Anda di halaman 1dari 208

``

AKREDITASI PROGRAM STUDI


PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN
MEDAN
POLTEKKES KEMENKES MEDAN

LAPORAN EVALUASI DIRI

PRODI PROFESI BIDAN

JURUSAN KEBIDANAN

MEDAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

TAHUN 2021

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan


Page i
IDENTITAS PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MEDAN

Unit Pengelola Program Studi : Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan


Perguruan Tinggi : Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Penanggung Jawab Pengisi


Dokumen Kinerja Program Studi : Yusniar Siregar, SST, M.Kes

Media Kontak (HP) : 081375255477

Program Studi
Nomor SK Pembukaan PS*) : 902/KTP/I/2018
Tanggal SK Pembukaan PS :16 Oktober 2018
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : a.n Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Sekretaris Jenderal
Bulan & Tahun Dimulainya
Penyelenggaraan PS : September 2019
Peringkat Akreditasi Prodi
Sarjana Terapan Terakhir :B
Nomor SK Akreditasi : SK No: 0721/LAM-PT Kes/Akr/Dip/XI/2017

Tanggal SK Akreditasi : 25 Nov 2017

Alamat PS : Jl. Jamin Ginting, KM 13,5 Kel. Lau Cih Kec. Medan Tuntungan

No. Telepon PS : -
No. Faksimili PS : -
Laman PS : https://kebidanan.poltekkes-medan.ac.id/
Email PS : prodibidanmedan@gmail.com
*)
Lampirkan fotokopi SK Pembukaan Prodi

IDENTITAS TIM PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI

Nama : Dra. Ida Nurhayati, M.Kes

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan ii


NIDN : 4011106702
Jabatan : Direktur Poltekkes Kemenkes Medan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dr. drg. Ngena Ria M.Kes


NIDN/NIDK/NUP : 4010046702
Jabatan : Wakil Direktur I Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : drg. Adriana Hamsar, M.Kes


NIDN : 4009106801
Jabatan : Wakil Direktur II Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Endang Susilawati, SKM, M.Kes


NIDN/NIDK/NUP : 4023096601
Jabatan : Wakil Direktur III Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Fauzi Romeli,SKM, M.Kes


NIP : 196704281989031003
Jabatan : Kepala Bagian Akademik dan Umum
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :
Nama : Elizawarda, SKM, M.Kes
NIDN : 4010076302
Jabatan : Kepala SPI
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan iii


Nama : Cecep Triwibowo, M.Sc
NIP : 198706232015031001
Jabatan : Ka. Subbag Administrasi Akademik & Kemahasiswaan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Ir. Zuraidah Nasution, M.Kes


NIDN : 4010016102.
Jabatan : Kapus Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Mahdiah, DCN, M.Kes


NIDN : 4014096204
Jabatan : Kapus Pengembangan Pendidikan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Masnila,S.Kep. Ns. M.Pd


NIDN/NIDK/NUP : 4030117007
Jabatan : Kapus Penjaminan Mutu
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dina Yusdiana, S.Kep, Ns, M.Kes


NIDN : 4024067601
Jabatan : Koordinator SPMI/SPME
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Wardati Humairah, SST, M.Kes


NIP : 198004302002122002

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan iv


Jabatan : Koordinator Kemahasiswaan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Emi Inayah, SKM, M.Kes


NIP : 197906142002122004
Jabatan : Koordinator Akademik
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Hara Habibi Hasibuan, SE


NIP : 198803222010121004
Jabatan : Analis Pengelola APBN Ahli Muda
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Dame Evalina S, SKM, M.Kes


NIDN : 4002097001
Jabatan : Koord. Publikasi Ilmiah, HAKI dan Komite Etik
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : drg. Herlinawati, M.Kes


NIDN/NIDK/NUP : 4019116201
Jabatan : Koord. Penelitian dan Pengmas
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Hermawani Matondang, S.Sos


NIP : 197403121998032001
Jabatan : Koordinator perpustakaan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan v


Nama : drg. Finalia Raharja
NIP : 197406242006042001
Jabatan : Koordinator Administrasi Kepegawaian
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Betty Mangkuji, SST, M.Keb


NIP : 196609101994032001
Jabatan : Ketua Jurusan Kebidanan Medan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Yusniar Siregar, SST, M.Kes


NIP : 196707081993032001
Jabatan : Ka.Prodi Sarjana Terapan/ Pj Kriteria 2
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ardiana Batubara, SST, M.Keb


NIP : 196605231986012001
Jabatan : Ka.Prodi Profesi/ Pj Kriteria 1 dan 2
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Suswati, SST


NIP : 196505011988032001
Jabatan : Sekretaris Jurusan/ Penjab Kriteria 5
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan vi


NIP : 197307271993032001
Jabatan : Koordinator Penjaminan Mutu Jurusan Kebidanan Medan
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Fitriyani Pulungan, SST, M.Kes


NIP : 198008132002122003
Jabatan : Pj Kriteria 3
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Eva Mahayani, SST, M.Kes


NIP : 198103022002122001
Jabatan : Pj Kriteria 4
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Tri Marini S, SST, M. Keb


NIP : 198003082001122002
Jabatan : Pj Kriteria 6
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Evi Desfauza, SST, M.Kes


NIP : 195912261983022001
Jabatan : Pj Kriteria 7
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Samsider Sitorus, SST, M. Kes


NIP : 197206091992032001
Jabatan : Pj Kriteria 8
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan vii


Tanda Tangan :

Nama : Julietta Hutabarat, SST, M.Keb


NIP : 196707201989032002
Jabatan : Pj Kriteria 9
Tanggal Pengisian : 3 Maret 2021
Tanda Tangan :

KATA PENGANTAR

Puji Syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan bagi kita semua sehingga Laporan Hasil Evaluasi Diri Program
Studi Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan ini dapat
terselesaikan. Adapun Laporan Hasil Evaluasi Diri ini merupakan salah satu dokumen yang
harus dipersiapkan dalam rangka Akreditasi Prodi.
Dalam penyusunan Laporan Hasil Evaluasi Diri Program Studi Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan ini melibatkan berbagai pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi yang diberikan dan
kerjasama yang terjalin dengan baik. Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan buku ini di masa mendatang.
Demikianlah, kiranya Laporan Hasil Evaluasi Diri Program Studi Profesi Bidan
Medan Jurusan Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan dapat memberikan gambaran
tentang pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan.

Medan, Oktober 2021

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan viii


Tim Penyusun

DAFTAR ISI

IDENTITAS PRODI PROFESI BIDAN i

Identitas Tim Penyusun iii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI x

BAB I 1

Pendahuluan 1

A. RANGKUMAN EKSEKUTIF............................................................................................1

B. SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA.......................................4

BAB II 8

LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI 8

A. PROFIL UNIT PROGRAM STUDI....................................................................................8

B. KRITERIA AKREDITASI................................................................................................14

KRITERIA 1 : VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI.....................................................14

KRITERIA 2 : TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERJA SAMA..........................37

KRITERIA 3 : MAHASISWA...............................................................................................81

KRITERIA 4 : SUMBER DAYA MANUSIA.....................................................................109

KRITERIA 5 KEUANGAN, SARANA, DAN PRASARANA............................................131

KRITERIA 6 : PENDIDIKAN.............................................................................................156

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan ix


KRITERIA 7 : PENELITIAN..............................................................................................184

KRITERIA 8 : PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT..............................................194

KRITERIA 9 : LUARAN DAN CAPAIAN: PENDIDIKAN, PENELITIAN, DAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT......................................................................205

C. ANALISIS SWOT UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI.......................................213

ANALISIS SWOT...............................................................................................................213

STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN...........................................................231

BAB III. PENUTUP 235

A.REFERENSI.....................................................................................................................235

B.LAMPIRAN.....................................................................................................................236

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan x


BAB I
PENDAHULUAN

A. RANGKUMAN EKSEKUTIF
Laporan Evaluasi Diri (LED) merupakan bagian dari sistem tata Kelola Institusi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan. Evaluasi ini dilakukan oleh tim yang
terdiri atas unsur pimpinan, penjaminan mutu, administrasi umum, administrasi akademik,
ditambah kelompok dosen, unsur mahasiswa dan eksternal stakeholders (alumni dan mitra
kerja). Evaluasi Diri dilaksanakan di bawah koordinasi Wakil Direktur I. Proses evaluasi
dilakukan dengan pengumpulan data yang terkoordinir melalui Pusat Penjaminan Mutu.
Disamping itu, data pendukung lainnya juga didapatkan dari berbagai sumber yang tersedia di
kampus, baik dalam bentuk dokumen maupun hasil survei. Analisis dilakukan dengan metode
Strength, Weakness, Opportunity and Treats (SWOT) Analysis dan dikembangkan dengan
mengacu pada berbagai isu strategis ataupun isu utama yang menjadi perhatian dalam
pengembangan institusi demi peningkatan mutu lulusan sebagai output pendidikan. Target-
target capaian ditetapkan dengan perkiraan atas perkembangan dan perencanaan yang ada
serta mengacu pada Renstra Poltekkes Kemenkes Medan dan hasil monitoring dan evaluasi
internal (monev-in).
Visi, misi, tujuan dan strategi (VMTS) Poltekkes Kemenkes Medan telah
dirumuskan berdasarkan komitmen pimpinan dan seluruh civitas akademika dan telah
dipahami dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian institusi
memiliki visi dan misi yang sangat jelas untuk diwujudkan pada Tahun 2024. Visi dan misi
juga sudah memayungi visi keilmuan yang terkait dengan penciri dari program studi.
Mekanisme dalam penyusunan dan penetapan visi misi, tujuan dan strategi sudah
terdokumentasi, ada keterlibatan pemangku kepentingan internal (dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan) dan pemangku kepentingan eksternal (lulusan dan pengguna lulusan). Memiliki
strategi yang efektif untuk mencapai tujuan, disusun berdasarkan analisis yang sistematis pada
rentang waktu yang jelas, indikator capaian yang jelas, menggunakan metode yang relevan,
dilakukan pemantauan dan evaluasi, serta terdokumentasi.
Poltekkes Kemenkes Medan memiliki 19 Prodi dengan akreditasi A sebanyak 1
Prodi, 13 Prodi dengan akreditasi B, 4 Prodi dengan akreditasi C, dan 1 Prodi belum
diakreditasi. Dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja telah dilengkapi dengan tugas
dan fungsinya, serta telah berjalan dengan konsisten dan menjamin tata pamong yang baik
serta berjalan efektif dan efisien. Memiliki praktek baik dalam menerapkan tata pamong, yang
memenuhi kaidah good governence untuk menjamin penyelenggaraan program studi yang
bermutu. Telah melaksanakan SPMI yang memenuhi 4 aspek yaitu adanya dokumen legal
pembentukan unsur pelaksana penjaminan mutu, ketersediaan dokumen mutu (kebijakan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 1


SPMI, manual SPMI, standar SPMI, dan formulir SPMI). Terlaksananya siklus penjaminan
mutu (siklus PPEPP), terdapat bukti tentang efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu,
pimpinan Poltekkes Kemenkes Medan memiliki karakter kepemimpinan operasional,
organisasi dan publik. Dilaksanakan pengukuran kepuasan layanan terhadap seluruh
pemangku kepentingan (mahasiswa, Dosen, tenaga kependidikan, lulusan, dan mitra
kerjasama). Poltekkes kemenkes medan memiliki bukti yang sahih terkait kerjasama dan telah
memenuhi 4 aspek yaitu memberikan manfaat bagi program studi dalam pemenuhan proses
pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, memberikan peningkatan kinerja
Tridharma, memberikan kepuasan kepada mitra, serta menjamin keberlanjutan kerjasama.
Poltekkes Kemenkes Medan memiliki jumlah mahasiswa tahun 2019/2020 sebanyak
4025 orang. Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi terhadap daya tampung 1: 0,77
diperkuat dengan sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru yang transparan dan objektif.
Mahasiswa asing tidak ada. Hasil pengukuran kepuasan mahasiswa sangat baik 78,05%, dan
yang baik 21,95%. Upaya untuk meningkatkan animo mahasiswa sudah dilaksanakan setiap
tahunnya, dengan diikuti monitoring dan evaluasi, terdapat umpan baik dan dilakukan tindak
lanjut. Layanan kemahasiswaan yang ada adalah bidang penalaran, minat bakat, kesehatan,
beasiswa, bimbingan dan konseling, serta asrama. Audit internal terhadap sistem seleksi
mahasiswa dan layanan mahasiswa telah dilaksanakan dimana, ada panduan penerimaan
mahasiswa, ada bukti pelaksanaan, dan ada bukti tindak lanjut untuk perbaikan sistem seleksi
dan layanan mahasiswa.
Jumlah dosen yang ada di politeknik kesehatan medan 226 orang, dengan rincian
Lektor kepala: 46 orang (20,35%), Lektor: 103 (45,57%) dan asisten ahli: 46 orang (20,35 %).
Dosen tetap yang berpendidikan S3: 12 orang (5,30%), S2: 214 orang (94,70%) dan dosen
yang memiliki sertifikat kompetensi sebanyak 100%. Rasio mahasiwa terhadap dosen 1:17,80.
Rata-rata beban dosen persemester di PS adalah 13,68 SKS. Kegiatan dosen dalam bidang
keahliannya pada kegiatan ilmiah adalah 2,54 > 2,25, ada 2 dosen tidak tetap di PS ada 2
orang untuk MK Obsgyn dan Ilmu Kesehatan Anak dan tenaga kependidikan 125 orang.
Rata-rata biaya operasional pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
sebesar Rp. 22.820.195 per mahasiswa. Jumlah dana penelitian per dosen per tahun Rp.
9.905.841. Jumlah dana PkM per dosen per tahun Rp.6.860.338. Dana investasi 82 %.
Perolehan dana dari mahasiswa 29,92 % .Bahan pustaka berupa buku teks sebanyak 426 judul.
Jumlah jurnal Nasional terakreditasi 6 . Jurnal Internasional yang bereputasi 3 judul. Jumlah
prosiding 9, ada 3 E Journal dan 1 E Book. Ada akses dan pendayagunaan di rumah sakit tipe
A, B, C dan D. Memiliki prasarana dan sarana laboratorium yang lengkap. Dilaksanakana
Audit Internal terhadap pengelolaan keuangan dan sarana prasarana.
Prodi Sarjana Terapan dan Prodi Profesi Bidan Medan memiliki struktur kurikulum
yang sesuai dengan panduan praktek. Jumlah lahan praktek ada 53 yang terdiri dari Rumah

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 2


Sakit, Puskesmas, tempat Praktik Mandiri Bidan, Komunitas, Organisasi Profesi dan
Kerjasama luar negeri. Kegiatan tenaga ahli/ pakar sebagai pembicara tamu ada 16, rata-rata
jumlah pertemuan pembimbingan tugas akhir 12 kali. Kualifikasi akademik dosen
pembimbing tugas akhir 8,7 % dengan lektor kepala dan 91,3 % dengan lektor. Rata-rata
waktu penyelesaian tugas akhir adalah 10 bulan.
Kegiatan Penelitian dosen sudah sesuai dengan roadmap dan mengacu kepada visi
keilmuan Prodi. Jumlah penelitian dalam 3 tahun terakhir ada 50 judul. Jumlah penelitian
tingkat Nasional 48, tingkat wilayah 2 judul. Mahasiswa dilibatkan dalam penelitian,
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penelitian dilaksanakan.
Jumlah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ada 38 judul. Kegiatan PkM dosen
sudah sesuai dengan roadmap dan mengacu kepada visi keilmuan Prodi dan melibatkan
mahasiswa. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara konsisten, baik dari pusat penelitian
dan pengabdian masyarakat serta dari Prodi.
Persentase kelulusan tepat waktu 93%, dengan nilai rata-rata IPK dalam tiga tahun
terakhir tahap Sarjana adalah 3,49 dan tahap Profesi adalah 3,78. Prestasi mahasiswa masih
banyak dari bidang olahraga dan seni ditingkat wilayah maupun lokal. Tingkat kelulusan
ukom mencapai 92%, waktu tunggu lulusan bekerja 6 < MT < 1 dalam tiga tahun terakhir 186
orang dari 222 lulusan 3 tahun terakhir (83,78%). Prestasi mahasiswa masih banyak dari
bidang olahraga dan seni ditingkat wilayah maupun lokal. Tingkat kepuasan pengguna lulusan
sangat baik 87,66%, dan baik 12,34 %. Prestasi dosen ada di tingkat internasional, nasional,
dan wilayah sejumlah 11 kegiatan. Dalam bidang penelitian, publikasi ilmiah di jurnal
nasional, internasional dan buku yang dihasilkan dosen dalam 3 tahun terakhir ada 65 judul
dan yang sudah memiliki HaKI ada 17 buah. Untuk pengabdian kepada masyarakat , luaran
yang didapatkan berupa HaKI sebanyak 3 buah.

B. SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA


Tim evaluasi diri Poltekkes Kemenkes Medan terdiri dari tiga tim yaitu tim pengarah,
tim penyusun, serta tim support. Anggota ketiga tim tersebut berserta deskripsi
tugasnya adalah sebagai berikut:
No Nama NIDN/NIP Jabatan di Lembaga Jabatan Tugas
dalam Tim
1 Dra. Ida 4011106702 Direktur Ketua Memfasilitasi
Nurhayati, M.Kes pelaksanaan
akreditasi
2 Dr. drg. Ngena Ria 4010046702 Wakil Direktur I Penanggung Mengarahkan
M.Kes jawab tim evaluasi diri

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 3


3 drg. Adriana 4009106801 Wakil Direktur II dan meriview
Hamsar, M.Kes hasilnya untuk
4 Endang 4023096601 Wakil Direktur III memastikan
Susilawati,SKM, sinkronisasi data
M.Kes antar kriteria
5 Fauzi 19670428198 Kepala Bagian
Romeli,SKM, 9031003 Akademik dan
M.Kes Umum
6 Elizawarda, SKM, 4010076302 Kepala SPI
M.Kes
7 Cecep Triwibowo, 19870623201 Ka. Subbag
M.Sc 5031001 Administrasi
Akademik
8 Dr. Ir. Zuraidah 4010016102 Kapus Penelitian dan
Nasution, M.Kes Pengabdian kepada
Masyarakat
9 Dr. Mahdiah, DCN, 4014096204 Kapus
M.Kes Pengembangan
Pendidikan
10 Betty Mangkuji, 4010096601 Ketua Jurusan
SST, M. Keb
11 Yusniar Siregar, 4008076702 Ketua Prodi Sarjana
SST, M. Kes Terapan Kebidanan
Medan
12 Masnila, S. Pd, S. 4030117007 Kapus Penjaminan Sekretaris Mereview
Kep, Ns, M. Pd Mutu laporan evaluasi
diri
13 Dina Pertiwi, SST 19920220150 Sekretaris SPI Penjab Bertanggungjaw
32003 Kriteria I ab dalam
14 Drg. Kirana 4001048301 Staf Penjaminan Penjab penyusunan
Patrolina Mutu Kriteria I laporan evaluasi
Sihombing, M. diri tiap kriteria
Biomed

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 4


15 Dina Yusdiana, S. 4024067601 Koord. SPMI/SPME Penjab
Kep, Ns, M. Kes Kriteria II
16 Wardati Humaira, 19800430200 Koord. Penjab
SST, M. Kes 2122002 Kemahasiswaan Kriteria III
17 drg. Finalia 19740624200 Koordinator Penjab
Raharja, M. AP 6042001 Kepegawaian Kriteria IV
18 Dian Astari, SST 19850819200 Staf Kepegawaian Penjab
9122006 Kriteria IV
19 Hara Habibi 19880322201 Analis Keuangan Penjab
Hasibuan, SE 0121004 Kriteria V
20 Sheila Miranda, 19890122201 Staf SPI Penjab
SH, MH 0122005 Kriteria V
21 Hermawani 19740312199 Koordinator Penjab
Matondang, S. Sos 8032001 perpustakaan Kriteria V
22 Emi Inayah, SKM, 19790614200 Koord Akademik Penjab
M. Kes 2122004 Kriteria VI
23 drg. Herlinawati, 4019116201 Koord Penelitian Penjab
M. Kes Kriteria VII
24 Dr. Dame Evalina 4002097001 Koord PkM Penjab
Simangunsong, Kriteria VIII
SKM, M. Kes
25 Ida Suryani, S. 4012037701 Staf Penjaminan Penjab
Kep, Ns, M. Kes Mutu Kriteria IX
26 Ardiana Batubara, 4023056602 Kaprodi Profesi Penjab.
SST, M. Keb Bidan Kriteria I dan
II
27 Fitriyani Pulungan, 4013088003 Koord. Penjab
SST, M. Kes Kemahasiswaan Kriteria III
28 Eva Mahayani 4002038101 Dosen Penjab
Nasution, SST, M. Kriteria IV
Kes
29 Suswati, SST, M. 4001056501 Sekretaris Jurusan Penjab
Kes Kriteria V
30 Nelma, SSi, M.Kes 4004106201 Koor Kurikulum Penjab
Kriteria VI
31 Tri Marini S, SST, 4008038001 Koordinator Penjab

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 5


M.Keb Akademik Kriteria VI

32 Evi Desfauza, SST, 4026125901 Dosen Penjab


M. Kes Kriterita VII

33 Dr. Samsider 4009067202 Dosen Penjab


Sitorus, SST, M. Kriteria VIII
Kes
34 Bernike 4026126801 Sub Koordinator Penjab
Doloksaribu, SST, IPE, IPC dan CoE Kriteria 9
M.Kes
35 Julietta Hutabarat, 4020076702 Dosen Penjab
SST, M. Keb Kriteria IX
36 Rismahara Lubis, 4027077302 Koordinator Koordinator
S.Si. T, M. Kes Penjaminan Mutu Penjaminan
Jurusan Mutu
Jurusan
Kebidanan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 6


BAB II
LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI

A. PROFIL UNIT PROGRAM STUDI


1. Sejarah Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dan Program Studi (PS)
Terbentuknya Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan berawal dari sejarah berdirinya
Akademi-akademi kedinasan di bawah naungan Departemen Kesehatan RI yang beberapa kali
mengalami perubahan kelembagaan. Pendirian Politeknik Kesehatan didasarkan pada PP No.
60 tahun 1999, selanjutnya terbit SK Menkes No. 298/SK/Menkes/2001 yang merupakan
wujud kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan efektifitas penggunaan sumber daya dan
sumber dana yang tersedia yang bertujuan untuk efisiensi, maka dibentuklah Politeknik
Kesehatan. Dengan tergabungnya Akademi-akademi Kesehatan menyatu menjadi Poltekkes
maka aturan dan mekanisme kerja Akademi berubah mengikuti struktur organisasi Poltekkes.
Tatalaksana Kerja Poltekkes pada awalnya mengacu pada SK Menkes No 298 tahun
2001 dan selanjutnya disempurnakan dengan SK Menkes Nomor: OT.01.01.2.4.0375 tahun
2003. Tatalaksana ini hanya menguraikan secara umum, oleh karena itu sangat diperlukan
adanya pedoman yang secara operasional dapat dilaksanakan baik yang bersifat umum
maupun yang bersifat khusus.
Sejak tahun 2009 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
500/KMK.05/2009 Tentang Penetapan Politeknik Kesehatan Medan pada Departemen
Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum, maka Pola pengelolaan keuangan mengacu pada keputusan tersebut.
Dengan perubahan kebutuhan dan regulasi maka Sejak tahun 2018 dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Politeknik Kesehatan Di Lingkungan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 7


Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Medan menjadi
salah satu Poltekkes Kelas 1. Dengan demikian Poltekkes Kemenkes Medan mengalami
perubahan tata kelola.
Program Studi Profesi pada awalnya adalah Program Studi D-IV Pendidik yang
terbentuk pada tahun 2005 Dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Tentang Pembentukan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik pada Politeknik
Kesehatan Medan dengan SK No. HK.03.2.4.1.00912. Pada tahun 2013 D-IV Bidan
pendidik berubah menjadi D-IV Kebidanan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia dengan SK No. 355/E/O/2012 tentang Alih Bina
Penyelenggaraan Program Studi pada Polteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari
Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Prodi D-IV
Kebidanan pada tahun 2017 telah diakreditasi oleh LAM-PT Kes dan memperoleh predikat
akreditasi B dengan Sertifikat No. 0721/LAM-PTKes/Akr/Dip/XI/2017. Pada tahun 2018
Poltekkes Kemenkes Medan mengajukan pembukaan Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Medan. Pada bulan Oktober izin operasional prodi Profesi Bidan Medan Jurusan
Kebidanan Medan melalui keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia dengan SK No. 902/KTP/I/2018 tentang Izin Pembukaan Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi pada Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Medan di Kota Medan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Pada
September 2019 dilakukan penerimaan mahasiswa baru pada Program Studi Profesi Bidan
Medan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan.

2. Visi, misi, tujuan, strategi dan tata nilai


Visi, Misi, Tujuan, Strategi (VMTS) Poltekkes Kemenkes Medan adalah “Menjadi Institusi
yang Unggul dan kompetitif dalam menyediakan tenaga kesehatan di tingkat nasional
dan siap bersaing di tingkat International tahun 2024”.
Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan maka dirumuskan beberapa misi:
1. Menyelenggarakan Tri Darma Perguruan Tinggi yang kompetitif mengikuti
perkembangan IPTEK
2. Mempersiapkan SDM di bidang Kesehatan yang profesional, bermoral, beretika
dan siap bersaing di tingkat nasional dan internasional
3. Memperkuat jejaring dengan instansi pemerintah maupun swasta di tingkat
nasional dan internasional
Untuk mewujudkan misi yang telah ditetapkan maka disusun bebarapa tujuan:
1. Terselenggaranya kegiatan pembelajaran vokasional yang mengikuti
perkembangan IPTEK sesuai Standar Kompetensi
2. Terselenggaranya penelitian inovatif yang mendorong pengembangan ilmu

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 8


pengetahuan , teknologi dalam lingkup nasional dan internasional
3. Terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penalaran karya
penelitiaan yang bermanfaat kepada masyarakat.
4. Terselenggaranya penguatan tata kelola Institusii berdasarkan tata kelola yang
baik ( Good Goverment)
5. Tersedianya calon mahasiswa baru melalui seleksi penerimaan mahasiswa
melalui jalur PMDP, Uji Tulis, Gakin dan Tubel Gakin
6. Tersedianya lulusan tenaga kesehatan yang profesional sebagai agent of change
dan mampu membangun enterpreunership
7. Tersedianya SDM yang kompeten dan mampu meningkatkan kapasitas dirinya
dibidangnya sesuai dengan tuntunan global
8. Meningkatkan kerjasama di tingkat Nasional dan Internasional yang mendukung
Tri Dharma Perguruan Tinggi
9. Terselenggaranya kualitas manajemen SDM untuk mendukung kegiatan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.

3. Organisasi dan tata kerja


Organisasi Poltekkes Kemenkes Medan mengalami perubahan dari waktu ke waktu,
mengikuti perubahan kebijakan tentang tata kelola organisasi yang ditetapkan oleh
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM)
Kesehatan Kemenkes RI. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Di Lingkungan Badan
Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Medan menjadi salah satu Poltekkes Kelas 1. Dengan
demikian Poltekkes Kemenkes Medan mengalami perubahan tata kelola serta memiliki
struktur yg sangat baik sehingga semua tugas dapat dilaksanakan dengan baik.

4. Mahasiswa dan lulusan


Berdasarkan Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Nomor :
HK.02.02/III/003131/2018 Tanggal 31 Desember 2018 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun
Akademik 2019/2020. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan mengembangkan
seleksi penerimaan mahasiswa baru yang meliputi Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP)
dan penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi Sipensimaru Ujian Tulis untuk Tahun
Akademik 2019/2020. Pada Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Tahun Akademik 2020/2021,
Poltekkes Kemenkes Medan jalur uji tulis dibagi ke dalam Sipensimaru Bersama (SIMAMA)
dan Sipenmaru Mandiri (SIMAMI).

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 9


Peningkatan jumlah mahasiswa dari tahun ketahun meningkat, dilihat dari data jumlah
mahasiswa tahun ajaran 2019/2020 aktif sebanyak 4.025 orang. Pemberian Beasiswa
Poltekkes Kemenkes Medan terdapat 3 (Tiga) jalur, yaitu Beasiswa GAKIN, Tubel GAKIN,
serta penyuluhan karir dan Bimbingan kewirausahaan yang dilaksanakan dalam bentuk
pelatihan kerja mahasiswa.

5. Dosen dan tenaga kependidikan


Distribusi dosen Poltekkes Kemenkes Medan tercatat sebanyak 226 orang, 214
berpendidikan magister, 12 orang berpendidian doktor. Sebanyak 75 % dosen sudah
memiliki sertifikasi dosen. Jumlah mhasiswa saat ini sebanyak 4.025 orang, dapat
disampaikan bahwa rasio dosen dan mahasiswa yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Medan
secara keseluruhan menunjukkan angka ideal, yaitu 1:18 sebagai standar yang ditetapkan
dalam penyelenggaraan pendidikan.
Tenaga Kependidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan: 125 orang, yang terdiri
dari pustakawan: 3 orang, laboran/teknisi/Analis/Operator/Programer: 50 orang,
Administrasi Umum 72 orang , seluruhnya memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidangnya.

6. Keuangan sarana dan prasarana


Poltekkes Medan sebagai Badan Layanan Umum Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 500/KMK.05/2009 tertanggal 17 Desember 2009, meningkatkan Pengelolaan
keuangan yang profesional dan mandiridalam menjamin pembiayaan pendidikan di
Poltekkes Medan yang memadai. Hal tersebut tentunya akan saling mendukung Poltekkes
Medan dalam pelaksaaan yang meliputi perencanaan, implementasi, pelaporan, monitoring,
evaluasi dana unit yang fleksibel guna menjadi jaminan bagi Poltekkes Medan dalam
menjalankan organisasi secara profesional.
Sebagai institusi BLU, Poltekkes Medan juga dapat memanfaatkan dana BLU tahun-tahun
sebelumnya yang diakumulasi sampai dengan saat ini sudah cukup untuk memenuhi
pendanaan Poltekkes Medan. Sebagai gambaran, untuk biaya operasional pendidikan hampir
80% bersumber dari dana Badan Layanan Umum yang diperoleh dari mahasiswa, sedangkan
untuk penelitian serta pengabdian masyarakat bersumber dari dana Rupiah Murni APBN.
Adapun keseluruhan dana tersebut sudah sangat mencukupi sesuai kebutuhan dan standar
yang telah ditetapkan. Termasuk penerimaan dari dana mahasiswa yang tidak melebihi 30%.

7. Sistem Penjaminan Mutu


Sistem Penjaminan Mutu Poltekkes Kemenkes Medan telah dirancang dan berjalan sesuai
dengan koordinasi dari tingkat lembaga, yaitu Subbid. Fasilitasi Akreditasi BPPSDM
Kesehatan di Jakarta. Penetapan pengelola sistem penjaminan mutu Poltekkes Kemenkes

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 10


Medan Tahun 2020 ditetapkan dengan SK Direktur Nomor: HK.02.03/826/2020. Pelaksanaan
Sistem Penjaminan Mutu mengacu pada Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal
Kemenristekdikti Tahun 2018 dan Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Poltekkes
Kemenkes Medan Tahun Tahun 2019.
Pelaksanaan SPMI dengan siklus PPEPP yang dimandatkan dalam SPMPT DIKTI telah
berjalan mulai pada level prodi di bawah koordinasi Koodinator Penjaminan mutu, mencakup:
Penetapan Standar Mutu, Pelaksanaan Standar Mutu, Evaluasi Standar Mutu, Pengendalian
Standar Mutu dan Peningkatan Standar Mutu. Perwujudan pelaksanaan SPMI secara
komprehensif telah membuahkan hasil pada seluruh prodi/jurusan yang telah
terakreditasi sejak tahun 2015.
Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan standar mutu dilakukan dengan sistem Audit
Internal (AMI) yang dilakukan setiap tahunnya, hasil AMI dalam bentuk laporan tertulis.

8. Kinerja Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi


Kinerja Poltekkes Kemenkes Medan dinilai berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan yang mencakup bidang akademik dan non akademik, monitoring dan
evaluasi dilakukan berdasarkan target-target capaian yang telah ditetapkan oleh masing-
masing unit kerja yang dituangkan dalam Renstra unit kerja dan Institusi. Laporan hasil
monitoroing dan evaluasi disusun dalam sebuah buku Laporan Kinerja Poltekkes Kemenkes
Medan. Laporan ini merupakan rujukan unit kerja lingkup Poltekkes Kemenkes Medan untuk
menyusun program-program kerja kedepannya, sehingga diharapkan sasaran dan target yang
telah disusun dalam Renstra menjadi capaian sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Capaian pembelajaran/kompetensi lulusan Poltekkes Kemenkes Medan dimana sudah100%
mahasiswa lulus tepat waktu, mahasiswa lulus dengan IPK rata-rata 3,13, dengan persentase
lulus uji kompetensi 70,95%. Persentase penyerapan lulusan dipasar kerja kurang dari 3
bulan 87,7%, dengan Indeks kepuasan masyarakat 3,1 (memuaskan).
Skor Publikasi ilmiah di jurnal terakrediatsi Nasional dan Internasional (maksimal skor 5)
dengan capaian 3.08. Persentase PkM berbasis hasil penelitian 87,5 % dan jumlah pembinaan
wilayah yang berkelanjutan (wilayah binaan atau Jumlah kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun) 12 wilayah. Capaian kinerja pengelolaan
keuangan efektif, efisien dan akuntabel Poltekkes Kemenkes Medan, persentase pendapatan
PNBP terhadap biaya operasional 40,5% dan persentase penyelesaian modernisasi
pengelolaan keuangan BLU (khusus satker PKBLU).

9. Out Put/Luaran
Persentase keberhasilan program studi untuk program studi profesi bidan belum ada, karena
lulusan dari kelas regular belum ada, lama studi mahasiswa 3 tahun, persentase kelulusan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 11


tepat waktu 93%, waktu tunggu lulusan bekerja dengan waktu <6 MT <1 bulan dari 205
lulusan yang terlacak ada 186 (90,73%) dan seluruhnya bekerja sesuai dengan bidangnya baik
di instansi pemerintah maupun swasta. Nilai rata-rata IPK tahap sarjana 3,49 dan pahap
Profesi 3,78. Prestasi mahasiswa masih banyak dari bidang olahraga dan seni ditingkat
wilayah maupun lokal. Tingkat kelulusan ukom mencapai 92%. Tingkat kepuasan pengguna
lulusan belum seluruhnya kategori sangat baik. Prestasi dosen ada di tingkat nasional, dan
wilayah. Dalam bidang penelitian, publikasi ilmiah di jurnal nasional dan internasional
termasuk buku mencapai 65, tingkat internasional 20, Nasional 32 dan local 13 dan ada 17
karya dosen dalam 3 tahun terakhir yang telah mendapat pengakuan Hak Kekayaan
Intelektual. Untuk pengabdian kepada masyarakat, luaran yang didapatkan berupa HaKI
sebanyak 3 karya. Hasil survei kepuasan pengguna untuk lulusan tahap Sarjana sangat baik
87,67% dan sisanya dalam kategori baik 12,33 % dan pada lulusan tahap Profesi Bidan sangat
baik 96% dan sisanya dalam kategori baik 4 %.

B. KRITERIA AKREDITASI

KRITERIA 1 TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERJA SAMA

1. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan berdiri sejak tahun 2001 dengan SK Nomor
1207/Menkes/SK/X/2001. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan menyelenggarakan
pendidikan terdiri dari 7 (tujuh) jenis yaitu: Kebidanan, Keperawatan, Kefarmasian,
Kesehatan Lingkungan, Gizi, Kesehatan Gigi, dan Teknologi Laboratorium Medik.
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI, Poltekkes
Kemenkes Medan menyelenggarakan pendidikan pada level V (Diploma Tiga), level VI
(Diploma Empat/Sarjana Terapan), level VII (Prodi Profesi Bidan) dan sedang
mengembangkan Pendidikan Profesi Keperawatan dan Profesi Ners serta memungkinkan
untuk melaksanakan Program Magister Terapan (level VIII). Disparitas pemerataan
tenaga kesehatan yang cukup besar ini, memerlukan keterlibatan semua Satker, tidak
terkecuali Poltekkes Kemenkes Medan, sehingga setiap pimpinan antar satuan kerja
mempunyai tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan menyelenggarakan pendidikan dengan
visi” Menjadi Institusi yang unggul dan kompetitif dalam menyediakan tenaga kesehatan
di Tingkat Nasional dan siap bersaing di Tingkat Internasional tahun 2024”. Adapun
makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut. Maksud dari menjadi institusi yang

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 12


unggul adalah menyelenggarakan pendidikan dengan menghasilkan lulusan dengan
kompetensi khusus sesuai dengan visi keilmuan setiap prodi yang akan membedakan
dengan lulusan dari institusi yang lain. Kompetitif artinya lulusan yang mampu bersaing
untuk mengisi peluang kerja di berbagai tempat/instansi. Siap bersaing di Tingkat
Internasional artinya sedang melaksanakan persiapan dalam bidang sumber daya
manusia (dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa), sarana prasarana, manajemen, MOU
dengan luar negeri. Visi tersebut dijabarkan dalam misi yaitu 1) menyelenggarakan
tridharma Perguruan Tinggi yang kompetitif mengikuti perkembangan Iptek, 2)
mempersiapkan SDM di bidang kesehatan yang profesional, bermoral, beretika dan siap
bersaing di tingkat nasional dan internasional, 3) memperkuat jejaring dengan pemerintah
maupun swasta tingkat nasional dan internasional.
Tujuan dari penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran Poltekkes Kemenkes Medan
adalah sebagai dasar dalam pelaksanaan program pengembangan institusi melalui prodi
untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif dalam bidang kesehatan.
Rasional penetapan visi, misi, tujuan dan strategi Poltekkes Kemenkes Medan
adalah menjadi pedoman yang jelas bagi seluruh sivitas akademika untuk
terselenggaranya kegiatan pembelajaran vokasional yang mengikuti perkembangan
IPTEK sesuai dengan dengan Standar Kompetensi, terselenggaranya penelitian inovatif
yang mendorong pengembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dalam lingkup Nasional
danInternasional, terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penalaran
karya penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat, terwujudnya penguatan tata kelola
institusi berdasarkan tata kelola yang baik (good governance), tersedianya lulusan tenaga
kesehatan yang professional sebagai agent of change dan mampu membangun
entrepreneurship, tersedianya SDM yang berkompeten dan mampu meningkatkan
kapasitas diri dibidangnya sesuai dengan tuntutan global, meningkatkan kerjasama di
tingkat Nasional dan Internasional yang mendukung Tridharma Perguruan Tinggi dan
terselenggaranya Kualitas Manajemen SDM untuk mendukung kegiatan tridharma
Perguruan Tinggi.
Mekanisme penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran berikut: Pertama,
pembentukan Tim Penyusun Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dengan SK Direktur Nomor:
DP.03.04/00/01.06/2068/2018 yang terdiri dari: Direktur, Pembantu Direktur, Kabag,
Kasubbag, dosen dan tenaga kependidikan. Kedua, pengumpulan sumber-sumber yang
relevan seperti regulasi dan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan,
hasil evaluasi diri dan telaah terhadap kondisi dan kebutuhan internal maupun eksternal
(Analisis SWOT); visi, misi, tujuan dan sasaran Kemenkes RI, visi, misi, tujuan dan
sasaran Kemenristek Dikti RI yang mengamanatkan agar pengelola program studi mampu
meluluskan peserta didik yang cerdas dan kompetitif, paradigma pendidikan kesehatan di

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 13


masa depan. Ketiga, penyusunan draft visi, misi, tujuan dan sasaran melalui kegiatan
workshop yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 November 2018 di Hotel Niagara
Parapat. Kegiatan penyusunan visi, misi melibatkan komponen stakeholder internal yaitu
pemangku kepentingan internal: mahasiswa, dosen, tendik dan stakeholder eksternal
yaitu pengguna lulusan (Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Praktek
Keperawatan mandiri), Organisasi Profesi Kesehatan (PPNI, IBI, HAKLI, PERSAGI,
PPGI, PATELKI, PAFI) dan Alumni. Keterlibatan pengguna lulusan, organisasi profesi
kesehatan serta alumni diharapkan dapat memberikan masukan yang tepat dalam
merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran sehingga sesuai dengan kebutuhan mahasiswa,
masyarakat dan pasar kerja. Penyusunan draft visi, misi, tujuan dan sasaran dilaksanakan
dengan tahapan: (1) brainstorming dalam rangka menggali berbagai masukan guna
merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran yang berorientasi jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang, (2) perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran, (3)
penajaman rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah disusun dengan melibatkan
pakar agar rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Poltekkes Kemenkes Medan memenuhi
kaidah-kaidah akademis dan realistis, (4) penyempurnaan visi, misi, tujuan dan sasaran
oleh Tim Penyusun berdasarkan masukan-masukan yang telah diperoleh pada tahap
sebelumnya. Keempat, persetujuan visi, misi, tujuan dan sasaran oleh Senat Poltekkes
Kemenkes Medan, yang didahului pembahasan secara komprehensif menyangkut
substansi visi, misi, tujuan dan sasaran, sehingga rumusannya memenuhi kaidah-kaidah
berupa kejelasan, realistik, dan keterkaitan antar substansi untuk mencapai keberhasilan
secara berkelanjutan. Kelima, rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah disepakati
oleh Senat Poltekkes Kemenkes Medan, selanjutnya ditetapkan dengan SK Direktur
No.DP.03.04/00/01.06/0001/2019. Keenam, berdasarkan surat nomor
DP.03.04/00/01.06/0002/2019 dilaksanakan Sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran
kepada seluruh stakeholder internal maupun eksternal melalui berbagai sarana seperti web
poltekkes medan, buku pedoman, brosur-brosur, poster/banner, display di ruang lobi
direktorat, Jurusan/Prodi dan juga dipasang di tempat-tempat strategis yang mudah dibaca
oleh seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Medan dan dalam berbagai
kesempatan seperti penyampaian pada rapat-rapat kerja, upacara bendera, apel pagi,
kegiatan Pengenalan Program Studi Mahasiswa (PPSM) bagi mahasiswa baru, setiap
kegiatan di masyarakat (kegiatan praktek kerja lapangan, penelitian, pengabdian
masyarakat).
Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran Politenik Kesehatan Kemenkes Medan
maka disusun visi keilmuan Prodi Profesi Bidan dengan melibatkan pemangku internal,
eksternal dan pakar, mengacu kepada Mekanisme penyusunan Visi Misi Poltekkes
Kemenkes medan dengan tahapan sebagai berikut: Pertama, pada tanggal 23 Januari 2018

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 14


Ketua Jurusan Kebidanan membentuk Tim Penyusun Visi keilmuan, Misi, Tujuan dan
Sasaran Prodi Profesi dengan Surat Tugas No. KP.03.04/00.02/0009/2018 yang
beranggotakan Suswati, SST, M. Kes (Sekretaris Jurusan), Melva Simatupang (Ka. Prodi
D. IV Kebidanan), Rismahara Lubis, SSiT, M. Kes (Kasub Unit Penjaminan Mutu), Tri
Marini, SST, M. Keb (Sub Unit Akademik), Arihta Sembiring, SST.Kes (Koordinator
Kemahasiswaan), Ardiana Batubara, SST, M.Kes ( Dosen Senior), Puji Rahayu,
A.Md.Kom (Tenaga Kependidikan). Kedua, Tim penyusun VMTS Prodi Profesi
melakukan pengumpulan sumber-sumber yang relevan seperti regulasi dan kebijakan
pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan, hasil evaluasi diri dan telaah terhadap
kondisi dan kebutuhan internal maupun eksternal. Ketiga, penyusunan draft visi
keilmuan, misi, tujuan dan sasaran melalui pertemuan tim penyusun Visi Keilmuan yang
dilaksanakan pada tanggal 9 Pebruari 2018 dengan Surat Undangan UM.01.02/0131/2018
tanggal 5 Pebruari 2018. Keempat, pada tanggal 19 Pebruari 2018 Ketua Jurusan
mengundang stakeholder internal (unsur pengelola, dosen, tenaga kependidikan dan
mahasiswa) dan stakeholder eksternal (Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, Puskesmas,
Praktek Bidan mandiri), Organisasi Profesi (IBI), Pakar dan Alumni dengan surat
undangan No. UM.01.02/00.02/0179/2018 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Pebruari
2018 untuk menyusun dan menyepakati Visi Keilmuan Prodi Profesi. Kelima, tim
penyusun Visi Keilmuan merumuskan Visi keilmuan, Misi, Tujuan dan Sasaran Prodi
Profesi yang dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2018. Keenam, Pada tanggal 12 Maret
2018 Ketua Jurusan mengusulkan penerbitan SK Visi keilmuan, Misi, Tujuan dan Sasaran
Prodi Profesi yang telah disepakati (Menghasilkan lulusan bidan professional dalam
asuhan kebidanan komprehensif yang unggul dalam hypnotherapy kebidanan dengan
Misi: 1. Menyelenggarakan pendidikan Kebidanan dengan mengikuti perkembangan
IPTEK kebidanan, 2. Melaksanakan penelitian Kebidanan untuk mengembangkan
keilmuan kebidanan, 3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan prinsip
pemberdayaan keluarga, 4. Mengembangkan pelayanan Kebidanan dengan
unggulan Hypnotherapy dalam asuhan kebidanan) kepada Direktur Poltekkes Kemenkes
Medan dengan surat usulan No.KP.03.04/00.02/0274/2018. Pada tanggal 27 Maret 2018
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan menetapkan SK Visi keilmuan, Misi, Tujuan dan
Sasaran Prodi Profesi Bidan medan dengan SK No.KP.03.04/00.02/0274/2018. Ketujuh,
berdasarkan surat undangan No. KP.03.04/00.02/2148/2018 tanggal 8 November 2018
Ketua Jurusan mengundang stakeholder internal (unsur pengelola, dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa) dan stakeholder eksternal (Rumah Sakit, Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Tempat Praktek Mandiri Bidan), Organisasi Profesi (IBI) dan Alumni untuk
dilaksanakan Sosialisasi Visi keilmuan, Misi, Tujuan dan Sasaran Prodi Profesi pada
tanggal 15 November 2018. Sosialisasi Visi Keilmuan, Misi juga dilaksanakan secara

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 15


rutin pada kegiatan seminar, kuliah pakar, praktik kerja lapangan, kegiatan pengajaran,
penelitian, pengabdian masyarakat, apel pagi, peringatan hari besar dan juga dipajang di
mading, banner, kalender dan melalui media sosial.
Visi UPPS diatas memayungi Visi keilmuan Program Studi, dimana mata kuliah
penciri bagi Prodi Profesi Bidan adalah hypnoterapi dalam kebidanan yang dibuktikan
adanya mata kuliah khusus yaitu Hypnoterapi dalam pelayanan kebidanan sebanyak 4 sks
terbagi dalam 2 T dan 2 P di semester 6, mata kuliah khusus Hypnoterapi dalam
pelayanan kebidanan sebanyak 4 sks klinik di semester 8 dan di aplikasikan didalam
pelayanan asuhan kebidanan pada Profesi Bidan.

2. Kebijakan
Dasar penyusunan dari visi, misi, tujuan dan sasaran Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan adalah :Undang Undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Undang
Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, Undang Undang RI
nomor 14 tahun 2005 tentang Guru danDosen, Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. KP.04.04.3.1.A.256
tanggal 21 April 2014 tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian dalam dan dari
Jabatan Direktur Politeknik Kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan, Surat
Keputusan Mendikbud RI nomor: 355/E/O/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang Alih Bina
Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari
Kementerian Kesehatan kepada Kemendikbud, Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.02.03/1.2/06284/2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012 tentang petunjuk teknis Organisasi dan
Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 16


Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Kesehatan Di Lingkungan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Kementerian Kesehatan, Statuta Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan dengan
nomor: HK.02.03/00/0054/2021 dan rencana induk pengembangan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan.
Dasar evaluasi visi, misi tujuan dan sasaran adalah SOP tentang evaluasi visi, misi,
tujuan dan sasaran. Dasar sosialisasi dari visi, misi, tujuan dan sasaran adalah SOP
sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran dan surat pemberitahuan sosialisasi visi, misi,
tujuan dan sasaran No: DP.03.04/00/01.06/0002/2019 sedangkan implementasinya
didasarkan pada SK Direktur nomor: DP.03.04/00/01.06/0001/2019 tentang
implementasi/penetapan dari visi, misi, tujuan dan sasaran Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 17


3. Strategi Pencapaian VMTS
a. Strategi mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran, menerapkan kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI di Jurusan dan prodi dalam
melaksanakan PBM, lulusan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar Nasional dan Internasional, penerapan sistem penjaminan mutu
internal dan eksternal, peningkatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembelajaran, kurikulum dan suasana akademik, review dan
pengembangan kurikulum dengan melibatkan berbagai elemen, peningkatan kemampuan SDM dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan formal
maupun non formal, peningkatan kerjasama regional, nasional, dan internasional yang mendukung Tridharma Perguruan tinggi, peningkatan
kualitas dan kuantitas penelitian, peningkatan kualitas dan kuantitas pengabdian masyarakat, Peningkatan jumlah dosen yang tersertifikasi,
peningkatan jumlah tenaga pendidik, kependidikan dan mahasiswa berprestasi, mengembangkan dan meningkatkan capabilitas pegawai,
peningkatan penggunaan anggaran secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan, pembukaan Prodi baru, peningkatan dan pengembangan sarana
prasarana di Direktorat, Jurusan, dan Prodi, penerapan penerimaan tenaga pendidik, kependidikan, dan calon mahasiswa baru sesuai dengan
aturan yang berlaku, meningkatkan layanan prima kepada masyarakat, manajamen tata kelola institusi yang sehat, mengembangkan kegiatan UKM
Mahasiswa, peningkatan mutu lulusan dan jejaring alumni. Strategi yang ditetapkan sangat efektif untuk mencapai tujuan, disusun berdasarkan
analisis yang sistematis, memiliki rentang waktu pencapaian yang jelas. Capaian dan indikator dari visi, misi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Baseline
No Sasaran Program / Indikator 2020 2021 2022 2023 2024
Target
Kegiatan
1. Meningkatnya lulusan tepat 1. Persentase lulusan tepat waktu 98,16% 82,00% 86,00% 86,00% 87,00% 87,00%
waktu
2. Meningkatnya 2. Persentase kelulusan 87% 80,00% 80,00% 81,00% 82,00% 82,00%
kelulusan uji Uji Kompetensi
kompetensi
3. Meningkatnya Lulusan 3. Persentase lulusan yang 79,60% 82% 85% 86% 87% 90%
dengan mendapatkan IPK ≥ 3.25
IPK ≥ 3.25

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 18


4. Meningkatnya n Persentase Pembelajaran 38,83% 38% 38% 39% 39% 40%
pembelajaran berbasis g berbasis e-learning
e_learn 4.
5. Pemantapan implementasi 5. Persentase kuliah 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kurikulum KBK berbasis learning
berstandar KKNI outcome
6. Meningkatkan nilai 6. Jumlah prodi yang 0 2 prodi 1 prodi 0 0 0
akreditasi institusi melaksanakan akreditasi
maupun prodi dengan nilai A
7. Meningkatkan sarana dan 7. Jumlah prasarana yang 1 unit 3 unit 2 unit 2 unit 1 unit 1 unit
prasarana mendukung proses diadakan dalam 1 tahun
TD-
PT
8. Jumlah sarana yang diadakan 300 unit 353 unit 360 unit 390 unit 400 unit 405 unit
dalam 1 tahun
8. Meningkatnya kegiatan 9. Jumlah kegiatan penelitian 83 judul 75 judul 90 judul 90 judul 90 judul 90 judul
penelitian oleh dosen yang dilakukan dosen dalam 1
tahun
9. Meningkatnya publikasi 10. jumlah karya ilmiah yang 1,58 1,71 1,75 1,8 1,8 1,82
karya ilmiah yang di dipublikasikan di jurnal
publikasikan dalam jurnal ilmiah dalam 1 tahun
ilmiah nasional /
internasional

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 19


10. Meningkatnya kegiatan 11. Jumlah kegiatan pengabdian 4 dusun 9 dusun 9 dusun 10 dusun 10 dusun 11 dusun
pengabdian kepada kepada masyarakat binaan binaan binaan binaan binaan binaan
masyarakat yang berbasis wilayah dalam 1
dilakukan dalam 1 tahun tahun
12. Persentasi kegiatan pengabdian 28 29 30 31 32
kepada masyarakat berbasis 27
hasil penelitian yang dilakukan
dalam 1 tahun
13. Jumlah pengabdian 5 5 10 15 20 25
masyarakat yang
dipublikasikan
11. Layanan Prima 14. Rasio dosen terhadap mahasiswa 01.17 01.20 01.20 01.19 01.19 01.18
15. Karya yang 30 30 35 40 45 50
diusulkan
mendapatkan HKI
16. Produk Inovasi yang dihasilkan 1 3 4 4 5 5
17. Persentase jumlah 5,43% 4,80% 5,00% 5,77% 6,30% 6,79%
Dosen berkualifikasi S3
18. Dosen yang berprestasi 1 3 3 4 4 5
Nasional dan Internasional
19. Indeks Kepuasan Masyarakat 3,20% 3,25 3,30 3,35 3,40 3,45
20. Persentase mahasiswa dari 1,00% 1,75% 1,80% 1,85% 1,90% 1,95%
masyarakat berpenghasilan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 20


rendah yang mendapat bantuan
dana pendidikan
21. Jumlah bantuan dana 150.000 175.000 200.000 225.000 250.000 275.000
pendidikan dari swasta (rb)
22. Peringkat pada Webometrik - 300 besar 250 besar 200 besar 150 besar 100 besar
23. Jumlah pendaftar mahasiswa 4.015 4.200 4.400 4.600 4.800 5.000
baru setiap tahun
12. Kinerja pengelolaan 24. Persentase pendapatan 33,81% 38,07% 39,76% 40,25% 43,01% 45,21%
keuangan efektif, PNBP terhadap biaya
efisien dan akuntabel operasional
25. Jumlah Pendapatan PNBP (rb) 34.023.148 36.000.000 40.849.325 41.777.455 42.726.95 43.126.955
5
26. Realisasi pendapatan dari 3.321.834 3.820.000 3.870.000 3.920.000 3.970.00 4.200.000
optimalisasi aset (khusus 0
satker PKBLU)
27. Persentase Penyelesaian 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Modernisasi Pengelolaan
Keuangan BLU (khusus
satker
PKBLU)
13. Terwujudnya 28. Tercapainya TPN dan WBBM ZI TPN TPN TPN dan WBBM WBBM
manajemen tata kelola WBBM
institusi yang sehat

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 21


29. Indeks Kepuasan Terhadap 3 3 3,05 3,10 3,15
Tata Kelola
14. Pengembangan prodi baru 30. Jumlah prodi baru 0% 3 2 2 2 2
15. Meningkatnya penyerapan 31. Persentase serapan lulusan di 61,00% 62% 64% 66% 68% 70%
lulusan di pasar kerja kurang pasar kerja kurang dari 6 bulan
dari 6 bulan
16. Meningkatnya penyerapan 32. Persentase serapan lulusan di 61% 65% 67% 72% 77% 82%
lulusan di pasar kerja kurang pasar kerja kurang dari 1
dari 1 Tahun Tahun
33. Persentase daftar tunggu 1,80% 2,00% 2,50% 2,75% 3,00% 3,25%
untuk siap diterima di pasar
kerja
17. Meningkatnya soft 34. Persentase Mahasiswa yang 45% 50% 60% 70% 80% 90%
skill dan kreatifitas mengikuti kegiatan soft skill
mahasiswa dan kreatifitas
35. Prestasi Mahasiswa 7 8 10 12 14 16
18. Meningkatnya kualifikasi 36. Jumlah SDM yang 0 8 8 9 10 10
SDM mengikuti pendidikan
melalui usaha-usaha berkelanjutan
terprogram oleh institusi
37. Persentase SDM yang 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mengikuti kegiatan
pengembangan diri

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 22


sesuai dengan tupoksi
38. Jumlah Dosen yang naik 1 2 3 4 5 6
ke jenjang Lektor Kepala
19. Meningkatnya kreatifitas 39. Jumlah orasi ilmiah dalam 1 2 2 5 5 5 5
SDM tahun
melalui pengembangan
suasana akademis yang
kondusif
40. Jumlah tenaga pendidik 40 40 45 50 55 60
sebagai narasumber tingkat
lokal,regional,nasional dan
internasional dalam 1 tahun
41. Jumlah dosen yang menjadi 40 40 45 50 55 60
anggota masyarakat bidang ilmu
tingkat nasional dan internasional
20. Meningkatkan kualitas 42. Jumlah penambahan MoU dalam 9 10 12 12 12 12
dan kuantitas MoU dan dan luar negeri
MoA baik dalam
maupun luar negeri
43. Jumlah penambahan MoA 3 3 3 3 3 3
dalam dan luar negeri
21. Meningkatkan kemampuan 44. Jumlah SDM yang 0 3 5 7 9 11
SDM berkomunikasi memiliki TOEFL

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 23


dalam bahasa (minimal 450)
Internasional
22. Tersedianya kapasitas 45. Tersertifikasinya labroratorium - - - 1 1 1
sarana yang
tersertifikasikan standar
Nasional
46. Tersertifikasinya - - 1 unit - 1 unit -
perpustakaan dan klinik (klinik) (perpustak
a an)
47. Terstandarisasinya Laboratorium - - - 1 Unit - -
komputer untuk CBT

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 24


b. Sumber daya yang dialokasikan meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, sistem
IT, pendanaan, kerjasama, dan kebijakan. Sumber daya manusia terdiri dari Direktur dan
jajarannya di tingkat UPPS (direktorat) dan Jurusan/prodi, Dosen, Tenaga Kependidikan,
Mahasiswa, Alumni, Sarana dan prasarana yang dimiliki yaitu ruang kelas, laboratorium
terpadu dan laboratorium sesuai keahlian jurusan/prodi, laboratorium bahasa dan mini theatre,
perpustakaan terpadu, ruang baca di setiap Jurusan/prodi, kantin, Asrama, klinik, mushola,
sarana olahraga. Sistem informasi untuk mendukung proses pembelajaran terdiri dari Vilep
Poltekkes Medan, Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru secara online, SIMAMA online, Sistem
Informasi Akademik Online (SIAO), FEEDER PDDIKTI, Sistem Informasi Perpustakaan
Online, OJS Poltekkes Medan, RevositoryPoltekkes Medan, SIM-EPK (Sistem Informasi
Manjemen Etik Penelitian Kesehatan), Logbook Online, Sistem informasi keuangan (BNI e-
collection, SPAN, SPRINT, E-Rekon, BIOS, E-monev, E-performance, Satu DJA, SIMAN),
Sistem informasi administrasi kepegawaian (SIMKA, PPK-PNS, SILK, SISTER), MoU dalam
dan luar negeri.
c. Mekanisme kontrol, dilaksanakan melalui kegiatan Audit Mutu Internal oleh Pusat
Penjaminan Mutu dalam bidang akademik dan SPI ( Sistim Pengawas Internal) dalam bidang
non akademik. Monitoring dan evaluasi terhadap capaian kinerja dilaksanakan oleh tim LAKIP
yang terdiri dari Direktur, Wadir, Kabag, Kasubag, Kapus, Kajur dan Kaprodi. Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi ini dilakukan setiap tahun. Adapun objek yang dinilai adalah
ketercapaian keseluruhan IKU dan IKT yang terjabar dalam Rencana Induk Pengembangan
dan Rencana Strategis yang berlaku. Mekanisme kontrol dari pencapaian VMTS di Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan dilakukan prosedur sebagai berikut: (1) membentuk tim pokja
perumus LAKIP (2) mengumpulkan data/ survei kepada pihak yang terlibat dalam
ketercapain IKU dan IKT, (3) melakukan analisa berdasarkan hasil survei yang telah
dilaksanakan, (5) melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk rencana tindak lanjut
berdasarkan hasil survei. Evaluasi ketercapaian IKU dan IKT didapatkan melalui distribusi
kuesioner baik offline maupun online yang telah dianalisa oleh tim dan hasilnya disajikan
dalam bentuk laporan LAKIP dimana kemudian disampaikan kepada Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan.

4. Indikator Kinerja Utama


Indikator Kinerja Utama Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan tertuang rencana
pengembangan jangka panjang berupa Rencana Induk Pengembangan (RIP) tahun 2009-
2023 dan direvisi dengan RIP 2020-2039, Rencana pengembangan jangka menengah berupa
rencana strategis (RENSTRA) tahun 2020-2024, dan Rencana pengembangan jangka pendek

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 25


berupa Rencana Operasional (RENOP) Tahun 2020. Berikut indikator kinerja utama dan
target tahun 2020:
a. Dalam tata kelola, rasio dosen terhadap mahasiswa adalah 1:18 Dosen tetap adalah Tenaga
Pengajar yang telah NIDN sesuai dengan borang BANPT dibanding total jumlah mahasiswa
tahun periode yang sama.
b. Lulusan: serapan lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan 62%, dengan masa tunggu untuk diterima
di pasar kerja 2%. Persentase serapan lulusan adalah persentase adalah serapan lulusan
Poltekkes yang bekerja di bidang kesehatan dan / atau sesuai bidangnya dalam 1 tahun (T-1)
dari keseluruhan lulusan pada tahun yang sama.
c. Dalam kegiatan pembelajaran: lulusan tepat waktu 82%, lulusan yang mendapat IPK ≥ 3,25
adalah 82%, pembelajaran berbasis e-learning 38%, kuliah berbasis learning outcome
100%.
d. Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat: kegiatan pengabdian kepada masyarakat
berbasis wilayah dalam satu tahun adalah 9 dusun binaan, kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam satu tahun ada 28, pengabdian
masyarakat yang dipublikasikan ada 5.
e. Karya yang diusulkan mendapatkan HaKI ada 30. Sesuai dengan UU No 28 Tahun 2014
dan UU No 14 Tahun 2001 dan PP RI No 37 Tahun 2009 tentang Dosen, dapat berupa Hak
Cipta dan Hak kekayaan Industri (Hak Paten, Hak Merek, Hak Desain Industri, Hak Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu, Hak Rahasia Dagang, Hak Indikasi).
f. Dalam Bidang penelitian: kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam satu tahun 75
judul, karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu tahun sebanyak 1,71.
g. Dosen berkualifikasi S3: 5,3%, jumlah dosen yang mengikuti pendidikan yang berkelanjutan
8 orang, dosen yang naik ke jenjang lektor kepala 2 orang, yang memiliki TOEFL minimal
450 adalah 14 orang.
h. Jumlah Dosen berprestasi Nasional dan Internasional berupa orasi ilmiah dalam 1 tahun 2
orang, tenaga pendidik sebagai narasumber 40 orang.
Indeks kepuasan masyarakat oleh pihak eksternal yang dilaksanakan sesuai dengan standar
(Peraturan Menpan-RB nomor 16 tahun 2014 tentang pedoman survey kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik) dengan sasaran stake holder sebesar 3,25.
Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat dana bantuan
pendidikan sebanyak 3%.
k. Kelulusan Uji Kompetensi mencapai 80%.
Prestasi mahasiswa yang mendapat penghargaan di tingkat internasional, nasional dan
regional mahasiswa adalah 7 (tujuh).
m. Pendapatan PNBP terhadap biaya operasional sebesar 38,07%.
n. Pendapatan PNBP dalam rupiah 36.000.000.000. Target pada kontrak kinerja minimal sesuai

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 26


dengan yang tercantum pada DIPA/APBN.
o. Pendapatan dari optimalisasi aset 3.820.000.000. BLU memiliki sistem informasi
penatausahaan PNBP (Bobot 20%).
p. Modernisasi pengelolaan keuangan BLU 100%.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan menetapkan indikator kinerja tambahan dalam
rencana strategis tahun 2020-2024 sebagai berikut :
a. Pembelajaran berbasis e-learning
Untuk tahun 2020 target yang ditetapkan 38% kegiatan pembelajaran sudah berbasis e-
learning. Capaiannya adalah 100%, karena adanya pandemi Covid 19. Beberapa
permasalahan yang didapatkan adalah kondisi geografik mahasiswa yang tinggal di berbagai
daerah, dan tidak semua mahasiswa mendapat sinyal internet yang baik, sehingga ada
beberapa mahasiswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, ditambah lagi
biaya internet untuk pembelajaran yang cukup mahal. Upaya perbaikan yang dilaksanakan
adalah memberikan bantuan kuota internet kepada semua mahasiswa termasuk para dosen.
b. Kegiatan pengabdian masyarakat berbasis wilayah
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempercepat pembangunan di desa. Setiap prodi
melaksanakan pengabdian masyarakat di wilayahnya masing-masing. Untuk tahun 2020
ditargetkan ada 9 desa binaan. Capaian yang diperoleh ada 10 desa binaan. Kegiatan ini
akan terus ditingkatkan dengan membina kerjasama lintas sektoral.
c. Kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penelitian
Target yang ditetapkan tahun 2020 adalah 28 kegiatan. Upaya perbaikan yang dilaksanakan
adalah menetapkan kebijakan bahwa setiap pengabdian masyarakat harus berbasis
penelitian, melaksanakan sosialisasi kepada dosen dan tenaga kependidikan.
d. Produk inovasi yang dihasilkan
Tahun 2020 ditargetkan 3 (tiga) produk inovasi. Upaya perbaikan yang dilaksanakan adalah
melaksanakan sosialisasi dan memberikan reward.
e. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan softskill dan kreatifitas
Untuk menghasilkan lulusan yang unggul, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti
kegiatan softskill dan kreatifitas berupa latihan dasar kepemimpinan, pelatihan kerja sesuai
kompetensi lulusan, pramuka.

6. Evaluasi Capaian Kerja


Pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan tertuang
dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Perguruan Tinggi (LAKIP).

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 27


Berikut capaian kinerja tahun 2020 :
a. Rasio dosen terhadap mahasiswa,
Rasio dosen terhadap mahasiswa yaitu 1 : 18, dengan formula realisasi =Jumlah dosen
NIDN tahun 2020 (226 orang): total jumlah mahasiswa tahun periode yang sama (4.025
orang). Realisasi = 226 : 4.025 atau 1:18. Capaian kinerja ini sudah mencapai standar rasio
dosen dan mahasiswa, sesuai dengan LAKIP dan standar penjaminan mutu. Direktorat
secara berkala melakukan analisis kebutuhan Dosen, khususnya untuk Prodi yang masih
kurang tenaga Dosennya. Untuk meningkatkan jumlah mahasiswa setiap tahun Poltekkes
Kemenkes Medan, mengadakan promosi penerimaan mahasiswa baru oleh seluruh sivitas
akademika membuka penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMDP, SIMAMA, dan KIP.

b. Serapan lulusan
Serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 1 tahun, Formula perhitungan realisasi = Jumlah
serapan lulusan ≤ 1 tahun : Jumlah lulusan tahun yang sama. Capaian realisasi sebesar 62%
telah mencapai target capaian realisasi LAKIP. Upaya peningkatan capaian realisasi
serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 1 tahun, melalui penjalinan kerja sama dengan
pengguna lulusan, mengembangkan jejaring informasi mengenai lowongan pekerjaan di
berbagai wadah alumni melalui media sosial, dan melalui program pemerintah Nusantara
Sehat.
c. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun
Capaian kegiatan pengabdian masyarakat berbasis wilayah pada tahun 2020 ada 10 wilayah,
yaitu: Desa Cinta Rakyat, Desa Sei Limbat, Desa Percut, Desa Saentis, Desa Amplas,
Kelurahan Lau Cih, Desa Cinta Damai, Kecamatan Selesai, Desa Bandar Khalifah,
Kecamatan Medan Tuntungan. Formula capaian = Realisasi / Target x 100% x bobot (90%).
Capaian ini telah melebihi dari target yang ditetapkan. Ketercapaian ini karena pengabdian
masyarakat berbasis penelitian yang dilakukan pada wilayah binaan, sehingga
pengembangan desa binaan bertambah setiap tahunnya.
d. Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HaKI
Capaian realisasi Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HaKI, mencapai 62 HaKI
dari Target HaKI ditahun 2020 sebanyak 30 HaKI, pencapaian dapat melebihi target sangat
didukung oleh sosialisasi pendaftaran HaKI secara online, adanya dukungan dana dalam
pendaftaran HaKI dari institusi, dan adanya reward bagi dosen yang telah memiliki HaKI.
e. Jumlah Penelitian yang dipublikasikan didalam 1 tahun.
Capaian penelitian yang dipublikasikan dalam 1 tahun telah mencapai target. Penelitian
dipublikasikan di Jurnal internasional bereputasi 8 jurnal, internasional 18 Jurnal, nasional
terakreditasi 44, Prosiding ada 1, jurnal nasional/ISSN 23, total ada sebanyak 94 penelitian
yang dipublikasi.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 28


f. Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun.
Realisasi capaian kegiatan penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun mencapai 96 judul dan
telah mencapai target, terdiri dari penelitian mandiri 36, penelitian dosen pemula 19,
penelitian berbasis kompetensi 4, penelitian kerjasama dalam negeri 3, penelitian terapan
unggulan 34. Realisasi capaian telah melampaui karena kegiatan penelitian ini didukung
oleh dana yang disediakan BOPTN, merupakan wujud pelaksanaan Tri Darma Perguruan
Tinggi, dan masuk dalam salah satu indikator penilaian kinerja dosen.

g. Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3.

Capaian jumlah dosen berkualifikasi S3 pada tahun 2020 adalah 5,3 % sudah mencapai target
yang ditetapkan dalam renstra yaitu sebesar 4,80%. Dosen yang berkualifikasi S3 akan terus
ditingkatkan. Upaya pengembangan Dosen berkualifikasi S3 adalah dengan mengusulkan
peningkatan dana pendidikan dan penelitian/disertasi bagi dosen TUBEL, memotivasi dosen untuk
melanjutkan pendidikan terutama yang umurnya masih memenuhi syarat untuk TUBEL.

h. Dosen yang berprestasi nasional dan internasional

Capaian jumlah dosen yang berprestasi nasional dan internasional Poltekkes Medan ada 14
orang. Capaian ini sesuai dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2020 dan juga sesuai
dengan target yang ditetapkan pada renstra. Upaya peningkatan pengembangan pencapaian
dosen yang berprestasi nasional dan internasional adalah dengan sosialisasi berbagai
perlombaan dan kegiatan melalui media sosial yang dapat meningkatkan motivasi dosen
untuk lebih berprestasi dan meningkatkan kepercayaan diri dosen untuk mau mengikuti
kegiatan-kegiatan nasional dan internasional.

i. Indeks kepuasan masyarakat.

Capaian realisasi indeks kepuasan masyarakat tahun 2020 adalah 3,46 dari target yang
ditetapkan sebesar 3,25. Realisasi ini telah melampaui target yang ditetapkan pada
Renstra.Upaya penilaian kepuasan masyarakat pada Poltekkes Medan dilakukan dengan
melakukan survei kepuasan di masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah dengan
meningkatkan layanan kepada masyarakat, seperti adanya Klinik BPJS, pembayaran uang
kuliah secara online, adanya web Poltekkes Medan, adanya SIAO, waktu tunggu lulusan
untuk bekerja rata-rata ≤ 1 tahun.

j. Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat


bantuan dana pendidikan.

Capaian realisasi mahasiswa penerima bantuan dana pendidikan di tahun 2020 tercapai yaitu
3.0%, dengan rincian sebagai berikut: bantuan dana terdampak covid-19 (102 orang),
bantuan dana Gakin (68 orang), Bantuan Tubel Gakin (23 orang), dan bantuan dana dari

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 29


Laznas BSM (57 orang). Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan bantuan dana
pendidikan dengan mengupayakan kemitraan dari institusi lain untuk memperoleh bantuan
pembiayaan bagi mahasiswa, dan meningkatkan pendapatan BLU dengan optimalisasi aset.

k. Persentase kelulusan uji kompetensi.


Capaian kelulusan Uji kompetensi di tahun 2020 adalah 75,24%. Hal ini belum sesuai
dengan target yang ditetapkan pada Renstra tahun 2020 yaitu 80%. Penyebabnya adalah
tidak berjalannya kegiatan PKL/PBL bagi mahasiswa selama masa pandemi Covid-19, tidak
optimalnya pelaksanaan belajar mengajar yang dilaksanakan secara daring.

l. Jumlah mahasiswa yang mendapat penghargaan di tingkat Internasional, nasional


dan regional Prov/Kab/Kota).

Pada tahun 2020 ini ditetapkan target 8 penghargaan, 4 tingkat nasional dan 2 tingkat
provinsi dan 2 tingkat kab/kota. Realisasi di tahun ini 10 tingkat nasional, 2 tingkat provinsi
dan 2 tingkat kab/kota. Target yang ditetapkan pada Renstra sebesar 8 (tidak ditentukan
tingkatnya) dan target ini sudah dilampaui yaitu berjumlah 14 penghargaan. Upaya
peningkatan prestasi mahasiswa dengan memberikan kesempatan kepada seluruh
mahasiswa, memberikan informasi dan memfasilitasi dalam mempersiapkan diri untuk
perlombaan.

m. Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional


Persentase pendapatan BLU pada tahun ini sebesar Rp. 41.209.208.591, sedangkan biaya
operasional sebesar Rp. 81.945.969.825. Realisasi = (41.209.208.591/81.945.969.825) x
100% = 50,3%. Capaian realisasi pendapatan PNPB terhadap biaya operasional telah
mencapai target. Upaya pengembangan persentase pendapatan PNBP terhadap biaya
operasional adalah agar lebih selektif dalam perencanaan biaya operasional, serta melakukan
optimalisasi aset seperti penyewaan aula, asrama, penyewaan ATM, sewa kantin,
Poltekmart, Poltekqua, klinik, laboratoeium bahasa, Etical Clearence, dan jasa profesi.

n. Jumlah pendapatan PNBP (dalam Rupiah)


Formula perhitungan realisasi pendapatan BLU pada tahun ini sebesar Rp 41.209.208.591,
ditetapkan pada Renstra yang nilainya sama dengan target tahun ini sebesar
Rp.36.000.000.000, maka target tercapai. Upaya peningkatan capaian target adalah dengan
optimalisasi aset seperti penyewaan aula, asrama, penyewaan ATM, sewa kantin,
Poltekmart, Poltekqua, klinik, laboratoeium bahasa, Etical Clearence, dan jasa profesi.

o. Realisasi pendapatan dari optimalisasi asset (khusus satker PKBLU).


Definisi operasional Realisasi pendapatan dari optimalisasi asset (khusus satker PKBLU)
adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil pengelolaan aset baik aset tetap maupun asset

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 30


lancar pada BLU meliputi pelaksanaan pengelolaan asset BLU dan pelaksanaan pengelolaan
aset pihak lain (Bobot 80%). BLU memiliki sistem informasi penatausahaan PNBP (Bobot
20%). Formula perhitungan realisasi adalah pendapatan BLU dari optimalisasi aset. Capaian
IKU = (realisasi/target) x 80%+20% [jika memiliki SIP PNBP] x bobot IKU (90%).

Poltekkes Medan telah memiliki SIP PNBP dari BNI. Target pendapatan BLU dari
optimalisasi asset pada tahun ini sebesar Rp.2.817.000.000,sedangkan realisasi sebesar
Rp.2.820.925.022. Realisasi = (2.820.925.022/2.817.000.000) x (80%+20%) x 90% = 90%.
Jika dibandingkan degan capaian tahun sebelumnya sebesar 114, 64% (4.012.570.094 dari
target 3.500.000.000), maka capaian di tahun 2020 dari sisi nominal mengalami penurunan.
Tetapi jika dari sisi capaian target ada peningkatan (3,36%). Akar masalah yang merupakan
salah satu penyebab menurunnya realisasi adalah kondisi pandemi Covid-19. Jika
dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada Renstra sebesar 3.820.000.000, maka
belum mencapai target. Upaya peningkatan capaian target adalah dengan optimalisasi aset
seperti penyewaan aula, asrama, penyewaan ATM, sewa kantin, Poltekmart, Poltekqua,
klinik, laboratorium bahasa, pengurusan Etical Clearence, dan jasa profesi, Laboratorium
Terpadu, dan peningkatan jumlah mahasiswa baru setiap tahunnya.

p. Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU

1) Publikasi BLU kepada masyarakat (Misalnya : penggunaan istilah BLU pada website,
identitas gedung,dll)

2) BLU membuat inovasi layanan yang memberi dampak efisiensi dan peningkatan kualitas
layanan BLU.

3) BLU mengisi data profil, layanan dan keuangan periode 2015-2020 pada BIOS secara
lengkap dan tepat waktu

4) BLU mengisi menindaklanjuti rekomendasi monev tahun sebelumnya dan mengisi


tindaklanjut tersebut pada BIOS

5) Penggunaan modul Office Automation

6) Komputerisasi prosedur penerimaan PNBP hingga belanja PNBP

7) BLU Mempunyai website yang representative dan up to date

8) Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU telah mencapai target.

7. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak lanjut


Pemosisian, Politeknik kesehatan Kemenkes Medan berada dalam pertumbuhan, memiliki
kekuatan internal yang cukup besar, memiliki kesempatan yang cukup besar dimana jumlah
dosen ada 226 orang dengan tingkat pendidikan S3: 12 orang, S2: 214 orang, Lektor kepala:

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 31


45 orang, Lektor: 99 orang, jumlah mahasiswa 4025 orang, memiliki MOU luar negeri,
MOU dalam negeri dan merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Sumatera Utara.
Pada Kriteria Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi terdapat 16 Indikator Kinerja Utama, dan
ada 2 indikator yang belum mencapai target:
a) Belum tercapainya target persentase kelulusan uji kompetensi. Akar masalah: kurang
maksimal pencapaian kompetensi pada kegiatan PKL/PBL bagi mahasiswa selama
masa pandemi Covid-19 karena dilakukan secara daring, dan tidak optimalnya proses
belajar mengajar secara daring. Rencana perbaikan dan pengembangan dalam upaya
peningkatan capaian kelulusan uji kompetensi adalah sosialisasi kepada dosen dalam
pembuatan soal ujian sesuai standar ukom, melaksanakan Try Out Uji Kompetensi, dan
memberikan bimbingan teknis kepada mahasiswa terhadap soal ujian kompetensi
nasional.
b) Realisasi pendapatan dari optimalisasi asset (khusus satker PKBLU) belum mencapai
target. Akar masalah: kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan menurunnya
realisasi anggaran. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada Renstra
sebesar 3.820.000.000, maka belum mencapai target. Rencana perbaikan dan
pengembangan: dilakukan dengan optimalisasi aset seperti penyewaan aula, asrama,
penyewaan ATM, sewa kantin, Poltekmart, Poltekqua, klinik, laboratorium bahasa,
Etical Clearence, dan jasa profesi, Laboratorium Terpadu, dan peningkatan jumlah
mahasiswa baru setiap tahunnya.

Kriteria 2 TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERJA


SAMA
1. Latar Belakang
Sistem pengelolaan perguruan tinggi yang dituangkan dalam PP No. 4 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan perguruan tinggi termasuk diantaranya adalah Tata
Pamong, kepemimpinan, sistem penjaminan mutu, dan kerjasama. Poltekkes kemenkes medan
dalam melaksanakan tata pamong yang baik, telah menyusun suatu Statuta nomor
HK.02.03/000/0054/2021 yang menjabarkan tentang Susunan Organisasi dan tata laksana yang
terdiri atas Dewan pertimbangan (dewas), Senat, Direktur, Wakil Direktur, Bagian dan/atau
Subbagian, Jurusan/Prodi, Pusat, Unit, dan Satuan Pengawas Internal. Poltekkes kemenkes
medan juga telah menjadi sebuah badan layanan umum (BLU) yang memiliki unit pengelola
usaha. Sistem penjaminan mutu dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika yang dikoordinir
oleh kepala pusat (Kapus) penjaminan mutu dan membawahi koordinator sistem penjaminan
mutu internal (SPMI) untuk menjamin penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi yang

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 32


bermutu melalui kegiatan audit mutu internal untuk bagian akademik dan non akademik
melalui sistem pengawas internal. Poltekkes Kemenkes Medan juga menjalin kerjasama
dengan instansi dalam negeri dan luar negeri untuk menjamin kualitas lulusan yang siap pakai
dan dapat bersaing di dunia kerja.
Sistem tata pamong dan tata kelola yang dijalankan oleh Poltekkes Kemenkes Medan
bertujuan untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan yang bermutu sesuai dengan standar
nasional perguruan tinggi sehingga dihasilkan lulusan yang kompeten. Rasional dan Strategi
Pencapaian Tata Kelola. Dalam menjalankan Sistem tata pamong dan tata kelola, Poltekkes
Kemenkes Medan telah menyusun standar Tata Pamong dan Tata kelola dengan nomor
SPMI/STD-030 dan juga mengacu kepada Permenpan RB nomor 35 tahun 2012 tentang
pedoman penyusunan standar operasional prosedur administrasi pemerintahan yang bertujuan
untuk tercapainya sistem tata pamong dan tata kelola yang menganut sistem good goverment .
Penyelenggaraan tata pamong pada UPPS di Poltekkes Kemenkes juga dilengkapi dengan
struktur organisasi yang bertujuan untuk keefektifan penyelenggaraan organisasi pada UPPS
dengan ditetapkannya SK Ortala tentang Pejabat pada Direktorat Kesehatan Kemenkes Medan
Nomor KP.04.04/00/02.03/1485/2020 tentang kelengkapan struktur organisasi dan keefektifan
penyelenggaraan organisasi pada UPPS seperti terlihat pada skema ortala di bawah ini:

Gambar 1. Skema Ortala Poltekkes Kemenkes Medan 2020

Tugas dan Uraian Tugas tahun 2019-2024

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 33


1. Direktur
- Menetapkan Visi dan Misi Politeknik Kesehatan.
- Menetapkan Rencana empat tahun Politeknik Kesehatan.
- Menetapkan Usulan Program dan anggaran tahunan Poltekkes bersumber APBN dan
sumber lainnya yang sah.
- Menetapkan kinerja Poltekkes.
- Menetapkan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Poltekkes.
- Menetapkan pengendalian pengelolaan barang milik negara berdasarkan Sistem
Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN).
- Menetapkan pengendalian pengelolaan keuangan negara berdasarkan Sistem Akuntansi
Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).
- Melaksanakan pembinaan staf dengan cara mengkoordinasikan dan mengendalikan
pelaksanaan tugas di lingkungan Poltekkes agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan
lancar, tepat waktu dan tepat guna.
- Menetapkan Statuta penyelenggaraan program pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Mengusulkan anggota Senat ke Badan PPSDM Kes.
- Menetapkan Program Kerja Senat.
- Menetapkan Laporan hasil kerjasama Poltekkes dalam hal peningkatan mutu
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
- Menetapkan laporan hasil kerjasama Poltekes dalam hal penyerapan dan pendayagunaan
lulusan Poltekkes.
- Menetapkan Usulan pengembangan kelembagaan Poltekkes.
- Menetapkan Usulan pengembangan SDM di lingkungan Poltekkes.
- Menetapkan Kebijakan Direktur tentang pengembangan kecakapan dan kepribadian civitas
akademika, alumni dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pembinaan civitas
akademika.
- Menetapkan Kebijakan Direktur tentang pelaksanaan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan pada Poltekkes secara terpadu.
- Menetapkan Kebijakan Direktur di bidang pembinaan kemahasiswaan dan registrasi
mahasiswa secara terpadu dalam rangka peningkatan manajemen terpadu Poltekkes.
- Menetapkan Kebijakan Direktur tentang pelaksanaan Unit Litbang dan Unit Penunjang
secara terpadu, dalam rangka peningkatan manajemen terpadu Poltekkes.
- Menetapkan Kebijakan Direktur tentang muatan kurikulum, kalender akademik, daftar
mata kuliah dan dosen, penentuan pokok bahasan dan bahan ajar, daftar mahasiswa, Kartu
RencanaStudi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), Ujian Akhir Semester (UAS), Ujian Akhir
Program (UAP), Praktek Kerja Lapangan (PKL), kelulusan, transkrip ijazah, pembimbing

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 34


praktek, cuti, perpindahan dan pemberhentian mahasiswa.
- Menetapkan Kebijakan Direktur tentang kegiatan kemahasiswaan (sipensimaru,
Pengenalan Program Studi Mahasiswa (PPSM), bimbingan konseling dan akademik,
Kepaniteraan (ucap janji mahasiswa), kartu mahasiswa, wisuda, dies natalis, promosi dan
pemasaran, alumni, organisasi mahasiswa, ekstra kurikuler, bakti sosial, penghargaan,
kesejahteraan mahasiswa, sanksi, daftar penyerapan lulusan) dalam rangka tertib
administrasi di lingkungan Poltekkes.
- Menetapkan Surat Keputusan yang terkait dengan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi di
Poltekkes.
- Menetapkan Kebijakan Direktur di bidang administrasi umum, keuangan dan
kepegawaian.
- Menetapkan Usulan Direktur tentang pengadaan pegawai, mutasi pegawai,
pemberhentiandan pensiun pegawai Poltekkes untuk disampaikan kepada Kepala Badan
PPSDM Kesehatan.
- Menetapkan Kebijakan Direktur tentang strategi system penjaminan mutu sesuai Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Poltekkes.
- Menetapkan Usulan/ Keputusan pemberian penghargaan bagi Pegawai dan mahasiswa
berprestasi
- Mengusulkan calon peserta Tugas Belajar dan Izin Belajar untuk disampaikan kepada
Kepala Badan PPSDM Kesehatan
- Menetapkan SK Direktur tentang pengangkatan, mutasi dan pemberhentian jabatan
dilingkungan Poltekkes (Selain jabatan struktural).
- Mengendalikan pengelolaan Sistem Informasi Kepegawaian dilingkungan Poltekkes.
- Menetapkan usulan pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan, perbaikan dan penghapusan
barang milik/kekayaan negara di lingkungan Poltekkes untuk disampaikan kepada Kepala
Badan PPSDM Kesehatan.
- Menetapkan usulan akreditasi institusi dan sertifikasi Dosen
- Menindak lanjuti hasil temuan LHP di lingkungan Poltekkes
- Menetapkan laporan berkala (bulanan, triwulanan, tahunan/LAKIP) dan rutin Poltekkes.
- Menetapkan laporan eksekutif Poltekkes.
- Menetapkan DP3 pegawai yang telah dilakukan penilaian.
- Melaksanaan tugas kedinasan lainnya

2. DEWAS
- Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan
mengenai Rencana Strategis, Rencana Bisnis Perguruan Tinggi, dan Rencana Anggaran

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 35


Pendapatan dan Belanja yang diusulkan oleh Direktur
- Mengawasi, memantau, dan mengevaluasi perkembangan kegiatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kelas I
- Memberikan nasihat kepada Direktur dalam melaksanakan Pengelolaan Institusi
- Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan Institusi
- Melaporkan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan apabila terjadi gejala
menurunnya kinerja Institusi.
3. Kepala Satuan Pengawas Internal
- Melaksanakan audit, analisa, pengawasan, pemeriksaan, pengujian dan penilaian terhadap
manajemen Poltekkes menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Melakukan audit, analisa, pengawasan, pemeriksaan, pengujian dan penilaian atas
keuangan, sumber daya manusia, pengembangan, sarana-prasarana dan aset fisik dan non
fisik, pengadaan/ perbelanjaan barang dan jasa, operasional, teknologi informasi dan
kounikasi dan obyek lain atas pengarahan Direktur.
- Melakukan audit, analisa, pengawasan, pemeriksaan, pengujian dan penilaian terhadap
kesesuaian dan ketaatan unit kerja terhadap peraturan perundangan.
- Melakukan audit, analisa, pengawasan, pemeriksaan, pengujian dan penilaian terhadap
efisiensi dan efektifitas sistem, prosedur, dan rencana dan implementasi kegiatan-kegiatan.
- Melakukan audit, analisa, pengawasan, pemeriksaan, pengujian dan penilaian atas laporan
berkala unit-unit kerja dan/atau sub-sub sistem internal unit kerja.
- Melakukan audit, analisa, pengawasan, pemeriksaan, pengujian dan penilaian atas
perencanaan, implementasi dan laporan dari setiap unit kerja dan/atau sub-sub system
internal unit kerja.
- Melakukan moitoring dan evaluasi atas hasil-hasil Analisa dan temuan audit, pengawasan
dan pemeriksaan.
- Menyampaikan saran perbaikan terhadap kebijakan pimpinan dan perencanaan dan
implementasi kegiatan unit kerja.
- Menyampaikan hasil audit, analisa, pengawasan dan pemeriksaan termasuk audit kepada
Direktur.
- Melaksanakan Tugas khusus dalam lingkup system pengendalian internal yang di tugaskan
oleh Direktur.
- Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh atasan berdasarkan arahan, penugasan, dan
lain-lain yang terkait dengan kedinasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan Tugas.
4. Wadir I
- Menyusun Rancangan rencana empat tahunan Poltekkes di bidang pendidikan, penelitian

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 36


dan pengabdian kepada masyarakat.
- Menyusun Rancangan usulan program dan anggaran tahunan di bidang pendidikan,
penelitian dan pengabmas yang bersumber APBN dan sumber lainnya yang sah.
- Menyusun Rancangan penetapan kinerja Poltekkes di bidang pendidikan, penelitian dan
Pengabmas.
- Menyusun Rancangan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Poltekkes di bidang
pendidikan, penelitian dan pengabmas berdasarkan rencana program dan alokasi anggaran
yang telah ditetapkan untuk disampaikan kepada Direktur.
- Menyusun Rancangan statuta penyelenggaraan akademik program pendidikan, serta
penelitian dan pengabmas pada Poltekkes untuk disampaikan kepada Direktur.
- Menyusun Rancangan kebijakan Direktur di bidang penyelenggaraan pendidikan,
penelitian dan pengabmas pada Jurusan, Pusat dan Unit di lingkungan Poltekkes secara
terpadu untuk disampaikan kepada Direktur.
- Menyusun bahan kerjasama Poltekkes dalam hal peningkat`an mutu penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabmas.
- Menyusun rancangan kebijakan Direktur di bidang penyelenggaraan pendidikan,
penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat pada Jurusan dan Unit di
lingkungan Poltekkes secara terpadu, untuk disampaikan kepada Direktur.
- Menyusun Rancangan kebijakan Direktur tentang strategi sistem penjaminan mutu sesuai
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
- Menyusun Rancangan kebijakan Direktur tentang muatan kurikulum, kalender dan
peraturan akademik, daftar mata kuliah dan dosen, penentuan pokok bahasan dan bahan
ajar, daftar mahasiswa, Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), Ujian Akhir
Semester (UAS), Praktek Kerja Lapangan (PKL), kelulusan, transkip ijazah, pembimbing
praktek, cuti perpindahan dan pemberhentian mahasiswa, juknis pelatihan, seminar, dan
naskah kerjasama pada Poltekkes, dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pendidikan
di lingkungan Poltekkes.
- Menyusun rancangan kebijakan Direktur tentang pelaksanaan akademik, kebebasan
mimbar akademik dan otonomi keilmuan pada Poltekkes untuk disampaikan kepada
Direktur.
- Melaksanakan seleksi akademik calon Tugas Belajar untuk disampaikan ke Direktur.
- Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabmas pada Jurusan, Prodi, Pusat dan Unit di Lingkungan Poltekkes.
- Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat pada Jurusan, Prodi, Pusat dan Unit dilingkungan Poltekkes.
- Menyusun Laporan berkala (bulanan, triwulanan, tahunan)/rutin untuk disampaikan kepada
Direktur.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 37


- Menyusun Rancangan laporan eksekutif Poltekkes di Lingkup Wadir I.
- Melakukan evaluasi dan penilaian Kasubbag Akademik dan Ketua Jurusan.
- Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh Direktur dalam rangka kelancaran
pelaksanaan Tugas
5. Wadir II
- Menyusun Rancangan rencana empat tahunan Poltekkes.
- Menyusun Rancangan rumusan usulan program dan anggaran Poltekkes yang bersumber
dari APBN dan sumber lainnya yang sah.
- Menyusun rancangan statuta pelaksanaan kegiatan keuangan, kepegawaian dan
administrasi umum.
- Menyusun rancangan penetapan kinerja Poltekkes.
- Menyusun rancangan RPK Poltekkes di bidang pelayanan keuangan, kepegawaian dan
administrasi umum Poltekkes.
- Menyusun rumusan RPK Poltekkes.
- Koordinasi pengelolaan barang milik negara berdasarkan Sistem Manajemen Akuntansi
Barang Milik Negara (SIMAKBMN).
- Koordinasi pengelolaan keuangan negara berdasarkan Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran (SAKPA).
- Menyusun Rancangan usulan anggota senat ke Badan PPSDM Kesehatan
- Menyusun Rancangan program kerja Senat Poltekkes untuk disampaikan kepada Direktur.
- Menyusun Rancangan kebijakan Direktur di bidang keuangan, kepegawaian dan
administrasi umum Poltekkes.
- Menyusun Rancangan usulan Poltekkes tentang pengadaan pegawai, mutasi pegawai,
pemberhentian dan pensiun pegawai.
- Menyusun Rancangan usulan pengembangan SDM dilingkungan Poltekkes.
- Menyusun Rancangan kebijakan Direktur tentang system penjaminan mutu di bidang
keuangan, kepegawaian dan administrasi umum Poltekkes.
- Melaksanakan seleksi administrasi calon Tugas Belajar berdasarkan usulan dari Wadir I
untuk disampaikan kepada Direktur.
- Menyusun rancangan usulan pengadaan barang dan jasa pemeliharaan, perbaikan dan
penghapusan barang milik/kekayaan negara di lingkungan Poltekkes secara terpadu.
- Menyusun laporan hasil pembinaan pengelolaan system informasi kepegawaian Poltekkes.
- Menyusun rancangan Surat Keputusan yang terkait dengan kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi di Poltekkes untuk disampaikan kepada Direktur.
- Menyusun rancangan SK Direktur Poltekkes tentang pengangkatan, mutasi dan
pemberhentian Jabatan dilingkungan Poltekkes (selain Jabatan struktural) untuk
disampaikan kepada Direktur.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 38


- Menyusun rancangan usulan Direktur tentang pengadaan, pengembangan, mutasi pegawai
ke luar lingkungan Poltekkes, serta pengembangan pegawai, pemberhentian dan pensiun
pegawai poltekkes untuk disampaikan kepada Direktur.
- Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan
perbaikan sarana penunjang di lingkungan Poltekkes secara terpadu.
- Menyusun laporan Mutasi Barang Inventaris Poltekkes untuk disampaikan kepada
Direktur.
- Menindaklanjuti LHP sesuai dengan permasalahannya.
- Menyusun laporan berkala (bulanan, triwulan, tahunan)/rutin pelaksanaan kegiatan Wadir
II untuk disampaikan kepada Direktur.
- Menyusun rancangan laporan berkala (bulanan, triwulan, tahunan/LAKIP)/rutin Poltekkes
untuk disampaikan kepada Direktur.
- Menilai kinerja Kasubbag Keuangan dan BMN dan Kasubbag Kepegawaian dan Umum
dengan mengevaluasi hasil pelaksanaan Tugas kedalam SKP.
- Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh Direktur berdasarkan arahan, penugasan dan
lain-lain yang terkait dengan kedinasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan Tugas
6. Wadir III
- Menyusun Rancangan rencana empat tahunan Poltekkes di bidang pembinaan dan layanan
mahasiswa.
- Menyusun rancangan usulan rencana program dan anggaran tahunan di bidang pembinaan
dan layanan mahasiswa Poltekkes yang bersumber APBN dan sumber lainnya yang sah.
- Menyusun rancangan penetapan kinerja Poltekkes dibidang pembinaan dan layanan
mahasiswa di lingkungan Poltekkes.
- Menyusun rancangan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Poltekkes di bidang pembinaan
dan layanan mahasiswa di lingkungan Poltekkes.
- Menyusun rancangan statuta penyelenggaraan program pembinaan pengabmas dan
pemberian layanan kepada mahasiswa serta alumni.
- Menyusun bahan kerjasama Poltekkes dalam hal penyerapan dan pendayagunaan lulusan
Poltekkes.
- Menyusun rancangan kebijakan Direktur tentang pengembangan kecakapan dan
kepribadian civitas akademika/mahasiswa, alumni dan pengabdian masyarakat.
- Menyusun rancangan kebijakan Direktur tentang pelaksanaan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan pada Poltekkes secara terpadu.
- Menyusun rancangan kebijakan Direktur di bidang pembinaan kemahasiswaan dan
registrasi mahasiswa.
- Menyusun rancangan kebijakan Direktur tentang kegiatan kemahasiswaan (sipensimaru,
Pengenalan Program studi Mahasiswa (PPSM), bimbingan konseling dan akademik,

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 39


kepaniteraan (ucap janji mahasiswa), kartu mahasiswa, wisuda, dies natalis, promosi dan
pemasaran, alumni, organisasi mahasiswa, ekstra kurikuler, bakti sosial, penghargaan,
kesejahteraan mahasiswa, sanksi, daftar penyerapan lulusan.
- Menyusun rancangan kebijakan Direktur tentang penggunaan Perpustakaan, Unit
Teknologi Informasi, dan Instalasi Instalasi secara terpadu.
- Menyusun laporan hasil pembinaan dan pengendalian pelaksanaan layanan mahasiswa
serta alumni Poltekkes.
- Menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembinaan dan
layanan mahasiswa Poltekkes.
- Laporan berkala (bulanan, triwulanan, tahunan dan) / rutin pelaksanaan kegiatan Wadir III.
- Menyusun rancangan laporan LAKIP / rutin Poltekkes dilingkup Wadir III.
- Menilai kinerja Kepala Unit Penunjang dengan mengevaluasi hasil pelaksanaan Tugas
SKP.
- Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh Direktur berdasarkan arahan, penugasan dan
lain-lain yang terkait dengan kedinasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan Tugas.
7. Kepala Bagian Akademik dan Umum
- Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran kegiatan
Poltekkes;
- Penyiapan bahan administrasi akademik;
- Penyiapan bahan pelaksanaan administrasi kerja sama;
- Pelaksanaan urusan administrasi kemahasiswaan dan alumni;
- Pengelolaan data dan informasi;
- Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
- Pelaksanaan urusan keuangan;
- Pengelolaan barang milik negara dan administrasi, pengadaan barang dan jasa
- Penataan organisasi dan tata laksana
- Pelaksanaan urusan kepegawaian;
- Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
- Pelaksanaan urusan tata persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan Poltekkes
8. Kepala Sub Bag. Akademik
- Melakukan penyusunan Rencana Aksi kegiatan Poltekkes berdasarkan Rencana Aksi
Program Badan PPSDM Kesehatan untuk mengarahkan penyusunan rencana operasional.
- Melakukan penyusunan rencana kinerja tahunan Poltekkes sebagai pedoman pelaksanaan
tugas.
- Mengoordinasikan pelaksanaan tugas kepada JF/JP sesuai tugas dan tanggung jawabnya
untuk kelancaram pelaksanaan tugas
- Melakukan penyiapan bahan administrasi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 40


agar pekerjaan terlaksana secara efektif dan efisien.
- Melakukan penyiapan bahan pengelolaan data dan informasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku agar pekerjaan terlaksana secara efektif dan efisien.
- Menyusun laporan di bidang administrasi akademik sesuai prosedur dan peraturan yang
berlaku untuk pertanggung jawaban kinerja dan pertimbangan pimpinan.
- Membina bawahan dan hubungan kerja di lingkungan Subbagian Administrasi Akademik
berdasarkan kompetensi bawahan agar diperoleh kinerja yang diharapkan.
- Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan
9. Kepala Subbagian Kemahasiswaan, alumni dan Kerja
- Melakukan penyusunan Rencana Aksi kegiatan Poltekkes berdasarkan Rencana Aksi
Program Badan PPSDM Kesehatan untuk mengarahkan penyusunan rencana operasional
- Melakukan penyusunan rencana kinerja tahunan Poltekkes sebagai pedoman pelaksanaan
tugas
- Mengoordinasikan pelaksanaan tugas kepada JF/JP sesuai tugas dan tanggung jawabnya
untuk kelancaran pelaksanaan tugas
- Melakukan penyiapan bahan urusan administrasi kemahasiswaan dan alumni sesuai
dengan peraturan yang berlaku agar pekerjaan terlaksana secara efektif dan efisien
- Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan administrasi kerja sama sesuai dengan peraturan
yang berlaku agar pekerjaan terlaksana secara efektif dan efisien
- Melakukan pengelolaan data dan informasi sesuai dengan peraturan yang berlaku agar
pekerjaan terlaksana secara efektif dan efisien
- Menyusun laporan di bidang administrasi kemahasiswaan, alumni dan kerja sama sesuai
prosedur dan peraturan yang berlaku untuk pertanggung jawaban kinerja dan pertimbangan
pimpinan
- Membina bawahan dan hubungan kerja di lingkungan Subbag Administrasi
Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama berdasarkan kompetensi bawahan agar diperoleh
kinerja yang diharapkan
- Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
10. Kepala Subbagian Keuangan dan BMN
- Melakukan penyusunan Rencana Aksi kegiatan Poltekkes berdasarkan Rencana Aksi
Program Badan PPSDM Kesehatan untuk mengarahkan penyusunan rencana operasional
- Melakukan penyusunan rencana kinerja tahunan Poltekkes sebagai pedoman pelaksanaan
tugas
- Mengoordinasikan pelaksanaan tugas kepada JF/JP sesuai tugas dan tanggung jawabnya
untuk kelancaran pelaksanaan tugas
- Melakukan penyiapan bahan urusan keuangan dan pengelolaan barang milik negara sesuai
dengan peraturan yang berlaku agar pekerjaan terlaksana secara efektif dan efisien.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 41


- Melakukan penyiapan bahan administrasi pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
peraturan yang berlaku agar pekerjaan terlaksana secara efektif dan efisien.
- Melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan sesuai dengan peraturan
yang berlaku agar pekerjaan terlaksana secara efektif dan efisien.
- Menyusun laporan di bidang Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) sesuai prosedur
dan peraturan yang berlaku untuk pertanggung jawaban kinerja dan pertimbangan
pimpinan.
- Membina bawahan dan hubungan kerja di lingkungan Keuangan dan Barang Milik Negara
(BMN) berdasarkan kompetensi bawahan agar diperoleh kinerja yang diharapkan.
11. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan.Kepala Sub bagian
Kepegawaian dan Umum
- Menyusun rancangan awal rumusan rencana empat tahunan Poltekkes.
- Menyusun rancangan awal rumusan usulan program dan anggaran tahunan Poltekkes.
- Menyusun rancangan awal RPK Subbag Administrasi Umum, Keuangan dan
Kepegawaian.
- Melakukan koordinasi pengelolaan keuangan negara berdasarkan Sistem Akuntasi Kuasa
Pengguna Anggaran (SAKPA).
- Menyusun perencanaan di bidang ketatausahaan, perlengkapan, hubungan masyarakat,
keuangan dan kepegawaian.
- Menyusun rancangan awal kebijakan Direktur di bidang pemeliharaan dan perbaikan
sarana penunjang dilingkungan Poltekkes secara terpadu.
- Menyusun rancangan awal informasi kepegawaian Poltekkes.
- Menyusun rancangan awal Keputusan yang terkait dengan kegiatan Tri Darma Perguruan
Tinggi di Poltekkes.
- Menyusun rancangan awal SK Direktur tentang pengangkatan, muatasi dan pemberhentian
Jabatan serta kesejahteraan pegawai/karyawan Poltekkes.
- Menyusun rancangan awal pengadaan, pengembangan, mutasi pegawai antar jurusan dan
ke luar lingkungan Poltekkes, serta pemberhentian dan pensiun pegawai Poltekkes.
- Menyusun rancangan awal usulan anggota Senat Poltekkes ke Badan PPSDM Kesehatan.
- Mengajukan usulan pengadaan, pemeliharaan, perbaikan, dan penghapusan barang
milik/kekayaan negara di lingkungan Subbag Administrasi Umum, Keuangan dan
Kepegawaian.
- Menyusun rancangan rumusan usulan pengadaan, pemeliharaan perbaikan dan
penghapusan barang milik/kekayaan negara di lingkungan Poltekkes.
- Menyusun rancangan pembentukan kepanitiaankepanitiaan di lingkungan Poltekkes.
- Menyusun bahan tindak lanjut LHP.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 42


- Menyusun rancangan awal laporan eksekutif Poltekkes.
- Menyusun laporan berkala (bulanan, triwulan, tahunan / LAKIP)/rutin pelaksanaan
kegiatan Subbag Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian.
- Menyusun rancangan awal LAKIP Poltekkes.
- Melakukan evaluasi dan penilaian hasil kinerja pegawai di lingkungan Subbag
Administrasi Umum, Keuangan dan kepegawaian dengan mengevaluasi hasil pelaksanaan
Tugas ke dalam SKP.
- Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh Direktur dalam rangka kelancaran
pelaksanaan Tugas
12. Kepala Pusat Penelitian dan Pengabmas
- Menyusun usulan rencana empat tahunan lingkup Pusat
- Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
- Menyusun usulan rencana program/kegiatan dan anggaran tahunan lingkup Pusat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
- Menyusun rancangan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pusat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
- Menyusun bahan rancangan usulan pengembangan di lingkup Pusat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat.
- Menyiapkan bahan penyusunan rancangan norma, statuta dan etika penyelenggaraan
program penelitian terapan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat.
- Menyusun Rencana Induk Penelitian dan PKM berdasarkan Road Map Penelitian dan
mengembangkan payung penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat berbasis IPTEKS
serta menentukan arah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
- Mengorganisasikan Koordinator Penelitian dan Koordinator Pengabdian kepada
Masyarakat dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang baik.
- Menetapkan rumusan informasi hasil Penelitian dan Penelitian kepada Masyarakat
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk diketahui oleh masyarakat.
- Menetapkan kriteria dan menelaah makalah ilmiah sesuai dengan jenisnya sebagai bahan
makalah untuk jurnal ilmiah di Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
- Menetapkan rumusan naskah kerjasama Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
dengan instansi luar.
- Menyusun bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan di Pusat Penelitian
dan Pengabdian Pada Masyarakat untuk disampaikan kepada Direktur
- Melakukan pembinaan pegawai di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dan disiplin kerja
- Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 43


- Menyusun laporan Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai dengan
hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berdasarkan arahan, penugasan dan
lain-lain yang terkait dengan kedinasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
13. Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan
- Menyusun usulan rencana empat tahunan lingkup Pusat Pengembangan Pendidikan
- Menyusun usulan rencana program/kegiatan dan anggaran tahunan lingkup Pusat
Pengembangan Pendidikan.
- Menyusun rancangan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pusat Pengembangan
Pendidikan dan Pelatihan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
- Menyusun bahan rancangan usulan pengembangan dilingkup Pusat Pengembangan
Pendidikan
- Merencanakan, menyusun dan melaksanakan pengayaan program pengembangan aktivitas
instruksional yang mampu mendukung tercapainya sasaran kompetensi lulusan.
- Mengembangkan desain pembelajaran di kelas, klinik dan masyarakat yang mampu
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbagai domain dan perilaku profesional.
- Mengkaji dan mengembangkan berbagai alternatif model /metode pembelajaran yang
mampu mendukung peningkatan mutu hasil pembelajaran.
- Merencanakan, menyusun dan mengembangkan instrumen pelaksanaan kurikulum.
- Merencanakan, menyusun dan mengembangkan berbagai sumber belajar yang berkualitas,
efisien dan terjangkau.
- Melakukan inovasi, mengembangkan dan mengelola penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan agar mampu bersaing secara nasional dan internasional.
- Mengembangkan dan menerapkan sistem penilaian belajar mahasiswa.
- Menetapkan berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan dosen dalam mengembangkan
materi dan proses pembelajaran.
- Menetapkan berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan mahasiswa dalam
pengembangan minat, bakat dan kemampuan dalam berkarya yang kreatif dan inovatif.
- Menjalankan fungsi konsultasi implementasi pengembangan kurikulum, materi dan proses
pembelajaran sebagai manajemen layanan akademik kepada seluruh dosen dan mahasiswa.
- Menyusun LAKIP Pusat Pengembangan Pendidikan
- Merencanakan, menyusun dan mengembangkan system monitoring dan evaluasi
pendidikan
- Melakukan kajian dan umpan balik hasil monitoring dan evaluasi pengembangan
pendidikan
- Memberikan masukan kepada pengelola dalam pelaksanaan kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 44


- Menyusun laporan kegiatan Pusat Pengembangan Pendidikan sesuai dengan hasil yang
telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berdasarkan arahan, penugasan dan
lain-lain yang terkait dengan kedinasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

14. Kepala Pusat Penjaminan Mutu


- Menyusun usulan rencana empat tahunan lingkup Pusat Penjaminan Mutu.
- Menyusun usulan rencana program kerja / kegiatan dan anggaran tahunan lingkup Pusat
Penjaminan Mutu.
- Menyusun rancangan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pusat Penjaminan Mutu.
- Menyusun dan melaksanakan serta mengendalikan rencana anggaran belanja (RAB) Pusat
Penjaminan Mutu.
- Menyiapkan bahan rancangan usulan pengembangan Pusat Penjaminan Mutu.
- Mengusulkan penggunaan, serta pengadaan bahan habis pakai dan perangkat kerja pada
Pusat Penjaminan Mutu.
- Merancang dan menjalankan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dalam bentuk
kebijakan dan program, serta melaksanakannya secara menyeluruh di lingkungan
Poltekkes Kemenkes Medan
- Menyusun kebijakan, sasaran dan prosedur serta pendokumentasian penjaminan mutu
untuk semua kegiatan yang berjalan sesuai standar / aturan yang berlaku
- Melaksanakan fungsi penjaminan untuk mencapai tujuan serta visi dan misi Poltekkes
Kemenkes Medan sesuai dengan renstra yang berlaku
- Mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan kebijakan dan program penjaminan mutu
internal dan eksternal
- Mengidentifikasi kejadian-kejadian yang tidak sesuai dengan aturan/prosedur maupun
standar yang berlaku, yang beresiko terhadap pencapaian sasaran mutu maupun target kerja
Poltekkes Kemenkes Medan, serta melaporkan tentang kejadian-kejadian tersebut kepada
Direktur secara tertulis.
- Mengantisipasi/memberi masukan tentang Tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian
yang timbul sesuai komitmen yang telah diberikan.
- Mereview standar penajaminan mutu, kebijakan dan standar mutu serta prosedur yang
berlaku, dan mengadakan pertemuan dengan stakeholders untuk mengevaluasi program
penjaminan mutu yang berjalan.
- Membantu Direktur dalam merevisi kebijakan, manual/prosedur, standar maupun formulir
yang berlaku
- Memahami aturan penjaminan mutu dan menginformasikan kepada Direktur tentang
aturan/perundangan yang baru dan/atau yang terkini (update) yang perlu ditindaklanjuti.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 45


- Melakukan penjaminan mutu pendidikan secara bertahap, sistematis dan terencana dalam
suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dalam kerangka waktu yang jelas.
- Mewakili manajemen dalam hal berinteraksi dengan Badan Sertifikasi.
- Merencanakan dan membuat jadwal audit mutu akademik internal di Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Medan
- Melakukan monitoring dan evaluasi ke semua unit terhadap implementasi sistem
penjaminan mutu.
- Memelihara dan menata lingkungan kerja Pusat Penjaminan Mutu untuk menciptakan
iklim mutu
- Menyusun laporan tertulis secara berkala hasil pelaksanaan penjaminan mutu untuk
disampaikan kepada Direktur
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan berdasarkan arahan, penugasan dan lain-
lain yang terkait dengan kedinasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
15. Kepala Unit Laboratorium Terpadu
- Menyusun usulan rencana empat tahunan Poltekkes lingkup Unit Laboratorium.
- Menyusun usulan rencana program/kegiatan dan anggaran tahunan Poltekkes lingkup Unit
Laboratorium Terpadu.
- Menyusun rancangan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Unit Laboratorium.
- Menyiapkan bahan rancangan usulan pengembangan Poltekkes di lingkup Unit
Laboratorium Terpadu untuk disampaikan kepada Direktur melalui Wadir I.
- Menyusun usulan penggunaan, serta pengadaan bahan, dan perangkat kerja pada Unit
Laboratorium untuk disampaikan kepada Direktur melalui Wadir I.
- Menyelenggarakan penyediaan dan pengolahan bahan laboratorium untuk disampaikan
kepada Direktur melalui Wadir I.
- Melaksanakan/memberikan pelatihan bagi staf untuk mengembangkan softskill.
- Menyelenggarakan layanan dan pendayagunaan bahan dan peralatan laboratorium untuk
keperluan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
- Menyelenggarakan pemeliharaan bahan dan peralatan laboratorium agar bahan dan
peralatan laboratorium selalu siap pakai dan dapat didayagunakan secara maksimal.
- Menyusun bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan di Unit Laboratorium
Terpadu untuk disampaikan kepada Direktur melalui Wadir I.
- Menyusun laporan berkala/rutin pelaksanaan kegiatan Unit Laboratorium Terpadu untuk
disampaikan kepada Direktur melalui Wadir I.
- Menyelenggarakan layanan urusan tata usaha laboratorium dalam rangka kelancaran
pelaksanaan Tugas dan tertib administratif pada unit laboratorium secara efektif dan
efisien.
- Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh atasan berdasarkan arahan, penugasan dan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 46


lain-lain yang terkait dengan kedinasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan Tugas.
- Mengkoordinir kebutuhan alat dan bahan laboratorium melalui aplikasi APKAL.
16. Kepala Unit Perpustakaan
- Menyusun usulan rencana program/kegiatan dan anggaran tahunan Poltekkes lingkup Unit
Terpadu Perpustakaan.
- Menyusun rancangan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Unit Perpustakaan Terpadu.
- Menyiapkan bahan rancangan usulan pengembangan Poltekkes di lingkup Unit
Perpustakaan untuk disampaikan kepada Direktur melalui Wadir I.
- Menyusun usulan penggunaan, serta pengadaan bahan habis pakai dan perangkat kerja
pada Unit Perpustakaan.
- Menyelenggarakan penyediaan dan pengelolaan bahan pustaka.
- Menyelenggarakan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka untuk keperluan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
- Menyelenggarakan pemeliharaan bahan pustaka.
- Melaksanakan pendataan dan pemeliharaan bahan pustaka pada Unit Perpustakaan sesuai
dengan peraturan yang berlaku agar pelayanan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
- Menyelenggarakan layanan urusan tata usaha perpustakaan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan Tugas dan tata tertib administratif pada Unit Perpustakaan secara efektif dan
efisien.
- Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kegiatan di Unit Perpustakaan untuk
disampaikan kepada Direktur.
- Menyusun laporan berkala/rutin pelaksanaan kegiatan Unit Perpustakaan untuk
disampaikan kepada Direktur melalui Wadir III.
- Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh atasan berdasarkan arahan, penugasan, dan
lain-lain yangterkait dengan kedinasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan Tugas.
17. Kepala Unit Pengembangan Bahasa
- Menyusun usulan rencana empat tahunan Poltekkes di Unit Pengembangan Bahasa.
- Menyusun usulan rencana program/kegiatan dan anggaran tahunan Poltekkes di Unit
Pengembangan Bahasa.
- Menyusun rancangan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Poltekkes di Unit
Pengembangan Bahasa.
- Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
- Menyelenggarakan pelayanan Bahasa secara profesional.
- Meningkatkan kemampuan sivitas akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Kelas I
dalam berbahasa asing utamanya bahasa Asing) yang memadai, sesuai bidang tugasnya
masing-masing, dalam rangka menjawab tuntunan berskala nasional maupun global.
- Menciptakan atmosfer akademik yang kondusif demi tumbuhnya kesadaran akan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 47


pentingnya penggunaan bahasa Asing sebagai:
a. Alat komunikasi,
b. Alat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Alat memenangkan persaingan di tingkat nasional maupun global.


- Memanfaatkan potensi dan keunggulan yang dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kelas I untuk :
a. Memberikan jasa pelayanan Laboratorium bahasa kepada Dosen, mahasiswa, staf di
lingkungan Politeknik Kesehatan Kelas I,
b. Memberikan pelayanan bahasa dalam rangka pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat,
c. Mengambil setiap peluang kerjasama saling menguntungkan dengan instansi atau
lembaga lain, baik dalam maupun luar negeri,
d. Mengelola manajemen Laboratorium bahasa yang mencakup enventaris, PPE
(Perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi).
- Menyelenggaranakan test TOEFL yang terstandard bagi mahasiswa semester akhir.
- Menyelenggarakan tata persuratan dan kearsipan.
- Menyusun laporan berkala/rutin.
- Melaksanakan Tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan.
18. Kepala Unit Teknologi Informasi
- Menyusun usulan rencana empat tahunan Poltekkes lingkup Unit Teknologi Informasi.
- Menyusun usulan rencana program/kegiatan dan anggaran tahunan Poltekkes lingkup Unit
Teknologi Informasi.
- Menyusun rancangan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Unit Teknologi Informasi.
- Menyiapkan bahan penyusunan rancangan usulan pengembangan Poltekkes di lingkup
Unit Teknologi Informasi untuk disampaikan kepada Direktur melalui Wadir III.
- Menyusun usulan penggunaan, serta pengadaan bahan habis pakai dan perangkat kerja
pada Unit Teknologi Informasi untuk disampaikan kepada Direktur melalui Wadir III.
- Melakukan pengumpulan, pengolahan data dan informasi pada Unit Teknologi Informasi
dengan cara menginput dan memproses data melalui komputer dan media elektronik lain,
serta mendistribusikannya sesuai dengan kebutuhan program-program pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
- Melakukan penyajian dan penyimpanan data dan informasi pada Unit Teknologi Informasi
dengan cara menganalisis dan mengolah data pada komputer untuk disampaikan kepada
Direktur melalui Wadir III.
- Menyelenggarakan layanan dan pendayagunaan komputer untuk keperluan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 48


- Menyelenggarakan layanan urusan tata usaha Unit Teknologi Informasi.
- Menyusun bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pada Unit Teknologi
Informasi untuk disampaikan kepada Direktur melalui Wadir III.
- Menyusun laporan berkala/rutin pelaksanaan kegiatan Unit Teknologi Informasi untuk
disampaikan kepada Direktur melalui Wadir III.
- Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh atasan berdasarkan arahan, penugasan, dan
lain-lain yang terkait dengan kedinasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan Tugas.
19. Kepala Unit Klinik
- Memberikan pelayanan tingkat pertama pada penyakit umum
- Memberikan pelayanan tingkat pertama pada penyakit gigi dan mulut
- Memberikan pelayanan tingkat pertama pada pelayanan kebidanan
- Memberikan pelayanan tingkat pertama pada pemeriksaan laboratorium sederhana
- Memberikan pelayanan tingkat pertama untuk konsultasi gizi
- Menyusun perencanaan kegiatan unit kerja/UPT
- Menyusun draft laporan kegiatan
- Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan

Pada Prodi Profesi Bidan, sistem tata pamong dan tata kelola dipimpin oleh seorang
ketua program studi dan dibantu oleh koordinator akademik dan koordinator kemahasiswaan.
Struktur Organisasi Prodi Profesi Bidan ditetapkan di dalam Pedoman Ortala Poltekkes
Kemenkes Medan oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Medan dengan nomor
KP.04.04/00/0203/0023.1/2020, yang menjelaskan tentang hirarki organisasi dimana ketua
program studi dalam menjalankan sistem tata kelola dan tata pamong berkordinasi kepada
ketua jurusan (Kajur) dan dibantu oleh sekretaris jurusan (Sekjur), seperti terlihat pada
gambar dibawah ini.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 49


Gambar 3. Skema Ortala Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Medan 2019

Ketua Program Studi Profesi Bidan berfungsi menyelenggarakan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat pada Program Studi Profesi Bidan. Program Studi Profesi Bidan oleh
seorang Ketua Prodi setingkat Manager yang dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab
kepada Ketua Jurusan Kebidanan Medan dan Direktur Poltekkes Kemenkes Medan.
Untuk membantu menjalankan tugas operasional, Ketua Prodi dibantu oleh:
1. Koordinator Akademik dan Laboratorium yang memiliki tugas menyiapkan rancangan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Sub Unit Teknis Pendidikan/Kurikulum,
Merencanakan pelaksanaan kurikulum, Merancang Kalender akademik, menyusun dan
mengusulkan daftar mata kuliah Praktik dan dosen pembimbing praktik di lapangan (SK
Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan), yang terdiri dari unsur-unsur : penjajakan lahan
praktik, menyiapkan MOU (RS, Puskesmas dan PMB), surat pemberitahuan pembimbing
praktik, permintaan RPS, MODUL Praktik, Buku Panduan Praktik dan Logbook Praktik.
Menyiapkan dan melaksanakan Pedoman monitoring dan evaluasi praktik lapangan,
menyusun dan mengusulkan Daftar pembimbing intitusi, SK Judisium wisuda,
merencanakan mendistribusikan dan pemeliharaan bahan praktikum serta pelaporan alat
dan kebutuhan OSCE.
2. Koordinator kemahasiswaan dan Penjaminan Mutu: yang memiliki tugas pengelolaan
dalam rangka merencanakan, menyelenggarakan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
kemahasiswaan, pengelolaan dalam rangka menyusun/menyelesaikan pembuatan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 50


dokumen, menyiapkan draft revisi dokumen, memonitor dan mengevaluasi kesiapan Prodi
dalam menghadapi evaluasi baik dari internal maupun eksternal, menyusun laporan
periodik kegiatan di unit penjaminan mutu Prodi Profesi Bidan, menyelenggarakan
kegiatan workshop, seminar dan menjalin kerja sama berupa MOU ke Instansi Pemerintah
maupun swasta
3. Bagian Perlengkapan: yang memiliki tugas pengelolaan dalam rangka merencanakan,
mendistribusikan, pemeliharaan, mengevaluasi dan melaporkan kondisi sarana dan
prasarana yang ada di Prodi Profesi Bidan.
4. Bagian Kepegawaian: yang memiliki menyiapkan data/informasi pengadaan,
pengembangan, mutasi pegawai di Prodi Profesi Bidan dan keluar lingkungan Prodi
Profesi Bidan serta pemberhentian dan pensiun pegawai, pemutakhiran data/Updating data
kepegawaian/SIMKA; menyusun, mengelola, menyimpan dan memelihara seluruh data
kepegawaian (baik data fisik maupun software), menginventarisasi dan mengusulkan
pegawai yang harus naik pangkat/jabatan atau kenaikan gaji berkala, menyusun DUK,
mengusulkan cuti pegawai dan DP3, menyusun laporan berkala/ rutin (bulanan,
triwulanan, tahunan) pelaksanaan kegiatan pengelolaan Urusan Kepegawaian.
5. Bagian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat: yang memiliki tugas pengelolaan dalam
rangka merencanakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, mengevaluasi dan
melaporkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang ada di Prodi Profesi
Bidan
6. Adm Keuangan yang memiliki tugas mengadministrasikan masalah keuangan di Prodi
Profesi Bidan.

2. Kebijakan/ Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Poltekkes Kemenkes Medan memiliki kebijakan/rujukan peraturan dan standar dalam bentuk
dokumen formal kebijakan pengembangan tata kelola dan tata pamong, legalitas organisasi
dan tata kerja yang ditetapkan Poltekkes Kemenkes Medan, pengelolaan, penjaminan mutu
dan kerjasama yang menjadi acuan Program Studi sebagai berikut:
a. Statuta Poltekkes Kemenkes Medan nomor HK.02.03/000/0054/2021
b. Rencana Induk Pengembangan (RIP) Tahun 2009-2023 direvisi dengan RIP 2020-2039

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 51


c. Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Medan nomor HK.02.03/00/0095.1/2020
d. Rencana Operasional/Rencana Aksi Poltekkes Kemenkes Medan
e. Kebijakan SPMI Poltekkes Kemenkes Medan Nomor DM.03.01/314/2019 direvisi dengan
nomor SPMI-Polkesmed/K/01/2020
f. Manual SPMI Poltekkes Kemenkes Medan Nomor DM.03.01/315/2019 direvisi dengan
nomor SPMI-Polkesmed/M/02/2020
g. Standar Tata Pamong dan Tata kelola dan Penjaminan mutu nomor SPMI/STD-030
h. Standar Kerjasama nomor SPMI/STD-026
i. SK Direktur tentang Pejabat pada Direktorat Kesehatan Kemenkes Medan Nomor
KP.04.04/00/02.03/1485/2020
j. Organisasi Tala Laksana (Ortala) Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2018.
k. Surat Keputusan Direktur Nomor HK.03.02/439/2019 tentang Struktur Organisasi dan
Uraian Tugas Poltekkes Kemenkes Medan periode 2018-2022
l. Surat Keputusan Direktur Nomor HK 02.03/1870/2019 tentang pengelola penjaminan
mutu Direktorat, Jurusan dan Prodi Poltekkes Kemenkes Medan
m. Surat Keputusan Direktur Nomor HK.02.03/2379/2019 tentang Tim Auditor
Poltekkes Kemenkes Medan
n. Buku Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Poltekkes Kemenkes MedanTahun
2020.
o. Buku Pedoman Audit Mutu Internal Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2018
p. Buku Pedoman Kerjasama Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2018

3. Strategi Pencapaian Standar


a. Strategi Pencapaian Standar :
1). Menciptakan budaya organisasi yang bermutu yang dilaksanakan dalam bentuk
tegaknya aturan, etika dosen, etika mahasiswa, etika Tenaga Kependidikan, dan
prosedur pelayanan yang prima baik dari bagian administrasi, perpustakaan,
laboratorium, kepegawaian, keuangan, dan lainnya yang ada di Poltekkes Kemenkes
Medan.
2). Sosialisasi tentang standar tata pamong dan tata kelola, penjaminan mutu dan standar
kerjasama dilaksanakan oleh semua unsur meliputi pengelola penjaminan mutu
direktorat (Pusat Penjaminan mutu) maupun Pengelola di Jurusan/Prodi.
3). Evaluasi dan monitoring sistem penjaminan mutu dilaksanakan secara internal melalui
pelaksanaan kegiatan Audit Mutu Internal dan secara eksternal melalui pelaksanaan
akreditasi.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 52


4). Menjalankankan fungsi manajemen planning, organizing, staffing, leading, dan
controlling sesuai dengan standar yang ditetapkan di Poltekkes Kemenkes Medan
5). Melaksanakan dan mendokumentasikan dokumen MOU dalam dan luar negeri
6). Melaksanakan kegiatan benchmark ke perguruan tinggi lainnya serta menyusun tindak
lanjut hasil kegiatan benchmark.
7). Melaksanakan workshop , pelatihan, maupun seminar tentang tata kelola, tata pamong,
dan penjaminan mutu.
8). Menjalin kerjasama dengan stakeholder/user dalam negeri dan luar negeri.
9). Melaksanakan dan menyusun laporan hasil survey kepuasan dengan mitra kerjasama
secara rutin dan berkelanjutan
b. Sumber daya yang dialokasikan
1) Dosen dan Tenaga kependidikan
2) Sarana dan prasarana serta anggaran pengelolaan fungsional dan operasional
pendidikan, penjaminan mutu maupun dalam pengembangan kerjasama
3) Narasumber dalam pelatihan penyusunan pedoman tata pamong dan tata Kelola,
penjaminan mutu dan kerjasama.

c. Mekanisme kontrol
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara Audit internal yang dilaksanakan
oleh Pusa Penjaminan mutu dan SPI minimal 1 tahun sekali baik di tingkat
Direktorat maupun Jurusan/Prodi. Berdasarkan monitoring dan evaluasi didapatkan
tata pamong telah berjalan dan memenuhi 5 kaidah good govermance, tata kelola
sudah berjalan dengan baik dengan legalitas organisasi dan tata kerja yang ditetapkan
poltekkes kemenkes medan . sistem penjaminan mutu sudah terlakasana dengan baik
dengan menerapkan PPEPP dan memiliki dokumen penjaminan mutu yang sudah
memadai di tingkat institusi dan prodi. Poltekkes kemenkes medan juga memiliki
kerjasama luar negeri dan dalam negeri dengan pemanfaatan yang sudah memadai
baik untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Audit internal
dilaksanakan oleh pusat penjaminan mutu dan SPI.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


a. Pencapaian standar.
Analisis keberhasilan terhadap ketercapaian standar ditingkat UPPS semuanya tercapai
(sesuai target) dimana tersedianya pedoman tata pamong dan tata Kelola yang sudah
tersosialisasi, telah terbentuknya struktur organisasi dan tata kerja yang berjalan sesuai
tugas pokok dan fungsinya. Adapun implementasi perwujudan good govermance, yang

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 53


mencakup 5 pilar berjalan dengan baik. System pengelolaan fungsional dan
operasional yang meliputi perencanaan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penempatan personil (staffing), pengarahan (leading), dan pengawasan
(controlling) yang tersedia. Poltekkes Medan menjalankan kepemimpinan operasional,
organisasi dan publik yang sesuai dengan target dilihat dari ketersedianya dokumen
yang mendukung seperti menjadi narasumber, mengikuti organisasi profesi. Sistem
penjaminan mutu yang dilaksanakan sesuai target dengan adanya penetapan unsur
pelaksana SPMI, tersusunnya dokumen SPMI yang terdiri dari kebijakan SPMI,
manual SPMI, standar SPMI, SOP, dan Formulir SPMI, terlaksananya audit mutu
internal minimal 1 kali dalam setahun. UPPS juga menjalin Kerjasama dalam dan luar
negeri yang memberikan manfaat dalam pemenuhan proses pembelajaran, penelitian
dan PkM yang berjalan sesuai dengan target.
b. Akar masalah
Dokumen tata pamong dan tata kelola belum seluruhnya tersedia dituangkan tersendiri
di Poltekkes Medan khususnya yang berasal dari Badan PPSDM Kes.
c. Faktor pendukung:
Adanya pedoman dalam menjalankan tata pamong dan tata Kelola yang tersosialisasi
dengan baik, dengan tertibnya administrasi, serta ketersediaannya sarana prasarana,
SDM yang sesuai, serta teralokasinya anggaran. Adanya kebijakan dalam menjalin
Kerjasama yang mendukung pengembangan Pendidikan dan pembelajaran dengan
mitra maupun stakeholder.
d. Faktor penghambat
Kurangnya monitoring dan evaluasi yang berkaitan dengan pembuatan dokumen tata
pamong dan tata kelola.
e. Tindak lanjut yang akan dilakukan UPPS:
Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap ketersediaan dokumen tertulis tata
pamong dan tata Kelola, melaksanakan workshop pemutahiran informasi, data maupun
peraturan yang berkaitan dengan tata pamong, tata kelola dan kerjasama dalam
meningkatkan dan mewujudan prinsip good govermance dan melaksanakan
monitoring secara berkesinambungan.
Untuk mendukung keberhasilan standar ini dilakukan dengan tertib administrasi,
tersedia sarana dan prasarana serta SDM, dengan melakukan rencana tindak lanjut
meningkatkan perwujudan good governace serta meningkatkan kegiatan audit
internal oleh SPI secara berencana dan berkelanjutan.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Sistem Tata Pamong

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 54


1) Ketersediaan dokumen formal tata pamong dan tata kelola UPPS serta bukti yang
sahih dari implementasinya.
Dokumen tata pamong dan tata kelola menjamin integritas dan kualitas pengelolaan
program studi yang mengacu pada Standar Tata Pamong dan Tata Kelola nomor:
SPMI/STD-030, manual mutu, dan formulir. Implementasinya adalah tersusunnya
kepemimpinan , sistem pengelolaan dan penjaminan mutu yang berjalan secara efektif
di tingkat institusi maupun jurusan/prodi. Kebijakan dan strategi disusun sehingga
terpilih pemimpin dan pengelola yang kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggungjawab, dan berkeadilan.
2) Ketersediaan dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja UPPS beserta tugas
pokok dan fungsinya.
Struktur organisasi dan uraian kerja Poltekkes Kemenkes Medan ditetapkan dengan
SK Direktur Nomor HK.03.02/439/2019 periode 2018-2022. Ketersediaan struktur
organisasi beserta tugas pokok dan fungsinya dilaksanakan mengacu pada standar tata
pamong dan tata kelola nomor SPMI/STD-030, Ortala dan Statuta Poltekkes
Kemenkes Medan. Sistem tata pamong di Direktorat Poltekes Kemenkes Medan
Tahun 2020 disusun oleh beberapa komponen yaitu: Direktur, Wadir I, Wadir II,
Wadir III, Senat, Dewas, SPI, Kepala Bagian Akademik dan Umum, Kepala Sub
bagian (Ka.Subbag) Administrasi Akademik, Ka.Subbag Adm Kemahasiswaan,
Alumni dan Kerjasama, Ka.Subbag Keuangan dan BMN, Ka. Subbag Kepegawaian
dan Umum, Kapus Penelitian dan Pengmas, Kapus Pengembangan Pendidikan, Kapus
Penjaminan Mutu, Koord. Adak dan Sis.Info, Koord. Kemahasiswaan, Alumni dan
Kerjasama, Koord. Pelaporan Akutansi, SIMAK-BMN dan Persediaan, Koord.
Remunerasi & Capaian Kinerja BLU, Koord. Adm. Kepegawaian, Koord. Perencanaan
Program, Anggaran & SAKIP, Koord. Penelitian & Pengmas, Koord. Publikasi Ilmiah,
HAKI dan Komite Etik, Koord. Pengelolala Usaha, Ka. Unit Teknologi Informasi, Ka.
Unit Lab. Terpadu, Ka. Unit Perpustakaan Terpadu, Ka. Unit Pengembanganan
Bahasa, Ka. Unit Klinik. Penempatan personal pada setiap bagian/unit didasarkan
kepada kompetensi, pengetahuan, pengalaman, atribut personal dan peraturan yang ada
(berpedoman kepada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.03/I.2/06284/2014).
3) Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek baik perwujudan good governance,
mencakup 5 pilar yaitu: kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan
berkeadilan. Poltekkes Kemenkes Medan telah memiliki bukti yang sahih terkait
pelaksanaan good governance, yang mencakup 5 pilar yaitu: Kredibilitas,
Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, dan Berkeadilan yang dilaksanakan
secara konsisten, efektif dan berkesinambungan. Pelaksanaan good governance

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 55


mengacu pada standar tata pamong dan tata kelola nomor SPMI/STD-030 dan berikut
implementasinya.
Kredibel.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan dipimpin oleh Direktur yang kredibel dimana
dalam pemilihannya berdasarkan mekanisme pemilihan yang telah ditetapkan. Periode
2014-2018 pemilihan direktur Poltekkes Kemenkes Medan berpedoman pada
Keputusan Menteri kesehatan RI No: HK.02.03/I.2/08810/2013 tanggal 3 Oktober
2013. Periode 2018 – 2022, pemilihan Direktur Poltekkes Kemenkes Medan
berpedoman pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No: KP.03.03/IV/780 s.d
782/2018 tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian dalam dan dari
Direktur Politeknik Kesehatan dan Jabatan Administrasi dan Pengawas di Lingkungan
Kementerian Kesehatan tanggal 31 Mei 2018. Adapun syarat umum calon Direktur
periode 2018 - 2022 adalah: (1) Dosen pegawai Negeri Sipil; (2) Beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (3) Berusia paling tinggi 60 (enam puluh)
tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Direktur sedang menjabat; (4) Memiliki
pengalaman manajerial paling rendah sebagai Ketua Jurusan sekurang-kurangnya
2(dua) tahun; (5) Dosen Pegawai Negeri Aktif; (6) Beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan syarat khususnya adalah (1) Berpendidikan paling
rendah Magister (S2); (2) Telah memiliki sertifikasi dosen; (3) Telah memiliki jabatan
akademik paling rendah lektor. Pemilihan Direktur Poltekkes Kemenkes Medan
periode 2018-2022 dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/142/2018 tentang Pedoman Pemilihan Direktur
dan Penetapan Pembantu Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
Mekanisme pemilihan direktur dilakukan melalui tahapan penjaringan, penyaringan,
uji kepatutan dan kelayakan, serta penetapan. Berdasarkan Surat keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: KP.03.03/IV/782/2018 ditetapkan Direktur
Poltekkes Kemenkes adalah Dra Ida Nurhayati, M. Kes. Untuk melaksanakan
organisasi dengan baik, Direktur menetapkan Keputusan Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan Nomor KP.04.04/00/02.03/1127/2019 tanggal 10 Juni
2019 tentang Pejabat pada Direktorat Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
Tata pamong dilaksanakan dengan efektif, untuk menjaminnya maka pada tanggal 4
Januari 2021 dikeluarkan Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Medan Nomor: KP.04.04/00/02.03/0036/2021 tentang perubahan nama-
nama pejabat pada direktorat Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan
(Gambar 1. Skema Ortala 2020).
Sistem tata pamong di Direktorat Poltekes Kemenkes Medan Tahun 2020
didukung oleh beberapa komponen yaitu: Direktur, Wadir I, Wadir II, Wadir III, SPI,

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 56


Kepala Bagian Akademik dan Umum, Kepala Sub. Bagian (Ka Subbag) Administrasi
Akademik, Ka Subbag Adm Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Ka Subbag
Keuangan dan BMN, Ka. Subbag Kepegawaian dan Umum, Kapus Penelitian dan
Pengmas, Kapus Pengembangan Pendidikan, Kapus Penjaminan Mutu, Koord. Adak
dan Sis.Info, Koord. Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Koord. Pelaporan
Akutansi, SIMAK-BMN dan Persediaan, Koord. Remunerasi & Capaian Kinerja BLU,
Koord. Adm. Kepegawaian, Koord. Perencanaan Program, Anggaran & SAKIP,
Koord. Penelitian & Pengmas, Koord. Publikasi Ilmiah, HAKI dan Komite Etik,
Koord. Pengelolala Usaha, Ka. Unit Teknologi Informasi, Ka. Unit Lab. Terpadu, Ka.
Unit Perpustakaan Terpadu, Ka. Unit Pengembanganan Bahasa, Ka. Unit Klinik
(Gambar 1. Skema Ortala 2020). Penempatan personal pada setiap bagian/unit
didasarkan kepada kompetensi, pengetahuan, pengalaman, atribut personal dan
peraturan yang ada (berpedoman kepada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.02.03/I.2/06284/2014). Demikian juga pemilihan Kaprodi D4
Kebidanan Medan dan Profesi Bidan berdasarkan usulan Ketua Jurusan kebidanan
Medan selanjutnya ditetapkan oleh Direktur Poltekkes dengan SK No.
Kp.04.04/00/02.03/1138/2019.
Transparansi
Pemilihan direktur dilaksanakan secara terbuka dengan memberikan kesempatan
kepada setiap orang yang telah memenuhi persyaratan boleh mendaftarkan diri
menjadi Direktur. Pemilihan dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan mekanisme
yang ada. Mengenai program yang akan dijalankan, semua disosialisasikan kepada
pihak-pihak yang berkaitan agar pelaksanaan program dapat dijalankan secara optimal.
Perubahan peraturan dan kebijakan yang berlaku dijelaskan secara transparan dengan
menyampaikannya kepada pihak yang berkepentingan melalui rapat, apel setiap Senin
pagi, website poltekes Medan (www.poltekkes-medan.ac.id), email poltekkes Medan
(poltekkes_medan@yahoo.com), mailing list, surat dan sebagainya.
Akuntabel
Direktur memiliki kemampuan untuk menjalankan tata pamong yang handal karena
sudah memiliki pengalaman sebagai Kepala Sub Bagian ADAK di Akademi Gizi
Depkes RI Medan tahun 1997 s/d 2002, Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Medan tahun
2002 s/d 2006, Pembantu Direktur II tahun 2010-2014, Direktur Poltekkes Medan
tahun 2014 s/d 2018. Untuk mengetahui terlaksananya dan keberhasilan program maka
dilakukan monitoring dan evaluasi melalui Pudir I, Pudir II dan Pudir III. Kegiatan
harian/jangka pendek dievaluasi dan dimonitoring dengan melaksanakan coffee
morning yang dihadiri oleh Direktur, Wadir I, II dan III, Ka.bag Akademik dan
Umum, Ka. Subbag Adm Akademik, Ka. Subbag Adm Kemahasiswaan, Alumni dan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 57


Kerjasama, Ka Subbag Keuangan dan BMN serta Ka. Subbag Kepegawaian dan
Umum yang dilaksanakan setiap hari Senin. Keberhasilan program dapat juga dipantau
melalui laporan tahunan dari setiap bagian/unit yang ada di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan (dokumen terlampir). Berdasarkan evaluasi dan monitoring yang
dilakukan oleh AMI dapat dibuat menjadi dasar dalam penetapan kebijakan pada tahun
berikutnya. Penunjukkan Kaprodi D4 Kebidanan dan Profesi Bidan Medan dengan
pertimbangan memiliki kompetensi keilmuan sebidang, skill intelektual manajerial dan
aktif dalam organisasi profesi.

Bertanggung jawab
Untuk berjalannya program dengan baik maka setiap pejabat mengatur dan
mengkordinir segala kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya kemudian
menyampaikannya kepada Direktur. Setiap awal tahun setiap unit mengajukan
program kerja misalnya RKAL masing-masing ke Wadir, selanjutnya disampaikan
kepada Direktur. Setiap unit harus bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukan
dengan melengkapi dokumen yang diperlukan.
Bentuk pertanggung jawaban Kaprodi D4 Kebidanan dan Profesi Bidan adalah dengan
melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada Kajur seperti laporan Pendidikan
setiap tahunnya.
Adil
Berdasarkan pedoman dalam pemilihan Direktur, bahwa semua yang memenuhi syarat
dapat mengajukan diri dalam pemilihan Direktur. Dalam pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dilaksanakan sesuai dengan hak dan kewajibannya, misalnya : dalam
pembagian sks semua MK dibagi sesuai dengan kemampuan dan keahlian dosen, ada
rapat PBM diawal dan diakhir semester, setiap dosen diberi kesempatan untuk
melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan pedoman
yang telah ditetapkan. Bagi tenaga kependidikan tugas telah dibagi berdasarkan
tupoksi sesuai dengan jabatan masing-masing. Penghargaan yang diberikan terhadap
dosen berupa sertifikasi dosen dan remunerasi sedangkan untuk tenaga kependidikan
berupa remunerasi. Apabila dosen tidak melaksanakan tugasnya dibidang Tri Dharma
PT, maka diberi sanksi, yaitu: teguran lisan dan tertulis atau pengurangan remunerasi
(dokumen terlampir). Sanksi tersebut berlaku juga untuk seluruh pegawai di
lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan.
4) Ketersediaan dokumen formal dan bukti keberfungsian sistem pengelolaan fungsional
dan operasional UPPS yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penempatan personil (staffing), pengarahan (leading), dan pengawasan
(controlling) mengacu pada standar SPMI/STD-030

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 58


a) Perencanaan (Planning)
Keberfungsian system pengelolaan Poltekkes Medan dimulai dari terbentuknya
struktur organisasi yang bertujuan untuk keefektifan penyelenggaraan organisasi pada
UPPS dengan ditetapkannya SK Ortala tentang Pejabat pada Direktorat Kesehatan
Kemenkes Medan Nomor KP.04.04/00/02.03/1485/2020, SK pengelola baik tingkat
UPPS maupun Jurusan / prodi. Serta dirumuskannya RIP, RENSTRA, dan RENOP.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Sistem pengelolaan Poltekkes Medan dapat berjalan dengan baik dikarenakan masing-
masing pihak bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Organisasi dan tata
kerja Poltekkes Medan merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.03.05/1.2/03086/2012 tentang petunjuk teknis Organisasi dan Tatalaksana
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Kesehatan Di Lingkungan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan, Statuta Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan dengan nomor: HK.02.03/00/0054/2021 dan rencana induk pengembangan/RIP
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
c) Penetapan Personil (Staffing)
Dalam pelaksanaannya, penempatan personil di Poltekkes Medan berpedoman kepada
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.03/I.2/06284/2014
tentang Penempatan personal pada setiap bagian/unit didasarkan kepada kompetensi,
pengetahuan, pengalaman, atribut personal dan peraturan yang ada.
d) Pengarah (Leading)
Tercapainya keberfungsian sistem pengelolaan di poltekkes Medan yang juga tidak
terlepas dari arahan dan bimbingan dari pimpinan yang kontinu, baik dalam rapat rutin
dengan masing-masing unit kerja, ataupun pada berbagai kegiatan yang dilaksanakan
di Poltekkes Medan.
e) Pengawasan (Controlling)
Pengawasan intensif dan berjenjang yang dilakukan dalam rangka menjamin
keberfungsian system pengelolaan. Dalam pelaksanaan pengawasan, Direktur dibantu
oleh Pusat penjaminan mutu dalam melaksanakan pengawasan bidang akademik, serta
satuan pengawas internal Poltekkes Medan dengan cara melakukan audit internal
keuangan dan sarana prasarana (bidang non akademik)
b. Kepemimpinan
Ketersediaan bukti yang sahih tentang efektivitas kepemimpinan di UPPS dan PS,
yang mencakup 3 aspek berikut:

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 59


1. Kepemimpinan operasional
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan memiliki kepemimpinan operasional yang
efektif ditunjukkan dengan kemampuan merumuskan strategis dan operasional melalui
Rencana Strategis, Rencana Operasional dan Rencana Kegiatan dan Anggaran, serta
evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran setiap periode, dengan melibatkan semua
sumber daya internal termasuk sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana
secara maksimal dan berfikir ke depan dalam pencapaian standarnya. Direktur
menyusun dan menetapkan kebijakan, standar atau peraturan yang dilaksanakan secara
konsisten dan berkelanjutan untuk menyelenggarakan Tri Dharma dan mencapai visi
misi.
Kaprodi Profesi Bidan dalam kepemimpinan operasional adalah melanjutkan
penyelenggaraan Tri Dharma dan mencapai visi misi dengan cara di antara lain adalah
mengkomunikasikan pembagian beban kerja sesuai dengan bidang keilmuan dosen
melalui rapat PBM, rapat evaluasi PBM, melakukan yudisium setiap semester.
Kaprodi memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang ditemukan dalam proses
pembelajaran (survei kepuasan manajemen). Kaprodi juga memeriksa kelengkapan
pembelajaran yang disusun oleh dosen penanggung jawab mata kuliah setiap semester
yaitu RPS, Modul, evaluasi pembelajaran.
2. Kepemimpinan organisasional
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan, Jurusan/program studi memiliki kepemimpinan
organisasional yang efektif yang ditunjukkan dengan kemampuan mengatur dan
membagi tupoksi fungsi, peran dan pembagian tugas kewenangan di tingkat direktorat,
jurusan dan prodi maupun unsur penunjang di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan
dengan berlandaskan ketetapan berupa Statuta, Pedoman Akademik, dan Pedoman
Kepegawaian yang diikuti ketetapan operasional berupa Keputusan Direktur yang
terkait. Dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Ketua Prodi bekerjasama
dengan unit-unit organisasi internal di lingkungan Poltekkes Kemenkes medan.
Pimpinan juga menjaga suasana kerja dan hubungan antara staf dapat terjalin dengan
harmonis dan kondusif sehingga dapat mendukung pelaksanaan kinerja.
Kaprodi Profesi Bidan dalam menjalankan kepemimpinan organisasional selain yang
dilakukan seperti yang diuraikan di atas juga melalui kemampuannya dapat
mengharmonisasikan suasana kerja yang kondusif. Salah satu cara yang dilakukan oleh
Kaprodi Profesi Bidan dengan memberi ruang terbuka untuk berdialog pada setiap
anggota yang dipimpinnya agar merasa nyaman dan tenang dalam bekerja, salah satu
kegiatan yang dilakukan adalah Cavasitas Building dilingkungan Poltekkes Kemenkes
Medan pada awal tahun, studi banding ke institusi lain, mengirim dosen untuk
mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan sesuai dengan keilmuannya.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 60


3. Kepemimpinan publik
Kepemimpinan publik ditunjukkan dengan peran aktif jajaran direksi, Kajur dan dosen
di berbagai kegiatan eksternal perguruan tinggi, Direktur juga meningkatkan perannya
diluar institusi seperti aktif di organisasi profesi Persagi sejak 2010- sekarang, Asosiasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Indonesia (APKESI) sejak 2014-2018 dan periode
2019-sekarang. pembicara seminar Nasional Tenaga Kesehatan di Pusaran Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) dalam Bingkai Etika dan Hukum Kesehatan yang
diselenggarakan oleh IAPOLKESMED (Ikatan Alumni Poltekkes Kemenkes Medan)
pada tahun 2016, menjadi narasumber/pembicara dalam webinar Solusi Digital
Edukasi Selama Masa Pandemi tahun 2020. Asesor seleksi kemampuan bidang (SKB)
CPNS Dosen dan Laboratorium Pendidikan (PLP) Tahun 2018 di lingkungan Badan
Pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya manusia Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI pada tahun 2018- sekarang. Penanggung jawab dalam kegiatan
International Virtual Student Exchange menjadi narasumber di seminar/workshop,
aktif dalam organisasi masyarakat serta mengembangkan kerjasama dengan pihak luar
baik tingkat nasional ataupun internasional yang relevan dengan program studi.

- Wadir I aktif dalam organisasi profesi PDGI, sebagai pembicara seminar nasional
jurusan kesehatan gigi. Pembicara pada seminar nasional Keperawatan Gigi pada
tahun 2016. Narasumber pada musyawarah daerah ke-IV dan seminar nasional
Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia tahun 2018.
- Wadir II aktif dalam oraganisasi profesi PDGI sebagai pengurus, sebagai pembicara
dalam seminar Pengurus Organisasi PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) Wilayah
Sumatera Utara Tahun 2011-2014. Anggota pada Konsil Kedokteran Indonesia Tahun
2011-2016. Assesor seleksi kemampuan bidang (SKB) CPNS Dosen dan Laboratorium
Pendidikan (PLP) Tahun 2018 di lingkungan Badan Pengembangan dan pemberdayaan
Sumber Daya manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
- Wadir III aktif dalam organisasi profesi PPNI sebagai Pengurus organisasi PPNI
wilayah Sumatera Utara tahun 2011-2015, sebagai pengurus Organisasi PPNI pada
tahun 2016-2020. Pengurus AIPVIKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi
Keperawatan Indonesia) tahun 2012 -2017. Pengurus IPKJI ( Ikatan Perawat
Kesehatan Jiwa Indonesia) tahun 2014-2018.
Kaprodi Profesi Bidan dalam hal kepemimpinan publik ditunjukkan melalui sebagai
Anggota dalam organisasi profesi daerah yaitu Pengurus Ranting IBI Poltekkes
(dokumen terlampir), juga mampu membangun kerjasama dengan instansi lain seperti
RSU, Dinas kesehatan (untuk di Puskesmas), PMB yang digunakan bagi lahan praktek

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 61


mahasiswa, penelitian dan pengabdian masyarakat.

c. Sistem Penjaminan Mutu


Keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (akademik dan non akademik) pada
UPPS yang dibuktikan dengan keberadaan 4 aspek sebagai berikut:
(1) Dokumen legal penetapan unsur pelaksanaan penjaminan mutu internal.
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan memberi wewenang kepada pusat penjaminan
mutu melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan menetapkan
dokumen legal Surat Keputusan Direktur setiap tahunnya bagi pengelola ditingkat
Direktorat, Jurusan / Prodi di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan. Penetapan
pengelola sistem penjaminan mutu Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2020
ditetapkan dengan SK Direktur Nomor: HK.02.03/826/2020. Pelaksanaan Sistem
Penjaminan Mutu mengacu pada Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal
Kemenristekdikti Tahun 2018 dan Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal
Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2019. Penjaminan mutu di tingkat institusi
dikordinir oleh Pusat Penjaminan Mutu sedangkan di tingkat prodi dikordinir oleh
koordinator kemahasiswaan dan penjaminan mutu.
(2) Ketersediaan dokumen SPMI: Kebijakan SPMI, Manual SPMI diuraikan menjadi
manual penetapan, manual pelaksanaan, manual evaluasi, manual pengendalian dan
manual peningkatan sesuai standar yang ditetapkan, standar SPMI ada 40 dan formulir
SPMI tersedia.
(3) Bukti sahih terkait efektivitas pelaksanaan Penjaminan mutu.
Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Poltekkes Kemenkes Medan
dilakukan dengan penerapan siklus (PPEPP) dilakukan setiap tahun melalui audit Mutu
Internal, menggunakan dokumen standar mutu pada sistem penjaminan mutu internal
beserta turunannya sudah tersedia dilaksanakan dan dievaluasi melalui Audit Mutu
Internal (AMI). PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan
Peningkatan) secara konsisten dan berkelanjutan dengan implementasi sebagai berikut:
1) Penetapan
Perumusan dokumen SPMI dilaksanakan oleh tim penyusun dokumen SPMI
sesuai SK Direktur Nomor: HK.02.03/823/2019 untuk menyusun Dokumen SPMI
mencakup:
1. Kebijakan SPMI, meliputi aturan tentang pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan direktur Poltekkes Kemenkes Medan Nomor:
DM.03.01/314/2019
2. Manual SPMI, meliputi petunjuk pelaksanaan standar mutu SPMI mencakup

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 62


Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan standar (PPEPP)
yang ditetapkan oleh dengan Surat Keputusan direktur Poltekkes Kemenkes
Medan Nomor: DM.03.01/315/2019.
3. Standar SPMI, terdiri dari 40 standar, standar mutu utama sesuai SN Dikti 24
Standar dan Standar Pengembangan 16 standar.
4. Formulir SPMI, merupakan acuan yang digunakan dalam pelaksanaan masing-
masing standar yang terdiri dari 250 formulir.
2) Pelaksanaan
Dokumen SPMI yang telah disiapkan akan disosialisasikan ke seluruh pihak baik
tingkat Direktorat, Jurusan dan Prodi dengan mengeluarkan Surat Tugas dalam
melaksanakan sosialisasi Dokumen SPMI Poltekkes Kemenkes Medan serta
disosialisasikan melalui Website Poltekkes Kemenkes Medan. Dokumen SPMI
yang telah disosialisasikan akan dilaksanakan atau diimplementasikan seluruh
civitas akademika baik di Direktorat, Jurusan dan Prodi.
3) Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan standar baik akademik (pendidikan, penelitian, PkM) dan
non akademik (manajemen, layanan) dilaksanakan oleh pengelola penjaminan
mutu yang berkoordinasi dengan bagian akademik atau kemahasiswaan di program
studi. Jenis evaluasi yang dilakukan meliputi monitoring dan evaluasi
pembelajaran yang dilakukan di pertengahan semester, Evaluasi Dosen oleh
Mahasiswa persemester, Audit Mutu Internal (AMI) pertahun serta survey
pelanggan pada akhir tahun. Evaluasi pelaksanaan standar dilaksanakan untuk
menilai apakah isi dokumen SPMI telah dilaksanakan atau dipenuhi. Berbagai
kendala atau kekurangan dalam pelaksanaan SPMI akan dikoreksi dan diperbaiki
sehingga dapat membantu meningkatkan mutu lulusan dan memenuhi kepuasan
stakeholders
4) Pengendalian
Pengendalian dilakukan atas koreksi untuk ditindak lanjuti temuan yang diperoleh
dari tahap pelaksanaan evaluasi SPMI. Pengendalian tergantung pada hasil
evaluasi yang dapat dikatagori dalam mencapai standar, melampaui standar, belum
mencapai standar atau menyimpang dari standar sistem penjaminan mutu internal.
Jika hasil temuan menunjukkan implementasi SPMI mencapai standar perguruan
tinggi yang telah ditetapkan maka tindakan pengendalian berupaya agar
pencapaian tersebut tetap dapat dipertahankan. Namun jika hasil temuan
menunjukkan sebaliknya maka harus dilakukan tindakan perbaikan yang dibahas
dalam rapat tinjauan manajemen (RTM) baik ditingkat prodi atau direktorat
dengan melibatkan pimpinan dan pihak terkait lainnya untuk mencari solusi atau

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 63


rencana tindak lanjut. Pengendalian terhadap standar yang dilakukan oleh AMI
adalah revisi anggaran RKAKL, revisi form RPS berfokus student centre learning,
pengembangan bahan ajar (buku, modul dll) yang dilakukan setiap tahun.
5) Peningkatan
Peningkatan SPMI dilaksanakan berdasarkan beberapa aspek yang dibutuhkan
seperti
- Tata pamong: workshop penyusunan statuta, workshop penyusunan visi misi
- Kepemimpinan: out bound setiap awal tahun, Capacity building
- Penjaminan mutu: Workshop Audit Mutu Internal, Workshop Pengembangan
Kurikulum, Workshop Peningkatan Kemampuan Dosen Mengajar Berbasis IT
seperti E-Learning, Workshop Standar Penjaminan Mutu, Workshop Penyusunan
Borang Akreditasi
- Kerja sama: Workshop SPMI yang berdampak untuk meningkatkan mutu
perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan masyarakat
(4) Bukti sahih pelaksanaan monitoring dan evaluasi penjaminan mutu
Monitoring dan evaluasi penjaminan mutu di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan
dilaksanakan oleh Kepala unit masing-masing terhadap tugas yang ditetapkan yang
dilaksanakan setiap tahun.

d. Kerja Sama
Kerjasama (MoU) yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Medan pada periode 2018-2020
adalah mitra kerjasama. yang terdiri dari 100 lembaga dengan Lembaga Dalam Negeri
dan 6 dengan Luar Negeri yang dibuktikan dengan Memorandum of Understanding
(MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang ditandatangani oleh Direktur
serta Wadir III.
Kerjasama (MoU) yang relevan dengan Prodi Profesi Bidan ada 52 yang terdiri dari
MoU dengan Rumah Sakit 2, Dinas Kesehatan 2, Klinik bersalin 45, pemerintah
daerah (kecamatan) 1, instansi lain yang terkait 1, luar negeri 1.
Kerjasama yang dijalin melalui MoU telah membawa berbagai manfaat untuk
pengembangan dan kemajuan institusi. Manfaat tersebut antara lain :
1) Memberikan manfaat bagi PS dalam pemenuhan proses pembelajaran, penelitian,
dan pkm seperti Kerja sama dengan instansi lain seperti Dinas Kesehatan untuk
Puskesmas, RSU dan beberapa PMB yang ada di wilayah kota Medan dan Deli
Serdang sebagai lahan praktek mahasiswa.
2) Memberikan peningkatan kinerja tridarma PT dan fasilitas pendukung program
studi kerja sama dengan luar negeri yaitu Pramchomklao College of Nursing,
Thailand.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 64


3) Memberikan kepuasan kepada mitra.
Kerjasama saling mengirimkan artikel ilmiah untuk diterbitkan di dalam jurnal
berkala ilmiah yang dikelola oleh Poltekkes Kemenkes ataupun perguruan tinggi
mitra yang memberi manfaat meningkatkan mutu penelitian.
4) Menjamin keberlanjutan kerjasama dan hasilnya.
Kerjasama tersebut dapat meningkatkan pemahaman keilmuan bagi mahasiswa,
peningkatan penelitian dan manfaat bagi masyarakat. Kerjasama bidang penelitian
menambah wawasan bagi mahasiswa dan terus akan dilakukan. Kerjasama Bidang
penelitian meningkatkan kinerja tridharma. Kerjasama bidang pengabdian
masyarakat telah dilakukan dengan pemerintah, Sekolah dan Masyarakat.
Data Kerja sama Prodi Profesi Bidan yang dapat dilihat yaitu Lembaga Dalam Negeri dan
Luar negeri serta kurun waktu kerjasama dan dibuktikan dengan Memorandum of
Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA)

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan yang telah ditetapkan oleh Poltekkes Medan pada
kriteria tata pamong, tata Kelola dan Kerjasama adalah mewujudkan manajemen tata
Kelola institusi yang sehat dengan tercapainya WBK dan WBBM. Monitoring dan
evaluasi dilihat dengan tercapainya WBK tahun 2019 dari Kementerian Kesehatan, WBK
Nasional tahun 2020 serta penilaian WBBM dari TPI tahun 2021. Poltekkes Medan
berkomitmen terus melaksanakan perbaikan dalam tata Kelola institusi dengan
melaksanakan workshop dan pelatihan

7. Kepuasaan Pengguna
Pengukuran kepuasan layanan manajemen oleh UPPS terhadap para pemangku
kepentingan: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna dan mitra yang
memenuhi aspek-aspek berikut:
a. Menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan dalam
mengukur kepuasan layanan manajemen, instrumen kepuasan yang digunakan di
sesuaikan dengan kelompok target. Instrument kepuasan masing-masing kelompok
dapat diakses pada :
1. Mahasiswa : https://forms.gle/YFMRLrHMhEBJMAdz9,dosen
2. Tenaga kependidikan : https://forms.gle/LgKzjLNX7VuhFGFv7
3. Lulusan/Alumni: https://forms.gle/7eVgRBsoUrrxPD7b8
4. Pengguna lulusan: https://forms.gle/HZJEg1ry1X5PfbnHA
5. Dosen: https://forms.gle/YFMRLrHMhEBJMAdz9

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 65


6. Mitra Kerja sama : https://forms.gle/2aBp1yEN86qxQAjE7
b. Dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam secara komprehensif
c. Dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan
keputusan. Pengukuran dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
d. Tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan
peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem.
e. Review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para pemangku kepentingan.
f. Hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh para pemangku kepentingan
melalui web Poltekkes Medan.
Metode analisis data yang menggunakan statistik deskriptif bertujuan untuk melihat
kecenderungan persepsi responden terhadap kepuasan layanan manajemen di Poltekkes
Medan. Hasil rata-rata rasio dari setiap pemangku kepentingan mahasiswa dan mitra
Kerjasama/pengguna mayoritas sangat baik 70 %, sedangkan pada dosen dan
lulusan/alumni mayoritas Baik dengan rata-rata 77%. Dengan adanya umpan balik ini
maka poltekkes Medan melakukan rencana tindak lanjut dengan memaparkan dan
disampaikan kepada unit kerja yang bersangkutan dan dijadikan dalam perbaikan layanan
ke depan.

8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen berdasarkan temuan Audit Mutu Internal (AMI) dan survey
kepuasan pelanggan yang ditindaklanjuti untuk perbaikan ke depan. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan audit serta tindakan pengendalian, maka dilaksanakan Rapat
Tinjauan Manajemen (RTM) dan pembuatan laporan tinjauan manajemen kegiatan ini
dilakukan setiap 1 tahun sekali yang bertujuan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
terhadap temuan hasil kegiatan AMI dan survey kepuasan pelanggan. Secara keseluruhan
Tinjauan Manajemen di tingkat UPPS berdasarkan evaluasi pencapaian standar Tata
Pamong tercapai. Kegiatan ini di hadiri oleh Direktur, Wadir, Kabag dan Ka subag. Pada
RTM pihak-pihak terkait khususnya pimpinan dapat memberikan masukan dan tanggapan
atas temuan dan memberikan solusi berupa kebijakan terhadap temuan-temuan, Adapun
Permasalahan yang ditemukan di Jurusan/Prodi yang belum dapat diselesaikan di tingkat
jurusan/prodi: Buku panduan tata pamong dan tata Kelola belum seluruhnya tersedia.
Hasil rapat tinjauan manajemen merupakan tahapan tindak lanjut dari seluruh temuan
dari evaluasi pelaksanan standar yaitu: Menyusun buku panduan tata pamong dan tata
Kelola.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 66


9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian tata kelola dan tata pamong serta tindak
lanjut
Pemosisian: Poltekkes Kemenkes Medan saat ini berada dalam tahap pertumbuhan (
growth) dimana tata pamong, tata kelola terus dikembangkan untuk mencapai visi, misi
yang ditetapkan.
Masalah dan Akar Masalah yang ditemukan adalah Buku panduan tata pamong dan tata
kelola belum seluruhnya tersedia dituangkan tersendiri di Poltekkes Medan khususnya yang
berasal dari Badan PPSDM Kes.
Rencana Perbaikan dan Pengembangan
Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap ketersediaan buku panduan tertulis tata
pamong dan tata Kelola, melaksanakan workshop pemutahiran informasi, data maupun
peraturan yang berkaitan dengan tata pamong, tata kelola dan kerjasama dalam
meningkatkan dan mewujudan prinsip good govermance dan melaksanakan monitoring
secara berkesinambungan Untuk mendukung keberhasilan standar ini dilakukan dengan
tertib administrasi, tersedia sarana dan prasarana serta SDM, dengan melakukan rencana
tindak lanjut meningkatkan perwujudan good governace serta meningkatkan kegiatan audit
internal oleh SPI secara berencana dan berkelanjutan.

KRITERIA 3 MAHASISWA

1. Latar Belakang
Poltekkes Kemenkes Medan telah menetapkan standar kemahasiswaan dan standar
khusus Program Studi. Selanjutnya strategi yang ditetapkan tersebut dikembangkan lebih
lanjut oleh masing-masing Jurusan dan diimplementasikan oleh Prodi. Pengembangan
strategi tersebut juga dilatar belakangi oleh hasil analisa faktor internal dan eksternal pada
Jurusan dan Program Studi yang tertuang dalam Renstra Poltekkes Kemenkes Medan tahun
2015-2019 dan 2020-2024 sehingga diketahui faktor-faktor yang mendukung ketetapan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 67


standar. Strategi standar kemahasiswaan mencakup sistem seleksi mahasiswa, layanan
Kemahasiswaan, pengelolaan alumni dan standar khusus yang dijalankan di program studi.
Sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru Poltekkes Kemenkes Medan diatur
dalam Surat Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Nomor :
HK.02.02/III/003131/2018 Tanggal 31 Desember 2018 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Tahun Akademik 2019/2020. Selanjutnya diatur pula dalam Surat Keputusan
Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Nomor : KH.02.02/2/1010/2019 Tanggal
1 April 2019 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Tahun Akademik 2019/2020.
Sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru Poltekkes Kemenkes Medan melalui 3
(Tiga) jalur yaitu Jalur PMDP (Penelusuran Minat Dan Prestasi), Jalur Sipensimaru Uji
Tulis dan Jalur Keluarga Miskin (GAKIN). Untuk Jalur GAKIN proses penerimaan selain
dengan ujian tulis juga dengan Tugas Belajar (Tubel) Gakin, dimana proses penerimaannya
tanpa ujian namun berdasarkan prestasi. Selanjutnya pada Penerimaan Mahasiswa Baru
untuk Tahun Akademik 2019/2020 berdasarkan Keputusan Kepala Badan PPSDM
Kesehatan Nomor : HK.02.02/III/003131/2018 Tanggal 31 Desember 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Tahun Akademik 2019/2020, terdapat 3 (Tiga) jalur penerimaan
yang dibagi dalam Jalur PMDP (Pengembangan Minat Dan Prestasi), Jalur Sipensimaru
Bersama (SIMAMA) dan Jalur Sipensimaru Mandiri (SIMAMI).
Proses tahapan seleksi mahasiswa baru bertujuan untuk mendapatkan calon
mahasiswa yang berkualitas baik sehingga Poltekkes Medan mendapatkan lulusan yang
berkualitas di tingkat Nasional dan Internasional. Sesuai dengan Visi Poltekkes Kemenkes
Medan yaitu Menjadi Institusi yang unggul dan kompetitif dalam menyediakan tenaga
kesehatan di tingkat Nasional dan siap bersaing di tingkat Internasional Tahun 2024.
Poltekkes Kemenkes Medan berkomitmen memberikan layanan prima bagi
mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional bahwa Peserta didik pada satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Selain itu, sesuai
dengan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada Pasal 13 (4) berbunyi
bahwa Mahasiswa berhak mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat,
potensi dan kemampuannya. Regulasi tersebut menjadi dasar dalam penetapan strategi dan
pencapaian standar perguruan tinggi terkait mahasiswa yang mencakup sistem seleksi dan
layanan mahasiswa.
Poltekkes Medan menyediakan layanan kemahasiswaan dalam bentuk penalaran,
minat bakat, Kesehatan, beasiswa, bimbingan dan konseling serta layanan asrama. Layanan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 68


bidang penalaran berupa penelitian mahasiswa, kegiatan lomba debat bahasa Inggris,
Kegiatan Student Exchange, dan Lomba Pembuatan Poster. Layanan kemahasiswaan dalam
bentuk pembinaan dan pengembangan minat dan bakat seperti Kegiatan Latihan Dasar
Kepemimpinan, Pelatihan Tanggap Darurat Bencana, Pelatihan Bela Negara, Kegiatan
Softskill (Bahasa, Olahraga dan Seni). Layanan kesehatan tersedia melalui Klinik Pratama
Poltekkes Kemenkes Medan. Layanan beasiswa berupa Pemberian Beasiswa Poltekkes
Kemenkes Medan yang terdapat dalam 3 (Tiga) jalur, yaitu Beasiswa GAKIN, Tubel
GAKIN dan mahasiswa berprestasi. Layanan bimbingan dan konseling berupa bimbingan
akademik melalui dosen Pembimbing akademik, layanan penyuluhan karir dan Bimbingan
kewirausahaan yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan kerja mahasiswa. Layanan
asrama tersedia ada di 11 (Sebelas) Prodi.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Kebijakan Sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
Dasar penyelenggaraan Sipenmaru Poltekkes Kemenkes secara nasional adalah
Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 73 yang
menyatakan bahwa “penerimaan mahasiswa baru untuk setiap prodi dapat dilakukan
melalui pola penerimaan mahasiswa secara nasional dan bentuk lain”. Turunan dari
Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 telah ditetapkan aturan berupa Peraturan
Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi. Sebagai implementasi dari Undang-Undang RI Nomor 12
Tahun 2012 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014, Kementerian Kesehatan
telah menetapkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I/3/2/03478/2013
tentang Pedoman Penyelenggaraan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan (Sipenmaru Poltekkes Kemenkes). Selanjutnya
pedoman dalam pelaksanaan sipenmaru diperbaharui setiap tahun. Untuk pelaksanaan
sipenmaru Poltekkes Kemenkes T.A 2019/2020 maka pedoman yang digunakan adalah
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Tahun Akademik 2019/2020 berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Badan PPSDM Kesehatan Nomor : HK.02.02/III/003131/2018 Tanggal 31 Desember 2018
dan selanjutnya Poltekkes Kemenkes Medan mengembangkan pedoman pelaksanaan
dengan Petunjuk Teknis Penerimaan Mahasiswa baru Poltekkes Kemenkes Medan
Nomor : KH.02.02/2/1010/2019.
Sistem seleksi calon mahasiswa baru di Poltekkes Kemenkes Medan pada T.A 2019/2020

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 69


menggunakan 3 (Tiga) jalur seleksi, yaitu Jalur Penelusuran Minat Dan Prestasi (PMDP),
Jalur Uji Tulis dan Jalur GAKIN (Keluarga Miskin), yang dibagi dalam Seleksi GAKIN
dan Tubel Gakin. Proses pelaksanaan Sipenmaru diawali dengan pembuatan Petunjuk
Teknis (Juknis) dan penentuan alokasi/kuota mahasiswa baru yang dilaksanakan melalui
rapat jajaran Direksi dengan Ketua Jurusan/Prodi. Adapun kebijakan masing-masing jalur
seleksi, dijelaskan sebagai berikut:
1) Kebijakan Terkait Jalur PMDP
Seleksi jalur PMDP telah dilaksanakan Poltekkes Kemenkes Medan sejak tahun 2003.
Prosedur pelaksanaannya mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh BPPSDM.
Pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru Tahun Akademik 2019/2020, berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Nomor: HK.02.02/III/003131/2018
Tanggal 31 Desember 2018 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun Akademik
2019/2020, namun proses penyelenggaraannya diserahkan ke Poltekkes Kemenkes
Medan. Selanjutnya untuk memperkuat proses pelaksanaan tersebut Poltekkes
Kemenkes Medan membuat kebijakan berdasarkan surat keputusan Nomor:
KH.02.02/2/1010/2019 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Tahun Akademik 2019/2020.
Alokasi calon mahasiswa yang diterima melalui Sipenmaru Jalur PMDP adalah
maksimal 50% (lima puluh persen) dari kuota masing-masing program studi.
Sebelumnya pada jalur PMDP calon mahasiswa baru dapat memilih hanya 1 (Satu)
pilihan program studi, namun pada T.A 2021/2022, calon mahasiswa boleh memilih 2
(dua) pilihan. Calon mahasiswa yang dapat mengikuti seleksi jalur PMDP adalah siswa
kelas XII SMA/MA Jurusan IPA atau SMK jurusan yang relevan tertentu sesuai pilihan
Prodi yang ditetapkan oleh masing-masing Poltekkes Kemenkes. Pada kondisi tertentu
dapat menerima SMA jurusan lain dengan persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan
oleh Poltekkes bila dianggap perlu maka dapat menerima lulusan SMA/MA Jurusan
IPA atau SMK jurusan yang relevan tertentu sesuai pilihan Prodi yang telah lulus pada
1 (satu) tahun sebelumnya. Poltekkes Kemenkes Medan membuat kebijakan lagi
berdasarkan peraturan yang ditetapkan panitia pusat tersebut berupa menerima lulusan
IPS kecuali untuk jurusan Teknologi Laboratorium Medis dan Jurusan Farmasi.
2) Kebijakan terkait Jalur Uji Tulis
Seleksi Sipenmaru Poltekkes Kemenkes Medan secara uji tulis pada tahun 2015 s/d
2019, dilaksanakan dengan pola seleksi test tertulis menggunakan lembar jawaban
komputer (LJK). Pada awalnya pelaksanaan ujian tulis Poltekkes Kemenkes Medan
menggunakan gelombang 1, 2 dan 3, sampai mendapatkan alokasi calon mahasiswa
baru sesuai yang ditetapkan. Namun, sejak Tahun Ajaran 2020/2021, pelaksanaan Uji

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 70


Tulis Sipenmaru dilaksanakan dengan Jalur Sipenmaru Bersama (SIMAMA) dan Jalur
Sipenmaru Mandiri (SIMAMI).
Dokumen legal yang menjadi kebijakan/rujukan dalam sistem penerimaan mahasiswa
baru adalah Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun Akademik 2019/2020 Nomor :
HK.02.02/III/003131/2018, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Tahun Akademik 2019/2020
Nomor : KH.02.02/2/1010/2019, Keputusan Kepala Badan Pengembangan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia No : HK. 02. 02/III/0727/2020 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Bersama Berbasis Portofolio
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan TA 2020/2021, Keputusan Kepala
Badan Pengembangan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia No : HK.
03.01/III/0422/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru Bersama Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan TA
2021/2022. Standar Kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Medan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penerimaan Mahasiswa Baru. SK Panitia Sipensimaru Poltekkes
Kemenkes Medan, Laporan Sipensimaru Poltekkes Kemenkes Medan dan Buku
Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Medan.
3) Kebijakan terkait Jalur GAKIN
Sipensimaru Poltekkes Kemenkes Medan T.A 2019/2020, dilaksanakan penerimaan
mahasiswa baru melalui jalur GAKIN. Calon Mahasiswa baru yang mengikuti seleksi
GAKIN berasal dari keluarga miskin. Untuk jalur GAKIN dibagi ke dalam 2 (dua)
bagian yaitu jalur GAKIN Uji Tulis dan Tubel GAKIN. Untuk jalur Gakin uji tulis,
prosedurnya mengikuti tes sipenmaru secara uji tulis, dan untuk calon mahasiswa tubel
GAKIN, calon mahasiswa tidak mengikuti seleksi, namun mengikuti seleksi
berdasarkan prestasi calon mahasiswa. Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru melalui
Jalur Gakin berdasarkan SK Nomor KH.02.02/2/1011/2019 tentang Petunjuk Teknis
Sipenmaru Poltekkes Kemenkes Medan Jalur Keluarga Miskin (GAKIN) Tahun
Akademik 2019/2020.
Kebijakan Layanan Mahasiswa
Beberapa kebijakan Poltekkes Kemenkes Medan terkait layanan kemahasiswaan adalah
sebagai berikut:
1) Bidang Penalaran merujuk pada Buku Panduan Penelitian Mahasiswa, SK Penelitian
Mahasiswa Nomor : LB. 01.02/03/0890/2019.
2) Pengembangan minat dan bakat, merujuk pada SK Pelatihan Kerja Jurusan/Prodi,
Laporan kegiatan SIT In Poltekkes Kemenkes Medan, Laporan Kegiatan Latihan
Dasar Kepemimpinan, Laporan Kegiatan PORSENI, Laporan Kegiatan Soft Skill,

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 71


Standar dan SOP Layanan Laboratorium Terpadu, Standar dan SOP layanan
Laboratorium Komputer, Laporan Kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat, Laporan
Kegiatan Bela Negara, Laporan Student Exchange, SOP Student Exchange.
Pengembangan soft skills, diatur dalam SOP Soft Skills, Laporan Kegiatan Soft Skills,
Buku Pedoman Softskill, SK Pramuka, Standar dan SOP Layanan Laboratorium
Bahasa,
3) Layanan beasiswa, merujuk pada SOP Beasiswa, Standar dan SOP layanan keuangan,
SK Penerima Beasiswa
4) Bimbingan, konseling dan kesehatan, diatur dalam Buku Panduan Akademik Poltekkes
Kemenkes Medan Tahun 2019, Standar Kemahasiswaan, Standar dan SOP layanan
Klinik, Standar Pelayanan Pengobatan Dasar
5) Layanan Kesehatan, merujuk pada SOP Praktek Klinik, SOP Pengobatan Dasar, SOP
Telemedicine, Standar Pelayanan Pengobatan
6) Layanan Asrama, merujuk pada SK Asrama Jurusan/Prodi T.A 2019/2020, Pedoman
Tata Tertib Asrama

3. Strategi Pencapaian Standar


a. Sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa

Standar yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Medan Tahun 2019 untuk kemahasiswaan
adalah Standar Layanan Penerimaan Mahasiswa Baru Nomor : DRT 03 01 015 1STD 034
dan Standar Layanan Kemahasiswaan Nomor : DRT 03 01 016 1STD 037, namun pada
Tahun 2020 standar tersebut direvisi menjadi Standar Kemahasiswaan Nomor : SPMI/STD-
025. Standar kemahasiswaan memuat butir-butir standar Poltekkes Kemenkes Medan dalam
kebijakan yang mencakup sistem penerimaan mahasiswa baru dan layanan mahasiswa
(bimbingan dan konseling, pengembangan nalar, minat dan bakat, pengembangan soft skills,
layanan beasiswa, bimbingan karir dan kewirausahaan, layanan kesehatan dan layanan
asrama).

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan mengembangkan seleksi penerimaan


mahasiswa baru yang meliputi Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP) dan penerimaan
mahasiswa baru melalui seleksi Sipensimaru Ujian Tulis untuk Tahun Akademik 2019/2020.
Pada Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Tahun Akademik 2020/2021, Poltekkes Kemenkes
Medan jalur uji tulis dibagi ke dalam Sipensimaru Bersama (SIMAMA) dan Sipenmaru
Mandiri (SIMAMI). Pendaftaran Sipensimaru dilaksanakan secara online ke laman
http://sipenmaru.poltekkes-medan.ac.id/. Selanjutnya setelah pelaksanaan Jalur PMDP dan
Jalur Uji Tulis dan jalur GAKIN, dilaksanakan uji kesehatan di Klinik Poltekkes Kemenkes
Medan. Selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut :

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 72


1) Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP)
Sipenmaru melalui jalur PMDP dilaksanakan dengan dua tahap, yaitu seleksi
administrasi dan uji kesehatan. Seleksi administrasi dilakukan melalui hasil penelusuran
prestasi akademik dengan menggunakan raport. Calon mahasiswa baru harus memiliki
nilai minimal 70 (tujuh puluh) atau setara dengan nilai rata-rata 2.80 (kurikulum 13),
pada semester I sampai dengan semester V, untuk mata pelajaran Fisika, Biologi, Kimia,
Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia (Jalur IPA), mata pelajaran Ekonomi,
Geografi, Sosiologi, Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia (Jalur IPS).
Untuk SMK dipilih mapel pokok berdasarkan jurusan. Siswa yang mengikuti Sipenmaru
Jalur PMDP harus mendapatkan surat rekomendasi dari Kepala Sekolah, dan sekolah
yang boleh mengikuti jalur ini adalah yang memiliki Akreditasi minimal B.
Pelaksanaan Sipenmaru Jalur PMDP dilaksanakan secara online, calon mahasiswa baru
mengunggah semua berkas ke laman http://sipenmaru.poltekkes-medan.ac.id/. Pada
pelaksanaan Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP) tahun akademik 2019/2020 calon
mahasiswa hanya diperbolehkan untuk memilih satu jurusan dan tidak diperbolehkan
untuk pindah jurusan baik setelah dinyatakan diterima maupun setelah mengikuti proses
pembelajaran.

2) Jalur Uji Tulis

Seleksi Sipenmaru Poltekkes Kemenkes Medan secara uji tulis menggunakan teknik
paperbased test pada tahun 2015 s/d 2019. Penyelenggara Sipensimaru hanya Poltekkes
Kemenkes Medan tidak bergabung dengan Panitia Nasional. Seleksi calon mahasiswa
dilaksanakan melalui rangkaian seleksi dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon
mahasiswa. Kegiatan seleksi dilakukan bukan hanya untuk mengukur kemampuan
secara umum, tetapi lebih menitikberatkan pada penjaringan calon mahasiswa dengan
kemampuan akademik yang baik. Secara garis besar cara dan persyaratan pendaftaran
mahasiswa baru jalur uji tulis sama dengan jalur PMDP, namun pada jalur ujian tulis
tidak diperlukan mengunggah raport. Persyaratan Calon Peserta meliputi persyaratan
umum yaitu Warga Negara Indonesia, Lulus pendidikan SMU/SMA/MA, SMK/MAK
dengan jurusan yang relevan/sesuai dengan pilihan prodi dan ditetapkan oleh Panitia
Nasional, dan Paket C. Calon peserta yang telah memenuhi persyaratan dan kelengkapan
berkas administrasi akan memperoleh Kartu Peserta Ujian dan yang bersangkutan
berhak mengikuti ujian tulis Sipenmaru. Calon peserta dapat melakukan pendaftaran
untuk 2 (dua) prodi, dengan syarat prodi yang dipilih berada dalam satu Poltekkes.
3) Jalur GAKIN

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur GAKIN dilaksanakan pada Tahun


2019/2020. Calon peserta seleksi berasal dari keluarga miskin/keluarga tidak mampu

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 73


secara ekonomi. Pelaksanaan dilakukan dengan mencari ke sekolah SMA/sederajat.
Selanjutnya calon mahasiswa baru mendaftar melalui online ke laman
http://sipenmaru.poltekkes-medan.ac.id/ dengan melengkapi semua persyaratan yang
diminta. Persyaratan penerimaan mahasiswa baru Jalur GAKIN sama dengan
penerimaan jalur lainnya, namun terdapat persyaratan khusus yaitu Surat Keterangan
Miskin/ tidak mampu dari pemerintah setempat, dan calon mahasiswa baru tidak hanya
lulus seleksi uji tulis/prestasi, namun juga lulus verifikasi melalui kunjungan rumah.
Jumlah Alokasi penerimaan mahasiswa keluarga miskin Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan tahun akademik 2019/2020 berdasarkan kemampuan keuangan pada
DIPA Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
4) Uji Kesehatan

Pelaksanaan Uji kesehatan dengan menggunakan kriteria :

a. Berbadan sehat, tidak buta warna, tidak mengalami gangguan pendengaran, tidak
mengalami gangguan bicara, tidak memiliki cacat fisik.
b. Tinggi badan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Prodi keperawatan : minimal 155 cm bagi laki-laki dan 150 cm bagi perempuan.
2) Prodi kebidanan : hanya menerima peserta perempuan dengan tinggi badan minimal
150 cm.
Ketentuan tentang kriteria Uji kesehatan pada Prodi lainnya ditetapkan oleh Panitia Nasional
sesuai dengan kebutuhan dan diumumkan kepada calon peserta Sipenmaru Poltekkes
Kemenkes Medan. Uji kesehatan dilaksanakan di Klinik Pengobatan Poltekkes Kemenkes
Medan.

Dalam upaya pencapaian standar layanan sipensimaru, Poltekkes Kemenkes Medan


melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan animo mahasiswa dan rasio penerimaan
mahasiswa baru yang dilakukan rutin setiap tahun. Upaya meningkatkan animo mahasiswa
antara lain:

1. Promosi/sosialisasi yang berkelanjutan ke SMA/MA, SMK di wilayah Sumatera Utara,


yang dilakukan oleh jurusan/prodi. Hasil yang diperoleh dari upaya ini adalah
menambah jumlah pendaftar sipensimaru dari tahun ke tahun. Jumlah pendaftar jalur
PMDP T.A 2019/2020 sebanyak 25%, semakin meningkat dari tahun sebelumnya.
2. Menjelaskan kepada calon pendaftar bahwa penerimaan mahasiswa baru Poltekkes
Kemenkes Medan dilaksanakan secara objektif dan transparan, hasilnya calon
mahasiswa baru percaya diri untuk mendaftar ke Poltekkes Kemenkes Medan
3. Melaksanakan Sipensimaru Jalur Uji Tulis dengan beberapa gelombang pendaftaran.
Sipensimaru T.A 2019/2020 dilaksanakan dalam 3 (Tiga) gelombang. Upaya ini

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 74


dilaksanakan untuk melengkapi kuota sipenmaru tiap jurusan/prodi. Hasilnya
jurusan/prodi yang kuotanya belum terpenuhi pada gelombang pertama, dapat
dilengkapi pada uji tulis gelombang selanjutnya.
4. Mengikuti pameran pendidikan seperti kegiatan edu health fair setiap tahun. Poltekkes
Kemenkes Medan melakukan promosi pada kegiatan ini, memajang hasil penelitian
dosen dan kreatifitas mahasiswa, mengikuti lomba yang dilaksanakan oleh panitia,
seperti lomba video inovasi, lomba poster, dan lomba vocal grup. Lomba tersebut akan
diposting di media sosial. Sehingga bisa membantu upaya promosi Poltekkes Kemenkes
Medan di media sosial. Hasilnya ada pendaftar lintas provinsi yang mendaftar ke
Poltekkes Kemenkes Medan pada sipenmaru.
5. Menyelenggarakan promosi di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Upaya ini
juga dilakukan dalam menjaring pendaftar diluar Provinsi Sumatera Utara. Pendaftar di
luar provinsi bertambah, namun belum menjangkau ke daerah – daerah terpencil.
6. Mengadakan siaran langsung/tunda di radio atau televisi swasta lokal. Hal ini dapat
membantu promosi sehingga meningkatkan rasio pendaftar sipensimaru. Hasil yang
diperoleh kuota sipensimaru terpenuhi.
7. Melaksanakan seleksi penerimaan melalui 3 (tiga) jalur yaitu jalur Penelusuran Minat
dan Prestasi (PMDP), jalur uji tulis/umum secara online dengan beberapa gelombang
pendaftaran, sehingga membantu memenuhi kuota penerimaan mahasiswa baru,
terutama pada jurusan/prodi yang masih kurang jumlah pendaftar.
8. Memberikan informasi adanya beasiswa dari DIPA bagi mahasiswa baru dari keluarga
miskin/tidak mampu. Upaya ini dilakukan dalam memberikan layanan kepada
mahasiswa, sekaligus menarik minat calon pendaftar terutama yang berasal dari
keluarga miskin untuk mendaftar ke Poltekkes Kemenkes Medan.
9. Mengadakan Pengabdian Masyarakat ke Wilayah Desa Binaan serta mengikuti
Pengabdian Masyarakat di Wilayah Lainnya. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu
bentuk promosi ke desa-desa yang tidak dapat dilakukan hanya dengan promosi melalui
media sosial. Masyarakat yang ada di desa akan lebih mendapat informasi tentang
Poltekkes Kemenkes Medan
Sumber Daya yang akan dialokasikan

Untuk mencapai seleksi penerimaan mahasiswa baru Politeknik Kesehatan Kementerian


Kesehatan Medan adalah sumber daya manusia seperti tenaga IT, panitia dan pengawas
Sipenmaru serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan terutama pada pelaksanaan
sipenmaru T.A 2021/2022 yang menggunakan CBT, Poltekkes Kemenkes Medan sudah
mengalokasikan anggaran untuk penyediaan perlengkapan CBT dan memperkuat sistem IT.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 75


Mekanisme kontrol

1) Monitoring dan evaluasi


Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh bagian kemahasiswaan
tahun 2019 terhadap seleksi penerimaan mahasiswa baru, jumlah pendaftar 3033 orang,
yang mendaftar ulang 1628 orang. Jumlah pendaftar Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jalur PMDP T.A 2019/2020 berjumlah
554 orang dan yang lulus sebanyak 425 orang. Jumlah pendaftar Jalur Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Tahun Akademik
2019/2020 sebanyak 2.479 orang yang terdiri dari jumlah pendaftar Gelombang I (satu)
berjumlah 1535 orang, gelombang II (dua) berjumlah 722 orang dan Gelombang III
(tiga) jumlah pendaftar sebanyak 222 orang.

Monitoring dan evaluasi terhadap upaya yang dilakukan untuk meningkatkan animo
calon mahasiswa dapat dijelaskan sebagai berikut : seluruh prodi telah menjalankan
sosialisasi di Sekolah Menengah Atas baik itu SMA, SMK, MAN negeri maupun
swasta. Sosialisasi juga dilaksanakan oleh dosen melalui kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, oleh tenaga kependidikan dan mahasiswa, melalui
media sosial masing-masing, baik facebook, instagram maupun melalui status
Whatsapp. Selain itu sosialiasi juga dilakukan adalah dengan mengikuti pameran seperti
kegiatan Edu Health Fair dan Job Fair setiap tahun, pemasangan baliho di titik
strategis, penyebaran brosur, media cetak dan media elektronik (website, sosmed, radio).

Masalah yang ditemukan : rendahnya peminat untuk mendaftar terutama untuk prodi
kebidanan dan keperawatan. Walaupun di beberapa prodi terdapat peningkatan jumlah
pendaftar bahkan melebihi target, namun tidak semua bisa diterima dikarenakan
ketersediaan tenaga dosen dan sarana prasarana yang masih sesuai daya tampung yang
telah ditentukan. Masalah lain adalah proses pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru
yang bersamaan dengan jadwal penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri
(PTN), menyebabkan minat masyarakat menjadi lebih rendah mendaftar ke Poltekkes
Kemenkes Medan.

Tindak lanjut yang dilaksanakan adalah: Promosi/sosialisasi yang berkelanjutan ke


SMA/MA di wilayah Sumatera Utara, yang dilakukan oleh jurusan/prodi. Hasil yang
diperoleh dari upaya ini adalah menambah jumlah pendaftar sipensimaru dari tahun ke
tahun. Jumlah pendaftar jalur PMDP T.A 2019/2020 sebanyak 25%, semakin meningkat
dari tahun sebelumnya, menjelaskan kepada calon pendaftar bahwa penerimaan
mahasiswa baru Poltekkes Kemenkes Medan dilaksanakan secara objektif dan
transparan, hasilnya calon mahasiswa baru percaya diri untuk mendaftar ke Poltekkes

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 76


Kemenkes Medan, melaksanakan Sipensimaru Jalur Uji Tulis dengan beberapa
gelombang pendaftaran. Sipensimaru T.A 2019/2020 dilaksanakan dalam 3 (Tiga)
gelombang. Upaya ini dilaksanakan untuk melengkapi kuota sipenmaru tiap
jurusan/prodi. Hasilnya jurusan/prodi yang kuotanya belum terpenuhi pada gelombang
pertama, dapat dilengkapi pada uji tulis gelombang selanjutnya, mengikuti pameran
pendidikan seperti kegiatan edu health fair setiap tahun. Poltekkes Kemenkes Medan
melakukan promosi pada kegiatan ini, memajang hasil penelitian dosen dan kreatifitas
mahasiswa, mengikuti lomba yang dilaksanakan oleh panitia, seperti lomba video
inovasi, lomba poster, dan lomba vocal grup. Lomba tersebut akan diposting di media
sosial. Sehingga bisa membantu upaya promosi Poltekkes Kemenkes Medan di media
sosial. Hasilnya ada pendaftar lintas provinsi yang mendaftar ke Poltekkes Kemenkes
Medan pada sipenmaru, menyelenggarakan promosi di media sosial seperti Facebook
dan Instagram. Upaya ini juga dilakukan dalam menjaring pendaftar diluar Provinsi
Sumatera Utara. Pendaftar di luar provinsi bertambah, namun belum menjangkau ke
daerah – daerah terpencil, mengadakan siaran langsung/tunda di radio atau televisi
swasta lokal. Hal ini dapat membantu promosi sehingga meningkatkan rasio pendaftar
sipensimaru. Hasil yang diperoleh kuota sipensimaru terpenuhi, melaksanakan seleksi
penerimaan melalui 3 (tiga) jalur yaitu jalur Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP),
jalur uji tulis/umum secara online dengan beberapa gelombang pendaftaran, sehingga
membantu memenuhi kuota penerimaan mahasiswa baru, terutama pada jurusan/prodi
yang masih kurang jumlah pendaftar, memberikan informasi adanya beasiswa dari DIPA
bagi mahasiswa baru dari keluarga miskin/tidak mampu. Upaya ini dilakukan dalam
memberikan layanan kepada mahasiswa, sekaligus menarik minat calon pendaftar
terutama yang berasal dari keluarga miskin untuk mendaftar ke Poltekkes Kemenkes
Medan, mengadakan Pengabdian Masyarakat ke Wilayah Desa Binaan serta mengikuti
Pengabdian Masyarakat di Wilayah Lainnya. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu
bentuk promosi ke desa-desa yang tidak dapat dilakukan hanya dengan promosi melalui
media sosial. Masyarakat yang ada di desa akan lebih mendapat informasi tentang
Poltekkes Kemenkes Medan. Upaya lain dalam meningkatkan animo masyarakat adalah
dengan menambah frekuensi penerimaan mahasiswa baru. Pada SIPENMARU Tahun
2019, pelaksanaan dilaksanakan melalui 3 (Tiga) Gelombang, sehingga untuk prodi-
prodi yang masih rendah peminatnya dapat mengupayakan pemenuhan kuota
penerimaan.

2) Audit internal

Berdasarkan audit internal yang dilaksanakan oleh pusat penjaminan mutu tahun 2019,
penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan berpedoman kepada Petunjuk Teknis

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 77


Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Tahun Akademik 2019/2020 Nomor: HK.02.02/III/003131/2018, jumlah
pendaftar 3033 orang, yang mendaftar ulang 1628 orang. Kegiatan penerimaan
mahasiswa baru berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada di pedoman. Untuk Prodi
kebidanan dan keperawatan peminat masih rendah. Khusus untuk Prodi Sarjana Terapan
dan Profesi Bidan jumlah pendaftar yang mengikuti selesksi mengalami fluktuasi. Ratio
jumlah pendaftar disbanding denagn peserta yang lulus seleksi dalam 4 tahun terakhir
mencapai 1:3,09.

Masalah yang ditemukan adalah rendahnya peminat yang ikut seleksi dan proses
pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru yang bersamaan dengan jadwal penerimaan
mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN), menyebabkan minat masyarakat
menjadi lebih rendah mendaftar ke Poltekkes Kemenkes Medan.

Tindak lanjut yang dilaksanakan: sosialisasi penerimaan mahasiswa baru dalam


berbagai kegiatan antara lain ke sekolah SMA, melalui web Poltekkes Medan, facebook
institusi dan prodi, whatsapps, melalui radio, memasang spanduk penerimaan
mahasiswa baru di tempat yang strategis, sosialisasi di tempat penelitian dan pengabdian
masyarakat dan mengikuti kegiatan pameran pendidikan dan pelaksanaan Job Fair.

b. Layanan Kemahasiswaan

Layanan kemahasiswaan yang tersedia di Poltekkes Kemenkes Medan dalam bentuk


Layanan pembinaan dan pengembangan minat dan bakat seperti Layanan pelatihan kepada
mahasiswa seperti Latihan Dasar Kepemimpinan, Pelatihan Tanggap Darurat Bencana,
Pelatihan Bela Negara, Layanan Softskill (Bahasa, Olahraga dan Seni). Kegiatan softskill
dibagi dalam Softskill Bahasa yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Arab.
Softskill Seni yaitu Vocal Grup dan Paduan Suara. Softskill Olahraga yaitu Volley,
Badminton, dan Futsal. Kegiatan lainnya yaitu Pramuka, mahasiswa wajib bergabung dalam
Saka Bakti Husada Poltekkes Kemenkes Medan.

Poltekkes Kemenkes Medan juga menyediakan layanan di bidang kerohanian. Wadah


keagamaan yang dibentuk yaitu Lembaga Dakwah Kampus As-Syifa Polkesmed dan
Kebaktian Mahasiswa Kristen (KMK).

Layanan peningkatan kesejahteraan seperti tersedianya layanan bimbingan dan konseling,


yang menjadi wadah mahasiswa untuk menyampaikan permasalahan dialami masalah
aademik maupun non akademik. Tersedia Layanan beasiswa Poltekkes Kemenkes Medan.
Pemberian Beasiswa Poltekkes Kemenkes Medan terdapat 5 (Tiga) jalur, yaitu Beasiswa
GAKIN, Tubel GAKIN, Mahasiswa Berprestasi, Beasiswa Bank BNI dan Beasiswa Bank
Syariah Mandiri/Bank Syariah Indonesia.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 78


Layanan peningkatan kesejahteraan lainnya adalah tersedianya layanan kesehatan dan
layanan asrama. Layanan kesehatan dilakukan oleh Klinik Pengobatan Poltekkes Kemenkes
Medan. Pelayanan pemeriksaan kesehatan dilaksanakan di Klinik Pengobatan Poltekkes
Kemenkes Medan. Mahasiswa wajib memiliki keanggotaan BPJS. Klinik Pengobatan
Poltekkes Medan memfasilitasi mahasiswa jika ada yang ingin mengalihkan keanggotaan
BPJS ke Klinik Pengobatan. Jika mahasiswa memiliki BPJS, maka pelayanan kesehatan
yang diperoleh gratis, namun jika tidak memiliki BPJS, biaya layanan lebih murah
dibandingkan dengan biaya layanan masyarakat umum. Poltekkes Kemenkes Medan. Pada
T.A 2019/2020 sebelum menggunakan BPJS, mahasiswa mendapat Asuransi dari PT.
Bumida atas kerjasama Poltekkes Medan dengan PT. Bumida, Klinik Pengobatan Poltekkes
Kemenkes Medan sebagai tempat uji kesehatan mahasiswa baru dan pemeriksaan narkoba
bagi mahasiswa. Klinik Poltekkes Kemenkes Medan juga menjadi lahan praktik mahasiswa
dan magang bagi alumni.

Layanan asrama tersedia di 11 (sebelas) jurusan/prodi Poltekkes Kemenkes Medan.


Mahasiswa yang dapat menggunakan asrama diupayakan mahasiswa yang berasal dari
daerah yang jauh dari jurusan/prodi. Selain layanan diatas, terdapat juga layanan
laboratorium dan perpustakaan. Layanan laboratorium sebagai lahan praktik bagi
mahasiswa. Poltekkes Kemenkes Medan memiliki laboratorium terpadu dan laboratorium
bahasa. Layanan Perpustakaan menyediakan buku-buku, jurnal-jurnal, dan referensi lainnya
yang dibutuhkan mahasiswa mencari materi perkuliahan dan bahan penelitian.

Layanan Penyuluhan Karir dan Bimbingan kewirausahaan yang dilaksanakan dalam bentuk
layanan bimbingan konseling. Layanan bimbingan konseling disini adalah layanan yang
berhubungan dengan bimbingan karir, sebagai persiapan mahasiswa dan alumni dalam
menghadapi pasar kerja. Selain itu tersedia pelatihan kerja mahasiswa untuk mahasiswa dan
alumni, dan layanan Job Fair.

Upaya yang dilakukan dalam mencapai standar layanan kemahasiswaan adalah :

1. Meningkatkan anggaran untuk kegiatan layanan kemahasiswaan.

2. Poltekkes Kemenkes Medan terus menambah anggaran untuk meningkatkan layanan


kemahasiswaan, seperti menambah anggaran untuk pelatihan mahasiswa, pemberian
kuliah umum, kreatifitas mahasiswa, dan lain sebagainya.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam layanan kemahasiswaan.

4. Dalam upaya memberikan layanan kemahasiswaan, Poltekkes Kemenkes Medan terus


meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana, seperti pada layanan kesehatan
menambah fasilitas di Klinik Pengobatan, layanan perpustakaan menambah referensi

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 79


buku dan jurnal-jurnal terbaik, dan layanan lainnya.

5. Meningkatkan sumber daya manusia yang melaksanakan layanan kemahasiswaan.

6. Poltekkes Kemenkes Medan terus meningkatkan tenaga-tenaga terampil yang


memberikan layanan kemahasiswaan, seperti menambah tenaga pustakawan, laboran,
dan tenaga IT.

7. Melaksanakan Job Fair setiap Tahun. Upaya job fair selain memberi layanan kepada
alumni dalam mencari kerja, juga dapat menjaring minat masyarakat umum untuk
kuliah di Poltekkes Kemenkes Medan, karena lulus dari Poltekkes Kemenkes Medan
sudah menyediakan lapangan kerja. Upaya job fair juga dapat menambah kerjasama
Poltekkes Kemenkes Medan dengan pengguna alumni/stake holder.

8. Meningkatkan kerjasama dengan stake holder yang terkait dengan layanan


kemahasiswaan.

9. Poltekkes Kemenkes Medan terus menjalin kerjasama dengan stake holder terkait
layanan, seperti dalam layanan softskills bahasa, bekerjasama dengan kursus-kursus
bahasa Inggris dan Jepang. Dalam layanan bimbingan karir, Poltekkes Kemenkes
Medan berkerjasama dengan pengguna alumni seperti Rumah Sakit, Klinik Pengobatan,
produsen makanan, laboratorium kesehatan, sehingga banyak lulusan yang sudah
diterima di stake holder tersebut.

Sumber Daya yang akan dialokasikan untuk mencapai layanan mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan adalah sumber daya manusia seperti pelatih
(instruktur) dan narasumber kegiatan, sarana dan prasarana, seperti untuk kegiatan
ekstrakulikuler olahraga, seni dan bahasa. Untuk pendanaan, layanan kemahasiswaan seperti
layanan minat dan bakat sudah teralokasi dalam RKAKL Poltekkes Kemenkes Medan setiap
tahun.

Mekanisme kontrol

1) Monitoring dan evaluasi


Berdasarkan monitoring dan evaluasi terhadap layanan kepada mahasiswa, Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan melaksanakan layanan dalam bidang penalaran, minat
bakat, kesehatan, beasiswa, bimbingan dan konseling serta asrama. Seluruh layanan
sudah dilaksanakan sesuai dengan panduan dan kebijakan yang berlaku. Pelaksanaan
layanan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Pada bidang penalaran
dilaksanakan penelitian mahasiswa. Penelitian mahasiswa pada Tahun 2019 sebanyak
68 judul penelitian, dimana dalam 1 (Satu) tim beranggotakan 3 (Tiga) orang
mahasiswa.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 80


Kegiatan minat dan bakat dilaksanakan melalui kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
(LDK). Pada Tahun 2019, kegiatan LDK diikuti sebanyak 112 orang mahasiwa yang
merupakan perwakilan setiap jurusan/prodi. Selain kegiatan LDK, Poltekkes Kemenkes
Medan juga melaksanakan Kegiatan Tanggap Darurat Berencana dan Kegiatan Bela
Negara, yang masing-masing kegiatan diikuti oleh mahasiswa utusan dari jurusan/prodi.
Namun kegiatan minat bakat ini dilaksanakan secara bergantian. Kegiatan lainnya
tersedia dalam bidang olah raga dan seni, didukung dengan adanya sarana dan prasana
penunjang.

Layanan kesehatan diberikan kepada mahasiswa melalui Klinik Pratama Poltekkes


Kemenkes Medan. Jika mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota BPJS di Klinik
Pratama Poltekkes Medan maka layanan diberikan secara gratis, namun jika tidak
terdaftar mahasiswa dibebankan sesuai pola tarif yang ditentukan untuk mahasiswa.
Untuk prodi lain di luar kampus utama tersedia juga klinik kesehatan untuk layanan
kesehatan yang bersifat pertolongan pertama.

Bimbingan dan konseling diberikan pada melalui kegiatan pembimbingan akademik.


Masing-masing mahasiswa dibagi ke dalam Dosen Pembimbing Akademik (PA), jika
ada masalah yang ditemukan dalam proses perkuliahan, mahasiswa akan berkonsultasi
ke dosen PA. Dalam hal bimbingan karir Poltekkes Kemenkes Medan melaksanakan
Kegiatan Pelatihan Kerja. Pada Tahun 2019, Kegiatan Pelatihan Kerja dilaksanakan
seluruh Jurusan/Prodi, yang diikuti oleh seluruh mahasiswa TK. III. Kegiatan lain yaitu
pelaksanaan Job Fair, yang diikuti sebanyak 40 (Empat Puluh) stakeholder dari RS
Pemerintah dan Swasta, Klinik Pengobatan, Perusahaan, BNP2TKI, Laboratorium
Kesehatan, dll. Kegiatan Job fair diberikan kepada seluruh lulusan sehingga bisa
langsung berhubungan dengan penyedia tenaga kerja.

Layanan Asrama di Poltekkes Kemenkes Medan diatur dalam pedoman asrama.


Poltekkes Kemenkes Medan pada awalnya hanya memiliki asrama sebanyak 6 (Enam)
unit, namun dengan bertambahnya Prodi yang bergabung dari PT Kesda, asrama
bertambah menjadi sebanyak 11 (Sebelas) unit. Daya tampung asrama berbeda pada
setiap prodi, disesuaikan dengan jumlah mahasiswa per prodi terutama mahasiswa yang
tempat tinggalnya jauh dari kampus Poltekkes Kemenkes Medan.

Masalah/umpan balik yang ditemukan adalah : terbatasnya anggaran kegiatan


kemahasiswaan sehingga tidak semua layanan dapat diberikan seperti kegiatan
pengembangan minat dan bakat, keterbatasan sarana dan prasarana, sehingga perlu
ditambah, terbatasnya tenaga sebagai penyedia layanan.

Tindak lanjut yang dilaksanakan adalah: meningkatkan anggaran untuk kegiatan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 81


layanan kemahasiswaan seperti menambah anggaran untuk pelatihan mahasiswa,
pemberian kuliah umum, kreatifitas mahasiswa, dan lain sebagainya, Meningkatkan
sarana dan prasarana dalam layanan kemahasiswaan seperti pada layanan kesehatan
menambah fasilitas di Klinik Pengobatan, layanan perpustakaan menambah referensi
buku dan jurnal-jurnal terbaik, meningkatkan sumber daya manusia yang melaksanakan
layanan kemahasiswaan seperti menambah tenaga pustakawan, laboran, dan tenaga IT,
melaksanakan Job Fair setiap Tahun. Upaya job fair selain memberi layanan kepada
alumni dalam mencari kerja, juga dapat menjaring minat masyarakat umum untuk
kuliah di Poltekkes Kemenkes Medan, karena lulus dari Poltekkes Kemenkes Medan
sudah menyediakan lapangan kerja. Upaya job fair juga dapat menambah kerjasama
Poltekkes Kemenkes Medan dengan pengguna alumni/stake holder, meningkatkan
kerjasama dengan stake holder yang terkait dengan layanan kemahasiswaan seperti
dalam layanan softskills bahasa, bekerjasama dengan kursus-kursus bahasa Inggris dan
Jepang. Dalam layanan bimbingan karir, Poltekkes Kemenkes Medan berkerjasama
dengan pengguna alumni seperti Rumah Sakit, Klinik Pengobatan, produsen makanan,
laboratorium kesehatan, sehingga banyak lulusan yang sudah diterima.

2) Audit internal
Berdasarkan hasil audit internal terhadap layanan kepada mahasiswa yang dilaksanakan
pada tahun 2019, layanan yang diberikan meliputi layanan di bidang penalaran, minat
bakat, kesehatan, beasiswa, bimbingan konseling serta asrama. Dalam bidang penalaran
tersedia bimbingan karir, Latihan Dasar Kepemimpinan, Pelatihan Tanggap Darurat
Bencana, Pelatihan Bela Negara. Layanan minat dan bakat tersedia kegiatan softskill
dibagi dalam Softskill Bahasa yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Arab.
Softskill Seni yaitu Vocal Grup dan Paduan Suara. Softskill Olahraga yaitu Volley,
Badminton, dan Futsal. Kegiatan lainnya yaitu Pramuka, mahasiswa wajib bergabung
dalam Saka Bakti Husada Poltekkes Kemenkes Medan. Layanan kesehatan tersedia di
Klinik Pratama untuk tingkat institusi dan di prodi ada klinik kesehatan, mahasiswa
disarankan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi kesehatan. Layanan
beasiswa Poltekkes Kemenkes Medan terdapat 5 (lima) jalur, yaitu Beasiswa GAKIN,
Tubel GAKIN, Mahasiswa Berprestasi, Beasiswa Bank BNI dan Beasiswa Bank Syariah
Mandiri/Bank Syariah Indonesia. Layanan bimbingan konseling diberikan oleh dosen
pembimbing akademik untuk mengarahkan mahasiswa agar bisa mengikuti pendidikan
dengan baik. Ada juga diberikan penyuluhan karir dan bimbingan kewirausahaan.
Masalah/ umpan balik: Ada mahasiswa yang tidak mengikuti layanan minat dan bakat
karena jadwal perkuliahan yang padat. Anggaran beasiswa masih terbatas. Tindak
lanjut: Menyediakan waktu khusus untuk mendapatkan layanan. Misalnya perkuliahan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 82


hanya sampai hari Jumat pagi. Jumat siang dan hari sabtu sudah bisa digunakan untuk
latihan olah raga, seni atau kegiatan softskill lainnya. Menambah anggaran untuk
beasiswa, menyediakan sarana prasarana.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Capaian
Capaian mahasiswa baru pada tahun 2019 sesuai jumlah alokasi yang telah ditetapkan yaitu
2150. Calon mahasiswa baru yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di
Poltekkes Kemenkes Medan sebanyak 3033orang. Selanjutnya mahasiswa baru yang
diterima sebanyak 1628 orang. Rasio keseluruhan penerimaan mahasiswa baru dalam 5
tahun terakhir sebesar 1: 2.
Untuk layanan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Medan memiliki 6 (enam) layanan yaitu
layanan bidang penalaran, minat bakat, kesehatan, beasiswa, bimbingan dan konseling, serta
layanan asrama. Kegiatan layanan kemahasiswaan sudah dilaksanakan baik oleh institusi
maupun prodi. Penerimaan mahasiswa baru dan layanan mahasiswa sudah sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
Layanan Poltekkes Medan sudah mencukupi hanya saja pelaksanaannya membutuhkan
anggaran, sarana dan prasarana yang masih belum memadai, namun terus dilakukan
peningkatan, melalui penambahan anggaran, peningkatan sarana dan prasarana, serta SDM
yang memberikan layanan.
Akar masalah:
Prodi kebidanan dan keperawatan mulai jenuh karena banyaknya institusi lain yang
menyelenggarakan jurusan yang sama, media promosi yang tidak bisa menjangkau seluruh
wilayah, seperti penggunaan media sosial walaupun dianggap lebih efektif namun tidak
semua masyarakat yang terpapar media sosial. Penggunaan radio sebagai media elektronik
kurang menjangkau lapisan masyarakat, karena sudah sedikit masyarakat yang
mendengarkan radio, masih adanya oknum yang mengaku dari Poltekkes Kemenkes Medan
yang mempengaruhi calon mahasiswa baru untuk mendaftar. Dalam bidang layanan,
ditemukan masih banyak layanan kemahasiswaan yang belum dirasakan seluruh mahasiswa
seperti layanan minat dan bakat, tidak semua mahasiswa dapat mengikuti pelatihan-
pelatihan yang ada karena terbatasnya anggaran. Layanan softskills juga terkendala dengan
waktu, ada beberapa kegiatan softskill yang beriringan dengan jadwal kuliah dan praktek
mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak dapat mengikuti dengan baik.
Faktor yang mendukung evaluasi pelaksanaan standar adalah:

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 83


a. Komitmen dari jajaran Direksi dan Civitas Akademika untuk bersama-sama
meningkatkan rasio jumlah pendaftar mahasiswa baru dan komitmen dalam memberikan
layanan kepada mahasiswa
b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang terjadwal, sehingga dapat mengetahui
kekurangan pelaksanaan dari standar yang telah ditetapkan
c. Tersedianya sumber daya manusia yang kompeten
d. Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung
e. Poltekkes Kemenkes Medan memiliki sertifikat WBBK Nasional
Faktor yang menghambat evaluasi pelaksanaan standar adalah:
a. Pendaftaran mahasiswa baru secara online, yang susah dijangkau oleh calon pendaftar
mahasiswa baru di daerah terpencil
b. Penggunaan media promosi yang tidak dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat/calon pendaftar
c. Pelaksanaan kegiatan yang harus menunggu pengusulan dan persetujuan anggaran,
sehingga kegiatan promosi dapat dilakukan setelah anggaran tersedia, untuk layanan
minat bakat terhambat di anggaran pelatihan mahasiswa yang terbatas, sehingga tidak
dapat diikuti seluruh mahasiswa
d. Perguruan Tinggi Swasta sejenis yang banyak di Sumatera Utara
e. Pelaksanaan sipensimaru terutama jalur PMDP yang bersamaan dengan penerimaan
mahasiswa universitas negeri lainnya.
f. Pemberian beasiswa yang terbatas, karena disesuaikan dengan anggaran.
Tindak lanjut yang dilaksanakan
Berdasarkan masalah yang ditemukan beserta faktor pendukung dan penghambat diatas,
maka rencana tindak lanjut untuk peningkatan standar kemahasiswaan pada pelayanan
penerimaan mahasiswa baru adalah dengan meningkatkan promosi ke sekolah-sekolah,
melalui media sosial dan media elektronik yang memiliki jangkauan luas, dan
mempersiapkan penambahan usulan anggaran yang dibutuhkan untuk promosi. Menyiapkan
aplikasi sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru yang lebih mudah diakses oleh calon
pendaftar, promosi bisa juga dilakukan pada saat kegiatan tridarma perguruan tinggi, seperti
praktek kegiatan lapangan di desa binaan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan
menyebarkan brosur dan memasang poster-poster penerimaan mahasiswa baru. Pada
layanan kemahasiswaan rencana tindak lanjut dengan meningkatkan sarana dan prasarana
untuk layanan kemahasiswaan, serta peningkatan minat dan bakat mahasiswa dan terus
meningkatan anggaran untuk menambah jumlah mahasiswa yang dapat mengikuti kegiatan
minat bakat.

5. Indikator Kinerja Utama

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 84


a. Kualitas Input Mahasiswa
1) Metode rekrutmen calon mahasiswa untuk mengidentifikasi potensi kemampuan
mencapai capaian pembelajaran. Penerimaan seleksi calon mahasiswa baru pada Poltekkes
Kemenkes Medan dilakukan secara terpadu oleh Direktorat Poltekkes Kemenkes
Medan melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru ( SIPENSIMARU ) Kemenkes RI
baik melalui ujian tulis langsung dan Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP).
Pendaftaran mahasiswa baru dilakukan secara online melalui website Poltekkes
Kemenkes Medan http://sipenmaru.poltekkes-medan.ac.id/ dan infomasi pendaftaran
melalui brosur dan media sosial serta promosi ke beberapa sekolah negeri dan swasta.
Surat undangan untuk jalur PMDP dikirim ke beberapa sekolah SLTA Negeri dan swasta.
Sistem penerimaan dilakukan melalui seleksi administrasi dengan persyaratan :
a. Lulusan SMA/sederajat
b. Surat rekomendasi dari Kepala Sekolah yang menyatakan bahwa siswa yang
bersangkutan memiliki minat dan bakat serta menduduki rangking 1-10 d i kelasnya.
c. Pendaftaran untuk jalur PMDP ditujukan kepada Tim Seleksi Sipensimaru Poltekkes
Kemenkes Medan, dengan jadwal seleksi antara bulan Februari – April sedangkan
melalui jalur sipensimaru lulusan SMA atau sederajat diselenggarakan antara bulan
Mei – Juli setiap tahunnya. Setelah dinyatakan lulus tahap selanjutnya tes kesehatan
yang dilakukan di Klinik Pengobatan Poltekkes Kemenkes Medan.
2) Hasil analisis data:
a. Rasio Jumlah Pendaftar Terhadap Jumlah Mahasiswa Baru Pada PS
Berdasarkan laporan sipenmaru untuk 5 tahun terakhir rasio jumlah pendaftar terhadap
jumlah mahasiswa adalah 1272:411 (1:3,09). Rasio Jumlah pendaftar di Prodi Sarjana
Terapan dan Prodi Profesi Bidan yang mengalami fluktuasi dan juga disebabkan karena
turunnya animo masyarakat secara nasional menurun terhadap Pendidikan kebidanan.
Pada Prodi Sarjana Terapan dan Profesi Bidan, melakukan kegiatan promosi dan
sosialisasi penerimaan calon mahasiswi baru dilaksanakan dengan berbagai cara dan
metode. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dan promosi di beberapa
sekolah-sekolah SMA, SMK, MAN, sederajat di wilayah kota Medan, Kota Tebing
Tinggi, Pematang Siantar, Binjai, Padang Sidimpuan, Tanjung Balai, Rantau Prapat,
Kabupaten Deli Serdang, Dairi, Labuhan Batu Utara, Langkat, Serdang Bedagai, Toba
Samosir, Asahan Tapanuli Utara, Padang Lawas, Simalungun dan Provinsi Riau.
Kegiatan-kegiatan lainnya adalah pembuatan media-media Promosi dan Sosialisasi,
seperti pembuatan Spanduk, Brosur/ Leaflet yang dibagikan kepada siswi. Publikasi
melalui media sosial seperti: di Facebook, Whatsapp, instagram, Twitter, dll. Spanduk-
spanduk yang dicetak, dipasang di beberapa tempat yang strategis untuk dapat dilihat oleh
masyarakat luas. Program Studi mengadakan promosi dengan melibatkan dosen ke

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 85


sekolah-sekolah menegah atas atau sederajat di beberapa wilayah di Sumatera Utara dan
juga melibatkan mahasiswa melakukan promosi ke sekolah asal masing-masing di
berbagai daerah.
b. Pertumbuhan Jumlah Mahasiswa Baru Untuk PS Dengan Jumlah Lulusan Rendah.
Dalam 3 ( tiga) tahun terakhir 2017-2019 jumlah mahasiswa baru adalah 261
orang sedangkan jumlah lulusan adalah 222 orang untuk tahap Sarjana dan 25
orang lulusan tahap Profesi. Pertumbuhan mahasiswa baru menurun karena tidak
adanya penerimaan mahasiswa baru tahun 2018/2019 adanya regulasi untuk tidak
menerima mahasiswa baru pada tahun tersebut.

b. Animo Calon Mahasiswa Sebagai Hasil Upaya Yang Sudah Dilakukan


1) Tren peningkatan animo calon mahasiswa dalam kurun waktu tiga (3) tahun terakhir pada
PS.
Animo calon mahasiswa baru yang mendaftar pada Prodi D IV Kebidanan mengalami
naik turun sehubungan dengan adanya penerimaan mahasiswa baru secara bersamaan
dengan penerimaan mhasiswa di perguruan Tinggi Negeri lainnya
2) Keberadaan mahasiswa asing terhadap jumlah mahasiswa pada PS.
(Data merujuk DKPS Tabel 5a dan 5b. Data Mahasiswa pada Program Studi)
Dalam lima tahun terakhir seluruh mahasiswa di Prodi D IV Kebidanan dan Profesi Bidan
Poltekkes Kemenkes Medan adalah mahasiswa regular dan tidak ada mahasiswa
pindahan/transfer dari perguruan tinggi lainnya dan juga dari mahasiswa asing. Upaya
yang dilakukan adalah dengan membuat MoU dengan luar negeri, mengikuti kegiatan
internasional. Dengan mengikuti kegiatan berskala internasional diharapkan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan dikenal, sehingga ada mahasiswa asing yang akan kuliah di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
c. Layanan kemahasiswaan
Layanan kemahasiswaan yang disediakan oleh Perguruan tinggi untuk seluruh mahasiswa
dalam bentuk (1) Pembinaan pengembangan minat dan bakat, (2) peningkatan kesejahteraan,
serta (3) Penyuluhan karir dan bimbingan kewirausahaan.
Pembinaan dan Pengembangan Minat dan Bakat kepada mahasiswa dilaksanakan oleh Unit
Kemahasiswaan bersama-sama dengan Dosen Pembimbing Akademik. Dalam hal pembinaan
etika kepada mahasiswa dilakukan secara berjenjang dimulai dari pembinaan yang dilakukan
di asrama oleh Pembina Asrama sampai dengan pembinaan yang dilakukan oleh Dosen
Pembimbing Akademik terhadap masing-masing mahasiswa yang melakukan pelanggaran
terhadap Peraturan Tata Tertib Asrama dan Kode Etik Dosen, Mahasiswa, Tenaga
Kependidikan dan Mahasiswa.
Sementara untuk pengembangan minat dan bakat mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Medan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 86


dimulai pada saat mahasiswa melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru
(PKKMB) dengan melakukan tracer minat dan bakat yang berbentuk kuesioner yang dibagikan
kepada setiap mahasiswa. Kemudian oleh Unit Kemahasiswaan dan UPM data yang telah
didapatkan dari hasil tracer minat dan bakat diolah dalam bentuk tabel, sehingga dapat
diketahui minat dan bakat setiap mahasiswa. Data yang didapatkan, akan dijadikan acuan
didalam mengembangkan minat dan bakat setiap mahasiswa sehingga diharapkan setiap
mahasiswa dapat mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki sesuai dengan minat dan
bakat yang dimiliki.
Peningkatan kesejahteraan dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Medan melalui layanan
beasiswa. Beasiswa yang ada di Poltekkes Kemenkes Medan melalui GAKIN, TUBEL
GAKIN, Bantuan Bank Syariah Mandiri, saat ini sedang dilakukan penjajakan beasiswa
dengan Bank Nasional Indonesia. Poltekkes Kemenkes Medan melakukan dan mencari
informasi tempat kerja bagi lulusan, selanjutnya disampaikan melalui media sosial dan group
WhatsApp alumni tentang kesempatan bekerja di berbagai instansi pemerintah/ swasta.
Selanjutnya Poltekkes Kemenkes Medan juga melakukan Job Fair setiap tahun, dengan
mengundang stake holder, penyedia lapangan kerja dari pemerintah dan swasta, seperti
Rumah Sakit, Klinik Pengobatan, Laboratorium Kesehatan, Apotik, seperti RS Murni Teguh,
RS Bunda Thamrin, PT. Kalbe Farma, PT. Murni Sinergi, Thamrin Laboratory, dll.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator Kinerja Tambahan terkait layanan kemahasiswaan di Poltekkes Kemenkes Medan
antara lain:
a. Prestasi. Target prestasi mahasiswa tercantum dalam capaian kinerja jurusan/prodi.
Prestasi mahasiswa secara nasional sebanyak 5 per tahun, prestasi internasional 1 per
tahun.
b. Program pelatihan Kerja Mahasiswa. Jumlah Pelatihan Kerja Mahasiswa dilakukan 1 x
setahun.
c. Beasiswa.
Poltekkes Kemenkes Medan menjalin kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri dalam
memberikan layanan beasiswa kepada mahasiswa. Jumlah penerima beasiswa BSM
adalah sebanyak 50 orang dari seluruh jurusan/prodi di T.A 2019/2020. Jumlah ini
meningkat setiap tahun
d. Survei Kepuasan
Survei kepuasan T.A 2019/2020 dilaksanakan sekali dalam setahun, namun pada T.A
2020/2021 sudah dilaksanakan setiap semester. Selanjutnya dari hasil kepuasan
dibuatkan RTL/umpan balik
e. Penelusuran alumni (tracer study) dilaksanakan satu kali pertahun. Serapan alumni

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 87


dimasukkan dalam indikator kinerja jurusan/prodi.
Masalah:
Terbatasnya anggaran untuk kegiatan kemahasiswaan, serapan alumni belum optimal
Rencana perbaikan:
Menambah anggaran untuk kegiatan kemahasiswaan secara bertahap sesuai dengan
ketersediaan anggaran, menjalin kerjasama dengan stakeholder, menginformasikan
lowongan kerja melalui media sosial.

7. Kepuasan Pengguna

a. Deskripsi system untuk mengukur kepuasan mahasiswa termasuk kejelasan instrument


yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya pada Program studi

Instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan menggunakan


kuisioner yang dibagikan kepada seluruh mahasiswa. Aspek yang diukur meliputi 4 aspek
yaitu layanan dosen, tenaga kependidikan, pengelola serta sarana dan prasarana. Dari dosen
yang diukur adalah keandalan dan kemampuan dosen dalam memberikan pelayanan
terhadap mahasiswa, daya tanggap dosen dalam membantu mahasiswa dan memberikan
jasa dengan cepat, kepastian bahwa pelayanan dosen sesuai dengan ketentuan, kepedulian
dosen dalam memberi perhatian kepada mahasiswa. Dari tenaga kependidikan yang diukur
adalah keandalan dan kemampuan tenaga kependidikan dalam memberikan pelayanan
kepada mahasiswa, daya tanggap tenaga kependidikan dalam membantu mahasiswa dan
memberikan jasa dengan cepat, kepastian bahwa pelayanan tenaga kependidikan sesuai
dengan ketentuan, kepedulian tenaga kependidikan dalam perhatian kepada mahasiswa.
Dari pengelola aspek yang diukur adalah keandalan dan kemampuan pengelola dalam
memberikan pelayanan terhadap mahasiswa, daya tanggap pengelola dalam membantu
mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat, kepastian bahwa pelayanan pengelola
sesuai dengan ketentuan, kepedulian pengelola dalam memberi perhatian kepada
mahasiswa. Sarana dan prasarana yang diukur adalah kecukupan, aksesibilitas, kualitas
sarana dan prasarana.

b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem

Berdasarkan survei yang telah dilaksanakan, mahasiswa menyatakan layanan yang


diberikan sangat baik (319,8) sedangkan yang baik (80,3). Kegiatan ini dilaksanakan
setiap tahun, hasilnya dituliskan dalam bentuk laporan. Berdasarkan survei, layanan yang
belum optimal, ditindaklanjuti dengan melaksanakan perbaikan yaitu: meningkatkan
kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dengan mengikuti seminar, pelatihan,

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 88


sosialisasi tentang layanan prima, mengikuti pelatihan ESQ, meningkatkan layanan
pengelola, menambah sarana dan prasarana sesuai dengan ketersediaan anggaran.

8. Tinjauan Manajemen
a. Rapat Tinjauan Manajemen
Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun setelah pelaksanaan audit internal, dihadiri oleh
direktur, wadir, kabag dan kasubag. Masalah yang ditemukan yang berkaitan dengan
penerimaan mahasiswa baru dan layanan kepada mahasiswa dibahas dalam rapat oleh
pimpinan untuk mencari solusi.

b. Tindak Lanjut Perbaikan Sistem Seleksi dan Layanan Mahasiswa


Hasil AMI menjadi bahan tindak lanjut. Tindak lanjut dilakukan segera setelah hasil evaluasi
disampaikan untuk perbaikan program seperti kendala Sipenmaru secara online beberapa
peserta dari daerah terpencil dan kepulauan kesulitan untuk mengakses, ditindaklanjuti
dengan sistem SIMAMA kerjasama Poltekkes se-Indonesia, bagi prodi yang jumlah
pendaftarnya kurang, dilaksanakan promosi ke sekolah SMA, melalui web Poltekkes dan
brosur. Layanan mahasiswa ditingkatkan dengan menambah kegiatan kemahasiswaan dan
memfasilitasi mahasiswa untuk mengikuti berbagai perlombaan di tingkat lokal, regional,
nasional dan internasional, penambahan anggaran, peningkatan sarana dan prasarana serta
SDM

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


kemahasiswaan serta tindak lanjut
Pemosisian dalam standar kemahasiswaan saat ini dalam pertumbuhan (growth) dimana
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan memiliki kekuatan internal yang cukup besar karena
didukung oleh SDM ( dosen dan tenaga kependidikan), sarana prasarana yang baik.
Terdapat dua indikator kinerja utama yaitu kualitas input mahasiswa dan layanan mahasiswa
yang meliputi seleksi mahasiswa baru, mahasiswa asing, layanan mahasiswa terhadap
penalaran, termasuk softskills, minat dan bakat, bimbingan konseling, layanan beasiswa ,
layanan kesehatan dan layanan asrama kesejahteraan karir dan bimbingan kewirausahaan.
Beberapa masalah yang menjadi penghambat pada kriteria tiga yang membahas tentang
mahasiswa adalah (1) kebijakan penetapan seleksi masuk mahasiswa baru sangat menentukan
jumlah pendaftar calon mahasiswa baru di Poltekkes Kemenkes Medan. Sebagai contoh pada
tahun 2019, calon mahasiswa baru untuk jalur PMDP hanya diterima dari SMA Negeri tidak
menerima dari SMA Swasta, namun pada tahun 2020 sudah menerima dari SMA swasta.
Tahun 2019 penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMDP sudah dilaksanakan secara

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 89


online, sebelumnya secara manual dimana calon mahasiswa mendaftar dengan mengirimkan
berkas ke Poltekkes Kemenkes Medan melalui sekolah masing-masing. Dalam meningkatkan
kualitas mahasiswa yang diterima untuk Tahun 2021, dalam pedoman ditambahkan
persyaratan akreditasi sekolah, dimana calon mahasiswa baru harus berasal dari sekolah ber
akreditasi minimal B. Untuk jalur uji Tulis pedoman juga berubah dimana sebelumnya uji tulis
menggunakan paper based test (PBT), diubah menjadi pelaksanaan dengan Computer Based
Test (CBT). Uji tulis yang dulu dilakukan hanya oleh Poltekkes Kemenkes Medan saja saat ini
sudah dilakukan secara bersama se Poltekkes se Indonesia.
Beberapa langkah tindak lanjut telah dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Medan yaitu
menetapkan fakta integritas pada setiap pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru, fakta
integritas tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman penerimaan mahasiswa baru yaitu
memiliki Prinsip Adil, Prinsip Tidak Diskriminatif dan Prinsip Keterbukaan. Poltekkes
Kemenkes Medan terus meningkatkan jumlah kuota penerima beasiswa dan memasukkan
dalam usulan anggaraan setiap tahun. Kerjasama dengan kampus luar negeri/internasional juga
terus ditingkatkan untuk keperluan student exchange dan diharapkan dapat menjaring minat
mahasiswa asing untuk kuliah di Poltekkes Kemenkes Medan.

KRITERIA 4: SUMBER DAYA MANUSIA

1. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan komponen utama untuk mensukseskan program-
program pendidikan di perguruan tinggi dalam rangka merealisasikan visi dan misinya.
Perguruan tinggi harus memiliki sistem pengelolaan sumber daya manusia yang lengkap
sesuai dengan kebutuhan perencanaan dan pengembangan. Bagian ini mencakup latar
belakang, tujuan dan rasional penetapan standar perguruan tinggi terkait sumber daya manusia
(SDM) yang mencakup : kualifikasi, kompetensi , beban kerja, proporsi, serta pengelolaan
SDM (dosen dan tenaga kependidikan) oleh UPPS. Mengelola sumber daya manusia
merupakan bidang yang sangat penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran
di Poltekkes Kemenkes Medan.
Dosen dan tenaga kependidikan merupakan sumber daya manusia yang utama untuk
mendukung kelancaran kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Undang – undang nomor 20
tahun 2003 pasal 38 tentang Sistem Pendidikan nasional, disebutkan bahwa tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan
dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Sementara
itu, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 90


proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Untuk memastikan hasil pembelajaran bermutu baik melalui penyediaan dosen dan
tenaga kependidikan yang terjaga secara kualitas, maka Poltekkes Kemenkes Medan telah
menetapkan strategi dan standar dosen, standar tenaga kependidikan, standar peneliti dan
standar pelaksana PKM. Penetapan seluruh standar tersebutdidasarkan atas hasil analisis
faktor internal dan eksternal pada Jurusan dan Program Studi (tertuang dalam Renstra)
sehingga diketahui faktor-faktor yang mendukung ketercapaian standar Sumber Daya
Manusia pada level Poltekkes Kemenkes Medan. Standar dosen dan tenaga kependidikan
akan menjadi pedoman dan tolak ukur bagi pimpinan Poltekkes Kemenkes Medan dan
pimpinan Jurusan/Program Studi dalam merencanakan, mengelola, dan mengembangkan
Sumber Daya manusia di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan.
Tujuan
Sesuai dengan Visi Poltekkes Kemenkes Medan sesuai SK Direktur nomor
DP.03.04/00/01.06/0001/2019 yaitu menjadi Institusi yang unggul dan kompetitif dalam
mennyediakan tenaga kesehatan di tingkat nasional dan siap bersaing di tingkat internasional
Tahun 2024, maka ditetapkanlah pedoman bagi pengelolaan sumber daya manusia (Dosen
maupun Tendik) dengan harapan meningkatnya kualitas pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Selain itu upaya pengembangan dosen dilakukan melalui beberapa
kegiatan sesuai dengan yang tertuang pada Renstra Poltekkes Medan Tahun 2020 – 2024
antara lain: Peningkatan jenjang pendidikan dosen ke jenjang S3 melalui tugas belajar dan ijin
belajar. b. Melaksanakan short course, benchmarking dan magang sesuai dengan kebutuhan
baik dosen maupun tenaga kependidikan. c. Memfasilitasi peningkatan dosen dalam
penggunaan IT dalam proses belajar mengajar. d. Memfasilitasi kemampuan tenaga
kependidikan dalam system managemen keuangan, kepegawaian, perencanaan, akademik,
kemahasiswaan dan lainnya sesuai dengan kebutuhan. tujuan pengembangan dosen. Untuk
mencapai tujuan di bidang SDM adalah mendorong dosen dan tenaga kependidikan agar
melaksanakan studi lanjut (S3), sistem perekrutan dosen tenaga kependidikan dilakukan
berdasarkan rasio dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, dosen memiliki sertifikat
pendidik dan sertifikat kompetensi sesuai bidang keilmuan.
Rasional Penetapan Standar
Poltekkes Kemenkes Medan merumuskan standar dosen sebagai acuan perencanaan,
evaluasi dan pengembangan dosen bertujuan untuk memenuhi capaian pembelajaran dan
lulusan, dosen merupakan salah seorang pendidik yang profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi melalui pendidika, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kualifikasi dan
kompetensi dosen merupakan kriteria utama untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 91


Tenaga kependidikan berperan penting sebagai penggerak pendidikan tinggi, kualifikasi dan
kompetensi tendik adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam rekrutmen dan
penempatan kerja. Selain kualifikasi dan kompetensi tersebut, perlu diperhatikan juga
kecukupan jumlah tensik terhadap jumlah tenaga pendidik dan mahasiswa, beban kerja dan
kinerja.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


a. Kebijakan penetapan standar perguruan tinggi terkait kualifikasi, kompetensi, beban
kerja, proporsi, serta pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan).
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan menetapkan standar dosen dan tenaga
kependidikan dengan nomor SPMI/ STD-005. Dalam standar ini ditetapkan dosen memiliki
kualifikasi minimal S2, memiliki kompetensi sesuai bidang keilmuan, beban kerja untuk
setiap dosen 12-16 SKS per semester.
b. Pengelolaan SDM mencakup :
1) Perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi,
pemberhentian, dan pensiun telah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, dan PkM
a) Perencanaan:
Perencanaan sumber daya manusia dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai
kebutuhan. Fokus perhatiannya adalah adanya langkah-langkah yang diambil oleh
manajemen guna lebih menjamin tersedianya pegawai yang tepat untuk menduduki
berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat pula,
kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan
ditetapkan. Perencanaan dilaksanakan dengan melaksanakan analisis kebutuhan
pegawai baik dosen maupun tenaga kependidikan dengan mengacu pada:
i) Keputusan Sekjen Kemenkes Nomor KP.01.02.1.1.A.720 tentang Petunjuk Teknis
Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil Kemenkes secara Online
ii) Permenpan RB nomor 20 Tahun 2017 tentang kriteria Penetapan Kebutuhan PNS
dan Pelaksanaan Seleksi CPNS Tahun 2017
iii) Permenpan RB nomor 36 Tahun 2018 tentang kriteria Penetapan Kebutuhan PNS
dan Pelaksanaan Seleksi CPNS Tahun 2018
Kualifikasi dan jumlah SDM yang diperlukan disesuaikan dengan hasil analisis jabatan
yang dilakukan dengan memperhatikan beban kerja, jenis pekerjaan, sifat pekerjaan,
perkiraan kapasitas staf, prinsip pelaksanaan pekerjaan dan ketersediaan peralatan
pendukung pekerjaan. Dalam perencanaan kebutuhan tenaga pendidik (dosen)
khususnya, dilakukan dengan melibatkan unsur program studi hingga Direktorat.
Dalam rangka perencanaan sumber daya manusia Politeknik Kesehatan Kementerian

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 92


Kesehatan Medan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan. Langkah langkah perencanaan SDM:
1. Menyusun analisis beban kerja.
Dari hasil Analisa Beban Kerja (ABK) yang telah disusun oleh Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan yang pedomannya telah disempurnakan
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dan oleh
Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan telah
disediakan Aplikasinya pada tahun 2013, hasil penyusunan ABK Institusi pada
bulan Desember tahun berjalan.
2. Penyusunan persediaan pegawai
Dari hasil perhitungan ABK kemudian dipakai sebagai dasar untuk penyusunan
bezetting (persediaan pegawai/keadaan pegawai pada saat ini) yang berpedoman
pada Keputusan Badan Kepegawaian Negara Nomor : K26-30/V.21-8/99 tanggal
18 Januari 2010 tentang Penyusunan Formasi PNS Pusat, dengan menggunakan
Aplikasi Silk Bezetting tersebut akan diketahui berapa pegawai yang akan pensiun
pada tahun berjalan, sehingga bisa dipakai sebagai dasar penyusunan kebutuhan
tenaga pada tahun berjalan maupun lima tahun ke depan. Bezetting dan usul
kebutuhan tenaga dikirim ke Biro Kepegawaian pada Akhir bulan Januari tahun
berjalan.
3. Pengkajian kebutuhan tenaga
Dari hasil penyusunan Bezetting dan usulan kebutuhan tenaga yang telah disusun,
selanjutnya staf kepegawaian Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan
mengikuti pertemuan penyusunan formasi PNS tahun berjalan dan review
pemetaan kebutuhan tenaga yang diselenggarakan oleh Biro Kepegawaian
Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan pada bulan Maret tahun berjalan. Pada
saat penyusunan Bezetting dan usulan kebutuhan tenaga, seluruh UPT (Unit
Pelaksana Teknis) wajib menginput data hasil penyusunan Bezetting dan usul
kebutuhan tenaga ke dalam Aplikasi SILK yang akan menghasilkan:
a. Rencana kebutuhan tenaga berdasarkan analisis beban kerja.
b. Rencana Pemenuhan Kebutuhan
c. Rencana Redistribusi
d. Skala Prioritas
4. Untuk rencana kebutuhan tenaga (formasi) bisa diisi dari peningkatan SDM
melalui program tugas belajar maupun ijin belajar, bisa juga dari tenaga pindahan
maupun penerimaan CPNS dari pelamar Umum.
5. Khusus untuk kebutuhan dari pelamar umum harus dibuat skala prioritas sesuai

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 93


kebutuhan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan.
b) Rekrutmen
Sistem rekrutmen dilaksanakan dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip transparansi,
keadilan, dan objektifitas berbasis pada merit sistem yang memungkinkan
diperolehnya sumber daya unggul. Kualifikasi dosen yang mensyaratkan memiliki
pendidikan formal minimal S2 dan tenaga kependidikan minimal D3 diharapkan
mampu meningkatkan kualitas Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan.
Pemenuhan kebutuhan SDM tersebut dilaksanakan melalui rekrutmen PNS.
Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Dosen dan tenaga kependidikan diperuntukkan bagi
masyarakat umum secara luas dengan menyebutkan syarat dan kualifikasi yang harus
dipenuhi oleh pelamar. Rekrutmen dilakukan secara terbuka sekurang-kurangnya
memberikan pengumuman melalui website www.ropeg-kemenkes.or.id. Seleksi
penerimaan pegawai baru dilaksanakan mengikuti aturan yang disusun oleh
pemerintah (PPSDM Kementerian Kesehatan RI). Setiap pelamar bisa mengakses
Pedoman seleksi penerimaan CPNS kementerian Kesehatan yang dilengkapi cara
pengisian secara online sampai dengan pengumuman kelulusan.
Keterlibatan Politeknik Kesehatan dalam rangka rekrutmen tenaga/seleksi, sebagai
panitia daerah yang telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk membantu
validasi berkas pelamar umum, tempat pengambilan nomor ujian kemudian membantu
dalam penyelenggaraan uji tulis. Melakukan pemberkasan bagi peserta yang lulus uji
tulis dan mengirimkan berkas ke Biro Kepegawaian melalui Badan PPSDM Kesehatan
di Jakarta, sedangkan rekrutmen tenaga pramubhakti/kontrak diperuntukkan bagi
masyarakat umum dengan menyebutkan syarat dan kualifikasi yang harus dipenuhi
oleh pelamar, dilakukan secara terbuka oleh Kepegawaian ataupun dengan menjaring
para calon tenaga kontrak melalui surat lamaran yang telah masuk yang ditampung
sebelumnya oleh Bagian Kepegawaian.
c)Penempatan
Pegawai yang telah dinyatakan lulus sebagai CPNS mengikuti orientasi pegawai di
Poltekkes Kemenkes Medan kemudian diusulkan untuk mengikuti pelatihan
prajabatan. Selanjutnya pegawai tersebut diserahkan ke jurusan untuk melaksanakan
hak dan kewajibannya sebagai dosen maupun tenaga kependidikan. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan mengacu pada:
1. PMK (Peraturan Menteri Kesehatan) Nomor 73 Tahun 2013 tentang jabatan
fungsional umum (JFU) di lingkungan Kementerian Kesehatan
2. Berdasarkan ketentuan Direktorat Aparatur Sipil Negara Badan Kepegawaian
Negara Jakarta Tahun 2019 tentang Fungsional Tertentu. Dosen dan Tenaga
Kependidikan CPNS yang telah direkrut mengikuti orientasi pegawai berupa

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 94


pelatihan prajabatan. Disamping itu, secara khusus Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Medan juga menyelenggarakan orientasi bagi pegawai
baru. Orientasi tersebut diselenggarakan untuk menyiapkan mental pegawai
menghadapi lingkungan kerja baru. Bahkan Dosen baru juga diberi pelatihan
menjadi dosen pembimbing akademik, Program Peningkatan Keterampilan Dasar
Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk menjamin dosen melaksanakan tugas dan
kewajiban sebagai pendidik dan pembelajar yang memiliki kompetensi
profesional, pedagogik, kepribadian dan sosial. Sebagai kelanjutan PEKERTI,
Aplied Approach (AA) juga dilaksanakan bagi Dosen yang lebih senior agar
mampu melakukan rekonstruksi untuk menyempurnakan mata kuliah yang
diampu. Selanjutnya bagi tenaga kependidikan juga dilaksanakan pelatihan sesuai
bidang masing-masing. Misalnya pelatihan ketrampilan akuntansi, pelatihan
ketrampilan keuangan maupun pelatihan komputer.
d) Pengembangan
Pengembangan sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam
organisasi sebab pegawai merupakan aset yang sangat penting dalam mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pengembangan sumber daya manusia
adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau
pegawai untuk mencapai hasil yang optimal. Pengembangan mewakili suatu
investasi yang berorientasi ke masa depan dalam diri pegawai dan menekankan
pada peningkatan kemampuan malaksanakan tugas baru dimasa yang akan datang.
Poltekkes Kemenkes Medan mengikutsertakan pegawainya dalam berbagai kegiatan
yang bermanfaat dalam peningkatan kompetensi baik berupa Diklat fungsional atau
diklat teknis serta berbagai pelatihan setiap tahunnya. Bimbingan teknis atau
workshop lainnya yang dilaksanakan oleh pihak luar satker atau kegiatan mandiri
yang dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Medan untuk menunjang pekerjaan
keseharian organisasi. Institusi mengikutsertakan beberapa orang pegawai untuk
mengikuti kegiatan pelatihan atau workshop sesuai undangan sebagai upaya
peningkatan kompetensi pegawai.

e) Retensi
Pimpinan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan sangat memperhatikan
retensi (upaya untuk mempertahankan) kinerja dosen dan tenaga kependidikan agar
tetap baik. Upaya ini ditempuh dengan melakukan pembinaan pegawai secara rutin.
Berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai
negeri sipil, pasal 4 isinya tentang larangan-larangan PNS dan dipertegas dengan surat
edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor: KP.01.02.4.1A.0412

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 95


tentang Penyelesaian masalah kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Peraturan tersebut di atas kita gunakan untuk pedoman pembinaan PNS yang
melanggar disiplin, sedangkan untuk pembinaan permasalahan perceraian dan
pernikahan masih menggunakan pedoman Nomor: 10 tahun 1983 tentang izin
perkawinan dan perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil.
1. Dalam melaksanakan pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
pelanggaran dilakukan pembinaan dengan cara melakukan pemanggilan I,II dan III
dengan hasil pembinaan berupa berita acara pemeriksaan.
2. Untuk melaksanakan pembinaan bagi pegawai yang mengusulkan masalah
perceraian dilakukan pembinaan antara kedua belah pihak (suami-istri) dengan
waktu dan tempat yang terpisah dengan hasil pembinaan berupa Berita Acara
Pemeriksaan.
3. Sedangkan Pembinaan peserta Tugas belajar yang belum menyelesaikan studi
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan dengan dikumpulkan seluruh
tugas belajar yang belum bisa menyelesaikan masa studinya, kemudian diberi
pengarahan oleh Pimpinan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan,
selanjutnya diberi kesempatan satu persatu untuk menyampaikan permasalahan
atau kesulitannya selama tugas belajar, selanjutnya diminta membuat surat
pernyataan kesanggupan kapan akan menyelesaikan studinya yang ditandatangani
yang bersangkutan mengetahui Ketua Prodi masing-masing.
f) Pemberhentian
Pemberhentian dilaksanakan dengan mengacu pada:
1. UU RI no.5 tahun 2014 tanggal 15 Januari 2014 tentang aparatur sipil Negara
2. UU no.14 tahun 2005 tanggal 30 desember 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah RI no.53 tahun 2010 tanggal 6 juni 2010 tentang Disiplin
PNS
4. Surat Edaran Kepala BKN no.K.26-30 V. 7-399 tanggal 17 Januari 2014 tentang
batas Usia Pensiun PNS
Proses pemberhentian SDM dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja setelah
melalui tahapan pembinaan oleh Tim Pembinaan Aparat (Kepegawaian)
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan. Pemberhentian pegawai
dilaksanakan mengacu pada peraturan Pemberhentian Pegawai. Pegawai dapat
diberhentikan apabila (1) mengajukan permohonan berhenti; (2) tidak memenuhi
syarat kesehatan; (3) tidak lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan; (4) tidak
menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan, tugas; menunjukkan sikap dan budi
pekerti yang tidak baik yang dapat mengganggu lingkungan pekerjaan; (5) pada
waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti yang tidak

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 96


benar; (6) dihukum penjara atau kurungan.
Pada prinsipnya untuk pemberhentian tenaga dosen dan tenaga kependidikan
dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah. Setiap tindakan terhadap
pelanggaran disiplin bagi PNS berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 53
tahun 2010 tentang disiplin PNS. Pemberhentian PNS terdiri atas:
a. Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang
menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai Pegawai
Negeri Sipil.
b. Pemberhentian tidak dengan hormat, diberikan kepada pegawai Negeri Sipil
yang mendapat hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil tingkat Hukuman
disiplin berat.
c. Pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri sipil meliputi:
i) Pemberhentian karena meninggal dunia
ii) Pemberhentian atas permintaan sendiri
iii) Mencapai batas usia pensiun
d. Pemberhentian dari Jabatan adalah pemberhentian yang menyebabkan yang
bersangkutan tidak lagi menduduki jabatan tertentu, tetapi masih
berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
e. Pemberhentian dari jabatan bisa karena sesuatu kesalahan yang mengakibatkan
Pegawai Negeri Sipil mendapat hukuman Disiplin Berat.
f. Dan pemberhentian Jabatan atas permintaan sendiri atau alih jabatan.

2) Kriteria perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi,


pemberhentian, dan Pensiun ditetapkan serta dikomunikasikan
Perencanaan Dosen dan Tendik Poltekkes Kemenkes Medan disesuaikan dengan
usulan kebutuhan dari Jurusan/ Prodi dilingkungan Poltekkes Kemenkes Medan.Hasil
penetapan usulan Dosen dan tendik tersebut direncanakan oleh bagian kepegawaian
Poltekkes Kemenkes Medan untuk diajukan ke BPPSDM. Rekrutmen pegawai
dilakukan melalui seleksi PNS yang diadakan oleh BKN dan selseksi Non PNS yang
diadakan di tingkat direktorat Poltekkes Kemenkes Medan.Sistem seleksi melaui ujian
tes secara nasional meliputi tes Kemampuan dasar dan potensi akademik berbasis CAT
online. Pengumuman kelulusan dilakukan secara elektronik melalui Web. Penempatan
pegawai seletah lulus seleksi secara mutlak dilakukan oleh BPPSDM, Poltekkes
Kemenkes Medan hanya menerima surat penempatan pegawai yang lulus
dilingkungannya dari BPPSDM. Pengembangan Dosen dan Tendik berdasarkan
peraturan UU kepegawaian, sistem pengembangan karir baik dosen ataupun tendik
diatur dalam SOP Poltekkes Kemenkes Medan. Retensi Dosen dan Tendik Poltekkes

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 97


Kemenkes Medan diperlukan agar pegawai tersebut tetap loyal, diamana retensi yang
diberikan berupa penghargaan terhadap kinerja dosen dan tendik. Pemberhentian dan
pensiun dosen dan tendik dilaksanakan oleh Poltekkes kemenkes Medan berdasarkan
usulan/ laporan dari jurusan.

3) Kegiatan studi lanjut, seminar, konferensi, workshop, simposium, dll


Didasari oleh Peraturan Menteri Kesehatan N0.28 tahun 2015 tentang
penyelenggaraaan tugas belajar SDM (berita Negara RI tahun 2015 N0.501) menjadi
landasan pelaksanaan kegiatan mencakup studi lanjut, seminar, konferensi, workshop,
symposium, dan lain-lain.
Peningaktan kualitas dan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dengan
memfasilitasi untuk mengikuti pelatihan, workshop, seminar dan studi lanjut ke
jenjang yang lebih tinggi melalui tugas belajar maupun izin belajar. Program studi
yang dipilih pada pendidikan lanjutan, berdasarkan kebutuhan jurusan/prodi yang
diperlukan dan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dosen dan tendik

4) Pemberian reward and punishment Dosen dan Tendik Poltekkes Kemenkes Medan.
Dosen diberikan penghargaan dengan melakukan pemilihan dosen berprestasi di
tingkat prodi dan diseleksi pada tingkat direktorat untuk mengikuti kompetisi tingkat
nasional, dosen juga mendapatkan penghargaan melalui pelaksaaan penelitian yang
dipublikasi di jurnal internasinal bereputasi dengan mendapatkan remunerasi (P3) dan
untuk Tenaga Kependidikan juga dilakukan pemilihan Tenaga Kependidikan
Berprestasi di Tingkat Poltekkes Kemenkes Medan, selanjutnya mengikuti lomba
tingkat nasional. Untuk ketertiban dan kelancaran penyelesaian masalah kepegawaian
dalam lingkungan Kementerian Kesehatan, bahwa segala penindakan terhadap
pelanggaran disiplin (punishment) PNS berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor
53 tahun 2010.
Adapun jenis-jenis sanksi sebagai berikut:
a. Hukuman Disiplin Ringan berupa teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan
tidak puas secara tertulis
b. Hukuman Disiplin Sedang berupa penundaan Kenaikan Gaji Berkala, penundaan
Kenaikan Pangkat selama 1 tahun, penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 1 tahun, penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun
c. Hukuman Disiplin Berat berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki jabatan Struktural atau
fungsional tertentu, pembebasan dari jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan
struktural atau fungsional tertentu, pemberhentian dengan hormat tidak atas

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 98


permintaan sendiri, pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
Selain sanksi – sanksi yang telah ditentukan dalam PP 53 tahun 2010 Pegawai
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan juga mendapat sangsi
pengurangan tunjangan kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 83 tahun 2013 tentang kinerja bagi pegawai di lingkungan
Kementerian Kesehatan. Sanksi tersebut diberikan bagi pegawai yang
kedisiplinannya dalam mentaati jam kerja belum sesuai dengan ketentuan.

3. Strategi Pencapaian Standar


a. Strategi pencapaian standar
1) Mendorong/memfasilitasi dosen untuk meningkatkan kualifikasi dosen melalui tugas
belajar, ijin belajar, mengikuti pelatihan, seminar/workshop untuk meningkatkan
kompetensinya baik yang dilaksanakan secara internal maupun oleh pihak eksternal.
2) Memfasilitasi dosen untuk mendapatkan sertifikasi dosen.
3) Mendorong dan memfasilitasi dosen untuk mendapatkan sertifikat kompetensi/surat
tanda registrasi
4) Mendorong dosen untuk ikut melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
diadakan pihak internal maupun eksternal
5) Mendorong dosen menyusun proposal penelitian dan pengabdian masyarakat setiap
tahun
6) Mendorong dosen menyusun laporan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
sudah dilaksanakan
b. Sumber daya yang dialokasikan
1) Tersedianya dana untuk tugas belajar, pelaksaan workshop/seminar/pelatihan
2) Tersedianya dana untuk penelitian
3) Tersedianya dana untuk pengabdian masyarakat
4) Tersedianya SDM
5) Tersedianya sarana dan prasarana
6) Adanya MoU baik untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat baik
dalam negeri maupun luar negeri
7) Adanya kebijakan untuk mendukung pencapaian standar dosen
c. Mekanisme kontrol
1) Melalui aplikasi SISTER: dapat dilihat kegiatan yang dilaksanakan dosen dalam
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
2) Laporan Kinerja Dosen (LKD): untuk melihat kinerja dosen dalam melaksanakan
tridarma dan pemenuhan kewajiban dosen 12-16 SKS dalam satu semester

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 99


3) Melalui PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) untuk melihat data dosen
dan mahasiswa.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


a. Analisis keberhasilan/ketidakberhasilan pencapaian standar yang ditetapkan
Berdasarkan analisis terhadap ketercapaian pencapaian standar di tingkat UPPS
semuanya tercapai (sesuai target) dimana dosen dengan jabatan lektor kepala 19,9%,
dosen tetap UPPS yang berpendidikanS-3/Sp25,3%,dosen tetap yang memiliki jabatan
minimal lektor kepala yang bidang keahliannya sesuai dengan program studi 19,91%,
dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik/ Sertifikat Dosen 65,9%, dosen tetap yang
memiliki Sertifikat Kompetensi /Surat Tanda Registrasi 90%, dosen tetap pada prodi
90%, Rasio mahasiswa terhadap dosen 1:18, Rata-rata beban dosen 14 SKS per
semester, Kualifikasi minimum tenaga kependidikan D-III 85%, memiliki sertifikat
sesuai kompetensi.
b. Identifikasi akar masalah
Jika dibandingkan dengan standar yang ada di instrumen akreditasi jumlah dosen yang
S3 masih rendah, hal ini disebabkan kurangnya minat untuk melanjutkan pendidikan
karena usia dosen banyak yang > 50 tahun, tempat pendidikan yang sesuai dengan prodi
terbatas. Jumlah yang lektor kepala juga masih rendah karena terkendala dalam
persyaratan untuk pengajuan ke lektor kepala yaitu terbatasnya publikasi internasional
dosen.
c. Faktor pendukung keberhasilan ketercapaian standar
Adanya kebijakan untuk melanjutkan pendidikan ke S3/Sp2, adanya sosialisasi tentang
kenaikan pangkat, adanya kebijakan dalam pengurusan sertifikat pendidik adanya
kemudahan dalam mengurus sertifikat kompetensi, adanya kebijakan tentang
penempatan dosen, adanya kebijakan dalam pembagian beban dosen per semester,
adanya kebijakan seleksi tenaga kependidikan, adanya kebijakan utk mengikutsertakan
tenaga kependidikan mengikuti pelatihan sesuai kompetensi, tersedianya dana.
d. Faktor penghambat ketercapaian standar
Ketercapaian standar sudah tercapai, namun target capaiannya perlu ditingkatkan secara
bertahap
e. Tindak lanjut yang akan dilakukan UPPS
Meningkatkan sosialisasi, memfasilitasi dosen dalam pencapaian standar yang
ditetapkan, memfasilitasi dosen untuk pengembangan dosen berupa pemberian
informasi, membantu kelengkapan administrasi, menyediakan dana tugas belajar,
melaksanakan pemetaan dosen, menganalisis rata-rata beban dosen per semester,

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 100


memfasilitasi dosen untuk mengikuti kegiatan ilmiah, melaksanakan rekrutment tenaga
kependidikan sesuai peraturan yang berlaku, memfasilitasi tenaga kependidikan
mengikuti pelatihan sesuai kompetensinya.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta audit internal dilaksanakan secara sistematis
sebagai berikut:
a) Monitoring dan evaluasi kinerja dosen terhadap kegiatan tridarma meliputi 7
(tujuh) aspek, yaitu:
1. Pengembangan proses pembelajaran (penyusunan kurikulum sampai dengan evaluasi
pembelajaran)
Penyusunan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada SNDIKTI, Organisasi
Profesi, stakeholder, alumni, mahasiswa. Kurikulum disahkan oleh Direktur.
Kurikulum digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi
pembelajaran dilakukan dengan beberapa metode evaluasi yaitu UTS, UAS dan
ujian praktek dengan metode OSCE. Pelaksanaan evaluasi didasarkan pada soal
yang disusun berdasarkan bluprint.
2. Pelaksanaan proses pembelajaran
Monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran dilakukan oleh Ka Prodi dibantu
oleh koordinator mata kuliah setiap tengah semester, dan akhir semester, dengan
melihat pada berita acara perkuliahan yang berisi kehadiran dosen, kehadiran
mahasiswa, dan kesesuaian materi dengan RPS.
3. Memiliki agenda penelitian
Setiap dosen wajib memiliki Agenda penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh
dosen didanai dari DIPA poltekkes berdasarkan roadmap penelitian Poltekkes
Kemenkes Medan. Pengusulan dan kegiatan monev penelitian dilakukan sesuai
dengan panduan penelitian dan dilaksanakan secara periodik.
4. Melaksanakan penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh kelompok dosen dari masing-masing jurusan
maupun kerjasama lintas prodi, antar institusi dengan peneliti mitra dan dalam
pelaksanannya melibatkan mahasiswa. Monev pelaksanaan penelitian dilakukan
secara periodik sesuai dengan panduan penelitian yag telah disosialisasikan .
5. Memiliki agenda PkM
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dengan lintas keilmuan,
didanai dari DIPA Poltekkes Medan atau sumber lainnyaberdasarkan roadmap
Poltekkes Medan. Pengusulan dan kegiatan monev pengabdian kepada masyarakat
dilakukan sesuai dengan panduan Pengabdian Kepada masyarakat dari Kapus

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 101


penelitiaan dan pengabdian masyarakat dan dilaksanakan sesuai kebutuhan.
6. Melaksanakan PkM
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan kelompok dosen dan
kerjasama lintas prodi, mitra yang telah memiliki kerjasama dengan poltekkes
Kemenkes Medan dengan mengikutsertakan mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa
meliputi persiapan, pelaksanaan dan monev kegiatan.
7. Tindak lanjut untuk proses perbaikan tridarma
Hasil penelitian dan PkM yang telah dilaksanakan dosen digunakan untuk
perbaikan tridarma dibuat menjadi bahan ajar.
b) Monitoring dan evaluasi tenaga kependidikan
Tenaga kependidikan dilakukan monitoring dan evaluasi melalui kehadiran, pengisian
logbook harian yang divalidasi oleh ketua jurusan setiap bulan, pengisian target dan
pelaksanaan SKP, penilaian perilaku yang dievaluasi setiap akhir tahun.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Profil Dosen
1) Jumlah dan kualifikasi
Dosen tetap pada prodi sarjana terapan 17 orang dan profesi 6 orang. dengan kualifikasi
dosen dengan latar belakang pendidikan S3, S2 kebidanan dan S2 kesehatan, memiliki
kesesuaian mata ajar yang diampu dengan latarbelakang pendidikan pada program studi
sarjana dan profesi. Dosen tidak tetap berjumlah 2 orang dengan latar belakang
pendidikan S2 dan profesi dengan kompetensi sesuai mata kuliah yang diampu.
2) Persentasi jumlah DTPS dengan pendidikan S3 terhadap total jumlah DTP
Persentase dosen tetap pada prodi sarjana dan profesi dengan pendidikan S3 adalah
sebesar 8,3 %, kualifikasi peningkatan dosen untuk mengikuti pendidikan lanjut pada
jenjang S3 masih tetap ditingkatkan dengan pengusulan tugas belajar program S3 bagi
dosen tetap, dan saat ini ada 3 dosen yang mengikuti pendidikan S3 di USU dan
UNIMED
3) Persentasi jumlah DTPS dengan jabatan akademik GB/LK terhadap total jumlah DTPS
dosen tetap dengan jabatan fungsinal lektor sebanyak 19 orang (82,6%) dan jabaatan
lektor kepala senayak 2 orang (8,7%)
4) Sertifikat pendidik profesional terhadap total jumlah DTPS.
Sertifikat pendidik profesional tenaga pendidik yang memiliki sertifikat dosen sebanyak
21 orang (91,7 %).
5) Persentase jumlah DTPS yang memiliki sertifikat profesi/kompetensi terhadap total
jumlah DTPS.
Seluruh Dosen Tetap Prodi DIV Kebidanan Dan Profesi memiliki sertifikat

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 102


profesi/kompetensi berupa Surat Tanda Registrasi (100%).
6) SWMP (Setara Waktu Mengajar Penuh) (pendidikan, penelitian, PkM, dan tugas
tambahan) untuk DTPS.
SWMP Dosen tetap PS Kebidanan dalam kegiatan pendidikan, penelitian, PkM, dan
tugas tambahan pada tahun akademik 2019/2020 adalah 13,68 sks per semester
7) Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah DTPS. Jumlah dosen tidak tetap
Prodi DIV Kebidanan Dan Profesi adalah 2 orang terhadap jumlah dosen tetap Prodi
DIV Kebidanan (9,8 %). Bidang keahlian dosen tidak tetap Prodi S1 Kebidanan Dan
Profesi adalah dokter spesialis Obgyn , dokter spesialis anak,. Dosen tidak tetap Prodi
memiliki NIDN.
8) Rasio jumlah mahasiswa PS terhadap jumlah DTPS. Rasio jumlah mahasiswa Prodi D
IV Kebidanan Dan Profesi ( mahasiswa) terhadap jumlah Dosen Tetap Prodi DIV
Kebidanan 1:19 Dan pada tahap Profesi Kebidanan adalah 1 : 4. Rasio sudah memenuhi
standar yang ditetapkan.
9) Beban dosen dalam membimbing TA mahasiswa sebagai pembimbing utama. Beban
dosen dalam membimbing mahasiswa sebagai pembimbing utama < 4 mahasiswa tiap
dosen, penetapan beban rasio dosen dalam membimbing sudah tercantum dalam standar
artinya beban dosen telah memenuhi standar yang ditetapkan.
10) Kecukupan dosen pada wahana praktik. Data dan analisis disampaikan oleh PS pada
program vokasi/profesi. Rasio mahasiswa dengan pembimbing praktik/ CI pada wahana
praktik adalah 1:5, artinya bahwa kecukupan dosen pada wahana praktik telah memenuhi
standar.
b. Kinerja dosen
1) Pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS.
Pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja Dosen Tetap Prodi DIV Kebidanan
Dan Profesi adalah 11 kegiatan, yang terdiri dari 2 kegiatan tingkat wilayah, 5 kegiatan
tingkat nasional dan 4 kegiatan tingkat internasional.
2) Penelitian DTPS.
Jumlah penelitian Dosen tetap Prodi DIV Kebidanan Dan Profesi dalam 3 tahun terakhir
adalah 50 penelitian, dengan tingkat penelitian pada tingkat lokal 2, nasional 48 dan
tingkat internasional tidak ada. Semua penelitian sesuai dengan roadmap visi keilmuan
PS Kebidanan.
3) Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat DTPS.
Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat Dosen tetap Prodi DIV Kebidanan Dan
Profesi dalam tiga tahun terkahir adalah sejumlah 38 kegiatan, yang semuanya sesuai
dengan roadmap visi keilmuan PS

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 103


4) Publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir.
Publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh Dosen Prodi DIV Kebidanan Dan Profesi dalam 3
tahun terakhir adalah 65 publikasi, dengan tingkat internasional 20 penelitian, tingkat
nasional 32 dan sisanya tingkat lokal 13. Semua penelitian sesuai dengan roadmap visi
keilmuan PS.
5) Luaran lainnya yang dihasilkan oleh DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir.
Luaran penelitian yang dihasilkan oleh Dosen tetap Prodi S1 Kebidanan Dan Profesi
dalam 3 tahun terakhir sebanyak 17 HaKI penelitian , 3 HaKI pengabdian masyarakat .
6) Karya ilmiah dosen Prodi DIV Kebidanan Dan Profesi yang disitasi dalam tiga tahun
terakhir sebanyak 412 kali berdasarkan goggle scholar.
7) Produk/jasa DTPS yang diadopsi oleh industri/masyarakat (deskripsikan jika ada). Data
dan analisis disampaikan oleh PS pada program vokasi.
Produk/jasa dosen tetap Prodi DIV Kebidanan Dan Profesi yang diadopsi oleh
industri/masyarakat adalah 8 buah dalam bentuk buku, buku saku, leaflet dan video
rekaman.
c. Pengembangan Dosen
Perencanaan dan pengembangan dosen UPPS dan PS terhadap rencana pengembangan
SDM di perguruan tinggi (Renstra PT).
Perencanaan dan pengembangan dosen UPPS dan PS terhadap rencana pengembangan
SDM di perguruan tinggi (Renstra PT). Pengembangan dosen tetap program studi
dilaksanakan dengan dengan mengikuti rencana pengembangan di perguruan tinggi.
Jumlah perencanaan rekrutmen dosen Poltekkes Medan dilakukan sesuai
dengankebutuhan pada masing-masing jurusan dan prodi. Jumlah dosen Poltekkes
Medan melalui studi lanjut S3 pada prodi DIV kebidanan dan profesi adalah 3 orang,
sudah sesuai dengan rencana pengembangan SDM di Poltekkes Medan. Pengembangan
Dosen terkait dengan jabatan fungsional, sertifikasi pendidik dilaksanakan sesuai dengan
usulan dari masing-masing jurusan dan prodi pada dosen yang sudah memenuhi
kualifikasi sesuai peraturan yang berlaku.
d. Tenaga Kependidikan
Kecukupan dan kualifikasi tenaga kependidikan pada UPPS berdasarkan jenis
pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, dll.) yang memiliki sertifikat
kompetensi/profesi sesuai dengan bidang tugasnya.
Indikator Kecukupan: beban kerja tenaga kependidikan, jumlah, dukungan Teknologi
Informasi (fungsi-fungsi yang sudah berjalan), dan kompetensi tenaga kependidikan.
Tenaga Kependidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan: 125 orang, yang
terdiri dari pustakawan: 3 orang, laboran/teknisi/Analis/Operator/ Programer: 50 orang,
Administrasi Umum 72 orang, seluruhnya memiliki sertifikat kompetensi sesuai

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 104


bidangnya.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan yang ditetapkan adalah:
a. Dosen yang berprestasi nasional dan internasional
Dosen yang berprestasi nasional dan internasional ditargetkan 3 orang, capaiannya 2
orang. Hal ini akan terus diperbaiki dengan memfasilitasi dosen untuk mengikuti
berbagai perlombaan, menyiapkan dana, sarana dan prasarana.
b. Jumlah orasi ilmiah
Dosen yang mengikuti orasi ilmiah ditargetkan 2 dalam satu tahun, ketercapaian untuk
tahun 2020 adalah 10 orang. Kegiatan ini akan terus dipertahankan atau ditingkatkan lagi
dengan memberikan kesempatan kepada seluruh dosen untuk mengikuti orasi ilmiah di
berbagai kegiatan.
c. Jumlah SDM yang memiliki TOEFL (minimal 450)
SDM yang memiliki TOEFL 15 orang, capaian sampai tahun 2020 adalah 20 orang. Hal
ini akan terus dilakukan perbaikan berkelanjutan dengan memotivasi dosen,
memfasilitasi dosen dengan menyediakan laboratorium bahasa untuk latihan.

7. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasan dosen dan tenaga kependidikan dilaksanakan dengan membagikan
quisioner daring (gogle form) kepada dosen dan tenaga kependidikan dapat diakses melalui
https://link.kemkes.go.id/Survey Kepegawaian Polkesmed, dilaksanakan setiap tahun, semua
data terekam dalam laporan survei kepuasan. Pengukuran kepuasan dosen dan tenaga
kependidikan terhadap layanan kepegawaian dilihat dari 10 (sepuluh aspek) sebagai berikut:
1) Pengurusan SK pengangkatan pegawai: Untuk kejelasan informasi mengenai
pengangkatan pegawai, 50% puas, 19% sangat puas, waktu penyelesaian SK pegawai:
17,3 % sangat puas, 54% puas, Kebenaran penulisan SK pegawai: sangat puas 29,9%,
puas 50,6%
2) Usul kenaikan pangkat: Untuk kejelasan informasi mengenai usul kenaikan pangkat 19%
sangat puas, puas 43,7%: waktu penyelesaian usulan SK kenaikan pangkat sangat puas
15%, puas 45%, kebenaran penulisan SK kenaikan pangkat, sangat puas 30%, puas 48%
3) Kenaikan gaji berkala (KGB): Untuk kejelasan informasi mengenai kenaikan gaji
berkala sangat puas 33,9%, puas 47,7%, waktu penyelesaian usulan SK KGB sangat
puas 33,9%, puas 44,8%: kebenaran penulisan SK KGB sangat puas 36,8%, puas 47,1%
4) Pemberhentian batas usia pensiun: untuk kejelasan informasi sangat puas 23%, puas
50,6%: waktu penyelesaianusulan SK sangat puas 21,8%, puas 50,6%: kebenaran

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 105


penulisan SK sangat puas 23,6%, puas 51,1%
5) Pengurusan SK kenaikan jabatan fungsional: untuk kejelasan informasi sangat puas
16,7%, puas 47,7%: waktu penyelesaianm usulan SK sangat puas 14,9%, puas 46%:
kebenaran penulisan SK sangat puas 25,3%, puas 45,4%
6) Pengurusan usulan tugas belajar dan ijin belajar: untuk kejelasan informasi sangat puas
24,7%, puas 50%: waktu penyelesaian sangat puas 20,1 %, puas 51,7%: kebenaran
penulisan sangat puas 23,6%, puas 51,7%
7) Pengelolaan data kepegawaian: untuk kejelasan informasi, sangat puas 17,8%, puas
51,1%: waktu penyelesaian, sangat puas 14,9%, puas 52,3%: kebenaran penulisan data,
sangat puas 23%, puas 52,9%
8) Jenjang karir: sangat puas 16,7%, puas 46,6%
9) Rotasi/mutasi pegawai: sangat puas 13,2%, puas 48,3%
10) Sikap petugas layanan kepegawaian di direktorat: sangat puas 13,2%, puas 47,1%
Berdasarkan survei yang dilaksanakan terhadap dosen dan tenaga kependidikan diperoleh
mayoritas pada kategori puas.
Ketersedian bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.
Pengukuran kepuasan pengguna layanan yaitu dosen dan tenaga kependidikan dilaksanakan
secara konsisten, dilaksanakan setiap tahun. Umpan balik dari survei tersebut dikelola
dengan melaksanakan perbaikan layanan

8. Tinjauan Manajemen
Berdasarkan tinjauan manajemen yang telah dilaksanakan tahun 2020 ditemukan dosen di
UPPS adalah S3 5,3%, sedangkan di prodi Profesi Bidan Medan dosen dengan Pendidikan
S3 ada 2 orang (8,7 %), prestasi dosen tingkat nasional ada 4 dosen (7 kegiatan) dan di
tingkat internasional ada 1 dosen (6 kegiatan) sebagai penyaji pada kegiatan seminar/
pelatihan/ workshop ada 20 kegiatan. Rencana tindak lanjut yang telah disepakati adalah
pemberian kesempatan untuk tugas belajar/ijin belajar, memfasilitasi dosen untuk mengikuti
perlombaan untuk mendapatkan prestasi di tingkat nasional/internasional. Memotivasi dosen
sebagai penyaji dalam seminar dan kegiatan lainnya. Peningkatan/ pelampauan yang telah
dicapai di prodi adalah kelulusan tepat waktu yaitu 100%. Rasio dosen dengan mahasiswa
1:17,80, semua dosen sudah memiliki sertifikat profesi.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait SDM serta
tindak lanjut

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 106


Pemosisian: SDM Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan berada dalam pertumbuhan
(growth) dimana dosen 226 orang, Pendidikan terakhir dosen S3:12 orang (5,3%), S2: 214
orang (94,6%). Beberapa masalah yang menjadi penghambat pada kriteria SDM antara lain:
(1) rendahnya persentase jumlah dosen berpendidikan doktoral, (2) belum adanya professor
dan dosen dengan jabatan akademik lektor kepala yang rendah, (3) jumlah dosen tidak tetap
juga masih tinggi untuk mencukupi kebutuhan dosen pengampu mata kuliah umum tetapi
untuk mata kuliah yang sesuai kompetensi tidak ada dosen tidak tetap. Sedangkan
permasalahan utama dalam pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik dengan jabatan
fungsional tertentu adalah tidak diperkenankannya Poltekkes Kemenkes Medan sebagai
satker untuk merekrut SDM diluar jalur ASN (PNS dan PPPK), sementara formasi ASN
untuk jabatan tersebut sangat terbatas jumlahnya. Hal tersebut menyebabkan jumlah tenaga
pendidik belum sesuai dengan analisis jabatan, dan ada beberapa posisi non-essensial yang
diisi oleh tenaga kontrak.
Beberapa langkah tindak lanjut telah dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Medan yaitu
dengan cara memberikan sosialisasi, pelatihan dan bimbingan dalam proses kenaikan angka
kredit jabatan akademik, sertifikasi dosen, penyusunan SKP, pelatihan sesuai kompetensi
tenaga kependidikan. Pimpinan Poltekkes Kemenkes Medan, baik Direktur maupun Jajaran
Direksi lainnya, terus mendorong para dosennya untuk studi lanjut. Terkait dengan
peningkatan kinerja dosen, Poltekkes Kemenkes Medan terus mengalokasikan hibah
penelitian dan PkM internal, serta terus mendorong dosen untuk segera studi lanjut. Tenaga
pendidikan yang sudah ada juga diberikan beban tambahan sambil menunggu kebijakan
pemerintah terkait dengan ASN PPPK.

KRITERIA 5 KEUANGAN, SARANA DAN PRASRANA

1. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan (PPSDM Kes) yang menyelenggarakan pendidikan tenaga bidang
kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah
NO. 60 tahun 1999 yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh Menteri Kesehatan dalam SK. Menkes
No. 298/SK/Menkes/2001.
Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan sesuai Rencana Strategis Poltekkes Medan Tahun
2020 - 2024, Poltekkes Medan harus mempunyai ketersediaan sumber dana serta sarana dan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 107


prasarana yang memadai. Adanya sumber dana serta sarana dan prasarana yang sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan akan menunjang kualitas layanan pendidikan di Poltekkes Medan.

Ketersediaan dana yang rutin dari Rupiah Murni APBN sangat membantu dalam menjamin
pembiayaan pendidikan serta pengadaan sarana prasarana di Poltekkes Medan. Ditambah dengan
ditetapkannya Poltekkes Medan sebagai Badan Layanan Umum Berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 500/KMK.05/2009 tertanggal 17 Desember 2009, meningkatkan Pengelolaan
keuangan yang profesional dan mandiridalam menjamin pembiayaan pendidikan di Poltekkes
Medan yang memadai. Hal tersebut tentunya akan saling mendukung Poltekkes Medan dalam
pelaksaaan yang meliputi perencanaan, implementasi, pelaporan, monitoring, evaluasi danaudit
yang fleksibel guna menjadi jaminan bagi Poltekkes Medan dalam menjalankan organisasi
secara profesional.
Sebagai institusi BLU, Poltekkes Medan juga dapat memanfaatkan dana BLU tahun-tahun
sebelumnya yang diakumulasi sampai dengan saat ini sudah cukup untuk memenuhi pendanaan
Poltekkes Medan. Selain itu Poltekkes Medan juga terus berupaya melakukan inovasi untuk
meningkatkan pendapatan dan melakukan efisiensi terhadap pengeluaran-pengeluaran yang
kurang berpengaruh dalam mendukung peningkatan kinerja khususnya pendidikan di lingkungan
Poltekkes Medan.Sedangkan terhadap biaya-biaya yang produktif akan selalu diutamakan.
Termasuk dalam hal pengembangan sarana prasarana, Poltekkes Medan senantiasa
mengalokasikan dana untuk pengembangan instistusi, baik dalam pengembangan bidang
pendidikan maupun layanan BLU.
Sebagai gambaran, untuk biaya operasional pendidikan hampir 80% bersumber dari dana Badan
Layanan Umum yang diperoleh dari mahasiswa, sedangkan untuk penlitian serta pengabdian
masyarakat bersumber dari dana Rupiah Murni APBN. Adapun keseluruhan dana tersebut sudah
sangat mencukupi sesuai kebutuhan dan standar yang telah ditetapkan. Termasuk penerimaan
dari dana mahasiswa yang tidak melebihi 30%.
Pengelolaan sarana dan prasarana perguruan tinggi meliputi perencanaan, pengadaan,
penggunaan, pemeliharaan, pemutakhiran, inventarisasi, dan penghapusan aset yang dilakukan
secara baik, sehingga efektif mendukung dan menjamin kegiatan penyelenggaraan akademik di
perguruan tinggi.
Pengelolaan sarana dan prasarana dilaksanakan sesuai Standar yang ditetapkan. Penyusunan
perencanaan pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan analisis dan skala prioritas
tertentu yang mempertimbangkan jumlah anggaran, kecukupan dana, kebutuhan utama dan data
dukung lainnya. Setiap Unit, Jurusan, dan Prodi di lingkungan Poltekkes Medan yang
memerlukan fasilitas fisik membuat usulan dalam bentuk Term Of Reference (TOR) atau
Kerangka Acuan sebagai data dukung perencanaan. Usulan yang diterima sampai ke jenjang
Badan PPSDM Kesehatan akan tercantum dalam DIPA Poltekkes Medan tahun berikutnya.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 108


Setiap anggaran sarana dan prasarana yang tercantum dalam DIPA akan dilaksanakan sesuai
peraturan.
Pemeliharaan terhadap fasilitas fisik dilakukan berdasar pada penyusunan rencana pemeliharaan
rutin/terjadwal maupun yang insidentil. Penyusunan perencanaan pemeliharaan didasari pada
anggaran, metode, jadwal dan sumber daya. Pelaksanaan pemeliharaan fasilitas fisik Poltekkes
Medan selalu dilaksanakan rutin setiap tahun. Pemeliharaan fisik menjamin proses tridarma
pendidikan di Poltekkes Medan dapat berjalan dengan semestinya.
Evaluasi terhadap fasilitas fisik dilakukan berdasarkan pelaksanaan pengadaan sarana prasarana
serta pemeliharaan sebelumnya. Terhadap pengadaan sarana prasarana dilakukan evaluasi
terhadap kualitas serta kuantitas pemenuhan kebutuhannya. Terhadap jurusan/prodi yang telah
memiliki sarana prasarana yang memadai hanya akan dilakukan evaluasi kecil, sedangkan
terhadap jurusan/prodi dengan sarana prasarana kurang memadai akan dilakukan evaluasi
maksimal dan akan diberikan monitoring khusus guna meningkatkan kualitas dan kuantitas
sarana prasarananya.
Perbaikan terhadap fasilitas fisik dilakukan sesuai usulan dan anggaran yang tersedia dalam
DIPA. Terhadap kerusakan kecil cukup dilakukan dengan pengajuan perbaikan dari unit terkait
yang kemudian ditindaklanjuti oleh unit umum. Berdasarkan hasil tinjauan ke lapangan, unit
umum akan mengajukan perbaikan terhadap pejabat pengadaan untuk segera diakukan perbaikan
terhadap fasilitas tersebut. Sedangkan untuk perbaikan terhadap kerusakan besar harus di usulkan
pada tahun sebelumnya agar dapat dialokasikan pada tahun berjalan. Jika telah teralokasi akan
dapat dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku.
Dalam mendukung pengelolaan keuangan yang profesional serta sarana dan prasarana yang
profesional yang up to date tentu diperlukan suatu sistem pengelolaan informasi yang memadai.
Poltekkes Medan senantiasa meningkatkan jumlah fasilitas teknologi informasi setiap tahun.
Sistem pengelolaan informasi mencakup pengelolaan masukan, proses, dan keluaran informasi,
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan pengetahuan untuk mendukung penjaminan mutu
penyelenggaraan akademik perguruan tinggi. Keseluruhan inovasi dan strategi yang
dilaksanakan dalam memenuhi kebutuhan dana serta sarana dan prasarana digunakan
sepenuhnya untuk meningkatkan kinerja serta memberikan layanan terbaik terhadap civitas
akademika Poltekkes Medan.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Berisi deskripsi dokumen formal tentang:
a. Kebijakan pengelolaan keuangan yang mencakup: perencanaan, sumber-sumber
keuangan, pengalokasian, realisasi dan pertanggung jawaban.
Dalam pengelolaan dana, Poltekkes Medan memiliki dokumen mengenai pengelolaan dana

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 109


yangmeliputi: (1) perencanaan dan pengalokasian dana, (2) pelaksanaan dan realisasi dana
(3) pelaporan, (4) audit, (5) monitoring dan evaluasi. Pengelolaan keuangan Poltekkes
Medan mengacu pada:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340):
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 63 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum di Lingkungan Kementerian Kesehatan
4. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 78/PMK.05/2019 tanggal 17 Mei 2019Tentang
Standar Biaya Masukan (SBM) tahun 2020
5. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 146/PMK.05/2019 tanggal 18 Oktober
2019Tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan Medan pada
Kementerian Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 129/PMK.05/2020 tanggal 18 September 2020
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan BLU
7. Keputusan Menteri Keuangan No. 500/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009
Tentang Penetapan Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan.
8. Keputusan Direktur Nomor KP.04.04/00/02.03/0592/2020 tentang Tarif Layanan Utama
BLU Poltekkes Medan
9. Keputusan Direktur Poltekkes Medan Nomor KP.03.01/02/0156/2020 Tahun 2020
Tentang Pembentukan Satuan Pengawas Internal.
10. Rencana Strategis Poltekkes Medan tahun 2020-2024 Nomor HK.02.03/00/0095.1/2020
11. SOP Nomor SPMI/SOP/010/026 tanggal 02 Januari 2020 tentang Perencanaan
Anggaran Poltekkes Medan.
12. SOP Nomor SPMI/SOP/008/012 tentang Penerimaan Biaya Pendidikan
13. SOP Nomor SPMI/SOP/008/013 tentang Penerimaan Dana dari Klinik
14. SOP Nomor SPMI/SOP/008/014 tentang Pengelolaan Penerimaan dana BLU Lainnya
15. SOP Nomor SPMI/SOP/008/001 tentang Pencairan dana yang bersumber dari Badan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 110


Layanan Umum (BLU) ke jurusan/prodi
16. SOP Nomor SPMI/SOP/008/002 tentang Pencairan dana yang bersumber dari Rupiah
Murni (RM) ke jurusan/prodi
17. SOP NomorSPMI/SOP/008/003 tentang Pencairan biaya perjalanan dinas yang
bersumberdari Badan LayananUmum (BLU)
18. SOP Nomor SPMI/SOP/008/004 tentang Pencairanbiaya perjalanandinas yang
bersumber dari Rupiah Murni (RM)
19. SOP Nomor SPMI/SOP/008/008 Pencairan dana persediaan yang bersumber dari Rupiah
Murni (RM) ke unit lingkungan direktorat
20. SOP Nomor SPMI/SOP/008/007 Pencairan dana yang bersumber dari Badan Layanan
Umum (BLU) ke unit lingkungan direktorat
21. SOP Nomor SPMI/SOP/008/020 Pencairan dana sumber dana RM dengan mekanisme
Langsung (LS) dari Bendahara Pengeluaran
22. SOP Nomor SPMI/SOP/008/021 Pencairan dana mekanisme Langsung (LS) KPPN ke
Pihak ketiga
23. SOP Nomor SPMI/SOP/008/009 Pelaksanaan Pembayaran Remunerasi
24. SOP Nomor SPMI/SOP/008/017 Penggantian Biaya Publikasi dan HAKI

b. Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana yang mencakup: perencanaan,


pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan penghapusan
Dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana Poltekkes Medan, Poltekkes Medan
memiliki dokumen mengenai pengelolaan dana yangmeliputi: (1) perencanaan dan
pengalokasian dana, (2) pengadaan (3) pemanfaatan, (4) pemeliharaan, (5) penghapusan.
Pengelolaan sarana dan prasarana Poltekkes Medan mengacu pada sebagai berikut:
1. Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 tentan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
2. Peraturan Menteri Keuangan nomor 115/PMK.06/2020 tentang Pemanfaatan Barang
Milik Negara
3. Peraturan Menteri Keuangan nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pemusnahan
dan Penghapusan Barang Milik Negara
4. Peraturan Menteri Keuangan nomor 118/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Penatausahaan
Barang Milik Negara

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup:
a. Standar perguruan tinggi terkait pengelolaan keuangan yang berisi: perencanaan,

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 111


sumber-sumber keuangan, pengalokasian, realisasi dan pertanggungjawaban.
1) Perencanaan
Poltekkes Medan dengan segala sumberdaya telah berhasil melakukan perencanaan
yang tepat hal ini dibuktikan dengan alokasi anggaran yang dapat memenuhi
kebutuhan khususnya dalam proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Perencanaan dilakukan dengan mekanisme bottom up dari unit terkecil sampai menjadi
Anggaran tahun berjalan. Pelaksanaan Perencanaan selalu dievaluasi setiap triwulan.
Terhadap alokasi anggaran yang kemungkinan tidak terserap, maka dapat dipindahkan
ke kegiatan produktif lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan anggaran
yang ada, agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin yang mendukung visi dan
misi Poltkekes Medan.
2) Sumber - sumber keuangan
Sekitar 60% anggaran Poltekekkes Medan masih disubsidi oleh Pemerintah melalui
APBN Rupiah murni operasional perkantoran dan alokasi anggaran Biaya Operasional
perguruan tinggi (BOPTN). Persentase tersebut berkurang setiap tahun. Dimana
Poltekkes Medan sebagai Badan Layanan Umum memang dituntut untuk terus
meningkatkan pendapatannnya dan mengurangi ketergantungan dari APBN. Walau
tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantungan terhadap APBN tetap tidak dapat
dihindari. Pendapatan BLU Poltekkes Medan hampir 90% berasal dari biaya
pendidikan/ UKT mahasiswa, dimana seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa
dengan penambahanprodi pendapatan Poltekkes Medan juga terus meningkat. Selain
itu UTU juga mengoptimalkanpendapatan dari berbagai sumber yang lain seperti
pendapatan dari optimalisasi aset (deposito, sewa gedung, sewa tanah dan pendapatan
lain dari hasil kerjasama aset lainnya), layanan klinik, layanan pendukung akademik,
pendirian supermarket dan lain-lain)
3) Pengalokasian
Guna mendukung pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, Poltekkes Medan telah
mengalokasikan anggaran sebaik mungkin. Anggaran Poltekkes Medan cukup
memadai dalam hal operasional pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Keterbatasan alokasi anggaran hanya pada alokasi anggaran sarana prasarana. Maka
dari pada itu penetapan alokasi anggaran pengembangan sarana dan prasarana menjadi
salah satu standar sarana dan prasarana. Alokasi anggaran pengembangan sarana dan
prasarana sangat tergantung dari APBN. Dari anggaran Badan Layanan Umum sendiri
sejatinya hanya mencukupi untuk biaya operasional. Walau demikian Poltekkes Medan
tetap mengalokasikan anggaran untuk pengembangan sarana dan prasarana yang
bersumber dari BLU. Hal tersebut juga menjadi salah satu pemacu Poltekkes Medan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 112


untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pendapatan BLU nya.
4) Realisasi
Realisasi Poltekkes Medan mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Kondisi tersebut
dapat dicapai seiring meningkatnya kinerja Poltekkes Medan dan pemahaman
pengelola keuangan terkait kegiatan di lingkungan Poltekkes Medan. Namun untuk
tahun 2020, realisasi Poltekkes Medan mengalami penurunan realisasi anggaran yang
drastis. Hal tersebut disebabkan pandemi covid 19 yang menyebabkan keterbatasan
pelaksanaan program-program serta kegiatan yang telah direncanakan. Apalagi
sebagaian besar realisasi PBM adalah praktek yang tahun 2020 dilakukan secara
daring. Meskipun demikian, Poltekkes Medan memastikan bahwa output dan outcome
dari realisasi anggaran tetap terjaga, hal ini dapat dibuktikan yaitu salah satunya
dengan tercapainya seluruh target kinerja Key Performance Indicator (KPI) yang telah
ditetapkan.
5) Pertanggungjawaban
Sebagai sebuah entitas satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan, Poltekkes
Medan menyampaikan laporan keuangan BLU secara periodik semesteran dan
tahunan. Laporan Keuangan BLU berisi Laporan Realisasi anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
Seluruh kegiatan diatas dilaksanakan dengan strategi yang memadai serta sesuai
prosedur yang berlaku untuk mencapai standar pembiayaan.
b. Standar perguruan tinggi terkait sarana dan prasarana yang berisi: perencanaan,
pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan penghapusan.
1) Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana termuat dalam rencana kerja dan anggaran
Poltekkes Medan, yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis yang disusun
dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL).
Pelaksanaan perencanaan tersebut mengacu kepada SOP Nomor DRT.02.03 001 1STD
001 tanggal 02 Januari 2020 Tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur
Perencanaan Anggaran Poltekkes Medan. Perencanaan Sarana Prasarana dilakukan
dengan cara Jurusan/prodi termasuk unit di lingkungan Poltekkes Medan mengajukan
perencanaan sarana pendidikan selain alat laboratorium melalui aplikasi e-planning,
sedangkan untuk alat laboratorium APKAL (Aplikasi Pendataan Kelengkapan Alat
Laboratorium) yang dilengkapi dengan data pendukung yang memadai berdasarkan
standar yang telah ditetapkan. Usulan yang sudah dilengkapi dalam aplikasi APKAL
dan e - planning kemudian di verifikasi oleh tim perencanaan dan jika sudah lengkap
dan benar akan di ajukan ke Badan PPSDM Kesehatan untuk diverifikasi oleh tim

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 113


pusat. Data yang disetujui oleh tim pusat dijadikan menjadi salah satu dasar alokasi
anggaran tahun berikutnya. Jika anggaran tercukupi, maka seluruh usulan sarana dan
prasarana yang ada pada aplikasi APKAL dan e-planning akan di masukkan dalam
anggaran. Sedangkan jika tidak tercukupi akan dilakukan skala prioritas yang juga di
telaah oleh Kabag Umum dan Wadir II. Berikut disajikan anggaran sarana prasarana
Poltekkes Medan selama tahun 2018-2020.
Keterang 2018 2019 2020
an
Pengadaa 13.187.432 2.646.000 1.804.202.
n .000 .000 000
Pemeliha 8.302.917. 8.223.971 10.477.238
raan 000 .000 .000

b) Pengadaan
Pengadaansarana dan prasaranadi Poltekkes Medan dilakukan secara terpusat di
direktorat Poltekkes Medan melalui pejabat pengadaan langsung dan Pejabat Pembuat
Komitmen jika di bawah Rp.200jt. Dan harus melalui Unit Layanan Pengadaan
terlebih dahulu jika lebih dari Rp.200jt. Pengadaan sarana prasarana dilakukan sesuai
ketersediaan dana pada anggaran tahun berjalan dan dilakukan dengan sistem serta
sesuai dengan peraturan.
c) Pemanfaatan
Dengan jumlah sarana dan prasarana saat ini, untuk beberapa prodi yang sarana
prasarananya telah mencukupi, pemanfaatansarana dan prasaranadi Poltekkes Medan
sepenuhnya digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan
tinggi. Pemanfaaatan sarana prasarana telah dilakukan sesuai dengan fungsi sarana
prasarana terkait. Bahkan sebagai Badan Layanan Umum Poltekkes Medan juga telah
memanfaatkan aset menjadi salah satu sumber pendapatan atau optimalisasi aset.
Beberapa contoh pelaksanaan optimalisasi aset antara lain penyewaan lahan untuk
ATM bank dan tower jaringan, pemanfaatan sewa ruangan aula, kantin, kelas dan
lainnya untuk kegiatan pihak ketiga, pemanfaatan sewa kendaraan dinas baik roda 4
dan roda 6 yang sedang tidak digunakan dalam aktivitas utama dan lain-lain.
d) Pemeliharaan
Poltekkes Medan memiliki anggaran pemeliharaan sarana prasarana yang cukup baik.
Untuk pemeliharaan gedung dan bangunan serta jalan dan jaringan dilakukan terpusat
melalui pejabat pengadaan dan pejabat pembuat komitmen. Pemeliharaan gedung
bangunan serta jalan dan jaringan dilakukan berdasarkan usulan prodi atau unit terkait

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 114


yang kemudian dilakukan analisa lapangan serta telaah oleh urusan umum. Hasil telaah
urusan umum akan diajukan ke direktur untuk dapat dilaksanakan oleh pejabat
pengadaan dan pejabat pembuat komitmen melalui mekanisme pengadaan langsung.
Sedangkan pemeliharaan peralatan dan mesin dapat dilakukan langsung oleh prodi atau
jurusan melalui mekanisme penggantian uang persediaan. Pelaksanaan pemeliharaan
saranaharus tetap sesuai dengan anggaran yang tersedia.
e) Penghapusan
Poltekkes Medan rutin melakukan usulan penghapusan minimal 1 kali dalam dua
tahun. Usulan penghapusan hanya dilakukan terhadap barang yang rusak berat.
Penetapan barang yang rusak berat sendiri ditetapkan oleh Direktur selaku Kuasa
Pengguna Barang setiap tahun berdasarkan hasil usulan rusak berat dari jurusan/prodi
dan telah di telaah dan dilakukan analisa lapangan oleh unit BMN. Atas barang rusak
berat kemudian dilakukan usulan penghapusan melalui tim penghapusan BMN yang
dibentuk berdasarkan SK Badan PPSDM Kesehatan. Kemudiantim penghapusan dari
Kementerian keuangan akan memeriksa barang yang akan dihapuskan dan akan segera
di lelang. Penghapusan diajukan ke Kementerian Kesehatan melalui Badan PPSDM
Kesehatan dan akan diterbitkan SK penghapusan dari Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan. Pelaksanaan penghapusan BMN sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pemusnahan dan Penghapusan
Barang Milik Negara. Poltekkes Medan saat ini sedang mengajukan usulan
penghapusan BMN yang di targetkan selesai di tahun 2022.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 115


4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
a. Analisis keberhasilan/ketidakberhasilan pencapaian standar yang ditetapkan.
Berdasarkan analisis terhadap ketercapaian pencapaian standar di tingkat UPPS, 8 (delapan)
dari 10 (sepuluh) hampir seluruh standar berhasil tercapai yang antaranya rata-rata biaya
pendidikan sebesar Rp.22.820.195,- per mahasiswa per tahun, penelitian Rp.9.905.841,- per
dosen, dana investasi sebesar 8,82% dari total dana, total penerimaan dana dari mahasiswa
sebesar 29,92% dari total penerimaan, jumlah buku sebanyak 32.236 buku, jumlah langganan
jurnal elektronik internasional sebanyak 2 langganan judul, jumlah prosiding sebanyak 56
Prosiding, ketersediaan akses dan penggunaan sarana utama di laboratorium memenuhi yang
telah memenuhi 5 aspek. Sedangkan 2 (tiga) standar yang tidak berhasil di capai yaitu rata-rata
dana pengabdian masyarakat ≥ Rp.10.000.000/dosen/tahun dan langganan jurnal elektronik
nasional ≥ 3 langganan.
b. Akar masalah.
Ada 2 (dua) standar yang tidak berhasil dicapai:
1. Standar rata-rata dana pengabdian masyarakat belum sesuai, disebabkan perubahan
standar yang di tetapkan sebelumnya, dimana pada standar akreditasi 7 (tujuh) kriteria
standarnya adalah ≥Rp.4.000.000/dosen/tahun dan menjadi ≥Rp.10.000.000 pada standar
akreditasi 9 (sembilan) kriteria. Adapun rata-rata penggunaan dana pengabdian mayarakat
sebesar Rp. Rp.6.680.338,-. Perubahan standar tersebut akan mulai disesuaikan pada
anggaran tahun 2022,
2. Langganan jurnal elektronik nasional belum tercapai. Hal ini disebabkan pertimbangan
pelaksanaan efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran. Dengan biaya langganan yang
cukup besar, namun belum mampu dimanfaatkan sepenuhnya. Pada tahun 2017 Poltekkes
Medan telah memiliki langganan jurnal elektronik nasional, namun langganan e-jurnal
tersebut tidak dimanfaatkan sepenuhnya oleh tenaga pendidik di Poltekkes Medan
sehingga tidak di alokasikan lagi pada tahun berikutnya.
c. Faktor pendukung.
Beberapa faktor pendukung keberhasilan standar keuangan sarana dan prasarana yaitu:
1. Terjaminnya ketersediaan dana dari APBN Rupiah Murni setiap tahun, baik untuk belanja
operasional pegawai, operasional perkantoran, operasional pendidikan (BOPTN) dan
investasi sarana dan prasarana,
2. Tarif layanan sangat kompetitif sehingga mampu menjamin ketersediaan dana dari sumber
BLU di Poltekkes Medan serta adanya layanan bisnis usaha untuk meningkatkan
ketersediaan dana.
3. Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja serta efektif dan efisien,
4. Sarana dan prasarana yamg memadai dan sesuai standar seperti lahan yang luas, gedung

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 116


pendidikan (kelas, ruang dosen, perpusatakan, laboratorium) yang kondusif,
pengembangan sarana teknlogi informasi yang kontiniu serta sarana alat bantu belajar
mengajar yang cukup memadai, dan
5. Adanya reward dan punishment yang efektif dan mampu meningkatkan kinerja pegawai,
baik berupa remunerasi atau penghargaan lainnya.
d. Faktor penghambat ketercapaian standar.
1. Persentase Peningkatan pembiayaan pendidikan khusunya biaya lahan praktek lebih besar
dari peningkatan pendapatan Poltekkes Medan,
2. Perpustakaan dan Laboratorium belum terakreditasi
3. Keterbatasan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) pada prodi yang baru bergabung di
Poltekkes Medan dalam 3 (tiga) tahun terakhir, dan
4. Pandemi covid 19 berdampak terhadap terhadap sebagian besar layanan terutama
penerimaan dana dari layanan bisnis dan usaha.
e. Tindak lanjut yang dilakukan UPPS.
1. Menambah layanan bisnis usaha, membuka prodi baru yang kompetitif dan berencana
melakukan penghapusan prodi-prodi yang sudah jenuh dan tidak kompetitif sebagai
bagian dari inovasi dalam meningkatkan pendapatan di Poltekkes Medan,
2. Melaksanakan akreditasi perpusatakaan lambat tahun 2023 dan mulai melakukan
persiapan pada tahun 2021.
3. Melaksanakan prioritas anggaran ABBM terhadap prodi-prodi yang baru bergabung, dan
4. Terus melakukan inovasi di tengah keterbatasan di masa pandemi covid 19 seperti
membuka sumber-sumber pendapatan baru, melakukan efisiensi terhadap anggaran-
anggaran yang kurang efektif pada masa pandemi.
5. Terus melakukan peningkatan terhadap sarana prasarana khususnya peningkatan sistem
informasi secara kontiniu

5. Indikator Kinerja Utama


a. Keuangan
Analisis kecukupan, proporsi dan keberlanjutan dari perolehan dana:
1. Biaya operasional pada Poltekkes Kemenkes Medan
Biaya operasional Pendidikan Tinggi adalah bagian dari biaya pendidikan tinggi yang
diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran.Biaya operasional pada Poltekkes Medan
berasal dari pemerintah dalam bentuk APBN dan dana penerimaan BLU yang sebagian
besarnya adalah dana pendidikan mahasiswa.Biaya Operasional Pendidikan terdiri dari
biaya langsung pembelajaran teori dan praktik, gaji dosen dan tenaga kependidikan,

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 117


PBM, operasional pemeliharaan, langganan, konsumsi & akomodasi, pajak, dan
asuransi.Biaya operasional pendidikan Poltekkes Medan meningkat pada tahun 2019,
namun menurun pada tahun 2020 yang disebabkan pandemic covid 19. Jika
dibandingkan dengan jumlah mahasiswa sebanyak 4.025 orang, maka rata-rata biaya
operasional pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Medan sudah sangat baik yaitu
sebesar Rp.22.820.195,- per mahasiswa.Sumber dana yang digunakan dalam
mendukung biaya operasional PBM adalah dari APBN Rupiah Murni dan BLU yang
total jumlahnya sebesar Rp.240.290.758.929 tahun 2018-2020 dengan masing-masing
RM Rp.65.175.331.620 dan BLU RM Rp.175.115.427.309.
2. Rata-rata dana penelitian dosen/tahun dalam tiga (3) tahun terakhir pada
PoltekkesKemenkes Medan.
Dana Penelitian dosen berasal dari dana BOPTN yang dialokasikan secara rutin dalam
DIPA Poltekkes Kemenkes Medan. Dana penelitian meningkat dari tahun ke tahun.
Namun pandemi covid 19 menurunkan realisasi dana penelitian Poltekkes Medan pada
tahun 2020. Hal tersebut disebabkan adanya beberapa penelitian yang tidak jadi/dapat
dilaksanakan terkait adanya covid 19. Jika dibandingkan dengan jumlah dosen di
Poltekkes Medan yaitu sebanyak 226 orang, maka dalam tiga tahun terakhir rata-rata
dana penelitian Poltekkes Medan adalah sebesar Rp.9.905.841, per dosen. Dana tersebut
sudah cukup memenuhi standar yang ditetapkan. Poltekkes Medan senantiasa berusaha
meningkatkan jumlah dana penelitiannya setiap tahun, baik dari jumlah penelitian per
dosen maupun penyesuian jumlah dosen. Dana APBN sangat mendukung kegiatan
penelitian, atas hal tersebut tidak ada yang perlu di khawatirkan terhadap pemenuhan
dana penelitian tahun berikutnya. Hanya saja perlu di tingkaktan penelitiannya,
misalnya dari penelitian pemula menjadi unggulan.
3. Dana Pengabdian Masyarakat dosen berasal dari dana BOPTN yang dialokasikan secara
rutin dalam DIPA Poltekkes Kemenkes Medan. Dana Pengabdian masyarakat
meningkat dari tahun ke tahun. Hanya saja ada penurunan dana pengabdian masyarakat
tahun 2019 yang dikarenakan adanya efisiensi angggaran. Jika dibandingkan dengan
jumlah dosen di Poltekkes Medan yaitu sebanyak 226 orang, maka dalam tiga tahun
terakhir rata-rata dana PkM Poltekkes Medan sudah sangat besar, yaitu sebesar
Rp.6.680. 338, per dosen.
4. Realisasi investasi (SDM, sarana dan prasarana) dalam tiga (3) tahun terakhir pada
Poltekkes Kemenkes Medan.
Poltekkes Medan selalu mengalokasikan anggaran untuk investasi, baik untuk SDM,
sarana dan prasarana. Secara keseluruhan, Realisasi investasi (SDM, sarana dan
prasarana) dalam tiga (3) tahun terakhir pada Poltekkes Kemenkes Medan adalah
sebesar Rp.24.253.316.277,- dengan rata-rata 8.084.438.759 per tahun. Dengan rata-rata

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 118


total realisasi anggaran tiga tahun terkahir sebesar Rp.91.706.181.304, maka rata-rata
persentase dana investasi dalam tiga tahun terakhir adalah sebesar 8,82%.
Poltekkes Medan akan terus meningkatkan pengembangan sarana dan prasarananya
yang salah satunya dimulai dengan pengajuan anggaran yang swadana yang berkualitas
serta lengkap dengan data dukungnya, pelaksanaan pengadaan yang akuntabel dan
bermanfaat serta pelaksnaan pembayaran yang efektif dan efesien.
Persentase Perolehan Dana dari mahasiswa dibandingkan dengan Total Penerimaan
Dana. Semakin rendah penerimaan dana dari mahasiwa dibandingkan dengan total
penerimaan dana berarti semakin besar bantuan yang diberikan kepada mahasiswa.
Sebagai BLU Poltekkes Medan tetap mempertimbangkan penerimaan dana dari
mahasiswa melalui tarif yang kompetitif. Jika dilakukan perhitungan Persentase
Perolehan Dana dari mahasiswa dibandingkan dengan Total Penerimaan Dana dalam
tiga (3) tahun terakhir pada Poltekkes Kemenkes Medan masih disesuai standar yaitu
sebesar 29,92%. Dalam menentukan Uang Kuliah Tunggal, Poltekkes Medan
berpedoman pada peraturan dimana anggaran Rupiah Murni termasuk BOPTN menjadi
salah satu indikator pengurang biaya pendidikan. Semakin tinggi anggaran Rupiah
Murni maka semakin kecil persentase penerimaan dana dari mahasiswa. Poltekkes
Medan juga senantiasa meningkatkan pendapatan BLU nya dari luar biaya pendidikan,
seperti penggunaan optimalisasi aset, peningkatan kerjasama yang bermanfaat,
peningkatan layanan klinik dan lain-lain.
1. Kecukupan dan Aksesibilitas Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK)
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan memiliki sistem teknologi informasi dan
komunikasi yang sangat baik untuk mendukung seluruh kegiatan dalam kecukupan
maupun aksesibilitasnya. Untuk mendukung proses pembelajaran, Poltekkes Medan
menggunakan VILEP (http://vilep-pusdik.kemkes.go.id/poltekkesmedan/ ), GCR,
google meet. Untuk mendukung proses administrasi tersedia sistem penerimaan
mahasiswa baru secara online (http://sipenmaru.poltekkes-medan.ac.id), SIMAMA
online (http://simama-poltekkes.kemkes.go.id.), Sistem Informasi Akademik
Online(http://siao.poltekkes-medan.ac.id), PDDIKTI (http://118.97.164.21:8082.),,
sistem informasi perpustakaan, sistem jurnal online(http://ojs.poltekkes-medan.ac.id.),
repository (http://repo.poltekkes-medan.ac.id/.), SIM-EPK (http://sim-
epk.keppkn.kemkes.go.id/), logbook online (http://logbook.poltekkes-medan.ac.id).
Aplikasi Alumni (http://alumni.poltekkes-medan.ac.id). Sistem informasi keuangan: e-
keuangan.poltekkes-medan.ac.id, BNI e-collection untuk pemantauan transaksi dan
pembuatan akun virtual untuk pembayaran, SPAN yaitu sistem perbendaharan anggaran
negara, SPRINT yaitu sistem pengelolaan rekening terintegrasi, E Rekon (Elektronik

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 119


Rekonsiliasi Laporan Keuangan). BIOS (PKBLU Basic Input Output System) yaitu
sistem informasi pengelolaan keuangan badan layanan umum dari Kementerian
Keuangan, . E-Monev dari DJA Kemenkeu dan Bappenas, E-Performance, Satu DJA
(Sistem Aplikasi Terpadu Dirjen Anggaran), . SIMAN (Sistem Informasi Manajemen
Aset Negara). Administrasi kepegawaian tersedia: SIMKA untuk mengelola data
pegawai dengan alamat https://simka.kemkes.go.id/, Aplikasi PPK-PNS untuk
penyusunan SKP dan penilaian kinerja ASN dengan alamat
https://ppkpns.kemkes.go.id/, SILK untuk usulan administrasi kepegawaian ke Biro
Kepegawaian seperti kenaikan pangkat, mutasi, analisis jabatan, tugas belajar, ujian
dinas, Aplikasi SISTER untuk pemutakhiran data dosen dan tenaga kependidikan
jabatan fungsional tertentu dengan alamat http://118.97.164.19:8083. Selain dari pada
itu, Poltekkes kemenkes medan menyediakan sistem informasi layanan yaitu :
Telemedicine Uji Kesehatan (http://telemedicine.poltekkes-medan.ac.id), webmail
(http://webmail.poltekkes-medan.ac.id, SI Berkas Uji Kesehatan dan UKT Mahasiswa
Baru (http://ukes.poltekkes-medan.ac.id dan http://ukt.poltekkes-medan.ac.id )
2. Kecukupan dan Aksesibilitas Prasarana
Sesuai dengan Permenristek Dikti nomor 44 tahun 2015 prasarana untuk pembelajaran
paling sedikit terdiri atas lahan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium/ studio/bengkel
kerja/unit produksi, tempat berolahraga, uang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan
mahasiswa, ruang pimpinan perguruan tinggi, ruangdosen, ruang tata usaha,
fasilitasumum. Kecukupan dan aksesibilitas prasarana untuk menjamin penyelenggaraan
proses pembelajaran di Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan sudah memadai terlihat
dari keberadaan prasarana yang sangat memadai, baikdarikelas, laboratorium,
perpustakaan dan fasilitas lain yang dimiliki. Laboratorium terdiri dari laboratorium
terpadu dan laboratorium bahasa serta mini theatre, laboratorium di setiap prodi.
Prasarana Laboraturium Prodi Profesi Bidan Medan telah mendukung tercapainya
kompetensi lulusan diantaranya (Lan ANC dan INC, Lab Nifas dan BBL, Lab KDPK,
Lab KB dan Kespro, Lab Bayi, Balita dan anak Prasekolah, Ruangan Konselinga dan
Pendidikan kesehatan, Ruang Kebidanan Komunitas, Ruang Faramakologi, Lab Oscce,
Ruang Lab Hypno/Yoga/Baby Spa dan Lab Model).
Seluruh lahan Poltekkes Medan telah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Pakai
Kementerian Kesehatan sebanyak 18 sertifikat yang masing-masing terletak pada 13
lokasi yang berbeda dengan total luassebesar 176.490 m2 dan total luas gedung dan
bangunan di Poltekkes Medan mencapai 55.250 m2. Ruang kelas saat ini sudah
mencukupi untuk semua jurusan/prodi, termasuk perpustakaan, laboratorium dan tempat
berolahraga. Begitu juga dengan sarana pendukung berupa unit kegiatan mahasiswa,
ruang pimpinan peguruan tinggi, ruang dosen, ruang tata usaha dan fasilitas umum

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 120


semua terpenuhi. Prasarana digunakan untuk PBM, Penelitian dan PkM.

6. Indikator Kinerja Tambahan

Indikator kinerja tambahan pada UPPS adalah indikator SDM lain yang ditetapkan
oleh masing-masing perguruan tinggi untuk melampaui SN-DIKTI. Data indikator
kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk
perbaikan berkelanjutan.
Indikator kinerja tambahan yang ditetapkan adalah:
a. Meningkatkan
pendapatan bisnis usaha minimal 8 % (delapan persen) setiap tahun.
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir pendapatan bisnis usaha Poltekkes Medan
meningkat rata-rata 13,3% dengan rincian pada tahun 2018 dan 2019 masing-
masing sebesar 21% dan 38%. Sedangkan tahun 2020 mengalami penurunan
sebesar 19% akibat dampak covid 19.
b. Meningkatkan jumlah
layanan bisnis usaha minimal 1 (satu) layanan setiap tahun.
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir Poltekkes Medan telah meningkatkan jumlah
layanannya rata-rata 1 (layanan) pertahunnya dengan rincian pada tahun 2018
dan 2019 masing-masing 1 (satu) dan 2 (dua) layanan. Namun pada tahun 2020
tidak dapat menambah layanannya akibat dampak covid 19.
c. Menambah fasilitas
sarana sistem informasi minimal 1 (satu) system setiap tahun.
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir Poltekkes Medan telah menambah jumlah sistem
informasi rata-rata 1,3 sistem setiap tahun. Penambahan jumlah sarana sistem
informasi terdiri dari pembuatan aplikasi baru dan penambahan bandwith.
d. Terlaksanannya
pemeliharaan seluruh gedung dan bangunan pendidikan.
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir Poltekkes Medan selalu melakukan pemeliharaan
terhadap seluruh gedung dan bangunan pendidikan di seluruh prodi di
6. lingkungan
Kepuasan Poltekkes
Pengguna Medan
a. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
dilaksanakan berdasarkan kriteria penilaian keuangan serta sarana dan prasarana. Indeks
Kepuasan Masyarakat digunakan untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat atas

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 121


pelayanan yang mereka terima,memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
menilai secara obyektif dan periodik terhadap perkembangan kinerja unit pelayanan
publik dan tingkat kualitas kinerja pelayanan keuangan, sarana dan prasarana yang
diberikan. Survey Kepuasan Layanan dilaksanakan untuk mengukur kinerja pelayanan
sebagaibahan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. Pengukuran kepuasan mahasiswa,
dosen, tenaga kependidikan, mitra serta alumni terhadap pengelolaan keuangan, sarana
dan prasarana di Poltekkes Medan dilaksanakan secara online. Mekanisme input
kepuasan layanan ini dengan cara mengisi tabel isian kuisoner oleh responden secara
online dan dianalisis serta diolah oleh bagian keuangan Poltekkes Medan melalui link
yang disediakan. Masing-masing survey dibuat berdasarkan sasaran responden yang di
tuju. Berikut disajikan hasil survey kepuasan di Poltekkes Medan masing-masing jenis
responden:

Mahasiswa (1.170 responden)


No Pertanyaan Tidak Kuran Puas Sangat
Puas g Puas Puas
1 Pelayanan pembayaran uang 2,6% 11,7% 49,4% 36,3%
kuliah serta sistem yang
digunakan
2 kecukupan dana operasional 2,4% 13,8% 53,8% 30%
pendidikan
3 peningkatan sarana prasarana 1,7% 13,8% 50,3% 34,3%
setiap tahun
4 Ketersediaan, kemutakhiran, 2,1% 12,2% 50,7% 35%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
sarana alat bantu belajar mengajar
dan alat laboratorium
5 Ketersediaan, kemutakhiran, 2,1% 11,7% 50,7% 35,6%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
prasarana gedung khususnya
gedung layanan pendidikan dan
laboratorium
6 Ketersediaan, kemutakhiran, 2,3% 15,2% 50,8% 31,7%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
prasarana olahraga
7 Ketersediaan, kemutakhiran, 1,4% 1084% 47,9% 40%

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 122


kesiapgunaan serta aksesibilitas
Teknologi Informasi dan
komunikasi

Tenaga Pendidik (186 Responden)


N Pertanyaan Tidak Kura Puas Sangat
o Puas ng Puas
Puas
1 kepuasan pelayanan pembayaran 0,5% 4,8% 45,2% 49,5%
belanja pegawai
2 kecukupan jumlah dana operasional 0 6,5% 61,2% 32,3%
pendidikan
3 kepuasan serta kecukupan jumlah dana 0,5% 5,9% 51,6% 41,8%
penelitian
4 kecukupan jumlah dana pengabdian 0,5% 7% 51,6% 40,9%
masyarakat
5 peningkatan sarana prasarana setiap 0,5% 9,7% 54,3% 35,5%
tahunnya
6 ketersediaan, kemutakhiran, 0,5% 9,1% 60,8% 29,6%
kesiapgunaan serta aksesibilitas sarana
alat bantu belajar mengajar dan alat
laboratorium
7 ketersediaan, kemutakhiran, 0,5% 9,1% 57,5% 32,9%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
prasarana gedung
8 ketersediaan, kemutakhiran, 0,5% 6,5% 54,3% 38,7%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
Teknologi Informasi dan komunikasi

Tenaga Kependidikan (100 Responden)


No Pertanyaan Tida Kurang Puas Sangat
k Puas Puas
Puas
1 Kepuasan pelayanan pembayaran 1% 2% 44% 53%
belanja pegawai
2 Kecukupan jumlah dana operasional 1% 1% 57% 41%

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 123


pendidikan
3 Kecukupan jumlah dana non 3% 5% 58% 34%
operasional pendidikan
5 Peningkatan sarana prasarana setiap 0% 13% 46% 41%
tahunnya
6 Ketersediaan, kemutakhiran, 0% 8% 53% 39%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
sarana alat bantu belajar mengajar
dan alat laboratorium
7 Ketersediaan, kemutakhiran, 0% 9% 51% 40%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
prasarana gedung
8 Ketersediaan, kemutakhiran, 0% 9% 47% 44%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
Teknologi Informasi dan komunikasi
Mitra (95 responden)
No Pertanyaan Tidak Kuran Puas Sangat
Puas g Puas Puas
1 Layanan pembayaran baik berupa 1% 2,1% 31,6% 65,3 %
MOU maupun layanan lainnya di
Poltekkes Medan
2 Terkait kecukupan dana operasional 0 5,3% 29,4% 65,3%
Poltekkes Medan khususnya sesuai
MOU yang disepakati
3 Kecukupan, ketersediaan dan 0 3,2% 35,7% 61,1%
kemutakhiran sarana yang digunakan
Poltekkes Medan dalam pelaksanaan
kerjasamanya
4 Kecukupan, ketersediaan, 0 4,2% 32,6% 63,2%
kemutakhiran prasarana gedung di
Poltekkes Medan
5 Terkait ketersediaan dan 0 3,2% 35,7% 61,1%
kemutakhiran Teknologi Informasi
dan komunikasi di Poltekkes Medan
Alumni (619 responden)

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 124


No Pertanyaan Tidak Kurang Puas Sangat
Puas Puas Puas

1 Pelayanan pembayaran uang kuliah 0% 3,2% 37,2% 59,6%


serta sistem yang digunakan

2 Kecukupan dana operasional 1,1% 6,6% 47% 45,2%


pendidikan
3 Peningkatan sarana prasarana setiap 0,6% 11,3% 43,1% 44,9%
tahun
4 Ketersediaan, kemutakhiran, 1,1% 9,9% 44,9% 44,1%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
sarana alat bantu belajar mengajar
dan alat laboratorium
5 Ketersediaan, kemutakhiran, 0,8% 8,6% 45,9% 44,7%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
prasarana gedung
6 Ketersediaan, kemutakhiran, 0,2% 7,4% 44,6% 47,8%
kesiapgunaan serta aksesibilitas
Teknologi Informasi dan
komunikasi

b. Ketersediaan bukti yag sahih tentang hasil


pengukuran kepuasan pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
Pengukuran kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, mitra dan alumni
terhadap pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana di Poltekkes Medan dilaksanakan
secara online dan dapat diakses untuk survey mahasiswa melalui link sebagai berikut:
https://forms.gle/yZhUwjgQSf5x9sst7,
https://bit.ly/surveytenagapendidikpoltekkes,
https://bit.ly/surveytenagakependidikan,
https://bit.ly/surveyakreditasimitra,
https://bit.ly/surveyakreditasialumni.

8. Tinjauan Manajemen
Dalam melakukan pengendalian capaian Indikator Kinerja Utama, Poltekkes Medan
melakukan beberapa pengendalian antara lain :

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 125


1. Monitoring dan evaluasi capaian Key Performance Indicator (KPI) oleh tim
Pengelolaan Keuangan BLU (PK-BLU) Kementerian Keuangan. Poltekkes Medan
memiliki target kinerja setiap tahun yang terdiri dari target kinerja pelayanan dan
keuangan. PK-BLU akan melakukan monev setiap tahun atas target dan capaian
kinerja pelayanan pendidikan dan keuangan Poltekkes Medan setiap tahun. Sebelum
berakhirnya periode tahun berjalan, direktur melalui wadir II melakukan monev setiap
triwulan kepada setiap jurusan/prodi termasuk unit terkait, dan memberikan
rekomendasi khususnya terhadap target-target yang belum tercapai. Beberapa hasil
monev yang dilakukan PK-BLU pada tahun 2018-2020 ntara lain: Belum
terpenuhinya kuota mahasiswa yang mendapat bantuan/beasiswa sebesar 20%,
alokasi anggaran belanja modal untuk sarana/prasarana sebaiknya diprioritaskan
daripada menambah alokasi belanja barang, menurunnya pendapatan optimalisasi
aset, jumlah penelitian dan pengabdian masyarakat pada tahun 2020 yang disebabkan
pandemi seharusnya dapat dicegah bila BLU mampu melakukan terobosan dan
inovasi yang memadai.
2. Audit mutu internal dilakukan setiap semester. Audit mutu internal bertujuan untuk
memastikan pelaksanaan kegiatan di PT sesuai prosedur dan hasilnya telah sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan institusi. Hasil audit
mutu internal akan disampaikan ke manajemen dalam Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) setiap semester. Rapat tinjauan manajemen yang melibatkan Direktur dan
segenap jajarannya akan mengkaji ulang, membahas dan menindaklanjuti hasil AMI
dengan melaksanakan tindakan-tindakan pengendalian sehingga Poltekkes Medan
tetap mencapai dan meningkatkan standar perguruan tinggi baik akademik maupun
non akademik yang telah ditetapkan. Beberapa hasil audit internal mutu pada tahun
2018-2020 antara lain beberapa sarana penunjang pendidikan seperti sarana olahraga
di beberapa jurusan/prodi belum memadai, beberapa prodi masih memiliki
keterbatasan alat laboratorium sehingga harus dipriritaskan anggaran terhadap prodi
tersebut.
3. Audit keuangan internal oleh SPI. SPI menjalankan fungsi pengawasan pada internal
termasuk melakukan assurance atas efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan
proses tata kelola yang baik. Audit internal SPI tidak hanya berfokus pada audit
keuangan, namun juga terhadap kinerja lainnya, termasuk pengadaan, kualitas
pekerjaan serta pelaksanaan pemeliharaan atas sarana dan prasarana. Hasil audit SPI
akan disampaikan ke direktur yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja
keuangan. Beberapa hasil audit SPI tahun 2018-2020 antara lain rendahnya serapan
anggaran jurusan/prodi disebabkan keterlambatan penyampaian adminsitrasi, sistem
peminjaman sarana di jurusan/prodi belum berjalan sesuai SOP, keterlambatan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 126


jurusan mengajukan bahan keperluan perkantoran dan pemeliharaan sarana dan
prasarana di jurusan masih dapat dimaksimalkan mengingat ketersediaan dana
pemeliharana yang memadai.
4. Audit eksternal oleh KAP ( Kantor Akuntan Publik). Selain untuk memastikan
Laporan Keuangan disajikan secara wajar dan sesuai dengan data yang sebenarnya,
Hasil audit Kantor Akuntan Publik akan meningkatkan keyakinan manajemen atas
kinerja keuangan, pengadaan, serta sarana dan prasarana setiap tahun. Audit eksternal
juga digunakan sebagai salah satu pendukung pengambil keputusan. Hasil audit
eksternal menjadi salah satu evaluasi kinerja keuangan Poltekkes Medan. Beberapa
Hasil Audit KAP tahun 2018-2020 antara lain Penerimaan layanan diluar layanan
pendidikan harus ditingkatkan, namun tetap mengutamakan pendapatan layanan
pendidikan, segera melakukan penghapusan BMN yang rusak berat, mengurus
adminstrasi BMN yang tidak ditemukan serta meningkatkan pengelolaan BMN
khususnya di jurusan/prodi.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana serta tindak lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana perbaikan dan
pengembangan pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana di UPPS dan PS. Bila
digambarkan Pemosisian ketercapaian standar perguruan tinggi terkait pengelolaan
keuangan, sarana dan prasarana berada pada kuadran V, hal ini berarti posisi ini
menandakan bahwa pencapaian standar perguruan tinggi terkait pengelolaan keuangan,
sarana dan prasarana sedang ada dalam posisi yang stabil.
a. Keuangan
1) Pemosisian: Standar pembiayaan pembelajaran pada Poltekkes Medan sudah
terpenuhi 100% 100%, standar pendanaan dan pembiayaan penelitian sudah
terpenuhi 100%, standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat sudah terpenuhi 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ketercapaian untuk setiap standar yang terkait keuangan pada Poltekkes Medan
sebesar 100%.
2) Masalah dan akar masalah: Secara umum tidak ditemukan permasalahan pada
aspek keuangan, karena sudah dilaksanakan secara transparansi, akuntabel dan
mengacu pada perencanaan anggaran. Pelaksanaan standar mengacu pada
standar mutu yang berlaku Poltekkes Medan. Hanya saja perlu dilakukan
pengembangan revisi standar keuangan sesuai kondisi terkini. Selain itu
ketersediaan APBN yang rutin diharapkan tidak membuat Poltekkes Medan
ketergantungan. Sehingga ketika APBN berkurang, tidak akan akan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 127


berpengaruh terhadap target-target yang telah ditetapkan atau minimal sesuai
dengan standar yang ada.
3) Rencana perbaikan dan pengembangan pengelolaan keuangan: Memperbaiki dan
mengembangkan standar mutu keuangan yang sesuai dengan kondisi terkini,
berinovasi dalam menciptakan sumber pendapatan baru dan meningkatkan
sumber pendapatan yang sudah ada seperti pembukaan prodi-prodi baru,
meningkatkan optimalisasi aset yang belum maksimal dan lainnya, melakukan
identifikasi yang efisien dan efektif terhadap anggaran, khususnya anggaran
pendukung
b. Sarana dan Prasarana
1) Pemosisian: Standar sarana pembelajaran sudah terpenuhi 100%, standar sarana dan
prasarana penelitian sudah terpenuhi 100%, standar sarana pembelajaran pengabdian
kepada masyarakat sudah terpenuhi100%. Kelengkapan bahan pustaka 100%,
langganan jurnal nasional 100%, langganan jurnal internasional 100%, jumlah
prosiding 100%, aksebilitas serta pemenuhan alat laboratorium 100%, Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ketercapaian untuk setiap standar yang terkait sarana
prasarana pembelajaran pada Poltekkes Medan sebesar 100%
2) Masalah dan akar masalah: Pengadaan sarana pembelajaran sudah sesuai dengan
standar operasional yang ada, perlu peningkatan aspek maintenance pada sarana
pembelajaran. Pemenuhan alat laboratorium pada beberapa prodi juga belum
terpenuhi disebabkan jauhnya jarak antar prodi sehingga banyak prodi yang harus
dipenuhi masing-masing alat laboratoriumnya. Beberapa prodi juga sudah kurang
produktif yang menyebabkan inefisensi anggaran.
3) Rencana perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana: membuat rencana
untuk menambah fasilitas pendukung lainnya terkait sarana dan prasarana untuk
tridharma PT mengoptimalkan pemeliharaan sarana dan prasarana yang tersedia,
memanfaatkan dana yang ada secara maksimal dana untuk pengembangan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana, membuat kajian serta analisa terhadap prodi-
prodi yang kurang produktif.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 128


KRITERIA 6 PENDIDIKAN

1. Latar Belakang

Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Medan merupakan unit pelaksana teknis di


lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK) yang menyelenggarakan
pendidikan tenaga bidang kesehatan. Sebagai institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan,
Poltekkes Kemenkes Medan bertugas menyelenggarakan pendidikan vokasi yang
profesional, melakukan pengabdian kepada masyarakat dan melakukan penelitian bidang
kesehatan. Keseluruhan tugas dan sekaligus bentuk pelayanan di atas ditujukan untuk
menghasilkan lulusan pendidikan kesehatan berkualitas sehingga diharapkan dapat menjadi
sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan mampu menyokong sasaran pembangunan
kesehatan.
Untuk mencapai hal tersebut, Poltekkes Kemenkes Medan sudah menetapkan suatu standar
pendidikan yang bertujuan :
1. Sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran vokasional,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga menciptakan lulusan tenaga kesehatan
yang profesional, sebagai agent of change dan mampu membangun enterpreneurship.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan sehingga menyediakan SDM yang berkompeten dan
mampu meningkatkan kapasitas diri.

Tujuan pendidikan dalam suatu perguruan tinggi dapat tercapai dengan standar yang
ditetapkan. Poltekkes Kemenkes Medan sebagai salah satu perguruan tinggi di bidang vokasi
wajib memenuhi standar nasional pendidikan tinggi yang meliputi standar pengelolaan
pembelajaran, standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, dan standar penilaian pembelajaran. Standar pendidikan tersebut juga akan
menjadi acuan dalam rangka menyusun, menyelenggarakan dan mengevaluasi kurikulum.
Kurikulum pendidikan tinggi yang dikembangkan Poltekkes Kemenkes Medan berupaya
menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi setara dengan kualifikasi yang disepakati
dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang mencakup pengembangan
kecerdasan intelektual, ahlak mulia dan keterampilan yang memadai.
Dalam rangka melaksanakan pembelajaran yang bermutu, maka diperlukan standar
pendidikan yang dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pembelajaran. Selain proses

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 129


pembelajaran, kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat juga mendapatkan porsi
penting sebagai bagian dari kesatuan tridharma perguruan tinggi. Untuk mencapai hal ini,
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Program Studi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Medan mengacu kepada roadmap kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang telah ditetapkan dan sejalan dengan visi dan misi institusi. Hasil dari
pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat diintegrasikan dalam bahan ajar
sesuai dengan bidang ilmu sehingga akan memperkuat learning outcome.
Suasana akademik juga merupakan salah satu komponen yang memberi pengaruh signifikan
dalam proses pembelajaran, meliputi interaksi antara dosen dengan mahasiswa dan interaksi
antara sesama dosen maupun sesama mahasiswa. Suasana akademik yang kondusif dapat
mengoptimalkan proses pembelajaran.
Poltekkes Kemenkes Medan berupaya membenahi faktor-faktor internal dan eksternal yang
dapat mendukung terciptanya suasana akademik. Faktor internal tersebut antara lain layanan
pendidikan, kegiatan eksrakurikuler, sarana dan prasarana, dukungan dana, serta kegiatan
peningkatan softskill mahasiswa. Sedangkan jalinan kerjasama dengan user/pengguna
lulusan, supplier, stakeholder, penetapan regulasi, dan membangun iklim persaingan yang
sehat dengan kompetitor merupakan faktor eksternal yang membantu terciptanya suasana
akademik yang kondusif. Dengan dukungan faktor-faktor tersebut, Poltekkes Kemenkes
Medan akan memiliki civitas akademika yang produktif dan berkualitas.
Poltekkes Kemenkes Medan melakukan pengembangan kurikulum sesuai dengan
Permendikbud No 3 Tahun 2020 tentang SNDIKTI, yang menyatakan bahwa setiap
Perguruan Tinggi harus menyusun standar isi/kurikulum. Kurikulum di semua prodi di
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan disusun dan dikembangkan
berdasarkan aturan pemerintah, khususnya Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi dan aturan dari Kemenristekdikti dan UU Kesehatan. Berdasarkan
peraturan tersebut, disusunlah kurikulum yang memuat tujuan dan rasional strategi dalam
pencapaian standar perguruan tinggi terkait pendidikan yang tercermin dalam isi
pembelajaran, integrasi kegiatan penelitian dan PKM, suasana akademik yang didasarkan
atas analisis internal dan eksternal, serta posisi dan daya saing program studi.
Poltekkes Kemenkes Medan melakukan peninjauan kurikulum secara berkala. Dasar
peninjauan kurikulum antara lain adanya perubahan regulasi (Permendikbud Nomor 3 Tahun
2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) tentang SNDIKTI dan Perpres
RI No.02 tahun 2012 tentang KKNI). Peninjauan juga menyesuaikan dengan visi dan misi
program studi, umpan balik/masukan user/ stakeholder, kebutuhan masyarakat baik internal
maupun eksternal dan menyesuaikan perkembangan IPTEK. Peninjauan kurikulum
dilakukan melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal. Pemangku internal
antara lain dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni. Pemangku eksternal antara lain

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 130


pihak user/stake holder seperti dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, organisasi profesi
dan para ahli kependidikan.
Kurikulum Prodi D-IV Kebidanan yang di keluarkan oleh Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Kemenkes. Kurikulum prodi D-IV Kebidanan melakukan evaluasi secara berkala mengikuti
perkembangan dan perubahan yang berlaku.
Proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang
tercantum di PERMENRISTEKDIKTI No. 44 Tahun 2015 pada pasal 10 JO
PERMENRISTEKDIKTI No. 50 Tahun 2018. Karakteristik proses pembelajaran
sebagaimana dimaksud terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual,
tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Pelaksanaan pembelajaran
memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkajidan memperbaiki secara periodik kegiatan
perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa)/tutorial (kehadiran tutor dan mahasiswa),
penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar. Perwujudan suasana akademik
yang kondusif di prodi D-IV Kebidanan dan Prodi Profesi Bidan terealisasi secara berkala
dan terjadwal.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Peraturan, standar dan kebijakan bidang pendidikan yang digunakan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan terdiri dari :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang-Undang Kebidanan No 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI
4. Kepmenkes 320 Tahun 2020 tentang Standar Profesi Bidan
5. Permenristekdikti Nomor 50 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Keputusan Direktur Polieknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor:
HK.02.03/00/0054/2021 tentang Statuta Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Tahun
2020-2024.
7. Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor:
HK.02.03/00/0095.1/2020 tentang Renstra Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
Tahun 2020-2024.
8. Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor
PP.04.01/2/1498.2/2018 tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan Tahun 2018.
9. Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor
PP.04.01/2/1495.1/2018 tentang Panduan Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Tahun 2018.
10. Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 131


PP.04.01/2/1501/2018 tentang Panduan Penyusunan Modul Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan Tahun 2018.
11. Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor
PP.04.01/2/1650.1/2018 tentang Panduan Penyusunan RPS Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan Tahun 2018.
12. Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor
PP.04.01/2/1507.1/2018 tentang Pedoman Etika Akademik Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan Tahun 2018.
13. Keputusan Direktur Polteknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor
PP.04.01/2/1499.1/2018 tentang Suasana Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan Tahun 2018.
14. Keputusan Direktur Polteknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor
PP.04.01/2/0489.1/2020 tentang Pedoman E-Learning Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan.
15. Keputusan Direktur Polteknik Kesehatan Kemenkes Medan, Nomor PP.08.02/2/
0823.2/2020 tentang Panduan Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Tahun
2020.
16. Standar Kompetensi Lulusan, Nomor SPMI/STD-001
17. Standar Isi Pembelajaran, Nomor SPMI/STD-002
18. Standar Proses Pembelajaran, Nomor SPMI/STD-003
19. Standar Penilaian Pendidikan Pembelajaran, Nomor SPMI/STD-004
20. Standar Pengelolaan Pembelajaran, Nomor SPMI/STD-007

3. Strategi Pencapaian Standar


Strategi yang digunakan oleh UPPS untuk mencapai standar pendidikan yang telah
ditetapkan, sebagai berikut :
a. Standar Isi Pembelajaran
Strategi yang digunakan untuk mencapai standar isi pembelajaran antara lain :
1 ) Menetapkan standar isi pembelajaran dan memberikan dukungan untuk pelaksanaan
2 ) Mengalokasikan pembiayaan untuk penyelenggaraan standar isi pembelajaran
3 ) Mensosialisasikan standar isi pembelajaran kepada dosen di awal semester melalui
bagian akademik dan melakukan komitmen terhadap kompetensi lulusan
4 ) Melakukan sosialisasi standar isi pembelajaran kepada mahasiswa
5 ) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran
Sumber daya yang terdapat dalam standar isi pembelajaran berupa dosen, mahasiswa dan
anggaran yang memadai diupayakan untuk mendukung pencapaian standar tersebut. Selama
pencapaian standar dilakukan, UPPS mengontrol pelaksanaan melalui mekanisme

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 132


monitoring dan evaluasi pembelajaran dan audit internal penjaminan mutu.
b. Standar Pengelolaan Pembelajaran
Untuk pencapaian keberhasilan standar pengelolaan pembelajaran, dilakukan dengan strategi
berikut:
1 ) Menetapkan kebijakan, rencana strategis dan operasional terkait dengan pembelajaran
yang dapat diakses oleh civitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat
dijadikan pedoman bagi Program Studi dalam melaksanakan program pembelajaran.
2 ) Menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program pendidikan yang
selaras dengan capaian pembelajaran lulusan
3 ) Menyelenggarakan workshop, seminar dan pelatihan untuk menjaga dan meningkatkan
mutu pengelolaan Program Studi dalam melaksanakan program pembelajaran secara
berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi Perguruan Tinggi.
4 ) Mengelola kegiatan pembelajaran sesuai standar yang telah ditetapkan melalui
monitoring dan evaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan bagian akademik.
5 ) Menyediakan sarana dan prasarana untuk terlaksananya pengelolaan pembelajaran
sesuai standar yang telah ditetapkan.
6 ) Meningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan melalui pendidikan dan pelatihan.
7 ) Mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam bidang akademik melalui kegiatan
kuliah pakar, seminar dan pelatihan
8 ) Melaksanakan evaluasi kurikulum secara berkelanjutan dan menyusun kurikulum sesuai
kebutuhan pasar dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Sumber daya berupa dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, anggaran yang memadai dan
institusi pendidikan lainnya dikerahkan dalam mencapai keberhasilan standar pengelolaan
pembelajaran. Mekanisme kontrol yang dilakukan antara lain monitoring dan evaluasi
pembelajaran yang dilakukan bagian Program Studi maupun UPPS dan evaluasi kurikulum
yang diselenggarakan Program Studi.
c. Standar Proses Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pencapaian standar proses pembelajaran dilakukan berbagai strategi,
yaitu :
1 ) Memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran pada setiap program studi
2 ) Mewajibkan dosen pengampu mata kuliah untuk membuat dan mengumpul Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) sebelum proses pembelajaran dimulai.
3 ) Melakukan evaluasi apakah isi dan format RPS telah sesuai dengan standar proses
pembelajaran melalui monitoring dan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan
program studi
4 ) Melakukan monitoring dan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan program studi
5 ) Mensosialisasikan jadwal perkuliahan yang berisikan waktu perkuliahan, hari, mata

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 133


kuliah dan dosen pengampu mata kuliah kepada seluruh civitas akademik sebelum
pembelajaran dimulai.
Pencapaian standar didukung sumber daya dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, sarana
dan prasana pembelajaran, serta alokasi anggaran yang mencukupi. Selama pencapaian,
dilakukan monitoring dan evaluasi pembelajaran yang diselenggarakan oleh UPPS maupun
PS.
d. Standar Penilaian Pembelajaran
Strategi yang digunakan untuk mencapai standar penilaian pembelajaran antara lain :
1 ) Memfasilitasi pelaksanaan dan pembiayaan proses penilaian pembelajaran
2 ) Menetapkan standar penilaian pendidikan melalui buku panduan akademik
3 ) Mensosialisasikan dan menerapkan standar penilaian pendidikan dalam proses
pembelajaran
4 ) Menetapkan jadwal penyerahan nilai dari dosen dan penyerahan KHS maupun transkrip
kepada mahasiswa
Sumber daya yang terdapat dalam standar isi pembelajaran berupa dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana serta sistem informasi akademik, diupayakan untuk
mendukung pencapaian standar tersebut. Selama pencapaian standar dilakukan, UPPS
mengontrol pelaksanaan melalui mekanisme monitoring terhadap laporan PDDIKTI
persemester dan data SIAKAD.
e. Standar Kompetensi Lulusan
Untuk pencapaian keberhasilan standar kompetensi lulusan, dilakukan dengan strategi
berikut :
1 ) Menetapkan standar kompetensi lulusan dan memberikan dukungan untuk pelaksanaan
2 ) Melakukan sosialisasi standar kompetensi lulusan kepada jurusan/prodi
3 ) Menetapkan kurikulum yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dituju
4 ) Melaksanakan review/evaluasi kurikulum minimal selama 5 tahun sekali
5 ) Memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan sarana dan prasana yang memadai
6 ) Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dosen melalui workshop, seminar dan
pelatihan agar pembelajaran semakin berkualitas
7 ) Mengirim mahasiswa untuk mengikuti praktek kerja/belajar lapangan pada lahan praktek
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
Sumber daya berupa dosen, mahasiswa, anggaran yang memadai dan sarana maupun
prasarana dikerahkan dalam mencapai keberhasilan standar kompetensi lulusan. Mekanisme
kontrol yang dilakukan antara lain evaluasi kurikulum dan evaluasi terhadap laporan tahunan
dan indikator kinerja utama (IKU) Poltekkes Kemenkes Medan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan Poltekkes Kemenkes Medan dalam mendukung

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 134


pencapaian standar tersebut antara lain :
a. Kegiatan yang mendukung pencapaian standar isi pembelajaran
1) Workshop pemutakhiran panduan akademik
2) Workshop pembukaan prodi baru
3) Workshop PIN dan SIVIL
4) Workshop e-learning
5) Updating dan sikronisasi data PDDIKTI
6) Kuliah umum STR online
7) Kuliah umum pemberdayaan perempuan dalam pencegahan penyebaran covid-19
b. Kegiatan yang mendukung pencapaian standar proses pembelajaran
1) Menyelenggarakan pembelajaran kewirausahaan/entrepreneurship.
2) Memberikan layanan bimbingan akademik kepada mahasiswa.
3) Memberikan layanan bimbingan penyusunan tugas akhir kepada mahasiswa
(KTI/Skripsi dan Laporan Kasus).
4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas lahan praktik sesuai standar
5) Menyelenggarakan wisuda.
6) Mengikuti uji kompetensi.
c. Kegiatan yang mendukung pencapaian standar monitoring dan evaluasi pembelajaran
1) Melakukan monev pembelajaran semester
2) Mengembangkan kompetensi calon lulusan melalui pelatihan fungsional sebelum
mahasiswa lulus.
3) Menyusun Laporan Pendidikan (LPS dan LPAP) termasuk evaluasi pembelajaran
dosen ke mahasiswa dan mahasiswa ke dosen.
d. Kegiatan yang mendukung pencapaian standar penilaian pembelajaran
1) Menerapkan metode pembelajaran terbaru yang interaktif dan atraktif (antara lain
vilep/e-learning, IPE, blended learning, modul, Google Classroom dll).
2) Menerapkan digitalisasi sistem pembelajaran (Google Classroom, CBT, e-learning,
google meet, Zoom meeting).
3) Mengembangkan kegiatan student exchange.
4) Mengembangkan OSCE center.
5) Menyelenggarakan try out ukom secara internal semua prodi.
6) Melakukan monev soal evaluasi PBM sesuai soal ukom.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 135


4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Evaluasi pelaksanaan standar pada Program Studi D-IV Kebidanan Medan Poltekkes
Kemenkes Medan dilaksanakan melalui kegiatan evaluasi diri yang dituangkan dalam
laporan pencapaian sasaran mutu melalui kegiatan audit mutu internal. Adapun deksripsi dan
analisis hasil evaluasi pelaksanaan standar dijabarkan sebagai berikut :
a. Standar Isi Pembelajaran
1) Adanya rumusan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran pada PS wajib
memanfaatkan hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat.
Tercapainya standar diukur dengan adanya materi pembelajaran yang memanfaatkan
hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat yang terlihat dalam RPS.
2) Adanya mata kuliah keunggulan PS yang mendukung outcome/capaian
pembelajaran dan roadmap penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Tercapainya standar diukur dengan adanya mata kuliah keunggulan program studi,
baik dalam bentuk teori, praktikum, dan praktik yang mendukung hal tersebut.
3) Adanya kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang
KKNI/SKKNI yang sesuai serta dimutakhirkan secara berkala sesuai perkembangan
ipteks dan kebutuhan pengguna. Tercapainya standar diukur dengan mencermati
kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan yang sesuai serta
dimutakhirkan secara berkala tiap 4 sd 5 tahun sesuai perkembangan iptek dan
kebutuhan pengguna.
4) Adanya ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran
(fleksibelitas memfasilitasi keberagaman minat dan bakat melalui MK pilihan).
Tercapainya butir standar diukur dengan mencermati ketepatan struktur kurikulum
serta adanya rumusan kedalaman dan keluasan materi program studi yang
mendukung Out came/ capaian pembelajaran roadmap penelitian dan pengabdian
masyarakat serta terdapat indikator kinerja tambahan yang melampaui SN-DIKTI
dalam pembentukan capaian pembelajaran yang digambarkan dengan komptensi
lulusan program diploma empat dan profesi bidan paling sedikit menguasai konsep
teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum
5) Adanya keterlibatan tim pengembangan kurikulum dan pemangku kepentingan
internal dan eksternal dan direview oleh pakar bidang ilmu program studi dalam
proses evaluasi dan pemutakhiran kurikulum. Tercapainya butir standar diukur
dengan dilaksanakannya kegiatan evaluasi/review kurikulum yang melibatkan
pemangku kepentingan internal/eksternal dan direview oleh pakar bidang ilmu
program studi.
Seluruh standar isi pembelajaran diatas telah tercapai 100% sesuai target. Faktor pendukung

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 136


keberhasilan standar antara lain tersedianya dokumentasi lengkap berupa RPS, panduan
praktik, logbook praktik, roadmap penelitian dosen, roadmap PKM, kelender akademik,
laporan review kurikulum, studi pelacakan lulusan, buku panduan pengembangan kurikulum
dan tersedianya kurikulum MK unggulan pada PS. Berdasarkan data yang ada bahwa saat ini
proses pembelajaran di Prodi D-IV Kebidanan dan Prodi Profesi Bidan sudah terlaksana
dengan baik. Meskipun demikian, perlu pengembangan sehingga proses pembelajaran dapat
lebih di kembangkan.
b. Standar Pengelolaan Pembelajaran
1) Ketersediaan pedoman pengembangan kurikulum, memiliki kebijakan
pengembangan kurikulum yang mempertimbangkan penyediaan sumber daya
manusia yang terampil untuk mengantisipasi kebutuhan masa kini dan masa depan,
perkembangan industry, pengembangan kemampuan lulusan untuk berwirausaha.
2) Ketersediaan pedoman pengembangan kurikulum yang memuat Profil lulusan,
capaian pembelajaran yang mengacu kepada KKNI,bahan kajian, struktur kurikulum
dan rencana pembelajaran semester (RPS) yang mengacu keSN- DIKTI dan
benchmark pada institusi internasional, peraturan peraturan terkini, dan kepekaan
terhadap isu-isu terkini meliputi pendidikan karakter, SDGs, NAPZA, dan
pendidikan anti korupsi sesuai dengan program pendidikan yang dilaksanakan,
Mekanisme penetapan (legalitas) kurikulum yang melibatkan unsur-unsur yang
berwenang dalam institusi.
3) Ketersediaan laporan tentang kurikulum yang mencakup pemantauan dan peninjauan
kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari para pemangku kepentingan,
pencapaian isu-isu strategis untuk menjamin kesesuaian dan kemutakhirannya.
Kesesuaian jenis dan program pendidikan yang selaras dengan capaian Pembelajaran
lulusan.
4) Ketersediaan bukti yang sahih tentang upaya peningkatan mutu pengelolaan
Program Studi dalam melaksanakan program Pembelajaran secara berkelanjutan
dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi Perguruan Tinggi. Terlaksananya
pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan Program Studi dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
5) Tersedianya panduan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan
pembelajaran.
6) Tersedianya laporan kinerja Program Studi dalam penyelenggarakan program
Pembelajaran paling sedikit melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
7) Terlaksananya mengelola pembelajaran di kelas maupun di luar kelas (laboratorium,
workshop, klinik dan perpustakaan) serta kegiatan penunjang kemahasiswaan setiap
semester. Memiliki kebijakan suasana akademik terlaksananya kegiatan yang

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 137


mendukung suasana akademik
8) Terselenggaranya program Pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar
penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian Pembelajaran
lulusan
9) Terlaksanananya kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka
menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran
10) Tersedianya hasil program Pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan
informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu
pembelajaran.
Seluruh standar pengelolaan pembelajaran telah tercapai sesuai target. Keberhasilan
pencapaian standar didukung oleh beberapa faktor pendukung yaitu tersedianya
dokumentasi lengkap berupa panduan pengembangan kurikulum, Renstra, laporan
pembelajaran program studi, laporan monitoring dan evaluasi pembelajaran, panduan
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pembelajaran, pedoman suasana akademik,
laporan kegiatan yang berkaitan dengan suasana akademik dan alokasi anggaran yang
memadai.
c. Standar Proses Pembelajaran
1) Perencanaan Proses Pembelajaran diukur melalui terlaksananya kegiatan PKKMB
setahun sekali di awal semester ganjil. Adanya Panduan akademik dikeluarkan
setiap tahunnya. Terlaksananya pengisian kartu rencana studi (KRS) dalam
SIAKAD sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dan ditanda tangani oleh
Pembimbing akademik (PA).
2) Tersedianya RPS, bahan kuliah berupa buku referensi, buku ajar dan atau bentuk
lainnya yang tersedia (Modul pembelajaran teori dan praktikum, video
pembelajaran, dll)
3) Tersedianya sarana prasarana pembelajaran sesuai standard (white board, alat tulis,
LCD projector, komputer) di setiap ruang kelas.
4) Pelaksaan hasil proses pembelajaran diukur melalui terlaksananya UTS dan UAS
serta tersedianya nilai akhir untuk penilaian kuis, UTS, UAS dan tugas serta tugas
akhir dan dikumpulkan kepada dosen penanggungjawab mata kuliah.
5) Pengawasan proses pembelajaran, diukur melalui terlaksananya monitoring dan
evaluasi pembelajaran.
Seluruh dokumen yang ada saat ini pada proses pembelajaran sudah terlaksanan dengan
baik. Walaupun demikian, perlu lebih di tingkatkan pada proses tersebut.
d. Standar Penilaian Pembelajaran
1) Instrumen penilaian proses belajar mahasiswa

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 138


2) Hasil belajar mahasiswa
3) Penilaian pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus yang dikuasai
mahasiswa.
4) Tersedianya ijazah, sertifikat profesi, sertifikat kompetensi, gelar dan surat
keterangan pendamping ijazah sebagai bentuk hasil akhir belajar mahasiswa
Seluruh standar proses pembelajaran telah tercapai sesuai target. Keberhasilan pencapaian
standar didukung faktor pendukung berupa tersedianya kebijakan, dokumen pendukung dan
anggaran untuk pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Monitoring dan evaluasi pembelajaran merupakan tindak lanjut yang telah direncanakan
untuk pencapaian standar di tahun berikutnya.
e. Standar Kompetensi Lulusan
Pernyataan isi standar dalam dokumen standar isi pembelajaran, standar penilaian
pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana
pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran
telah selaras dengan SKL.
1) Terdapat rumusan Profil Lulusan dan CPL selaras dengan Profil Lulusan mengacu
pada deskripsi capaian Pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan dengan
jenjang kualifikasi pada KKNI.
2) Persentase kelulusan tepat waktu setiap program studi lebih besar atau sama dengan
75%.
3) Terlaksananya kegiatan workshop seminar/kuliah pakar bagi mahasiswa.
4) Data masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan sesuai bidang keahlian
5) Tersedianya RPS yang selalu diupdate.
6) Persentase rata-rata IPK lulusan ≥3,25.
7) Capaian prestasi akademik dan non akademik mahasiswa ditingkat propinsi/wilayah,
nasional, internasional terhadap jumlah mahasiswa dalam 5 tahun terakhir.
Keberhasilan pencapaian standar kompetensi lulusan didukung beberapa faktor berupa
tersedianya regulasi yang mendukung, sarana prasarana pembelajaran dan SDM yang
memadai, tersedianya dokumen pendukung serta alokasi anggaran.
Evaluasi pembelajaran, evaluasi kurikulum, peningkatan sarpras, evaluasi workshop dan
peningkatan hardskill serta softskill merupakan tindak lanjut yang telah direncanakan untuk
pencapaian standar di tahun berikutnya.
5. Indikator Kinerja Utama
a. Kurikulum
1) Keunggulan Program Studi
Keunggulan Program Studi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Medan adalah dapat

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 139


melakukan hypnotherapy dalam pelayanan asuhan kebidanan sesuai Visi keilmuan
prodi disusun dengan mempertimbangkan pengembangan ilmu kebidanan,
pengembangan profesi bidan mengacu pada organisasi profesi IBI dan AIPKIND serta
mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan user maupun stakeholder dalam
pelayanan kebidanan. Untuk mencapai visi tersebut maka telah disusun bahan kajian
dan mata kuliah yang mendukung. Mata Kuliah yang mendukung keunggulan Program
studi antara lain mata kuliah terkait Mata kuliah Hipnoterapy dalam pelayanan
Kebidanan, dan mata kuliah Kewirausahaan sebanyak 10 SKS dalam bentuk teori,
praktikum dan praktik klinik. Mata kuliah keunggulan program studi sangat
mendukung learning outcome/capaian pembelajaran, roadmap penelitian dan
pengabmas dan diintegrasikan dengan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat.
2) Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan pemutakhiran
kurikulum.
Prodi D-IV Kebidanan Medan menerapkan kurikulum tahun 2014 sedangkan Prodi
Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Medan menerapkan kurikulum tahun 2018. Proses
sosialisasi pengembangan kurikulum Prodi D-IV Kebidanan Medan menjadi
Kurikulum Sarjana Terapan Kebidanan dilaksanakan pada tahun 2018. Penggunaan
Kurikulum Sarjana Terapan diterapkan pada tahun 2019 sesuai dengan SK Direktur
Poltekkes Kemenkes Medan No PP.04.01/2/1199.3/2019 tanggal 19 Juni 2019. Untuk
penetapan Kurikulum Prodi Profesi Bidan ditetapkan pada tahun 2019 sesuai dengan
SK Direktur Poltekkes Kemenkes Medan No PP.04.01/2/1199.2/2019 tanggal 19 Juni
2019. Untuk Evaluasi pada Program Studi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Medan telah dilaksanakan secara berkala setiap minimal 2 tahun yang melibatkan
pemangku kepentingan internal dan eksternal. Reviewer internal adalah dosen dan
tenaga kependidikan. Sedangkan reviewer eksternal antara lain pengguna lulusan,
stakeholder terkait, asosiasi profesi sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi
Lulusan nomor SPMI/STD-001 Evaluasi kurikulum dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Standar Isi Pembelajaran nomor SPMI/STD-002 dan Panduan Penyusunan
Kurikulum Poltekkes Kemenkes Medan.
Tahap awal yang dilakukan program studi untuk melakukan evaluasi dan
pemutakhiran kurikulum adalah melaksanakan analisis kebutuhan pasar dan kajian
ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil rumusan dari pertemuan dengan pemangku
kepentingan eksternal dan internal yaitu Dosen/Tenaga Pendidik, Tenaga
Kependidikan dan mahasiswa, sedangkan pihak eksternal antara lain Organisasi
Profesi, Pengguna (RS, Praktek Mandiri Bidan, Puskesmas), Pakar dan Alumni.
Seluruh rangkaian kegiatan evaluasi dan pemutakhiran kurikulum tertuang dalam
dokumen Laporan Kegiatan Evaluasi Kurikulum Program Studi D-IV Kebidanan dan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 140


Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Medan.
3) Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI
yang sesuai.
Capaian pembelajaran diturunkan dari profil lulusan dan memenuhi level KKNI serta
dimutakhirkan secara berkala maksimal 5 tahun sekali sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan serta kebutuhan pengguna. Capaian pembelajaran
sarjana dan pendidikan profesi mengacu pada KKNI level 6 untuk tahap Sarjana dan
Level 7 untuk pendidikan Profesi. KKNI merupakan kerangka penjenjangan capaian
pembelajaran (learning outcome) yang dapat menyetarakan luaran bidang pendidikan
formal, non formal, dan informal atau pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Langkah-langkah upaya dalam menetapkan profil lulusan yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
a) Menetapan visi keilmuan prodi dengan mempertimbangkan pengembangan ilmu
kebidanan, pengembangan profesi bidan mengacu pada organisasi profesi IBI dan
AIPKIND serta mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan user maupun
stakeholder dalam pelayanan kebidanan
b) Menetapkan profil lulusan berdasarkan kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan
baik pemerintah maupun dunia usaha serta kebutuhan dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan. Profil lulusan mengacu pada profil
yang telah dikembangkan oleh asosiasi atau forum prodi sejenis serta oleh asosiasi
profesi, yaitu PP IBI. Profil lulusan juga dirumuskan berdasarkan hasil pertemuan
yang melibatkan pihak internal dan pihak eksternal, serta melakukan kegiatan
banchmarking ke poltekkes yang telah menyelenggarakan Prodi Profesi.
c) Menetapkan capaian pembelajaran yang diturunkan dari profil yang mencakup
empat unsur yaitu unsur sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan
keterampilan khusus. Capaian Pembelajaran (CP) dirumuskan dengan merujuk
kepada jenjang kualifikasi KKNI, terutama yang berkaitan dengan unsur
ketrampilan khusus (kemampuan kerja) dan penguasaan pengetahuan, sedangkan
yang mencakup sikap dan keterampilan umum mengacu pada rumusan yang telah
ditetapkan dalam SNPT sebagai standar minimal, dan menambahkan CP sebagai
muatan institusi yang memberi ciri lulusan Prodi Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Medan.

4) Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran.


Proses tahapan Pendidikan Program Studi Profesi Bidan mengacu pada peta

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 141


pencapaian kompetensi per tahun akademik. Penentuan pencapaian kompetensi pada
setiap tahap pendidikan ini dilakukan dengan mengkaji capaian pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan khusus.
Kurikulum yang diterapkan telah berorientasi pada perwujudan visi dan misi prodi,
serta mengacu pada pencapaian kompetensi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI). Struktur Kurikulum disusun berdasarkan konsep pembelajaran yang
direncanakan dalam usaha memenuhi capaian pembelajaran lulusan, ketepatan letak
mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan tingkat kemampuan dan integrasi
antar mata kuliah.
b. Pembelajaran
Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif,
saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang
tercantum pada PERMENRISTEKDIKTI No. 44 Tahun 2015 pada pasal 10 jo
PERMENRISTEKDIKTI No. 50 Tahun 2018, sebagai berikut:
1) karakteristik proses pembelajaran;
Karakteristik pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan telah memperhatikan sifat interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontektual, tematik, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa,
secara rinci sebagai berikut:
a. Pembelajaran interaktif dilaksanakan dengan mendorong mahasiswa aktif
terlibat dalam tugas-tugas bersama yang menuntut berbagai fungsi bahasa yang
berbeda (misalnya, menyarankan, meminta, mengarahkan, meyakinkan memuji,
menjelaskan, dan menginformasikan), menggunakan aktivitas membaca jurnal
yang dibuat interaktif dengan meminta mahasiswa untuk menjawab secara kreatif
(misalnya, mendiskusikan kemungkinan alternatif penanganan kasus asuhan
kebidanan). Pembelajaran interaktif ditekankan pada peran mahasiswa, ditekankan
kerja kolaboratif dan kelompok sebagai sarana untuk meningkatkan komunikasi,
menggunakan aktivitas yang menarik, bermanfaat dan menantang bagi mahasiswa,
memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang berbeda untuk memberikan
kontribusi mereka, terfokus pada modalitas belajar yang berbeda penglihatan,
suara,sentuhan,dan sumber multimedia.
b. Pembelajaran holistik dilaksanakan dengan memasukkan semua unsur
nilai yang dibutuhkan mahasiswa dalam menghadapi jaman yang semakin
berkembang. Kurikulum disusun secara holistik dan sistematik, sehingga mampu
membangun dan mengembangkan potensi dan karakter mahasiswa. Mahasiswa

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 142


diajak peduli terhadap lingkungan dengan dilibatkan dalam kegiatan nyata.
Pembelajaran tidak hanya ditekankan kepada pengetahuan saja, bukan bersifat
abstraksi, namun dirancang berkesinambungan dan bersifat nyata melalui kegiatan
praktik di lahan. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Medan diberi pengalaman
berinteraksi dengan lingkungan sehingga potensi mahasiswa lebih berkembang,
suasana belajar lebih menyenangkan, demokratis dan humanis.
c. Pembelajaran integratif dilaksanakan dengan memadukan berbagai disiplin
ilmu, menggunakan berbagai sumber belajar yaitu buku, jurnal, hasil penelitian,
majalah, koran, brosur, alat pembelajaran yang terkait dengan kompetensi. Materi
yang disampaikan saling terkait satu sama lain. Keterpaduan antar kompetensi
membuat mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Medan menjadi aktif, wawasan
berpikir luas serta sanggup mengaitkan satu kompetensi dengan kompetensi
lainnya. Pembelajaran integratif dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.
d. Pembelajaran saintifik dilaksanakan dengan memberikan penjelasan suatu
materi dengan pendekatan secara ilmiah, mahasiswa diajak mengamati, menanya,
mencoba, mengumpulkan informasi, menalar atau asosiasi dan
mengkomunikasikan. Mahasiswa didorong tidak bergantung kepada informasi
dosen sebagai sumber belajar dan didorong secara mandiri mencari tahu informasi.
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Medan diberi pengalaman melakukan observasi,
merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan informasi, analisis data,
serta menarik kesimpulan tentang apa yang telah diperoleh sebelumnya.
e. Pembelajaran kontekstual dilaksanakan dengan mengkaitkan materi kuliah
dengan konteks kehidupan sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural)
sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang secara fleksibel
dapat diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya. Dosen
menghadirkan situasi nyata kedalam kelas atau membawa mahasiswa kesituasi
nyata melalui kegiatan riil setting ataupun praktik dan mendorong mahasiswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat serta sebagai
bidan
khususnya.
f. Pembelajaran tematik dilaksanakan dengan pembelajaran terpadu yang
mengaitkan beberapa mata kuliah sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada mahasiswa. Pembelajaran ditekankan pada penerapan konsep
belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Pengalaman belajar
diberikan dengan menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual sehingga proses

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 143


pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata kuliah yang dipelajari
akan membentuk skema, sehingga mahasiswa memperoleh keutuhan dan
kebulatan pengetahuan. Kegiatan belajar disajikan menggunakan kasus yang ada
dimasyarakat dan ditujukan untuk mengembangkan keterampilan sosial
mahasiswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan
orang lain.
g. Pembelajaran dilaksanakan secara efektif dengan memperhatikan capaian
pembelajaran, mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam
kurun waktu yang sudah ditetapkan dalam RPS mata kuliah. Agar pembelajaran
berjalan dengan efektif, di Poltekkes Kemenkes Medan diterapkan pengelolaan
tempat belajar (belajar tidak hanya di dalam kelas), pengelolaan mahasiswa,
pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan isi/ materi pembelajaran,
pengelolaan sumber belajar.
h. Pembelajaran kolaboratif dilaksanakan melalui berbagai kegiatan
praktikum mata kuliah, praktik asuhan Kebidanan, praktik manajemen asuhan
kebidanan, praktik kerja lapangan / PKL (Kebidanan Komunitas) agar
memberikan pengalaman aktivitas kolaboratif dalam kehidupan dimasyarakat,
menumbuhkan kesadaran berinteraksi sosial dalam mewujudkan pembelajaran
yang bermakna.
i. Pembelajaran dilaksanakan dengan berpusat pada mahasiswa,
mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan
pengetahuan.

2) Ketersediaan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS) dengan kedalaman


dan keluasan sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan.
Analisis pelaksanaan pembelajaran dan beban belajar mahasiswa:
Berdasarkan Permendikbud no 3 tahun 2020, pasal 12 maka RPS di Poltekkes
Kemenkes Medan disusun dengan memuat paling sedikit 9 komponen yaitu a. nama
Program Studi, nama dan kode mata kuliah, semester, Satuan Kredit Semester, nama
Dosen pengampu; b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;
c. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d. bahan kajian yang terkait dengan
kemampuan yang akan dicapai; e. metode pembelajaran; f. waktu yang disediakan
untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g. pengalaman belajar
mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa selama satu semester; h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 144


daftar referensi yang digunakan. Rumusan capaian pembelajaran setiap mata kuliah
dijelaskan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Tersedia dokumen rencana
pembelajaran semester (RPS) dengan kedalaman dan keluasan sesuai dengan capaian
pembelajaran lulusan. Dokumen RPS mencakup:
a) Capaian pembelajaran
Capaian pembelajaran mata kuliah yang tertuang pada RPS Prodi Profesi Bidan
harus sesuai dengan distribusi CPL yang dibebankan pada setiap MK. Capaian
pembelajaran mata kuliah harus bersifat spesifik, dapat diukur, dapat diamati dan
merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran
yang mencakup aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
b) Bahan kajian
Bahan kajian mata kuliah sesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah yang
mendukung ke arah kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Bidan.
c) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan sub CPMK yang
ditetapkan dan memperhatikan bentuk pembelajarannya. Metode/model
pembelajaran bisa berupa: (1) diskusi kelompok, (2) simulasi, (3) studi kasus, (4)
pembelajaran kolaboratif, (5) pembelajaran kooperatif, (6) pembelajaran berbasis
proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain yang
termasuk pendekatan Student Centered Learning (SCL) yang dapat secara efektif
memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Setiap mata kuliah dapat
menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran.
d) Tinjauan
Peninjauan RPS dilaksanakan setiap semester dan disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e) Akses
RPS dapat diakses oleh semua mahasiswa pada awal semester melalui jurnal
PBM
f) Waktu
Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran. Proses pembelajaran wajib menggunakan metode pembelajaran
yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai
kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam mata kuliah dalam rangkaian
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
g) Pengalaman belajar mahasiswa
Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 145


harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, adalah bentuk
kegiatan belajar mahasiswa yang dipilih agar mahasiswa mampu mencapai
kemampuan yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran. Proses ini
termasuk di dalamnya kegiatan asesmen proses dan hasil belajar mahasiswa.
h) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian
Penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan
transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar
keberhasilan mahasiswa dalam sebuah tahapan pembelajaran, sedangkan
unsur-unsur yang menunjukkan kualitas kinerja mahasiswa.
i) Bobot penilaian merupakan ukuran dalam prosen (%) yang menunjukkan
prosentase keberhasilan satu tahap penilaian terhadap nilai keberhasilan
keseluruhan dalam mata kuliah. Bobot penilaian tersebut adalah Ujian
Tengah Semester (UTS) 30%, Ujian Akhir Semester (UAS) 50%, Tugas 20
%. Untuk mata kuliah dengan praktek maka bobotnya adalah Teori 40% dan
Praktek 60%.
j) Daftar referensi
Daftar Referensi berisi buku teks, jurnal atau bentuk lain yang dapat
digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran mata kuliah.
k) Pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum, praktik atau
praktik lapangan.
l) Beban belajar (hanya untuk program vokasi, konversi dari SKS ke jam
praktik/praktikum). (Data merujuk DKPS Tabel 17. Struktur kurikulum di
Program Studi dan Tabel 18. Wahana Praktik, Rumah Sakit, dan Sarana
Pelayanan Kesehatan Lain di Program Studi).
3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup
karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan beban belajar
mahasiswa untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan.
a. Monitoring di awal semester melalui RPS mata kuliah, monitoring dan evaluasi
setelah ujian tengah semester, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses
pembelajaran setelah ujian akhir semester terkait karakteristik pembelajaran:
tersedianya rumusan kriteria pelaksanaan pembelajaran pada setiap mata kuliah
dalam memenuhi capaian pembelajaran lulusan; terlaksananya dan tersedianya bukti
pelaksanaan proses pembelajaran yang mendorong mahasiswa aktif terlibat dalam
tugas bersama; terlaksananya dan tersedianya bukti aktivitas membaca jurnal yang
interaktif; terlaksananya dan tersedianya bukti kegiatan nyata melalui pengalaman
berinteraksi dengan lingkungan seperti kegiatan praktik di lahan memadukan
berbagai disiplin ilmu; terlaksananya dan tersedianya bukti penggunaan berbagai

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 146


sumber belajar yaitu buku, jurnal, hasil penelitian, majalah, koran, brosur, alat
pembelajaran yang terkait dengan kompetensi; terlaksananya dan tersedianya bukti
aktivitas mandiri mahasiswa dalam melakukan observasi, merumuskan masalah,
membuat hipotesis, mengumpulkan informasi, analisis data, serta menarik
kesimpulan tentang apa yang telah diperoleh sebelumnya; terlaksananya dan
tersedianya bukti dosen menghadirkan situasi nyata ke dalam kelas atau membawa
mahasiswa ke situasi nyata melalui kegiatan real setting ataupun praktik;
terlaksananya dan tersedianya bukti pembelajaran dilaksanakan secara terpadu yang
mengaitkan beberapa mata kuliah sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada mahasiswa, kegiatan belajar disajikan menggunakan
kasus-kasus status gizi yang ada di masyarakat; terlaksananya dan tersedianya bukti
pengelolaan tempat belajar (belajar tidak hanya di dalam kelas), pengelolaan
mahasiswa, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan isi/materi
pembelajaran, pengelolaan sumber belajar; terlaksananya dan tersedianya bukti
pembelajaran dilaksanakan melalui berbagai kegiatan praktikum mata kuliah,
praktik klinik, praktik komunitas, praktik kerja lapangan/PKL; terlaksananya dan
tersedianya bukti pembelajaran dilaksanakan dengan berpusat pada mahasiswa,
mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan
pengetahuan.
b) Monitoring dan evaluasi perencanaan pembelajaran: tersedianya Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) untuk setiap mata kuliah; tersedianya RPS yang
disusun oleh dosen telah memuat identitas mata kuliah, capaian pembelajaran
lulusan yang dibebankan pada mata kuliah, kemampuan akhir yang direncanakan,
dan waktu yang disediakan pada tiap tahap pembelajaran, bahan kajian, metode
pembelajaran, pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi
tugas, metode penilaian, dan daftar referensi; tersedianya bukti pendistribusian RPS
yang disusun oleh dosen kepada mahasiswa pada awal perkuliahan; terlaksananya
dan tersedianya bukti peninjauan dan pemutakhiran RPS dengan memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan dunia kerja.
c) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran: terlaksananya dan
tersedianya bukti proses pembelajaran yang dilaksanakan setiap mata kuliah telah
sesuai dengan RPS.
d) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran: terlaksananya
dan tersedianya bukti proses pembelajaran pada setiap mata kuliah yang terkait
penelitian mahasiswa dikembangkan dan dilaksanakan dengan mengacu Standar
Nasional Penelitian; terlaksananya dan tersedianya bukti proses pembelajaran yang

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 147


terkait Pengabdian Kepada Masyarakat dikembangkan dan dilaksanakan dengan
Standar Pengabdian Kepada Masyarakat; terlaksananya dan tersedianya bukti proses
pembelajaran melalui kegiatan kurikuler dilakukan secara sistematis dan terstruktur
pada berbagai mata kuliah dengan beban belajar yang terukur dengan menggunakan
metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah seperti
tercantum dalam RPS; terlaksananya dan tersedianya bukti proses pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok,
simulasi, studi kasus, pembelajaran berbasis masalah, kuliah/ perkuliahan, responsi
dan tutorial, seminar, praktikum, praktik klinik/lapangan.
e) Monitoring dan evaluasi beban belajar mahasiswa: terlaksananya dan
tersedianya bukti rumusan dan pelaksanaan masa dan beban belajar mahasiswa
dalam besaran SKS sesuai persyaratan yang ditentukan SN DIKTI yaitu masa
belajar paling lama 5 tahun untuk D-IV Kebidanan dan beban belajar paling sedikit
144 SKS, terlaksananya dan tersedianya bukti perancangan dan pelaksanaan proses
pembelajaran 16 minggu termasuk UTS dan UAS. Pada proses pembelajaran, 1 sks
dalam bentuk kuliah, responsi, ceramah dan tutorial dilakukan dalam waktu 50
menit/minggu/semester untuk tatap muka dan 60 menit/minggu/semester untuk
kegiatan terstruktur selanjutnya 60 menit/minggu/semester untuk kegiatan mandiri.
Pada proses pembelajaran dalam bentuk seminar 1 sks dilakukan selama 100 menit
dan untuk praktikum dan praktik klinik/lapangan, 1 SKS dilakukan dalam waktu
170 menit/mgg/semester. Beban belajar mahasiswa secara keseluruhan dilihat dari
kurikulum, struktur mata kuliah, kalender akademik, jadwal mata kuliah dan RPS
Prodi Diploma IV Kebidanan.
f) Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi kegiatan PBM dilakukan konsisten setiap semester.
Monitoring dilaksanakan agar kegiatan PBM berjalan lancar. Sedangkan evaluasi
dilakukan di akhir kegiatan PBM untuk mendapat masukan masukan guna perbaikan
kegiatan PBM selanjutnya. Evaluasi juga dilakukan oleh tim auditor pada saat audit
mutu internal.
g) Tindak Lanjut Kegiatan Evaluasi
Hasil kegiatan evaluasi ditindaklanjuti untuk perbaikan PBM selanjutnya,
disampaikan kepada dosen melalui kegiatan rapat tinjauan manajemen, rapat dosen
dan workshop melibatkan mahasiswa dan dosen. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
memotivasi seluruh dosen untuk tetap memenuhi pertemuan yang telah disepakati
dengan mahasiswa sesuai aturan akademik

4) Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar mahasiswa)

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 148


untuk mengukur ketercapaian capaian pembelajaran berdasarkan prinsip
penilaian yang mencakup: edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan,
yang dilakukan secara terintegrasi.
Seluruh mata kuliah yang berada dilingkungan Poltekkes Medan telah memiliki RPS
sesuai dengan Standar Proses Pembelajaran dan seluruh dokumen RPS sudah
mencakup unsur: target capaian pembelajaran (kemampuan akhir yang diharapkan),
bahan kajian, metode pembelajaran, waktu belajar, criteria dan bentuk penilaian dan
bobot nilai.
Untuk menunjang terwujudnya pembelajaran yang sesuai perkembangan IPTEK pada
Prodi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Medan, maka RPS ditinjau dan disesuaikan
secara berkala setiap awal semester. Proses peninjauan ini melibatkan seluruh dosen
yang bertujuan untuk menyesuaikan kembali RPS dengan capaian pembelajaran,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. RPS disusun oleh dosen-dosen
yang memiliki latar belakang pengetahuan yang sama dan saling memberikan masukan
dari dosen lain atau antar kelompok keahlian. Setelah RPS selesai, pada awal
perkuliahan RPS selain diberikan kepada unit akademik sebagai dokumen dan tim
pengajar mata kuliah, RPS juga diberikan untuk dapat diakses sepenuhnya oleh
mahasiswa.
Dalam penyelenggaraan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ditentukan jumlah
pertemuan sebanyak 16 kali termasuk UTS dan UAS. Setiap kehadiran perkuliahan
dimonitoring dalam absensi dan berita acara perkuliahan yang berisikan tanggal
perkuliahan, pokok bahasan, sub pokok bahasan, metode penyampaian yang
ditandatangani oleh dosen kemudian rekap oleh bagian akademik Prodi Profesi Bidan.
Berita acara perkulahan ini dilakukan untuk memonitoring kesesuaian antara RPS
dengan materi yang disampaikan.
Seluruh proses pelaksanaan pembelajaran melibatkan seluruh dosen pengampu mata
kuliah dan pengajar mata kuliah secara menyeluruh baik saat penyusunan kurikulum,
penyusunan RPS sampai dengan evaluasi proses pembelajaran. Proses pelaksanaan
pembelajaran dan pengukuran capaian pembelajaran menggunakan prinsip:
a. Edukatif yaitu penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu: memperbaiki
perencanaan dan cara belajar sehingga dapat meraih capaian pembelajaran lulusan.
Dalam menerapkan prinsip ini dosen memotivasi mahasiswa untuk mencapai nilai
yang diharapkan dan memotivasi untuk memperbaiki nilai bila hasil belajar yang
dharapkan tidak terpenuhi. Dalam hal ini dosen bekerja sama dengan dosen
pembimbing akademik (PA) dalam proses bimbingan sehingga capaian
pembelajaran lulusan terpenuhi. Mahasiswa sering berkonsultasi dengan Dosen PA
saat awal semester untuk pengsisian KRS, menjelang UTS atau UAS dan saat

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 149


akhir semester. Diwaktu selain ini bila membutuhkan, mahasiswa juga dapat
berkonsultasi dengan dosen PA.
b. Otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang
berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Prinsip ini terwujud saat Dosen melakukan
penilaian terus menerus pada mahasiswa saat proses pembelajaran dengan menilai
kehadiran dan keaktifan mahasiswa dikelas dan ketepatan waktu pengumpulan
tugas sesuai dengan jadwal.
c. Objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada stándar yang disepakati antara
dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang
dinilai. Dosen memberikan nilai berdasarkan hasil ujian mahasiswa sesuai dengan
kemampuannya.
d. Akuntabel merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.
Dosen menjelaskan penilaian yang dilakukan pada mata kuliah tertentu pada awal
semester pada saat kontrak awal pembelajaran sehingga mahasiswa mengetahui
substansi yang dinilai.
e. Transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat
diakses oleh semua pemangku kepentingan. Dosen memberikan hasil ujian kepada
mahasiswa melalui bagian akademik, kemudian nilai diumumkan oleh bagian
akademik melalui SIAKAD.
Penilaian capaian pembelajaran dilakukan pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan
secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
1) Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar
mahasiswa saat mahasiswa berinteraksi dalam kelompoknya, dan penilaian aspek
pribadi yang menekankan pada aspek beriman, berakhlak mulia, percaya diri, disiplin
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial,
alam sekitar, serta dunia dan peradabannya.
2) Penilaian ranah pengetahuan melalui berbagai bentuk tes tulis dan tes lisan yang secara
teknis dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
maksudnya salah dosen dan mahasiswa bertemu secara tatap muka saat penilaian,
misalnya saat seminar Sedangkan secara tidak langsung, misalnya menggunakan
lembar-lembar soal ujian tulis.
3) Penilaian ranah keterampilan melalui penilaian kinerja pada kegiatan praktikum,
praktek lapangan, dll.
Mahasiswa dinyatakan lulus dalam suatu mata kuliah tertentu, apabila memenuhi syarat-

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 150


syarat sebagai berikut:
a. Kehadiran minimal 80% untuk teori dan 100% untuk praktikum sebagai syarat
mengikuti ujian akhir semester.
b. Memenuhi target penilaian yang disyaratkan pada mata kuliah.
c. Mengikuti UTS dan UAS (atau tugas lain yang disetarakan sesuai dengan kontrak
pembelajaran).
Monitoring kehadiran dosen dan mahasiwa dilakukan setiap 3 bulan sekali yaitu sebelum
UTS dan sebelum UAS. Bila mahasiswa tidak memenuhi target kehadiran maka
mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti UAS dan wajib mengulang kuliah pada tahun
berikutnya atau mengikuti semester pendek. Selain itu mahasiswa tersebut akan dibimbing
oleh pembimbing akademiknya untuk mencari penyebab sehingga kendala studinya dapat
teratasi. Demikian pula bila dosen tidak mencukupi kehadiran, akan ditindaklanjuti oleh
pimpinan. kegiatan ini juga ditindaklanjuti untuk menjadi dasar penetapan kebijakan
maupun perbaikan proses pembelajaran.
Hasil dari adanya proses monitoring dan evaluasi pembelajaran yang secara
berkesinambungan ini menunjukkan perbaikan mutu pembelajaran yang signifikan yang
terlihat dari, tercukupinya jumlah pertemuan dosen, meningkatnya rerata IPK Lulusan dan
tercapaianya lulusan sesuai dengan learning outcome yang diharapkan.
c. Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran
Kegiatan Penelitian dan pengabdian masyarakat mengikuti Roadmap Prodi Profesi Bidan
yang telah dirancang dengan berpedoman kepada visi misi Prodi Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Medan.
Jumlah mata kuliah yang terintegrasi dengan hasil penelitian dan sesuai dengan roadmap
penelitian berjumlah 29 Mata Kuliah meliputi Komunikasi dalam praktik kebidanan,
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat, Promosi kesehatan, Kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana, Etikolegal dalam praktik kebidanan, Hypnotherapy
dalam Pelayanan Kebidanan, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, Evidence based dan
critical thinking dalam pelayanan kebidanan, Asuhan Neonatus Bayi dan Balita dan anak
pra sekolah, Kesehatan Masyarakat, Biologi Reproduksi dan Mikrobiologi, Asuhan
Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, Farmakologi, Asuhan kebidanan kehamilan,
Asuhan kebidanan dengan penyakit sistemik dan endemic, Epidemiologi, Anatomi
fisiologi, Biokimia dan Fisika Keseehatan, Kebutuhan Dasar Manusia, Ilmu Kesehatan
Anak, Obstetri, Ginekologi, Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal,
Asuhan Kebidanan Komunitas, Teknologi Tepat Guna dalam Pelayanan Kebidanan,
Konsep Kebidanan, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dan Humaniora.
Sedangkan Jumlah mata kuliah yang terintegrasi dengan hasil kegiatan pengabdian kepada

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 151


masyarakat berjumlah 12 Mata Kuliah meliputi Asuhan kebidanan kehamilan,
Hypnotherapy dalam pelayanan kebidanan, Asuhan Kebidanan Pada Nifas dan Menyusui
Promosi Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak pra sekolah, Anatomi Fisiologi, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat,
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana, Epidemiologi, Asuhan Kebidanan
Komunitas, Kewirausahaan. Bentuk integrasi yang dilakukan berupa tambahan topik
materi sesuai dengan hasil penelitian sehingga memperkaya bahan kajian perkuliahan.
d. Suasana akademik
Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di Poltekkes
Kemenkes Medan sudah berjalan optimal dan mantap. Semua kegiatan ilmiah di luar
kegiatan pembelajaran terstruktur dilaksanakan secara rutin setiap semester atau setiap
tahun sehingga suasana akademik berjalan sangat baik dan kondusif. Pimpinan
Poltekkes Kemenkes Medan sangat menyadari pentingnya pengembangan suasana
akademik agar civitas akademika bisa berkembang secara optimal. Kebijakan yang
diambil oleh pimpinan untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif adalah
mengacu pada peraturan Kemenristek Dikti dan Kementerian Kesehatan (PPSDM).
Untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Medan telah dilakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain
seminar, workshop, kuliah umum, kuliah pakar dukungan dana bagi dosen yang berhasil
mempublikasikan karya ilmiahnya dalam jurnal nasional terakreditasi dan jurnal di
tingkat internasional, publikasi karya ilmiah dosen difasilitasi dengan penerbitan dalam
jurnal dan sebagainya.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Poltekkes Kemenkes Medan memiliki indikator kinerja tambahan yang ditetapkan dalam
rencana strategis tahun 2015-2019 adalah Pembelajaran berbasis e- learning dengan
capaian masih rendah. Pada Renstra tahun 2020-2024 target yang ditetapkan adalah 38%
kegiatan pembelajaran berbasis e-learning. Capaiannya adalah 100%, karena adanya
pandemi Covid 19. Beberapa permasalahan yang didapatkan adalah kondisi geografik
mahasiswa yang tinggal di berbagai daerah, dan tidak semua mahasiswa mendapat sinyal
internet yang baik, sehingga ada beberapa mahasiswa yang tidak dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik, ditambah lagi biaya internet untuk pembelajaran yang cukup
mahal. Upaya perbaikan yang dilaksanakan adalah memberikan bantuan kouta internet
kepada semua mahasiswa termasuk para dosen.

7. Kepuasan Pengguna

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 152


a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses pendidikan
(terutama mahasiswa), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya pada PS.
Hasil analisis dan tindak lanjut dari hasil pengukuran kepuasan mahasiswa
berdasarkan hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan
(deskripsikan).
Kepuasan pengguna proses pendidikan terutama mahasiswa dilakukan dengan cara
menyebarkan kuisioner di setiap akhir semester. Kuisioner terdiri dari 5 unsur
penilaian yaitu:
(1) unsur Dosen yang berisi pertanyaan tentang keandalan dan kemampuan dosen
dalam memberikan pelayanan terhadap mahasiswa, daya tanggapdosen dalam
membantu mahasiswa dan memberikan jasa yang tepat, kepastian bahwa pelayanan
dosen sesuai dengan ketentuan, kepedulia dosen dalam memberi perhatian kepada
mahasiswa (2) Unsur Tenaga Kependidikan berisi pertanyaan tentang keandalan dan
kemampuan tenaga kependidikan dalam memberikan pelayanan terhadap mahasiswa,
daya tanggap tenaga kependidikan dalam membantu mahasiswa dan memberikan jasa
yang tepat, kepastian bahwa pelayanan tenaga kependidikan sesuai dengan ketentuan,
kepedulian tenaga kependidikan dalam memberi perhatian kepada mahasiswa (3)
Pengelola berisi pertanyaan tentang keandalan dan kemampuan pengelola dalam
memberikan pelayanan terhadap mahasiswa, daya tanggap pengelola dalam
membantu mahasiswa dan memberikan jasa yang tepat, kepastian bahwa pelayanan
pengelola sesuai dengan ketentuan, kepedulian pengelola dalam memberi perhatian
kepada mahasiswa (4) Unsur Sarana dan Prasarana berisi pertanyaan tentang
kecukupan sarana dan prasarana, aksesibilitas saran dan prasarana, kualitas sarana
dan prasarana. (5) Instrumen yang digunakan berupa survei kepuasaan mahasiswa
melalui aplikasi dalam website www.poltekkes-medan.ac.id yang melibatkan
mahasiswa dari Jurusan/Prodi di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan.
b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan mahasiswa
yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan
tersistem.
Pengukuran dan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diadopsi dari
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2004,
tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Pengukuran atau survei Indeks
Kepuasan Masyarakat dilakukan pada setiap saat dan terus menerus di setiap
unit/bagian yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) atas Pelayanan Poltekkes Kemenkes Medan pada tahun 2019

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 153


sebesar 3,13 (Memuaskan). Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 0,05 dari tahun
2018 yang sebesar 3,08 (Memuaskan), sedangkan hasil survey kepuasan layanan
kegiatan belajar mengajar tahun 2018 – 2020 di Prodi D-IV Kebidanan Medan
menunjukkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Pelayanan Prodi D-IV
Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan pada tahun 2019 sebesar 78,96
(Sangat Memuaskan) dan pada tahun 2020 sebesar 85% (sangat memuaskan) dan
sebesar 15% (memuaskan). Analisa data yang diperoleh yaitu ketercapaian indeks
kepuasan sangat memuaskan sudah mencapai lebih dari 80%.
Hasil Pengukuran kepuasan mahasiswa
Hasil pengukuran kepuasan mahasiswa dilaksanakan secara kosisten yaitu setiap
akhir semester dan hasil yang di dapatkan di tindaklanjuti oleh pimpinan.
Selain itu evaluasi kepuasan pengguna Program Studi Prodi D-IV Kebidanan Medan
dilaksanakan melalui kegiatan evaluasi PBM dan survei kepuasan mahasiswa
terhadap kinerja dosen melalui link https://forms.gle/w9zxUfUfnvQjfBe78, layanan
administrasi umum, layanan administrasi akademik, layanan laboratorium klinik dan
layanan perpustakaan secara online melalui website Sistem Informasi Akademik
(SIAKAD) Politeknik Kementerian Kesehatan
http://siao.poltekkes-medan.ac.id/admin/index.php di akhir semester sebelum
melakukan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) semester yang akan datang, serta
pengukuran capaian RENSTRA dan RENOP Program Studi.

8. Tinjauan Manajemen
Pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan dilakukan melalui pelaksanaan audit mutu
internal dibawah koordinasi Kepala Pusat Penjaminan Mutu dan diketuai oleh ketua tim
auditor. Pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan dilakukan dibawah koordinasi
Wadir I. Kegiatan tinjauan manajemen dihadiri oleh Direktur, Wadir, Kabag dan Ka.
Subag. Pada RTM pihak-pihak terkait khususnya pimpinan dapat memberikan masukan
dan tanggapan atas temuan dan memberikan solusi berupa kebijakan terhadap temuan-
temuan. Pengendalian pelaksanaan standar merupakan tahapan tindak lanjut dari seluruh
temuan dari evaluasi pelaksanan standar. Rekomendasi dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan, melakukan teguran, peringatan atau pemberian sangsi ringan,
sedang dan berat terhadap civitas akademika. Jika hal sebaliknya yang terjadi maka
dilakukan tindakan korektif atau perbaikan untuk memastikan isi standar benar dapat
terpenuhi. Beberapa tindakan korektif sebagai Langkah pengendalian pelaksanaan standar
pendidikan yaitu rapat pimpinan, instruksi, teguran, peringatan, penghentian

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 154


perbuatan/kegiatan, investigasi atau pemeriksaan mendalam, dan penjatuhan sanksi
ringan, sedang, hingga berat.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


pendidikan serta tindak lanjut (peningkatan)
Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan, Poltekkes Kemenkes Medan berada
pada posisi pengembangan. Hal ini menunjukkan bahwa Poltekkes Kemenkes Medan dapat
melakukan pengembangan dengan baik dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk
mengurangi kelemahan dan ancaman. Kelemahan yang menjadi masalah dan akar
masalahnya adalah sebagai berikut: Indeks kepuasan pelayanan administrasi akademik
memuaskan belum mencapai sangat memuaskan. Hal ini disebabkan karena kemampuan
teknologi informasi tenaga kependidikan belum merata dan optimal.

Rencana perbaikan dan pengembangan sebagai tindak lanjut kelemahan tersebut adalah
meningkatkan kemampuan teknologi informasi bagi tenaga kependidikan dan pustakawan
untuk memenuhi tantangan perkembangan IPTEK dan kebutuhan institusi, dan
meningkatkan kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa baik di dalam maupun di luar
kelas sebagai bagian dari penciptaan suasana akademik yang kondusif bagi proses belajar
mengajar.

KRITERIA 7 PENELITIAN

1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 42 ayat (1)
menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan ditujukan untuk menghasilkan informasi kesehatan, teknologi, produk teknologi,
dan teknologi informasi (TI) kesehatan untuk mendukung pembangunan kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan (Poltekkes Kemenkes Medan) adalah
perguruan tinggi yang merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di lingkungan
Kementerian Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (BPPSDMK) memiliki kontribusi dalam pelaksanaan program pembangunan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 155


kesehatan salah satunya adalah melakukan penelitian bidang kesehatan.
Poltekkes Kemenkes Medan sebagai perguruan tinggi berkewajiban
menyelenggarakan penelitian disamping menyelenggarakan pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat sebagaimana diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi pasal 45 yang menyebutkan bahwa penelitian di perguruan tinggi
diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Peraturan Menteri Pendididikan dan
kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI)
yang merupakan dasar Poltekkes Kemenkes Medan menetapkan standar mutu penelitian
Poltekkes Kemenkes Medan.
Kegiatan penelitian memberi kesempatan kepada dosen di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Medan untuk meningkatkan kompetensi risetnya agar mampu berkiprah dan
mendapatkan pengakuan pada tataran nasional dan internasional serta menerapkan hasil riset
di masyarakat. Melalui kegiatan ini diharapkan juga terwujudnya atmosfer riset yang baik
dan budaya riset yang kokoh, berkelanjutan dan berkualitas. Tujuan Umum adalah
Mengembangkan iklim ilmiah yang dinamis di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan
dengan cara memotivasi, menggerakkan dan mendayagunakan, membina dan
mengembangkan potensi para dosen untuk melakukan penelitian. Tujuan Khusus antara
lain Terselenggaranya penelitian inovatif yang mendorong pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dalam lingkup nasional dan international; Memotivasi kemampuan
dan mutu sumber daya manusia di lingkungan Poltekkes Kemenkes dalam melakukan
penelitian; Menggerakkan dan mendayagunakan potensi penelitian yang dimiliki Poltekkes
Kemenkes Medan; Membina iklim ilmiah dengan memacu kegiatan penelitian di bidang
kesehatan dan bidang pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Medan; dan Mengembangkan
kegiatan penelitian di bidang kesehatan dan bidang pendidikan pada tingkat Poltekkes
Kemenkes.
Rasional Strategi pencapaian standar dilakukan melalui beberapa kegiatan meliputi: (a)
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan menunjuk Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat untuk melaksanakan sosialisasi standar hasil penelitian. (b) Direktur Poltekkes
Kemenkes Medan membentuk Pusat UngguIan Iptek Poltekkes Kemenkes (PUI-
PK) /Center of Excellent (CoE) dengan fokus penelitian tentang Kesehatan ibu dan anak,
Kepala Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat melakukan Penyusunan Pedoman
Penelitian Poltekkes Kemenkes Medan, Penyusunan Panduan Skripsi/ KTI mahasiswa arah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai bidang keilmuan vocasional lingkup
Poltekkes Medan, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa, dan
terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan, dan memasukkan dalam komponen penilaian.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 156


Memberikan insentif bagi peneliti yang telah mempublikasikan hasil penelitiannya.
Perencanaan terhadap pencapaian pilar-pilar penelitian yang tertuang dalam Rencana Induk
Penelitian (RIP), yang berfokus pada Pusat Unggulan Iptek (PUI-PK/CoE) yaitu pusat
unggulan pelayanan Kesehatan berbasis budaya lokal dan visi keilmuan masing-masing
Jurusan/ Prodi tertuang dalam road map penelitian yang disusun merujuk pada visi dan misi
Poltekkes Kemenkes tahun 2020 - 2024. Terdapat 7 (tujuh) Jurusan dengan bidang keilmuan
yang berbeda yakni Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Farmasi, Gizi, Keperawatan,
Kesehatan Gigi, Kesehatan Lingkungan dan Kebidanan yang menjadi lingkup penelitian
PUI-PK/CoE. Fokus riset ini dinilai telah selaras dengan perencanaan pembangunan nasional
yang tertuang dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045, salah satunya
adalah Kesehatan. Bidang riset kesehatan mencakup seluruh bidang dan proses untuk
mendukung peningkatan harapan hidup dan kualitas kesehatan masyarakat. Bidang riset
kesehatan meliputi penelitian dan pengembangan untuk solusi masalah kesehatan,
peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan manufaktur alat Kesehatan. Pelaksanaan
penelitian yang dilaksanakan pada setiap tahunnya dibagi berdasarkan skema penelitian,
kriteria/ persyaratan peneliti.dan alokasi dana bersumber dari DIPA Poltekkes Kemenkes
Medan. Usulan proposal penelitian dari para dosen di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Medan diseleksi administrasi dan substansi penelitian oleh tim reviewer yang telah
ditetapkan menurut SK Direktur nomor: KS.01.03/00/03.1/0314/2018. Setelah tahap seleksi
dilaksanakan selanjutnya diterbitkan SK Direktur tentang penetapan nama peneliti dan judul
penelitian yang dinyatakan lulus seleksi dan penetapan jumlah biaya anggaran penelitian.
Pelaporan penelitian dilaksanakan pada setiap tahunnya dengan membuat laporan tahunan
yang disusun oleh tim pengelola penelitian Poltekkes Kemenkes Medan dan dilaporkan
kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Medan untuks seterusnya dilaporkan ke Badan
PPSDM Kesehatan.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Kebijakan penelitian di Poltekkes Kemenkes Medan tertuang dalam Renstra
Poltekkes Kemenkes Medan yang ditetapkan dengan SK Direktur Nomor.
HK.02.03/00/0095.1/2020 dan berlaku selama lima tahun (2020-2024). Perencanaan
penelitian, disusun merujuk pada Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045 dan
diselaraskan dengan visi misi Poltekkes Kemenkes Medan dan Pusat Unggulan Iptek (PUI-
PK/CoE), yaitu tentang Kesehatan ibu dan anak berbasis budaya lokal, yang ditetapkan
dengan SK Direktur No.HK.02.02/1/0054/2019. Arah kebijakan dan strategi RPJM bidang
Kesehatan pada pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang berkualitas mencantumkan
upaya-upaya yang perlu dilakukan antara lain, yaitu: hasil penelitian didorong berbasis
produk inovasi. Selanjutnya hasil penelitian dipublikasikan pada jurnal nasional atau

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 157


internasional bereputasi sehingga dapat menjadi sumber informasi dan rujukan bagi
akademisi dan berbagai pihak yang membutuhkan. Hasil penelitian juga diharuskan untuk
mendapatkan Hak Kekayaan atas Intelektual (HaKI) berupa hak cipta dan paten. Pengurusan
untuk mendapatkan HaKI sesuai karya ilmiah yang telah dihasilkan dosen berupa laporan
penelitian, serta luaran hasil penelitian berupa, booklet, leafleat, komik, video, lagu jingle,
dan produk inovasi lainnya. Pengusulan HaKI dilakukan secara on line melalui link yang
disediakan Kemenkumham sehingga bisa mendapatkan sertikat HaKI dalam 1 sampai 7 hari.
Biaya administrasi yang dibutuhkan dalam pengurusan HaKI sesuai ketentuan
Kemenkumham, dan tertuang dalam DIPA Poltekkes Kemenekes Medan. Jumlah HaKI yang
diperoleh untuk tahun 2020 sebanyak 72, dan sudah melebihi IKU yang ditetapkan sebanyak
67. Perencanaan penelitian PS juga berpedoman pada Roadmap penelitian Prodi dan buku
panduan penelitian yang diterbitkan dari Badan PPSDM Kes serta diselaraskan dengan visi
misi PS, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan Nomor: DP.03.04/00/01.06/1024.1/2019.
Agar sesuai dengan visi dan misi prodi dan institusi maka dosen – dosen di
jurusan/prodi menyusun rencana proposal penelitian dengan merelevansikan roap map
penelitian dosen agar sesuai dengan road map yang ada di tingkat prodi dan institusi.
Kajur/Kaprodi menugaskan 1 orang sebagai tim penelaah relevansi roadmap penelitian di
tingkat prodi yang bertugas menilai relevansi penelitian dosen melalui lembar ceklist dan
selanjutnya proposal penelitian yang dianggap relevan dan layak untuk diseminarkan akan
diusulkan oleh jurusan/prodi untuk direview atau dinilai oleh tim reviewer institusi. Tugas
tim reviewer institusi adalah menilai kelayakan penelitian dosen dalam seminar prososal
penelitian, dari berbagai aspek sesuai format penilaian proposal penelitian yang sudah
ditetapkan di dalam pedoman penelitian dosen.
Pelaksanaan Penelitian, dilakukan oleh dosen selaku ketua peneliti dan anggota peneliti.
Penelitian yang sudah dinilai oleh tim reviewer institusi dilaksanakan sesuai prosedur dan
tahapan penelitian yang disusun dalam proposal. Pelaporan penelitian, berpedoman pada
buku Pedoman Penilaian Poltekkes Kemenkes Kementerian Kesehatan RI Tahun 2017 yang
diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2017. Untuk pelaporan secara internal berpedoman
pada Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Medan yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Medan Nomor LB.01.02/01/02011/2018 tentang
Pedoman Penelitian Poltekkes Kemenkes Medan. Dalam menyusun laporan, didasarkan
pada informasi laporan kemajuan penelitian dari para peneliti yang diperoleh sehingga
permasalahan penelitian dapat diantisipasi dan dicarikan upaya penyelesaian masalah
sehingga penelitian dapat terlaksana sesuai dengan target yang telah ditetapkan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 158


3. Strategi Pencapaian Standar
Strategi pencapaian standar yang dilakukan Poltekkes Kemenkes Medan untuk mencapai
standar penelitian dilakukan melalui penetapan Standar Mutu Penelitian Poltekkes Kemenkes
Medan yang diimplementasikan dalam buku pedoman penelitian yang ditetapkan oleh
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan. Pedoman yang ada disosialisasikan kepada dosen
fungsional dan non fungsional yang dikirimkan dalam bentuk soft copy ke Jurusan/Prodi yang
ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan. UPPS (Kepala Pusat dan staf penelitian dan
pengabdian masyarakat) akan menjelaskan secara profesional kalau ada kendala atau kurang
memahami tentang pedoman yang telah diedarkan. Standar mutu penelitian yang ditetapkan
yaitu (1) standar hasil penelitian (SPMI/STD-009), (2) standar isi penelitian (SPMI/STD-010),
(3) standar proses penelitian (SPMI/STD-011), (4) standar penilaian penelitian (SPMI/STD-
012), (5) standar peneliti (SPMI/STD-013), (6) standar sarana dan prasarana penelitian
(SPMI/STD-014) (7) standar pengelolaan penelitian (SPMI/STD-015), dan (8) standar
pendanaan dan pembiayaan penelitian (SPMI/STD-016).
Untuk pencapaian standar tersebut Kepala Pusat dan staf penelitian dan pengabdian
masyarakat memberikan surat sosialisasi melalui Kajur & Ka. Prodi untuk disampaikan ke
para peneliti (dosen fungsional dan non fungsional), tentang Pedoman penelitian, Usulan
proposal, seleksi proposal, penyampaian proposal yang lulus untuk didanai dari DIPA
Poltekkes Medan, pelaksanaan penelitian, monitoring penelitian, seminar hasil penelitian serta
penyerahan hasil penelitian ke Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Sumber
daya yang dialokasikan untuk mencapai standar yang ditetapkan adalah Jajaran Direksi
sebagai pengelola di Poltekkes Kemenkes Medan, dosen fungsional dan nonfungsional yang
berada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan, MoU penelitian, serta sarana dan prasarana
laboratorium, klinik, dll. Mekanisme kontrol untuk pencapaian standar, dilakukan oleh
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan dengan menetapkan melalui SK direktur dengan Nomor:
KP.04.04/00/02.03/127/2019 tentang penunjukan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian
kepada masyarakat yang menjadi penanggungjawab monitoring dan evaluasi beserta tim
Pengelola Penelitian bekerja sama dengan tim reviewer dengan SK Direktur Poltekkes
Kemenkes Medan Nomor: KS.01.03/00/03.1/0314/2018. Monitoring pencapaian standar ini
dilakukan setiap sekali dalam setahun setelah proses pelaksanaan penelitian dijalankan.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Evaluasi pelaksanaan standar hasil penelitian, standar isi penelitian, standar proses penelitian,
standar penilaian, standar peneliti, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan
penelitian maupun standar pendanaan penelitian dilaksanakan dengan mengukur ketercapaian
terhadap target yang ditetapkan dan setelah dievaluasi dilaporkan tercapai. Ketercapaian

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 159


pelaksanaan standar hampir seluruhnya sudah 100% mencapai standar. Faktor pendukung
keberhasilan pelaksanaan standar antara lain Tersediannya fasilitas sarana prasarana yang
memadai, Sumber Daya Manusia yang mencukupi, dan Hasil penelitian Dosen Adaptif
dengan kebutuhan masyarakat. Diketahui pula adanya Pedoman penelitian, dan
dilaksanakannya monev penelitian oleh tim monev dan review proposal dan laporan hasil
penelitian oleh tim reviewer. Tersedianya road map penelitian di tingkat institusi dan prodi,
Diseminansi Hasil Penelitian, dan Terlaksananya Pelatihan dan pelatihan/workshop Tersedia
Laporan Penelitian. Faktor Penghambat Keberhasilan dari pelaksanaan standar penelitian ini
antara lain Masih terdapat sebanyak 20 % dari hasil penelitian yang belum terpublish pada
jurnal terakreditasi karena akar masalahnya adalah Belum semua Dosen terpapar informasi
metode penulisan manuskri p dan tehnis publikasi terkreditasi. Rencana tindak lanjut yang
dapat dilakukan adalah Meningkatkan pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk
pemberdayaan kesejahteraan masyarakat, Pelatihan dan workshop penulisan manuskrip dan
teknis pengajuan publikasi artikel bagi Dosen/Peneliti, Penguatan kapasitas dosen dalam
penelitian secara terus berkesinambu ngan, Penyesuaian dengan buku pedoman yang baru,
Pengecekan ketersediaan dan kelayakan terhadap sarana dan prasaran setiap awal tahun.

5. Indikator Kinerja Utama


Berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh Dosen fungsional dan non fungsional
Poltekkes Kemenkes Medan, dalam 3 (tiga) tahun terakhir berjumlah 232 judul, dengan rata-rata
77 judul per tahun. Kegiatan penelitian Dosen turut melibatkan mahasiswa dalam proses
pengumpulan data (enumerator) dan pelaksanaan penelitian, mahasiswa tiap tahunnya
disertakan sebagai bagian dalam memenuhi capaian pembelajaran.

Relevansi penelitian pada UPPS sudah mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

a. Memiliki peta jalan yang memayungi tema penelitian dosen serta pengembangan keilmuan PS
yang terdiri dari roadmap penelitian UPPS, Roadmap penelitian Prodi sebagi acuan dalam
penelitian Dosen dan mahasiswa.
b. Dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian sudah sesuai dengan peta jalan penelitian
dengan merujuk pada hasil telaah dari masing-masing tim telaah relevansi di jurusan/prodi.
Kegiatan penelitian dosen sudah ada yang mengikutsertakan mahasiswa setiap tahun untuk
memberikan unsur pembelajaran kepada mahasiswa dilakukan dengan mengacu pada Roadmap.
Kesesuaian penelitian dosen PS dengan peta jalan (roadmap) sudah dievaluasi , selama 3 (tiga)

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 160


tahun terakhir di Program Studi, dengan hasil sudah mencapai 100% yang dapat dilihat dari hasil
evaluasi penelitian tahun 2018 sd 2020.
d. Tindaklanjut hasil evaluasi tersebut digunakan untuk perbaikan relevansi penelitian dan
pengembangan keilmuan PS dengan melakukan evaluasi penelitian dosen agar lebih baik dan
sesuai perkembangan dengan ilmu pengetahuan.
Integrasi hasil Penelitian untuk pengkayaan bahan ajar telah dilakukan oleh Dosen PS selama
kurun waktu 3 (tiga) terakhir yang sudah mencapai 100%. Integrasi hasil penelitian dilakukan ke
dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan ajar baik dalam subtansi materi ajar
maupun sebagai kajian dalam pembelajaran.
Hasil analisis terhadap Jumlah penelitian yang dihasilkan oleh Prodi DIV Kebidanan Medan
selama 3 tahun dimulai tahun 2018 s/d 2020 sebanyak 46 penelitian dengan rincian pada Tahun
2018 ada 13 penelitian, tahun 2019 ada 19 dan tahun 2020 juga 14 penelitian. Semua penelitian
sudah mengarah pada visi dan misi PS. Adapun keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen
meliputi penyebaran kuesioner, mengumpulkan data kuesioner, membantu dalam pengolahan
data dan pengetikan naskah penelitian.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan yang merupakan indikator proses penelitian lain meliputi publikasi
karya penelitian. Publikasi karya penelitian ini berasal dari hasil penelitian pada jurnal
internasional atau sekurang-kurangnya dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi dan
jurnal Internasional terindeks. Berdasarkan target yang ditetapkan, ketercapaian dari target sudah
mencapai 100 persen. Monitoring dan evaluasi terhadap ketercapaian standar penelitian
dilaksanakan 2 kali setahun. Perbaikan yang dapat dilaksanakan oleh tim penilai Program studi
telah menugaskan tenaga dosen untuk mengikuti pelatihan sebagai upaya peningkatan skill dan
keterampilan menulis untuk dipublikasi.

7. Kepuasan Pengguna
Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan peneliti dan mitra yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem. Pengukuran
kepuasaan pengguna proses Penelitian (peneliti dan mitra) sesuai dengan Kebijakan SPMI No:
DP.03.01/314/2019. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan dosen dan mitra
terhadap pengelolaan penelitian adalah dengan menggunakan kuesioner skala Likert. Skala likert
terdiri dari 5 alternatif. Pernyataan skor 5: sangat puas, skor 4: Puas, skor 3: cukup puas, skor 2:
tidak puas dan skor 1: sangat tidak puas. Aspek kepuasan yang diukur adalah nilai memberikan
informasi tentang kegiatan penelitian dengan tepat dan profesional, memberikan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 161


pendampingan/bantuan pada peneliti saat dibutuhkan, ketersediaan panduan penelitian di
poltekkes kemenkes medan, prosedur seleksi proposal penelitian, prosedur usulan etik penelitian
(EC), prosedur seminar hasil penelitian. Pelaksanaan pengukuran kepuasan pengguna (peneliti
dan mitra) dilakukan dengan mengisi kuesioner secara online tiap akhir tahun akademik. Pengisian
kuesioner sangat mudah karena dosen dan mitra tinggal memilih salah satu jawaban yang telah
disediakan (tanpa menuliskan deskripsi), dapat diisi dari tempat dan waktu yang diinginkan.
Perekaman data sudah dilakukan secara computer based di unit PPPM dan dilakukan setiap
tahun. Analisis data hasil pengukuran kepuasan pengguna (peneliti dan mitra) dilakukan
menggunakan metode analisis indeks kepuasan peneliti dan mitra. Dari 104 peneliti yang mengisi,
dengan 6 pertanyaan yang disebarkan nilai rata-ratanya adalah 4,38 yang berarti peneliti merasa
puas dengan pengelolaan penelitian. Sedangkan mitra dengan rata-rata kepuasan 4,50 dengan arti
sangat puas bermitra dengan peneliti dari Poltekkes Kemenkes Medan. Ketersediaan bukti yang
sahih tentang hasil pengukuran kepuasan peneliti dan mitra dilaksanakan secara konsisten, dan
ditindaklanjuti secara berkala dengan upaya perbaikan.

8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen didasarkan atas temuan yang dihasilkan dari kegiatan audit mutu
internal dan survey kepuasan pengguna yang dilakukan. Temuan tersebut kemudian ditindak
lanjuti untuk perbaikan mutu di masa yang akan datang. Prosedur Tinjauan manajemen dilakukan
berdasarkan prosedur mutu tinjauan Manajemen Satuan Penjaminan Mutu Standar Pengelolaan
Penelitian, nomor dokumen: SPMI/STD-015. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan audit
serta tindakan pengendalian, maka dilaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen dan pembuatan
laporan tinjauan manajemen. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun yang bertujuan untuk
mengevalusi penerapan standar yang telah dilakukan dan menentukan rencana tindak lanjut sesuai
dengan masalah yang ditemukan. Kegiatan ini dihadiri oleh semua pimpinan direksi yang
diundang dalam rapat pemaparan hasil AMI. Pada RTM ini juga pihak-pihak terkait khususnya
pimpinan dapat memberikan masukan dan tanggapan atas temuan dan memberikan solusi berupa
kebijakan terhadap temuan-temuan tersebut.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait penelitian


serta tindak lanjut
Kondisi penelitian Poltekkes Kemenkes Medan saat ini posisi pertumbuhan (Growth).
Jumlah dosen yang berpendidikan S3:12 orang dan saat ini sedang tugas belajar dan izin belajar:
14 orang selebihnya adalah berpendidikan S2. Jumlah dosen seluruhnya saat ini adalah 226 orang.
Masalah kegiatan penelitian di Poltekkes Medan masih terbatas yang didanai dari DIPA Poltekkes
Medan dan penelitian dosen mandiri (swadana) karena masih sulit untuk mencari sumber dana

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 162


lain. Publikasi karya ilmiah dosen sering mengalami kesulitan dan usulan jurnal yang terakreditasi
scopus secara umum membutuhkan waktu yang lama. Penelitian di PS saat masih dibawah
PEMDA didanai oleh Pemerintah setempat sedangkan setelah bergabung dengan Poltekkes
Kemenkes Medan, penellitian didanai oleh Poltekkes namun penelitian mandiri didanai sendiri
oleh dosen yang bersangkutan atau yang melakukan penelitian. Publikasi karya ilmiah dosen juga
beberapa masih dalam proses. Akar masalah kegiatan penelitian masih sulit mendapatkan dana
dari sumber lain, terutama penelitian mandiri dan kemampuan dosen untuk melakukan publikasi
juga masih menjadi kendala, belum semua Dosen terpapar informasi terkait metode dan teknis
publikasi ke jurnal terakreditasi. Belum semua Dosen terpapar informasi metode penulisan
manuskri p dan tehnis publikasi terkreditasi. Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah
Meningkatkan pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk pemberdayaan kesejahteraan masyarakat,
Pelatihan dan workshop penulisan manuskrip dan teknis pengajuan publikasi artikel bagi
Dosen/Peneliti, Penguatan kapasitas dosen dalam penelitian secara terus berkesinambungan,
Penyesuaian dengan buku pedoman yang baru, Pengecekan ketersediaan dan kelayakan terhadap
sarana dan prasaran setiap awal tahun. Rencana perbaikan dan pengembangan penelitian yakni
menyelenggarakan workshop penulisan manuskrip dan teknis publikasi pada jurnal terakreditasi.
Meningkatkan Pelatihan dalam penulisan jurnal bagi dosen untuk meningkatkan kemampuan
dosen dalam menulis sehingga bisa dipublikasi di jurnal nasional dan internasional yang
terakreditasi. Rencana perbaikan di PS yaitu meningkatkan alokasi anggaran terutama pada
penelitian dasar terapan unggulan maupun terapan ungguakdan publis karya ilmiah dosen.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 163


KRITERIA 8: PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Latar Belakang
Pengabdian kepada Masyarakat di Poltekkes Kemenkes Medan diarahkan dalam rangka
pengaplikasian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dilakukan secara melembaga
melalui pendekatan ilmiah langsung kepada khalayak sasaran yaitu masyarakat di luar kampus,
lembaga pemerintah, dan kemasyarakatan maupun dunia usaha dan industri yang
membutuhkannya serta mahasiswa dalam kampus sendiri dalam rangka program pengembangan
budaya kewirausahaan.
Tujuan pelaksanaan Pengabdian kepada masyarakat adalah terwujudnya pengabdian
kepada masyarakat berbasis penelitian yang bermanfaat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,
meningkatkan peran dan berpartisipasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
mendiseminasikan hasil-hasil PkM yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing
nasional, dan menyelesaikan permasalahan kesehatan maupun permasalahan di mansyarakat
umum.
Poltekkes Kemenkes Medan telah menyusun Rencana Induk pengabdian kepada
masyarakat dengan tujuan:
1. Terselenggaranya Pengabdian Masyarakat yang inovatif untuk mendorong pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dalam lingkup nasional dan internasional.
2. Terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penerapan hasil penelitian yang
bermanfaat bagi masyarakat;
3. Tersedianya SDM yang kompeten dan mampu meningkatkan kapasitas diri dibidangnya
sesuai dengan tuntutan global;
4. Terselenggaranya kualitas manajemen SDM untuk mendukung kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Penetapan standar pengabdian kepada masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang merupakan perubahan dari Permenristekdikti Nomor
44 Tahun 2015. SN Dikti tersebut menjadi dasar Poltekkes Kemenkes Medan menetapkan Standar
Mutu Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan yang yang memiliki delapan
standar mutu pengabdian kepada masyarakat yaitu, (1) Standar Hasil Pengabdian kepada
Masyarakat (SPMI/STD-017), (2) Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat (SPMI/STD-018),
(3) Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat (SPMI/STD-019), (4) Standar Penilaian
Pengabdian kepada Masyarakat (SPMI/STD-020), (5) Standar Pelaksanaan Pengabdian kepada
Masyarakat (SPMI/STD-021), (6) Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 164


(SPMI/STD-022), (7) Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat (SPMI/STD-023), dan
(8) Standar Pendanaan dan pembia yaan PkM (SPMI/STD-024).
Perencanaan terhadap pencapaian pilar-pilar pengabdian tertuang dalam Rencana
Strategis Pengabdian kepada Masyarakat (Renstra PkM), yang berfokus pada pelaksanaan PUI-
Poltekkes Kemenkes Medan untuk mencapai Peningkatan Kesehatan Ibu dan anak.
Pelaksanaan dan pelaporan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada setiap
tahunnya dibagi berdasarkan sumber dana yang diterima oleh dosen peneliti, yaitu:
1. Sumber dana dari DIPA Poltekkes Kemenkes Medan
2. Sumber dana dari dosen pengabdi, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Mandiri
yang dilaksanakan oleh dosen peneliti dengan sumber dana dari dana pribadi dosen pengabdi.
3. Sumber dana dari pihak-pihak terkait dan tidak mengikat. Pengabdian Insidental dilaksanakan
atas dasar permintaan/kebutuhan dari masyarakat atau atas dasar rencana/inisiatif sendiri dari
dosen pengabdi dan merupakan kegiatan responsif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
wilayah serta tidak terikat waktu pelaksanaannya
Pelaporan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada setiap tahunnya baik secara
internal maupun secara eksternal. Secara internal pelaporan dilaksanakan dengan membuat
laporan tahunan yang disusun oleh pusat penelitian dan pengabdian masyarakat. Hasil laporan
tahunan ini juga dipaparkan di tingkat Poltekkes Kemenkes bersama BPPSDMK pada agenda
rapat kerja tahunan. Tema kegiatan PkM prodi disesuaikan dengan visi keilmuan prodi yang
unggul, dalam hypnoterapi dalam pelayanan kebidanan.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Kebijakan pengabdian kepada masyarakat di Poltekkes Kemenkes Medan tertuang dalam
Renstra PkM yang ditetapkan dengan SK Direktur No: HK.06.01/00/01.04/0542.1/2017 dan
berlaku selama 4 tahun. Renstra PkM Poltekkes Kemenkes Medan dimana hasil riset unggulan dan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan untuk periode 2020 -2024
difokuskan terhadap Kesehatan ibu dan anak berbasis budaya lokal.
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dana penelitiannya bersumber dari
DIPA Poltekkes Kemenkes Medan, berpedoman pada buku pedoman pengabdian kepada
masyarakat di Politeknik Kesehatan Kemenkes RI yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan nomor HK.02.03/II/001974/2018.
Kegiatan PkM di tingkat UPPS pada tahun 2018 ada sebanyak 81 judul PkM (baik yang
didanai dan mandiri), tahun 2019 ada sebanyak 90 judul, tahun 2020 ada sebanyak 82 judul dan
pada tahun ini telah dimulai seleksi proposal PkM yang mengacu pada 4 skema PkM seperti : a.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) b. Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) c.
Program Kemitraan Wilayah (PKW) d. Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK).
Kegiatan PkM di tingkat PS pada tahun 2018 ada sebanyak 16 judul PkM (baik yang

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 165


didanai dan mandiri), tahun 2019 ada sebanyak 13 judul, tahun 2020 ada sebanyak 8 judul.
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara Mandiri tetap mengacu pada
ketentuan yang tertuang dalam buku Pedoman Pengabdian Masyarakat yang diterbitkan oleh Pusat
penelitian dan pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan yang disahkan pada bulan
Desember tahun 2018. Sejak tahun 2018 jumlah PkM Mandiri yang telah terlaksana ada
sebanyak ; 17 tahun 2019 : 10 dan tahun 2020 : 21 kegiatan

3. Strategi Pencapaian Standar


Dalam upaya mencapai standar mutu pengabdian masyarakat yang telah ditetapkan,
maka Poltekkes Kemenkes Medan, membuat strategi sebagai berikut : Direktur Poltekkes
Kemenkes Medan menetapkan standar pengabdian kepada masyarakat dengan menunjuk
Kepala Pusat penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat berdasarkan standar yang berlaku. Kemudian pusat penelitian dan
Pengabdian Masyarakat poltekkes Kemenkes Medan mensosialisasikan standar pengabdian
kepada masyarakat bagi dosen di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan secara berkala dan
menyampaikan laporan pelaksanaan program pengabdian yang telah dilaksanakan kepada
Direktur secara periodik.

