjauan manajemen merupakan tahapan tindak lanjut dari seluruh temuan
dari evaluasi pelaksanan standar yaitu: Menyusun buku panduan tata pamong dan tata
Kelola.
KRITERIA 3 MAHASISWA
1. Latar Belakang
Poltekkes Kemenkes Medan telah menetapkan standar kemahasiswaan dan standar
khusus Program Studi. Selanjutnya strategi yang ditetapkan tersebut dikembangkan lebih
lanjut oleh masing-masing Jurusan dan diimplementasikan oleh Prodi. Pengembangan
strategi tersebut juga dilatar belakangi oleh hasil analisa faktor internal dan eksternal pada
Jurusan dan Program Studi yang tertuang dalam Renstra Poltekkes Kemenkes Medan tahun
2015-2019 dan 2020-2024 sehingga diketahui faktor-faktor yang mendukung ketetapan
Standar yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2019 untuk kemahasiswaan
adalah Standar Layanan Penerimaan Mahasiswa Baru Nomor : DRT 03 01 015 1STD 034
dan Standar Layanan Kemahasiswaan Nomor : DRT 03 01 016 1STD 037, namun pada
Tahun 2020 standar tersebut direvisi menjadi Standar Kemahasiswaan Nomor : SPMI/STD-
025. Standar kemahasiswaan memuat butir-butir standar Poltekkes Kemenkes Medan dalam
kebijakan yang mencakup sistem penerimaan mahasiswa baru dan layanan mahasiswa
(bimbingan dan konseling, pengembangan nalar, minat dan bakat, pengembangan soft skills,
layanan beasiswa, bimbingan karir dan kewirausahaan, layanan kesehatan dan layanan
asrama).
Seleksi Sipenmaru Poltekkes Kemenkes Medan secara uji tulis menggunakan teknik
paperbased test pada tahun 2015 s/d 2019. Penyelenggara Sipensimaru hanya Poltekkes
Kemenkes Medan tidak bergabung dengan Panitia Nasional. Seleksi calon mahasiswa
dilaksanakan melalui rangkaian seleksi dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon
mahasiswa. Kegiatan seleksi dilakukan bukan hanya untuk mengukur kemampuan
secara umum, tetapi lebih menitikberatkan pada penjaringan calon mahasiswa dengan
kemampuan akademik yang baik. Secara garis besar cara dan persyaratan pendaftaran
mahasiswa baru jalur uji tulis sama dengan jalur PMDP, namun pada jalur ujian tulis
tidak diperlukan mengunggah raport. Persyaratan Calon Peserta meliputi persyaratan
umum yaitu Warga Negara Indonesia, Lulus pendidikan SMU/SMA/MA, SMK/MAK
dengan jurusan yang relevan/sesuai dengan pilihan prodi dan ditetapkan oleh Panitia
Nasional, dan Paket C. Calon peserta yang telah memenuhi persyaratan dan kelengkapan
berkas administrasi akan memperoleh Kartu Peserta Ujian dan yang bersangkutan
berhak mengikuti ujian tulis Sipenmaru. Calon peserta dapat melakukan pendaftaran
untuk 2 (dua) prodi, dengan syarat prodi yang dipilih berada dalam satu Poltekkes.
3) Jalur GAKIN
a. Berbadan sehat, tidak buta warna, tidak mengalami gangguan pendengaran, tidak
mengalami gangguan bicara, tidak memiliki cacat fisik.
b. Tinggi badan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Prodi keperawatan : minimal 155 cm bagi laki-laki dan 150 cm bagi perempuan.
2) Prodi kebidanan : hanya menerima peserta perempuan dengan tinggi badan minimal
150 cm.
Ketentuan tentang kriteria Uji kesehatan pada Prodi lainnya ditetapkan oleh Panitia Nasional
sesuai dengan kebutuhan dan diumumkan kepada calon peserta Sipenmaru Poltekkes
Kemenkes Medan. Uji kesehatan dilaksanakan di Klinik Pengobatan Poltekkes Kemenkes
Medan.
Monitoring dan evaluasi terhadap upaya yang dilakukan untuk meningkatkan animo
calon mahasiswa dapat dijelaskan sebagai berikut : seluruh prodi telah menjalankan
sosialisasi di Sekolah Menengah Atas baik itu SMA, SMK, MAN negeri maupun
swasta. Sosialisasi juga dilaksanakan oleh dosen melalui kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, oleh tenaga kependidikan dan mahasiswa, melalui
media sosial masing-masing, baik facebook, instagram maupun melalui status
Whatsapp. Selain itu sosialiasi juga dilakukan adalah dengan mengikuti pameran seperti
kegiatan Edu Health Fair dan Job Fair setiap tahun, pemasangan baliho di titik
strategis, penyebaran brosur, media cetak dan media elektronik (website, sosmed, radio).
Masalah yang ditemukan : rendahnya peminat untuk mendaftar terutama untuk prodi
kebidanan dan keperawatan. Walaupun di beberapa prodi terdapat peningkatan jumlah
pendaftar bahkan melebihi target, namun tidak semua bisa diterima dikarenakan
ketersediaan tenaga dosen dan sarana prasarana yang masih sesuai daya tampung yang
telah ditentukan. Masalah lain adalah proses pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru
yang bersamaan dengan jadwal penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri
(PTN), menyebabkan minat masyarakat menjadi lebih rendah mendaftar ke Poltekkes
Kemenkes Medan.
2) Audit internal
Berdasarkan audit internal yang dilaksanakan oleh pusat penjaminan mutu tahun 2019,
penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan berpedoman kepada Petunjuk Teknis
Masalah yang ditemukan adalah rendahnya peminat yang ikut seleksi dan proses
pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru yang bersamaan dengan jadwal penerimaan
mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN), menyebabkan minat masyarakat
menjadi lebih rendah mendaftar ke Poltekkes Kemenkes Medan.
b. Layanan Kemahasiswaan
Layanan Penyuluhan Karir dan Bimbingan kewirausahaan yang dilaksanakan dalam bentuk
layanan bimbingan konseling. Layanan bimbingan konseling disini adalah layanan yang
berhubungan dengan bimbingan karir, sebagai persiapan mahasiswa dan alumni dalam
menghadapi pasar kerja. Selain itu tersedia pelatihan kerja mahasiswa untuk mahasiswa dan
alumni, dan layanan Job Fair.
7. Melaksanakan Job Fair setiap Tahun. Upaya job fair selain memberi layanan kepada
alumni dalam mencari kerja, juga dapat menjaring minat masyarakat umum untuk
kuliah di Poltekkes Kemenkes Medan, karena lulus dari Poltekkes Kemenkes Medan
sudah menyediakan lapangan kerja. Upaya job fair juga dapat menambah kerjasama
Poltekkes Kemenkes Medan dengan pengguna alumni/stake holder.
9. Poltekkes Kemenkes Medan terus menjalin kerjasama dengan stake holder terkait
layanan, seperti dalam layanan softskills bahasa, bekerjasama dengan kursus-kursus
bahasa Inggris dan Jepang. Dalam layanan bimbingan karir, Poltekkes Kemenkes
Medan berkerjasama dengan pengguna alumni seperti Rumah Sakit, Klinik Pengobatan,
produsen makanan, laboratorium kesehatan, sehingga banyak lulusan yang sudah
diterima di stake holder tersebut.
Sumber Daya yang akan dialokasikan untuk mencapai layanan mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan adalah sumber daya manusia seperti pelatih
(instruktur) dan narasumber kegiatan, sarana dan prasarana, seperti untuk kegiatan
ekstrakulikuler olahraga, seni dan bahasa. Untuk pendanaan, layanan kemahasiswaan seperti
layanan minat dan bakat sudah teralokasi dalam RKAKL Poltekkes Kemenkes Medan setiap
tahun.
Mekanisme kontrol
2) Audit internal
Berdasarkan hasil audit internal terhadap layanan kepada mahasiswa yang dilaksanakan
pada tahun 2019, layanan yang diberikan meliputi layanan di bidang penalaran, minat
bakat, kesehatan, beasiswa, bimbingan konseling serta asrama. Dalam bidang penalaran
tersedia bimbingan karir, Latihan Dasar Kepemimpinan, Pelatihan Tanggap Darurat
Bencana, Pelatihan Bela Negara. Layanan minat dan bakat tersedia kegiatan softskill
dibagi dalam Softskill Bahasa yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Arab.
Softskill Seni yaitu Vocal Grup dan Paduan Suara. Softskill Olahraga yaitu Volley,
Badminton, dan Futsal. Kegiatan lainnya yaitu Pramuka, mahasiswa wajib bergabung
dalam Saka Bakti Husada Poltekkes Kemenkes Medan. Layanan kesehatan tersedia di
Klinik Pratama untuk tingkat institusi dan di prodi ada klinik kesehatan, mahasiswa
disarankan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi kesehatan. Layanan
beasiswa Poltekkes Kemenkes Medan terdapat 5 (lima) jalur, yaitu Beasiswa GAKIN,
Tubel GAKIN, Mahasiswa Berprestasi, Beasiswa Bank BNI dan Beasiswa Bank Syariah
Mandiri/Bank Syariah Indonesia. Layanan bimbingan konseling diberikan oleh dosen
pembimbing akademik untuk mengarahkan mahasiswa agar bisa mengikuti pendidikan
dengan baik. Ada juga diberikan penyuluhan karir dan bimbingan kewirausahaan.
Masalah/ umpan balik: Ada mahasiswa yang tidak mengikuti layanan minat dan bakat
karena jadwal perkuliahan yang padat. Anggaran beasiswa masih terbatas. Tindak
lanjut: Menyediakan waktu khusus untuk mendapatkan layanan. Misalnya perkuliahan
7. Kepuasan Pengguna
b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem
8. Tinjauan Manajemen
a. Rapat Tinjauan Manajemen
Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun setelah pelaksanaan audit internal, dihadiri oleh
direktur, wadir, kabag dan kasubag. Masalah yang ditemukan yang berkaitan dengan
penerimaan mahasiswa baru dan layanan kepada mahasiswa dibahas dalam rapat oleh
pimpinan untuk mencari solusi.
1. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan komponen utama untuk mensukseskan program-
program pendidikan di perguruan tinggi dalam rangka merealisasikan visi dan misinya.
Perguruan tinggi harus memiliki sistem pengelolaan sumber daya manusia yang lengkap
sesuai dengan kebutuhan perencanaan dan pengembangan. Bagian ini mencakup latar
belakang, tujuan dan rasional penetapan standar perguruan tinggi terkait sumber daya manusia
(SDM) yang mencakup : kualifikasi, kompetensi , beban kerja, proporsi, serta pengelolaan
SDM (dosen dan tenaga kependidikan) oleh UPPS. Mengelola sumber daya manusia
merupakan bidang yang sangat penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran
di Poltekkes Kemenkes Medan.
Dosen dan tenaga kependidikan merupakan sumber daya manusia yang utama untuk
mendukung kelancaran kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Undang – undang nomor 20
tahun 2003 pasal 38 tentang Sistem Pendidikan nasional, disebutkan bahwa tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan
dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Sementara
itu, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
e) Retensi
Pimpinan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan sangat memperhatikan
retensi (upaya untuk mempertahankan) kinerja dosen dan tenaga kependidikan agar
tetap baik. Upaya ini ditempuh dengan melakukan pembinaan pegawai secara rutin.
Berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai
negeri sipil, pasal 4 isinya tentang larangan-larangan PNS dan dipertegas dengan surat
edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor: KP.01.02.4.1A.0412
4) Pemberian reward and punishment Dosen dan Tendik Poltekkes Kemenkes Medan.
Dosen diberikan penghargaan dengan melakukan pemilihan dosen berprestasi di
tingkat prodi dan diseleksi pada tingkat direktorat untuk mengikuti kompetisi tingkat
nasional, dosen juga mendapatkan penghargaan melalui pelaksaaan penelitian yang
dipublikasi di jurnal internasinal bereputasi dengan mendapatkan remunerasi (P3) dan
untuk Tenaga Kependidikan juga dilakukan pemilihan Tenaga Kependidikan
Berprestasi di Tingkat Poltekkes Kemenkes Medan, selanjutnya mengikuti lomba
tingkat nasional. Untuk ketertiban dan kelancaran penyelesaian masalah kepegawaian
dalam lingkungan Kementerian Kesehatan, bahwa segala penindakan terhadap
pelanggaran disiplin (punishment) PNS berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor
53 tahun 2010.
Adapun jenis-jenis sanksi sebagai berikut:
a. Hukuman Disiplin Ringan berupa teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan
tidak puas secara tertulis
b. Hukuman Disiplin Sedang berupa penundaan Kenaikan Gaji Berkala, penundaan
Kenaikan Pangkat selama 1 tahun, penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 1 tahun, penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun
c. Hukuman Disiplin Berat berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki jabatan Struktural atau
fungsional tertentu, pembebasan dari jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan
struktural atau fungsional tertentu, pemberhentian dengan hormat tidak atas
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta audit internal dilaksanakan secara sistematis
sebagai berikut:
a) Monitoring dan evaluasi kinerja dosen terhadap kegiatan tridarma meliputi 7
(tujuh) aspek, yaitu:
1. Pengembangan proses pembelajaran (penyusunan kurikulum sampai dengan evaluasi
pembelajaran)
Penyusunan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada SNDIKTI, Organisasi
Profesi, stakeholder, alumni, mahasiswa. Kurikulum disahkan oleh Direktur.
Kurikulum digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi
pembelajaran dilakukan dengan beberapa metode evaluasi yaitu UTS, UAS dan
ujian praktek dengan metode OSCE. Pelaksanaan evaluasi didasarkan pada soal
yang disusun berdasarkan bluprint.
2. Pelaksanaan proses pembelajaran
Monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran dilakukan oleh Ka Prodi dibantu
oleh koordinator mata kuliah setiap tengah semester, dan akhir semester, dengan
melihat pada berita acara perkuliahan yang berisi kehadiran dosen, kehadiran
mahasiswa, dan kesesuaian materi dengan RPS.
3. Memiliki agenda penelitian
Setiap dosen wajib memiliki Agenda penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh
dosen didanai dari DIPA poltekkes berdasarkan roadmap penelitian Poltekkes
Kemenkes Medan. Pengusulan dan kegiatan monev penelitian dilakukan sesuai
dengan panduan penelitian dan dilaksanakan secara periodik.
4. Melaksanakan penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh kelompok dosen dari masing-masing jurusan
maupun kerjasama lintas prodi, antar institusi dengan peneliti mitra dan dalam
pelaksanannya melibatkan mahasiswa. Monev pelaksanaan penelitian dilakukan
secara periodik sesuai dengan panduan penelitian yag telah disosialisasikan .
5. Memiliki agenda PkM
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dengan lintas keilmuan,
didanai dari DIPA Poltekkes Medan atau sumber lainnyaberdasarkan roadmap
Poltekkes Medan. Pengusulan dan kegiatan monev pengabdian kepada masyarakat
dilakukan sesuai dengan panduan Pengabdian Kepada masyarakat dari Kapus
7. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasan dosen dan tenaga kependidikan dilaksanakan dengan membagikan
quisioner daring (gogle form) kepada dosen dan tenaga kependidikan dapat diakses melalui
https://link.kemkes.go.id/Survey Kepegawaian Polkesmed, dilaksanakan setiap tahun, semua
data terekam dalam laporan survei kepuasan. Pengukuran kepuasan dosen dan tenaga
kependidikan terhadap layanan kepegawaian dilihat dari 10 (sepuluh aspek) sebagai berikut:
1) Pengurusan SK pengangkatan pegawai: Untuk kejelasan informasi mengenai
pengangkatan pegawai, 50% puas, 19% sangat puas, waktu penyelesaian SK pegawai:
17,3 % sangat puas, 54% puas, Kebenaran penulisan SK pegawai: sangat puas 29,9%,
puas 50,6%
2) Usul kenaikan pangkat: Untuk kejelasan informasi mengenai usul kenaikan pangkat 19%
sangat puas, puas 43,7%: waktu penyelesaian usulan SK kenaikan pangkat sangat puas
15%, puas 45%, kebenaran penulisan SK kenaikan pangkat, sangat puas 30%, puas 48%
3) Kenaikan gaji berkala (KGB): Untuk kejelasan informasi mengenai kenaikan gaji
berkala sangat puas 33,9%, puas 47,7%, waktu penyelesaian usulan SK KGB sangat
puas 33,9%, puas 44,8%: kebenaran penulisan SK KGB sangat puas 36,8%, puas 47,1%
4) Pemberhentian batas usia pensiun: untuk kejelasan informasi sangat puas 23%, puas
50,6%: waktu penyelesaianusulan SK sangat puas 21,8%, puas 50,6%: kebenaran
8. Tinjauan Manajemen
Berdasarkan tinjauan manajemen yang telah dilaksanakan tahun 2020 ditemukan dosen di
UPPS adalah S3 5,3%, sedangkan di prodi Profesi Bidan Medan dosen dengan Pendidikan
S3 ada 2 orang (8,7 %), prestasi dosen tingkat nasional ada 4 dosen (7 kegiatan) dan di
tingkat internasional ada 1 dosen (6 kegiatan) sebagai penyaji pada kegiatan seminar/
pelatihan/ workshop ada 20 kegiatan. Rencana tindak lanjut yang telah disepakati adalah
pemberian kesempatan untuk tugas belajar/ijin belajar, memfasilitasi dosen untuk mengikuti
perlombaan untuk mendapatkan prestasi di tingkat nasional/internasional. Memotivasi dosen
sebagai penyaji dalam seminar dan kegiatan lainnya. Peningkatan/ pelampauan yang telah
dicapai di prodi adalah kelulusan tepat waktu yaitu 100%. Rasio dosen dengan mahasiswa
1:17,80, semua dosen sudah memiliki sertifikat profesi.
9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait SDM serta
tindak lanjut
1. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan (PPSDM Kes) yang menyelenggarakan pendidikan tenaga bidang
kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah
NO. 60 tahun 1999 yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh Menteri Kesehatan dalam SK. Menkes
No. 298/SK/Menkes/2001.
Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan sesuai Rencana Strategis Poltekkes Medan Tahun
2020 - 2024, Poltekkes Medan harus mempunyai ketersediaan sumber dana serta sarana dan
Ketersediaan dana yang rutin dari Rupiah Murni APBN sangat membantu dalam menjamin
pembiayaan pendidikan serta pengadaan sarana prasarana di Poltekkes Medan. Ditambah dengan
ditetapkannya Poltekkes Medan sebagai Badan Layanan Umum Berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 500/KMK.05/2009 tertanggal 17 Desember 2009, meningkatkan Pengelolaan
keuangan yang profesional dan mandiridalam menjamin pembiayaan pendidikan di Poltekkes
Medan yang memadai. Hal tersebut tentunya akan saling mendukung Poltekkes Medan dalam
pelaksaaan yang meliputi perencanaan, implementasi, pelaporan, monitoring, evaluasi danaudit
yang fleksibel guna menjadi jaminan bagi Poltekkes Medan dalam menjalankan organisasi
secara profesional.
Sebagai institusi BLU, Poltekkes Medan juga dapat memanfaatkan dana BLU tahun-tahun
sebelumnya yang diakumulasi sampai dengan saat ini sudah cukup untuk memenuhi pendanaan
Poltekkes Medan. Selain itu Poltekkes Medan juga terus berupaya melakukan inovasi untuk
meningkatkan pendapatan dan melakukan efisiensi terhadap pengeluaran-pengeluaran yang
kurang berpengaruh dalam mendukung peningkatan kinerja khususnya pendidikan di lingkungan
Poltekkes Medan.Sedangkan terhadap biaya-biaya yang produktif akan selalu diutamakan.
Termasuk dalam hal pengembangan sarana prasarana, Poltekkes Medan senantiasa
mengalokasikan dana untuk pengembangan instistusi, baik dalam pengembangan bidang
pendidikan maupun layanan BLU.
Sebagai gambaran, untuk biaya operasional pendidikan hampir 80% bersumber dari dana Badan
Layanan Umum yang diperoleh dari mahasiswa, sedangkan untuk penlitian serta pengabdian
masyarakat bersumber dari dana Rupiah Murni APBN. Adapun keseluruhan dana tersebut sudah
sangat mencukupi sesuai kebutuhan dan standar yang telah ditetapkan. Termasuk penerimaan
dari dana mahasiswa yang tidak melebihi 30%.
Pengelolaan sarana dan prasarana perguruan tinggi meliputi perencanaan, pengadaan,
penggunaan, pemeliharaan, pemutakhiran, inventarisasi, dan penghapusan aset yang dilakukan
secara baik, sehingga efektif mendukung dan menjamin kegiatan penyelenggaraan akademik di
perguruan tinggi.
Pengelolaan sarana dan prasarana dilaksanakan sesuai Standar yang ditetapkan. Penyusunan
perencanaan pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan analisis dan skala prioritas
tertentu yang mempertimbangkan jumlah anggaran, kecukupan dana, kebutuhan utama dan data
dukung lainnya. Setiap Unit, Jurusan, dan Prodi di lingkungan Poltekkes Medan yang
memerlukan fasilitas fisik membuat usulan dalam bentuk Term Of Reference (TOR) atau
Kerangka Acuan sebagai data dukung perencanaan. Usulan yang diterima sampai ke jenjang
Badan PPSDM Kesehatan akan tercantum dalam DIPA Poltekkes Medan tahun berikutnya.
b) Pengadaan
Pengadaansarana dan prasaranadi Poltekkes Medan dilakukan secara terpusat di
direktorat Poltekkes Medan melalui pejabat pengadaan langsung dan Pejabat Pembuat
Komitmen jika di bawah Rp.200jt. Dan harus melalui Unit Layanan Pengadaan
terlebih dahulu jika lebih dari Rp.200jt. Pengadaan sarana prasarana dilakukan sesuai
ketersediaan dana pada anggaran tahun berjalan dan dilakukan dengan sistem serta
sesuai dengan peraturan.
c) Pemanfaatan
Dengan jumlah sarana dan prasarana saat ini, untuk beberapa prodi yang sarana
prasarananya telah mencukupi, pemanfaatansarana dan prasaranadi Poltekkes Medan
sepenuhnya digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan
tinggi. Pemanfaaatan sarana prasarana telah dilakukan sesuai dengan fungsi sarana
prasarana terkait. Bahkan sebagai Badan Layanan Umum Poltekkes Medan juga telah
memanfaatkan aset menjadi salah satu sumber pendapatan atau optimalisasi aset.
Beberapa contoh pelaksanaan optimalisasi aset antara lain penyewaan lahan untuk
ATM bank dan tower jaringan, pemanfaatan sewa ruangan aula, kantin, kelas dan
lainnya untuk kegiatan pihak ketiga, pemanfaatan sewa kendaraan dinas baik roda 4
dan roda 6 yang sedang tidak digunakan dalam aktivitas utama dan lain-lain.
d) Pemeliharaan
Poltekkes Medan memiliki anggaran pemeliharaan sarana prasarana yang cukup baik.
Untuk pemeliharaan gedung dan bangunan serta jalan dan jaringan dilakukan terpusat
melalui pejabat pengadaan dan pejabat pembuat komitmen. Pemeliharaan gedung
bangunan serta jalan dan jaringan dilakukan berdasarkan usulan prodi atau unit terkait
Indikator kinerja tambahan pada UPPS adalah indikator SDM lain yang ditetapkan
oleh masing-masing perguruan tinggi untuk melampaui SN-DIKTI. Data indikator
kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk
perbaikan berkelanjutan.
Indikator kinerja tambahan yang ditetapkan adalah:
a. Meningkatkan
pendapatan bisnis usaha minimal 8 % (delapan persen) setiap tahun.
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir pendapatan bisnis usaha Poltekkes Medan
meningkat rata-rata 13,3% dengan rincian pada tahun 2018 dan 2019 masing-
masing sebesar 21% dan 38%. Sedangkan tahun 2020 mengalami penurunan
sebesar 19% akibat dampak covid 19.
b. Meningkatkan jumlah
layanan bisnis usaha minimal 1 (satu) layanan setiap tahun.
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir Poltekkes Medan telah meningkatkan jumlah
layanannya rata-rata 1 (layanan) pertahunnya dengan rincian pada tahun 2018
dan 2019 masing-masing 1 (satu) dan 2 (dua) layanan. Namun pada tahun 2020
tidak dapat menambah layanannya akibat dampak covid 19.
c. Menambah fasilitas
sarana sistem informasi minimal 1 (satu) system setiap tahun.
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir Poltekkes Medan telah menambah jumlah sistem
informasi rata-rata 1,3 sistem setiap tahun. Penambahan jumlah sarana sistem
informasi terdiri dari pembuatan aplikasi baru dan penambahan bandwith.
d. Terlaksanannya
pemeliharaan seluruh gedung dan bangunan pendidikan.
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir Poltekkes Medan selalu melakukan pemeliharaan
terhadap seluruh gedung dan bangunan pendidikan di seluruh prodi di
6. lingkungan
Kepuasan Poltekkes
Pengguna Medan
a. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
dilaksanakan berdasarkan kriteria penilaian keuangan serta sarana dan prasarana. Indeks
Kepuasan Masyarakat digunakan untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat atas
8. Tinjauan Manajemen
Dalam melakukan pengendalian capaian Indikator Kinerja Utama, Poltekkes Medan
melakukan beberapa pengendalian antara lain :
1. Latar Belakang
Tujuan pendidikan dalam suatu perguruan tinggi dapat tercapai dengan standar yang
ditetapkan. Poltekkes Kemenkes Medan sebagai salah satu perguruan tinggi di bidang vokasi
wajib memenuhi standar nasional pendidikan tinggi yang meliputi standar pengelolaan
pembelajaran, standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, dan standar penilaian pembelajaran. Standar pendidikan tersebut juga akan
menjadi acuan dalam rangka menyusun, menyelenggarakan dan mengevaluasi kurikulum.
Kurikulum pendidikan tinggi yang dikembangkan Poltekkes Kemenkes Medan berupaya
menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi setara dengan kualifikasi yang disepakati
dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang mencakup pengembangan
kecerdasan intelektual, ahlak mulia dan keterampilan yang memadai.
Dalam rangka melaksanakan pembelajaran yang bermutu, maka diperlukan standar
pendidikan yang dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pembelajaran. Selain proses
7. Kepuasan Pengguna
8. Tinjauan Manajemen
Pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan dilakukan melalui pelaksanaan audit mutu
internal dibawah koordinasi Kepala Pusat Penjaminan Mutu dan diketuai oleh ketua tim
auditor. Pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan dilakukan dibawah koordinasi
Wadir I. Kegiatan tinjauan manajemen dihadiri oleh Direktur, Wadir, Kabag dan Ka.
Subag. Pada RTM pihak-pihak terkait khususnya pimpinan dapat memberikan masukan
dan tanggapan atas temuan dan memberikan solusi berupa kebijakan terhadap temuan-
temuan. Pengendalian pelaksanaan standar merupakan tahapan tindak lanjut dari seluruh
temuan dari evaluasi pelaksanan standar. Rekomendasi dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan, melakukan teguran, peringatan atau pemberian sangsi ringan,
sedang dan berat terhadap civitas akademika. Jika hal sebaliknya yang terjadi maka
dilakukan tindakan korektif atau perbaikan untuk memastikan isi standar benar dapat
terpenuhi. Beberapa tindakan korektif sebagai Langkah pengendalian pelaksanaan standar
pendidikan yaitu rapat pimpinan, instruksi, teguran, peringatan, penghentian
Rencana perbaikan dan pengembangan sebagai tindak lanjut kelemahan tersebut adalah
meningkatkan kemampuan teknologi informasi bagi tenaga kependidikan dan pustakawan
untuk memenuhi tantangan perkembangan IPTEK dan kebutuhan institusi, dan
meningkatkan kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa baik di dalam maupun di luar
kelas sebagai bagian dari penciptaan suasana akademik yang kondusif bagi proses belajar
mengajar.
KRITERIA 7 PENELITIAN
1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 42 ayat (1)
menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan ditujukan untuk menghasilkan informasi kesehatan, teknologi, produk teknologi,
dan teknologi informasi (TI) kesehatan untuk mendukung pembangunan kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan (Poltekkes Kemenkes Medan) adalah
perguruan tinggi yang merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di lingkungan
Kementerian Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (BPPSDMK) memiliki kontribusi dalam pelaksanaan program pembangunan
a. Memiliki peta jalan yang memayungi tema penelitian dosen serta pengembangan keilmuan PS
yang terdiri dari roadmap penelitian UPPS, Roadmap penelitian Prodi sebagi acuan dalam
penelitian Dosen dan mahasiswa.
b. Dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian sudah sesuai dengan peta jalan penelitian
dengan merujuk pada hasil telaah dari masing-masing tim telaah relevansi di jurusan/prodi.
Kegiatan penelitian dosen sudah ada yang mengikutsertakan mahasiswa setiap tahun untuk
memberikan unsur pembelajaran kepada mahasiswa dilakukan dengan mengacu pada Roadmap.
Kesesuaian penelitian dosen PS dengan peta jalan (roadmap) sudah dievaluasi , selama 3 (tiga)
7. Kepuasan Pengguna
Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan peneliti dan mitra yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem. Pengukuran
kepuasaan pengguna proses Penelitian (peneliti dan mitra) sesuai dengan Kebijakan SPMI No:
DP.03.01/314/2019. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan dosen dan mitra
terhadap pengelolaan penelitian adalah dengan menggunakan kuesioner skala Likert. Skala likert
terdiri dari 5 alternatif. Pernyataan skor 5: sangat puas, skor 4: Puas, skor 3: cukup puas, skor 2:
tidak puas dan skor 1: sangat tidak puas. Aspek kepuasan yang diukur adalah nilai memberikan
informasi tentang kegiatan penelitian dengan tepat dan profesional, memberikan
8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen didasarkan atas temuan yang dihasilkan dari kegiatan audit mutu
internal dan survey kepuasan pengguna yang dilakukan. Temuan tersebut kemudian ditindak
lanjuti untuk perbaikan mutu di masa yang akan datang. Prosedur Tinjauan manajemen dilakukan
berdasarkan prosedur mutu tinjauan Manajemen Satuan Penjaminan Mutu Standar Pengelolaan
Penelitian, nomor dokumen: SPMI/STD-015. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan audit
serta tindakan pengendalian, maka dilaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen dan pembuatan
laporan tinjauan manajemen. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun yang bertujuan untuk
mengevalusi penerapan standar yang telah dilakukan dan menentukan rencana tindak lanjut sesuai
dengan masalah yang ditemukan. Kegiatan ini dihadiri oleh semua pimpinan direksi yang
diundang dalam rapat pemaparan hasil AMI. Pada RTM ini juga pihak-pihak terkait khususnya
pimpinan dapat memberikan masukan dan tanggapan atas temuan dan memberikan solusi berupa
kebijakan terhadap temuan-temuan tersebut.
1. Latar Belakang
Pengabdian kepada Masyarakat di Poltekkes Kemenkes Medan diarahkan dalam rangka
pengaplikasian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dilakukan secara melembaga
melalui pendekatan ilmiah langsung kepada khalayak sasaran yaitu masyarakat di luar kampus,
lembaga pemerintah, dan kemasyarakatan maupun dunia usaha dan industri yang
membutuhkannya serta mahasiswa dalam kampus sendiri dalam rangka program pengembangan
budaya kewirausahaan.
Tujuan pelaksanaan Pengabdian kepada masyarakat adalah terwujudnya pengabdian
kepada masyarakat berbasis penelitian yang bermanfaat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,
meningkatkan peran dan berpartisipasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
mendiseminasikan hasil-hasil PkM yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing
nasional, dan menyelesaikan permasalahan kesehatan maupun permasalahan di mansyarakat
umum.
Poltekkes Kemenkes Medan telah menyusun Rencana Induk pengabdian kepada
masyarakat dengan tujuan:
1. Terselenggaranya Pengabdian Masyarakat yang inovatif untuk mendorong pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dalam lingkup nasional dan internasional.
2. Terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penerapan hasil penelitian yang
bermanfaat bagi masyarakat;
3. Tersedianya SDM yang kompeten dan mampu meningkatkan kapasitas diri dibidangnya
sesuai dengan tuntutan global;
4. Terselenggaranya kualitas manajemen SDM untuk mendukung kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Penetapan standar pengabdian kepada masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang merupakan perubahan dari Permenristekdikti Nomor
44 Tahun 2015. SN Dikti tersebut menjadi dasar Poltekkes Kemenkes Medan menetapkan Standar
Mutu Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan yang yang memiliki delapan
standar mutu pengabdian kepada masyarakat yaitu, (1) Standar Hasil Pengabdian kepada
Masyarakat (SPMI/STD-017), (2) Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat (SPMI/STD-018),
(3) Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat (SPMI/STD-019), (4) Standar Penilaian
Pengabdian kepada Masyarakat (SPMI/STD-020), (5) Standar Pelaksanaan Pengabdian kepada
Masyarakat (SPMI/STD-021), (6) Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat
7. Kepuasan Pengguna
Dalam mencapai standar pengabdian masyarakat yang telah ditetapkan oleh Poltekkes
Kemenkes Medan, maka dilakukan pengukuran kepuasan pengguna proses PkM (pengabdi dan
mitra) melalui penyebaran kuesioner setiap tahun. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
kepuasan terhadap proses PkM adalah dengan menggunakan kuesioner skala Likert. Skala likert
terdiri dari 5 alternatif yaitu skor 5: sangat puas; skor 4: puas; skor 3: cukup puas; skor 2: kurang
puas; dan skor 1: sangat tidak puas. Pelaksanaan pengukuran kepuasan pengguna (peneliti dan
mitra) dilakukan dengan mengisi kuesioner secara online tiap akhir tahun akademik. Pengisian
kuesioner sangat mudah karena dosen dan mitra tinggal memilih salah satu jawaban yang telah
disediakan (tanpa menuliskan deskripsi), dapat diisi dari tempat dan waktu yang diinginkan.
8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen didasarkan atas temuan yang dihasilkan dari kegiatan audit mutu
internal dan survei kepuasan pelanggan yang dilakukan. Temuan tersebut kemudian
ditindaklanjuti untuk perbaikan mutu di masa yang akan datang. Prosedur tinjauan manajemen
dilakukan berdasarkan prosedur mutu tinjauan manajemen satuan penjamin mutu standar
pengelolaan PkM. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan audit serta tindakan
pengendalian, maka dilaksanakan rapat tinjauan manajemen dan pembuatan laporan tinjauan
manajemen. Kegiatan ini dilakukan minimal setiap tahun yang bertujuan untuk mengevaluasi
penerapan standar yang telah dilakukan dan menentukan rencana tindaklanjut sesuai dengan
masalah yang ditemukan. Kegiatan ini dihadiri oleh semua pimpinan yang diundang untuk
mengikuti pemaparan hasil AMI. Ketua Pusat penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes
Kemenkes Medan melaporkan hasil analisis dan menyampaikan rekomendasi perbaikan untuk
dapat dilaksanakan oleh semua pihak setelah menentukan rencana yang akan dilakukan dengan
batas waktu dan pencapaian tujuan yang akan dicapai.
1. Latar Belakang
2. Kebijakan
Pengembangan bidang akademik didukung oleh kebijakan pendidikan yang menjadi acuan
pada Program Studi Poltekkes Kemenkes Medan adalah, sebagai berikut:
Rata-rata IPK lulusan dalam 3 tahun terakhir untuk Tahap Sarjana adalah 3,49 dan
untuk Tahap Profesi adalah 3,78. Capaian ini telah memenuhi target yang tertuang dalam
panduan akademik Poltekkes Kemenkes Medan dimana semua lulusan berada pada IPK
>3,25. Terkait Kepuasan Pengguna Terhadap Kinerja Lulusan, untuk Tahap Sarjana
berdasarkan hasil tracer study: dari 205 responden menyatakan kepuasan pengguna
lulusan sangat baik 87,66% dan kategori baik 12,34% sedangkan untuk Tahap Profesi
berdasarkan hasil tracer study: dari 25 responden menyatakan kepuasan pengguna lulusan
sangat baik 92,12% dan kategori baik 7,88%. Hasil tracer studty tersebut sudah optimal,
namun UPPS dan PS perlu lebih meningkatkan kompetensi lulusan agar semakin dapat
7. Kesimpulan hasil Evaluasi ketercapaian standar luaran dan capaian serta tindak
lanjut
Pemosisian: ketercapaian standar luaran dan capaian berada dalam posisi Growth
(Pertumbuhan), dimana dosen masih dalam kondisi cukup memadai untuk
mengembangkan seluruh standar yang terkait dalam pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Masalah yang masih perlu diperbaiki adalah motivasi
dosen yang masih rendah untuk publikasi penelitian dam pengabdian kepada masyarakat.
Rencana perbaikan yang akan dilakukan adalah memotivasi dosen untuk terus
meningkatkan publikasi jurnal hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
a. Penerimaan masyarakat dan a. Merealisasikan MoU yang telah ada a. Meningkatkan kemampuan sistem
pemerintah terhadap Poltekkes b. Penjajakan dengan pemerintah daerah lainnya di informasi untuk mendukung kegiatan
Kemenkes Medan masih tinggi. Medan. Tridarma perguruan tinggi, menyangkut
b. Program pemerintah daerah c. Peningkatan peran lembaga penjaminan mutu sistem informasi pendidikan, kurikulum,
sejalan dengan pengembangan institusi untuk meningkatkan mutu Institusi. ketenagaan dan keuangan.
program Poltekkes Kemenkes d. Peningkatan kerjasama dengan eksternal stakeholders b. Meningkatkan kinerja SPI dalam
Medan. dalam pengembangan Institusi pengawasan program kerja Poltekkes
c. Jaringan kemitraan terbuka luas e. Sustainability internalisasi budaya mutu di kalangan Kemenkes Medan sesuai harapan
dengan institusi di dalam maupun civitas akademika masyarakat.
luar negeri. c. Meningkatkan pengelolaan penelitian dan
d. Peluang yang luas untuk pengabmas yang didukung dengan jaringan
meningkatkan mutu secara kerjasama yang luas baik dalam maupun
berkelanjutan melalui kemitraan. luar negeri
e. Kerjasama dengan benchmarking
terbuka luas.
Kriteria 6. Pendidikan
Faktor Internal Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
a. Tersedia nya RPS pada semua mata kuliah
b. Mempunyi Sarana dan Prasarana Lengkap dan a. Pemanfaatan Teknologi informasi
Laboratorium oleh Dosen pengajar masih belum
c. Setiap semester dilakukan Monitoring dan Evaluasi optimal.
pembelajaran b. Kemampuan Dosen dalam dalam
d. Telah memiliki sistem informasi bidang akademik yang memperbaharui bahan ajar sesuai
mendukung kelancaran PBM, yaitu Kartu Rencana Studi dengan perkembangan ilmu
(KRS), Kartu Hasil Studi (KHS) Sistem Informasi Penerimaan pengetahuan masih belum
Mahasiswa Baru, Pangkalan Data Perguruan Tinggi. optimal
e. Muatan kurikulum ditinjau dengan mengakomodasi c. Masih ada dosen yang belum
perkembangan teknologi, tuntutan pasar serta kebutuhan calon memiliki jabatan fungsional
pengguna lulusan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dosen
Kriteria 7. Penelitian
Faktor Eksternal
Opportunity: Strength : SO Strategy: WO
1. Peluang kerjasama dengan lembaga lain 1. Peningkatan kuantitas dan kualitas PkM melalui 1. Peningkatan kompetensi dosen
dalam pengembangan PkM semakin kerjasama dengan lembaga lain. dalam kegiatan PkM.
luas. 2. Peningkatan jumlah HaKI. 2. Peningkatan kemampuan dosen
untuk membuat publikasi nasional
2. Terbukanya peluang memperoleh
dan internasional.
pendanaan dari luar baik untuk dosen
maupun mahasiswa
Kriteria 9. Luaran dan Capaian: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat
Faktor Internal Strength: Weakness:
UPPS memiliki unit Pusat Penjaminan Mutu yang 1. Kurangnya luaran publikasi baik jurnal
berfungi untuk melakukan analisa kajian terhadap luaran (nasional dan internasional), HaKI , luaran
dan capaian Tri Dharma Perguruan Tinggi Buku ber-ISBN, dan Prosiding seminar
Faktor Eksternal
Opportunity: Strength : SO Strategy: WO
Pada era pandemic Covid 19, kebutuhan UPPS dan PS ditantang mampu memenuhi kebutuhan Meningkatkan monitoring dan evaluasi
Nakes menjadi besar, sehingga USER akan kompetensi lulusan yang semakin terhadap pelaksanaan Tri Dharma PT,
penggunaan lulusan yang kompeten akan komprehensif sekaligus melakukan analisa terhadap
semakin besar kebutuhan solusi
Threat: Strategy: ST Strategy: WT
Butuh mekanisme yang lebih terintegrasi Penguatan Pusat Penjaminan mutu secara organisasi Peningkatan penatalaksanaan kebijakan
terhadap sinergitas perencanaan, melingkupi seluruh aspek pendidikan, penelitian dan PkM berdasarkan keberlanjutan yang
pelaksanaan dan monev Tri Dharma PT di tingkat UPPS maupun PS komprehensif Tri Dharma PT.
1 Buku Pedoman tata pamong dan Melengkapi buku pedoman tata pamong dan tata kelola
tata kelola masih belum dengan berkordinasi ke direktorat maupun dari website
seluruhnya terdokumentasi BPPSDM
dengan lengkap di tingkat prodi
2 Menurunya minat pendaftar Melakukan promosi ke sekolah-sekolah maupun media
calon mahasiswa baru ke sosial , elektronik, dan cetak.
jurusan/prodi Keperawatan
karena persaingan kerja profesi
keperawatan di dunia kerja
1 Pengembangan Promosi Jumlah pendaftar mahasiswa baru yang orang 4400 4600 4800
Penerimaan mahasiswa baru ditargetkan meningkat
dengan sistem seleksi yang sesuai
dan memenuhi standar yang
ditetapkan secara nasional
2 Pengembangan Dosen untuk Jumlah dosen yang melanjutkan orang 8 9 10
melanjutkan pendidikan S3 pendidikan S3 meningkat
(Doktor)
3 Melakukan akreditasi Terakreditasinya laboratorium tahun 2023 1 layanan - -
Laboratorium
4 Melakukan akreditasi Terakreditasinya perpustakaan tahun 2023 1 layanan
perpustakaan dan klinik (klinik) (perpustakaan)
5 Meningkatkan jumlah prasarana Jumlah prasarana olahraga yang di unit - 1 1
olahraga setiap tahun tingkatkan setiap tahun
6 Meningkatnya jumlah hasil Jumlah hasil penelitian bertambah Judul 90 90 90
penelitian yang didanai baik dari
DIPA Poltekkes Medan atau di
A. REFERENSI
1. Undang-undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 Tentang Akreditasi Program
Studi dan Pendidikan Tinggi
5. Pedoman dan Petunjuk Teknis Organisasi dan tata Laksana Poltekkes Kemenkes Medan
HK.03.05/1.2/03086/2012.
6. Statuta Poltekkes Kemenkes Medan HK.02.03/00/0054/2021
7. Dokumen Mutu Poltekkes Kemenkes Medan
8. SK Direktur HK.03.02/439/2019 tentang Uraian Tugas Dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Tahun 2019
9. Surat Keputusan Direktur Nomor HK.02.03/788/2019 tentang Penetapan Pengelola Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Medan Periode 2018-2022
10. Keputusan Menteri Keuangan RI No. 500/KMK.05/2009 tahun 2009 tentang Penetapan Poltekkes Kemenkes Medan sebagai Instansi
Pemerintah yang menerapkan PK-BLU
B. LAMPIRAN