Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI

PADA SISWA-SISWI

Dosen pembimbing :

Elisa oktavian.,Ners.,M.kep

Di susun oleh :

1. Sulhan Hadi 149STYC21


2. Ribaen 122STYC21
3. Rendi Rahman 116STYC21
4. Raodiatul 115STYC21
5. Ros Diana Puspita 130STYC21
6. Sri Wahyuningsih 145STYC21
7. Widia Putri Noviana 156STYC21
8. Zelina Aprilia Sonita 164STYC21
9. Risama Qur’atul Annisa 123STYC21

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NERS

MATARAM

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat Reproduksi mungkin ketika kita mendengar kata itu, kita memiliki pikiran
yang negative. Padahal belum tentu semua hal yang berkaitan dengan alat reproduksi
memiliki sisi negative. Pasti ada pertanyaan seperti ”Kalau begitu apa sisi positifnya?”
Sisi positifnya tentu dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan sex education.
Melalui sex education, kita tidak diperbolehkan mempraktekkan dari sisi negatifnya,
melainkan kita harus mempraktekkan dari sisi positifnya. Akan tetapi, sisi negatifnya
dapat kita gunakan sebagai acuan boleh atau tidaknya hal itu dilakukan serta dampak
yang dapat ditimbulkan. Kita sepakat bahwa kesehatan adalah suatu hal yang sangat
berharga dalam kehidupan ini. Termasuk di dalamnya kesehatan reproduksi manusia
(khususnya remaja). Di Era Globalisasi ini, masih banyak remaja yang kurang
memperhatikan kesehatan dan kebersihan alat reproduksi mereka, bahkan para remaja
sekarang jauh lebih mementingkan penampilan luar (wajah dan cara berpakaian) dari
pada kesehatan alat reproduksi mereka yang dapat menentukan masa depan mereka
terutama setelah menikah.
Para remaja masih belum tahu bagaimana cara membersihkan alat reproduksi
secara tepat dan mungkin masih banyak yang belum tahu mengenai bahaya/penyakit-
penyakit yang muncul berkaitan dengan alat reproduksi mereka masing-masing. Disini
diharapkan agar para remaja lebih meningkatkan pengetahuan mereka mengenai alat
reproduksi mereka, guna menciptakan remaja yang memiliki imunitas yang tinggi dan
berkualitas. Berdasarkan latar belakang diatas maka kami mahasiswa/i STIKES YARSI
MATARAM JENJANG S1 KEPERWATAN NERS akan melaksanakan penyuluhan
tentang kesehatan reproduksi, khususnya di siswa-siswi (BELUM ADA).
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
a) Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi (BELUM
ADA)dapat mengetahui secara luas tentang kesehatan reproduksi.
2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas


(BELUMADA) dapat:

a) Mengetahui definisi kesehatan reproduksi


b) Mengetahui anatomi organ reproduksi
c) Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi
C. Manfaat Penyuluhan
1. Bagi peserta penyuluhan
Setelah diberikan penyuluhan di harapkan siswa-siswa kelas 8A SMP 2 Pawyatan
Daha mendapatkan wawasan atau pengetahuan lebih banyak tentang kesehatan
reproduksi dan dapat menjaga kesehatan organ reproduksi.
2. Bagi mahasiswa
Dengan memberikan penyuluhan diharapkan mahasiswa mampu belajar
bagaimana cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas dan mampu
menyelesaikan tugas praktek yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan.
D. Sasaran Penyuluhan
Siswa-siswi (BELUM ADA)
E. Kepanitiaan
1. MODERATOR :
2. PEMATERI :
3. OPERATOR :
4. NOTULEN :
5. OBSERVER :
6. DOKUMENTASI :
F. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu pelaksanaan
Hari, tanggal :
Waktu :
2. Tempat pelaksanaan
(BELUM ADA)
G. Pokok/Jadwal Kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu


Pembukaan 5 menit
Pelaksanaan 20 menit
Evaluasi/Tanya jawab 10 menit
Penutup 5 menit
H. Alat dan Sarana

Alat Jumlah
LCD 1
Laptop 1
Leaflet 40
Sound System 1
Kamera 1
BAB II

MATERI

A. PENGERTIAN KESEHATAN REPRODUKSI


Remaja perlu pahami kesehatan reproduksi karena pemahaman mengenai
kesehatan reproduksi sangat penting agar remaja bisa mempersiapkan dirinya lebih baik
dalam memasuki kehidupan berkeluarga. Oleh sebab itu diharapkan remaja bisa
mengatur fungsi dan proses reproduksinya serta bisa lebih bijak dalam membangun
perilaku seksual yang bertanggung jawab. Pengertian kesehatan reproduksi adalah suatu
keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-
mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi fungsi serta prosesnya.
Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Definisi kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan
sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan
penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan
fungsi dan proses. 
Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut:
1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan
memuaskan serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi;
2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya;
3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh
aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural;
4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga
perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :

1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang


rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta
lokasi tempat tinggal yang terpencil).
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk
pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi
tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling
berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli
kebebasannya secara materi, dsb).
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
seksual menular dsb).
B. ORGAN-ORGAN REPRODUKSI
1. Sistem Reproduksi Pada Pria