Pusat penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan


menyampaikan data pelaksanaan pengabdian dosen secara berkala ke pangkalan data
Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan reputasi dan peringkat Poltekkes Kemenkes Medan
serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat agar berjalan sesuai target dan tujuan kegiatan.
Pencapaian Standar Mutu PkM dan Mekanisme Kontrol Pencapaiannya.
Pencapaian standar PkM dilihat dengan mengacu kepada butir standar yaitu tersedianya
dokumen pedoman tertulis, prosedur operasional baku, sosialisasi dan mekanisme monitoring
dan evaluasi terkait hasil PkM, kesesuaian keahlian sivitas akademika dengan PkM yang
dilaksanakan, terpenuhinya hasil PkM dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar, serta
Kerjasama PkM baik tingkat nasional dan internasional. Selain itu tersedianya acuan dan
instrumen penilaian pengusulan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban kegiatan PkM,
Terpenuhinya jumlah proposal PkM sesuai dengan target yang ditetapkan, tersedianya jadwal
waktu pelaksanaan penilaian PkM, dan tersedianya tim penilaian PkM yang disahkan dengan
SK Direktur.
Strategi pencapaian standar PkM antara lain menyusun Renstra dan Renop Tri
dharma Perguruan tinggi, menyusun RIP dan Roadmap PkM, Pedoman PkM dan
mensosialisasikannya, mengadakan pelatihan/workshop PkM, serta menetapkan indikator

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 166


kinerja PkM yang diselaraskan dengan Indikator Kinerja Utama, mensosialisasikan standar-
standar PkM, menyediakan sarana dan prasarana serta dana, termasuk melaksanakan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan PkM. Dalam hal pelaksanaan PkM maka strategi
pencapaiannya dilaksanakan dengan membuat SK pelaksana kegiatan PkM dan surat tugas
keterlibatan mahasiswa. Dalam hal penilaian strateginya adalah membuat Sosialisasi standar
penilaian, PkM bagi dosen dan mahasiswa, Pembentukan tim penilaian kegiatan PkM
melalui SK Direktur dan hasil penilaian diumumkan untuk menjaga transparansinya. Selain itu
dilakukan pemenuhan sarana dan prasarana kegiatan PkM dengan melibatkan urusan BMN,
dan secara berkala dimonitoring pelaksanaannya. Melaksanakan diseminasi hasil PkM,
termasuk memfasilitasi pelaksanaan workshop peningkatan kapasitas PkM.
Sumber daya yang dialokasikan dalam pemenuhan pencapaian standar tersebut adalah
adanya pedoman PkM yang dimutahirkan setiap tahunnya, adanya fasilitas sarana dan
prasarana, adanya pakar/tim review PkM , dan alokasi dana PkM yang memadai. Dalam hal
mekanisme kontrol, maka melaksanakan review oleh Tim reviewer yang ditetapkan dalam
SK Tim Review, juga pada saat audit internal mutu, dan Evaluasi diri dari Pusat
Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM).

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar

Evaluasi pelaksanaan standar dilaksanakan dengan mengevaluasi antara ketercapaian


dengan target yang ditetapkan. Seluruh standar PkM sudah mencapai target kecuali untuk
standar hasil PkM , masih tercapai 80% karena akar masalahnya adalah masih adanya hasil
Riset yang belum berpihak untuk kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Hal ini diketahui dari
hasil melakukan Monitoring dan evaluasi secara berkala dan hasil audit mutu internal.
Yang mendukung keberhasilan standar ini adalah tersedianya Pedoman PkM, Tertib
Administrasi dalam Prosedur Pelaksanaan PkM, Fasilitas Sarana Prasarana, dan Hasil
Kegiatan PkM Dosen berbasis masalah kesehatan masyarakat, dan adanya tim Penelaah
Relevansi PkM terhadap Roadmap PkM Poltekkes Medan, sedangkan faktor yang menghambat
adalah Masih terdapat sebanyak 15% kegiatan PkM belum berbasis hasil penelitian dan
melibatkan mahasiswa sebagai tim pengabdi. Rencana tindak lanjutnya adalah Melakukan
seleksi proposal PkM yang lebih selektif dalam memperoleh hasil yang diharapkan sesuai
dengan roadmap penelitian dan pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan.

5. Indikator Kinerja Utama


Dalam tiga tahun terakhir 2018-2020, jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang
sesuai dengan keilmuan PS/Tahun masing-masing adalah 16 kegiatan tahun 2018, 13 kegiatan
tahun 2019 dan 8 kegiatan tahun 2020. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat turut

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 167


melibatkan mahasiswa dalam proses pengumpulan data dan pada proses pelaksanaan.
Mahasiswa yang dilibatkan adalah mahasiswa yang berada di tingkat III di setiap tahunnya, guna
memenuhi capaian pembelajaran.
Relevansi PkM di tingkat UPPS sudah mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
a. Sudah memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dosen serta pengembangan keilmuan
PS yang terdiri dari roadmap PkM UPPS sebagai acuan, Roadmap PkM Prodi sebagi acuan
dalam penelitian dan mahasiswa.
b. Dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan PkM sudah sesuai dengan peta jalan
yang telah ditetapkan dengan merujuk pada roadmap PkM masing-masing Program Studi.
Kegiatan PkM Dosen di semua jurusan mengikutsertakan seluruh mahasiswa Tingkat III
pada tiap tahunnya. Selain itu juga terdapat kegiatan PkM terpadu pada desa binaan yang
dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan dan
dilaksanakan oleh seluruh dosen di Poltekkes Kemenkes Medan.
c. Evaluasi kesesuaian penelitian dosen PS dengan peta jalan, selama 3 (tiga) tahun terakhir di
Poltekkes Kemenkes Medan, dapat dicapai 100%.
d. Hasil evaluasi digunakan untuk perbaikan relevansi PkM dan pengembangan keilmuan PS
e. Integrasi hasil PkM untuk pengayaan bahan ajar yang telah dilakukan oleh Dosen PS selama
kurun waktu 3 (tiga) terakhir sudah mencapai 100%. Integrasi hasil PkM dilakukan ke dalam
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan ajar baik dalam subtansi materi ajar
maupun sebagai kajian dalam pembelajaran. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang dilaksanakan oleh dosen tetap program studi selama tiga tahun terakhir adalah 23
kegiatan.
Relevansi PkM di tingkat Program studi yang dilaksanakan sudah mencakup unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Sudah memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dosen serta pengembangan keilmuan
PS yang terdiri dari roadmap PkM UPPS dan Roadmap PkM Prodi sebagi acuan dalam
pengabdian dosen dan mahasiswa.
2. Dosen melaksanakan kegiatan PkM sudah sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan,
dengan merujuk pada roadmap PkM PS. Kegiatan PkM Dosen mengikutsertakan mahasiswa
pada tiap tahunnya. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM setiap tahunnya adalah 65
%.
3. Evaluasi kesesuaian PkM dosen PS sudah sesuai dengan peta jalan, selama 3 (tiga) tahun
terakhir di Prodi Profesi Bidan Medan, sudah dapat dicapai 100%.
4. Hasil evaluasi digunakan untuk perbaikan relevansi PkM dan pengembangan keilmuan PS.
Integrasi hasil PkM untuk pengayaan bahan ajar yang telah dilakukan oleh Dosen PS selama
kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir sudah mencapai 100%. Integrasi hasil PkM dilakukan ke
dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan ajar baik dalam subtansi materi ajar

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 168


maupun sebagai kajian dalam pembelajaran.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan Poltekkes Kemenkes Medan ditetapkan dalam beberapa
standar turunan dari standar utama. Dari publikasi karya PkM, ditargetkan ketersediaan publikasi
karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi 65%. Program kerjanya dengan
menetapkan setiap kelompok PkM mempublikasikan hasil PkM pada jurnal terakreditasi.
Perbaikan yang dilakukan adalah meningkatkan pelatihan penulisan jurnal bagi dosen untuk
meningkatkan kemampuan dosen dalam menulis sehingga bisa dipublikasi di jurnal
nasional dan internasional yang terakreditasi.
Berdasarkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) di tingkat UPPS, pada tahun 2019 ada 10
kegiatan pengabdian masyarakat yang mendapatkan Sertifikat HaKI dan tahun 2020 ada 12
Sertifikat HaKI Pengabdian kepada Masyarakat dan pada periode ke depan diharapkan dapat
mentargetkan ketersediaan Sertifikat HaKI (Hak Cipta, Hak Merek , Hak Paten) sebanyak 75%.
Hasil PkM yg mendapatkan pengakuan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) di tingkat PS
pada tahun 2019 ada 3. Program kerjanya adalah menetapkan setiap kelompok PkM untuk dapat
menerapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri dan/atau Pemerintah dan telah
mendapatkan perlindungan hukum (Hak Kekayaan Intelektual). Monitoring dilakukan oleh Pusat
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan dengan mengidentifikasi
karya berupa teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dunia usaha,
industri dan/atau pemerintah, untuk terdaftar pada Hak Cipta, Hak Merek, Hak Paten. Perbaikan
keberlanjutan untuk dapat meningkatkan target berikutnya adalah Pusat Litpengmasy
menfasilitasi pengurusan untuk mendapatkan perlindungan hukum (Hak Kekayaan Intelektual)
dapat berupa yang terdaftar pada Hak Cipta, Hak Merek , Hak Paten.

7. Kepuasan Pengguna
Dalam mencapai standar pengabdian masyarakat yang telah ditetapkan oleh Poltekkes
Kemenkes Medan, maka dilakukan pengukuran kepuasan pengguna proses PkM (pengabdi dan
mitra) melalui penyebaran kuesioner setiap tahun. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
kepuasan terhadap proses PkM adalah dengan menggunakan kuesioner skala Likert. Skala likert
terdiri dari 5 alternatif yaitu skor 5: sangat puas; skor 4: puas; skor 3: cukup puas; skor 2: kurang
puas; dan skor 1: sangat tidak puas. Pelaksanaan pengukuran kepuasan pengguna (peneliti dan
mitra) dilakukan dengan mengisi kuesioner secara online tiap akhir tahun akademik. Pengisian
kuesioner sangat mudah karena dosen dan mitra tinggal memilih salah satu jawaban yang telah
disediakan (tanpa menuliskan deskripsi), dapat diisi dari tempat dan waktu yang diinginkan.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 169


Perekaman data dilakukan secara manual di unit PPPM. Perekaman data dilakukan setiap tahun.
Untuk hasil pengabdian masyarakat yang sudah dipublikasi dan mendapatkan HaKI dapat dilihat
di Google Scholar setiap dosen yang telah melakukan publikasi dan sertifikat HaKI di aplikasi
SISTER. Analisis data hasil pengukuran kepuasan pengguna (pengabdi dan mitra) dilakukan
menggunakan metode analisis indeks kepuasan masyarakat yang ditetapkan oleh Permenpan RB
No 14 tahun 2017 tentang Nilai Persepsi, Interval IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja.
Hasil tingkat kepuasan Pengabdi dalam pelaksanaan kegiatan PkM, dalam kurun tahun
2018-2020 diketahui bahwa sebanyak 81,2 % menyatakan sangat puas dengan pengelolaan
pelaksanaan kegiatan PkM dan hasil tingkat kepuasan kepada Mitra terhadap pelaksanaan PkM,
sebanyak 79,3 % menyatakan sangat puas.
Pengukuran kepuasan pengabdi dan mitra dilaksanakan secara konsisten, dan
ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem serta dilakukan upaya perbaikan setiap tahun
dilakukan oleh unit Litpengmas Poltekkes Kemenkes Medan.

8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen didasarkan atas temuan yang dihasilkan dari kegiatan audit mutu
internal dan survei kepuasan pelanggan yang dilakukan. Temuan tersebut kemudian
ditindaklanjuti untuk perbaikan mutu di masa yang akan datang. Prosedur tinjauan manajemen
dilakukan berdasarkan prosedur mutu tinjauan manajemen satuan penjamin mutu standar
pengelolaan PkM. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan audit serta tindakan
pengendalian, maka dilaksanakan rapat tinjauan manajemen dan pembuatan laporan tinjauan
manajemen. Kegiatan ini dilakukan minimal setiap tahun yang bertujuan untuk mengevaluasi
penerapan standar yang telah dilakukan dan menentukan rencana tindaklanjut sesuai dengan
masalah yang ditemukan. Kegiatan ini dihadiri oleh semua pimpinan yang diundang untuk
mengikuti pemaparan hasil AMI. Ketua Pusat penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes
Kemenkes Medan melaporkan hasil analisis dan menyampaikan rekomendasi perbaikan untuk
dapat dilaksanakan oleh semua pihak setelah menentukan rencana yang akan dilakukan dengan
batas waktu dan pencapaian tujuan yang akan dicapai.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar PkM serta tindak lanjut

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 170


Pemosisian. Saat ini kondisi kegiatan Pengabdian masyarakat di Poltekkes Kemenkes
Medan berada pada posisi pertumbuhan (growth). Pelaksanaan kegiatan PkM berbasis hasil
penelitian sudah diterapkan. Namun di setiap seleksi proposal PkM yang dilakukan, selalu
ditekankan bahwa kegiatan PkM yang akan dilakukan nantinya adalah hasil riset sebelumnya.
Hal ini menyebabkan jumlah kegiatan PkM tidak sama dengan jumlah penelitian yang dilakukan
oleh semua Dosen. Masalah pada kegiatan PkM di Poltekkes Kemenkes Medan, masih
ditemukan hasil riset yang belum menghasilkan produk penelitian (teknologi tepat guna yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dunia usaha, industri dan/atau pemerintah), sehingga dosen
yang bersangkutan tidak dapat melakukan kegiatan PkM berbasis hasil riset. Disamping itu,
pendanaan terhadap kegiatan PkM juga masih sebatas dana yang bersumber dari DIPA Poltekkes
Kemenkes Medan saja. Hal ini juga menjadi dasar seleksi yang lebih ketat terhadap kegiatan
PkM. Akar Masalah: belum semua hasil riset dosen menghasilkan teknologi tepat guna yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dunia usaha, industri dan/atau pemerintah). Hal ini juga
menjadi salah satu kendala di dalam memperoleh Hak Cipta berupa Paten sederhana dan Hak
Paten (masih sebatas Hak Cipta saja). Rencana Kegiatan dan pengembangan PkM. Perlu
sosialiasi informasi, pelatihan, workshop tentang pemanfaatan hasil riset dalam kegiatan PKM
dan mengiformasikan hasil-hasil kegiatan PKM yang sudah dipublikasikan sehingga dapat
menjadi dasar pelaksanaan kegiatan PkM di Poltekkes Kemenkes Medan. Sosialisasi penulisan
naskah publikasi untuk kegiatan PkM perlu ditingkatkan dalam upaya meningkatkan kreativitas
dosen dalam menulis dan melakukan publikasi.
Poltekkes Kemenkes Medan telah melaksanakan upaya evaluasi ketercapaian PkM
melalui kegiatan audit internal dan survei kepuasan pengguna (dosen dan mitra), yang dilakukan
secara berkelanjutan. Upaya evaluasi dan monitoring dilaksanakan agar Poltekkes Kemenkes
Medan dapat memperbaiki, meningkatkan dan memenuhi kepuasan pengguna proses PkM
dan mitra. Berikut ini dapat disimpulkan masalah yang dapat ditemukan dari hasil evaluasi
terkait indikator kinerja tambahan di Poltekkes Kemenkes Medan yaitu:
Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar PkM diketahui bahwa kegiatan PkM Dosen telah
melibatkan mahasiswa. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan PkM dengan pembagian tugas
serta bertanggung jawab dalam melakukan Pengkajian dan Pemeriksaan dasar di awal pertemuan
kegiatan dan selanjutnya turut membantu Pengabdi dalam melakukan kegiatan demonstrasi bila
ada. Namun, masih perlu peningkatan keterlibatan mahasiswa dengan melaksanakan sosialisasi
ke mahasiswa tingkat 1 dan 2 serta perencanaan dengan melibatkan mahasiswa. Pengembangan
selanjutnya adalah terpenuhinya capaian pembelajaran mahasiswa melalui kegiatan PkM Dosen
dan mahasiswa.
Selain itu diketahui Publikasi hasil pengabdian masyarakat dosen belum ada yang
dipublikasikan, dengan akar masalahnya belum semua dosen termotivasi untuk
mempublikasikan hasil pengabdiannya ke jurnal baik nasional dan internasional. Rencana

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 171


perbaikannya adalah Menyelenggarakan workshop penulisan manuskrip jurnal pengabdian
kepada masyarakat, dan ke depannya meningkatkan pelatihan dalam penulisan jurnal bagi
dosen untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam menulis sehingga dapat dipublikasi di
jurnal nasional dan internasional yang terakreditasi. Karya teknologi tepat guna yang
dihasilkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, dunia usaha, industri dan/atau pemerintah lebih
banyak dihasilkan dari jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Medan. Belum semua jurusan
termotivasi dengan inovasi baru dalam pengembangan produk hasil penelitian yang dapat dan
diabdikan pada masyarakat. Oleh sebab itu rencana perbaikan ke depan adalah
menyelenggarakan workshop penerapan teknologi tepat guna, dan pengembangan ke depan dan
meningkatkan pelatihan penerapan teknologi tepat guna dengan pemberdayaan masyarakat.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 172


KRITERIA 9: LUARAN DAN CAPAIAN: PENDIDIKAN, PENELITIAN,
DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Latar Belakang

Poltekkes Kemenkes Medan menyelenggarakan kegiatan Tri dharma Perguruan tinggi


sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012, dan salinan Permendikbud RI Nomor
3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, bahwa setiap Perguruan Tinggi
wajib memenuhi standar nasional pendidikan tinggi untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional yang dijadikan dasar penyelenggaraan pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, pengembangan dan penyelenggaraan sistem penjaminan mutu internal,
dan dasar dalam penetapan kriteria sistem penjaminan mutu eksternal.
Dalam upaya meningkatkan kualitas kependidikan menyesuaikan dengan visi dan
misi program studi, umpan balik/ masukan user/ stakeholder, kebutuhan masyarakat baik
internal maupun eksternal dan menyesuaikan perkembangan IPTEK. Bidang penelitian
mengembangkan iklim ilmiah yang dinamis di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan
dengan cara memotivasi, menggerakkan dan mendayagunakan, membina dan
mengembangkan potensi para dosen untuk melakukan penelitian dengan pencapaian standar
penelitian adalah terselenggaranya penelitian inovatif yang mendorong pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dalam lingkup nasional dan international; memotivasi kemampuan
dan mutu sumber daya manusia di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan. Bidang
Pengabdian kepada masyarakat adalah terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis
penelitian yang bermanfaat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peran dan
berpartisipasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta mendiseminasikan
hasil-hasil PkM yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing nasional, dan
menyelesaikan permasalahan kesehatan maupun permasalahan di masyarakat umum.

2. Kebijakan
Pengembangan bidang akademik didukung oleh kebijakan pendidikan yang menjadi acuan
pada Program Studi Poltekkes Kemenkes Medan adalah, sebagai berikut:

1. Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Medan (HK.02.03/00/0095.1/2020)


2. LAKIP Poltekkes Kemenkes Medan
3. Statuta Poltekkes Kemenkes Medan (HK.02.03/000/0054/2021)

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 173


4. Kebijakan SPMI (SPMI-Polkesmed/K/01/2020)
5. Buku Panduan Akademik
6. Buku Panduan Penelitian Poltekkes Kemenkes Medan (HK.02.02/III/0188/2020
7. Buku Panduan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan
(HK.02.03/II/001974/2018)
8. Rencana Operasional Poltekkes Kemenkes Medan

3. Strategi Pencapaian Standar


Strategi Poltekkes Kemenkes Medan dalam pencapaian standar yang terkait Luaran dan
capaian : pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai berikut : Pendidikan.
Program Peningkatan Pengelolaan Pendidikan di Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanaan
Medan dilaksanakan mengacu pada SN DIKTI. Rencana upaya tersebut tertuang dalam
Renstra Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanaan Medan 2020-2024 yang dijabarkan dalam
rencana kegiatan tahunan. Strategi yang dilaksanakan dalam bidang pendidikan meliputi
merancang pembelajaran sesuai kurikulum, memberikan kesempatan mahasiswa untuk
membuat tugas tambahan untuk memperbaiki kualitas hasil belajar, melaksanakan bimbingan
teknis persiapan uji kompetensi, mengikuti try out uji kompetensi yang diselenggarakan oleh
Poltekkes Kemenkes Medan, melatih mahasiswa terbiasa menjawab soal ujian akhir semester
dalam bentuk soal vignete, mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan lomba khususnya di
bidang akademik tingkat nasional dan internasional, melaksanakan pelatihan kerja/bimbingan
karir bagi mahasiswa di tingkat akhir, melaksanakan pendidikan softskill, menjalin kerjasama
dengan stakeholder untuk meningkatkan kepuasan pengguna. Penelitian. Strategi dalam
bidang penelitian adalah melaksanakan sosialisasi publikasi jurnal, sosialisasi jurnal Panmed
berbasis OJS yang sudah terakreditasi Sinta 5, melaksanakan workshop tentang penelitian ,
memberikan insentif (tunjangan P3) untuk publikasi jurnal Internasional, menjadi penulis buku
ber-ISBN, memberikan kesempatan untuk mengikuti oral presentasi dalam seminar
internasional untuk dipublikasi dalam Prosiding seminar Internasional ber-ISBN dan terindeks
Google scholar. Pengabdian kepada Masyarakat. Strategi dalam bidang pengabdian kepada
masyarakat adalah melaksanakan sosialisasi publikasi jurnal PkM, melaksanakan workshop
tentang PkM , memberikan insentif (tunjangan P3) untuk publikasi jurnal PkM Internasional.
Sumber daya yang dialokasikan. Sumber daya yang dialokasikan antara lain
Program Pengembangan kapasitas Dosen dan tenaga kependidikan, melalui upaya: a)
mengusulkan pengangkatan dosen baru ASN dan Non ASN sesuai kebutuhan; b)
meningkatkan kapasitas tenaga dosen melalui pertemuan ilmiah antara lain
seminar/pelatihan/workshop; c) berpartisipasi dalam kompetisi Dosen Berprestasi; d)

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 174


meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan (instruktur/CI, PLP/laboran, pustakawan,
pranata komputer, pranata / administrasi kepegawaian, keuangan dan e) mengusulkan studi
lanjut ke jenjang lebih tinggi untuk tenaga kependidikan.
Program Peningkatan tata kelola Sumber Daya (keuangan, manusia, program, sarana
prasarana) kegiatan berupa: a) optimalisasi aset sumber daya (manusia, program, sarana
prasarana) untuk menunjang pendapatan BLU; menyediakan anggaran untuk mendukung
seluruh program, menyediakan sarana dan prasarana pendukung seperti perpustakaan,
laboratorium terpadu, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Mekanisme kontrol
pencapaian standar dilakukan dengan melaksanakan (a) monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh bagian akademik setiap tahun untuk melihat capaian di bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, (b) Audit Internal, dilaksanakan oleh Auditor setiap tahun yang dikordinir
oleh Pusat Penjaminan mutu. Hal yang diaudit adalah capaian di bidang pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat serta kesesuaiannya dengan standar yang ditetapkan.

4. Indikator Kinerja Utama


a. Pendidikan
Pelaksanaan pembelajaran di Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanaan Medan
menggunakan berbagai pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang dapat
mengkondisikan mahasiswa berpikir kritis, aktif dan bereksplorasi, berkreasi, serta
bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber dan media belajar yang tersedia.
Karakteristik pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai standard proses
pembelajaran yaitu sifat interaktif, holistic, integrative, saintifik, konstektual, tematik,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Hasil Uji Kompetensi lulusan Tahap Profesi
tingkat ketercapaiannnya: 92%. Capaian ini telah memberikan hasil yang sangat baik,
untuk rencana peningkatan selanjutnya lebih mengintensifkan pembinaan bagi calon
lulusan dalam menghadapi UKOM sehingga capaian 100% lulus uji kompetensi pada tahun
berikutnya dapat tercapai.

Rata-rata IPK lulusan dalam 3 tahun terakhir untuk Tahap Sarjana adalah 3,49 dan
untuk Tahap Profesi adalah 3,78. Capaian ini telah memenuhi target yang tertuang dalam
panduan akademik Poltekkes Kemenkes Medan dimana semua lulusan berada pada IPK
>3,25. Terkait Kepuasan Pengguna Terhadap Kinerja Lulusan, untuk Tahap Sarjana
berdasarkan hasil tracer study: dari 205 responden menyatakan kepuasan pengguna
lulusan sangat baik 87,66% dan kategori baik 12,34% sedangkan untuk Tahap Profesi
berdasarkan hasil tracer study: dari 25 responden menyatakan kepuasan pengguna lulusan
sangat baik 92,12% dan kategori baik 7,88%. Hasil tracer studty tersebut sudah optimal,
namun UPPS dan PS perlu lebih meningkatkan kompetensi lulusan agar semakin dapat

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 175


memuaskan pengguna lulusan. Upaya yang dilaksanakan adalah melaksanakan praktek
klinik di laboratorium, rumah sakit, puskesmas dan PMB, adanya MK bahasa Inggris
untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam Bahasa Inggris, melaksanakan lomba
pidato dlm bahasa Inggris, melaksanakan pelatihan tentang penggunaan teknologi
informasi, melaksanakan pelatihan dasar kepemimpinan, adanya organisasi
kemahasiswaan sebagai wadah bagi mahasiswa dalam latihan komunikasi dan
melaksanakan pelatihan tentang pengembangan diri. Efektivitas dan Produktivitas
Program Pendidikan, pada Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Medan dilihat
berdasarkan Lama studi mahasiswa belum ada lulusan dari program regular untuk
jenjang profesi. Persentase kelulusan tepat waktu Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Medan, pada Tahap Sarjana sebanyak 93% dan pada Tahap Profesi sebanyak
96%. Daya Saing Lulusan, pada Tahap Sarjana berdasarkan hasil e v a l u a s i
l u l u s a n d a l a m tiga tahun terakhir terhadap 222 lulusan terdapat 205 orang yang terlacak.
Dari 205 lulusan tersebut 151 orang (73,65%) sudah bekerja (82,11% bekerja di swasta dan 17,88%
bekerja pada instansi pemerintahan), 20,97% melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan
5,36% belum mendapatkan pekerjaan. Masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan, 96,10%
dengan masa tunggu 6 < MT < 1 bulan dan 3,90% masa tunggu 6 < MT < 18 bulan, dan
100% bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Sedangkan untuk Tahap Profesi
berdasarkan hasil evaluasi terhadap 25 lulusan yang terlacak, 100% lulusan sudah bekerja
dengan masa tunggu 6 < MT < 1 bulan 96,10% dan 3,90% masa tunggu 6 < MT < 18
bulan.
b. Penelitian
Publikasi ilmiah (Jumlah dan Lingkup)
Pelaksanaan penelitian oleh dosen dan mahasiswa Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Medan, dikoordinasikan oleh Kepala Pusat Penelitian dan diarahkan pada
topik-topik yang berkaitan dengan roadmap penelitian untuk pencapaian visi keilmuan Prodi
Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Medan. Dalam 3 tahun terakhir jumlah artikel ilmiah
yang dipublikasikan oleh dosen tetap sebanyak 65 artikel dengana uraian : 13 jurnal
penelitian dipublikasi di jurnal lokal, 32 jurnal dipublikasi pada jurnal nasional dan 20
jurnal adalah publikasi jurnal internasional. Capaian dan luaran penelitian Prodi Profesi
Bidan Jurusan Kebidanan Medan juga sudah memenuhi target. Hak Kekayaan
Intelektual yang dimiliki oleh Dosen di PS ada 17 H aKI.
c. Pengabdian kepada Masyarakat
Dalam tiga tahun terakhir jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh Dosen dan atau mahasiswa Prodi Bidan Jurusan Kebidanan Medan yang
telah memperoleh pengakuan Hak Kekayaan Intelektual terdapat 3 kegiatan PKM.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 176


d. Penghargaan/Pencapaian/Reputasi
PS telah memiliki dosen tetap yang berprestasi dalam berbagai kegiatan dari
tingkat nasional dan internasional. Berbagai penghargaan yang diberikan terhadap
prestasi dosen adalah sebagai Penyuluh Antikorupsi Pratama, Tim Pengelola E-Jurnal
dan sebagai Reviewer Jurnal. Prestasi Akademik Mahasiswa, didapat dalam bidang
Expo & Porseni, Pelatihan Dasar Kepemimpinan, Duta Kampus, Videografi, Pidato bahasa
Inggris, Cerdas cermat dan lomba poster sebanyak 63 prestasi, prestasi untuk tingkat
local/PT sebesar 85,71% dan tingkat Provinsi/ wilayah sebesar 14,28 %.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan yang ditetapkan oleh Poltekkes Kemenkes Medan adalah capaian
PUI-PK. Capain tersebut sudah mencapai 95%. Yang belum tercapai adalah menjadi
pembicara dalam konferensi internasional dan melaksanakan Kunjungan lembaga
internasional ke Pusat Unggulan Iptek. Faktor penghambat ketidakcapaian meliputi
Kurangnya tenaga peneliti dan tenaga penunjang yang memadai untuk melakukan keseluruhan
aktivitas penelitian dan pengembangan keilmuan yang sesuai dengan fokus riset PUI-
Poltekkes Medan, Kurangnya fasilitas yang mendukung dengan standar yang baik dan
memadai untuk mendukung aktivitas serta kegiatan PUI- Poltekkes Medan guna mencapai
kriteria sebagai PUI- Poltekkes Medan, Hasil Riset Dosen dan Mahasiswa belum sepenuhnya
menghasilkan luaran berupa karya-karya ilmiah yang bersifat nasional dan internasional di
jurnal-jurnal bermutu, Hasil Riset Dosen dan Mahasiswa belum sepenuhnya menghasilkan
karya-karya berbasis sumber daya lokal yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan
penguatan produk, komunitas, dan pemerintah sesuai dengan PUI- Poltekkes Medan, Belum
Unggul Dampak Luarannya, Masih kurangnya kerja sama riset sesuai kepakarannya, baik
berskala nasional maupun internasional. Rencana tindak lanjutnya adalah Melaksanakan
Workshop Diseminasi Hasil Riset Dosen untuk Memperkuat PUI, Melaksanakan Workshop
Penyusunan SOP Dan Pemanfaatan Hasil Riset Sebagai Produk Dari PUI/COE, Monitoring
dan Evaluasi Kegiatan PUI-PK Poltekkes Medan, Evaluasi Hasil Kegiatan, Perluasan
kerjasama Nasional dan Internasional, Pengembangan Lembaga, Pengembangan PUI-PK
melalui limbah organic dengan integrasi IMUT (Ikan, Magot, Unggas, Tanaman ), Public
expose hasil penelitian, Workshop dengan UMKM tahap 1 dan tahap 2 berkaitan dengan
produk penelitian dosen , dan melaksanakan Workshop pengembangan inovasi PUI-PK bagi
dosen.

6. Evalausi Capaian Kinerja

Evaluasi capaian kinerja dalam bidang pendidikan hampir seluruhnya sudah

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 177


tercapai. Pencapaian meliputi hasil kelulusan UKOM CBT yang dilaksanakan oleh Prodi
mencapai 100%, lama studi mahasiswa hampir seluruhnya 3 tahun, persentase kelulusan
tepat waktu mencapai 100%, waktu tunggu lulusan untuk bekerja rata-rata paling banyak
kurang dari 3 bulan, dan hampir seluruhnya alumni bekerja sudah sesuai dengan
bidangnya. Sedangkan yang belum tercapai adalah nilai IPK rata-rata mencapai 3,13,
prestasi akademik mahasiswa masih dari bidang olahraga dan seni, di tingkat wilayah
maupun lokal, tingkat kelulusan UKOM mencapai 70,95%, tingkat kepuasan pengguna
lulusan belum seluruhnya kategori sangat baik, dan prestasi dosen sudah di tingkat
nasional (sebagai pembicara dan instruktur Gadar Medik tingkat nasinonal). Capaian di
bidang penelitian meliputi adanya publikasi ilmiah di jurnal nasional dan internasional
yang sudah mencapai 53,57%, dan sudah memiliki HaKI yang berjumlah 2. Sedangkan
yang belum tercapai antara lan belum memiliki buku ber-ISBN, Prosiding seminar belum
ada. Capaian kinerja di bidang Pengabdian kepada Masyarakat adalah adanya Haki
PkM berjumlah 2 buah. Yang belum tercapai adalah belum adanya jurnal PkM di tingkat
nasional dan internasional. Faktor Pendukung keberhasilan antara lain adanya sumber
dana yang dialokasikan untuk mendukung seluruh capaian program, dukungan SDM,
sarana dan prasarana yang memadai. Faktor penghambat keberhasilan antara lain
kurangnya motivasi dosen dalam publikasi hasil penelitian dan PkM. Tindak lanjut yang
dilaksanakan adalah memotivasi dosen melalui pemberian remunerasi P3 untuk karya
publikasi jurnal penelitian dan PkM, serta buku ber-ISBN.

7. Kesimpulan hasil Evaluasi ketercapaian standar luaran dan capaian serta tindak
lanjut
Pemosisian: ketercapaian standar luaran dan capaian berada dalam posisi Growth
(Pertumbuhan), dimana dosen masih dalam kondisi cukup memadai untuk
mengembangkan seluruh standar yang terkait dalam pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Masalah yang masih perlu diperbaiki adalah motivasi
dosen yang masih rendah untuk publikasi penelitian dam pengabdian kepada masyarakat.
Rencana perbaikan yang akan dilakukan adalah memotivasi dosen untuk terus
meningkatkan publikasi jurnal hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 178


ANALISIS SWOT UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI DAN PROGRAM STUDI
Potekkes Kemenkes Medan sebagai UPPS dan Prodi Profesi Bidan melaksanakan analisis SWOT dalam rangka menyusun strategi
pencapaian sasaran dengan menggunakan indikator-indikator yang terukur. Berikut analisis SWOT Potekkes Kemenkes Medan dan Prodi Profesi
Bidan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan:

Kriteria 1: Visi, Misi, Tujuan, Stratagi dan Strategi


Faktor Internal Kekuatan Kelemahan
Strength: Weakness:
1. Mengimplementasikan visi misi Program  Jumlah Dosen yang berkualifikasi dalam kompetensi
studi dalam pendidikan, penelitian dan hypnoterapi belum mencukupi
pengabdian  Wahana praktik hypnoterapi belum mencukupi
2. Penyelenggaraan pendidikan dengan
Faktor Eksternal menggunakan Kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan User
PELUANG Strategi S-O: Strategi W-O:
Opportunity: Membangun dan menjaga kerjasama dengan 1. Peningkatan kemampuan Dosen melalui
1. Banyaknya Rumah Sakit sebagai stake holder, institusi yang mendukung visi misi kegiatan pelatihan/ workshop, seminar dan
pasar kerja disamping regulasi yang prodi dan siap membangun pendidikan bekerjasama dengan lembaga lain dalam
memungkinkan praktik mandiri khususnya pada Direktorat Poltekes Kemenkes mendukung visi misi
alumni Medan 2. Membagun sistim pengelolaan dan pendidikan
2. Adanya dukungan stake holder yang kredibel sesuai dengan kebutuhan perawat
daerah, institusi dan penggunaa dibidang bencana
lulusan prodi

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 179


ANCAMAN Threat: Strategi S-T: Strategi W-T:
1. Tuntutan peningkatan mutu Mebangun dan menjaga kerjasama dengan stake Membangun komunikasi yang intensif pada Direktorat
yang makin tinggi dengan holder, institusi yang mendukung visi misi prodi Kemenkes Medan dengan prodi Profesi dalam
standar kompetensi lulusan dan siap membangun pendidikan khususnya pada perbaikan
terbaik Direktorat Poltekes Kemenkes Medan
2. Perunahan jenis layanan yang
semakin cepat

Kriteria 2: Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja sama


Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
Faktor Internal a. Tersedia dokumen perencanaan berupa Rencana a. dokumen tata pamong dan tata kelola masih
Induk Pengembangan (RIP), Rencana Strategis, dan belum seluruhnya terdokumentasi dengan
Rencana Operasional. lengkap di tingkat prodi.
b. Tata pamong dan tata kelola mengimplementasi
good governance, mencakup 5 pilar yaitu:
kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, dan berkeadilan
c. Direktur dan Kaprodi menjalankan kepemimpinan
operasional, organisasi dan publik.
d. Ketersediaan struktur organisasi dan tupoksi yang
jelas yang didukung dokumen legal berupa ortala dan
Faktor Eksternal statuta.
e. Sistem penjaminan mutu melaksanakan siklus

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 180


PPEPP dan didukung dengan ketersediaan dokumen
SPMI serta tersosialisasi ke prodi Poltekkes
Kemenkes Medan
f. Kerjasama Poltekkes Kemenkes Medan dan Prodi
Profesi Bidan Medan Jurusan Kebidanan Medan
terlaksana dengan pihak dalam negeri dan luar
negeri.
Peluang (Opportunity) Strategi S-O Strategi W-O

a. Penerimaan masyarakat dan a. Merealisasikan MoU yang telah ada a. Meningkatkan kemampuan sistem
pemerintah terhadap Poltekkes b. Penjajakan dengan pemerintah daerah lainnya di informasi untuk mendukung kegiatan
Kemenkes Medan masih tinggi. Medan. Tridarma perguruan tinggi, menyangkut
b. Program pemerintah daerah c. Peningkatan peran lembaga penjaminan mutu sistem informasi pendidikan, kurikulum,
sejalan dengan pengembangan institusi untuk meningkatkan mutu Institusi. ketenagaan dan keuangan.
program Poltekkes Kemenkes d. Peningkatan kerjasama dengan eksternal stakeholders b. Meningkatkan kinerja SPI dalam
Medan. dalam pengembangan Institusi pengawasan program kerja Poltekkes
c. Jaringan kemitraan terbuka luas e. Sustainability internalisasi budaya mutu di kalangan Kemenkes Medan sesuai harapan
dengan institusi di dalam maupun civitas akademika masyarakat.
luar negeri. c. Meningkatkan pengelolaan penelitian dan
d. Peluang yang luas untuk pengabmas yang didukung dengan jaringan
meningkatkan mutu secara kerjasama yang luas baik dalam maupun
berkelanjutan melalui kemitraan. luar negeri
e. Kerjasama dengan benchmarking
terbuka luas.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 181


Ancaman (Threat)
Strategi S-T Strategi W-T
a. Persaingan dengan PTN/PTS lain a. Meningkatkan kualitas output dengan a. Mengoptimalkan fungsi SPI
semakin ketat. mengoptimalkan input (mahasiswa baru), kurikulum berdasarkan masukan stakeholders tentang
b. Tuntutan yang semakin tinggi dari berbasis KKNI, mutu staf pengajar, menggalakkan mutu pendidikan.
stakeholders terhadap mutu forum komunikasi, koordinasi, informasi, edukasi b. Meningkatkan pelayanan prima pada setiap
pendidikan tinggi. dengan pengadaan lokakarya atau workshop. stakeholders.
c. Perkembangan teknologi b. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan monev c. Meningkatkan peran serta pimpinan dalam
informasi yang makin pesat dapat akademik. pengembangan kompetensi dosen dan tenaga
mengubah pola pendidikan dan c. Meningkatkan peran alumni dalam hal informasi pendidik melalui sosialisasi hasil pelatihan.
kompetensi kualitas lulusan. untuk peningkatan mutu pendidikan
d. Globalisasi berdampak pada d. Meningkatkan standar mutu manajemen institusi
persaingan dengan lulusan luar e. Meningkatkan keikutsertaan/ komitmen civitas
negeri yang bekerja di Indonesia. academica dengan pemberlakuan monitoring serta
e. Tingginya kesadaran masyarakat pengkajian sistem rewarding dan punishment yang
mengenai dunia pengobatan yang berlaku.
mengharuskan anak didik lebih
menghayati kepekaan konsumen.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 182


Kriteria 3. Kemahasiswaan
Faktor Internal Strength (S): Weakness (W):
a. Sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru yang a. Keberadaan mahasiswa asing belum ada
transparan dan objektif. b. Rendahnya minat pendaftar calon
b. Meningkatan promosi dalam rangka menjaring mahasiswa baru ke jurusan/prodi
mahasiswa baru. kebidanan karena peluang kerja profesi
c. Sarana pengembangan potensi mahasiswa sudah bidan di dunia kerja rendah
memadai.
d. Layanan dan bimbingan akademis mahasiswa diberikan
oleh dosen yang berkompeten.
e. Pengembangan dan pemanfaatan hasil tracer study
sangat memadai.
f. Standar kompetensi lulusan sudah terpenuhi.
g. sistem reward berupa beasiswa kepada mahasiswa
Faktor Eksternal yang memiliki kemampuan akademik terbaik.
h. Tersedia dana Gakin untuk mahasiswa kurang mampu
namun berprestasi.
i. Semua lulusan sudah bekerja sesuai bidang dan
relevan.
Oportunity (O): a. Meningkatkan kecakapan dosen dalam kegiatan Strategy WO:
a. Kebutuhan tenaga tridarma PT. a. Meningkatkan sarana penunjang
kesehatan profesional di b. Meningkatkan upaya pendampingan kemahasiswaan akademik secara inovatif.
Indonesia. secara konsisten dan berkesinambungan. b. Peningkatan jumlah penelitian dan PkM
dengan melibatkan mahasiswa.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 183


b. Otonomi daerah Medan c. Meningkatkan layanan kemahasiswaan Pengembangan c. Peningkatan kerjasama dengan
memberikan peluang untuk jaringan kerjasama dengan pemerintah daerah pengguna lulusan.
menyumbangkan hasil karya/
produk unggulan prodi bagi
pemerintah daerah baik di
bidang pendidikan, penelitian
dan pengembangan.
c. Tersedianya wadah penerbitan
buku di daerah lokal maupun
nasional
d.
Threat (T): Strategy ST: Strategy WT:
a. Tingkat persaingan antar a. Melaksanakan promosi melalui media sosial, media a. Penguatan layanan kemahasiswaan
profesi kesehatan semakin cetak, dan radio, serta melakukan promosi ke berupa layanan penalaran, kesehatan,
ketat dalam dunia kerja. sekolah-sekolah (SMA, MAN) beasiswa, dan peningkatan minat dan
b. User menuntut kompetensi b. Pengembangan jaringan kerjasama dengan alumni bakat, bimbingan konseling, dan
lulusan yang tinggi. dan user layanan asrama.
c. Tuntutan masyarakat untuk c. Peningkatan kemampuan alumni dan tindak lanjut b. Peningkatan kompetensi bahasa
menghasilkan lulusan yang tracer study. Inggris lulusan.
berkualitas, serta menguasai d. Peningkatan peran alumni sebagai pemasok
hardskill dan soft-skill agar masukan untuk peningkatan mutu institusi.
mampu bersaing di tingkat
global

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 184


Kriteria 4. Sumber Daya Manusia
Faktor Internal Kekuatan Kelemahan
Strength: Weakness:
1. Pedoman perekrutan dan pengelolaan SDM sudah 1. Dosen tetap yang berpendidikan Doktor
memadai. (S3) di Prodi Prodi Profesi masih 2 dari 23
2. Kompetensi dan kualifikasi SDM sudah memadai. dosen tetap (8,70%)
3. Dosen dengan sertifikasi dosen sudah mencapai 2. Dosen tetap dengan jabatan fungsional
4. Rata-rata SDM berusia produktif. lector kepala masih rendah 2 dari 23 dosen
5. Penilaian internal staff dilakukan tiap tahun. tetap (8,70%)
6. Adanya keberlanjutan pengembangan regulasi dan
evaluasi pengelolaan SDM.
Faktor Eksternal 7. Sudah ada unit etik institusi yang menjamin penegakan
etika staff
PELUANG Strategi S-O: Strategi W-O:
Opportunity: 1. Memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan 1. Peningkatan kualitas pendidikan
1. Peluang kerjasama dengan ke jenjang S3 (Tubel maupun Ibel) melalui TuBel maupun Ibel
eksternal stakeholders cukup 2. Memberikan kesempatan dosen untuk mengikuti 2. Kompetensi SDM melalui kerjasama dan
tinggi. workshop pengembangan diri/pelatihan kemitraan
2. Adanya program Tugas 3. Mengikutsertakan dalam sosialisasi Dupak Online, Sister, 3. Pengusulan jabatan fungsional
belajar yang diprogramkan dan Sertifikasi Dosen
setiap tahun dari BPPSDM-
Kes

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 185


3. Tersedianya tempat
pendidikan S3 yang
diselenggarakan oleh
universitas terdekat
ANCAMAN Threat: Strategi S-T: Strategi W-T:
1. Kompetisi dengan PTN/PTS Peningkatan publikasi karya ilmiah dosen. Peningkatan pencapaian standar mutu kinerja
semakin kuat. dosen dan tenaga kependidikan
2. Tuntutan kualitas SDM
semakin tinggi.

Kriteria 5 Keuangan, Sarana dan Prasarana


Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
Internal 1. Penentuan alokasi anggaran diserahkan pada Prodi/ unit 1. Kapasitas bandwith internet masih
kerja kurang
2. Kuantitas dan kualitas perpustakaan sudah memadai. 2. Sarana prasarana olah raga belum
3. Memiliki laboratorium dengan sarana yang memadai lengkap
Faktor Eksternal untuk mendukung proses pembelajaran
Peluang (Opportunity) Strategi Strategi
Meningkatkan kerjasama untuk peningkatan
1. Peluang kerjasama terbuka luas.
income generating
2. Kesempatan memperoleh dana- dana Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran.
Optimalisasi penggunaan sarana dan
hibah semakin besar
prasarana

Ancaman (Threat) Strategi Strategi

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 186


1. Sistem perekonomian 1. Meningkatkan kerjasama dengan pihak
Peningkatan kompetensi SDM yang mampu menggunakan
Indonesia yang belum stabil luar dalam rangka memperoleh dana
dan memelihara sarana prasarana.
2. Daya beli dan kemampuan sehingga dapat digunakan untuk
orang tua semakin terbatas. pengembangan program.
3. Perkembangan teknologi yang
2. Peningkatan manajemen mutu
sangat cepat mengakibatkan
laboratorium.
infrastruktur cepat ketinggalan

Kriteria 6. Pendidikan
Faktor Internal Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
a. Tersedia nya RPS pada semua mata kuliah
b. Mempunyi Sarana dan Prasarana Lengkap dan a. Pemanfaatan Teknologi informasi
Laboratorium oleh Dosen pengajar masih belum
c. Setiap semester dilakukan Monitoring dan Evaluasi optimal.
pembelajaran b. Kemampuan Dosen dalam dalam
d. Telah memiliki sistem informasi bidang akademik yang memperbaharui bahan ajar sesuai
mendukung kelancaran PBM, yaitu Kartu Rencana Studi dengan perkembangan ilmu
(KRS), Kartu Hasil Studi (KHS) Sistem Informasi Penerimaan pengetahuan masih belum
Mahasiswa Baru, Pangkalan Data Perguruan Tinggi. optimal
e. Muatan kurikulum ditinjau dengan mengakomodasi c. Masih ada dosen yang belum
perkembangan teknologi, tuntutan pasar serta kebutuhan calon memiliki jabatan fungsional
pengguna lulusan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dosen

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 187


minimal 5 tahun sekali.
f. Prodi Profesi Bidan memiliki mata kuliah penciri / unggulan
program studi
Faktor Eksternal g. Tenaga pengajar yang kompeten dengan bidangnya
h. Suasana akademik yang kondusif yang di indikasikan dengan
interaksi dosen-mahasiswa yang harmonis
Peluang (Opportunity) Strategi S-O Strategi W-O
a. Adanya kebijakan (UU No.12 Tahun a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan a. Meningkatkan fungsi dari
2012 Tentang Pendidikan Tinggi) teknologi informasi dalam PBM. bagian Humas agar dapat
memungkinkan untuk b. Mengaplikasikan e-learning lebih luas. melakukan publikasi pada
mengembangkan pendidikan Diploma c. Melaksanakan Monev PBM, Secara rutin agar menjadi setiap kegiatan yang ada di
Tiga, Diploma Empat, Profesi, mekanisme kontrol pembelajaran. Poltekkes Kemenkes Medan.
Magister Terapan, dan Doktor d. Melakukan pengembangan kurikulum dari peninjauan b. Peningkatan mutu proses
Terapan. kurikulum dan meningkatkan menjadi rutin 3 tahun sekali. pembelajaran dengan berbagai
b. Perkembangan teknologi informasi e. Menyelenggarakan lokakarya dengan mengundang seluruh metoda pembelajaran.
dapat membantu memperpendek masa stakeholder untuk merumuskan profil lulusan dan capaian
tunggu kerja sekaligus dapat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
meningkatkan daya serap lulusan
c. Perkembangan IPTEK mendorong
peningkatan bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat
d. Peningkatan pemanfaatan teknologi
untuk e-learning.
e. Adanya kebijakan program nusantara

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 188


sehat memberi kesempatan lulusan
mendapat pekerjaaan sesuai
kompetensinya.

Ancaman (Threat) Strategi S-T Strategi W-T


a. Kemajuan teknologi memungkinkan a. Mengoptimalkan fungsi urusan
a. Melakukan Cek Plagiat sebelum mahasiswa menyerahkan
Mahasiswa untuk melakukan Humas Poltekkes Kemenkes
Tugas Akhir untuk diseminarkan.
plagiarisme. Medan.
b. Melakukan Pembatasan pada akses jaringan internet.
b. Pemanfaatan teknologi informasi b. Melakukan pelatihan kepada
c. Meningkatkan mutu lulusan melalui UKOM agar dapat
digunakan untuk hal lain. dosen agar lebih aktif melakukan
bersaing dengan perguruan tinggi lain.
c. Adanya perguruan tinggi lain di e-learning
setiap Kabupaten / Kota c. Melakukan pengembangan mata
d. Prodi Profesi Kebidanan Medan kuliah Teknologi Informasi.
belum menjadi pilihan utama d. Meningkatkan Jaringan Internet
masyarakat dalam pemilihan Pada Poltekkes Kemenkes Medan
pendidikan lanjut bagi anaknya

Kriteria 7. Penelitian

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 189


Faktor Internal Strength: Weakness:
1. Memiliki unit khusus untuk memfasilitasi kegiatan penelitian. 1. Kompetensi dosen dalam
melaksanakan penelitian belum
2. Akses mencari jurnal luar negeri sudah optimal melalui merata
Faktor Eksternal ProQuest. 2. Motivasi melaksanakan penelitian
mandiri masih kurang
3. Memiliki jurnal Pannmed yang sudah berbasis open journal
system (OJS) dan terakreditasi Sinta 5

Opportunity: Strength : SO Strategy: WO


1. Peluang kerjasama dengan lembaga 1. Peningkatan kuantitas dan kualitas kegiatan pendidikan, 1. Peningkatan kompetensi dosen
lain dalam pengembangan penelitian melalui kerjasama dengan lembaga lain. dalam penelitian.
pendidikan, penelitian semakin 2. Peningkatan jumlah HaKI 2. Peningkatan kemampuan dosen
luas. untuk membuat publikasi nasional
2. Terbukanya peluang memperoleh dan internasional
pendanaan dari luar baik untuk
dosen maupun mahasiswa.

Threat: Strategy: ST Strategy: WT


1. Tuntutan kegiatan penelitian yang Peningkatan kegiatan penelitian yang sesuai dengan persoalan Peningkatan kerjasama penelitian
sesuai dengan persoalan dan dan kebutuhan masyarakat dengan mitra lain baik di tingkat
kebutuhan masyarakat. nasional dan internasional.
2. Publikasi karya ilmiah dosen dan Pelaksanaan workshop peningkatan kapasitas dosen dan kualitas
mahasiswa secara nasional.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 190


penelitian

Kriteria 8. Pengabdian kepada Masyarakat


Faktor Internal Strength: Weakness:
Memiliki unit khusus untuk memfasilitasi PkM. Kompetensi pengabdian masyarakat
1. Akses jurnal luar negeri sudah optimal melalui ProQuest. oleh dosen belum merata.

Faktor Eksternal
Opportunity: Strength : SO Strategy: WO
1. Peluang kerjasama dengan lembaga lain 1. Peningkatan kuantitas dan kualitas PkM melalui 1. Peningkatan kompetensi dosen
dalam pengembangan PkM semakin kerjasama dengan lembaga lain. dalam kegiatan PkM.
luas. 2. Peningkatan jumlah HaKI. 2. Peningkatan kemampuan dosen
untuk membuat publikasi nasional
2. Terbukanya peluang memperoleh
dan internasional.
pendanaan dari luar baik untuk dosen
maupun mahasiswa

Threat: Strategy: ST Strategy: WT


Tuntutan kegiatan PkM yang sesuai dengan Peningkatan kegiatan pengabdian masyarakat yang sesuai Peningkatan kerjasama PkM dengan
persoalan dan kebutuhan masyarakat. dengan persoalan dan kebutuhan masyarakat mitra lain baik di tingkat nasional dan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 191


internasional
Pelaksanaan workshop peningkatan kapasitas dosen dan
kualitas PkM

Kriteria 9. Luaran dan Capaian: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat
Faktor Internal Strength: Weakness:
UPPS memiliki unit Pusat Penjaminan Mutu yang 1. Kurangnya luaran publikasi baik jurnal
berfungi untuk melakukan analisa kajian terhadap luaran (nasional dan internasional), HaKI , luaran
dan capaian Tri Dharma Perguruan Tinggi Buku ber-ISBN, dan Prosiding seminar
Faktor Eksternal
Opportunity: Strength : SO Strategy: WO
Pada era pandemic Covid 19, kebutuhan UPPS dan PS ditantang mampu memenuhi kebutuhan Meningkatkan monitoring dan evaluasi
Nakes menjadi besar, sehingga USER akan kompetensi lulusan yang semakin terhadap pelaksanaan Tri Dharma PT,
penggunaan lulusan yang kompeten akan komprehensif sekaligus melakukan analisa terhadap
semakin besar kebutuhan solusi
Threat: Strategy: ST Strategy: WT
Butuh mekanisme yang lebih terintegrasi Penguatan Pusat Penjaminan mutu secara organisasi Peningkatan penatalaksanaan kebijakan
terhadap sinergitas perencanaan, melingkupi seluruh aspek pendidikan, penelitian dan PkM berdasarkan keberlanjutan yang
pelaksanaan dan monev Tri Dharma PT di tingkat UPPS maupun PS komprehensif Tri Dharma PT.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 192


a. Strategi pemecahan masalah dan kelemahan dengan memperhatikan skala prioritas pada program pengembangannya dalam tiga tahun ke depan
No Masalah Strategi pemecahan masalah Skala Prioritas Pada Program
Pengembangan
2021 2022 2023

1 Buku Pedoman tata pamong dan Melengkapi buku pedoman tata pamong dan tata kelola   
tata kelola masih belum dengan berkordinasi ke direktorat maupun dari website
seluruhnya terdokumentasi BPPSDM
dengan lengkap di tingkat prodi
2 Menurunya minat pendaftar Melakukan promosi ke sekolah-sekolah maupun media   
calon mahasiswa baru ke sosial , elektronik, dan cetak.
jurusan/prodi Keperawatan
karena persaingan kerja profesi
keperawatan di dunia kerja

3 Dosen yang berpendidikan Memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan   


Doktor (S3) di Prodi Profesi ke jenjang S3 (Tubel maupun Ibel), Memberikan
Bidan Medan masih ada 2 orang kesempatan dosen untuk mengikuti workshop
(8,7%) dan jabatan fungsional pengembangan diri/pelatihan, dan Mengikutsertakan
dengan lektor kepala juga 2 dalam sosialisasi Dupak Online, Sister, dan Sertifikasi
orang (8,7%) Dosen.
4 Kapasitas bandwith internet Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan   

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 193


masih kurang, dan Sarana anggaran dan sarana Internet di Jurusan/Prodi
prasarana olah raga belum
lengkap.
5 Pemanfaatan Teknologi informasi Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam   
oleh Dosen pengajar masih belum menggunakan teknologi informasi dalam PBM,
optimal; Kemampuan Dosen Mengaplikasikan e-learning lebih luas, Melaksanakan
dalam dalam memperbaharui Monev PBM, Secara rutin agar menjadi mekanisme
bahan ajar sesuai dengan kontrol pembelajaran, Melakukan pengembangan
perkembangan ilmu pengetahuan kurikulum dari peninjauan kurikulum dan meningkatkan
masih belum optimal; dan Masih menjadi rutin 3 tahun sekali, dan Menyelenggarakan
ada dosen yang belum memiliki lokakarya dengan mengundang seluruh stakeholder untuk
jabatan fungsional merumuskan profil lulusan dan capaian pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 194


b. Program pengembangan yang diprioritaskan harus memiliki kriteria yang dapat diukur baik dari target kualitatif, kuantitatif, dan waktu
pelaksanaan.
No Program pengembangan Indikator Satuan Target

2021 2022 2023

1 Pengembangan Promosi Jumlah pendaftar mahasiswa baru yang orang 4400 4600 4800
Penerimaan mahasiswa baru ditargetkan meningkat
dengan sistem seleksi yang sesuai
dan memenuhi standar yang
ditetapkan secara nasional
2 Pengembangan Dosen untuk Jumlah dosen yang melanjutkan orang 8 9 10
melanjutkan pendidikan S3 pendidikan S3 meningkat
(Doktor)
3 Melakukan akreditasi Terakreditasinya laboratorium tahun 2023 1 layanan - - 
Laboratorium
4 Melakukan akreditasi Terakreditasinya perpustakaan tahun 2023 1 layanan  
perpustakaan dan klinik (klinik) (perpustakaan)
5 Meningkatkan jumlah prasarana Jumlah prasarana olahraga yang di unit - 1 1
olahraga setiap tahun tingkatkan setiap tahun
6 Meningkatnya jumlah hasil Jumlah hasil penelitian bertambah Judul 90 90 90
penelitian yang didanai baik dari
DIPA Poltekkes Medan atau di

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 195


luar Poltekkes Medan
7 Pengembangan hasil penelitian Jumlah hasil penelitian yang terpublikasi Jumlah publikasi 70 75 80
dan PkM yang terpublikasi pada pada jurnal terakreditasi
jurnal terakreditasi

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 196


BAB III
PENUTUP

A. REFERENSI
1. Undang-undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 Tentang Akreditasi Program
Studi dan Pendidikan Tinggi
5. Pedoman dan Petunjuk Teknis Organisasi dan tata Laksana Poltekkes Kemenkes Medan
HK.03.05/1.2/03086/2012.
6. Statuta Poltekkes Kemenkes Medan HK.02.03/00/0054/2021
7. Dokumen Mutu Poltekkes Kemenkes Medan
8. SK Direktur HK.03.02/439/2019 tentang Uraian Tugas Dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Tahun 2019
9. Surat Keputusan Direktur Nomor HK.02.03/788/2019 tentang Penetapan Pengelola Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Medan Periode 2018-2022
10. Keputusan Menteri Keuangan RI No. 500/KMK.05/2009 tahun 2009 tentang Penetapan Poltekkes Kemenkes Medan sebagai Instansi
Pemerintah yang menerapkan PK-BLU

B. LAMPIRAN

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 197


1. Keputusan Menristekdikti RI Nomor : 902/KTP/I/2018 tentang Izin Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Pada
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan di Kota Medan
2. Ijazah dan Sertifikat Pendidik Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Medan
3. Fc. Ijazah dan sertifikat kompetensi dosen tidak tetap
4. Daftar kasus pada setiap bagian di tiap Rumah Sakit dan atau lahan praktek
5. Roadmap penelitian dari prodi
6. Roadmap pengabdian masyarakat dari prodi
7. Hasil UKDK dari panitia UKDK
8. Hasil OSCE
9. Fc. HaKI atau surat pengakukan/penghargaan dari lembaga Nasional/Internasional untuk penelitian
10. Fc. HaKI surat pengakukan/penghargaan dari lembaga Nasional/Internasional untuk pengabdian masyarakat.

Laporan Evaluasi Diri – Akreditasi Prodi Profesi Bidan Medan 198

Anda mungkin juga menyukai