1) Penis: Organ kopulasi (persetubuhan), yaitu hubungan antara alat kelamin jantan
dan betina untuk memindahkan sparma ke dalam organ reproduksi betina.
2) Skrotum: selaput pembungkus testis sebagai pelindung testis serta mengatur suhu
yang sesuai bagi spermatozoa.
3) Testis: kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang sebagai penghasil sel-sel
sperma serta hormon testosteron. Dalam testis, banyak terdapat saluran halus
yang disebut tubulus seminiferus.
4) Epididimis: Saluran panjang dan berkelok yang keluar dari testis. Fungsinya,
untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma selama kira-kira 3
minggu.
5) Vas deferens (saluran sperma): saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas
dan berujung di kelenjar prostat. Fungsinya untuk mengangkut sperma menuju
vesikula seminalis.
6) Saluran ejakulasi: saluran pendek yang menghubungkan vesikula seminalis
dengan uretra.
7) Uretra: saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi yang terdapat di penis.
2. Sistem Reproduksi Pada Wanita

1) Vagina: saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar.
Fungsinya, sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi.
2) Vulva: suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu labia mayora dan labia minora.
 Labia mayora merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luar
melindungi organ di dalamnya.
 Labia minora merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam
dan membatasi vulva
3) Ovarium (indung telur): organ reproduksi utama wanita yang berjumlah sepasang
dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
Fungsinya, untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita, yaitu hormon
estrogen dan progesteron.
 Estrogen, berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder (merangsang
penebalan dinding rahim) serta membantu dalam proses pematangan sel
ovum.
 Progesteron, berfungsi memelihara masa kehamilan, contohnya menyiapkan
endometrium sebagai tempat implantasi embrio.
4) Fimbriae: serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangakl ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduk. Fungsinya untuk menangkap sel ovum
matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
5) Infundibulum: bagian ujung oviduk yang berbentuk corong dan berdekatan
dengan fimbriae. Fungsinya menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbrae.
6) Tuba falopi: saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
7) Oviduk: saluran panjang kelanjutan dari tuba falopi. Fungsinya sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
8) Uterus (rahim): organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir
dengan bagian bawah yang mengecil. Fungsinya sebagai tempat pertumbuhan
embrio selama kehamilan.
9) Cervix: bagian dasar uterus yang berbentuk menyempit sehingga disebut leher
rahim yang menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan
keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
10) Saluran vagina: saluran lanjutan dari cervix sampai pada vagina.
11) Klitoris: tonjolan kecil yang terletak di belakang vulva.
C. CARA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI
Perubahan fisik selama pubertas harus diikuti dengan perawatan, kebersihan dan
kesehatan fisik, terutama alat-alat reproduksi. Selama masa haid remaja perempuan
disarankan untuk memakan makanan yang mengandung banyak zat besi (bayam, hati,
buah-buahan, dll) karena selama masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau
kekurangan zat besi dalam darah. cara-cara memelihara kebersihan guna/manfaat
memelihara kebersihan.
1. Tips merawat kesehatan organ reproduksi
 PEREMPUAN
a) Air (Selama haid, menggunakan pembalut wanita untuk menampung darah
haid.  Pembalut dapat dibeli di toko ataupun dibuat dengan kain bersih.
b) Mengganti pembalut empat jam sekali, atau lebih sering selama masa haid.
c) Setiap kali buang air, siramlah (basuh) alat kelamin dengan air yang bersih
atau pengganti tissue).
d) Setelah buang air besar,bersihkan alat kelamin dari depan ke belakang, bukan
sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin.
e) Jangan sering menggunakan antiseptik/cairan pembunuh kuman untuk
mencuci alat kelamin,khususnya vagina, karena akan mematikan mikro-
organisme yang secara alami dapat melindungi vagina
f) Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
g) Mengganti celana dalam dua kali sehari.
h) Gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
 LAKI-LAKI
a) Mandi secara teratur dua kali sehari.
b) Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana dalam yang
menyerap keringat.
c) Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air besar
maupun kecil.
d) Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut smegma) di penis
e) Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar bagian
dalam penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
f) Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat dapat mengganggu
stabilitas suhu testis di dalam buah zakar
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Judul : Kesehatan Reproduksi

Pokok Bahasan : 1. Definisi kesehatan reproduksi

2. Anatomi organ reproduksi

3. Cara menjaga kesehatan organ reproduksi

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Sasaran :

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi (BELUM ADA) dapat
mengetahui secara luas tentang kesehatan reproduksi
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi (BELUM ADA) dapat:
a) Mengetahui definisi kesehatan reproduksi
b) Mengetahui anatomi organ reproduksi
c) Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1. Pembukaan: 1. Memberi salam pembuka Menjawab salam
5 menit 2. Memperkenalkan diri Memperhatikan
3. Menjelaskan pokok bahasan dan Memperhatikan
tujuan penyuluhan
4. Membagi leaflet Memperhatikan
2. Pelaksanaan: 1. Menjelaskan definisi kesehatan Memperhatikan
20 menit reproduksi
2. Menjelaskan anatomi organ Memperhatikan
reproduksi
3. Menjelaskan cara menjaga Memperhatikan
kesehatan organ reproduksi
3. Evaluasi: 1. Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab
10 menit materi yang telah diberikan pertanyaan
2. Memberi reinforcement kepada
peserta yang dapat menjawab Memperhatikan
pertanyaan
4. Terminasi: 1. Mengucapakan terimakasih atas Mendengarkan
5 menit peran serta peserta
2. Mengucapkan salam penutup Membalas salam
DAFTAR PUSTAKA

Manuabu,Gde Bagus Ida.2004.Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta:Penerbit Arcan


Gebbie,Ailsa&Glaiser,Anna.2006.Keluarga Berencana&Kesehatan Reproduksi.Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran EKG
Nurachmah,Elly.2010.Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi.Jakarta:Penerbit Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai